cover
Contact Name
Ir. Jhon Hardy Purba, M.P.
Contact Email
jhon.purba@unipas.ac.id
Phone
+6236223588
Journal Mail Official
jhon.purba@unipas.ac.id
Editorial Address
Fakultas Pertanian, Universitas Panji Sakti Jl. Bisma No. 22, Banjar Tegal, Singaraja, Bali - 81117
Location
Kab. buleleng,
Bali
INDONESIA
Agro Bali: Agricultural Journal
ISSN : -     EISSN : 2655853X     DOI : https://doi.org/10.37637/ab.v2i2
Core Subject : Agriculture,
Agro Bali: Agricultural Journal is an information media that contains articles from research, theoretical studies, and scientific writings on agriculture especially agrotechnology i.e.: agronomy, horticulture, plant breeding, soil sciences, plant protection, and other pertinent field related to plant production.
Articles 27 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 3 (2022)" : 27 Documents clear
The Effect of Buds Location on Stem Cuttings on Sugarcane (Saccharum officinarum L.) Germination Mahrus Ali; Yeni Ika Pratiwi
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 5, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.832 KB) | DOI: 10.37637/ab.v5i3.1050

Abstract

The purpose of the study was to determine the extent of the effect of using planting material (seeds with buds on different segments of one stem on germination in an effort to improve the quality of sugarcane cultivation techniques. This research method used a Randomized Block Design (RBD) experiment with three replications. The detail treatment was as follows: M1: budding eyes number 7b M2: budding eyes number 8, M3: budding eyes number 9 M4: budding eyes number 10, M5: budding eyes number 11, M6: budding eyes number 12, M7: budding eyes number 13, M8: budding eyes number 14, M9: budding eyes number 15. Using the Excel data analysis tool, the results showed a very significant effect on the acceleration of germination and dry weight of sprouts, as well as a significant effect on the number of leaves, number of roots, length roots, and increased wet weight due to the treatment of the location of the buds on the stem cuttings of sugarcane plants acceleration of germination and root length as well as wet weight and dry weight to The best sprouts were indicated by the treatment of the location of the 11th segment (M5) buds. The highest number of leaves and number of roots was indicated by the location of the buds 12 (M6). The acceleration of increasing the number of leaves, number of roots, root length, wet weight and dry weight of the lowest sprouts is always indicated by the location of the shoots on Section 7 (M1).
Analisis Permintaan dan Penawaran Kedelai di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia Henny Crosita Limbong; Satia Negara Lubis; Rulianda Purnomo Wibowo
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 5, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (555.565 KB) | DOI: 10.37637/ab.v5i3.1028

Abstract

Dalam rangka pengembangan produksi pangan selain beras maka pemerintah mengeluarkan kebijakan pertanian berupa program diversifikasi berupa tanaman sekunder dengan lebih memprioritaskan pada tanaman kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis permintaan dan penawaran kedelai di Provinsi Sumatera Utara. Data yang digunakan berupa data sekunder, yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara dari tahun 2001-2021. Metode analisis yang digunakan adalah persamaan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan Pendapatan Perkapita, Harga Impor dan Nilai Tukar Rupiah secara serempak berpengaruh signifikan terhadap permintaan kedelai. Pendapatan Perkapita dan Harga Impor secara parsial berpengaruh positif sedangkan Pendapatan Perkapita Dan Nilai Tukar Rupiah berpengaruh signifikan terhadap permintaan kedelai. Rasio Harga Impor banding Harga Domestik, Konsumsi, Teknologi dan Nilai Tukar Rupiah secara serempak berpengaruh signifikan terhadap penawaran kedelai. Rasio Harga Impor banding Harga Domestik, Teknologi dan Nilai Tukar Rupiah secara parsial berpengaruh positif sedangkan Rasio Harga Impor banding Harga Domestik, Konsumsi dan Teknologi berpengaruh signifikan terhadap penawaran kedelai di Provinsi Sumatera Utara.
Pengaruh Ekstrak Paku Resam (Gleichenia linearis) sebagai Biostimulan terhadap Pertumbuhan dan Hasil Cabai Keriting (Capsicum annum L.) Kultivar Kopay Zozy Aneloi Noli; Helsya Vellarentika Labukti
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 5, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.033 KB) | DOI: 10.37637/ab.v5i3.999

