cover
Contact Name
Marthen Robinson Pellokila
Contact Email
marthenrpellokila@staf.undana.ac.id
Phone
+6281318573520
Journal Mail Official
marthenrpellokila@staf.undana.ac.id
Editorial Address
Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana Jl. Adisucipto, Penfui Kupang, Nusa Tenggara Timur (85000)
Location
Kota kupang,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
Buletin Ilmiah IMPAS
ISSN : -     EISSN : 27148459     DOI : doi.org/10.35508/impas
Core Subject : Agriculture,
Buletin Ilmiah Impas merupakan jurnal online yang didedikasikan untuk mengungkap segala isu ilmiah yang bersumber dari penelitian, survei, eksperimen, dan opini terkait sosial ekonomi pertanian. Semua topik mulai dari kebijakan publik di bidang ekonomi pertanian, pemberdayaan masyarakat petani, optimalisasi produksi input pertanian, efisiensi dalam hal usahatani dan pemasaran pertanian, serta isu-isu ekonomi pada industri rumah tangga pengolahan produksi pertanian
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 20 No 2 (2019): Edisi Agusus 2019" : 10 Documents clear
Tingkat Partisipasi Anggota Kelompok Tani Dalam Upaya Peningkatan Produktivitas Usahatani Padi Sawah Di Kelurahan Tuatuka Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang. Irenjung T Salu; Alfetri N.P Lango; Selfius P.N Nainiti
Buletin Ilmiah Impas Vol 20 No 2 (2019): Edisi Agusus 2019
Publisher : Undana Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/impas.v20i02.1845

Abstract

The purpose of the research are to know: (1) participation level of farmer’s group member in eforts of wet rice field productivity increasing at Tuatuka Village East Kupang Subdistrict Kupang Regency (2) farmers group member association in participation as increasing eforts wet rice field productivity. (3) there is or no difference from both on farmer groups in participation as eforts of wet rice field productivity increasing. (4) to identify obstacles faced by farmer in eforts of wet rice field productivity increasing. This research using survey method. Sample of location was purposive sampling determination namely Tuatuka Village East Kupang Subdistrict Kupang Regency. There are two farmer groups determining by purposive sampling as sample of farmer group from 23 farmer groups namely Rukun Makmur farmer group as group with more member and Sumber Berkat farmer group as group with less member. The number of member of both farmer group as many as 140 farmers, and by using Slovin formulas obtained sample of farmer as many as 58 farmers. Data analysis used in this research namely Qualitative descriptive analysis, percentage and average analysis by using Likert scale approach, Chi Square analysis with model of Contingency, and Kruskal Wallis analysis. Result of research indicated that participation level of Rukun Makmur farmer Group as big as 83,66% and was on “High” category and Sumber Berkat Farmer Grup as big as 87,50% on “Very High” category. So that, both of farmer group had already well done every participation stage. The results of the Chi-Square analysis show that there is no association between the two farmer groups in terms of participation. And the results of the Kruskal Wallis analysis statistically also showed no difference between the two farmer groups in terms of participation. The obstacles which faced by farmer at the research location namely low level of formal education of farmer, regulation and punishment of group which undistinct in applying. Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui tingkat partisipasi anggota kelompok tani dalam upaya peningkatan produktivitas usahatani padi sawah di Kelurahan Tuatuka Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang (2) Mengetahui asosiasi anggota kelompok dalam hal partisipasi sebagai upaya peningkatan produktivitas usahatani padi sawah. (3) Mengetahui ada atau tidaknya perbedaan dari kedua kelompok tani dalam hal partisipasi sebagai upaya peningkatan produktivitas usahatani padi sawah. (4) Mengidentifikasi kendala yang dihadapi anggota kelompok tani dalam upaya peningkatan produktivitas usahatani padi sawah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Lokasi sampel ditentukan secara purposive sampling yaitu pada Kelurahan Tuatuka Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang. Populasi penelitian yang dijadikan sampel hanya 2 kelompok tani dari 23 kelompok yang ada pada kelurahan tersebut, yakni Kelompok Tani Rukun Makmur dan Kelompok Tani Sumber Berkat. Kedua kelompok tersebut mewakili kelompok tani dengan jumlah terbanyak dan tersedikit dengan jumlah kedua kelompok tani sebanyak 140 orang petani sampel diambil dari masing-masing kelompok tani dengan rumus slovin sehingga diperoleh petani sampel sebanyak 58 orang. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualiatatif, analisis rata-rata dan persentase dengan menggunakan pendekatan skala likert, analisis chi square dengan model matriks kontingensi, serta analisis kruskal wallis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat partisipasi kelompok tani Rukun Makmur adalah sebesar 83,66% berada pada kategori “Tinggi” dan kelompok tani Sumber Berkat sebesar 87,50% berada pada kategori “Sangat Tinggi”.dengan demikian kedua kelompok telah melaksanakan setiap tahapan partisipasi dengan baik. Hasil analisis Chi Square menunjukan tidak ada asosiasi antara kedua kelompok tani dalam hal partisipasi. Dan hasil analisis Kruskal Wallis secara statistik juga menunjukkan tidak ada perbedaan antara kedua kelompok tani dalam hal partisipasi. Kendala yang dihadapi petani di lokasi penelitian yaitu masih rendahnya tingkat pendidikan yang dimiliki petani serta aturan dan sanksi kelompok yang kurang tegas diberlakukan.
Analisis Integrasi Pasar Jagung Di Desa Baumata Kecamatan Taebenu Kabupaten, Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur Ribkha Mamo; Marthen R Pellokila; Wiendiyati Wiendiyati
Buletin Ilmiah Impas Vol 20 No 2 (2019): Edisi Agusus 2019
Publisher : Undana Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/impas.v20i02.1846

