cover
Contact Name
Moebari
Contact Email
moebari54@yahoo.com
Phone
(0274) 587677
Journal Mail Official
lppmkaryahusada@gmail.com
Editorial Address
Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 11 B
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Karya Husada
ISSN : 2337649X     EISSN : 26558874     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Kesehatan Karya Husada merupakan Jurnal kesehatan yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Kesehatan Karya Husada pada tahun 2013. Jurnal Kesehatan Karya Husada terbit 2 kali setahun pada bulan Januari dan Agustus.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 13 No 2 (2025): Jurnal Kesehatan Karya Husada" : 8 Documents clear
TINGKAT STRES MENINGKATKAN KONSUMSI ROKOK PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA DI GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA Astuti, Ani Puji; Marti, Eva; Widianti, Christina Ririn
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 13 No 2 (2025): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KARYA HUSDA YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v13i2.679

Abstract

Merokok merupakan salah satu masalah yang terus berkembang di Indonesia, salah satunya dipengaruhi oleh stres. Pada perkembangan, usia dewasa muda akan mengalami perubahan sehingga rentan mengalami stress dan mengarah pada perilaku negatif seperti merokok. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan konsumsi rokok pada laki-laki dewasa muda di Gamping Sleman Yogyakarta. Penelitian ini merupakan analitik observasional korelatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah pemuda usia dewasa yang merokok dan menetap di Gamping, Sleman, Yogyakarta. Sampel penelitian ini berjumlah 45 responden yang diambil dengan teknik total sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner Perceived Stress Scale (PSS-10). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata responden merupakan tamatan SMK/SMA yang sudah bekerja, dan memiliki anggota keluarga yang merokok. Sebesar 48,9% responden mengalami tingkat stres sedang dan merupakan perokok sedang (66,7%). Data Pemuda di Gamping yang telah dilakukan pengolahan data menggunakan uji spearman diperoleh nilai p-value yaitu 0,000 (<0,05) yang berarti terdapat hubungan antara tingkat stres dengan konsumsi rokok pada pemuda Di Gamping Sleman Yogyakarta. Saran yang diberikan peneliti untuk mengatasi stres dengan melakukan hal-hal positif bukan dengan merokok.. Peneliti juga menyarankan kepada puskesmas setempat untuk memberikan edukasi terkait bahaya merokok, dan cara untuk mengurangi stres.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERAWATAN DIRI PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DEPOK II CONDONG CATUR Putranti, Natalia Dita
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 13 No 2 (2025): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KARYA HUSDA YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v13i2.680

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi dapat menimbulkan dampak buruk dan komplikasi jika tidak dilakukan perawatan dengan baik. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya komplikasi pada penderita hipertensi salah satunya adalah dengan perawatan diri atau Self-Care.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan dukungan keluarga dengan perawatan diri pasien hipertensi di Puskesmas Depok II Condongcatur. Metode: Penelitian menggunakan desain penelitian analitik kolerasi dengan pendekatan cross-sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 60 responden. Teknik sampel yang digunakan adalah consecutive sampling. Instrument penelitian yang digunakan adalah kuisoner. Hasil penelitian: Nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,340 dimana hasil tersebut menunjukkan hasil (P-value > 0,05). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan perawatan diri pasien hipertensi di Puskesmas Depok II Condong Catur. Saran: Bagi pelayanan kesehatan diharapkan dapat memberikan dukungan dan edukasi terkait dengan dukungan keluarga dan perawatan hipertensi pada pasien hipertensi. Kata kunci: perawatan diri, dukungan keluarga, hipertensi
Hubungan Perilaku Menggosok Gigi Dengan Kejadian Karies Gigi Pada Anak Prasekolah Usia 4-6 Tahun Di TK Tabitha Bantul Arabella, Amellia
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 13 No 2 (2025): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KARYA HUSDA YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v13i2.681

