cover
Contact Name
Asep Purwo Yudi Utomo
Contact Email
aseppyu@mail.unnes.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
aseppyu@mail.unnes.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Sastra Indonesia
ISSN : 22526315     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Sastra Indonesia menerbitkan artikel penelitian atau artikel konseptual mengenai bahasa dan sastra Indonesia. Diterbikan oleh Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang dan Perkumpulan Pengelola Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta pengajarnya.
Arjuna Subject : -
Articles 361 Documents
ROMANTIKA KESEDERHANAAN DALAM NOVEL HUJAN BULAN JUNI KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO: KAJIAN STILISTIKA Aliefta, Dhea Rizka Noor; Mulyono, Mulyono; IRP, Maharani Intan Andalas
Jurnal Sastra Indonesia Vol 7 No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sapardi adalah seorang sastrawan yang memiliki nilai keromantisan yang tinggi. Dalam novelnya yang berjudul Hujan Bulan Juni, menggambarkan romantika kesederhanaan mengenai konflik liku-liku kehidupan percintaan yang dialami kedua tokoh yang dibantu tokoh-tokoh lainnya, konflik tersebut dapat diteliti menggunakan gaya bahasa melalui pendekatan stilistika dengan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui romantika kesederhanaan melalui gaya bahasa dalam novel tersebut serta untuk mengetahui fungsi gaya bahasa yang mengungkapkan keseluruhan maknanya. Novel Hujan Bulan Juni merupakan novel serius, karena menggambarkan perjalanan kehidupan dan percintaan tokoh. Merupakan novel romansa, karena pengarang menggunakan bahasa-bahasa kiasan yang berbentuk narasi bersifat puitis. Gaya bahasa yang mengungkapkan romantika kesederhanaan terdapat empat gaya kalimat, empat gaya kata, bahasa figuratif dengan delapan permajasan, idiom, dan peribahasa, tiga citraan, dan sisipan sajak berfungsi sebagai penekanan antar tokoh, mewujudkan peristiwa, menciptakan makna, menghidupkan objek, suasana, dan alur.     Sapardi is a person who has high of romace value. In his novel, Hujan Bulan Juni, describe the romance of the simplicity of the conflict between the twists and turns of the love life experienced by the two figures assisted by other figures, the conflict can be examined using the style of language through a stylistic appoarch with qualitative descriptive method. This study aims to determine the romance of simplicity through the style of language in the novel as well as to know the function of language style the expresses the whole meaning. Hujan Bulan Juni novel is a serious novel, because it describes of journey of life and romance of a character. It is a romance novel, because the author uses figurative language in the form of narrative is poetic. The style of language that reveals romantic simplicity lies in four sentence styles, four word styles, figurative languages with eight rhimes, idioms, and proverbs, three images, and poet inserts functioning as intercultural emphases, realizing events, creating meaning, animating objects, plot.
HUMANISME DALAM CERITA RAKYAT DI KABUPATEN PATI Huda, Nurul; Qomariyah, U’um; Doyin, Mukh
Jurnal Sastra Indonesia Vol 7 No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk etika humanisme sastra profetik dan faktor-faktor yang melatarbelakangi tokoh beretika humanisme di dalam cerita rakyat di Kabupaten Pati. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan folklor, yaitu pendekatan yang mempelajari kebudayaan suatu masyarakat yang secara khusus disebarkan secara lisan. Pendekatan folklor digunakan untuk meneliti cerita rakyat di Kabupaten Pati yang kemudian dianalisis menggunakan teori sastra profetik khususnya etika humanisme. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Data di dalam penelitian ini adalah cerita rakyat di Kabupaten Pati yang di dalamnya terkandung etika-etika humanisme. Sumber data penelitian ini terdiri atas dua sumber yakni sumber tulis dan sumber lisan. Sumber tulis dalam penelitian ini yaitu kumpulan cerita rakyat Kabupaten Pati yang terdapat dalam buku berjudul Sejarah Masyarakat Pati: Dari Tradisi Lisan Menuju Sejarah Kritis dan Sunan Prawoto Cucu Sunan Kali Jaga. Adapun sumber lisan dari penelitian ini yaitu hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada beberapa narasumber untuk memperoleh cerita rakyat yang tidak ada di dalam sumber tulis tersebut. