cover
Contact Name
Marthen Robinson Pellokila
Contact Email
marthenrpellokila@staf.undana.ac.id
Phone
+6281318573520
Journal Mail Official
marthenrpellokila@staf.undana.ac.id
Editorial Address
Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana Jl. Adisucipto, Penfui Kupang, Nusa Tenggara Timur (85000)
Location
Kota kupang,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
Buletin Ilmiah IMPAS
ISSN : -     EISSN : 27148459     DOI : doi.org/10.35508/impas
Core Subject : Agriculture,
Buletin Ilmiah Impas merupakan jurnal online yang didedikasikan untuk mengungkap segala isu ilmiah yang bersumber dari penelitian, survei, eksperimen, dan opini terkait sosial ekonomi pertanian. Semua topik mulai dari kebijakan publik di bidang ekonomi pertanian, pemberdayaan masyarakat petani, optimalisasi produksi input pertanian, efisiensi dalam hal usahatani dan pemasaran pertanian, serta isu-isu ekonomi pada industri rumah tangga pengolahan produksi pertanian
Articles 210 Documents
Analisis Curahan Tenaga Kerja Wanita Tani Pada Usahatani Bawang Merah Tuk-Tuk Di Desa Fatuketi Kecamatan Kakuluk Mesak Kabupaten Belu Naomi Indriani Magang; Maximiliam M. J. Kapa; Leta Rafael Levis
Buletin Ilmiah Impas Vol 20 No 3 (2019): Edisi November 2019
Publisher : Undana Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/impas.v20i03.1861

Abstract

This research was conducted to know: 1) the amount of farmer women labor alocation on Tuk-Tuk shallot farming 2) the revenues of Tuk-Tuk shallot farming and 3) the contribution of farmer women revenues on Tuk-Tuk shallot farming toward farmer household revenues at Fatuketi Village, KakulukMesakSub-District,Belu Regency. Fatuketi Village was selected as research location using purposive sampling technique. Data collection was conducted in February 2019 and data analysis was performed using descriptive analysis.The variables measured were the alocation of women labor (MD), the revenues from tuk-tuk shallot farming (Rp), and the contribution of farmer women revenues on tuk-tuk shallot farming toward farmer household revenues(%). The results showed that (1) the average alocation of females farmer's work time on Tuk-Tuk shallot farming was 17.1 MDcomprised land preparation and processing 1.7 MD, nursery 3,1 MD, planting 1,1 MD, Fertilizing 0.9 MD, maintenance 8,4 MD, harvesting 0.9 MD, and post-harvest 0.9 MD. (2) the total revenues obtained from tuk-tuk shallot farming was Rp. 10.897.500, - (3) the revenues of farmer women on tuk-tuk shallot farming wasRp. 3.149.973, and (4) contribution of farmer women revenues to thefarmer household revenueswas 28,90%.This value indicated that the farmer women revenues contribution was small Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; 1) besarnya curahan tenaga kerja wanita pada usahatani bawang merah tuk-tuk, 2) penerimaan usahatani bawang merah tuk-tuk dan 3) kontribusi penerimaanwanitatanipadausahatanibawang merah tuk-tuk terhadap penerimaanrumahtanggapetanidi Desa Fatuketi Kecamatan Kakuluk Mesak Kabupaten Belu. Desa Fatuketi dipilih sebagai lokasi penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan pada bulan februari 2019 dan analisis data dilakukan menggunakan analisis deskriptif. Variabel yang diukur adalah besar curahan tenaga kerja wanita (HKO), penerimaan usahatani bawang merah tuk-tuk (Rp), dan Kontribusi penerimaan wanita pada usahatani bawang merah tuk-tuk terhadap pendapatan rumah tangga (%). Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) rerata curahan waktu kerja wanita tani pada usahatani bawang merah tuk-tuk sebesar 17,1 HKO dengan rincian pengolahan lahan 1,7 HKO, persemaian 3,1 HKO, penanaman 1,1 HKO, Pemupukan 0,9 HKO, perawatan 8,4 HKO, pemanenan 0,9 HKO, dan pasca panen 0,9 HKO.(2) penerimaan usahatani bawang merah tuk-tuk sebesar Rp. 10.897.500, (3) penerimaan wanita tani dalam usahatani bawang merah tuk-tuk adalah sebesar Rp. 3.149.973, dan (4) kontribusi penerimaan wanita tani terhadap penerimaan usahatani adalah sebesar 28,90%. Nilai tersebut menunjukan kontribusi penerimaan wanita tani tergolong kecil.
Analisis Ekonomi Usahatani Bawang Merah Varietas Tuk-Tuk Di Desa Fatuketi Kecamatan Kakuluk Mesak Kabupaten Belu Diana E. P. Amaral; Damianus Adar; Maximiliam M. J. Kapa
Buletin Ilmiah Impas Vol 20 No 3 (2019): Edisi November 2019
Publisher : Undana Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/impas.v20i03.1864