Abstract

The integration of markets is a measure that indicates how much price changes in the reference market will lead to price changes in the market of followers. The change of maize price at the farmers, merchant and retailers do not balance, the thing indicates that the transactions of the consumers are still low. Insufficient pricing information between the farmers and the merchant cause the markets are not integrated completly. This study aims to determine the amount of marketing margin and corn market integration at the level of farmers and retailers in Baumata village, Taebenu sub-district, Kupang regency. The sample of farmers is determined by random method. While the merchant sample is determined by snowball method. Data collected are primary and secondary data. The data is tabulated and analyzed by the marketing mechanism, market integration and price transmission elasticity. The result of the research data shows that the marketing margin of maize at farmer level at marketing channel I is Rp 0 / kg and the corn marketing margin at the retailer level for corn is easy at Rp 250 / grain while for dry corn chip corn marketing margin value at retailer level Rp 1,000 / kg. The smallest margin value is in channel I. The value of the correlation coefficient is 0.924 (≤ 1) means that the market-oriented oligopsonic market that is imperfect competition, there is no perfect price integration between the market at the farmer level and the retailer market (consumer) . While the value of elasticity is last than 1 means the rate of price change at the producer level is smaller than the rate of price change at the retailer level so that the maize market system in Baumata Village imperfect competition that is monopsonist or oligopsonic strength in the market, resulting in an inefficient market system. Integrasi pasar merupakan suatu ukuran yang menunjukkan seberapa jauh perubahan harga yang terjadi di pasar acuan akan menyebabkan terjadinya perubahan harga pada pasarpengikutnya.Perubahan harga jagung ditingkat petani danpedagang pengecer tidak berjalan seimbang, hal tersebut menunjukkan bahwa transmisi harga antara lembaga pemasaran masih rendah. Informasiharga yang kurang memadai dan tidak merata antara petani dan pengecer sehingga terjadi nya pasar tidak terintegrasi dengan sempurna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya margin pemasaran dan integrasi pasar jagung di tingkat petani dan pedagang pengecer di desa Baumata Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang.Penentuan sampel petani ditentukan dengan metode tabel angka random (acak sederhana). Sedangkan sampel pedagang ditentukan dengan metode bola salju (Snowball Method). Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data ditabulasi dan dianalisis dengan analisis margin pemasaran, integrasi pasar dan elastisitas transmisi harga. Data Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai margin pemasaran jagung di tingkat petani pada saluran pemasaran I sebesar Rp 0/kg dan nilai margin pemasaran jagung di tingkat pengecer untuk jagung mudah sebesar Rp 250/bulir sedangkan untuk jagung pipilan kering nilai margin pemasaran jagung di tingkat pengecer sebesar Rp 1.000/kg. Nilai margin terkecil ada pada saluran I. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,924 (≤ 1) berarti pasar oligopsoni yang bermakna pasar bersaing secara tidak sempurna berarti, tidak terjadi integrasi (keterpaduan) harga secara sempurna antara pasar di tingkat petani dengan pasar di tingkat pengecer (konsumen). Sedangkan analisis elastisitas transmisi harga yang nilainya < 1 berarti laju perubahan harga di tingkat produsen lebih kecil dibandingkan dengan laju perubahan harga di tingkat pengecer sehingga sistempemasaran jagung di Desa Baumata bersaing secara tidak sempurna yaitu terdapat kekuatan monopsoni atau oligopsoni dalam pasar, sehingga sistem pasar yang berlaku tidak efisien.
Rasionalitas Petani Atoin Pah Meto Tentang Pola Tanam Mustafa Abdurrahman
Buletin Ilmiah Impas Vol 20 No 2 (2019): Edisi Agusus 2019
Publisher : Undana Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/impas.v20i02.1847

