cover
Contact Name
Syafrullah
Contact Email
klorofil@um-palembang.ac.id
Phone
0711511731
Journal Mail Official
jurnalklorofilfpump@gmail.com
Editorial Address
Jl. A Yani 13 Ulu Palembang
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian
ISSN : 20859600     EISSN : 24433985     DOI : https://doi.org/10.32502/jk.v14i1
Core Subject : Agriculture,
Jurnal ini fokus pada kajian hasil-hasil penelitian bidang pertanian khususnya agroteknologi, budidaya pertanian.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 17, No 1 (2022): Klorofil" : 7 Documents clear
EKSPLORASI DAN EFEKTIVITAS JAMUR PATOGEN SERANGGA SEBAGAI AGENS HAYATI DARI RHIZOSFER BERBAGAI PERTANAMAN PERTANIAN ASAL DATARAN RENDAH OGAN KOMERING ILIR
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 17, No 1 (2022): Klorofil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jk.v17i1.4941

Abstract

Insect pathogenic fungi are environmentally friendly pest control agents. This study aims to explore insect pathogenic fungi from the rhizosphere of various crops. The study was conducted in the Pest and Plant Diseases laboratory, Faculty of Agriculture, University of Palembang, in February-May 2019. The study used a factorial Completely Randomized Design (CRD) consisting of 3 replications and 15 treatments. The research stage is exploration using Omphisa fuscidentalis larvae. The soil for trapping insect pathogenic fungi comes from lowland rice, long beans, and rubber plantations in the Ogan Komering Ilir district. Isolation and identification of the fungus using the fungus that comes out of the larval body cultured on PDA (Potato Dextrose Agar) media, incubated for 7 days at room temperature. Observation of mortality of O. fuscidentalis larvae for 15 days. The first observation was 3 days after the infestation (hsi) with an interval of 3 days of observation. Data were analyzed descriptively, displayed in the form of images, mortality data were analyzed using Diversity Analysis. The results of the study found three genera of insect pathogenic fungi, namely Beauveria bassiana, Metarhizium anisopliae and Aspergillus sp. The highest larval mortality percentage was in the A3T15 treatment of 10.02% and the lowest in A2T3 and A3T3 was 0.71%. The highest mortality time of larvae was at T15 of 23.86%, and the lowest was at T3 of 3.81%. Efforts to obtain more specific and effective strains of insect pathogenic fungi, further research needs to be done on a laboratory and field scale.
KAJIAN TANAMAN ADAPTIF TERHADAP REKLAMASI LAHAN PASCA TAMBANG BATUBARA
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 17, No 1 (2022): Klorofil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jk.v17i1.4947

Abstract

Salah satu cara untuk memperbaiki kerusakan lahan yang terjadi akibat kegiatan pasca penambangan yaitu dengan reklamasi menggunakan tanaman adaptif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui berbagai tanaman adaptif yang dapat digunakan dalam reklamasi lahan pasca tambang batubara.  Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif analisis dan analisa komparatif , yaitu dengan cara mengumpulkan, memilah dan membandingkan data yang didapat dari beberapa jurnal maupun buku (studi literatur). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman-tanaman yang adaptif terhadap lahan pasca tambang batubara adalah tanaman kayuputih (Melalueca cajuputi), sengon solomon (Paraserianthes mollucana (Miq), sengon laut (Paraserianthes falcataria) dan trembesi (Samanea saman).One way to repair land damage caused by post-mining activities is by reclamation using adaptive plants. The purpose of this study was to determine various adaptive plants that can be used in post-coal mining land reclamation. The research method used is qualitative analysis and comparative analysis, namely by collecting, sorting and comparing data obtained from several journals and books (literature studies). The results showed that the plants that were adaptive to post-coal mining were eucalyptus (Melalueca cajuputi), sengon solomon (Paraserianthes mollucana (Miq), sea sengon (Paraserianthes falcataria) and trembesi (Samanea saman).
PENINGKATAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS PADI (Oryza Sativa L.) DENGAN SISTEM TANAM YANG BERBEDA DI LAHAN SAWAH RAWA LEBAK
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 17, No 1 (2022): Klorofil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jk.v17i1.4946