Abstract

This research has been conducted at Fatuketi Village Kakuluk Mesak Subdistrict Belu District. The purpose of this research weretoknow (1) the amount revenue and income of red onion variety Tuk-Tuk, (2) the relative profit, (3) the break event point (BEP), and (4) the primary data was collected by interviewing respondent using questionnaires. Data collected was analysis descriptively, followed by revenue analysis, income, R/C ratio, BEP and capital efficiency analysis The results of research showed that the average income per hectare of Tuk-Tuk variety onion at research location was Rp.415.542.737with an average revenue per hectare wasRp.454.062.500 and average was cost per hectare wasRp.38.518.763. The break event point of productionwas 6.136,49 kgperhectare andthe break event point ofprice was Rp.1.473, while theR/C ratio value was 9,60and from the capital efficiency analysis result (85%) it was found thad the onion farming was capital intensive Penelitian ini dilakukan di Desa Fatuketi Kecamatan Kakuluk Mesak Kabupaten Belu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1)besarnya penerimaan dan pendapatan,(2)keuntungan relatif , (3)besar break event point (BEP) dan (4)efisiensi penggunaan modal usahatani bawang merah varietas tuk-tuk. Data primer dikumpulkan melalui wawancara didapat dari responden menggunakan kuisioner, data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif diikuti oleh analisis penerimaan, pendapatan, R/C rasio, BEP dan analisis efisiensi modal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan perhektar usahatani bawang merah varietas tuk-tuk di lokasi penelitian sebesar Rp.415.542.737 dengan rata-rata penerimaan perhektar sebesar Rp.454.062.500 dan rata-rata biaya perhektar Rp.38.518.763.Break event point produksi sebanyak 6.136,49 kilogram perhektar dan break event point harga sebesar Rp.1.473, sedangkan untuk nilai R/C ratio sebesar 9,60 perhektar dan penggunaan modal produksi usahatani adalah sebesar 85% yang artinya bahwa penggunaan modal pada usahatani bawang merah tuk-tuk di lokasi penelitian bersifatCapital intensive.
Strategi Pengembangan Usahatani Jagung Di Desa Baumata Kecamatan Taebenukabupaten Kupang . Erma A. Tabelak; Sondang S. Pudjiastuti; Made Tusan Surayasa
Buletin Ilmiah Impas Vol 20 No 3 (2019): Edisi November 2019
Publisher : Undana Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/impas.v20i03.1866

