cover
Contact Name
Dr. Taufiq Rochman ST, MT
Contact Email
taufiq.rochman@polinema.ac.id
Phone
+6285735783419
Journal Mail Official
prokons@polinema.ac.id
Editorial Address
Jalan Soekarno-Hatta No. 09, PO BOX 04 Malang 65141
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Prokons: Jurnal Teknik Sipil
ISSN : 19781784     EISSN : 27148815     DOI : -
Jurnal Teknik Sipil (PROKONS), Terbit dua kali dalam setahun. PROKONS menerbitkan artikel penelitian yaitu penelitian asli teoretis dan eksperimental yang mengeksplorasi atau mengeksploitasi ide-ide dan teknik baru di empat bidang utama: teknik struktural, geomekanik, manajemen proyek konstruksi dan teknik transportasi. Tujuan jurnal ini adalah untuk memajukan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan teknik sipil dan berfokus pada bangunan, infrastruktur, sistem jembatan serta pemasangannya atau konstruksi.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol. 8 No. 1 February 2014" : 9 Documents clear
PENATAAN SISTEM DRAINASE DI PRONA 1 KELURAHAN PEMURUS BARU KOTA BANJARMASIN M. Rif’at HR., M. Ruslin Anwar, Surjono
Prokons: Jurnal Teknik Sipil Vol. 8 No. 1 February 2014
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/prokons.v8i1.57

Abstract

Prona 1 is a residential area which consist of a series of traditional houses called “Rumah Panggung” in swamp area. Eventhough the houses have long and high form but in this swamp area flood and and puddle are happen a lot in Prona 1. This observation process initiated by spreading questionaire to find out about the people’s participation, identify and evaluate the current condition of drainage infrastructure in Prona 1, calculating how severe the damage in swamp area such as lot filling activity, lot hedging and blocking the water access toward water absorption under the high house (rumah panggung), based on those datas will be found out theswamp damage level and  plan of drainage building in each sub system. After that we set the calculation of budget plan to build the drainage building. Next step is every variables on each sub system are being calculaterd by using AHP method with Criterium Decision Plus verse 3.0 to determine which sub system has highest priority to built its drainage system. The observation result shows that the participation of people in Prona 1 of drainage function and system is in quite high level. Prona 1 is lack of drainage building, most of it are water channel in various condition since there was no drainage system planning when the neighbourhood built. The damage level in swamp area like lot-filling can be considered as low, although there are many lot-filling, and most of them are for public facility. In the plan, it i needed to provide a channel in lot which have been hedged and blocked from water access and install the water channel in it. Sub system which its drainage system need to be built in prior is Sub System 3 next is SS2, SS5,  SS1 and SS4.Keyword: drainage system, swamp area damage, rumah panggung
KAJIAN PENGGUNAAN BETON PRACETAK PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUSUNAWA (Studi Kasus Pembangunan Rusunawa POLDA JATIM-Surabaya) Sugiharti ,
Prokons: Jurnal Teknik Sipil Vol. 8 No. 1 February 2014
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/prokons.v8i1.59

Abstract

The use of precast concrete is planned on work structure tie beam, columns, beams, and slab for precast systems have the advantage in terms time and cost efficiency compared to conventional systems (cast in place) to reach the targets that have been planned by the government.The purpose is to find out the cost efficiency and time usage precast. The cost analysis was obtained from the multiplication of bill of quantity and the work volume. To find a network using the Precedence Diagram Method (PDM) which was processed through Microsoft Project 2007 software then arranged in Bar Chart. The Bar Chart was arranged in the S-Curve with Microsoft Excel 2007 software. From the calculations, total project cost is IDR 13,300,074,303.07 with the cost efficiency IDR 604,137,428.00 or 4.34% less than the conventional method and the duration is 214 days with the time efficiensy 86 workdays or 28.67% quicker than the conventional method.Keywords: pre-cast concrete, cost, time, efficiency
PENGARUH SEMEN KOMPOSIT PADA BETON MUTU TINGGI DENGAN BERBAGAI ADITIF Sunarto Suryanto
Prokons: Jurnal Teknik Sipil Vol. 8 No. 1 February 2014
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/prokons.v8i1.60

