cover
Contact Name
Asep Purwo Yudi Utomo
Contact Email
aseppyu@mail.unnes.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
aseppyu@mail.unnes.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Sastra Indonesia
ISSN : 22526315     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Sastra Indonesia menerbitkan artikel penelitian atau artikel konseptual mengenai bahasa dan sastra Indonesia. Diterbikan oleh Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang dan Perkumpulan Pengelola Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia serta pengajarnya.
Arjuna Subject : -
Articles 361 Documents
Pandangan Dunia Pengarang Terhadap Kehidupan Sosial Masyarakat Dayak Benuaq dalam Novel Api Awan Asap Karya Korrie Layun Rampan Putra, Tefan Randika; S, Suseno W; IRP, Maharani Intan Andalas
Jurnal Sastra Indonesia Vol 7 No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karya sastra merupakan sebuah struktur, namun bukan sesuatu yang statis. Karya sastra adalah cermin dari masyarakat yang mewakilinya. Oleh karena itu, lewat sebuah karya sastra pengarang bisa mengekspresikan gagasannya. Untuk mengetahui pandangan dunia pengarang terhadap kehidupan sosial masyarakat Dayak Benuaq, penelitian ini menggunakan kajian teori strukturalisme genetik Lucien Goldmann. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan pandangan dunia pengarang terhadap kehidupan masyarakat Dayak Benuaq yang  tercermin dalam Api Awan Asap. Hasil dari penelitian ini disimpulkan bahwa struktur karya sastra dalam novel Api Awan Asap meliputi tokoh, alur, latar, sudut pandang, dan tema yang menggambarkan pandangan dunia Korrie. Kemudian pandangan dunia pengarang dijelaskan melalui latar belakang sosial pengarang, pandangan terhadap kehidupan sosial, dan dialektika. Korrie mengekspresikan bentuk gagasannya bahwa Masyarakat Dayak Benuaq bukan oknum yang merusak hutan. Masyarakat Dayak sangat menjaga hutan dengan sistem masyarakat Dayak Benuaq yang diwariskan oleh nenek moyang. Sistem sosial masyarakat dijelaskan melalui kepercayaan masyarakat, interaksi sosial kemasyarakatan, ekonomi masyarakat, kesenian masyarakat, serta sistem pemeliharaan dan hukum masyarakat Dayak Benuaq. Kemudian pengarang sebagai subjek kolektif menggambarkan perbedaan kelas sosial antara kaum borjuis dengan kaum biasa. Dari penelitian skripsi ini dapat dilihat bahwa masyarakat Dayak memiliki konsep hidup untuk melestarikan alam dan sangat menghargai alam raya. Literature is a structure, but not something static. Literature is a reflection of society that represent it. Therefore, through a literary author can express his ideas. To know the author’s view towards the Dayak Benuaq’s social life, this research uses genetic structuralism theory proposed by Lucien Goldmann. The purpose of this study is to describe the author’s view towards the Dayak Benuaq’s social life that is reflected on a novel entitled Api Awan Asap. The finding of this study concludes that the literary stucture on the novel entitled Api Awan Asap includes character, plot, setting, point of view, and theme which describe the Korrie’s life. Then, the author’s life view is explained through the author’s social background, social life view, and dialectal. Korrie expreesses his ideas that Dayak Benuaq Society is not the doer who destroy the forest. Dayak Benuaq Society maintains the forest sustainability uses their own system that is innherited by their ancestors. Social Society system is exeplained through the society belief, social interaction, scoiety economy, society art, and as well as the maintenance and low system of Dayak Benuaq Society. Then, the author as the collective subject describes the social classes differentiation between the rich and poor people. Build on this study, it can be seen that Dayak Benuaq Society has a living concept to preserve the nature and appreciate the natural kingdom.