Abstract

A Research on the Strategy for the Development of Maize Farming in Baumata Village, District of Taebenu, Kupang Regency has been carried out. Data collection was carried out in April-May 2018. This study aims to (1) find out the factors that influence the development of maize farming, and (2) find out the strategy to develop mize farming in Baumata Village, Taebenu District, Kupang Regency. The data collection method used is the Survey Method. The location of the study was determined intentionally, while the respondents were set by Random Simple Proportional. The population of this study amounted to 80 people are maize farmers who are members of 4 farmer groups in the sample area. The number of respondents 44 people determined by the Slovin formula, distributed each of 11 people in each farmer group. The collected data was analyzed descriptively and SWOT analysis.The results showed that (1) the factors that influenced the development of maize farming in Baumata Village, Taebenua Subdistrict were the availability of labor and farming experience, the increasing demand for maize and the availability of affordable market access, (2) the strategy of developing maize farming in Baumata Village can be done by utilizing unmanaged land for maize farming, improving the quality of farmers in applying maize cultivation technology, and preparing production facilities.Based on the results of the study, it can be suggested that (1) the knowledge and skills of farmers in the application of new maize cultivation technology need to be improved, (2) it is expected that farmers want to use superior maize seeds, improve maize cultivation, use fertilizers, and control pests and diseases Penelitian tentang Strategi Pengembangan Usahatani Jagung di Desa Baumata Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang telah dilaksanakan.Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan April-Mei 2018.Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan usahatani jagung, dan (2) mengetahui strategi untuk mengembangkan usahatani jagung di Desa Baumata Kecamatan Taebenu Kabupaten KupangMetode pengumpulan data yang digunakan adalah Metode Survei.Lokasi penelitian ditetapkan secara sengaja, Sedangkan responden ditetapkan secara Proporsional Acak Sederhana. Populasi penelitian ini berjumlah 80 orang adalah petani jagung yang tergabung dalam 4 buah kelompok tani yang ada di wilayah sampel. Jumlah responden 44 orang ditetapkan dengan rumus Slovin, terdistribusi masing-masing 11 orang di setiap kelompok tani. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif dan analisis SWOT.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan usahatani jagung di Desa Baumata Kecamatan Taebenua adalah ketersediaan tenaga kerja dan pengalaman berusahatani, permintaan jagung yang terus meningkat dan adanya akses pasar yang terjangkau, (2) strategi pengembangan usahatani jagung di Desa Baumata dapat dilakukan dengan memanfaatkan lahan yang belum dikelola untuk usahatani jagung, meningkatkan kualitas petani dalam penerapan teknologi budidaya jagung, dan menyiapkan sarana produksinya.Hasil penelitian dapat disarankan bahwa (1) pengetahuan dan ketrampilan petani dalam penerapan teknologi baru budidaya jagung perlu ditingkatkan, (2) diharapkan petani mau menggunakan benih jagung unggul, memperbaiki cara bercocoktanam jagung, menggunakan pupuk, dan melakukan pengendalian hama dan penyakit.
Pemasaran Kopi Arabika Di Desa Colol, Kecamatan Poco Ranaka Timur Kabupaten Manggarai Timur Maria Fatima Deos; Alfetri N. P. Lango; Doppy Roy Nendissa
Buletin Ilmiah Impas Vol 20 No 3 (2019): Edisi November 2019
Publisher : Undana Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/impas.v20i03.1869