Abstract

Latar Belakang : Masalah kesehatan gigi dan mulut khususnya karies gigi merupakan penyakit gigi yang saat ini banyak dialami oleh sebagian penduduk di dunia yaitu 3,58 milyar jiwa,hal ini dikatakan oleh The Global Burden of Disease Study (2016) dalam Kemenkes (2019). Karies merupakan salah satu bukti tidak terawatnya kondisi gigi dan mulut pada masyarakat Indonesia. Kejadian karies gigi sering terjadi pada anak-anak, karies gigi pada anak sangat dipengaruhi oleh perilaku menggosok gigi yang benar. Tujuan : Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada anak prasekolah usia 4 – 6 tahun di TK Tabitha Bantul. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasional. Dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh anak prasekolah usia 4 – 6 tahun di TK Tabitha. Sampel yang digunakan dalam peneitian adalah 49 responden yang menggunakan teknik sampling total sampling. Metode pengumpulan dilakukan dengan kuesioner perilaku menggosok gigi dan lembar observasi kejadian karies gigi. Hasil penelitian : Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki perilaku menggosok gigi baik dengan kejadian karies (83,7%) dan perilaku menggosok gigi cukup baik dengan (16,3%). Simpulan : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku menggosok gigi dengan kejadian karies gigi dengan nilai Sig. (2-tailed) 0.850 > 0,05. Saran : Bagi orang tua lebih memperhatikan, mengajarkan, mendampingi perilaku gosok gigi dengan baik dan benar pada anak terlebih untuk anak usia 4 – 6 tahun yang masih sangat membutuhkan perhatian dan dukungan dari orangtua. Kata kunci: perilaku menggosok gigi, anak prasekolah, kejadian karies gigi.
PENGARUH MEDIA VIDEO DAN LEMBAR BALIK TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN Lesmana, Agustina Tantrya Nanda
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 13 No 2 (2025): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KARYA HUSDA YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v13i2.688

Abstract

ABSTRAK Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Yogyakarta Tahun 2021 terdapat 1532 anak yang melakukan perkawinan dibawah usia 18 tahun. Daerah Kabupaten yang paling tinggi terjadi perkawinan anak di Yogyakarta adalah Kabupaten Bantul dengan jumlah 431 kasus dan Kecamatan Dlingo menjadi kasus perkasiwan anak paling tinggi yaitu 49 kasus dengan jumlah tertinggi terdapat di Desa Temuwuh sebanyak 14 kasus. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pendidikan kesehatan menggunakan video dan lembar balik terhadap tingkat pengetahuan pendewasaan usia perkawinan anak. Penelitian ini dilakukan di Desa Temuwuh Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan desain Pre eksperiment dengan dengan rancangan two-group pre-test post-test design. Populasi penelitian ini adalah semua anak usia 16-18 tahun berjumlah 307 anak yang tinggal di Desa Temuwuh. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportionate stratified random sampling dilanjutkan teknik random sampling untuk mengambil sampel dari masing-masing Dusun. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan yang signifikan rata-rata tingkat pengetahuan tentang PUP sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan menggunakan media video dan media lembar balik dengan p value = 0,000, dan ada perbedaan yang signifikan antara pemberian pendidikan kesehatan dengan menggunakan media video dan media lembar balik dengan p -value = 0,050. Berdasarkan dari nilai rata-rata pemberian pendidikan kesehatan dengan menggunakan media lembar balik lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan anak mengenai PUP dibandingkan dengan menggunakan media video. Saran: Penggunaan media video dan lembar balik diharapkan dapat membantu menerapkan pelayanan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan anak mengenai PUP. Kata Kunci: Media Video., Media Lembar Balik., Pendewasaan Usia perkawinan ABSTRAC According to the Yogyakarta Central Statistics Agency (BPS) in 2021 there are 1532 children who are married under the age of 18. The district with the highest occurrence was in Bantul Regency with 431 cases and the District with the highest prevalence was Dlingo District with 49 cases with the highest number in Temuwuh Village with 14 cases. The purpose of this study was to determine the effect of providing health education using videos and flipcharts on the level of knowledge of the maturing age of child marriage. This research was conducted in Temuwuh Village, Dlingo District, Bantul Regency, Special Region of Yogyakarta. This study used a pre-experimental design with a two-group pre-test post-test design. The population of this study were all children aged 16-18 years totaling 307 children living in Temuwuh Village. The sampling technique used proportionate stratified random sampling followed by random sampling technique to take samples from each hamlet. Results: There is a significant difference in the average level of knowledge about PUP before and after being given health education using video media and flipchart media with p value = 0.000, and there is a significant difference between the provision of health education using video media and flipchart media with p-value = 0.050. Suggestion: The use of video media and flipcharts is expected to help implement health services to increase children's knowledge about PUP. Keywords: Video Media., Turntable Media, Maturity of Marriage Age
PENGARUH PENERAPAN THERAPY ASERTIF TERHADAP PERUBAHAN PIKIRAN DAN PERILAKU ANAK USIA REMAJA Anisah, Nur ANISAH
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 13 No 2 (2025): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KARYA HUSDA YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v13i2.699