Peran Tokoh Perempuan dalam Mengatasi Keemiskinan pada Novel Genduk Karya Sundari Mardjuki Afiansah, Bagus; Sumartini, Sumartini; IRP, Maharani Intan Andalas
Jurnal Sastra Indonesia Vol 7 No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilandasi oleh kondisi kaum perempuan yang rentan mengalami kemiskinan. Banyak karya sastra yang digunakan sebagai kritik sosial terhadap permasalahan yang ada dalam kehidupan nyata, salah satunya adalah novel Genduk karya Sundari Mardjuki. Penelitian ini bertujuan untuk : mendeskripsikan gambaran kemiskinan yang dialami tokoh perempuan, mendeskripsikan konstruksi gender, dan mendeskripsikan peran-peran tokoh perempuan mengatasi kemiskinan dalam novel Genduk karya Sundari Mardjuki. Sumber data penelitian ini adalah novel Genduk karya Sundari Mardjuki yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif dengan pendekatan kritik sastra feminis. Penelitian ini difokuskan pada kemiskinan yang dialami tokoh perempuan dan peran mereka mengatasi kemiskinan tersebut. Data diperoleh dengan menggunakan teknik baca-catat. Hasil analisis dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Terdapat gambaran kemiskinan yang dialami tokoh perempuan Genduk dan Yung yaitu tidak terpenuhinya kebutuhan dasar dengan layak. Kemiskinan yang dialami Genduk dan Yung disebabkan oleh ketergantungan pada satu sumber penghasilan sebagai petani tembakau dan konstruksi gender. Kemiskinan yang dialami Genduk dan Yung mengakibatkan ketergantungan pada pihak lain. 2) Kontruksi gender terdapat pada semua tokoh baik laki-laki maupun perempuan, tetapi tidak semua tokoh memiliki konstruksi gender yang dilekatkan masyarakat. Tokoh perempuan seperti Genduk, Bu As, dan Yung adalah tokoh-tokoh yang melawan konstruksi gender dengan hadir di ranah publik 3) Terdapat peran-peran yang dilakukan tokoh-tokoh perempuan dalam usahanya mengatasi kemiskinan yang mereka alami. peran-peran tersebut antara lain membuka akses penjualan tembakau, menjalankan peran publik sebagai petani tembakau, memberikan pendidikan untuk anak-anak di Lereng Gunung Sindoro, menciptakan alternatif lapangan pekerjaan bagi perempuan, dan melibatkan perempuan dalam mengambil keputusan. This study is based on the female condition which tend to gain poverty. Many literatures used as a social critique towards prolems in real life, such as Genduk  novel by Sundari Mardjuki. The aims of this research are : (1) to describe the poverty gained by female characters; (2) to describe gender construction; (3) to describe the roles of female characters in dealing with poverty in Genduk novel by Sundari Mardjuki. The source of the data is taken from Genduk novel by Sundari Mardjuki  published by Gramedia Pustaka Utama in 2016. The method used by the writer is descriptive-qualitative with literature feminism critique approach. This research is focus on the poverty occurred in female characters and their roles in dealing with it. The data are obtained by reading and taking notes technique. The results of the analysis are as follows. 1) The image pattern of poverty occurred in female characters in Genduk novel by Sundari Mardjuki including:  relative poverty covers the needs of clothes, houses, and foods, and also social image which covers the dependence on others and inability to adapt with environments. Seasonal poverty caused by economical sources. 2) The poverty occurred in women is related to gender construction prevail in each gender. However, Genduk, Yung and Bu As are the characters against the gender construction by existing in public 3)  Roles of female characters in dealing with poverty which happen to them and their environment. The roles is  opening an access to tobacco distributors, carrying out public role for women,  giving education for childrens at Sindoro Valley, creating alternative job vacancy for woman, women involvement in getting decision.
Bentuk Etika Transendensi dalam Cerita Rakyat di Kabupaten Tegal Lestari, Sri Ayu; Qomariyah, U’um; Sumartini, Sumartini
Jurnal Sastra Indonesia Vol 7 No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transendensi merupakan salah satu aspek yang ada dalam sastra profetik. Sastra profetik merupakan sastra yang menekankan pada sastra keagamaan yang mendalam sebagai wahana bertemunya dimensi sosial dan transendensi yang ada dalam cerita rakyat. Cerita rakyat mengandung bentuk, nilai dan etika transendensi. Tulisan ini mengupas tentang bentuk etika transendensi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bentuk dan faktor-faktor yang melatarbelakangi terjadinya etika transendensi. Adapun bentuk etika transendensi adalah raja’, qonaah, syukur, ikhlas, khauf, melakukan upaya mendekatkan diri pada Tuhan (tirakat, taat beribadah), mengakui adanya kekuatan supranatural, mengaitkan perilaku, tindakan, dan kejadian dengan ajaran kitab suci. Adapun faktor yang melatarbelakangi adalah faktor internal yang berhubungan dengan kejiwaan atau kepribadian tokoh. Sementara faktor eksternal yang ada meliputi keluarga, lingkungan, pendidikan, dan kondisi sosial kultural. Transcendence is one of the aspects of prophetic literature. Prophetic literature is a literature that emphasizes deep religious literature as a means of the social dimensions and transcendence meeting that exist in folklore. Folklore contains transcendental forms, values, and ethics. This paper explores the form of transcendental ethics and the factors behind the formation of transcendental ethics. The purpose of this research is to determine the form and factors that underlie the occurrence of transcendental ethics. The forms of transcendent ethics are raja', qonaah, gratitude, sincere, khauf, making efforts to draw closer to God (tirakat, obedient worship), acknowledge the existence of supernatural powers, linking behavior, actions, and events with the teachings of scripture. The underlying factors are internal factors related to the psychological or personality of the figure, while the external factors that include family, environment, education, and cultural social conditions.