Abstract

Cultural caracteristic specification of a farmer’s community lies on their rasionality about life which is expressed through their strategy on how they sustain their living. One of the most important strategy of Atoni Pah Meto (APM) tribe in developing dry land farming culture is through cropping pattern which is unique and differs from other tribes in Nusa Tenggara Timur Provinve. For the sake agricutural theory development, agricultural technology and the policies related to dry land agroecosystem management, the qualitative research was conducted to uncover cropping pattern rational type specification of APM tribe at Desa Nunmafo in terms of economy, ecology an social aspects. Spesifikasi corak budaya suatu komunitas petani terletak pada rasionalitas mereka tentang kehidupan, yang terungkap melalui strategi mereka dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Salah satu sisi penting dari strategi komunitas petani dari etnis Atoni Pah Meto (APM) dalam mengembangkan budaya pertanian lahan kering, adalah pola tanam yang spesifik lokasi yang sangat berbeda dengan pola tanam yang dikenal dalam budaya pertanian lahan kering etnis-etnis lain mana pun. Untuk kepentingan pengembangan teori –teori ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian, dan kebijakan pembangunan di bidang Pengelolaan Agroekosistem Lahan Kering, penelitian dengan pendekatan kualitatif ini mengungkapkan spesifikasi tipe – tipe rasionalitas petani etnis APM di desa Nunmafo tentang pola tanam yang mereka miliki dari aspek teknis, ekonomis, ekologis, dan sosial.
Analisis Biaya Dan Pendapatan Industri Rumah Tangga Usaha Jamur Tiram Putih John Roni Olang; Paulus Un; Tomycho Olviana
Buletin Ilmiah Impas Vol 20 No 2 (2019): Edisi Agusus 2019
Publisher : Undana Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/impas.v20i02.1848