Abstract

The emergence of the phenomenon of juvenile delinquency tendencies (who are still students) has recently become a worrying problem from both educational, psychological, social and cultural perspectives. Teenagers' lives are marked by various kinds of juvenile delinquency, which is evidence of weak morality and personality in adolescence. Assertiveness or assertive behavior is behavior that displays courage honestly and openly when expressing desires, feelings and all thoughts as they are, without offending other individuals and still paying attention to one's own rights. Objective: To determine the effectiveness of assertive training therapy in changing thoughts and behavior. Research Method: This research design is Quasi Experimental Pre-Post Test With Control Group. This research compares two groups of school-aged children who experience learning difficulties at MTS Asyifa Albarokah. Results: The results of the analysis showed assertive behavior before the assertive training therapy was carried out, whereas after the assertive training therapy the assertive behavior was carried out in the assertive category. Conclusion: The results show that the alpha value is <0.05, while the p value obtained is 0.012, which means that there is a change or increase in adolescents' assertive behavior after being given assertive training therapy because the αlpha value is <0.05
Pengaruh Kombinasi Foot Massage, aromaterapi lemon terhadap tingkat kelelahan (Fatigue) pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang menjalani Hemodialisa Nurrizky, Eki Qarismayah; Rahayu, Sri; Supriyatna, Yayat; Sucipto, Ade
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 13 No 2 (2025): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KARYA HUSDA YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v13i2.719

Abstract

Gagal ginjal kronik adalah penurunan fungsi ginjal secara bertahap selama lebih dari 3 bulan yang ditandai dengan penurunan laju filtrasi glomerulus dan peningkatan kadar kreatinin dalam darah. Salah satu penatalaksanaan nya adalah pemberian hemodialisa, yang dapat menyebabkan efek samping berupa kelelahan. Kelelahan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan ditandai dengan perasaan lemah, letih, lesu, penurunan konsentrasi, gangguan emosional, dan gangguan tidur. Terapi nonfarmakologi untuk mengatasi kelelahan salah satunya adalah Foot Massage, aromaterapi lemon yang dapat memberikan efek relaksasi dan mempengaruhi hormone endorphin sehingga dapat mengurangi kelelahan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain quasi experiment one group pretest and posttest. Responden pada penelitian ini adalah 30. Hasil Menunjukkan sebelum pemberian foot massage dan aromaterapi lemon seluruh responden mengalami kelelahan berjumlah 30 responden (100%). Sedangkan hasil menunjukkan setelah pemberian foot massage dan aromaterapi lemon Sebagian responden mengalami kelelahan berjumlah 27 (90%). Hasil analisis uji statistik dengan menggunakan uji Wilcoxon didapatkan nilai p value = 0,000 maka p value < a (0,05). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan jika Ada pengaruh kombinasi foot massage, aromaterapi lemon terhadap kelelahan (fatigue) pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.
Pengaruh Relaksasi Benson dan Aromatherapy Peppermint terhadap Penurunan Nyeri Kepala Pasien Hipertensi Steven, Robby; Rahayu, Sri; Laksono, Eko Budi
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 13 No 2 (2025): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KARYA HUSDA YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v13i2.721

