Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

EVALUASI KAWASAN RAWAN ERUPSI GUNUNG MERAPI LERENG SELATAN KABUPATEN SLEMAN, YOGYAKARTA Paramitha Tedja Trisnaning; Obrin Trianda
KURVATEK Vol 7 No 1 (2022): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v7i1.2746

Abstract

Gunung Merapi, salah satu gunungapi aktif di Indonesia telah mengalami 28 erupsi sepanjang kurun abad 20. Gunungapi dengan ketinggian 2.986 mdpl dan terletak pada bagian utara Yogyakarta telah menjadi ancaman bagi daerah sekitarnya, termasuk Jawa Tengah. Erupsi terbesar pada November 2010 lalu dengan produk aliran piroklastik mencapai 15 km, menyebabkan 386 jiwa meninggal, 15.366 jiwa mengungsi, dan kerusakan di wilayah Sleman mencapai Rp 2,14 Triliun. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan melakukan pemetaan tingkat kerawanan maupun risiko bencana akibat aktifitas Gunung Merapi, khususnya pada daerah lereng selatan. Adanya pemetaan tingkat kerawanan dan risiko tersebut dapat sebagai upaya memperkecil korban jiwa, kerusakan maupun kerugian di masa mendatang. Penelitian dilakukan dengan metode pemetaan permukaan guna menghasilkan peta parameter, selanjutnya dilakukan analisis terkait tingkat kerawanan dan risiko menggunakan Sistem Informasi Geografi. Mengacu Permen PU/No.21/PRT/M/2007, pemanfaatan lahan KRB III pada daerah penelitian belum sesuai Permen yang berlaku dengan tingkat risiko bencana tinggi dan rendah. KRB II dan I telah dikembangkan sesuai peruntukannya pada Permen PU/No.21/PRT/M/2007 dengan tingkat risiko bencana KRB II sedang hingga tinggi dan KRB I memiliki tingkat risiko rendah.
Geokimia Daerah Panasbumi Gunung Pandan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur Hanindya Ramadhani; Herning Dyah Kusuma Wijayanti; Paramitha Tedja Trisnaning
Jurnal Geosains dan Teknologi Vol 1, No 3 (2018): November 2018
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1173.875 KB) | DOI: 10.14710/jgt.1.3.2018.107-112

Abstract

Pulau Jawa memiliki potensi sumberdaya panasbumi yang tinggi, dibuktikan dengan se-kitar 70% jumlah lapangan panasbumi yang telah beroperasi di Indonesia terletak di Pulau Jawa. Sebagian besar prospek yang telah diidentifikasi berasosiasi dengan gunungapi, khususnya yang berumur Kuarter. Eksplorasi dan eksploitasi panasbumi di Pulau Jawa, hingga saat ini banyak berfokus di Jawa Tengah dan di bagian timur Jawa Barat. Minimnya penyelidikan panasbumi di daerah Jawa Timur menyebabkan kurangnya informasi mengenai sistem panasbumi di wilayah ini. Gunung Pandan merupakan salah satu gunungapi yang terletak di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur. Kehadiran manifestasi mataair panas dan kolam lumpur menjadi salah satu indikasi prospek energi panasbumi. Penelitian terhadap kehadiran manifestasi panasbumi dapat menjadi referensi dalam melakukan penyelidikan detail potensi panasbumi di daerah ini. Pengamatan geologi lapangan dan pengambilan sampel air pada lokasi mataair panas dan kolam lumpur mencakup koordinat dan ketinggian lokasi pengambilan sampel, jenis litologi, serta temperatur dan pH manifestasi. Sampel air diuji di laboratorium guna mengetahui kandungan unsur kimianya, selanjutnya dilakukan analisis terkait tipe fluida dan geotermometer. Daerah Gunung Pandan, terutama pada setiap lokasi penyelidikan, tertutup endapan limonit dan sebagian lokasi dijumpai adanya travertine. Hasil analisis menunjukkan fluida di ke empat daerah memiliki tipe Sodium Klorida yang dicirikan dengan kandungan Na + K dan Cl yang tinggi, serta memiliki sifat air dewasa. Hasil analisis geothermometer, diperkirakan temperatur terendah reservoir sebesar 153° C dan temperatur tertinggi reservoir sebesar 222°C.
Tipe fluida hidrotermal sepanjang manifestasi panas bumi di daerah Ungaran dan sekitarnya Paramitha Tedja Trisnaning; Fatimah Fatimah
Angkasa: Jurnal Ilmiah Bidang Teknologi Vol 13, No 2 (2021): November
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (764.672 KB) | DOI: 10.28989/angkasa.v13i2.944