Abstract

Biostimulan merupakan senyawa organik bukan hara yang mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman dan meningkatkan proses fisiologi tanaman. Salah satu tanaman yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai biostimulan adalah jenis paku-pakuan, salah satunya adalah paku resam (Gleichenia linearis). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi ekstrak paku resam yang dapat meningkatkan pertumbuhan cabai keriting Kopay. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan, dilaksanakan dari bulan Juni sampai September 2021. Penelitian dilakukan di rumah kawat dan di laboratorium Fisiologi Tumbuhan, Jurusan Biologi, Universitas Andalas. Perlakuan terdiri dari beberapa konsentrasi ekstrak paku resam yaitu, A (Kontrol), B (50 mg.L-1), C (100 mg.L-1) dan D (150 mg.L-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi ekstrak paku resam berpengaruh terhadap diameter batang (0,71 cm) dan kadar klorofil a (0,04567 mg.g-1) tetapi tidak berpengaruh terhadap parameter pertumbuhan vegetatif lain. Aplikasi ekstrak paku resam dengan konsentrasi 100 mg.L-1 mampu meningkatkan hasil cabai keriting Kopay seperti berat basah buah (7,06 g) dan jumlah buah pertanaman (28,83 buah). 
Management of Ginger Bacterial Wilt (Ralstonia solanacearum) Epidemics through Soil Solarization and Botanical Mulch at Tepi, Southwestern Ethiopia Merga Jibat Guji; Abukiya Getu Baliher
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 5, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.34 KB) | DOI: 10.37637/ab.v5i3.935

Abstract

Ginger is a valuable revenue crop for Ethiopian farmers in many sections of the country. In Ethiopia, bacterial wilt disease is a serious constraint to ginger output. Heavy losses are common as a result of the disease, with extra losses happening as a result of the disease's boundaries, which prevent continued production in infested areas. To investigate the impact of soil solarization and botanical mulch on epidemics of bacterial wilt of ginger in Tepi, Southwestern Ethiopia, field studies were done throughout the 2019 and 2020 main cropping seasons. Four different soil solarization periods were used: two weeks, four weeks, six weeks, and eight weeks before planting, with four different botanical mulches: vetivar grass, lemon grass, Chinese chive, and lantana camara added after planting. The control plots were not solarized nor mulched. Treatments were placed in factorial arrangements with three replications using a randomized full block design. In comparison to the control, soil solarization combined with lemon grass mulch treatment dramatically reduced bacterial wilt mean severity by 22.1 percent to 42.2 percent. These treatments also significantly lowered the rate of AUDPC and disease progression. When compared to control, soil solarization for eight weeks combined with lemon grass mulch resulted in the lowest disease severity (42.2%) and AUDPC (33.8%). Overall, the findings of this study showed that using a mixture of soil solarization and botanical mulches to slow down bacterial wilt outbreaks and recover ginger production and productivity, along with other crop management strategies, was effective.
Identifikasi Mikroba Rizosfer Penghasil Hormon Pertumbuhan pada Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Andi Murniati; Darma Tahir; Rahmawati Tahir
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 5, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.307 KB) | DOI: 10.37637/ab.v5i3.1040

