Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Pengaruh Biopolimer Pada Stabilitas Lereng Swelling soil Dewi Amalia; Bagus Guritno; Hendry Hendry; Geni Firuliadhim
Borneo Engineering : Jurnal Teknik Sipil Volume 5 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/be.v5i3.2099

Abstract

Many studies have begun to develop the concept of cracked soil. The results of research related to cracked soil are able to answer the irregularities that occur, such as the difference in the results of the stability analysis which is considered safe with the conventional bishop method, while the conditions in the field are landslides. Swelling soil is soil that is susceptible to changes in water content. This type of soil is very prone to cracking. To build infrastructure on the swelling soil type, an improvement must be made, one of which is by mixing the swelling soil with biopolymer. The results of this biopolymer mixing are then modeled in the New Slope Stability Analysis Program (NSSAP) 1.0 which refers to the concept of cracked soil. From the analysis, it was found that the slope safety factor before improvement with biopolymer was 0.305 and the safety factor after improvement with biopolymer was 2.006. From the results of this study, it can be seen that the role of biopolymers in stabilizing swelling soil is quite large, which is around 558%.
STABILISASI TANAH LEMPUNG PADALARANG MENGGUNAKAN VERMIKULIT DAN SEMEN UNTUK MENINGKATKAN DAYA DUKUNG (UCS) Hendry, Dewi Amalia
Prokons: Jurnal Teknik Sipil Vol. 8 No. 1 February 2014
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/prokons.v8i1.55

Abstract

Stabilisasi merupakan salah satu metode perbaikan tanah yang sering digunakan untuk meningkatkan kualitas suatu tanah baik dari segi peningkatan daya dukung, peningkatan stabilitas, maupun dari segi pengurangan penurunan. Banyak sekali penelitian telah dilakukan untuk mendapatkan kadar campuran yang pas digunakan untuk stabilisasi baik dengan menggunakan semen, kapur, flyash, maupun bahan stabilizer lainnya, tetapi untuk bahan stabizer vermikulit belum/sangat sedikit dilakukan.Vermikulit merupakan bahan yang steril porositas tinggi yang mampu menyerap air dalam jumlah banyak dengan cepat dan mudah juga dikeringkan secara cepat. Mineral tersebut selanjutnya dijadikan bahan pengisi (filler) untuk timbunan tanah yang kemudian dikombinasikan dengan semen. Hal ini karena semen dapat mengeras jika bereaksi dengan air atau berfungsi sebagai perekat hidrolis.Penelitian dilakukan pada tanah daerah Padalarang yang memiliki kurang stabil karena memiliki kadar air yang cukup tinggi. Tahapan pertama yang dilakukan adalah pengambilan sampel tanah, dilanjutkan dengan pengujian awal untuk mendapatkan parameter tanah asli, kemudian proses pencampuran material tanah dengan semen dan vermikulit, dan terakhir pengujian kuat tekan dengan menggunakan UCS. Dari penelitian didapatkan campuran bahan stabisisasi, vermikulit dan semen, dapat meningkatkan daya dukung tanah.Kata-kata kunci:  stabilisasi, vermikulit, UCS. 
Perancangan Perkuatan Fondasi Tiang Pasca Pelaksanan Jembatan Kalanggeta, Kabupaten Serang, Provinsi Banten Muhammad Shouman; Hendry Hendry; Mulyadi Yuswandono; Aditia Febriansya
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 9 (2018): Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1483.839 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v9i0.1085