Abstract

Bagian timur–selatan kaki Gunung Ungaran, Jawa Tengah dikenal sebagai daerah prospek panasbumi dengan manifestasi panasbumi matair hangat – panas. Masyarakat maupun pemerintah setempat, memanfaatkan manifestasi tersebut sebagai area wisata ataupun pemandian/kolam air panas yang dapat dijumpai di area wisata Candi Gedongsongo, Diwak, Derekan, Kaliulo, dan Banaran. Manifestasi matair panas muncul di permukaan dengan suhu dan karakteristik yang berbeda. Hal ini dimungkinkan karena adanya perbedaan tipe fluida hidrotermal, sehingga menarik dilakukan penentuan tipe fluida hidrotermal berdasarkan kandungan anionnya—Cl-, SO42-, dan HCO3-. Fluida hidrotermal muncul di permukaan sebagai air alkali klorida, air asam sulfat, air asam sulfat–klorida, dan air bikarbonat. Hasil analisis konsentrasi anion pada ke-lima lokasi, menunjukkan konsentrasi Cl- tertinggi ± 4.475 ppm dijumpai pada matair panas Diwak dengan konsentrasi HCO3- 127 – 500 ppm dan SO42- relatif rendah. Tipe fluida hidrotermal mataair panas Gedongsongo, Derekan, Kaliulo, dan mataair Banaran berupa Air Bikarbonat, serta mataair panas Diwak berupa Air Klorida.
DETERMINATION OF COAL RANKING BASED ON MACERAL ANALYSIS IN TANJUNG BELIT REGION, DHARMASRAYA REGENCY, WEST SUMATERA PROVINCE Obrin Trianda; Paramitha Tedja Trisnaning; Rizqi Prastowo; Hurien Helmi
KURVATEK Vol 7 No 2 (2022): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v7i2.3169