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui produksi beberapa varietas padi (Oryza sativa L.) di lahan sawah rawa lebak dengan sistem tanam yang berbeda-beda. Penelitian ini telah dilaksanakan dilahan milik Petani di Desa Tugu Jaya Kecamatan Lempuing Jaya Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan pada bulan April sampai Agustus 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design). Dengan 2 faktor yaitu Petak Utama Sistem Tanam dan Anak Petak Varietas  yaitu Sistem Tanam (S) terdiri dari S0 = Sistem Tanam Konvensional, S1= Sistem Tanam Tabela (Tebar Benih Langsung), S2 = Sistem Tanam Jajar Legowo 4:1. dan Varietas (V)  terdiri dari V1 = Ciherang, V2 = Inpari 30, V3 = Mekongga. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah jumlah gabah per rumpun (Butir), berat seribu butir (g), berat gabah per rumpun (g) dan berat gabah per petak (g). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan sistem tanam jajar legowo 4:1 menghasilkan produksi lebih baik pada tanaman padi di lahan sawah rawa lebak yaitu rata-rata mencapai 4,5 kg per petak atau setara dengan 8,43 ton/ha, secara tabulasi tanaman padi varietas inpari 30 menghasilkan pertumbuhan dan produksi tertinggi pada sawah rawa lebak yaitu rata-rata mencapai 4,3 kg per petak atau setara dengan 8,1 ton/ha, dan penggunaan sistem tanam jajar legowo 4:1 dengan tanaman padi varietas inpari 30 menghasilkan pertumbuhan dan produksi yang lebih baik pada sawah rawa lebak yaitu 8,43 ton/ha dan mengalami peningkatan produksi sebesar 0,93 ton/ha dari sistem tanam konvensional serta 1,93 ton/ha dari sistem tanam tabela (tebar benih langsung).This study was to determine the production of several varieties of rice (Oryza sativa L.) in the Lebak swamp rice fields with different cropping systems. This research has been carried out on land owned by farmers in Tugu Jaya Village, Lempuing Jaya District, Ogan Komering Ilir Regency, South Sumatra Province from April to August 2020. This study uses a Split Plot Design. With 2 factors, namely the main plot of the planting system and the sub-plots of the variety, namely the planting system (S) consisting of S0 = Conventional Cultivation System, S1 = Table Planting System (Direct Seed Spread), S2 = Jajar Legowo Planting System 4:1. and Varieties (V) consisted of V1 = Ciherang, V2 = Inpari 30, V3 = Mekongga. The variables observed in this study were the number of grain per clump (grain), weight of one thousand grains (g), weight of grain per clump (g) and weight of grain per plot (g). The results showed that the use of the jajar legowo 4:1 cropping system resulted in better production of rice plants in the Lebak swamp rice fields, which reached an average of 4.5 kg per plot or the equivalent of 8.43 tons/ha, tabulated for varietal rice plants. inpari 30 resulted in the highest growth and production in the Lebak swamp rice fields, which reached an average of 4.3 kg per plot or equivalent to 8.1 tons/ha, and the use of the row legowo 4:1 cropping system with rice varieties inpari 30 resulted in growth and better production in the Lebak swamp rice fields, namely 8.43 ton/ha and increased production by 0.93 ton/ha from the conventional planting system and 1.93 ton/ha from the table planting system (direct seeding).
POTENSI PENINGKATAN HASIL JAGUNG MANIS (Zea mays Saccharata Sturt.) MELALUI KOMBINASI APLIKASI VERMIKOMPOS DAN PUPUK KCl
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 17, No 1 (2022): Klorofil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jk.v17i1.4945

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menentukan dosis pupuk vermikompos dengan pupuk KCl yang sesuai terhadap hasil tanaman jagung manis (Zea mays Saccharata Sturt.). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai September 2020, menggunkan rancangan acak kelompok faktorial dengan 9 kombinasi dan 3 ulangan. Adapun faktor perlakuan yang dimaksud adalah Pupuk Vermikompos (V) yaitu V1 = 1,5 ton/ ha  ; V2 = 3 ton/ ha ; V3 = 4,5 ton/ ha dan pupuk KCl (K) yaitu K1 = 150 kg/ha ; K2 = 300 kg/ha ; K3 = 450 kg/ha. Variabel pengamatan dalam penelitian ini yaitu panjang tongkol (cm), diameter tongkol (cm), berat tongkol per tanaman (g) dan berat tongkol per petak (kg). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara tabulasi kombinasi pupuk vermikompos 3 ton/ha dengan pupuk KCl 300 kg/ha memberikan hasil tertinggi pada jagung manis yaitu 5,53 kg/petak.This study aims to determine and determine the appropriate dose of vermicompost fertilizer with KCl fertilizer on the yield of sweet corn (Zea mays Saccharata Sturt.). This research was conducted from June to September 2020, using a factorial randomized block design with 9 combinations and 3 replications. The treatment factors in question are Vermicompost Fertilizer (V), namely V1 = 1,5 ton/ha ; V2 = 3 ton/ha ; V3 = 4,5 ton/ha and KCl fertilizer (K), namely K1 = 150 kg/ha ; K2 = 300 kg/ha ; K3 = 450 kg/ha. Observation variables in this study were the length of the ear (cm), diameter of the ear (cm), weight of the ear per plant (g) and weight of the ear per plot (kg). The results showed that tabulated combination of vermicompost 3 tons/ha with KCl 300 kg/ha gave the highest yield of sweet corn, which was 5,53 kg/plot.
PEMBERIAN TAKARAN PUPUK ORGANIK CAIR NATURAL NUSANTARA (POC NASA) TERHADAP PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L.) DI DALAM POLIYBAG
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 17, No 1 (2022): Klorofil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jk.v17i1.4944