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik yaitu observasi, dokumentasi, dan perekaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk etika humanisme yang terdapat dalam cerita rakyat di Kabupaten Pati merupakan wujud saling menghormati di antara sesama manusia, serta saling mengajak ke dalam kebaikan. Para tokoh yang melakukan etika humanisme dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal  dan faktor eksternal seperti faktor desakan situasi dan lingkungan.   This study aims to describe the forms of ethical humanist ethical literature and the factors behind the ethical character of humanism in folklore in Pati Regency. The approach taken in this research is the folklore approach, which is the approach that studies the culture of a society that is specifically spread orally. The folklore approach is used to examine folklore in Pati Regency which is then analyzed using prophetic literary theory, especially ethics of humanism. The method used in this research is descriptive qualitative method. The data in this research is folklore in Pati Regency which contains humanism ethics. The data source of this research consists of two sources namely the source of writing and oral sources. Sources of writing in this study is a collection of folklore Pati Regency which is contained in a book entitled Sejarah Masyarakat Pati: Dari Tradisi Lisan Menuju Sejarah Kritis and Sunan Prawoto Cucu Sunan Kali Jaga. The oral source of this research is the results of interviews conducted by researchers to some resource persons to obtain folklore that is not in the source of the write. Data collection conducted in this research using several techniques that are observation, documentation, and recording. The results showed that the ethical form of humanism contained in folklore in Pati Regency is a manifestation of mutual respect among fellow human beings, and mutual invite to the good. The figures who do ethics of humanism are influenced by two factors, namely internal factors and external factors such as the situation and environmental pressures.
KONTRIBUSI PEREMPUAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DALAM NOVEL BURUNG-BURUNG MANYAR: KAJIAN KRITIK SASTRA FEMINIS Sumartini, Sumartini; IRP, Maharani Intan Andalas; Laraswati, Sara
Jurnal Sastra Indonesia Vol 7 No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persoalan perempuan selalu menarik perhatian masyarakat. Novel Burung-Burung Manyar menceritakan tokoh perempuan yang bernama Larasati (Atik). Ia anak bangsawan yang menjadi perempuan modern dan mengabdikan hidupnya untuk bangsa dan negara Indonesia. Permasalahan dalam kajian ini adalah (1) bagaimanakah kontribusi perempuan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, (2) faktor apa saja yang melatarbelakangi dialami tokoh perempuan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia? Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil kajian ini, pertama, dalam hal mewujudkan dan mempertahankan bangsa, para perempuan mempunyai kontribusi atau sumbangan yang cukup besar. Kontribusi tersebut tidak hanya berwujud kontribusi fisik tetapi juga nonfisik. Selain itu, kontribusi yang diberikan kaum perempuan berupa kontribusi materi dan nonmateri. Kedua, ada dua faktor yang melatarbelakangi para perempuan berkontribusi dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan, yaitu: (1) jiwa nasionalisme, (2) cinta tanah air.   Women's issues always attract people's attention. Novel Manyar tells a female character named Larasati (Atik). He was a nobleman who became a modern woman and devoted his life to the nation and state of Indonesia. The problems in this study are (1) how is the contribution of women maintaining Indonesia's independence, (2) what factors are behind the experience of female leaders in maintaining Indonesia's independence? The method used in this study is a qualitative descriptive method. The results of this study, first, in terms of realizing and maintaining the nation, women have a considerable contribution or contribution. The contribution is not only physical but also non-physical. In addition, the contribution made by women in the form of material and nonmaterial contributions. Second, there are two factors underlying the women contributing in fighting for and maintaining independence, namely: (1) the spirit of nationalism, (2) the love of the homeland.