Abstract

Daerah penelitian berada pada Desa Tanjung Belit, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat yang termasuk dalam Cekungan Sumatera Selatan, Sub-Cekungan Jambi. Metode penelitian berupa pemetaan dan pengambilan conto sampel batubara yang dilakukan sebagai dasar analisa maseral dan piroksimat. Berdasarkan dari hasil analisis maseral, pada daerah penelitian dapat dibedakan menjadi dua seam batubara, yaitu Seam A dan Seam B. Hasil analisis RV (Refletan Vitrinite), Seam A batubara mempunyai nilai 0,47% yang menunjukkan hasil kalori batubara seam A berupa High Volatile Bituminous C. Seam B memiliki nilai RV sebesar 0,39% – 0,46% yang menunjukkan nilai kalori berupa Sub Bituminous. Hasil analisis maseral Seam A dan Seam B memiliki perbedaan yang cukup besar dalam kelompok inertinite, yaitu: Seam A memiliki nilai inertinte 3,0% – 4,4% dan Seam B memiliki nilai inertinte 12% – 18.8%. Nilai vitrinite tinggi mencirikan pembentukan batubara pada kelompok ini berasal dari tumbuhan yang telah terbakar dan sebagian besar berasal dari proses oksidasi maseral lainya (dexarboxylaction). Proses oksidasi maseral terjadi disebabkan oleh bakteri dan jamur, sehingga akan meningkatkan abu dan sulfur pada suatu batubara.
Analisis Tipe Fluida Dan Geotermometer Reservoir Panas Bumi Berdasarkan Data Geokimia Air Daerah Gunung Pandan, Bojonegoro, Jawa Timur Onggi Yudha Pratama; Hanindya Ramadhani; Herning Dyah Kusuma WIjayanti; Paramitha Tedja Trisnaning
Retii Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-13 2018
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gunung Pandan merupakan salah satu gunungapi yang terletak di Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur yang muncul pada awal Pleistosen – Kuarter (Dyufjes, 1938 dalam Van Bemmelen, 1949). Manifestasi panas bumi yang muncul di Gunung Pandan dan sekitarnya berupa mata air panas, travertine, sinter silika, dan mud pool. Berdasarkan analisis jenis aliran, fluida manifestasi sistem panas bumi Gunung Pandan berada pada zona outflow dengan proses yang berkembang di bawah permukaan berupa aliran lateral, pencampuran dengan air tanah, dan pendinginan secara konduktif. Sedangkan untuk tipe fluida yang ada di Gunung Pandan berdasarkan tenary diagram Cl – SO4 – HCO3 berupa chloride water dan dilute chloride water. Berdasarkan geotermometer Na-K-Mg, suhu bawah permukaan berkisar pada 160-190oC. Namun dikarenakan fluida panas bumi berasosiasi dengan travertine maka dilakukan penghitungan geotermometer Na-K-Ca dengan koreksi Mg, hasilnya diperoleh suhu reservoir berkisar 90oC dan termasuk pada sistem panas bumi bersuhu rendah. Penyelidikan bawah permukaan diperlukan untuk mengetahui lebih lanjut tentang sistem panas bumi yang ada di Gunung Pandan. Kata kunci: geokimia, Gunung Pandan, panas bumi, geotermometer
PENDAMPINGAN PEMBUATAN PETA RAWAN KEBENCANAAN GUNUNG MERAPI DESA KLAKAH, SELO, BOYOLALI Fatimah Fatimah; Ayu Candra Kurniati; Paramitha Tedja Trisnaning
Jurnal Abdi Insani Vol 10 No 4 (2023): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v10i4.1139

Abstract

Service to villages affected by disasters is part of the government's efforts and conscience in reducing the risk of loss of life and the risk of material loss. This service was carried out in Klakah, Selo, Boyolali which was the KRB III eruption of Mount Merapi. The village government is trying to create a map of geological disaster vulnerability and regional planning, namely from regional planning (PWK). This map was created from primary data and secondary data to provide an image and analysis of the vulnerability of Klakah village. The aim is to create a disaster vulnerability map on a village scale with a population of around 3000 people. Provide information on the vulnerability of the Klakah area from disasters that have occurred and the geological condition of the Klakah village area. The method for implementing community service is to conduct a focus group discussion with the relevant government, namely Klakah village officials. Collect data, both population and regional data. Conduct surveys or field observations by looking at natural conditions in terms of geography and geology. This discussion forum succeeded in collecting secondary data in the form of regional data and population data. Primary data collected were temporary gathering points and evacuation routes to the village office. Data on rivers, rice fields and roads. This secondary and primary data will later be processed with ArGIs. The results will be regional maps and geological maps. The combination of regional and geological for this service is in the form of a disaster map at the Klakah village scale by dividing it into three disaster vulnerability zones from very vulnerable, moderately vulnerable and vulnerable. The results of the classification resulted in an analysis of the vulnerability of the Klakah area to eruptions. It is hoped that the Klakah village government can bridge the understanding of evacuation maps. The public can use the map as a guide to mitigating the Merapi eruption disaster.
Analytic Hierarchy Process pada Evaluasi Kejadian Longsor di Kecamatan Samigaluh Kulon Progo, D.I. Yogyakarta Apriani, Ani; Putra, Bayurohman Pangacella; Alfariji, Moh.; Habib, Juhair Al; Trisnaning, Paramitha Tedja
Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi Vol 13, No 2 (2022)
Publisher : Badan Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34126/jlbg.v13i2.403