Abstract

Arabica coffee is one of the important commodity at Mangarai Timur, with the highest area and production among the districts in NTT (BPS NTT 2015), aspects of coffee marketing is a concern for the system Fair marketing in profit sharing .The research aims at know the marketing channels, know the functions - marketing functions, know the marketing margin, farmer's share and the benefits of marketing of Arabica coffee. This research has been implemented in Colol Village by using the survey method by taking samples of 83 arabica coffee farmers and 11 merchants in each marketing agency. Using Random Sampling and Snowball sampling data analysis using margin marketing calculations, farmer's share, and margins between marketing institutes as well as descriptive analysis. The results of this research show that there are 4 channels; First farmer→Gatherer → retailer → IIT (Inter Island Traders); Second channel of farmer → UPH ASNIKOM (Result management Unit of Kopi asoisation Manggarai); Third channel farmer → retailer, and channel into four farmers → IIT (Inter Island Traders. The marketing functions are still relatively limited by marketing institutions that are limited to the function of exchange and transport while the facility functions very minimal. This impacts the margins and profits between the marketing agencies. The largest marketing margin obtained on the first and fourth channel is Rp.38500.00 with Farmer's Share of 53.89% this figure is classed as efficient because > 40%.The benefits are held between the adjustment agencies namely farmers Rp.44.107 , 15/Kg and for the R/C Ratio the largest channel of the fourth 49.00 means that each additional cost of Rp . 1000 will be obtained the acceptance of Rp.49000. Therefore the marketing activities for Arabica coffee on every fourth channel are economicall profitable . Kopi Arabika merupakan salah satu komoditi andalan di Mangarai Timur, dengan luas lahan dan produksi tertinggi diantara Kabupaten yang ada di Nusa Tenggra Timur. Penelitian ini bertujuan untuk, mengetahui saluran pemasaran, mengetahui fungsi – fungsi pemasaran , mengetahui margin pemasaran, farmer’s share dan keuntungan pemasaran kopi arabika. penelitian ini telah dilaksanakan di desa Colol dengan menggunakan metode survei dengan mengambil sampel 83 petani kopi arabika dan 11 pedagang di setiap lembaga pemasaran. menggunakan Random Sampling dan Snowball sampling Analisis data menggunakan perhitungan margin pemasaran, Farmer’s share, dan margin antar lembaga pemasaran serta analisis deskriptif.Hasil penlitian ini menunjukkan bahwa terdapat 4 saluran ; pertama petani →.pengumpul → pengecer → PAP (Pedagang Antar Pulau); saluran kedua Petani → UPH ASNIKOM (Unit Pengelola Hasil Asoisasi Kopi Manggarai); saluran ketiga Petani → pengecer, dan saluran ke empat petani →PAP. Fungsi-fungsi pemasaran masih relatif terbatas dilakukan oleh lembaga pemasaran yaitu terbatas pada fungsi pertukaran dan pengangkutan sedangkan fungsi fasilitas sangat minim dilakukan. Hal ini berdampak pada marjin dan keuntungan antara lembaga pemasaran. Marjin pemasaran terbesar diperoleh pada saluran pertama dan keempat yaitu Rp. 38500,00 dengan Farmer’s Share sebesar 53,89% angka ini digolongkan efisien karena > 40%. Keuntungan dipeoleh antar lembaga pemarasan yaitu petani Rp. 44.107,15/Kg dan untuk R/C Ratio yang terbesar saluran keempat 49,00 artinya setiap penambahan biaya Rp.1000 akan diperoleh penerimaan sebesar Rp. 49.000. Oleh karena itu, kegiatan pemasaran untuk kopi arabika pada setiap saluran keempat secara ekonomi menguntungkan.
Analisis Tingkat Kesejahteraan Rumah Tangga Petani Pedesaan Di Desa Wehali Dan Desa Kletek Kecamatan Malaka Tengah Kabupaten Malaka Yohanes Wilfrid Leki; Wiendiyati Wiendiyati; Marthen R. Pellokila
Buletin Ilmiah Impas Vol 20 No 3 (2019): Edisi November 2019
Publisher : Undana Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/impas.v20i03.1876

Abstract

ABSTRACT This study aims to identify income patterns, spending patterns and the level of welfare of rural farmer households. Research has been conducted in Malaka Regency in June-July 2018. The number of sample farmer households is determined based on the Slovin method of 84 respondents spread in two sample villages namely Wehali and Kletek Villages in Central Malaka Sub-District. Data analysis used quantitative analysis and the exchange rate of rural farmer households (NTPRP). The results of the study showed that from the aspect of farm household in come in Malaka District, Rp. 1,933,625 / month was considered still low and included in the category of not yet prosperous. The structure of household income is still dominated by agricultural income, where the majority of farmer households to obtain income are still oriented towards land yields as a source of livelihood. Judging by the total expenditure of farmer households in the amount of Rp. 1,520,291 / month allocated for expenditure on food as much as Rp. 829,045 / month or around 54.53% of the total expenditure of rural farmer households and amounting to Rp. 691,246 / month or around 45.46% of total expenditure allocated for non-food consumption. Whereas the Exchange Rate of Rural Farmer Households in Malaka Regency shows that farmer households are not included in the category of prosperity because NTPRP values of total expenditure
Keuntungan Relatif Usaha Pupuk Bokashi_ Anprino K. R. Andung; Maximiliam M. J. Kapa; Charles Kapioru
Buletin Ilmiah Impas Vol 20 No 3 (2019): Edisi November 2019
Publisher : Undana Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/impas.v20i03.1877