Abstract

This research was conducted in the experimental garden of the Agricultural Faculty, Sjakhyakirti University, Palembang, from March to July 2021. The design used was a Randomized Block Design (RAK), with four replications and six treatments. Each treatment was repeated four times (6 x 4) so that there were 24 experimental units and each experimental unit consisted of four corn plants, so there were 96 polybaq. The treatments consisted of: P0 = without Nasa POC fertilizer (0 ml/liter), P1 = Nasa POC 5 ml/liter, P2 = Nasa POC 10 ml/liter, P3 = Nasa POC 15 ml/liter, P4 = Nasa POC 20 ml/liter liters, and P5 = POC Nasa 25 ml/liter. The variables observed were the weight of the ear (g), the circumference of the ear (cm), the length of the ear (cm), and the weight of the cob of the whole treatment (kg). The results showed that the NASA POC fertilizer treatment had an effect on the weight of the cobs planted and the weight of the cobs of all polybaq in one treatment in each group or replication. The dose of 20 ml/liter (Treatment P4) on sweet corn plants gave the best results on the weight of the cobs of planting and the weight of the cobs of whole polbaq corn plants.Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Pakultas Pertanian Universitas Sjakhyakirti Palembang, berlangsung dari bulan Maret sampai dengan Juli 2021. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan empat ulangan  dan enam perlakuan. Setiap perlakuan diulang sebanyak empat kali (6 x 4) sehingga terdapat 24 unit percobaan dan setiap unit percobaan terdiri dari empat tanaman  jagung, sehingga terdapat  96 polybaq. Perlakuannya terdiri :P0 = tanpa pupuk POC Nasa  ( 0 ml/liter), P1 = POC Nasa 5 ml/liter, P2 = POC Nasa 10 ml/liter, P3 = POC Nasa 15 ml/liter, P4 = POC Nasa 20 ml/liter, dan P5 = POC Nasa 25 ml/liter. Peubah yang diamati adalah berat tongkol  (g), lingkar tongkol ( cm), panjang tongkol (cm), dan berat tongkol seluruh poloybaq perlakuan  (kg). Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk POC NASA memberikan pengaruh terhadap berat tongkol pertanaman dan berat tongkol seluruh polibaq dalam satu perlakuan  pada setiap kelompok atau ulangan. Dosis 20 ml/liter ( Perlakuan P4) pada tanaman jagung manis memberikan hasil yang terbaik terhadap berat tongkol pertanaman dan berat tongkol tanaman jagung seluruh polybag.
JENIS MULSA ORGANIK DAN PUPUK HAYATI UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.)
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 17, No 1 (2022): Klorofil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jk.v17i1.4942