Abstract

Permasalahan utama yang sering dihadapi oleh petani di Kecamatan Mare pada tanaman padi adalah serangan hama, penyakit. Salah satu penyakit yang sering petani  temui adalah penyakit hawar pelepah yang disebabkan oleh cendawan Rhizoctonia solani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis bakteri filosfer mikroba yang ada di rhizosfer dan jenis bakteri yang mampu menghasilkan hormon tertinggi  pada tanaman padi (Oryza sativa L.) di Kecamatan Mare Kabupaten Bone. Penelitian ini dilaksanakan selama 1 tahun di Kecamatan Mare Kabupaten Bone dan di Laboratorium Penyakit Tanaman Universitas Hasanuddin di Makassar. Tahapan penelitian pengambilan sampel dilakukan di Kecamatan Mare, Kabupaten Bone dengan cara menentukan terlebih dahulu jarak pengambilan sampel pada setiap lokasi. Kemudian mengambil sampel tanah rizosfer yang menempel pada akar tanaman padi sebanyak 10 g. Sampel yang telah diambil dimasukkan kedalam plastic clip dan diberi label sebagai penanda setiap sampel, Isolasi mikroba tanah rizosfer, pemurnian dilakukan untuk memperoleh biakan dengan cara memindahkan satu koloni mikroba yang tumbuh pada media PDB baru dengan menggunakan cock bohrer dan jarum preparat, selanjutnya dilakukan perhitungan populasi dan identifikasi mikroba rizosfer menghasilkan IAA secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif menggunakan metode kualitatif dengan tumbuhnya mikroba pada media dan hasil identifikasi yang diperoleh selama pengamatan. Hasil penelitian ini diperoleh cendawan endofit memiliki keragaman yang tinggi yang mampu menghasilkan hormon pemacu pertumbuhan seperti IAA dan GA yang memberikan pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan tanaman padi di Kecamatan Mare.
Dampak Integrasi Tanaman Kopi dengan Budidaya Lebah terhadap Peningkatan Pendapatan dan Produksi Biji Kopi di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Indonesia Saprina Saprina; Diana Chalil; Satia Negara
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 5, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (963.627 KB) | DOI: 10.37637/ab.v5i3.994

Abstract

Luas perkebunan kopi di Kabupaten Simalungun yang masih minim dari luas optimalnya menjadi kendala petani untuk menghasilkan produksi kopi yang saat ini rendah dibandingkan dengan produksi optimum kopi arabika Simalungun. Salah satu alternatif untuk meningkatkan produksi kopi yaitu melakukan integrasi tanaman kopi dengan lebah. Tujuan penelitian ini menganalisis perbedaan produksi dan pendapatan sebelum dan sesudah integrasi, serta komponen integrasi dan dampaknya terhadap pendapatan usahatani kopi dan budidaya lebah. Metode analisis yaitu analisis deskriptif dan uji paired sample t test menggunakan SPSS. Penelitian dilakukan Desember 2020 - Desember 2021. Hasil penelitian menunjukkan produksi dan pendapatan kopi berbeda signifikan sebelum dengan sesudah integrasi. Komponen integrasi budidaya lebah yaitu sengat lebah sebagai predator pengendalian hama kopi, bulu kaki lebah sebagai polinator penyerbukan bunga kopi. Komponen integrasi lebah mampu meningkatkan produksi kopi dari berkurangnya hama, sementara biaya berkurang dari menurunnya input pestisida dan tenaga kerja sehingga berdampak terhadap meningkatnya pendapatan kopi. Komponen integrasi usahatani kopi yaitu nektar bunga kopi dan bunga tanaman pelindung sebagai pakan lebah telah menghasilkan madu multiflora, madu kaliandra dan madu kopi. Budidaya lebah di kebun kopi dapat mengurangi biaya input pakan luar dan biaya sewa lahan budidaya lebah. Berkurangnya biaya serta adanya sumbangan penerimaan madu berdampak terhadap meningkatnya total pendapatan petani integrasi. Penghambat integrasi yaitu keterbatasan modal membeli kotak lebah, kurangnya respon petani, ketersediaan pakan lebah tidak kontinu, gangguan hama serta pencurian kotak lebah, sedangkan pendukung integrasi yaitu pasar kopi dan madu luas, adanya bantuan kotak lebah dan harga madu mahal.
The Utilization of Palm Oil Mill Effluent Decanter Cake as an Organic Fertilizer on Edamame Type Soybean (Glycine max) Made Deviani Duaja; Elis Kartika; Buhaira Buhaira; Danang Adil Asmoro
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 5, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.308 KB) | DOI: 10.37637/ab.v5i3.957