Abstract

Organic fertilizers are fertilizers made from organic materials that can improve soil properties and chemical properties of the soil by helping the process of weathering mineral materials, maintaining soil fertility and improving the original conditions. This research was conducted in the Mitra Organik business group in East Baumata Village, Taebenu Sub District, Kupang Regency in April 2019. The purposes of this study are 1) to know the size of the income of the bocation fertilizer business and 2) to knowing the relative profits of the bokashi fertilizer business. The method used in this study is a case study method. Data analysis was carried out using the R/C ratio analysis to assess relative profits and BEP analysis to determine the break-even point. The results showed that the production capacity of bokashi fertilizer each year from 2016-2018 was 5,000 kg in 5 production times per year. The total production costs used in 2016 were Rp. 4,173,083, the total revenue was Rp. 6,500,000 and the income earned was Rp. 2,326,917. In 2017, the total cost used is Rp.4,535,583, the total revenue is Rp.7,500,000 and the total income earned is Rp 2,964,417, and in 2018 the total costs used were Rp. 4,735,583, the total revenue was Rp 7,500,000 and the total income earned was Rp 2,764,417. Analysis of the relative profit R / C ratio in 2016 is equal to 1, 55, in 2017 which is equal to 1.65 and in 2018 which is equal to 1, 58, while the BEP analysis in 2016 was obtained by BEP production of 3,210 kg and BEP at a price of Rp 834.61, in 2017 BEP production was obtained at 3,023 kg and BEP for prices of Rp 870, 71, and in 2018 BEP was produced amounting to 3,157 and BEP prices of Rp 947.11, So the Mitra Organik bokashi fertilizer business is worth developing. Pupuk organik merupakan pupuk yang terbuat dari bahan-bahan organik yang dapat memperbaiki sifat fisik tanah dan sifat kimia tanah yaitu dengan membantu proses pelapukan bahan mineral serta menjaga kesuburan tanah dan mengembalikan pada kondisi semula. Penelitiana ini dilakukan di kelompok usaha Mitra Organik di Desa Baumata Timur, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang pada bulan April 2019. Tujuan penelitian ini yaitu 1) mengetahui besarnya pendapatan usaha pupuk bokasi dan 2) mengetahui keuntungan relatif usaha pupuk bokashi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Analisis data yang dilakukan menggunakan analisis R/C ratio untuk menilai keuntungan relatif dan analisis BEP untuk mengetahui titik impas. Hasil penelitian menunjukan bahwa kapasitas produksi pupuk bokashi masing-masing tahun dari tahun 2016-2018 adalah 5.000 kg dalam 5 kali produksi pertahun. Total biaya produksi yang digunakan pada tahun 2016 yaitu Rp 4.173.083, total penerimaan sebesar Rp 6.500.000 dan pendapatan yang di peroleh sebesar Rp 2.326.917. Pada tahun 2017, total biaya yang digunakan yaitu sebesar Rp 4.535.583, total penerimaan sebesar Rp 7.500.000 dan total pendapatan yang di peroleh sebesar Rp 2.964.417, dan pada tahun 2018 total biaya yang digunakan yaitu sebesar Rp 4.735.583, total penerimaan sebesar Rp 7.500.000 dan total pendapatan yang di peroleh yaitu sebesar Rp 2.764.417. Analisis keuntungan relatif R/C ratio pada tahun 2016 yaitu sebesar 1, 55, pada tahun 2017 yaitu sebesar 1,65 dan pada tahun 2018 yaitu sebesar 1, 58, sedangkan analisis BEP pada tahun 2016 yaitu di peroleh BEP produksi sebesar 3.210 kg dan BEP harga sebesar Rp 834,61, pada tahun 2017 di peroleh BEP produksi sebesar 3.023 kg dan BEP harga sebesar Rp 870,71, dan pada tahun 2018 di peroleh BEP produksi sebesar 3.157 dan BEP harga sebesar Rp 947,11, Maka usaha pupuk bokashi Mitra Organik layak di kembangkan.
Analisis Pemasaran Pinang di Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang Maria I. N. Seran; Damianus Adar; Hans Luther Telnoni
Buletin Ilmiah Impas Vol 20 No 3 (2019): Edisi November 2019
Publisher : Undana Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/impas.v20i03.1878