Abstract

Produksi beton mutu tinggi sudah sangat diperlukan, mengingat keterbatasan lahan dan kebutuhan konstruksi hunian yang terbatas. Kualitas beton mutu tinggi  ditentukan  oleh kualitas agregat, jenis semen, komposisi  campuran dan sangat penting  faktor air semen (fas). Sedangkan untuk semen, mutu kehalusan semen  kecepatan hydrasi dan jumlah  air yang diperlukan sangat menentukan.. Jenis semen yang dipakai sesuai tujuan produksi beton itu sendiri.  Penggunaan semen komposit  dengan berbagai jenis aditif  ditinjau dari workability dan kinerja kekuatan tekannya adalah tujuan penelitian ini. Belum banyak menggunakan semen komposit ini   terutama pada beton mutu tinggi (K-600)  dilapangan.  Tahapan penelitian pembelian material batuan dan semen PCC, pengujian mutu agregat kasar   analisa ayak, berat jenis dan kadar air agregat. merancang bahan  campuran beton dengan tambahan tiga jenis aditif kimia. Selanjutnya perawatan 7,14 dan 28 hari dan di uji tekan. Hasil penelitian disimpulkan pengaruh aditif  adukan lebih plastis, nilai slump tanpa aditif  0 -10 mm, dan dengan aditif  nilai naik 30 – 50 mm, adukan lebih mudah dikerjakan, baik pengadukan ,pengecoran dan pemadatan. Besarnya nilai kuat tekan 28 hari dari ketiga aditif, Kuat tekan untuk Glenium 351 (72.83 Mpa) > 12.9% dari nilai kuat tekan Sika Viscocrete 3115d  (64.5 MPa) dan  18.9%  > dari Sika Viscorete 10 ( 61.23 MPa) untuk benda uji kubus, sedangkan untuk silinder nilainya lebih rendah, namun untuk konversi benda uji masih memenuhi target mutu.Kata-kata kunci:  PCC, beton mutu tinggi, aditif, plastisitas
KINERJA MODEL PERKERASAN RAMAH LINGKUNGAN (GREEN PAVEMENT) Marjono ,
Prokons: Jurnal Teknik Sipil Vol. 8 No. 1 February 2014
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/prokons.v8i1.54

Abstract

Seiring dengan semakin meningkatnya pertumbuhan jumlah penduduk dan perkembangan ekonomi masyarakat khususya di wilayah perkotaan, maka adanya lingkungan perumahan dan fasilitas jalan yang aman dan nyaman sangat dibutuhkan. Namun yang terjadi ternyata masih jauh dari yang diharapkan, hal ini tampak ketika musim penghujan, banyak kawasan perumahan diperkotaan yang tergenang air. Sehingga keamanan dan kenyamanan penghuninya terganggu. Salah satu faktor penyebabnya adalah semakin sedikitnya lahan/ruang terbuka hijau (RTH). Hal ini diperparah dengan semakin banyaknya konstruksi jalan yang dibuat dari bahan yang kedap air seperti beton, campuran aspal, serta tidak berfungsinya sistem drainase. Konstruksi perkerasan jalan dari material berbutir (Gravel Pavement), merupakan salah satu bahan yang dapat diterapkan pada ruas jalan yang berada dikawasan pemukiman, karena dapat berfungsi ganda yaitu mampu menahan beban kendaraan yang lewat, dan mampu berfungsi sebagai resapan air, sehingga dapat mengurangi permasalahan tersebut, dan termasuk jenis konstruksi perkerasan yang ramah lingkungan (Green Pavement). Dengan metode eksperimental penelitian ini dilakukan didapatkan hasil bahwa model perkerasan yang diteliti dapat dijadikan alternatif untuk perkerasan jalan ramah lingkungan, hal ini ditunjukkan dari kinerja  model perkerasan yang mampu menyerap air pada permukaan, dengan waktu rata-rata 9,6 detik dan debit rata-rata 0,005 m3/dt atau 1,98 m3/jam.Kata-kata kunci:  perkerasan jalan, ramah lingkungan.
KUAT TEKAN BETON PADA BERBAGAI VARIASI UMUR UJI DENGAN BAHAN RETARDER TETES GULA/ MOLASSES Sugeng Riyanto
Prokons: Jurnal Teknik Sipil Vol. 8 No. 1 February 2014
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/prokons.v8i1.61