Kesantunan Bahasa pada Buku Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMP/MTS Kelas IX Lestari, Erna Tri; Hartono, Bambang; Utami, Santi Pratiwi Tri
Jurnal Sastra Indonesia Vol 7 No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai pematuhan dan pelanggaran bidal-bidal kesantunan, serta kesantunan linguistik yang terdapat pada buku pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX.Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan teoretis dan metodologis. Pendekatan teoretis yang digunakan adalah pendekatan pragmatik, sedangkan pendekatan metodologis yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan deskriptif. Data dalam penelitian ini berupa penggalan wacana dantuturanpada buku pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX, sedangkan sumber data penelitian ini adalah wacana pada buku pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dan dengan teknik catat. Analisis data penelitian ini menggunakan metode normatif. Pemaparan hasil analisis data menggunakan metode informal. Hasil penelitian pada buku pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX ditemukan data yang bervariasi. Berdasarkan bidal-bidal kesantunan yang dipatuhi ditemukan pada bidal bidal kerendahatian, bidal kesetujuan, dan bidal kesimpatian. Berdasarkan bidal-bidal kesantunan yang dilanggar ditemukan pada bidal keperkenanan, bidal kesetujuan, dan bidal kesimpatian. Berdasarkankesantunan linguistik, ditemukan 3 data yang tergolong dalam panjang pendek tuturan sebagai penentu kesantunan linguistik tuturanimperatif, sedangkan padaungkapan penanda kesantunan linguistik tuturan ditemukan 27 data yang tergolong ke dalam tuturan yang mengandung ungkapan penanda kesantunantuturanimperatif dan tuturan yang tidak mengandung ungkapan penanda kesantunan yaitu pada ungkapan tolong, silakan, mari, ayo, dancoba. The purpose of this study is to describe the maxim-compliance and violation of maxim politeness, as well as linguistic politeness contained in Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMP/MTs Kelas IX textbooks. This study used theoretical and methodological approaches. The theoretical approach used is a pragmaticapproach, while the methodological approach used is qualitative and descriptive approach. The data in this study is a fragment of discourse on Bahasa dan Sastra Indonesia textbook for Junior High School/MTs class IX, while the source of data is a discourse on Bahasa dan Sastra Indonesia textbook for Junior High School/MTs class IX. Data collection is done with methods and techniques refer to the note. This data analysis using normative method. Exposure data analysis using informal method. The results of the study on Bahasa dan Sastra Indonesia textbook for Junior High School/MTs class IX was found the varies data. Based on maxim politeness complied found in modesty maxim, agreement maxim, and sympathy maxim. Based on maxim politeness infringed found on appobation maxim, agreement maxim, and sympathy maxim. Based on linguistic politeness, found 3 data belongs to the short-legth of the speech as a determinant of linguistic politenesss in speech, while the expression of linguistic speech politeness marker found 27 data that pertained to in the speech containing an exprssion of politeness markers and speech wich does not contain the phrase marker of politeness in that the expression please, please, let's, let's go and try.