Abstract

This research has been carried out in Sonraen and Nekmese Villages Amarasi Selatan Sub District, Kupang District in July to August, 2018. The objectives of this study were to (1) Know the areca nut marketing channels in South Amarasi Subdistrict, (2) Know the marketing margins areca nut in South Amarasi District, (3) Knowing the efficiency of marketing costs in the District of South Amarasi, and (4) Know the level of transmition elasticity of the price of areca nut in South Amarasi District. Sampling was done in stages, namely the first stage of determining the location by purposive sampling, namely Sonraen and Nekmese Villages. The second stage determining the sample farmer by using proportional random sampling. The total respondents were 75 people. Data collected primary data and secondary data. Primary data is obtained from the results of direct interviews with respondents, while secondary data is obtained from relevant agencies in this study. The data analysis tool used in this study consists of; 1) descriptive analysis, 2) margin marketing analysis 3) marketing cost efficiency analysis 4) analysis of price transmission elasticity. The results showed that, (1) There are two Marketing Channels of areca in South Amarasi Subdistrict. (2) Marketing Margin of Areca obtained in channel one amounting to Rp. 3000, and on channel two Rp. 4000 (3) Efficiency of areca nut marketing costs in get on channel one in the amount of 0.18%, while on channel two is 0.74%. (4) and the level of elasticity of the betel price transmission is 0.38 Penelitian ini telah dilakukan di Desa Sonraen dan Desa Nekmese Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang pada bulan Juli sampai bulan Agustus Tahun 2018. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk, (1) Mengetahui saluran pemasaran pinang di Kecamatan Amarasi Selatan, (2) Mengetahui marjin pemasaran pinang di Kecamatan Amarasi Selatan, (3) Mengetahui efesiensi biaya pemasaran di Kecamatan Amarasi Selatan, dan (4) Mengetahui tingkat elastisitas transmisi harga pinang di Kecamatan Amarasi Selatan. Pengambilan sampel dilakukan secara bertahap yaitu tahap pertama penentuan lokasi secara purposive sampling yaitu Desa Sonraen dan Desa Nekmese.Tahap kedua penentuan petani contoh dengan menggunakan proportional random sampling. Total responden sebanyak 75 orang. Data yang dikumpulkan beruapa data primer dan data sekunder.Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan responden, sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi yang terkait dalam penelitian ini. Alat analisis data yang dipakai dalam penelitian ini terdiri dari; 1) analisis deskriptif, 2) analisis marjin pemasaran 3) analisis efesiensi biaya pemasaran 4) analisis elastisitas transmisi harga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) Saluran Pemasaran Pinang di Kecamatan Amarasi Selatan Ada Dua Saluran Pemasaran (2) Marjin Pemasaran Pinang yang di peroleh padasaluran satu sebesar Rp 3000, dan pada saluran dua sebesar Rp 4000 (3) Efesiensi biaya pemasaran pinang yang di peroleh pada saluran satu sebesar 0,18 %, sedangkan pada saluran dua sebesar 0,74%. (4) dan tingkat elastisitas transmisi harga pinang sebesar 0,38.
Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Budidaya Padi Sawah Di Kelompok Tani Harapan Makmurkelurahan Tuatuka Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang Wempy R. Selan; Paulus Un; Selfius P. N. Nainiti
Buletin Ilmiah Impas Vol 20 No 3 (2019): Edisi November 2019
Publisher : Undana Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/impas.v20i03.1879

