cover
Contact Name
Toha Andiko
Contact Email
Toha.andiko@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
Toha.andiko@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota bengkulu,
Bengkulu
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Mizani: Wacana Hukum, Ekonomi Dan Keagamaan
ISSN : 23555173     EISSN : 26569477     DOI : -
JURNAL ILMIAH MIZANI : Wacana Hukum, Ekonomi, dan Keagamaan is a scientific publication journal that contains Islamic law, Economics, and Islamic Religious Studies to support the development of Islamic knowledge. This journal is published two times a year in March and September by Faculty of Islamic Law of State Institute for Islamic Studies (IAIN) Bengkulu.
Arjuna Subject : -
Articles 177 Documents
PANDANGAN EKONOMI ISLAM TERHADAP NILAI WAKTU UANG Rini Elvira
JURNAL ILMIAH MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi, dan Keagamaan Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Syariah UINFAS Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.356 KB) | DOI: 10.29300/mzn.v1i2.55

Abstract

Sistem ekonomi konvensional memandang bahwa uang tidak hanya berfungsi sebagai alattukar (medium of exchange) dan kesatuan hitung (unit of account) namun juga berfungsi sebagaikomoditas yang dapat diperjualbelikan hingga menghasilkan keuntungan. Dengan kemampuan uangsebagai penyimpan nilai maka uang dianggap memiliki nilai waktu (time value of money) yangdiproksi dengan tingkat bunga. Dalam perspektif ekonomi Islam bunga identik dengan riba, lalubagaimana pandangan ekonomi Islam terhadap nilai waktu uang? Ekonomi Islam memandangbahwa uang hanya berfungsi sebagai alat tukar (medium of exchange) dan kesatuan hitung (unit ofaccount) tidak sebagai komoditas. Artinya uang tidak dapat diperjualbelikan dan dispekulasikansecara bebas. Karena itu uang tidak memiliki nilai waktu, tetapi waktulah yang memiliki nilaiekonomis (economic value of time. Jika waktu tersebut digunakan dengan baik dan bijak maka waktuakan memiliki nilai ekonomis yang relatif besar
DINAMIKA PEMIKIRAN NAHDLATUL ULAMA DALAM MERESPONS KEPEMIMPINAN NON MUSLIM DI INDONESIA Izzul Madid
JURNAL ILMIAH MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi, dan Keagamaan Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Syariah UINFAS Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.391 KB) | DOI: 10.29300/mzn.v6i1.2197

Abstract

The leadership of non-Muslims in Indonesia had become a hot spotlight when the action 212 was held. Many people who later conducted a study of Islamic law about the validity of a non-Muslim was appointed as a leader. One study of this matter that is quite unique is the result of the Bahtsul Masail held by the GP Ansor which resulted in a conclusion that a non-Muslim is legitimately appointed as a leader in Indonesia. The results of this study reaped polemics because by some circles, it was considered to harm NU's thoughts which had been decided at the 1999 Congress at Lirboyo. This article intends to explore how NU's real thinking as a Muslim mass organization is the largest in responding to non-Muslim leadership in the Indonesian context. From the results of this study, it was concluded that organizationally, NU had never discussed the issue of non-Muslim leadership specifically, either in the Congress or National Conference of Alim Ulama. The issue that has been raised by NU in relation to non-Muslim politics is around its electability as a legislative council.
KEBIJAKAN KONTROVERSIAL KEPALA DAERAH (Analisis Hukum kebijakan walikota Bengkulu tentang Sholat Berjamah Berhadiah) Imam Mahdi
JURNAL ILMIAH MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi, dan Keagamaan Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Syariah UINFAS Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.458 KB) | DOI: 10.29300/mzn.v1i1.46

Abstract

Salah satu kewenangan Kepala Daerah dalam melaksanakan tugas dan fungsinya adalahmengeluarkan kebijakan, yaitu seperangkat hukum administrasi Negara yang diperuntukan dalamrangka mengisi celah hukum, karena pada dasarnya Kepala Daerah dalam bertindak harusberdasarkan legalitas hukum. Ketika kebijakan Kepala Daerah yang dibuat menimbulkan pro dankontra di tengah masyarakat, maka kebijakan tersebut diistilahkan dengan “kebijakankontropersial” tulisan ini mengkaji kebijakan Kepala Daerah yang menurut Penulis mengandungunsur kotropersial, yaitu pemberian hadiah berupa mobil kepada masyarakat yang rajinmelaksanakan sholat zuhur berjamah di salah satu masjid. Tulisan ini didasarkan pada literaturhukum administrasi Negara dan bahan bacaan yang tersebar di berbagai media yang relevan
PROSTITUSI DALAM PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA DAN ISLAM (STUDI KASUS PRAKTEK PROSTITUSI DI KOTA BENGKULU) John Kenedi
JURNAL ILMIAH MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi, dan Keagamaan Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Syariah UINFAS Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.571 KB) | DOI: 10.29300/mzn.v4i1.1003