DONGENG ABAD 21: MODERNISASI SASTRA ANAK BERBASIS PSIKOLOGI PERKEMBANGAN Neina, Qurrota Ayu
Jurnal Sastra Indonesia Vol 7 No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini memaparkan prinsip pengembangan cerita anak (dongeng) berdasarkan psikologi perkembangan anak. Penelitian ini menggunakan prosedur penelitian Research and Development (penelitian dan pengembangan). Data pada penelitian ini meliputi (1) deskripsi hasil analisis struktur cerita anak, (2) deskripsi hasil analisis keterkaitan tema dan jalan cerita dalam dongeng, dan (3) skor kecenderungan analisis kebutuhan psikologi, sosial, dan moral pada anak usia dini.  Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa seluruh dongeng anak nusantara tidak memiliki struktur yang lengkap. Selain itu, diketahui juga terdapat ketidaksamaan tema dengan alur, rangkaian peristiwa dalam cerita banyak berisi hal-hal yang negatif, dan hal ini bertentangan dengan nilai yang akan diajarkan pada tema. Selain itu, berdasarkan hasil sinkronisasi karakteristik data dari hasil analisis kebutuhan cerita anak pada usia dini serta pedoman mengembangankan cerita anak berbasis psikologi perkembangan, didapatkan tiga prinsip dasar pengembangan cerita anak, yaitu 1) struktur, 2) unsur intrinsik , dan 3) unsur ekstrinsik.   This paper describes the principle of developing children's stories (fairy tales) based on the psychology of child development. This study uses Research and Development research procedures (research and development). The data in this study include (1) a description of the results of the analysis of children's story structure, (2) a description of the results of the analysis of the theme and storyline in fairy tales, and (3) the trend score for analyzing psychological, social, and moral needs in early childhood. Based on the results of the analysis, it is known that all Indonesian children's stories do not have a complete structure. In addition, it is known that there are also themes inequality with the plot, the series of events in the story contains a lot of negative things, and this is contrary to the value that will be taught on the theme. In addition, based on the results of synchronization of data characteristics from the analysis of children's story needs at an early age as well as guidelines for developing children's stories based on developmental psychology, three basic principles for developing children's stories are obtained: 1) structure, 2) intrinsic elements, and 3) extrinsic elements.
ALIH WAHANA HUJAN BULAN JUNI Suseno, Suseno; Nugroho, Bayu Aji
Jurnal Sastra Indonesia Vol 7 No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menggunakan novel Hujan Bulan Juni dengan karya adaptasinya karya Sapardi Djoko Damono sebagi objek penelitian. Karya tersebut menjadi penting karena mengalami 3 fenomena adaptasi karya atau alih wahana. Novel yang dialih wahana dari karya (kumpulan) puisi dan akhirnya sampai ke karya film. Dari karya paling awal (puisi) ke novel, lalu ke film. Penelitian ini akan mencoba mengkaji bagaimana perjalanan alih wahana ketiga genre karya tersebut. Alih wahana Hujan Bulan Juni terjadi dua tahap. Tahap pertama adalah dari kumpulan puisi ke novel. Pada tahap ini transforamsi terjadi secara luas. Secara umum meluas dari tokoh, latar, maupun penceritaan. Demikian dari sifat imajinatif puisi menjadi konretisasi novel. Pada transformasi tahap kedua, mengalamai beberapa karakter transformasi, yaitu percakapan menjadi dialog, puisi menjadi dialog, kembali ke puisi, dan puisi novel sebagai ending film. Karya ini menurut penulis merupakan karya yang syarat dengan kedalaman makna sehingga cukup dapat dimaknai dari berbagai sudut pemaknaan. This study uses the Rainy June novel with his adaptation work by Sapardi Djoko Damono as the object of research. The work is important because it experiences 3 phenomena of work adaptation or rides. A novel that is translated from a collection of poetry and finally to film work. From the earliest works (poems) to novels, then to films. This study will try to examine how the journey of the three genres of the work was taken. Transfer of Raindrops In June there are two stages. The first stage is from a collection of poems to novels. At this stage phosphorus occurs widely. In general, it extends from the character, background, and storytelling. Thus from the imaginative nature of poetry it becomes the concretization of the novel. In the second stage of transformation, experiencing several characters of transformation, namely conversation into dialogue, poetry becomes dialogue, returns to poetry, and poetry of novels as the ending of the film. This work according to the author is a work that conditions with the depth of meaning so that it can be interpreted from various angles of meaning.