Tindak Tutur Ilokusi di Pondok Modern Selamat Kendal Prahastiwi, Arunika Harum; Haryadi, Haryadi; Baehaqie, Imam
Jurnal Sastra Indonesia Vol 7 No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan jenis dan mengidentifikasi fungsi tindak tutur ilokusi yang diucapkan warga pondok yang ada di pondok. Pendekatan yang digunakan ada dua, pendekatan teoretis dan pendekatan metodologis. Data dalam penelitian berupa penggalan wacana percakapan saat melaksanakan kegiatan sehari-hari. Hasil penelitian ini berbagai jenis dan fungsi tindak ilokusi yaitu (1) jenis tuturan ilokusi dalam tuturan warga pondok terdiri atas lima macam yaitu tuturan ilokusi asertif yaitu mengeluh, menyarankan, mengakui, dan menyatakan; tuturan ilokusi direktif yaitu menyuruh, mengajak, dan memesan; tuturan ilokusi ekspresif yaitu memberi selamat, berterima kasih, dan memuji; tuturan ilokusi deklarsi yaitu menghukum, berpasrah, dan mengizinkan; tuturan ilokusi komisif yaitu berjanji, dan menawarkan.;(2) fungsi dari tindak tutur ilokusi terdiri atas empat macam yaitu fungsi bersaing memerintah, meminta, dan menuntut; fungsi menyenangkan mengajak, menyapa, mengucapkan, terima kasih, dan memberi selamat, fungsi bekerja sama melaporkan, dan mengumumkan; fungsi bertentangan yaitu memarahi. The purpose of this research is to describe the type and identify the function of illocutionary speech acts are spoken by female students in a modern cottage survived Kendal. The approach used in this study there are two theoretical approaches and methodological approaches. The data in this study a discourse fragment of conversation when carrying out daily activities. The results of this study show the different types and functions of illocutionary acts: (1) type speech illocutionary in residents of the cottage. speech consists of five kinds of assertive illocutionary speech that complain, suggest, recognize, and states. Directive illocutionary speech that is sent, inviting, and ordering. Illocutionary expressive speech that congratulated, thanked and praised him. Illocutionary speech deklarsi ie punish, surrender and allow. Illocutionary speech commissive that promise, hang out and menawaarkan; (2) the function of illocutionary speech act consists of four kinds of functions compete among others ruled, asking and demanding. The function fun among others invited, say hello, say, thank you, and congratulations. Functions work together among others, report, and announced. Conflicting functions is scolding
Cinta Abadi dalam Novel Laila Majnun Karya Nizami dan Novel Romeo Juliet Karya William Shakespeare Kajian Intertekstual Kartika, Desta Leila; Susanto, Suseno; Qomariyah, U’um
Jurnal Sastra Indonesia Vol 7 No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan cinta abadi dan hubungan intertekstual antara novel Laila Majnun karya Nizami dengan novel Romeo Juliet karya William Shakespeare. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan intertekstual  yaitu pendekatan yang digunakan untuk menemukan aspek-aspek tertentu yang telah ada pada karya-karya sebelumnya pada karya yang muncul kemudian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sasaran penelitian ini adalah menemukan hubungan keabadian cinta dan hubungan intertekstual antara novel Laila Majnun karya Nizami dan novel Romeo Juliet karya William Shakespeare. Objek penelitian ini adalah novel Laila Majunun karya Nizami dan novel Romeo Juliet karya William Shakespeare. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik baca dan catat. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Hubungan keabadian cinta antara novel Laila Majnun karya Nizami dengan novel Romeo Juliet karya William Shakespeare yang terdapat dalam penelitian ini meliputi: jatuh cinta pada pandangan pertama di usia remaja, dimabuk cinta, menutupi kisah cinta mereka, harus menderita karena cinta, berjuang untuk bisa bertemu, dan keabadian cinta. Hubungan intertekstual antara novel Laila Majnun karya Nizami dengan novel Romeo Juliet karya William Shakespeare yang terdapat dalam penelitian ini meliputi: gambaran tokoh secara fisik, tokoh Majnun dan tokoh Romeo sama-sama memiliki sahabat yang setia, pertarungan antar dua keluarga, tokoh Laki-Laki yang menyukai tokoh Laila dalam novel Laila Majnun dan tokoh Laki-Laki yang menyukai Juliet dalam novel Romeo Juliet sama-sama meninggal, keluarga Romeo dan Juliet bermusuhan sedangkan keluarga Laila dan Majnun tidak bermusuhan, Laila dan Majnun tidak sempat menikah sedangkan Romeo dan Juliet sempat menikah, tokoh Majnun diceritakan menjadi gila sedangkan tokoh Romeo tidak gila, mengasingkan dan diasingkan, tokoh Laila sempat menikah