cover
Contact Name
Hasrul Hadi, M.Pd.
Contact Email
hasrulhadi299@gmail.com
Phone
+6281997905824
Journal Mail Official
geodikajurnal@gmail.com
Editorial Address
Program Studi Pendidika Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi, Universitas Hamzanwadi Jln.TGKH.Muhammad Zainuddin Abdul Madjid No.132 Selong, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. 83612
Location
Kab. lombok timur,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi
Published by Universitas Hamzanwadi
ISSN : -     EISSN : 25491830     DOI : ttp://dx.doi.org/10.29408/geodika
Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi merupakan jurnal yang mempublikasikan artikel ilmiah dengan cakupan hasil penelitian geografi bidang pendidikan dan pembelajaran, sistem informasi geografi dan penginderaan jauh, kependudukan, pengembangan wilayah, kebencanaan serta pengelolaan lingkungan.
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2022): Juni 2022" : 13 Documents clear
Mitigasi Bencana Berbasis Kearifan Lokal (Local Knowledge, Local Wisdom, dan Local Genius) Annisa Putri; Taqyuddin Taqyuddin; Triarko Nurlambang
Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi Vol 6, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/geodika.v6i1.5417

Abstract

sepanjang tahun 2021 telah terjadi 3.092 kejadian bencana di Indonesia dengan peningkatan pada jumlah korban jiwa, korban luka-luka, warga terdampak dan mengungsi serta rumah rusak. Pengetahuan kewilayahan masyarakat sangat diperlukan sebagai pendukung dalam meningkatkan kapasitas masyarakat menghadapi bencana di wilayahnya. Hal ini dapat dilakukan dengan mamanfaatkan kearifan lokal yang ada. Istilah kearifan lokal pada dasarnya dapat diartikan menjadi tiga hal, yaitu local knowledge (pengetahuan lokal), local wisdom (kebijakan lokal), dan local genius (kecerdasan lokal). Artikel ini bertujuan untuk menumbuhkan konsepsi baru dalam mitigasi bencana berdasarkan ketiga istilah kearifan lokal tersebut. Metode yang digunakan ialah tinjauan literatur (literature review). Berdasarkan hasil kajian ditemukan bahwa local knowledge dilakukan oleh masyarakat di Dusun Brau, Jawa Timur, melalui ritual Cok Bakal, local wisdom dilakukan oleh masyarakat Way Krui, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, dengan melestarikan Repong Damar, dan local genius dilakukan oleh masyarakat Simeulue di Provinsi Aceh melalui Nandong Smong. Kearifan lokal memiliki peran penting dalam mitigasi bencana. Pemerintah perlu menindaklanjuti hal ini agar jumlah korban jiwa dan kerusakan dapat diminimalisir.
Meningkatkan Kemampuan Critical Thinking dan Mengkomunikasikan Hasil Belajar Geografi dengan Teknik WS-2M Siti Sanisah; Nurin Rochayati; Hj. Mas'ad
Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi Vol 6, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/geodika.v6i1.4630

Abstract

Penelitian tindakan ini bertujuan untuk mengetahui perubahan kemampuan critical thinking dan mengkomunikasikan hasil belajar Geografi. Data penelitian diperoleh dari pengamatan, dokumentasi dan penilaian hasil belajar terhadap 67 siswa. Fokus penelitian diarahkan kepada aktivitas guru, perkembangan kemampuan critical thinking dan mengkomunikaiskan hasil belajar siswa dan tanggapan siswa terhadap teknik belajar WS-2M. Hasil penelitian menunjukkan: 1) aktivitas guru meningkat dari 48.24 menjadi 89,52; 2) final score kemampuan critical thinking meningkat dari 52,56 menjadi 82,88, kemampuan mengkomunikasikan hasil belajar meningkat dari 53,33 menjadi 86,34 dan rerata hasil tes siswa menunjukkan peningkatan positif dari 60,08 menjadi 84,15; dan 3) siswa menanggapi positif penggunaan teknik belajar WS-2M. Dapat disimpulkan bahwa perubahan positif ini terjadi karena treatment dalam pembelajaran didukung keaktifan guru dan siswa. WS-2M mendorong timbulnya self confidence siswa dalam suasana enjoy for learning. Diharapkan kepada guru agar terus berinovasi sehingga siswa tidak jenuh belajar, sekaligus sebagai wahana pengembangan kreativitas guru dalam meningkatkan kualitas profesionalismenya sebagai seorang pendidik.
Tingkat Kesiapsiagaan SMP Muhammadiyah Terhadap Bencana Gempa Bumi di Wilayah Urban Solo Roby Hermawan; Puspita Indra Wardhani
Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi Vol 6, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/geodika.v6i1.5426