Abstract

ABSTRACT This research entitled Analysis of Cost and Income of White Oyster Mushroom Home Industry (Case Study in Noelbaki Village, Kupang Tengah Sub District, Kupang Regency), was carried out in Noelbaki Village, Kupang Tengah Sub District, Kupang Regency for 2 months from November-December 2018. This research aims to find out how much the cost and income of the white oyster mushroom home industry, and to find out the feasibility of the business of white oyster mushrooms in the village of Noelbaki, Kupang Tengah Sub District, Kupang Regency. The results showed that the production of white oyster mushrooms was 1.380 kg for one year of the production process. The total costs (TC) was Rp 22.644.700, the total revenue (TR) obtained was Rp 48.300.000, so that the income earned was Rp 25.655.300. Analysis of the business feasibility of white oyster mushrooms. Wield R/C Ratio analysis, the year of the R/C Ratio 2.13. It means that every Rp 1,00 bilion interest will return to earn Rp 2.13 bilion. Based in this result it can be conclured that the white oyster mushroom business is profitable or economically feasible. to reach break-even point is needed BEP Production of 647 Kg and BEP Price is Rp 16.500 per kg. Penelitan ini dengan Judul Analisis Biaya dan Pendapatan Industri Rumah Tangga Usaha Jamur Tiram Putih (Studi Kasus di Desa Noelbaki Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang), telah dilaksanakan di Desa Noelbaki Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang selama 2 bulan dari bulan November-Desember 2018. Penilitian ini bertujuan untuk mengatahui berapa besarnya biaya dan pendapatan industri rumah tangga usaha jamur tiram putih dan mengetahui kelayakan usaha jamur tiram putih di desa Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi jamur tiram putih sebanyak 1.380 kg selama satu tahun proses produksi. Total biaya (TC) sebesar Rp 22.644.700 memperoleh total penerimaan (TR) sebesar Rp 48.300.000 sehingga pendapatan yang diperolah sebesar Rp 25.655.300. Analisis kelayakan usaha jamur tiram putih Nilai R/C Ratio sebesar 2,13 menunjukan bahwa dalam usaha jamur tiram putih, setiap pengeluaran Rp 1,00 miliar akan mengembalikan penerimaan sebesar Rp 2,13 miliar artinya usaha jamur tiram putih menguntungkan atau layak secara ekonomi. Untuk mencapai titik impas dibutuhkan BEP Produksi sebanyak 647 Kg dan BEP Harga sebesar Rp 16.500 per kg.
Analisis Kelayakan Usaha Abon Sapi Ud. Angkasa Timor di Kelurahan Sikumana Kecamatan Maulafa Kota Kupang Oby Mesra Natbais; Paulus Un; Lika Bernadina
Buletin Ilmiah Impas Vol 20 No 2 (2019): Edisi Agusus 2019
Publisher : Undana Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/impas.v20i02.1849

Abstract

The research entitled the Feasibility Analysis of Cattle Abon Business UD. Angkasa Timor in Sikumana village, Maulafa Sub-District, Kupang City, has been conducted in Sikumana Sub-District, Maulafa City, Kupang District for 1 month, April 2019, this study aims to find out how much the costs and revenue of UD. Angkasa Timor and find out the feasibility of abon sapi business. From the results of the research on the production capacity of the shredded beef business which has been attempted as many as 5,400 kg of beef, it has obtained 2,700 kg of shredded beef products for 1 year of the production process. The total cost (TC) of Rp. 511,529,400 obtained total revenue (TR) of Rp. 648,000,000 so that the income earned was Rp. 136,470,600. The R / C ratio of Rp. 1.26 shows that in the abon beef business, every expenditure of Rp. 1.00 will return revenues of Rp. 1.26, meaning that the abon beef business is profitable or economically feasible. Penelitian ini dengan judul Analisis Kelayakan Usaha Abon Sapi UD. Angkasa Timor di Kelurahan Sikumana Kecamatan Maulafa Kota Kupang, telah dilakukan di Kelurahan Sikumana Kecamatan Maulafa Kota Kupang selama 1 bulan yaitu bulan April 2019, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besarnya biaya dan pendapatan usaha UD. Angkasa Timor dan mengetahui kelayakan usaha abon sapi. Dari hasil penelitian kapasitas produksi usaha abon sapi yang di usahakan sebanyak 5.400 kg daging sapi memperoleh produk abon sapi sebanyak 2.700 kg selama 1 tahun proses produksi. Total biaya (TC) sebesar Rp 511.529.400 memperoleh total penerimaan (TR) sebesar Rp 648.000.000 sehingga pendapatan yang di peroleh sebesar Rp 136.470.600. Nilai R/C Ratio sebesar Rp 1,26 menunjukan bahwa dalam usaha abon sapi, setiap pengeluaran Rp 1,00 akan mengembalikan penerimaan sebesar Rp 1,26 artinya usaha abon sapi menguntungkan atau layak secara ekonomi.
Rentabilitas Usahatani Jagung di Desa Oenenu Kecamatan Bikomi Tengah Kabupaten Timor Tengah Utara Ona G. Almet; Maximiliam M. J. Kapa; Ignatius Sinu
Buletin Ilmiah Impas Vol 20 No 2 (2019): Edisi Agusus 2019
Publisher : Undana Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/impas.v20i02.1850