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan jenis mulsa organik dan dosis pupuk hayati yang tepat terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun (Cucumis sativus L.). Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan milik petani yang terletak di jalan Sukarela, Kelurahan Kebun Bunga, Kec. Sukarami,  Km 7 Palembang Sumatera Selatan. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Mei sampai Agustus 2021. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Petak Terbagi (Split-plot design) terdiri dari 9 kombinasi perlakuan yang di ulang 3 kali. Adapun perlakuan yang dimaksud adalah sebagai berikut petak utama : jenis mulsa organik (M) yaitu M1 = tanpa mulsa ;  M2 = mulsa sekam padi ; M3 = mulsa serbuk gergaji sedangkan anak petak : dosis pupuk organik hayati  (H) yaitu H1=10 ml/L  ; H2 = 20 ml/L ; H3= 30 ml/L. Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah Tinggi tanaman (cm), Diameter buah (cm). Jumlah buah, Berat buah pertanaman (g) dan Berat buah perpetak (kg). Berdasarkan hasil  penelitian menunjukkan bahwa secara tabulasi perlakuan kombinasi jenis mulsa sekam padi dengan pupuk hayati 20 ml/L air menghasilkan produksi tertinggi sebesar 8,77 kg/petak atau setara dengan 35,08 ton/ha.This study aims to determine and obtain the right type of organic mulch and dose of biological fertilizer on the growth and production of cucumber (Cucumis sativus L.) plants. This research has been carried out on land owned by farmers located on Jalan Sukarela, Kelurahan Kebun Bunga, Kec. Sukarami, Km 7 Palembang, South Sumatra. This research was carried out from May to August 2021. This study used an experimental method with a Split-plot design consisting of 9 treatment combinations which were repeated 3 times. The treatments in question are as follows: Main plot: Use of organic mulch (M) type, namely M1 = no mulch; M2 = rice husk mulch; M3 = sawdust mulch while Sub-plots: dosage of biological organic fertilizer (H), namely H1=10 ml/L; H2 = 20 ml/L ; H3 = 30 ml/L. The variables observed in this study were plant height (cm), fruit diameter (cm). Number of fruit, weight of fruit per plant (g) and weight of fruit per plot (kg). Based on the results of the study, it was shown that tabulated combination treatment of rice husk mulch with biological fertilizer 20 ml/L of water resulted in the highest production of 8.77 kg/plot or equivalent to 35.08 ton/ha.
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL PANEN TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) TERHADAP PEMBERIAN BERBAGAI JENIS KOMPOS LIMBAH PERKEBUNAN PADA BERBAGAI TINGKAT PEMUPUKAN KIMIA PADA LAHAN KERING SUB OPTIMAL
Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 17, No 1 (2022): Klorofil
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jk.v17i1.4943

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mempelajari dan menentukan jenis kompos limbah perkebunan yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) pada berbagai tingkat pemupukan kimia pada lahan kering sub optimal. Penelitian ini telah di laksanakan di lahan pertanian milik petani yang terletak di Desa pulau semambu Kecamatan Inderalaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mei sampai Agustus 2021. Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu benih kacang tanah varietas jerapah, kapur dolomit, pupuk Urea, SP36, KCl, tankos, LCC, bekatul, gula pasir, EM4 dan air. Sedangkan alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu cangkul, parang, meteran, tali rafia, ember, pompa air, selang, gergaji, waring, kayu, martil, paku, garu, tugal, papan nama, timbangan, sprayer serta alat tulis. Penelitian ini menggunakan Rancangan Percobaan Petak Terbagi (Split Plot Design) dengan masing-masing kombinasi perlakuan diulang tiga kali. Sebagai perlakuan petak utama adalah pemberian berbagai jenis kompos limbah perkebunan, dengan tiga taraf perlakuan , yaitu: B0 = Tanpa pemberian kompos (kontrol), B1 = Kompos tankos (10 Ton/Ha), dan B2 = Kompos LCC (10 Ton/Ha) Perlakuan anak petak adalah pemberian pupuk kimia pada berbagai tingkat pemupukan dengan empat taraf perlakuan, yaitu: K1 = 25 % dosis pupuk kimia (17,5 kg/ha urea + 25 kg/ha SP36 + 12,5 kg/ha KCl), K2 = 50 % dosis pupuk kimia (35 kg/ha urea + 50 kg/ha SP36 + 25 kg/ha KCl), K3 = 75 % dosis pupuk kimia (52,5 kg/ha urea + 75 kg/ha SP36 + 37,5 kg/ha KCl)., K4 = 100 % dosis pupuk kimia (75 kg/ha urea + 100 kg/ha SP36 + 50 kg/ha KCl). Cara kerja pada penelitian ini terbagi menjadi ; 1). Pembuatan kompos, 2).Pengolahan lahan, 3). Pengapuran, 4). Penanaman, 5). Pemupukan, 6). Pemeliharaan, dan 7). Panen. Peubah pengamatan dalam penelitian ini meliputi ; 1). Tinggi tanaman (cm), 2). Jumlah cabang primer (tangkai), 3), Jumlah polong isi/tanaman (polong), 4).  Berat polong/petak (g), 5). Berat 100 butir biji (g), 6). Hasil panen/hektar (ton) . Dari hasil percobaan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pemberian berbagai jenis kompos limbah perkebunan dan pemberian pupuk kimia pada berbagai tingkat pemupukan berpengaruh sangat nyata terhadap semua peubah yang diamati. Begitu juga dengan interaksi antar perlakuan berpengaruh sangat  nyata terhadap semua peubah yang diamati. Kombinasi pemberian kompos tankos dan pupuk kimia pada tingkat pemupukan 100% memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah, dengan hasil panen rata-rata mencapai 2,33 ton polong kering/hektar.

Page 1 of 1 | Total Record : 7