Abstract

wilayah urban Solo merupakan wilayah yang memiliki potensi terjadinya bencana gempa bumi. Jika tidak disiapkan dengan baik, maka jika terjadi bencana akan beresiko tinggi menimbulkan dampak kerusakan bahkan jatuhnya korban jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesiapsiagaan SMP Muhammadiyah wilayah urban Solo terhadap bencana gempa bumi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik angket dan observasi. Angket ditujukan untuk siswa dan perwakilan guru. Sedangkan teknik observasi menggunakan daftar list struktur bangunan sekolah. Data kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif, yaitu dengan teknik persentase. Teknik analisis ini digunakan untuk mengklasifikasikan tingkat kesiapsiagaan sekolah, apakah masuk kategori tinggi, sedang atau rendah. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kesiapsiagaan SMP Muhammadiyah di wilayah urban Solo terhadap bencana gempa bumi masuk pada kategori tinggi. Hal ini dibuktikan dengan indeks kesiapsiagaan masing-masing variabel yaitu kesiapsiagaan siswa sebesar 70,75, kesiapsiagaan guru sebesar 87,87 dan kelayakan struktur bangunan sekolah sebesar 84. Dari data tersebut kemudian diperoleh nilai rata-rata indeks kesiapsiagaan sebesar 80,87 yang masuk dalam kategori tinggi.
Identifikasi Pusat Pertumbuhan dan Sektor Ekonomi Unggulan di Kawasan Wanarakuti Esti Hariyanti; Mrabawani Insan Rendra
Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi Vol 6, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/geodika.v6i1.4362

Abstract

Kawasan Wanarakuti (Kabupaten Jepara, Kudus, Pati, Rembang, Blora) ditetapkan sebagai salah satu kawasan andalan dalam RTRWN Tahun 2008/2017. Kawasan ini merupakan kawasan strategis karena menghubungkan dua metropolitan: Semarang dan Surabaya. Pada suatu wilayah dibutuhkan satu atau lebih pusat pertumbuhan sehingga bisa memicu pertumbuhan daerah lain di sekitarnya. Penentuan sektor ekonomi unggulan juga diperlukan sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan pengembangan wilayah yang tepat di tiap kabupaten. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pusat pertumbuhan, wilayah pengaruh, dan sektor unggulan di setiap kabupaten. Studi ini mengaplikasikan metode kuantitatif, menggunakan data sekunder dari web resmi Badan Pusat Statistik setiap kabupaten. Data dianalisis menggunakan analisis indeks sentralitas Marshall, analisis wilayah pengaruh, analisis location quotient, analisis shift share, dan analisis sektor ekonomi unggulan. Sebagai hasil, pusat pertumbuhan di Kawasan Wanarakuti berada di Kabupaten Pati, Jepara dan Blora, dengan wilayah pengaruh sampai ke wilayah administrasi di sekitarnya. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa tiap kabupaten memiliki sektor unggulan yang berbeda, tergantung ketersediaan sumber daya dan keunggulan komparatif, kecuali Kabupaten Kudus yang tidak memiliki sektor unggulan. Hasil ini dapat dijadikan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan pembangunan di masa mendatang.
Tinjauan Geografis Terhadap Upaya Pengembangan Kawasan Objek Wisata Alam Puncak Meranti Muh Albarkah; Fitryane Lihawa; Syahrizal Koem
Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi Vol 6, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/geodika.v6i1.4907

Abstract

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor geografis apa saja yang mendukung pengembangan objek wisata Puncak Meranti. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan  wawancara dan menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian dapat diketahui faktor geografis yang berperan sangat mendukung dalam pengembangan obyek wisata Puncak Meranti meliputi vegetasi, material batuan, infrastruktur dan aksesibilitas karena kriteria penentuan kelasnya sangat mendukung. Faktor geografis yang mendukung dalam pengembangan objek wisata alam Puncak Meranti adalah suhu, kualitas air, daya tarik, dan fasilitas karena kriteria penentuan kelasnya mendukung. Sedangkan faktor geogarafis yang kurang mendukung dalam pengembangan objek wisata yaitu kemiringan lereng dan bentuk lahan. Berdasarkan kesimpulan tersebut maka objek wisata alam Puncak Meranti ditinjau dari faktor geografisnya mendukung untuk dikembangkan sebagai objek wisata alam dengan memperhatikan kondisi  kemiringan dan bentuk lahan dari objek wisata tersebut.
Bentuk Keterkaitan Masterplan Smart City Dengan Rencana Tata Ruang Wilayah di Kota Pekalongan dan Semarang Marisa Aprilia; Achmad Djunaedi
Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi Vol 6, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/geodika.v6i1.5455