Abstract

A Research on the Rentability of Maize Farming in Oenenu Village, Central Bikomi Subdistrict, North Central Timor Regency was carried out from November to December 2018. This study aims to (1) determine the benefits and (2) know the profitability of maize farming in Oenenu Village. The number of samples in this study were 68 respondents. The method of data collection was the survey method. Primary data was obtained from maize farmers through interviews method while secondary data is obtained from agencies related to this study. The collected data was tabulated and analyzed to answer the objectives of the study. Profit analysis was obtained from the difference between the amount of revenue and production costs. While the profitability of own capital was obtained from the comparison between the net income and own capital. The results of the study showeel (1). The average income from maize farming was Rp 3,178,970.59 with the average of production cost was Rp 480,145.05 so that the average profit earned by farmers was Rp 2,698,823.53 and (2) thes Rentability for own capital in the study was 55.60% per planting season. This means that using own capital will provide a profit of 55.60%. Thus, maize farming in Oenenu Village is efficient and feasible. Penelitian tentang Rentabilitas Usahatani Jagung di Desa Oenenu Kecamatan Bikomi Tengah Kabupaten Timor Tengah Utaratelahdilaksanakansejakbulan November sampai dengan Desember 2018. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui keuntungan dan (2) rentabilitas usahatani jagung di Desa Oenenu. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 68 responden. Metode pengumpulan data adalah metode survei. Data primer diperoleh dari petani jagung melalui wawancara sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi terkait dengan penelitian ini. Data yang terkumpul ditabulasi dan dianalisis untuk menjawab tujuan dari penelitian. Analisis keuntungan diperoleh dari selisih antara jumlah penerima dan biaya produksi. Sedangkan rentabilitas modal sendiri diperoleh dari perbandingan antara laba bersih dengan modal sendiri. Hasil penelitian menunjukkan (1). Rerata penerimaan dari usahatani jagung adalahRp 3.178.970,59 dengan rerata biaya produksi sebesar Rp 480.147,05 sehingga rerata keuntungan yang diperoleh petani adalah sebesar Rp 2.698.823,53. (2) Rentabilitas atas modal sendiri dalam penelitian adalah 55,60% per musim tanam. Artinya bahwa dengan menggunakan modal sendiri akan memberikan keuntungan sebesar 55,60 %. Dengan demikian usahatani jagung di Desa Oenenu adalah efisien dan layak untuk diusahakan.
Pengetahuan Dan Persepsi Petani Terhadap Pemanfaatan Pupuk Organik Cair (Bio-Urine Sapi) pada Tanaman Sawi Putih di Desa Netpala Kecamatan Mollo Utara Kabupaten Timor Tengah Selatan Yuliana Manu; Selfius Nainiti; Kuji Herewila
Buletin Ilmiah Impas Vol 20 No 2 (2019): Edisi Agusus 2019
Publisher : Undana Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/impas.v20i02.1853