Abstract

Tetes gula atau Molasses merupakan hasil sampingan pada proses pembuatan gula dari tebu. Tetes gula ini berupa larutan kental berwarna hitam kecoklatan dan mempunyai sifat fisik yang mudah larut dalam air dingin dan kadar senyawa gula masih berkisar antara 50 – 60%. Secara umum, bahan additive bersifat retarder terbentuk dengan senyawa dasarnya gula, maka tetes gula pada kadar tertentu dapat digunakan sebagai retarder atau memperlambat proses hidrasi semen dalam beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan kenaikan kuat tekan beton pada berbagai variasi umur dengan bahan retarder tetes gula dibandingkan terhadap campuran beton normal. Kadar tetes gula dinyatakan dalam volume per berat semen dan dibuat bervariasi dari 0,00 sampai 1,50 cc dengan interval 0,25 cc per kg semen. Sedangkan umur pengujian diambil 1, 2, 3, 7, 14, 21, dan 28 hari. Bentuk benda uji yang dibuat  silinder Ø 15x30 cm, dengan masing-masing perlakuan diberikan perulangan 5 (lima) kali. Kuat tekan beton ditentukan melalui pengujian statis dengan menggunakan mesin uji tekan beton bertenaga listrik. Hasil pengujian diperoleh bahwa tetes gula dapat digunakan sebagai retarder dengan kadar optimum tetes gula rerata 0,81 cc per kg semen dan persentase kenaikan kuat tekan beton 49,06%Kata-kata kunci:  tetes gula/molasses, additive, retarder, kuat tekan beton
STABILISASI TANAH LEMPUNG PADALARANG MENGGUNAKAN VERMIKULIT DAN SEMEN UNTUK MENINGKATKAN DAYA DUKUNG (UCS) Hendry, Dewi Amalia
Prokons: Jurnal Teknik Sipil Vol. 8 No. 1 February 2014
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/prokons.v8i1.55

Abstract

Stabilisasi merupakan salah satu metode perbaikan tanah yang sering digunakan untuk meningkatkan kualitas suatu tanah baik dari segi peningkatan daya dukung, peningkatan stabilitas, maupun dari segi pengurangan penurunan. Banyak sekali penelitian telah dilakukan untuk mendapatkan kadar campuran yang pas digunakan untuk stabilisasi baik dengan menggunakan semen, kapur, flyash, maupun bahan stabilizer lainnya, tetapi untuk bahan stabizer vermikulit belum/sangat sedikit dilakukan.Vermikulit merupakan bahan yang steril porositas tinggi yang mampu menyerap air dalam jumlah banyak dengan cepat dan mudah juga dikeringkan secara cepat. Mineral tersebut selanjutnya dijadikan bahan pengisi (filler) untuk timbunan tanah yang kemudian dikombinasikan dengan semen. Hal ini karena semen dapat mengeras jika bereaksi dengan air atau berfungsi sebagai perekat hidrolis.Penelitian dilakukan pada tanah daerah Padalarang yang memiliki kurang stabil karena memiliki kadar air yang cukup tinggi. Tahapan pertama yang dilakukan adalah pengambilan sampel tanah, dilanjutkan dengan pengujian awal untuk mendapatkan parameter tanah asli, kemudian proses pencampuran material tanah dengan semen dan vermikulit, dan terakhir pengujian kuat tekan dengan menggunakan UCS. Dari penelitian didapatkan campuran bahan stabisisasi, vermikulit dan semen, dapat meningkatkan daya dukung tanah.Kata-kata kunci:  stabilisasi, vermikulit, UCS. 
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN RUSUNAWA (Studi Kasus Pembangunan Rusunawa POLDA JATIM-Surabaya) Muhamad Fajar Subkhan
Prokons: Jurnal Teknik Sipil Vol. 8 No. 1 February 2014
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/prokons.v8i1.62