Abstract

Hipertensi di sebut dengan “Silent Killer” karena dapat membunuh individu secara diam-diam tanpa menunjukkan gejala apapun. Nyeri kepala muncul saat tekanan darah tinggi bisa disebabkan karena aliran darah yang meningkat kemudian menumpuk pada otak dari jantung, hal inilah yang menjadi sebab munculnya rasa sakit yang ada di kepala. Terapi non farmakologis yang digunakan untuk melengkapi terapi farmakologi yang diberikan pada pasien hipertensi dengan keluhan nyeri kepala yaitu relaksasi benson yang menggabungkan kata-kata sesuai keyakinan yang di anut serta dapat menimbulkan respon relaksasi sedangkan aromatherapy peppermint memiliki analgesik kuat untuk mengatasi nyeri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh relaksasi benson dan aromatherapy peppermint terhadap penurunan nyeri kepala pasien hipertensi. Desain penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan rancangan one group pre-test and post-test design. Teknik sampling purposive sampling, sampel 36 responden diberikan perlakuan 2 kali sehari selama 3 hari dalam durasi waktu 15 menit. Pengukuran tingkat nyeri menggunakan lembar observasi numeric rating scale (NRS). Analisis statistik menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat skala nyeri kepala pasien hipertensi pre-test responden dalam kategori nyeri sedang sebanyak 26 responden (72,2%) sedangkan pada post-test di dapatkan sebanyak 10 orang (63,9%) dalam kategori nyeri ringan dan terdapat pengaruh signifikan antara pemberian relaksasi benson dan aromatherapy peppermint terhadap penurunan skala nyeri kepala. Hasil uji wilcoxon didapatkan p value 0,000. Ada Pengaruh Relaksasi Benson dan Aromatherapy Peppermint terhadap Penurunan Nyeri Kepala Pasien Hipertensi.
PEMBERDAYAAN REMAJA DALAM MENGANTISIPASI KEGAWATAN DALAM SISTEM REPRODUKSI MELALUI PENYULUHAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS Melasari, Ika
Jurnal Kesehatan Karya Husada Vol 13 No 2 (2025): Jurnal Kesehatan Karya Husada
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KARYA HUSDA YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36577/jkkh.v13i2.731

Abstract

Remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak-anak hingga masa awal dewasa. Jumlah remaja di Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Di Indonesia menurut Biro Pusat Statistik (2016) kelompok umur 10-19 tahun adalah sekitar 22% dari jumlah penduduk, yang terdiri dari 50,9% remaja laki-laki dan 49,1% remaja perempuan. Remaja Indonesia berjumlah sekitar 43 juta jiwa atau sekitar 20% dari jumlah penduduk. Ini sesuai dengan proporsi remaja di dunia, dimana jumlah remaja diperkirakan 1,2 miliar atau sekitar 1/5 dari jumlah penduduk dunia. Perkembangan yang sangat menonjol terjadi pada masa remaja adalah pencapaian kemandirian serta identitas (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga. Remaja pada masa perkembangannya dihadapkan pada tuntutan yang sering bertentangan, baik dari orangtua, guru, teman sebaya, maupun masyarakat di sekitar. Sehingga mereka juga sering dihadapkan pada berbagai kesempatan dan pilihan, yang semuanya itu dapat menimbulkan permasalahan bagi mereka. Permasalahan tersebut salah satunya yaitu resiko-resiko kesehatan reproduksi.Dari hasil kegiatan siswa tertarik dengan penyuluhan kegawatan reproduksi dengan banyak bertanya tentang kegawatan reperoduksi Kata kunci: remaja, kesehatan reproduksi, kegawatan

Page 1 of 1 | Total Record : 8