Abstract

ABSTRAK Kondisi geografis Indonesia yang heterogen dengan kemiringan cukup tinggi menjadi potensi terjadinya bencana tanah longsor. Meskipun tanah longsor terjadi juga karena faktor yang memicu seperti curah hujan dan tata guna lahan. Daerah yang kerap terjadi tanah longsor yaitu Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo. Menganalisa penyebab terjadinya tanah longsor di daerah tersebut menjadi penting dilakukan agar penanganan dan pengendalian dilakukan sedini mungkin. Faktor pengontrol yang dianalisa yaitu kelerengan, litologi, kerapatan vegetasi dan jenis tanah sedangkan faktor pemicu yaitu curah hujan dan tata guna lahan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar faktor pengontrol dan pemicu tersebut terhadap terjadinya tanah longsor di Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo. Penelitian melalui beberapa tahapan yaitu pengambilan data primer dilapangan dan data sekunder yang didapatkan dari peta rupa bumi Indonesia, peta geologi dan pengolahan citra landsat. Analisa data dilakukan secara kuantitatif menggunakan AHP (Analytical Hierarchy Process). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor kelerengan menjadi penyebab terbesar terjadinya tanah longsor di Kecamatan Samigaluh yaitu 33,3%, curah hujan 22,8%, litologi 17%, tata guna lahan 11,8%, kerapatan vegetasi 8,8% dan jenis tanah 5,8%. Dengan diketahuinya penyebab terjadinya tanah longsor diharapkan masyarakat lebih berhati-hati dalam pemilihan lahan permukiman serta pemerintah dapat membuat kebijakan tentang pola tata ruang.Kata kunci: AHP, Kelerengan, Samigaluh,Tanah longsor ABSTRACT The heterogeneous geographical condition of Indonesia with a fairly high slope is a potential for landslide disasters. Although landslides also occur due to triggering factors such as rainfall and land use. Areas that often occur landslides are Samigaluh District, Kulon Progo Regency. Analyzing the causes of landslides in the area is important so that handling and control is carried out as early as possible. The analyzed controlling factors were slope, lithology, vegetation density and soil type, while the trigger factors were rainfall and land use. The purpose of this study was to determine how much the controlling and triggering factors for the occurrence of landslides in Samigaluh District, Kulon Progo Regency. The research went through several stages, namely primary data collection in the field and secondary data obtained from Indonesian topographic maps, geological maps and landsat image processing. Data analysis was carried out quantitatively using AHP (Analytical Hierarchy Process). The results showed that the slope factor was the biggest cause of landslides in Samigaluh District, namely 33.3%, rainfall 22.8%, lithology 17%, land use 11.8%, vegetation density 8.8% and soil type 5,8%. By knowing the causes of landslides, it is hoped that people will be more careful in choosing residential land and the government can make policies on spatial patterns. Keywords: AHP, Slopes, Samigaluh, Landslide
Pengaruh Sistem Penimbunan Batubara Terhadap Kualitas Batubara Pada Stockpile CV. Bunda Kandung, Desa Paring Lahung, Kecamatan Montallat, Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah Ichram Nur Hidayahi; Obrin Trianda; Paramitha Tedja Trisnaning
Retii Vol 18 No 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-18 (Edisi Penelitian)
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bunda Kandung merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang pertambangan batubara di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Maksud dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh penimbunan terhadap kualitas batubara dan tujuannya untuk menganalisis kondisi aktual stockpile, merekomendasikan penimbunan batubara yang ideal pada stockpile, membandingan kualitas batubara bulan juni dan bulan juli, mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi kualitas batubara dan mengetahui cara untuk mengendalikan kualitas batubara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pengamatan langsung kegiatan penambangan, timbunan batubara, serta hasil data pengujian fisik (Hardgrove Grindability Index) dan pengujian kimia seperti analisis proksimat, total sulfur, nilai kalori, nilai ketergerusan pada sampel batubara bulan Juni dan Juli di stockpile. