cover
Contact Name
Nurdayati
Contact Email
ojsjpp@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
muzizatakbarrizki@yahoo.com
Editorial Address
-
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian
ISSN : 18581625     EISSN : 26851725     DOI : -
Core Subject : Health,
Objective of JOURNAL OF DEVELOPMENT OF AGRICULTURAL EXTENTION DEVELOPMENT REVIEW: AGRICULTURE REVIEW ISSUES issued with the aim of describing conceptual thoughts or ideas and results of research to participate in developing animal husbandry studies, with open and contributions from various scientific disciplines and approaches that meet at the intersection of research results and critical analysis of contemporary development issues, including research articles, literature studies and other scientific reviews.
Arjuna Subject : -
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol 13, No 24 (2016): Desember" : 16 Documents clear
Penanganan Anestrus Pasca Beranak Sapi Perah Dengan Implan Progesterone Intravagina Di Kelompok Tani Ternak Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Supriyanto, Supriyanto
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol 13, No 24 (2016): Desember
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1184.854 KB) | DOI: 10.36626/jppp.v13i24.94

Abstract

Upaya untuk meningkatkan populasi sapi perah dengan salah satu teknologi inseminasi buatan banyak kendala, salah satunya adalah sulitnya deteksi estrus, karena kejadian anestrus sangat umum pada sapi perah setelah lahir. Tujuan dari penelitian ini menggunakan teknik sinkronisasi estrus menggunakan intravaginal implan progeterone untuk mengatasi anestrus di sapi perah pasca melahirkan. Duapuluh ekor sapi perah blasteran yang dimiliki oleh Kelompok Tani ternak di Kabupaten Kabupaten Magelang desa Ngablak dibagi menjadi dua kelompok perlakuan. pengobatan menggunakan implan progesteron CIDR selama 10 hari di intravaginal, II sebagai pengobatan untuk kontrol menggunakan implan kosong selama 10 hari untuk intravaginal sebagai kontrol. Pengamatan birahi dilakukan setelah pengambilan implan dan inseminasi buatan (AI) dilakukan setelah ternak menunjukkan gejala birahi. sapi perah menunjukkan ada tandatanda dari birahi lebih dari 3 periode estrus melakukan pemeriksaan ginekologi untuk menentukan status reproduksi dan kebuntingannya. Hasil menunjukkan kekuatan retensi intravaginal implan dianggap sempurna (100%), induksi estrus menunjukkan perbedaan awal (66,27±07.12 vs 453,76±79,50; P<0,01), jumlah sapi perah birahi adalah acara yang berbeda secara signifikan lebih tinggi (100% vs 60%, P<0,01), tingkat konsepsi (CR) yang dihasilkan tidak berbeda secara signifikan (80% berbanding 76,67%), S / C tidak berbeda nyata (1,43 vs 1,57), angka NR tidak berbeda secara signifikan (73,33% berbanding 75%), estrus panjang siklus tidak berbeda secara signifikan (19±2,23 vs 19,5±0,67), angka kehamilan (PR) menunjukkan tidak ada perbedaan yang lebih tinggi (95,50% berbanding 57,67%, P<0,01), jumlah sapi bunting secara signifikan berbeda (93,33% berbanding 46,67%, P<0,01). Dapat disimpulkan bahwa teknik sinkronisasi dengan progesteron intravaginal mampu menangani anestrus sapi perah setelah lahir.
Pengaruh Penggunaan Tepung Buah Jambu Biji (Psidium Guajava L.) Dalam Ransum Terhadap Persentase Dan Potongan Komersial Karkas Ayam Broiler D., Mandegani; Mahfudz, L. D.; Sukamto, B.
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol 13, No 24 (2016): Desember
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1175.766 KB) | DOI: 10.36626/jppp.v13i24.85

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung buah jambu biji dalam ransum ayam broiler dengan dosis yang berbeda terhadap persentase dan potongan komersial karkas ayam broiler. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah: 120 ekor unsexing broiler dengan bobot rata-rata 389,33±7,9 g umur 16 hari, ransum tepung buah jambu biji merah dan vitamin C sintetis. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan masing ? masing, unit percobaan diisi 6 ekor ayam. Perilaku tersebut adalah T0: tanpa penambahan Tepung buah jambu biji merah (TBJM), T1: 1,7% TBJM, T2: 3,4%TBJM, T3: 5,1%TBJM, T4: vitamin C 500 ppm. Parameter yang diamati adalah persentase karkas dan potongan komersial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung buah jambu biji pada ransum menunjukkan terhadap ayam broiler yang diberikan ransum dengan penggunaan tepung buah jambu biji sebesar 3,4% (T2) menghasilkan berat karkas dan potongan komersial paling tinggi dan pengaruh yang nyata (P<0,05) apabila dibandingkan dengan ayam broiler yang diberikan ransum tanpa penggunaan tepung buah jambu biji (T0), ransum dengan penggunaan tepung buah jambu biji sebesar 1,7% (T1), 5,1% (T3) dan vitamin C 500 ppm (T4). Kesimpulan, penggunaan tepung buah jambu biji 5% sudah mampu meningkatkan bobot karkas ayam broiler.
Pengaruh Penggunaan Tepung Limbah Rumput Laut (Gracilaria Verrucosa) Fermentasi Dalam Ransum Terhadap Profil Hematologis Itik Pengging Betina Evandharu, F.; Isroli, Isroli; Suprijatna, E.
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol 13, No 24 (2016): Desember
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1194.576 KB) | DOI: 10.36626/jppp.v13i24.80