Abstract

Permasalahan terjadi ketika pekerjaan pemancangan fondasi tiang Jembatan Kalanggeta, yaitu kedalaman tiangtiangyang tidak sesuai dengan kedalaman yang direncanakan. Permasalahan ini disebabkan oleh kapasitaspenekanan alat pancang HSPD yang lebih rendah daripada beban izin rencana fondasi, mengakibatkan fondasitiang tidak dapat menahan beban yang bekerja. Suatu perkuatan direncanakan untuk meningkatkan beban izinfondasi tiang agar dapat menahan beban yang bekerja, yaitu dengan penambahan 4 titik tiang pada masingmasingabutment. Dengan menambah sebanyak 4 titik, fondasi dapat menahan beban yang bekerja, serta bebantambahan yang diakibatkan oleh pelebaran pile cap. Selain itu, perkuatan dikontrol pula terhadap distribusibeban di kepala tiang dan penurunan kelompok tiang. Sambungan antara struktur beton pile cap eksisting danstruktur beton pile cap baru menggunakan metode post-installed rebar connection, yaitu metode penyambunganmenggunakan chemical anchor. Panjang penyaluran pada beton eksisting yang dibutuhkan agar strukturmonolith dan dapat menahan gaya dalam yang bekerja adalah 830 mm.
Pengaruh Penambahan Partikulat Expanded Polystyrene pada Tanah yang Distabilisasi dengan Fly Ash terhadap Kadar Air Optimum dan Berat-Isi Kering Maksimum sebagai Material Timbunan Ringan Andri Krisnandi Somantri; Syahril Syahril; Hendry Hendry; Iskandar Iskandar; Aditia Febriansya
Prosiding Industrial Research Workshop and National Seminar Vol 9 (2018): Industrial Research Workshop and National Seminar
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1531.407 KB) | DOI: 10.35313/irwns.v9i0.1086

Abstract

Dalam pembangunan konstruksi timbunan, sering dijumpai permasalahan pada jenis tanah lunak, yaitu penurunanyang besar jika diberi beban. Penurunan dapat terjadi akibat beban yang berlebih, daya dukung tanah yang lemah,dan tingginya kompresibilitas tanah. Untuk menghindari permasalahan ini, maka perlu dilakukan suatu perbaikantanah. Salah satu solusi perbaikan tanah adalah penggunaan campuran tanah yang dimodifikasi dengan partikulatEPS sebagai material timbunan ringan. Penggunaan material timbunan ringan ini diyakini dapat digunakan untukmemperbaiki stabilitas lereng, timbunan di atas tanah lunk, dan untuk mengurangi tekanan tanah ke struktur.Pengujian pemadatan dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh penambahan EPS pada campuran tanah yangdistabilisasi dengan fly ash. Hasil pengujian memperlihatkan bahwa penambahan sedikit kadar EPS padacampuran dapat menurunkan berat-isi kering maksimum campuran secara siginifikan, sehingga penggunaanmaterial timbunan ringan berpotensi menjadi salah satu solusi perbaikan tanah (soil improvement).
Stabilisasi Tanah Lempung dengan Campuran Fly Ash (FA) dan Expanded Polystyrene (EPS) sebagai Alternatif Timbunan Ringan pada Lapisan Subgrade Hendry; Reni Rahmawati; Syifa Andriani
Potensi: Jurnal Sipil Politeknik Vol 23 No 1 (2021): Potensi: Jurnal Sipil Politeknik
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (935.111 KB) | DOI: 10.35313/potensi.v23i1.2490

Abstract

Tanah lunak tidak digunakan sebagai timbunan dalam proyek konstruksi, karena memiliki nilai CBR yang rendah tetapi dengan nilai kepadatan kering yang tinggi, sangat rentan kegagalan daya dukung pada lapisan tanah dasar konstruksi jalan. Tanah lempung lunak dapat digantikan material lain sebagai timbunan, tetapi akan menambah biaya. Dalam penggunaan tanah lunak sebagai tanah dasar untuk perkerasan jalan, maka penambahan expanded polystyrene (EPS) dan fly ash (FA) perlu dicoba untuk diteliti. Penelitian dilakukan untuk melihat nilai uji CBR di laboratorium pada campuran tanah lempung, fly ash (FA) dan expanded polystyrene (EPS). Komposisi campuran dilakukan dengan penambahan EPS sebanyak 0 %; 0,25%; 0,5%; dan 0,75% dengan waktu peram selama 3, 7, 14, 21 hari. Pada penelitian ini komposisi untuk FA ditetapkan sebanyak 16%, diambil berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya. Pada komposisi dengan penambahan EPS sebesar 0,75 % dengan waktu peram 14 hari, merupakan komposisi yang optimal karena menghasilkan nilai CBR tinggi dan MDD rendah jika dibandingkan dengan tanah lunak, dengan nilai CBR kondisi unsoaked 2,84% dan MDD 1,0 gr/cm3 dan kondisi soaked 2,27 % dan MDD 1,1 gr/cm3. Penelitian ini bertujuan untuk penambahan semen sebagai aktivasi fly ash sehingga memiliki performan yang lebih baik dari sebelumnya, sehingga dapat memaksimalkan hasil nilai CBR campuran tanah.
PERBAIKAN TANAH PROBLEMATIK LEMPUNG LUNAK DENGAN METODE STABILISASI KIMIAWI DITINJAU DARI NILAI KADAR AIR DAN INDEKS PLASTISITAS S Syahril; Agus Suyono; Muchtar Muchtar; Hendry Hendry; Rio Prajudi; Raihan Riandi
Wahana Teknik Sipil: Jurnal Pengembangan Teknik Sipil Vol 27, No 2 (2022): Wahana Teknik Sipil
Publisher : Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/wahanats.v27i2.4145