Abstract

Abstract: Prostitution is a community disease that is difficult to eradicate due to many factors that affect its existence. The various types of prostitution that emerged show how prostitution has grown in society. The condition is further complicated when prostitution seeks to seek protection under human rights. Prostitution seeks the path of protection under human rights through two essentials: Protection of human rights to the work of sex workers and protection of minority status opposed by the wider community. On the other hand, there is a distinction between liberal Westernmade human rights and human rights according to Islam in accordance with the sunatullah, so that the distinction raises different perceptions regarding the issue of prostitution. This paper will reveal whether prostitution is a profession that should be protected as a right to work in human rights, as well as finding the right way out to avoid conflict of interest in human rights so that peace and tranquility can be realizedin society.
PERSEPSI MASYARAKAT KOTA BENGKULU TERHADAP PAHAM ISLAM MODERAT Wahyu Abdul Jafar
JURNAL ILMIAH MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi, dan Keagamaan Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Syariah UINFAS Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.763 KB) | DOI: 10.29300/mzn.v5i1.1438

Abstract

This research was conducted to describe the perception of resident of Bengkulu about moderate Islamic understanding. In collecting the research data, researchers used purposive sampling technique. While the data collection techniques used are interviews and documentation. From the research in the field, important conclusions were obtained  namely, resident of bengkulu has some perception about moderate Islamic understanding, among others: first, Moderate Islamic understanding is the teachings of Islam that is tasamuh (tolerant), tawazun (balanced), i'tidal (straight) and tawasuth (mediocre). Secondly, Moderate Islamism is the Islamic teaching that is Rahmatan Lil Alamin. Thirdly, moderate Islamic understanding is a humanist teaching, humanistic, gentle, polite, not anarchic and peace-loving. Fourthly, Moderate Islamism is an Islamic teaching that opens itself with progress and in harmony with the concept of Indonesian statehood. Fifth, Moderate Islamism is the Islamic teachings of Islam that prioritize the value of the unity and integrity of the nation and the state. Sixth, Moderate Islamism is the teachings of Islam which emphasizes the amar ma'rufnya side of the nahi mungkarnya side. Seventh, Moderate Islamism is a strictly Islamic teaching for the afterlife and flexible for world affairs. Eighth, Moderate Islamism is a liberal and perverted teaching of Islam. Ninth, Moderate Islamism is an Islamic teaching that is heretical and weakens the Islamic ummah. Tenth, Islamic understanding Moderet is the Islamic teaching that is a mirage and divide the Muslims.
PERAN DAN PENGARUH AL-HADITS AN-NABAWI DALAM KONSEP AT-TAQ’ID ALFIQHIY : STUDI APLIKATIF MENGENAI PEMIKIRAN IBNU NUJAIM AL-HANAFI (W.970 H). Jalili, Ismail
Jurnal Ilmiah Mizani: Wacana Hukum, Ekonomi Dan Keagamaan Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Syariah IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (32.782 KB) | DOI: 10.29300/mzn.v3i2.1038

Abstract

Penelitian ini berusaha mengkaji konsep at-taq’id al-fiqhiy menurut pandangan Ibnu Nujaim Al-Hanafi (w. 970 H), sumber landasan hukum secara umum dan hadits nabawiy secara khusus, dan konsekwensi hokum yang ditimbulkan terhadap qa’idah fiqhiyah. Selanjutnya, penelitian ini menyajikan beberapa contoh aplikatif dari qâ’idah fiqhiyah yang berlandaskan kepada al-hadits dengan menitik-beratkan kepada pemikiran Imam Ibnu Nujaim al-Hanafiy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep at-taq’id al-fiqhiy merupakan proses berpikir kritis mengenai sumber atau landasan hokum dalam pembentukan sebuah qâ’idah fiqhiyah, dimana Ibnu Nujaim al-Hanafi dikenal sebagai salah seorang ulama’ hanafi terkemuka di zamannya yang mengusung pemikiran ini, di mana sumbangsih beliau dalam bidang ini dapat ditelusuri melalui kitab-kitab yang beliau tulis, seperti: Al-Asybah wan Nazha’ir, Al-Fawaidh Az-Zainiyyah fi Mazhab alHanafi, Al-Bahrur Ra’iq Syarh Kanzil Daqa’iq, Fathul Ghaffar fi Syarhil Mannar, dan sebagainya. Sedangkan al-hadits merupakan sumber hokum kedua setelah Al-Qur’an dalam syari’at Islam yang menjadi pijakan (landasan) dalam membentuk suatu qa’idah fiqhiyah. AlHadits memberi pengaruh yang kuat bagi qa’idah fiqhiyah tersebut, sehingga konsep ini dianggap memiliki kekuatan hujjah dan istidal sebagaimana ijma’ para sahabat.
EKSISTENSI SYIRKAH KONTEMPORER Yarmunida, Miti
JURNAL ILMIAH MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi, dan Keagamaan Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Syariah UINFAS Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.341 KB) | DOI: 10.29300/mzn.v1i2.60