NILAI MORAL DALAM CERITA RAKYAT PESISIRAN SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR Zuliyanti, Zuliyanti; Fitrotul, Nurul
Jurnal Sastra Indonesia Vol 7 No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan analisis nilai-nilai moral dalam cerita rakyat pesisiran sebagai alternatif  bahan ajar dalam pembelajaran Sejarah Sastra Lama. Metode penelitian ini digunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah cerita rakyat pesisiran. Sumber data penelitian ini adalah masyarakat pesisiran yang memahami cerita rakyat pesisiran. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah studi pustaka, teknik observasi, teknik wawancara, dan teknik simak catat. Sedangkan instrumen penelitian ini adalah lembar observasi, lembar wawancara, dan kartu data. Teknik analisis data dilakukan dengan tahap-tahap: (1) pengumpulan data, (2) reduksi data, (3) penyajian (display) data, dan (4) penyimpulan atau verifikasi data dan hasil. Hasil penelitian diketahui bahwa cerita rakyat dari pesisiran terkandung nilai sosial dan agama yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dijadikan teladan dalam menjaga kerukunan dan ketentraman. Nilai-nilai sosial dan agama tersebut sangat cocok untuk diintegrasikan dalam pembelajaran sastra terutama dalam pembelajaran Sejarah Sastra Lama.   The purpose of this study is to describe the analysis of moral values ​​in coastal folklore as an alternative teaching material in learning the History of Old Literature. This research method used qualitative descriptive analysis method. The object of this research is coastal folklore. The source of this research data is coastal communities that understand coastal folklore. The data collection techniques of this study are literature studies, observation techniques, interview techniques, and note taking techniques. While the research instruments are observation sheets, interview sheets, and data cards. Data analysis techniques are carried out with stages: (1) data collection, (2) data reduction, (3) data presentation (display), and (4) inference or verification of data and results. The results of the study show that folklore from coastal areas contains social and religious values ​​that can be applied in daily life and are exemplary in maintaining harmony and tranquility. These social and religious values ​​are very suitable to be integrated in literary learning, especially in learning the History of Old Literature.
EMOSI TOKOH-TOKOH SENTRAL DALAM NOVEL SUNSET BERSAMA ROSIE KARYA TERE LIYE Rahmawati, Rahmawati; Sumartini, Sumartini; IRP, Maharani Intan Andalas
Jurnal Sastra Indonesia Vol 7 No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan klasifikasi emosi, konflik psikologis, dan sikap dalam menghadapi konflik psikologis dalam novel Sunset Bersama Rosie karya Tere Liye. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikologi sastra yaitu telaah karya sastra yang mencerminkan proses dan aktivitas kejiwaan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Sasaran penelitian ini adalah klasifikasi emosi tokoh tokoh sentral dalam novel Sunset Bersama Rosie karya Tere Liye. Data penelitian ini adalah penggalan teks yang menunjukkan emosi tokoh-tokoh sentral dan sumber data penelitian ini adalah novel Sunset Bersama Rosie karya Tere Liye. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik baca dan catat. Berdasarkan hasil penelitian, ditunjukkan bahwa klasifikasi emosi yang dialami tokoh-tokoh sentral terdiri atas rasa bersalah, menghukum diri sendiri, rasa malu, kesedihan, kebencian, dan cinta. Konflik psikologis yang dialami tokoh-tokoh sentral terdiri atas approach-approach conflict, approach-avoidance conflict, dan avoidance-avoidance conflict. Sikap yang ditunjukkan tokoh-tokoh sentral dalam novel Sunset Bersama Rosie karya Tere Liye dipengaruhi konflik yang dialami. Namun, tidak semua tokoh-tokoh sentral bersikap sama terhadap konflik psikologis yang dialami. Beberapa tokoh-tokoh sentral yang dapat bersikap berkebalikan dari emosi mereka.   This study aims to describe the classification of emotions, psychological conflict, and attitude in the face of psychological conflict in the novel Sunset alongside Rosie work of Tere Liye. The approach was conducted in this research is the psychology literature approach i.e. review literary works that reflect the procesess and activity of psychological abuse. This research uses descriptive qualitative research methods. The target of this research is the classification of the emotions of the character the central character in the novel Sunset alongside Rosie work of Tere Liye. This research data is extract text that shows the emotions the central figures and data source this study is novel Sunset alongside Rosie work off Tere Liye. Data collection techniques using readand write down. Based on the result of the study, pointed out that the classification of emotions experienced by central figures composed of guilt, punish yourself, shame, sorrow, hatred, and love. Psycholigical conficts that plagued central figures composed of approach-approach conflict, approach-avoidance conflict, and avoidance-avoidance conflict. The attitude shown the central figures in the novel Sunset ALONGSIDE Rosie work of Tere Liye influenced confict is experienced. Howefer, not all central figures in the same attitude toward psychological conflict. Some of the central figures who can be  the opposite of their emotions.
