cover
Contact Name
Ani Tjitra Handayani
Contact Email
ani.tjitra@sttnas.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jalan Babarsari, Catur Tunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta, Indonesia 55281
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
KURVATEK
ISSN : -     EISSN : 24777870     DOI : https://doi.org/10.33579/krvtk.v4i1
Jurnal KURVATEK diterbitkan pertama kali tahun 2016 oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian masyarakat pada Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta. Jurnal ini mempunyai misi sebagai media pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang geologi, pertambangan, elektro, sipil, material teknik,konversi energi, enegi terbarukan, serta perencanaan wilayah dan kota. Area tulisan dalam jurnal ini cukup luas. Cakupan penulisan mulai dari kajian pustaka maupun ekperimen yang ditulis dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah yang baik dan benar.
Articles 22 Documents
Search results for , issue "Vol 7 No 2 (2022): Energy Management and Sustainable Environment" : 22 Documents clear
ANALISA V SLIP PADA SUMUR BUNYU BSB DENGAN METODE MOORE Sri Haryono Haryono; M. Sigit Cahyono; Wirawan Widya Mandala
KURVATEK Vol 7 No 2 (2022): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v7i2.3138

Abstract

Tulisan ini menganalisis vslip di daerah Bunyu, Tarakan, Kalimantan Timur yang merupakan suatu daerah yang berada dalam cekungan hidrokarbon. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pengambilan data secara primer, yaitu pengamatan langsung dan diambil pada saat pemboran dan tertera dalam log bore termasuk mud weight fluida. Pada penelitian ini, sumur yang di evaluasi adalah sumur BSB, Lapangan Bunyu dengan menggunakan metode Moore. Variable terikatnya metode ini adalah dengan menghitung slip velocity (Vs) dengan korelasi Moore, yaitu dengan melihat hasil kesesuaian perhitungan vslip dengan menggunkan bilangan Reynold. Hasil analisa dari penelitian ini adalah pada kedalaman 5864 ft sampai 8708 ft, nilai rata-rata vslip lebih kecil dari va, vc dan vcut, hal ini menunjukkan bahwa cutting terangkat dengan baik dari dasar sumur kepermukaan, sehingga menghindari hal-hal yang tak diinginkan seperti pipe sticking (pipa terjebit). Kata kunci: Cutting, Rehology, Reynold, Korelasi Moore
APPLICATION OF PHOTOVOLTAIC SOLAR POWER PLANT TO REDUCE OVER LOAD OF DISTRIBUTION SUBTS COMPLEX YOGYAKARTA CITY HALL ARE Dulhadi; Budi Utama
KURVATEK Vol 7 No 2 (2022): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v7i2.3139

Abstract

Kawasan komplek Balai Kota Yogyakarta dipasok listrik PLN 875 KVA dengan arus 3,977 kA, kebutuhan beban maksimal 3,389 kA, sehingga prosentase pembebanan mencapai 85,09 %. Dengan asumsi pertumbuhan beban 1% per tahun dikhawatirkan terjadi kolaps daya listrik, maka perlu penambahan daya listrik agar tidak terjadi kolaps. Potensi sumber daya listrik selain dari PLN yakni pemanfaatan energi baru terbarukan tenaga surya Fotovoltaik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut terlebih dahulu dilakukan perencanaan PLTS On Grid. Hasil perencanaan dengan area 1400 m2 didapat daya 204 kWp terdiri 648 panel surya dengan susunan 18 pasangan seri dan 12 paralel. Output tegangan AC pada fase R, S dan T masing – masing 228,63 Volt, 108,2 Ampere. Hasil kontribusi PLTS On Grid dalam bentuk daya AC sebesar 24,74 KVA memberikan tambahan daya 2,8272 %. Penambahan tersebut dapat menghemat biaya operasional sebesar Rp 9.826.300,- per bulan. Kata kunci: Kolaps, Perencanaan PLTS On Grid, Penghematan
ESTIMASI SUMBERDAYA BAUKSIT MENGGUNAKAN METODE GEOSTATISTIK DI PT. XYZ KABUPATEN MEMPAWAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT Faza Nugraha; Yunus Ashari; Wahyu Budhi Khorniawan
KURVATEK Vol 7 No 2 (2022): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v7i2.3152