sedangkan tokoh Juliet tidak jadi menikah, kisah Laila Majnun dari dunia bagian timur sedangkan Romeo Juliet dari dunia bagian barat. This research aims to fine the relationship of the eternity of love and relationship intertextual between Laila majnun novel by Nizami masterpiece novel of Willian Shakespeare Romeo Juliet. The approach was conducted in this research is the intertextual approarch that is the approarch used the discover certain aspects which had existed in previous papers on the works that appeared later. This research is a descriptive qualitative research. The target of this research is to find the relationship of the eternity of love and relationship intrtextual between Laila Majnun novel work of Nizami and William Shakespeare Romeo Juliet. The object of this research is the work of Nizami Laila Majnun novel and William Shakespeare Romeo Juliet. Data collection techniques using read and write down. Based on the result of the research showed that the relationship between the novels love eternity Laila Majnun novel by Nizami works Romeo Juliet William Shakespeare contained in this studyinclude: fall in love at first sight in their teens, intoxicated of love, cover their love story, should suffer because of love, struggle to meet, and the immortality of love. The relationship amoung intertextual Laila Majnun novel by Nizami works Romeo Juliet William Shakespeare contained in this study include: the description of the character physically, morally and Romeo Majnun both have loyal friends, a fight between two families, the male character who liked the character Laila Majnun Laila and in the novel the character man who liked Juliet in Romeo Juliet alike died the family of Romeo and Juliet, feuding while families Laila and Majnun is not hostile, Laila and Majnun didn’t get married while Romeo and Juliet got married, Majnun is told to go crazy while Romeo character is not mad, alienated and isolated, the character Laila got married while the characters Juliet not so married Laila Majnun, the story of the estern part of the world while Romeo Juliet of the western world.
Pilihan Bahasa Anak Jalanan Penjual Koran di Kawasan Tugu Muda Semarang Yuniawan, Tommi; Syaifudin, Ahmad; Kurniaji, Febrian
Jurnal Sastra Indonesia Vol 7 No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pilihan bahasa anak jalanan penjual koran di kawasan Tugu Muda Semarang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data bebas libat cakap. Metode analisis data yang diperoleh dengan analisis model intraktif. Hasil penelitian, ditemukan bahwa wujud pilihan bahasa anak jalanan penjual koran di kawasan Tugu Muda Semarang adalah tuturan bahasa Jawa ragam ngoko lugu dan ngoko alus serta bahasa Indonesia ragam Informal. Selain itu ditemukan juga pilihan bahasa anak jalanan penjual koran dalam wujud bahasa Indonesia dan bahasa Jawa berupa  tunggal bahasa, alih kode, dan campur kode. Tuturan tersebut dipengaruhi oleh faktor latar [waktu dan tempat) dan situasi, faktor partisipan dalam interaksi, faktor percakapan, dan faktor fungsi interaksi. Pada penelitian ini ditemukan pilihan bahasa anak jalanan penjual koran didominasi oleh bahasa Jawa. Anak jalanan penjual koran sebaiknya selektif dalam memilih kosakata dan ragam bahasa Jawa ketika bertutur, agar nilai anak jalanan penjual koran mempunyai nilai yang baik dan sopan  di mata masyarakat umum.   The aim this research it to know the language chosen by street boys who sell newspaper in the area of Tugu Muda Semarang. The method of this research is qualitative by using the technique of data simak libat cakap and simak bebas libat cakap. The method of data analysis that has been gotten with the analysis of interactive model. The resultof this research, found out that shape the language that has been chosen  by the strees boys who sell newspaper in the area Tugu Muda Semarang is the Javanese speech that is ngoko lugu and ngoko alus the informal of Indonesian speech. Besides, it was also found that the chosen of the language of the street boys who sell newspaper in the Indonesian language and Javanese language in the form of single language, code switching, and code mixing. The speech influenced by the background factor (time and place) and situation, the participants factor in the interaction, speech factor, and the factor of the language of the street boys who sell newspaper dominate by Javanese language. The street boys who sell newspaper it is better to be selective in choosing vocabulary and Javanese language’s diversity when saying, so the value of the street boys have a good value and have well mannered in the eye of the society.