PRINSIP SECUKUPNYA MENGENDALIKAN PERILAKU KONSUMTIF KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA PADA NOVEL KELUARGA CEMARA 1 Prabaningrum, Dyah; Khasanah, Sofia Nur; Tyaskyesti, Swarinda
Jurnal Sastra Indonesia Vol 8 No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tren konsumtivisme sangat mungkin mempengaruhi penurunan tingkat kebahagian masyarakat. Menurut Cronk (1996) konsumerisme menawarkan kesenangan ego sesaat untuk mereka yang mampu meraih kemewahan, dan menawarkan frustasi bagi mereka yang tidak mampu. Oleh karena itu, masyarakat perlu mendapatkan alternatif sebagai pendidikan karakter untuk mengendalikan perilaku konsumtifnya agar mencapai kebahagiaan. Pendidikan karakter yang demikian dapat dimediumkan dalam bentuk karya sastra. Artikel ini mengkaji tokoh dan penokohan anggota keluarga Cemara yang menerapkan prinsip secukupnya mengendalikan perilaku konsumtif dalam novel Keluarga Cemara 1. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode psikologi sastra. Hasil dari penelitian ini adalah prinsip secukupnya anggota keluarga cemara tercermin pada sikap yang mendahulukan prioritas dan mencukupkan diri pada hal yang ada.   Consumerism nowadays may be a big factor which affect the decrease of happiness. According to Cronk (1996) consumerism brings pleasure to them who can always get things, while it causes stressfull to them who can't. Therefore, people in society nowadays need to get some character education alternatives to manage their consumtive behavior so that happiness can be achieved. One of character education alternatives is education through literacy. This article analyze Keluarga Cemara's figures and their character within novel. We analyze using "sacukupe" concept from Ki Ageng Suryomentaram to manage consumtive behavior in Keluarga Cemara 1 Novel. The method in this current study is using psychology of literacy. The result found that "sacukupe" concept is determined in the attitude of priority first and accept the thing they have had with gratitude.