Abstract

PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan yang sedang melakukan kegiatan eksplorasi bijih bauksit di Kabupaten Mempawah. Maka dari itu perlu dilakukan estimasi sumberdaya untuk melanjutkan ke tahapan produksi. Tujuan penelitian untuk mengetahui penyebaran kadar, estimasi sumberdaya berdasarkan klasifikasi kadar Al2O3, estimasi sumberdaya bauksit tercuci serta tidak tercuci dan mengklasifikasikan sumberdaya bauksit berdasarkan Kriging Efisiensi. Penelitian ini menggunakan perangkat lunak Surpac 6.6.2 dengan metodologi penelitian berupa studi literatur, pengumpulan data, basis data, validasi data, analisis statistik, konstruksi model, penaksiran sumberdaya menggunakan Ordinary Kriging. Pada lokasi penelitian ini, terdapat 114 titik test pit dengan luasan 15,4 Ha dengan jarak antara titik test pit 50m dan pengambilan contoh bauksit dilakukan dengan interval 2m. Berdasarkan data eksplorasi langsung test pit yang kemudian dilakukan perhitungan sumberdaya dengan batasan kadar 35% Al2O3 dan densitas 1,8 ton/m3. Dari hasil pengolahan variogram, sebaran homogenitas kadar Al2O3 cenderung ke arah tenggara atau ke arah kuadran IV 327,58o. Total tonase unwashed bauxite (UBX) sebesar 487.388 ton dan total tonase washed bauxite (WBX) sebesar 239.893 ton. Sumberdaya pada lokasi penelitian diklasifikasikan berdasarkan Kriging Efisiensi. Klasifikasi teraka sebesar 422.438 ton, tertunjuk 160.875 ton, dan terukur 748.688 ton.
PETROLOGI DAN ESTIMASI SUMBER DAYA BATUAN TANAH URUG PADA WILAYAH EKSPLORASI DAERAH TAROKAN, KAB. KEDIRI, JAWA TIMUR Fajar Rizki Widiatmoko; Yazid Fanani; Yohanes Jone; Simela Talaohu; Muhammad Agus Irwanto; I Wayan Koko Suryawan; Mega Mutiara Sari; Ratih Hardini Kusuma Putri
KURVATEK Vol 7 No 2 (2022): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v7i2.3160

Abstract

Kediri Regency is a potential area for mining minerals. One of the rock excavation materials found in Kediri Regency is the type of andesite and backfill. Backfill is a mineral as a result of weathering of the parent rock, which is rich in andesite fragments and silica elements. This research was conducted at the exploration location of Tarokan Village, Tarokan District, Kediri Regency. The study was conducted using petrological analysis to obtain rock types and estimates of the availability of these minerals at the research site. Based on the results of petrological analysis, it shows that the sample is a type of backfill and andesite. However, the presence of all samples was dominated by samples of backfill that were present in abundance in as much as 98 % of the total exploration area. Based on the results of the estimation of backfill resources from geological modeling and volumetric calculations from the triangulation concept at an elevation of 110-72 mdpl, the measured resource of the Sandy Tuff unit (TU) has a volume of 2,514,150 m3, based on the results of the analysis of the average rock density of 2.172 g/cm3, the tonnage of the sandy tuff unit is 5,460,734 tons, with the tonnage of backfill from tuff 4,203,659 tons, and andesite tonnage 1,257,075 tons.
PRODUCTION OF HYDROGEN GAS USING ELECTROLYSIS METHOD FROM WATER ELECTROLYTE WITH NaOH CATALYST Reinaldi Manurung; Latifa Putri Afisna; Duta Gumara Nugrah; Edwa Rainal; Jadi Juhensen; Muhammad Ryan Mahendra
KURVATEK Vol 7 No 2 (2022): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v7i2.3162

Abstract

Gas hidrogen adalah gas yang dapat dikonsumsi atau meledak dalam keadaan tertentu. Bagaimanapun, hidrogen tidak dapat dilacak secara langsung di alam, karena pasti akan mengandung air atau hidrokarbon. Salah satu teknik yang dapat digunakan dalam partisi hidrogen adalah dengan memanfaatkan interaksi elektrolisis. Selanjutnya, dalam tinjauan ini, proses pembuatan gas hidrogen dilakukan dengan memanfaatkan strategi elektrolisis untuk elektrolit air dengan dorongan NaOH. Dimana jenis pelat yang digunakan adalah 5, 6 dan 7 pelat dengan masing-masing pelat dielektrolisis. Pengaruh penyimpangan minor pelat dari regangan yang didapat dengan memanfaatkan 5 pelat dengan periode 1,2, dan 3 menit secara terpisah adalah 0,441 Pa, 1,274 Pa, dan 2,695 Pa. Variasi waktu diperoleh berturut-turut 0,548 Pa, 1,401 Pa, dan 2,812 Pa. Dari 7 pelat yang menggunakan waktu yang sama berturut-turut diperoleh regangan sebesar 0,637 Pa, 1,568 Pa, 2,881 Pa. menggunakan 5 piring dengan musim progresif 1,2, dan 3 menit adalah 33℃, 34℃, 37℃. Kemudian untuk variasi 6 pelat yang menggunakan waktu yang sama didapatkan kenaikan suhu 33℃, 35℃, dan 38℃. Sedangkan untuk 7 lempeng yang melibatkan waktu yang sama dalam pengelompokan dan mendapatkan kenaikan suhu sebesar 34,4℃, 39,6℃, dan 42,5℃.
KARAKTERISTIK BATUAN ASAL (BEDROCK) PEMBENTUKAN NIKEL LATERIT PADA DAERAH X DAN SEKITARNYA KABUPATEN MOROWALI UTARA SULAWESI TENGAH Andarias Biney; Amara Nugraheni; Herning Dyah Kusuma Wijayanti
KURVATEK Vol 7 No 2 (2022): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v7i2.3166