SIMBOLISME HUJAN DALAM NOVEL HUJAN KARYA TERE LIYE Qiwarunnisa, Qiwarunnisa; Mulyono, Mulyono; Qomariyah, U’um
Jurnal Sastra Indonesia Vol 7 No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian dengan judul “Simbolisme Hujan dalam novel Hujan karya Tere Liye” ini diteliti dengan menggunakan metode semiotik. Untuk mendapatkan kesatuan makna simbolisme hujan dalam novel tersebut digunakan teori semiotik Riffaterre dan teori-teori pendukung lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mendeskripsikan hipogram dalam novel Hujan karya Tere Liye, (2) mendeskripsikan makna “hujan” dalam novel Hujan karya Tere Liye berdasarkan pembacaan heuristik dan hermeneutik, dan (3) mendeskripsikan peran simbol “hujan” dalam novel Hujan terhadap pembentukan makna dan estetika. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan sumber data penelitian ini adalah teks yang berupa novel Hujan karya Tere Liye. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik baca dan catat. Hasil penelitian ini yaitu mengetahui hipogram potensial berupa bencana yang terjadi tahun 2015 dan hipogram aktual novel Hujan yaitu novel yang pernah diterbitkan sebelumnya yang berjudul Rindu. Makna “hujan” dalam novel Hujan karya Tere Liye berdasarkan pembacaan heuristik bermakna bahwa hujan berkaitan erat dengan bencana alam, sedangkan makna “hujan” dalam novel Hujan berdasarkan pembacaan hermeneutik menghasilkan makna bahwa hujan dapat menimbulkan berbagai perasaan kepada seseorang bergantung situasi yang sedang mereka alami. Berdasarkan peran simbol “hujan” dalam pembentukan makna dan estetika ini menunjukkan adanya keterikatan antara pembentukan makna dan keindahan suatu teks. Dengan demikian, hasil analisis ini dapat dijadikan suatu pengetahuan dan dapat dijadikan suatu gambaran mengenai kehidupan di dunia untuk memikirkan berbagai hal posisif dan negatif yang berhubungan dengan hujan. Pada dasarnya hujan berperan penting dalam kehidupan sehari-hari.   The research titled "Rain Symbolism in Tere Liye's Rain novel" was examined using semiotic method. To get the unity of the meaning of rain symbolism in the novel is used Riffaterre's semiotic theory and other supporting theories. This study aims to: (1) describe the hipogram in Tere Liye's Rain novel, (2) to describe the meaning of "rain" in Tere Liye's Rain novel based on heuristic and hermeneutic readings, and (3) to describe the role of "rain" symbol in the novel Rain Against the formation of meaning and aesthetics. The approach used in this study is a qualitative approach with the source data of this research is a text in the form of Tere Liye's Rain novel. Data collection techniques in this research is the technique of reading and writing. The result of this research is to know the potential hypogame of the disaster that happened in 2015 and the actual hipogram of novel Rain that is novel which ever published previously called Rindu. The meaning of "rain" in Tere Liye's Rain novel based on heuristic readings means that rain is closely related to natural disasters, while the meaning of "rain" in the novel Rain based on hermeneutic readings results in meaning that rain can cause feelings to a person depending on the situation they are experiencing that. Based on the role of the symbol "rain" in the formation of meaning and aesthetics it shows the existence of attachment between the formation of meaning and beauty of a text. Thus, the results of this analysis can be used as a knowledge and can be used as a picture of life in the world to think about various posisif and negative things related to the rain. Basically rain plays an important role in everyday life.