Abstract

rencana pembangunan kota dalam hal ini masterplan smart city idealnya perlu disinkronkan dengan rencana tata ruang agar pelaksanaan pembangunan berjalan harmonis dengan pemanfaatan ruang, namun kenyataannya penyelarasan antara masterplan smart city dengan rencana tata ruang belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bentuk keterkaitan antara masterplan smart city dengan RTRW dan faktor‒faktor yang mempengaruhi keterkaitan keduanya. Penelitian ini dilakukan pada Kota Semarang dan Pekalongan dengan jenis data kualitatif, menggunakan alur pemikiran induktif kualitatif, dengan teknik pengumpulan dan eksplorasi data sekunder melalui studi dokumen, serta teknik wawancara narasumber dengan pihak yang terlibat dalam penyusunan masterplan smart city. Temuan penelitian memperlihatkan bahwa keterkaitan antara masterplan smart city dengan RTRW terdapat hampir di seluruh dimensi smart city, yaitu smart living, smart branding, smart economy, smart environment dan smart society. Dimensi tersebut memiliki keterkaitan dengan kebijakan dan strategi penataan ruang RTRW. Faktor yang mempengaruhi keterkaitan keduanya yaitu proses penyusunan masterplan smart city, sinkronisasi dokumen perencanaan, kelembagaan, kontribusi dan kapasitas SDM, evaluasi dan revisi masterplan smart city, dan pendanaan. 
Perencanaan dan Pengembangan Wilayah Kabupaten Temanggung Provinsi Jawa Tengah Berbasis Sektor Ekonomi Unggulan Agnies Ayu Kusumaningdyah
Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi Vol 6, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/geodika.v6i1.4363

Abstract

Kajian terhadap potensi sumberdaya di suatu daerah perlu dilakukan untuk dapat merumuskan jawaban atau strategi terhadap tantangan ekonomi yang muncul di wilayah tersebut. Begitu juga dengan Kabupaten Temanggung yang saat ini sedang bersiap untuk mendorong pengembangan wilayah di sektor ekonomi unggulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sektor unggulan di Kabupaten Temanggung serta melihat perkembangan jumlah penduduk dalam beberapa tahun terakhir ini, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan pengembangan wilayahnya. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan teknik analisis Location Quotient (LQ), Shift-Share, dan analisis kependudukan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Sektor Pertanian, kehutanan, dan perikanan merupakan sektor potensial yaitu sebagai sektor basis namun ternyata memiliki pertumbuhan yang lamban/mundur. Hal tersebut dapat dilihat dari perhitungan LQ sektor pertanian yang berada di angka 1,73 dengan nilai perhitungan shift share KPPW -0,1226. Berdasarkan tipologi sektor (LO ≥ 1, PB 0) sektor Pertanian, kehutanan, dan perikanan merupakan sektor potensial untuk dikembangkan di Kabupaten Temanggung. Untuk mendorong pengembangan ekonomi berbasis pertanian maka dibutuhkan peningkatan kualitas SDM dan memperluas pasar dengan promosi yang lebih baik.
Hasil Belajar Geografi dan Persepsi Siswa dalam Pembelajaran Outdoor di Pantai Tobololo Hernita Pasongli; Eva Marthinu; Ramdani Salam
Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi Vol 6, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/geodika.v6i1.5192