Abstract

Salah satu aspek kajian dalam pengambilan keputusan kelayakan suatu proyek adalah  melakukan analisis kelayakan finansial. Analisis kelayakan finansial diperlukan untuk mengukur layak atau tidaknya proyek untuk dilaksanakan. Pada analisis kelayakan finansial ini diambil obyek rencana proyek yaitu pembangunan Rusunawa POLDA Jatim. Analisis dilakukan dari dua alternatif : alternatif 1 tanpa biaya APBN dan alternatif 2 dengan biaya APBN. Perhitungan analisis finansial membutuhkan (1) data biaya investasi termasuk Rencana Anggaran Biaya, biaya tanah, dan biaya perijinan; (2) biaya operasional; (3) biaya perawatan dan pemeliharaan; (4) harga sewa hunian; dan (5) cash flow. Data tersebut diperoleh dari hasil wawancara dan perhitungan. Sedangkan penilaian kelayakan finansial berdasarkan parameter NPV, IRR, BCR, PP, dan analisis sensitivitas. Hasil dari studi ini diperoleh perhitungan biaya investasi untuk proyek sebesar Rp. 16.308.885.000,-, biaya operasional sebesar Rp._250.963.850,- pertahun, biaya perawatan dan pemeliharaan sebesar Rp. 56.000.000,- pertahun. Harga sewa rata-rata sebesar Rp. 768.603/bulan. Hasil dari analisis finansial pada alternatif 1 diperoleh payback period = 30,27 tahun dan berdasarkan analisis dengan metode NPV, IRR, dan BCR dikatakan tidak layak. Sedangkan pada alternatif 2 diperoleh payback period = 30,48 tahun dan berdasarkan analisis dengan metode NPV, IRR, dan BCR dikatakan layak. Hasil analisis sensitivitas alternatif 1 menunjukkan bahwa perubahan nilai inflasi tidak mempengaruhi penilaian kelayakan finansial dan pada alternatif 2 dengan inflasi = 12% menunjukkan nilai NPV semakin besar, waktu pengembalian semakin cepat, nilai IRR semakin menurun, dan nilai BCR tetap.Kata-kata kunci: analisis finansial, rusunawa, harga sewa, kelayakan
INVESTIGASI KERUNTUHAN SEBAGIAN STRUKTUR BETON LANTAI 2 PADA PROYEK PEMBANGUNAN DAN REHABILITASI PASAR X Trias Rahardianto, Suhariyanto
Prokons: Jurnal Teknik Sipil Vol. 8 No. 1 February 2014
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/prokons.v8i1.56

Abstract

Partial collapse of Concrete Structure at 2nd Floor of the Development and Rehabilitation Project Market X, occurred during heavy rain and strong winds conditions. Reconstructively, the collapse of second floor area confined by D, G, 5 and 9 lines, are indicated as the result of domino effect of the collapse preceded by the collapse of the beam midspan along the line of F7-F8. Some factors suspected as the cause of the collapse; the weakness of the composite action of concrete and its reinforcement, and the lack of reinforcement detailing implemented at most structural elements. Action plan that needed be done is temporer retrofitting, demolitioning and cleaning up the wastes. reworking on collapsed structure,  repairing and reinforcing some poor structural elements. In addition, the adequacy of concrete cover depth is also need attention, due to the location of the X market which is in the corrosive environment, therefore a guarantee of preventing steel reinforcement from corrosion is required  for it will greatly affect to the strength of concrete structures.Keywords: concrete structure, Reconstructive, domino effect, composite action, detailing
PENGARUH BENDUNG TERHADAP PROFIL MUKA AIR SUNGAI BATANG GADIS Sudarmanto ,
Prokons: Jurnal Teknik Sipil Vol. 8 No. 1 February 2014
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/prokons.v8i1.63

Abstract

Placement of the weir in the river Batang Gadis will cause population anxiety in the village Pulungan which located upstream weir as far as 3 km, due to a weir can cause water surface profile of the river getting higher and ultimately to increase the pool of flooding in residential areas.Assuming modeling of river a uniform flow, river cross-section has a rectangular shape with width 50 m and 40 m, the roughness Manning 0.0025, the profile of water flow floods that occurred in 2 yaears, 25 years, and 100 years before and after the existing weir can be calculated by numerical integration methods.  From the calculation, the length of the water behind the weir is 1.4 km upstream towards the weir, which means that the depth of the water level rises to as far as 1.4 km and after that the depth of water before and after there the weir is same. Because the village Pulungan located 3 km to the upstream, the weir did not affect the increase in the flood waters in the village Pulungan. At 2 years flood discharge does not cause inundation in the village Pulungan, but the flood discharge 25 years and 100 years has led to inundation in the village Pulungan with the depth of each pool 0.971 m and 1.675 m. Keywords: uniform flow, numerical integration, inundation, flood discharge.

Page 1 of 1 | Total Record : 9