KRITIK SOSIAL DALAM NASKAH DRAMA OBROG OWOK-OWOK EBREG EWEK-EWEK KARYA DANARTO: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA Zaenudin, Zaenudin; Mulyono, Mulyono
Jurnal Sastra Indonesia Vol 7 No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Naskah drama Obrog Owok-owok Ebreg Ewek-ewek karya Danarto dipilih untuk dikaji karena di dalam naskah drama ini terdapat berbagai masalah sosial yang kemudian memunculkan kritik. Kritik-kritik yang terdapat dalam naskah drama tersebut perlu dikaji dan disampaikan ke publik. Naskah drama ini juga memiliki keunikan. Dialog yang sama diucapkan dua atau tiga tokoh berurutan bahkan hampir bersamaan, namun tidak dalam satu ruang dan waktu. Naskah drama ini seolah-olah mencoba untuk menyatukan dimensi ruang dan waktu. Naskah drama ini adalah naskah dengan struktur yang tidak dapat dikatakan sederhana, meskipun secara umum termasuk dalam naskah realis. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kritik sosial yang terdapat dalam naskah drama dan mendeskripsikan wujud ekspresi kritik sosial tersebut membangun estetika drama dalam naskah Obrog Owok-owok Ebreg Ewek-ewek karya Danarto.   The play script of Obrog Owok-owok Ebreg Ewek-ewek by Danarto is chosen to be studied because in this play script there are various social problems which then generate criticism. The criticisms contained in this play script need to be reviewed and submitted to the public. This play script also has uniqueness in the dialogue. The same dialogue is spoken by two or three characters in sequence even almost simultaneously, but not in the same place and time. It looks as if trying to unify the dimensions of space and time. This play script is a text with a structure that cannot be said to be ordinary, although it is generally classified as realist script. Furthermore, in this drama script there are various social problems which then led to criticism. The purpose of this study is to describe the social criticism contained in the play script and describes form expression of social criticism build the aesthetic of drama in Obrog Owok-owok Ebreg Ewek-ewek by Danarto.
FENOMENA PERILAKU PSIKOPAT DALAM NOVEL KATARSIS KARYA ANASTASIA AEMILIA: KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA Rozali, Reza; mu, Mulyono; IRP, Maharani Intan Andalas
Jurnal Sastra Indonesia Vol 7 No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kasus kriminalitas di Indonesia beberapa tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang begitu memprihatinkan, serta pada beberapa kasus dikaitkan dengan gangguan gejala psikopat. Psikopat ialah bentuk kekalutan mental yang ditandai dengan tidak adanya pengorganisasian dan pengintegrasian pribadi, tidak bisa bertanggung jawab secara moral, selalu konflik dengan norma sosial dan hukum yang diciptakkan oleh angan-angannya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fenomena perilaku psikopat pada novel Katarsis karya Anastasia Aemilia dengan pendekatan psikologi sastra, khususnya menggunakan teori gangguan kepribadian psikopat Sigmund Freud. Pada dasarnya psikologi sastra memberikan perhatian pada masalah kejiwaan para tokoh fiksional yang terkandung dalam karya sastra. Sasaran dalam penelitian ini adalah fenomena perilaku psikopat yang dialami oleh tokoh dengan mengkaji bentuk perilaku, dan faktor penyebabnya. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa (1) bentuk perilaku psikopat tokoh dalam novel Katarsis karya Anastasia Aemilia diketahui berdasarkan ciri perilaku khusus pada psikopat yaitu berperilaku antisoasial, suka memanipulasi, berperilaku agresif, berperilaku sadistis, serta tidak menyesal dan tidak merasa bersalah sehingga dapat ditentukan bentuk perilaku psikopat yang terbagi ke dalam tiga bentuk, yaitu ringan, sedang, dan berat. (2) Faktor yang menyebabkan tokoh dalam novel Katarsis berperilaku psikopat yaitu faktor biologis dan faktor lingkungan. Cases of criminality in Indonesia in recent years have shown such an alarming increase, and in some cases linked to psychopathic symptoms disorder. Psychopaths are forms of mental disorder that is characterized by lack of organization and personal integration, can not be morally responsible, always conflict with social norms and laws created by wishful thinking alone. This study aims to describe the phenomenon of psychopathic behavior in the novel Katarsis by Anastasia Aemilia with the approach of literature psychology, in particular using the theory of psychopath personality disorder from Sigmund Freud. Basically, literature psychology gives attention to the psychological problems of the fictional characters contained in the literary work. Target in this research is phenomenon of psychopathic behavior experienced by the character by studying the form of behavior, and the cause factor. Data analysis technique used is descriptive qualitative technique. Based on the results of the research can be seen that (1) the form of psychopathic behavior of characters in the novel Katarsis by Anastasia Aemilia is known based on specific behavior on the psychopath that is behaving antisoasial, like to manipulate, behave aggressively, behave sadistis, and not regret and not feel guilty, so it can be determined form psychopathic behavior is divided into three forms, a light, medium, and heavy. (2) Factors that cause characters in the novel Katarsis behave psychopaths namely biological factors and environmental factors.

Page 4 of 37 | Total Record : 361