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa sistem penimbunan batubara pada CV. Bunda Kandung kurang baik dikarenakan melampaui batas ketinggian, dan angle of repose timbunan yang telah disarankan, direkomendasikan penimbunan yang baik dengan kapasitas lebih besar demi menjaga kualitas dari batubara pada stockpile CV. Bunda Kandung. Batubara pada daerah penelitian termasuk dalam grade yaitu high grade coal dan rank yaitu medium rank (para-bituminous) yang menunjukkan bahwa batubara tersebut bernilai ekonomis. Faktor – faktor yang mempengaruhi perubahan kualitas batubara antara lain adanya material pengotor (material overburden, air hujan, parting), proses penambangan, genangan air, lamanya penimbunan, serta adanya swabakar. Upaya yang dapat dilakukan untuk menangani perubahan kualitas batubara antara lain dengan pengoptimalan kegiatan penambangan, pembuatan sistem drainase yang baik, memperbaiki kondisi jalan angkut batubara, penyediaan 1 alat untuk setiap timbunan, pengawasan dan penanganan secara rutin gejala swabakar pada stockpile, memaksimalkan sistem FIFO (First In First Out).
Analisis Sifat Fisik dan Mekanik Batuan Intrusi Diorit Daerah Kalibening Kabupaten Banjarnegara Galung Aprianto Tumanggor; Dianto Isnawan; Paramitha Tedja Trisnaning
Retii Vol 18 No 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-18 (Edisi Penelitian)
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah penelitian berada di pada Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah yang termasuk zona tengah/zona depresi vulkanik, merupakan daerah depresi yang disusun oleh endapan vulkanik muda, hal ini disebabkan karena pada daerah tersebut banyak tumbuh Gunung Api Kuarter. Intrusi diorit pada daerah kalibening tersebar cukup besar dan belum banyak dimanfaatkan oleh warga setempat. Pengujian dilakukan menggunakan empat (4) sampel batuan dengan Melakukan uji sifat fisik dan mekanik batuan intrusi diorit, yang meliputi analisis uji penyerapan, pengukuran berat dan pengujian kuat tekan batuan intrusi diorit dengan tujuan sebagai bahan bangunan, dsb. Keempat sampel ini memiliki nilai diatas 200 Kg/cm² dan masuk kedalam ketentuan medium Strong (MS) (Stapledon, 1968 dalam Brotodiharjo, 1979), sampel 7A dapat digunakan sebagai beton jalan raya karena nilai kuat tekannya >350 kg/cm², sedangkan ketiga sampel lainnya dapat digunakan sebagai beton bangunan rumah dengan nilai kuat tekan >200 kg/cm² menurut Standar Direktorat Jenderal Bina Marga (1976) dan nilai penyerapan air rata rata
Geologi dan Analisis XRF Batugamping Sebagai Bahan Baku Semen Daerah Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi D.I Yogyakarta Billy Josua Hasang; Hita Pandita; Paramitha Tedja Trisnaning
Retii Vol 18 No 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional ReTII ke-18 (Edisi Penelitian)
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemetaan geologi dan analisis batugamping Daerah Kecamatan Semanu dan sekitarnya, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dilakukan guna mendapatkan gambaran mengenai kondisi geologi serta kualitas batugamping pada daerah penelitian. Metode penelitian yang digunakan berupa pemetaan lapangan, pengambilan sampel batuan dengan data hasil analisis laboratorium ini berupa sayatan tipis petrografi, analisis mikrofosil dan sampel batugamping. Daerah penelitian termasuk dalam fisiografi zona Pegunungan Selatan, serta dibagi menjadi 2 Satuan Geomorfologi Karst/Denudation Slope & Hills (K2) Satuan Geomorfologi Conical Karst Zone (K5). Stratigrafi daerah penelitian berdasarkan konsep Litostratigrafi tersusun atas 2 satuan, yaitu Satuan batuan batugamping berlapis Wonosari dan Satuan batuan batugamping masif Wonosari. Potensi sumber daya alam yang ada pada daerah penelitian berupa sumber daya tanah, air dan bahan galian. Data hasil analisis kandungan unsur/senyawa batugamping di daerah penelitian menunjukkan bahwa kualitas batugamping di daerah ini telah memenuhi kriteria batugamping untuk bahan baku semen. Hal ini ditunjukkan oleh analisis dari beberapa unsur utama seperti CaO dan MgO.