Abstract

This research was conducted at Netpala Village, North Mollo Subdistrict, Central Middle Timor Regency on September to October 2018. This study aims to determine the characteristics of Cabbage farming using liquid organic fertilizer, knowing the knowledge and perceptions of farmers on the utilization of liquid organic fertilizer at Netpala Village North Mollo Sub-district, South Central Timor Regency. The research was conducted by survey and observation methods, where primary data collection were carried out by direct interviews with respondent farmers which guided by the questionnaire. Secondary data were obtained from relevant institutions or agencies and literature studies. To answer the first goal regarding the characteristics of cabbage farming using liquid organic fertilizer used qualitative descriptive analysis. To answer the second and third objectives to find out the knowledge and perceptions of farmers toward the utilization of liquid organic fertilizer (bio urine) on cabbage plants at Netpala Village which was calculate the percentage value of achieving maximum scores from the average score then compare the percentage score of maximum score with the reference category. At the category where the percentage value be on, that was the category of farmers' knowledge and perceptions toward the utilization of liquid organic fertilizer (cattle bio urine) on cabbage plants at Netapala Village. The results of the study revealed that 80% of respondents belong to productive adult age and 30% to non productive age (>55) years old. Formal education is classified as low (39%) of the total respondens, which is only education up to Elementary Scholol, non formal education (63%), the land area of the respondens is 0,5-1 Ha which is 91%, the highest dependets of respondensts at 4-6 people at 44%, and the highest experience of farming was at >15 years old at 63%. Farmers’ knowledge of the utilization of liquid organik fertilizer (Bio-urine cow) in white mustard plants is in the “Verry High” category with an average score of 55,556%. The level of famers perceptions of the use of organic fertilizer (Bio-urine cow) in chicory plants in Netpala village is in the “Good” category with an average score of 88,89%.s Penelitian ini telah dilakukan di Desa Netpala, Kecamatan Mollo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan pada bulan September sampai Oktober 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1). karakteristik petani sawi putih yang menggunakan pupuk organik cair, 2).mengetahui pengetahuan dan persepsi petani terhadap pemanfaatan pupuk organik cair di Desa Netpala Kecamatan Mollo Utara Kabupaten Timor Tengah Selatan, penelitian dilakukan dengan metode survei dan pengamatan, dimana pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara langsung bersama para petani responden yang berpedoman pada daftar pertanyaan. Data sekunder diperoleh dari lembaga atau instansi terkait serta studi pustaka. Untuk menjawab tujuan pertama mengenai karakteristik responden sawi putih yang menggunakan Pupuk organik cair digunakan analisis deskriptif Kualitatif. Untuk menjawab tujuan kedua mengetahui pengetahuan dan Persepsi Petani terhadap Pemanfaatan pupuk organik cair (Bio-urine sapi) pada tanaman sawi putih Di Desa Netpala yaitu menghitung nilai persentasi pencapaian skor maksimum dari skor rata-rata kemudian membandingkan nilai persentasi pencapaian skor maksimum dengan kategori rujukan. Pada kategori mana nilai presentasi itu berada, itulah kategori pengetahuan dan persepsi petani terhadap pemanfaatan Pupuk organik cair (bio-urine sapi) pada tanaman sawi putih di Desa Netpala. Hasil penelitian diketahui bahwa 80% responden tergolong pada usia dewasa produktif dan 30% usia non produktif (>55) tahun. Pendidikan formal tergolong rendah (39%) dari total responden yakni hanya mengikuti pendidikan hingga tamat SD, pendidikan non formal (63%), luas lahan garapan responden berada pada 0,5-1 Ha yakni 91%, jumlah tanggungan keluaraga responden yang paling tinggi berada pada 4-6 jiwa yakni 44%, dan pengalaman berusahatani responden paling tinggi berada pada >15 tahun yakni 63%. Pengetahuan petani terhadap pemanfaatan pupuk organik cair (Bio-Urine Sapi) pada tanaman sawi putih berada pada kategori “Sangat Tinggi” dengan skor rata-rata 55,56%. Tingkat persepsi petani terhadap pemanfaatan pupuk organik caor (Bio-Urine Sapi) pada tanaman sawi putih di Desa Netpala berada pada kategori “Baik” dengan skor rata-rata 88,89%.
Efisiensi Saluran Pemasaran Kacang Tanah Di Kecamatan Ile Ape Kabupaten Lembata Nurmiyati Tahir; Marthen R Pellokila; Serman Nikolaus
Buletin Ilmiah Impas Vol 20 No 2 (2019): Edisi Agusus 2019
Publisher : Undana Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/impas.v20i02.1854