Abstract

Soft clay soils generally have unfavorable characteristics or properties, when used as a basis for a construction. The characteristics of soft clay soil are having high soil compressibility, low carrying capacity, low permeability value, being cohesive and having a high level of soil activity. One form of effort to improve the characteristics of the soil's bad properties is to carry out stabilization. Stabilization is an activity of mixing soil with certain materials, and is expected to react with the soil, so that the soil characteristics become better. The methodology applied in this study is chemical stabilization, with mineral materials in the form of marble ash waste with 4 different types of variants. Based on the test results, there was a decrease in the value of the water content and soil plasticity index (PI) of 44.94% in variant 3 (20% marble ash waste) compared to the original soil. It is estimated that there is a reaction from the marble ash on soft clay soil, namely in the form of absorption of excess water contained in the soil and voids contained in the soil filled with marble waste, so that the adhesion between particles becomes better.
Dampak Rekayasa Lalu Lintas terhadap Simpang Tidak Bersinyal di Perkotaan Studi Kasus: Simpang Jl. Daeng Moh Ardiwinata – Jl. Jati Serut Kota Cimahi Yusmiati Kusuma; Tatang Sumarna; Hendry
Potensi: Jurnal Sipil Politeknik Vol 24 No 2 (2022): Potensi: Jurnal Sipil Politeknik
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/potensi.v24i2.4516

Abstract

Salah satu upaya untuk mewujudkan kinerja simpang dan ruas jalan yang baik adalah terpenuhinya kapasitas pada semua simpang dan ruas jalan yang ditandai dengan karakteristik arus yang lancar dan stabil serta tercapainya kecepatan rencana. Salah satu simpang yang dijadikan lokasi penelitian terletak pada simpang tiga tidak bersinyal Jl.Daeng Moh Ardiwinata – Jl.Jati Serut, dimana simpang ini berada pada Kota Cimahi dan merupakan salah satu simpang penghubung menuju ke kota Bandung. Sebelum pandemi, Pemerintah Kota Cimahi telah memberlakukan rekayasa lalu lintas pada simpang ini, namun belum begitu terlihat manfaatnya karena pandemi melanda dan pergerakan kendaraan menjadi terbatas. Pedoman yang digunakan dalam menganalisis simpang tidak bersinyal di daerah perkotaan ini adalah PKJI 2014 untuk mengetahui apakah simpang masih berada dalam kapasitasnya dan dapat melayani dengan baik lalu lintas yang ada di atasnya serta Permenhub KM no.14 tahun 2006. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan didapatkan tingkat pelayanan simpang dalam memberikan layanan terhadap lalu lintas dalam kondisi normal berada pada nilai 0,86 sedangkan setelah dilakukan rekayasa lalu lintas berada pada nilai 0,54, dengan demikian rekayasa lalu lintas yang akan diberlakukan kembali dapat meningkatkan salah satu variabel kinerja simpang sebesar 37% dan menjadikan arus pada simpang sangat stabil.
Expansive Soil Stabilization Using Mud (Lapindo) and Asphalt Emulsion Resti Meysita Pramaesti; Syahril; Hendry
Potensi: Jurnal Sipil Politeknik Vol 23 No 2 (2021): Potensi: Jurnal Sipil Politeknik
Publisher : Department of Civil Engineering, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.731 KB) | DOI: 10.35313/potensi.v23i2.2549