Abstract

The aims of this research to know : (1) adoption level of rice cultivation technology at Harapan Makmur Farmer Group. (2) what factors which influence adoption level of rice cultiation technology at Harapan Makmur Farmer Group. Research method which using was survey method. Location sample determinated as purposive samplingnamely on Tuatuka Village East Kupang Subdistrict Kupang District. Sample deterimination done as sencus (Full Sampling)namelyall of Harapan Makmur Farmer Group. That farmer group was the oldest farmer group. Data analysis which used were average and percentage with using Likert Scale approachand Multiple Linear analysis. Research result show that average score of adoption level towards rice field cultivation technology as big as 65, with maximum score percentage as big as 90,28 % was on revolve of 77.77- 100%, that mean farmer adoption level towards rice cultivation technology classified on high category. Factors which significant influence on researc location was knowledge factor only, while factors which not significant influence namely work motivation,farmer attitude, education level, farmer experience and worker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) tingkat adopsi teknologi budidaya padi sawah di Kelompok Tani Harapan Makmur. (2) faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat adopsi teknologi budidaya padi sawah di Kelompok Tani Harapan Makmur. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Sampel Lokasi ditentukan secara purposive sampling yaitu pada Kelurahan Tuatuka Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang. Penentuan sampel dilakukan secara sensus (Sampling jenuh) yaitu seluruh anggota Kelompok Tani Harapan Makmur. Kelompok tani tersebut merupakan kelompok tani tertua. Analisis data yang digunakan analisis rata-rata dan persentase dengan menggunakan pendekatan Skala Likert serta analisis Linear Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata tingkat adopsi terhadap teknologi budidaya padi sawah adalah sebesar 65, dengan persentase skor maksimum sebesar 90,28% dimana berada pada kisaran 77,77-100%, maka berarti tingkat adopsi petani terhadap teknologi budidaya padi sawah tergolong dalam kategori tinggi. Faktor-faktor yang berpengaruh secara signifikan dilokasi penelitian hanyalah faktor pengetahuan, sedangkan faktor-faktor yang tidak berpengaruh secara signifikan yakni motivasi kerja, sikap petani, tingkat pendidikan, pengalaman petani dan tenaga kerja.
Optimalisasi Keuntungan Pada Agroindustri Rumah Tangga Richard P. H. Hawu Lado; Wiendiyati Wiendiyati; Marthen R. Pellokila
Buletin Ilmiah Impas Vol 20 No 3 (2019): Edisi November 2019
Publisher : Undana Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/impas.v20i03.1880

Abstract

Sima Indah Home Industry is an industrial in the city of Kupang , which is engaged in the processing of agricultural products to be a special snack product of East Nusa Tenggara . In producing the seven variants of such products Sima Indah Home Industri is expected to use the limited resources (constraints) of labor , raw materials and capital . Thus , the problem can be solved using Linear Programing . This research was conducted to determine the combination of products that can maximize profits and to know the effect of changes in resource components to optimize product combinations on Sima Indah Home Industry. The research was conducted in May 2019 by interviewing the Directur , data collection, constracting matrices, then it was analyzed using Lindo61 software . Based on the analysis using the Lindo61 software, obtained the following results : (1)The profit in one production is Rp.6,190,347 and the analysis result of optimum profit on Sima Indah Home Industry is by producing a combination of products corn shrimp , corn marning , banana chips , and egg beans . The combination of these products can be a benefit of reaching Rp.11,899,630. (2)Analysis of Sensistivities carried out due to changes in the cost of obtaining resources such as changes in the price of raw materials , labor wages and capital limitation that can affect the optimal combination . Due to change the total cost of profit changed into Rp .5,110,347 ; After sensitivity analysis was done the optimization profit obtained Rp.10,811,190 and the optimal combination was change into the product was corn cips, sweet potato chips , banana chips and egg beans . It can be concluded that the changes to the resource component change the optimal combination and change the destination function . Industri Rumah Tangga Sima Indah adalah industri di Kota Kupang, yang bergerak dibidang pengolahan produk pertanian menjadi produk camilan khas Nusa Tenggara Timur. Dalam memproduksi produk tersebut Industri Rumah Tangga Sima Indah diharapkan menggunakan keterbatasan sumberdaya (kendala) tenaga kerja, bahan baku dan modal. Maka permasalahan itu dapat diselesaikan dengan menggunakan Linear Programing.Penelitian ini dilakukan untukmenentukan kombinasi produk yang dapat memaksimalkan keuntungan dan mengetahui pengaruh perubahan komponen sumberdaya terhadap kombinasi produk optimal pada Industri Rumah Tangga Sima Indah. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2019 dengan wawancara Dikrektur industri, pengumpulan data, menyusun matriks, kemudian dianalisis dengan aplikasi Lindo61. Berdasarkan analisis dengan menggunakan aplikasi Lindo61,diperoleh hasil sebagai berikut: (1) Keuntungan dalam satu kali produksi adalah sebesar Rp.6.190.347, dan Hasil analisis keuntungan optimum pada Industri Rumah Tangga Sima Indah adalah dengan memproduksi kombinasi produk jagung udang, marning jagung, keripik pisang, dan kacang telur. Kombinasi produk tersebut dapat mamaksimumkan keuntungan mencapai Rp.11.899.630. (2) Analisis sensistivitas dilakukan karena terjadinya perubahan biaya untuk memperoleh sumberdayaseperti perubahan harga bahan baku, besaran upah tenaga kerja dan batasan modal yang dapat mempengaruhi kombinasi optimal. Akibat perubahan biaya total keuntungan berubah menjadi sebesar Rp.5.110.347; Setelah melakukan anilisis sesitivitas, keuntungan optimumnya dapat mencapai Rp.10.811.190 dan merubah kombinasi optimal menjadi kombinasi produk emping jagung, keripik ubi, keripik pisang dan kacang telur. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perubahan komponen sumberdaya merubah kombinasi optimal dan merubah besaran fungsi tujuan.
Perilaku Petani Terhadap Agribisnis Jagung Lamuru Di Desa Uiasa Kecamatan Semau Kabupaten Kupang Martina L. Tukan; Leta R. Levis; Wiendiyati Wiendiyati
Buletin Ilmiah Impas Vol 20 No 3 (2019): Edisi November 2019
Publisher : Undana Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/impas.v20i03.1881