Abstract

Abstract Administratively, the research area is included in North Morowali Regency, Central Sulawesi Province, Central Java Province, which is in the 49 S zone with UTM (Universal Transverse Mercator) coordinates 9152800 – 9152800 400800 - 406800 mE with an area of ​​± 54 km2 (9 km x 6 km). ). One of the factors that influence the formation of laterite nickel deposits is the source rock. The purpose of this research is to focus on the characteristics of the original rock, namely ultramafic rock based on the intensity of serpentinization, its constituent minerals, and its relation to the laterization potential of nickel deposits in area X and its surroundings, North Morowali Regency, Central Sulawesi. The research method used is literature study, field activities (surface mapping), data processing (laboratory analysis and studio analysis), and report generation. Based on megascopic data, the research area consists of three units, namely alluvial units, peridotite rock units and limestone units. Based on petrographic analysis, the characteristics of the original rock in 10 rock samples were dominated by dunite and followed by serpentinized dunite, harzburgite, lerzolite, wehrlite, and serpentinite. The main mineral compositions in the rock are olivine, clinopyroxene, orthopyroxene, and group serpentine (antigorite, lizardite and talc). Laterite distribution in the research area is dominated by rocky laterite and laterite, with the prospect area being in the eastern part of the study area. The distribution of serpentinization zones based on the intensity level of serpentine minerals in the rock, found in the western hills is dominated by very low-medium serpentinization, while the eastern hills are dominated by low-high serpentinization. Key words : Origin Rock, Laterite, North Morowali, Petrography, Serpentinization
DETERMINATION OF COAL RANKING BASED ON MACERAL ANALYSIS IN TANJUNG BELIT REGION, DHARMASRAYA REGENCY, WEST SUMATERA PROVINCE Obrin Trianda; Paramitha Tedja Trisnaning; Rizqi Prastowo; Hurien Helmi
KURVATEK Vol 7 No 2 (2022): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v7i2.3169

Abstract

Daerah penelitian berada pada Desa Tanjung Belit, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat yang termasuk dalam Cekungan Sumatera Selatan, Sub-Cekungan Jambi. Metode penelitian berupa pemetaan dan pengambilan conto sampel batubara yang dilakukan sebagai dasar analisa maseral dan piroksimat. Berdasarkan dari hasil analisis maseral, pada daerah penelitian dapat dibedakan menjadi dua seam batubara, yaitu Seam A dan Seam B. Hasil analisis RV (Refletan Vitrinite), Seam A batubara mempunyai nilai 0,47% yang menunjukkan hasil kalori batubara seam A berupa High Volatile Bituminous C. Seam B memiliki nilai RV sebesar 0,39% – 0,46% yang menunjukkan nilai kalori berupa Sub Bituminous. Hasil analisis maseral Seam A dan Seam B memiliki perbedaan yang cukup besar dalam kelompok inertinite, yaitu: Seam A memiliki nilai inertinte 3,0% – 4,4% dan Seam B memiliki nilai inertinte 12% – 18.8%. Nilai vitrinite tinggi mencirikan pembentukan batubara pada kelompok ini berasal dari tumbuhan yang telah terbakar dan sebagian besar berasal dari proses oksidasi maseral lainya (dexarboxylaction). Proses oksidasi maseral terjadi disebabkan oleh bakteri dan jamur, sehingga akan meningkatkan abu dan sulfur pada suatu batubara.
KAJIAN TEKNIS LOSSES MATERIAL ORE NIKEL UNTUK MENGHITUNG OPTIMALISASI SHIPMENT RATIO PADA PENAMBANGAN PT. BUKIT MAKMUR ISTINDO NIKELTAMA Rezki Ramadhan; Edy Nursanto; Nur Ali Amri
KURVATEK Vol 7 No 2 (2022): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v7i2.3182