Abstract

Most of Gedebage area consist of expansive soil and always greatly induce disturbance to structure of foundation. Nature properties of expansive soil is a high plasticity value, low soil shear strength, high swelling, and large potential for shrinkage. One solution for soil improvement is to use an additional material to stabilize this soil. Additional material uses locked emulsion asphalt 8% and mud from Lapindo area in variation of 3%, 6%, 9% and 12%. The results of testing the physical and mechanical properties after stabilization indicates increasing of density value around 68%. Plasticity index tends to decrease until 10% from CBR test. CBR values with curing time of 14 days are 8.1% for unsoaked and by 4.6% for soaked conditions.
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BAJA (STEEL FIBER) TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH PADA BETON NORMAL Zulpanani, A.; Hendry, Hendry; Sirait, Togar; Juarti, Ery Radya; Kusuma, Yusmiati
Potensi: Jurnal Sipil Politeknik Vol. 25 No. 2 (2023): Potensi: Jurnal Sipil Politeknik
Publisher : Department of Civil Engineering, Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35313/potensi.v25i2.4652

Abstract

Beton normal merupakan beton yang memiliki kuat tekan di bawah 41,4 MPa, dan beton pada mutu ini saat ini menjadi salah satu material yang banyak digunakan dalam dunia konstruksi. Beton adalah suatu campuran yang terdiri dari bahan semen, agregat dan air serta addmixture. Menurut SNI 03-6468-2000 berdasarkan kuat tekannya beton terbagi dua jenis : Beton normal dengan  < 41,4 MPa dan beton mutu tinggi dengan  ≥ 41,4 MPa. Menurut ACI 544.3R-84, Serat baja didefinisikan sebagai serat baja yang mempunyai bentuk kecil-kecil yang rata atau bergelombang, yang didapat dari hasil leburan ekstrak serat-serat baja, yang dalam pemakaianya tersebar merata dalam campuran beton segar dengan aspek rasio yaitu panjang serat dibagi dengan diameter serat (l/d) antara 12,7 mm – 63,5 mm. Dalam penelitian ini variasi serat baja dibuat masing-masing 0%, 4% dan 6% terhadap campuran beton yang dibuat, dengan jumlah benda uji 4 buah untuk kuat tekan dan 4 buah untuk split test (tarik tak langsung) pada umur 14 hari dan 28 hari. Dari hasil pengujian menunjukan bahwa pemakaian serat baja dengan kadar 6% untuk beton normal dapat meningkatkan kuat tekan dan kuat tarik dari beton yang bersangkutan, dari 25,91 MPa dan 2,80 MPa menjadi 36.99 MPa dan 3.96 MPa.
Sosialisasi Penggunaan Akun Belajar.Id Dalam Mendukung Penerapan Merdeka Belajar Kurikulum Merdeka SMKN 9 Medan Hendry; Barany Fachri; Harahap, Ricky Ramadhan
JURIBMAS : Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : LKP KARYA PRIMA KURSUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62712/juribmas.v1i2.64

Abstract

Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya sebagai upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia yang maju, berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Profil Pelajar Pancasila. Ada lima intervensi yang akan dilakukan di sekolah penggerak, yaitu :1) Pendampingan konsultatif dan asimetris; 2) Penguatan sumber daya manusia di sekolah; 3) Pembelajaran dengan paradigrma baru; 4) Perencanaan Berbasis Data, dan 5) Digitalisasi sekolah. Salah satu intervensi yang dilakukan untuk Sekolah Penggerak adalah Digitalisasi Sekolah. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Program Sekolah Penggerak terdapat kendala dalam melakukan intervensi tersebut, yaitu penggunaan akun belajar yang belum optimal. Tujuan dari kegiatan ini agar semakin banyak warga sekolah yang memanfaatkan akun belajar sebagai pendukung proses pembelajaran sehingga Program Merdeka Belajar untuk pendidikan tuntas berkualitas dapat terwujud.