Abstract

Research on farmer's behavior towards lamuru agribusiness in the Village of the Semau District of Kupang Regency has been carried out from December to January 2019. The purpose of this study was to determine the behavior of farmers towards the agro-business of lamuru corn in the village of Uiasa, as well as the constraints that influenced the behavior of farmers in the lamuru corn agribusiness in the village of Uiasa. This research was conducted by survey method, determining the location of the study was determined by Purposive Sampling. Farmers sampled at the study site were 70 respondents from 238 populations. Data analysis was included with a descriptive analysis of the Likert scale approach. The results showed that farmer behavior towards corn farming was in the neutral category with an average score of 2.67 with a percentage of 53.49%, meaning that the behavior of farmers in carrying out a farming activity at the research site was mediocre without any good change the farmer. This condition occurs because farmers in the research area in running the lamuru corn agribusiness have limited human resources in terms of management of lamuru corn agribusiness, the attitude of farmers who do not support the lamuru corn agribusiness program so that productivity is expected to be inappropriate and will also affect the level of income and welfare of farmers. The social factors that influence corn farming, namely the level of education, the number of family dependents, mutual cooperation and conformity are still the main challenges for farmers in the Village in the running of the lamuru corn agribusiness. Penelitian tentang perilaku petani terhadap agribisnis jagung Lamuru di Desa Uiasa Kecamatan Semau Kabupaten Kupang telah dilaksanakan dari bulan Desember hingga Januari 2019. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku petani terhadap agribisnis jagung lamuru di Desa Uiasa, serta kendala-kendala yang mempengaruhi perilaku petani dalam agribisnis jagung lamuru. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei, penentuan lokasi peneltian ditentukan secara Purposive Sampling. Petani sampel di lokasi penelitian sebanyak 70 responden dari 238 populasi. Data dianalisis secara deskriptif dengan pendekatan skala Likert. Hasil penelitian menunjukan bahwa perilaku petani terhadap usahatani jagung lamuru berada pada kategori moderasi dengan pencapaian skor rata-rata 2,67 dan pencapaian skor maksimum 53,49 %, artinya perilaku petani dalam menjalankan suatu aktivitas usahatani di lokasi penelitian biasa-biasa saja. Kondisi ini terjadi karena petani di daerah penelitian dalam menjalankan agribisnis jagung lamuru memiliki keterbatasan sumberdaya manusia dalam hal manajemen pengelolaan agribisnis jagung lamuru, sikap petani yang tidak mendukung program agribisnis jagung lamuru sehingga produktivitas diharapkan tidak sesuai dan juga akan mempengaruhi tingkat penghasilan serta kesejahteraan petani. Faktor sosial yang mempengaruhi usahatani jagung yaitu tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, gotong-royong dan konformitas masih menjadi tantangan utama bagi petani di Desa Uiasa dalam menjalankan agribisnis jagung lamuru.

Page 4 of 21 | Total Record : 210