Abstract

Syirkah kontemporer merupakan pengembangan dari syirkah klasik yang sudahdirumuskan oleh imam mazhab terdahulu. Ulama kontemporer mengembangkan syirkah ini untukmengakomodir perkembangan system bisnis dalam bekerjasama yang dilakukan oleh manusia di eramodern seperti kerjasama antar perusahaan; PT, CV,Ventura dan lain-lain. Salah satu karakteristikhukum Islam adalah mampu menjawab status hukum permasalahan yang dihadapi oleh ummatnyatermasuk dalam hal ini tentang syirkah yang dipraktekkan dewasa ini (kontemporer). Pada prinsipnyakompleksitas yang dimiliki oleh syirkah kontemporer tidak bisa lepas dari prinsip dasar syirkah itusendiri agar dia tetap dalam koridor syar’i dan menjadi usaha yang halal. Prinsip yang harus dipegangidalam syirkah (melakukan kerjasama) adalah perserikatan itu merupakan transaksi yang bolehdiwakilkan; prosentase pembagian keuntungan maupun kerugian untuk masing-masing pihak yangberserikat dijelaskan ketika berlangsungya akad; keuntungan itu diambilkan dari hasil laba hartaperserikatan, bukan dari harta lain
PENYELESAIAN SENGKETA KEPEGAWAIAN AKIBAT PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN Ade Kosasih
JURNAL ILMIAH MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi, dan Keagamaan Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Syariah UINFAS Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.532 KB) | DOI: 10.29300/mzn.v4i2.1015

Abstract

Abstract: An understanding of the rights and efforts that civil servants can take in facing employment disputes arising from the imposition of disciplinary punishment of civil servants, needs to be improved in order to avoid the act of arbitrariness (or willekeur) or action beyond the authority (ultra vires) conducted by the organ of state administrative office. The mechanisms and stages of dispute resolution in the field of personnel, has a variety of channels based on disciplinary violations committed, types of sentences handed down, and the level of position of officials who are authorized to punish. These channels, some through the Administrative Objections and Administrative Appeals. If only through Administrative Objection, then the next stage is the filing of a lawsuit to the State Administrative Court, whereas if the stages are through Administrative Appeals, the first level lawsuit shall be submitted to the Administrative High Court as a first instance court.
TINDAK PIDANA KORUPSI PADA PENGADAAN BARANG DAN JASA DI LEMBAGA PEMERINTAHAN (Suatu Tinjauan Analisis Preventif) Fauzan, Fauzan
JURNAL ILMIAH MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi, dan Keagamaan Vol 1, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Syariah UINFAS Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.418 KB) | DOI: 10.29300/mzn.v1i2.52

Abstract

Pengadaan barang dan jasa di lembaga pemerintahan seyogyanya dilakukan berdasarkan analisakebutuhan dari setiap instansi pemerintahan, dan dilakukan berdasarkan peraturan perundang-undangan.Pengadaan barang dan jasa yang kini dilaksanakan oleh Unit Layanan Pengadaan disetiap instansi dandilakukan melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), ternyata belum dapat menghadang perilakukorupsi, kolusi dan nepotisme dari berbagai pihak, baik dari panitia pengadaan maupun pihak rekanan. Tulisanini mencoba melihat beberapa aspek pidana dari berbagai sudut pandang sekaligus menemukan upaya solusiperspektif analisis preventif.Kata Kunci : Tindak Pidana, Korupsi, Pengadaan Barang dan Jasa
DINAMIKA PENENTUAN ARAH KIBLAT Dwi Putra Jaya
JURNAL ILMIAH MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi, dan Keagamaan Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Syariah UINFAS Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.653 KB) | DOI: 10.29300/mzn.v4i1.1011

Abstract

Abstract: To know the direction of Qiblah is already a lot of tools. Can be through measurements, can also use a prayer rug that has a compass Qiblah direction that is widely used in mosques. However, in order to attain the virtue of charity, it is necessary to make sure that the direction approached in the direction precisely facing the Temple. The way of determining the direction of the Qiblah for mosques has evolved in accordance with the development of knowledge held by Islamic societies, in the early stages using a very simple way, then progressed by using tools to measure it, among them Trigonometry, the shadow of the sun, compass magnet, transparent compass, compass Qibla, protractor, Rubu ‘mujayyab, string or thread, stick istiwa’ and waterpas, lot, elbow.

Page 7 of 18 | Total Record : 177