Abstract

Research used a survey method been carried out in Ile ape District, Lembata Rgency for two months. The purpose of this study was to determine the number of channels, the size, of the farmer share, the margins and marketing efficiency of peanuts. The method sampling determine was carried out in stage, namely: the first stage was to determine the sample villages purposifely and select two sample villages. The second stage is the determination of respondents consisting of farmers and traders respondents. The selection of farmer respondents was done in a simple random manner, so that 54 representative respondents were obtained. While determining the respondetns of traders using snowball techniques. Data were analyzed using marketing margin analysis, marketing costs, marketing benefits, faemer share dan marketing efficiency. The results show that there are 3 patterns of marketing channels namely 1) farmers – Consumers, 2) farmers – collectors – consumers, 3) farmers – collectors – retailers – consumers. In chanel I magin and marketing costs amount to 100 and famer shares 100%. Channel II marketing Margin of Rp.6,019/Kg, merchant marketing costs of Rp.1,071/Kg, profits of Rp.4,948/Kg and farmer share of 72,22%. Channel III marketing margins amounting to Rp.6,019 – 7,333/Kg, merchant marketing costs of Rp.1,071 – 1,111/Kg, profots of Rp.4,948 – 6,222/Kg and farmer share of 53.96%. based on the results of the analysis in can be concluded that the three existing marketing channels are efficient, but patterns I and II are more efficient than pattern III because they produce high farmer share values and low marketing magins. Penelitian yang menggunakan metode survei telah dilaksanakan di Kecamatan Ile Ape Kabupaten Lembata selama dua bulan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui banyaknya saluran, besarnya farmer share, margin dan efisiensi pemasaran kacang tanah. Teknik penentuan sampel dilakukan secara bertahap yaitu: tahap pertama adalah penentuan desa contoh dilakukan secara purposif dipilih dua desa contoh. Tahap ke dua adalah penentuan responden yang terdiri dari responden petani dan pedagang. Pemilihan responden petani dilakukan secara acak sederhana, sehingga diperoleh 54 responden representatif. Sedangkan penetuan responden pedagang menggunakan teknik bola salju. Data dianalisis dengan menggunakan analisis margin pemasaran, biaya pemasaran, keuntungan pemasaran, farmer share dan efisiensi pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga pola saluran pemasaran yakni 1) petani-konsumen, 2) petani-pedagang pengumpul-konsumen, 3) petani-pedagang pengumpul-pedagang pengecer-konsumen. Pada saluran I margin dan biaya pemasaran sebesar Rp100 dan Farmer Share 100%. Saluran II margin pemasaran sebesar Rp6,019/kg, biaya pemasaran pedagang sebesar Rp1.071/kg, keuntungan sebesar Rp4.948/kg dan Farmer Share72,22%. Saluran III margin pemasaran sebesar Rp6.019-7.333/kg, biaya pemasaran pedagang sebesar Rp1.071-1.111/kg, keuntungan sebesar Rp4.948-6.222/kg dan Farmer Share53,96%. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa ketiga saluran pemasaran yang ada sudah efisien, namun pola I dan II lebih efisien dibandingkan pola III karena menghasilkan nilai farmer share yang tinggi dan margin pemasaran yang rendah.
Pengelolaan Dana Desa Dalam Bidang Pemberdayaan. Nikson Tameno; Gregorius Joakim Pani
Buletin Ilmiah Impas Vol 20 No 2 (2019): Edisi Agusus 2019
Publisher : Undana Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/impas.v20i02.1855