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung limbah rumput laut fermentasi (TLRLF) terhadap profil hematologis itik Pengging betina. Materi penelitian adalah 125 ekor itik Pengging betina umur 32 minggu. Ransum tersusun dari jagung kuning, bekatul, bungkil kedelai, tepung ikan, minyak nabati, CaCO3, premix, methionin, lysin, tepung sumpil (Brotia costulla), tepung limbah rumput laut (TLRL) dan TLRLF. Rancangan Acak Lengkap (RAL) diterapkan dengan 5 perlakuan, 5 ulangan,  T0: ransum kontrol tanpa TLRL; T1: ransum mengandung 15% TLRL, T2: ransum mengandung 15% TLRLF; T3: ransum mengandung 17,5% TLRLF; T4: ransum mengandung 20% TLRLF. Parameter yang diamati yaitu jumlah eritrosit, kadar hemoglobin, dan kadar hematokrit. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin, tetapi meningkatkan (P<0,05) kadar hematokrit.
Pelaku Pengembangan Budidaya Ternak Sapi Potong Di Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah Adinata, K.I.; Sunarso, Sunarso; Sumekar, W
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol 13, No 24 (2016): Desember
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1293.896 KB) | DOI: 10.36626/jppp.v13i24.72

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengkaji peranan pelaku pengembangan budidaya ternak sapi potong di Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah. Analisis peran pelaku pengembangan ternak sapi potong di Kabupaten Sukoharjo dianalisis dengan menggunakan metode analisis peran. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang terkait dalam pengembangan budidaya ternak sapi potong di Kabupaten Sukoharjo, terdiri dari kelompok tani ternak (KTT) di Kabupaten Sukoharjo, pihak Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Sukoharjo, pihak perbankan yaitu Bank BRI sebagai penyedia skim kredit pemodalan pengembangan budidaya ternak sapi potong di Kabupaten Sukoharjo. Alat bantu yang digunakan adalah kuesioner terbuka. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei dengan menggunakan data primer dan sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa peran pemangku kepentingan dalam usaha ternak sapi potong telah dilaksanakan sesuai dengan role prescription, akan tetapi yang telah sesuai expectation adalah peran KTT dalam menjual dan memasarkan ternak sapi potong, dan peran Dinas Pertanian dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
Kecernaan Dan Fermentabilitas Nutrien Rumput Gajah Secara In Vitro Ditanam Dengan Pemupukan Arang Aktif Urea Widodo, Y. P.; Nuswantara, L. K.; Kusmiyati, F.
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol 13, No 24 (2016): Desember
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1188.896 KB) | DOI: 10.36626/jppp.v13i24.95

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji pemupukan arang aktif urea pada rumput gajah terhadap kecernaan bahan kering (KcBK), kecernaan bahan organik (KcBO) dan produksi VFA. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan yaitu T1=0% (tanpa arang aktif) dengan urea 1,0 g/tanaman , T2=5 g arang aktif dengan urea 1,0 g/tanaman, T3=10 g arang aktif dengan urea 1,0 g/tanaman dan T4=15 g arang aktif dengan urea 1,0 g/tanaman. Parameter  yang diamati : Kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik, produksi VFA, Produksi NH3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang nyata (P<0,05) pemupukan arang aktif urea terhadap kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik, produksi VFA dan produksi NH3. Simpulan penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa pemupukan arang aktif urea pada T3 dan T4 menghasilkan kecernaan (bahan kering dan bahan organik) serta fermentabilitas (produksi VFA dan NH3) nutrien rumput gajah secara in vitro yang tertinggi.
Degradabilitas Nutrien Bagasse Amofer Pada Domba Secara In Sacco E., Nurahman M.; Pangestu, E.; Wahyono, F.
Jurnal Pengembangan Penyuluhan Pertanian Vol 13, No 24 (2016): Desember
Publisher : UPPM Politekik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1207.01 KB) | DOI: 10.36626/jppp.v13i24.87

Abstract

Penelitian dilakukan untuk mengetahui degradabilitas nutrien bahan kering, bahan organik dan neutral detergent fibre pada bagasse amofer dan bagasse tanpa amofer pada domba secara in sacco. Materi penelitian adalah dua ekor domba jantan berfistula, ransum standar, bagasse amofer dan bagasse tanpa amofer. Degradabilitas dilakukan menggunakan metode in sacco. Sampel dimasukan dalam kain nilon kemudian diinkubasikan pada 7 titik waktu (0, 3, 6, 12, 24, 48 dan 72 jam). Parameter yang diteliti adalah degradasi bahan kering (BK), bahan organik (BO) dan neutral detergent fibre (NDF) dihitung dengan persamaan eksponensial, P = a + b (1?exp-ct). Uji t dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan diantara kedua perlakuan bagasse. Hasil penelitan menunjukan bahwa perlakuan bagasse amofer berpengaruh nyata (P<0,05) lebih tinggi dibanding bagasse tanpa amofer terhadap degradasi BK, BO, dan NDF. Simpulan penelitian yaitu pengolahan bagasse amoniasi dan fermentasi mampu meningkatkan degradabilitas nutrien bahan kering, bahan organik dan neutral detergent fibre.

Page 2 of 2 | Total Record : 16