Abstract

Kegiatan produksi penambangan blok keuno difokuskan pada penambangan material Low Grade Saprolith Ore, Material Low Grade Saprolith Ore adalah kelompok bijih nikel kadar rendah yang diperuntukkan untuk ekspor dengan batas kadar tertentu. Adanya tahapan pemindahan material LSGO dari front penambangan menuju stockyard transito dan stockyard final ore dimaksudkan untuk mengetahui berapa besar persentase losses material LSGO tersebut dan mengetahui faktor apa saja yang menjadi penyebab terjadinya losses material dengan melakukan perhitungan losses menggunakan metode survey dan truck count hauling serta pengamatan kegiatan pemindahan material secara langsung. Didapatkan losses material yang dihasilkan sebesar 2,16% untuk kegitan hauling, penyebab terjadinya losses antara lain adanya material yang melekat pada alat berat dan faktor dumpingan yang membuat sebagian material menjadi landasan bedding basement stockyard transito dan basement lantai stockyard final ore.
GEOLOGI, ALTERASI DAN MINERALISASI EMAS EPITERMAL SULFIDASI RENDAH DI DAERAH TAMBANG SAWAH, LEBONG, PROVINSI BENGKULU Muhammad Muhsin Al Hakim; Arifudin Idrus; Wiwit Suryanto
KURVATEK Vol 7 No 2 (2022): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v7i2.3185

Abstract

Abstract –– Tambang Sawah Area, Lebong Regency, Bengkulu Province, is geologically located in the Barisan mountains and Sumatra fault zone. The prospect of Tambang Sawah area lies in the physiography of the central Sumatran mountains ranges composed by the igneous rocks of the Sunda – Banda magmatic arc. This study is aimed to understand the deposit geology and ore characteristics of the gold deposit at the study area. Quartz vein mineralization of Tambang Sawah occurred in granite rock intruded into andesitic breccia rocks, with the geological structure of mineralization control in the form of joint, breccia, dike, and fault, namely the Ketahun fault that forms extentional fracture zones which were filled by hydrothermal fluid in form of quartz veins. Hydrothermal alterations that appear at the study site are typical types of alterations found in epithermal gold deposits, namely, argillic, silicified and propylitic. Sulfide minerals markers of low sulfidation epithermal type gold deposits found, namely, pyrite, calcopyrite, covelite, sphalerite and galena with colloform vein texture, cockade-crustiform, moss, and brecciated texture. Gold is interpreted to be derived from the deposition of sulfide minerals and the deposition of quartz veins, the level of gold in rocks and veins varies greatly with an average 4,8 ppm. Based on the results of ore geochemical analysis of positively correlated gold with elements Ag, Cu, Pb and Zn. Keywords: Mineralization, low sulfidation epithermal gold, Tambang Sawah, Lebong, Bengkulu.
USE OF THERMAL IMAGING CAMERA TO CHECK FOR REFRIGERANT LEAKS ON A REFRIGERATION SYSTEM Windy Hermawan Mitrakusuma; Muhammad Raja Bara Ramadhan Siswanto; Wirenda Sekar Ayu
KURVATEK Vol 7 No 2 (2022): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v7i2.3195

Abstract

Tulisan ini menganalisis tentang penggunaan kamera thermal imaging untuk pengecekan kebocoran refrigerant pada system refrigerasi. Dalam suatu prosedur perawatan sistem RHVAC, salah satu prosesnya merupakan pengecekan kebocoran pada pipa sistem RHVAC tersebut. Ada berbagai macam metode dalam melakukan pemeriksaan kebocoran pada sistem RHVAC. Pada tugas akhir ini akan dilakukan prosedur pemeriksaan kebocoran menggunakan metode yang jarang dipakai, yaitu menggunakan kamera thermal imaging. Alat ini dapat menangkap gambar suatu objek menggunakan radiasi inframerah sehingga distribusi temperatur objek tersebut dapat terlihat pada foto yang dihasilkan kamera thermal imaging ini. Pada suatu kebocoran fluida seperti refrigeran akan terjadi proses throttling yang menyebabkan adanya perbedaan temperatur fluida di dalam pipa dengan temperatur fluida yang keluar melewati lubang kebocoran. Dengan kamera thermal imaging hasil kebocoran dapat di deteksi, namun ada beberapa batasan dari kamera tersebut yang perlu diperhatikan dalam prosedur pengecekan kebocoran agar hasil yang didapatkan optimal.

Page 1 of 3 | Total Record : 22