ISTILAH-ISTILAH SESAJI RITUAL JAMASAN KERETA KANJENG NYAI JIMAT DI MUSEUM KERETA KERATON YOGYAKARTA Supriyani, Dwi; Baehaqie, Imam; Mulyono, Mulyono
Jurnal Sastra Indonesia Vol 8 No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan istilah sesaji ritual jamasan kereta Kanjeng Nyai Jimat di museum kereta Keraton Yogyakarta, makna dalam istilah sesaji ritual jamasan kereta Kanjeng Nyai Jimat, serta fungsi istilah-istilah sesaji sesaji ritual jamasan kereta Kanjeng Nyai Jimat di museum kereta Keraton Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnolinguistik dan pendekatan deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini dijaring dengan menggunakan metode simak dan cakap. Analisis data menggunakan metode agih dengan teknik BUL, metode padan dengan teknik pilih unsur penentu, dan metode interaktif. Hasil penelitian menunjukkan sebagai berikut. Pertama, istilah-istilah sesaji ritual jamasan kereta Kanjeng Nyai Jimat terdiri atas bentuk satuan lingual berupa kata dan frasa. Kedua, istilah-istilah sesaji ritual Jamasan kereta Kanjeng Nyai Jimat diklasifikasi berdasarkan makna leksikal dan makna kultural. Ketiga, fungsi istilah-istilah sesaji ritual jamasan kereta Kanjeng Nyai Jimat terdiri atas sebagai alat komunikasi serta sebagai penghubung dunia gaib dan dunia nyata.  This study aims to describe the term offerings in the ritual cleanse chariot Kanjeng Nyai Jimat at chariot museum of Yogyakarta Palace, meaning terms offerings in the ritual cleanse chariot Kanjeng Nyai Jimat, as well as the function of the terms of offerings in the ritual cleanse chariot Kanjeng Nyai Jimat at chariot museum of Yogyakarta Palace. This study uses an ethnolinguistic approach and a qualitative descriptive approach. Data was captured by hear and speak methods. Analysis of the data using agih method by BUL technique, method of padan with technique of choosing determinant element, and interactive method. The results showed as follows. First, the terms of offerings ritual cleanse chariot Kanjeng Nyai Jimat consists of a lingual unit form of words and phrases. Second, the terms of offerings ritual cleanse chariot Kanjeng Nyai Jimat classified based on the meaning of lexical and cultural meaning. Third, the function of the terms offerings ritual cleanse chariot Kanjeng Nyai Jimat consists of as a means of communication as well as a connector of the unseen world and the real world.
KOMPETENSI SEMANTIK LEKSIKAL PADA PENYANDANG DOWN SYNDROME DI SLB NEGERI SEMARANG Rohmah, Idayatul; Rokhman, Fathur; Luriawati, Deby
Jurnal Sastra Indonesia Vol 8 No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian semantik leksikal pada penyandang down syndrome perlu dilakukan untuk mengungkap sejauh mana tentang kompetensi terhadap realitas yang ada di sekelilingnya. Dengan demikian, dapat dipaparkan pula tentang faktor yang mempengaruhi gejala penyimpangan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Menjelaskan kompetensi semantik leksikal pada penyandang down syndrome di SLB Negeri Semarang dilihat dari ketepatan dan penyimpangan dalam menguasai medan makna; dan (2) Mengklasifikasikan faktor yang mempengaruhi gejala penyimpangan semantik leksikal pada penyandang down syndrome di SLB Negeri Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi semantik leksikal pada penyandang down syndrome berbeda-beda. Namun pada medan makna tertentu, terdapat persamaan kompetensi yang secara teratur terjadi baik berupa ketepatan maupun penyimpangan. Penyimpangan semantik leksikal pada penyandang down syndrome terjadi karena beberapa sebab, meliputi kilir lidah yang berupa kekeliruan seleksi makna, kekeliruan suku kata, perubahan bentuk kata yang berupa repetisi, perubahan bentuk dasar menjadi bentuk berimbuhan, perubahan bentuk berimbuhan menjadi bentuk berimbuhan yang lain, gejala lupa-lupa ingat, kurangnya perbendaharaan kata, kekurangmampuan dalam mengungkap relasi semantis, penggunaan arti kata yang lebih konkrit dan interferensi.     This research is lexical semantics that focuses on down syndrome sufferer need to be done to reveal how far the competence toward reality that exists around. This research also explains about factors that influence the indication deviation. The objectives of this research are (1) to explain lexical semantics competence on down syndrome sufferer in SLB Negeri Semarang observed at accuracy and deviation on mastering scopes (2) and, to clasify factors that influence the lexical semantics indication deviation on down syndrome sufferer in SLB Negeri Semarang. The result of this research shows that the lexical semantics competence on down syndrome sufferer is different. However, on some scopes, there is similarity competence on accuracy and deviation. The lexical semantics deviation on down syndrome sufferer is caused by several things such as tongue-sprained like an error of meaning selection and syllable, alteration of word form like repetition, alteration base form become affix, alteration affix become other affixes recalling sympton, less vocabulary, hardly showing semantic relation, using more concrete of meaning words, and interference.

Page 5 of 37 | Total Record : 361