Abstract

The aims of the research were to know and describe village budget management at Desa Nekbaun. Qualitative method using interview technique was applied that involved 14 key informants. All of the key informants were well known about village budget management starting from planning, budgeting, administration, reporting, and accountability report. The result of the study showed that village budget management at Desa Nekbaun was not appropriately conducted yet. There were several reason why village budget management at Desa Nekbaun was not appropriately conducted yet, such as: low comprehension of village officials about village budget management in terms of community advocacy, community participation in planning, actuating, the absence of controlling from higher local government units, there is no socialization and training of village budget management for the village officials, there were rent seeking behavior of village officials towards village budget, and lower education attainment of village community. There were several programs were not done yet namely village enterprise (Badan Usaha Milik Desa/BUMDES), and village plantation (“Taman Eden”) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan pengelolan dana desa di desa Nekbaun. Metode kualitatif dengan teknik wawancara dan dokumentasi digunakan dalam penelitian ini. Sampel penelitian dipilih sebanyak 14 orang informan kunci yang mengetahui pengelolaan keuangan desa mulai dari tahap perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban. Hasil penelitian ditemukan bahwa pengelolaan dana desa di Desa Nekbaun belum dilaksanakan secara tepat. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman dari aparat desa mengenai pengelolaan dana desa khususnya dalam bidang pemberdayaan, rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam perencaaan dan pelaksanaan program, tidak adanya pengawasan dari tingkat kabupaten atau pun provinsi, tidak terselenggaranya kegiatan sosialisasi dan pelatihan pengelolaan dana desa, dan terdapat beberapa oknum aparat desa yang ingin mengambil keuntungan dari pengelolaan dana desa serta masih rendahnya tingkat pendidikan masyarakat di Desa Nekbaun. Program-program yang belum terlaksana antara lain belum terbentuknya Badan Usaha Milik Desa/ BUMDES dan belum dibuatnya kebun milik desa (“Taman Eden”).
Kajian Pendapatan Usahatani Bawang Daun (Allium Fistolosum,L.) di Desa Kuan Noel Kecamatan Fatumnasi Kabupaten Timor Tengah Selatan. Estevao Mario Fernandes; Charles Kapioru; Paulus Un
Buletin Ilmiah Impas Vol 20 No 2 (2019): Edisi Agusus 2019
Publisher : Undana Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/impas.v20i02.1856

Abstract

The research on the study of farming leaf onion (Allium Fistolosum I) income was carried this research was carried out in the village of Kuan Noel, sub-district of Fatumnasi, South Central Timor (TTS). The purpose of the study are: (1) to find out the Break Even Point, (2) to find out the income of the onion farming in the village of Kuan Noel and (3) to find out the relative benefits of farming onion. The determination of the location of the study was conducted by purposive sampling, with the consideration that Kuan Noel Village had a fairly high production of onion farming compared to other villages. Samples taken in the study or research were 46 people consisting 2 farmer groups. The analysis tool used in this study is the Break Event Point, income analysis tool and R/C Ratio. The resultsof the study or research show that (1) The level of production break event point is 454 Kg and the break event point prices is Rp 3.601, (2) total income of leaf onion farming is Rp. 1.008.584.964, and the average income received by farmers is Rp. 21.925.760, (3) R/C ratio of the leaf onion farming is 4,2. Penelitian tentang kajian pendapatan usahatani bawang daun (Allium fistolosum L) telah dilaksanakan di Desa Kuan Noel Kecamatan Fatumnasi Kabupaten Timor Tengah. Tujuan penelitian (1) untuk mengetahui Break Event Poin, (2) untuk mengetahui pendapatan usahatani bawang daun, (3) untuk mengetahui keuntungan relatif pada usahatani bawang daun. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive sampling dengan pertimbangan Desa Kuan Noel memiliki produksi bawang daun yang tinggi. Sampel yang diambil dalam penelitian sebanyak 46 orang yang terdiri dari 2 kelompok tani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tingkat break event point produksi sebanyak 454 Kg dan break event point harga sebesar Rp 3.601, (2) total pendapatan usahatani bawang daun sebesar Rp 1.008.584.964, rata-rata pendapatan yang diterima petani sebesar Rp 21.925.760, (3) nilai R/C Ratio usahatani bawang daun adalah 4,2.

Page 1 of 1 | Total Record : 10