Abstract

pembelajaran geografi di dalam kelas biasanya hanya berorientasi pada pemahaman terhadap teori, sehingga sering kali membuat siswa menjadi bosan dan kesulitan memahami. Oleh sebab itu pembelajaran geografi perlu diarahkan lebih kontekstual dengan mengajak siswa belajar langsung di lapangan, sehingga lebih dekat dengan masalah yang dipelajarinya. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui hasil belajar kognitif siswa; dan 2) mengetahui persepsi siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran outdoor berbasis alam di kawasan Objek Wisata Pantai Tobolo. Penelitian ini menggunakan metode kombinasi (mixed methods), dengan metode kuantitatif sebagai metode primer. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa yang berjumlah 12 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, tes, dan kuisioner. Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif persentase. Hasil penelitian menunjukkan: 1) persentase ketuntasan klasikal siswa berdasarkan hasil belajar geografi sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran outdoor berbasis alam adalah sebesar 8,30%. Setelah dilakukan pembelajaran outdoor berbasis alam ketuntasan belajar meningkat menjadi 100%; 2) presepsi siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran outdoor berbasis alam cukup positif, hal ini dapat dilihat dari persentase persepsi siswa sebesar 17% menyatakan baik dan 83% menyatakan sangat baik.
Analisis Perubahan Garis Pantai Menggunakan Metode DSAS di Desa Karimunting Kabupaten Bengkayang Wawan Wawan; Diah Trismi Harjanti; Sulistyarini Sulistyarini
Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi Vol 6, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/geodika.v6i1.5457

Abstract

pesisir Desa Karimunting dimanfaatkan sebagai kawasan pariwisata, industri, dan pelabuhan berhadapan dengan Laut Natuna sehingga terpengaruh langsung oleh dinamika pesisir. Proses alam yang dinamis dan aktivitas manusia menyebabkan perubahan kenampakan muka daratan yang dapat mengancam keseimbangan ekosistem dan kelangsungan sumberdaya pesisir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persebaran fenomena perubahan garis pantai beserta faktor yang mempengaruhinya. Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan Digital Shoreline Analysis System (DSAS). Teknik pengumpulan data menggunakan survey atau uji akurasi lapangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perubahan garis pantai yang menjorok ke laut dan ke darat. Perubahan garis pantai di Desa Karimunting yang terjadi pada tahun 2011 diketahui sepanjang 18.534 meter, sedangkan pada tahun 2020 sepanjang 19.661 meter. Dengan demikian perubahan garis pantai yang terjadi sejak tahun 2011 sampai tahun 2020 yaitu sepanjang 1.127 meter atau bertambah 6%. Perubahan garis pantai akibat abrasi dengan pergeseran terjauh yaitu 43,40 meter sedangkan oleh fenomena akresi adalah 175,15 meter. Sebaran fenomena perubahan garis pantai didorong oleh faktor fisik berupa formasi geologi, tipe tanah dan topologi pantai. Aktivitas manusia dalam memanfaatkan ruang di darat ikut mendorong perubahan garis pantai berupa alih fungsi lahan.
Dampak Migrasi Penduduk pada Akulturasi Budaya di Tengah Masyarakat Armansyah Armansyah; Mirna Taufik; Nina Damayanti
Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi Vol 6, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/geodika.v6i1.4463

Abstract

Migrasi terjadi sebagai dampak pilihan rasional seseorang akibat sebuah tekanan atau hasrat untuk memperbaiki kualitas hidup. Dalam prosesnya, pelaku migrasi yang disebut migran akan mengalami sebuah adaptasi dengan lingkungan baru, yaitu di tempat tujuan migrasi. Adaptasi ini tentunya akan menghasilkan sebuah akulturasi budaya yang berdampak bukan hanya pada migran, namun juga pada masyarakat di lingkungan tempat bermigrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji apa saja faktor penyebab yang memungkinkan terjadinya akulturasi budaya oleh proses migrasi dan apa saja dampak atau bentuk akulturasi budaya yang dihasilkan oleh proses migrasi. Metode penelitian ini menggunakan studi literatur dengan menggunakan berbagai artikel yang mengkaji masalah migrasi dan akulturasi budaya. Analisis dan penyajian datanya menggunakan deskriftif analisis, yang dilengkapi dengan bagan dan narasi serta sintesis dari peneliti. Hasil penelitian ini telah menunjukkan beberapa kesimpulan: Pertama, faktor-faktor yang dapat menyebabkan akulturasi budaya dalam proses migrasi adalah durasi migrasi, perkawinan, intensitas pergaulan, pendidikan, dan pendapatan. Sementara itu, bentuk-bentuk akulturasi budaya yang dihasilkan akibat proses migrasi, antara lain: bahasa, gaya bicara, gaya berpakaian, mata pencaharian, bentuk rumah, permukiman, pergeseran kepemilikan lahan, upacara adat pernikahan, agaman, dan  konflik.

Page 1 of 2 | Total Record : 13