Abstract

Decanter cake is a solid waste from a palm oil mill with quite a lot of availability and has not been utilized optimally. This research aimed to utilize decanter cake (DC) palm oil mill solid waste as solid Fertilizer and liquid Fertilizer to increase the growth and yield of Edamame. The research design used was a Randomized Block Design (RBD) with a treatment of solid DC with liquid DC, namely solid DC 0 tons ha-1, 10 tons ha-1, and 15 tons ha-1, with liquid DC concentrations of 0 % and 100 %. The variables observed were the number of leaves, number of pods, weight of pods, and yield of Edamame per hectare. The results showed that the highest number of leaves was achieved at 15 tons ha-1 solid DC dose with 100 percent liquid DC concentration. Likewise, the highest number of pods and weight of pods was at a quantity of 15 tons ha-1 and had the same effect as a dose of 20 tons ha-1 with a 100 percent liquid DC concentration. The best edamame yields per hectare were achieved in 15-ton ha-1 solid DC and 100 percent liquid DC concentrations.  
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Produksi Jagung di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia Charunia Fadhilah L.Tobing; Satia Negara Lubis; Rahmanta Rahmanta
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 5, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.712 KB) | DOI: 10.37637/ab.v5i3.1030

Abstract

Permintaan jagung akan terus meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan peningkatan produksi, ketersediaan lahan atau potensi hasil. Kondisi ini memberikan prospek budidaya jagung yang sangat baik dari sisi permintaan. Selain konsumsi rumah tangga, jagung diminati di Indonesia sebagai pakan ternak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor harga domestik, pendapatan semen dan persaingan harga permintaan jagung di Sumatera Utara serta menganalisis harga jagung domestik, panen dan harga kedelai untuk produksi jagung di Sumatera Utara. Metode penelitian menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor utama yang mempengaruhi permintaan jagung adalah harga jagung domestik dan pendapatan per kapita. Harga ayam ras tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan jagung. Pendapatan per kapita dan harga ayam ras berpengaruh positif terhadap permintaan jagung di Provinsi Sumatera Utara, dan faktor yang mempengaruhi produksi jagung secara signifikan adalah harga domestik dan panen. Harga kedelai tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi jagung. Harga dan panen dalam negeri berdampak positif terhadap produksi jagung di Provinsi Sumatera Utara.
Respon Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis (Zea mays Saccharata Sturt L.) terhadap Pupuk Organik Cair Asal Limbah Buahan dan NPK di Lahan Kering Nurbaiti Amir; Neni Marlina; Berliana Palmasari; Cik Aluyah; Iin Siti Aminah; Joni Phillep Rompas; Nur Rohman
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 5, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.515 KB) | DOI: 10.37637/ab.v5i3.1027

Abstract

Lahan kering memiliki produktivitas tanah yang rendah (pH dan kandungan unsur hara yang rendah), namun berpotensi dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi jagung manis, diantaranya dengan pemberian pupuk organik cair (POC) asal limbah buahan dan anorganik. Diharapkan POC dapat menyumbangkan unsur hara dan dapat mengefisienkan pupuk NPK pada tanaman jagung manis. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi POC asal limbah buahan yang tepat dalam mengefisienkan pupuk NPK serta meningkatkan produksi jagung manis. Penelitian lapangan ini dilakukan di lahan milik petani yang terletak di jalan Sukarela, Kelurahan Kebun Bunga, Kecamatan Sukarami, Km 7 Palembang Sumatera Selatan dari bulan Oktober 2019 sampai Januari 2000. Tata letak di lapangan menggunakan Rancangan Petak Terpisah dengan 12 kombinasi yang diulang 3 kali. Sebagai petak utama: POC asal limbah buahan: tanpa, 10, 20 dan 30 mL.L-1 air.  Sebagai anak petak: Pupuk NPK: 100, 300 dan 500 kg.ha-1. Produksi terbaik dicapai pada penggunaan POC asal limbah buahan 20 mL.L-1 air dan pupuk NPK 300 kg.ha-1, yang meningkatkan hasil 36,23% bila dibandingkan tanpa POC dan pupuk NPK 100 kg.ha-1 dan mengefisienkan pupuk NPK sebesar 200%.
Genomic Mapping, Molecular Marker and Marker Assisted Selection in Rice: A Review Takele Mitiku Abdeta; Wakuma Biratu; Lemi Yadesa
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 5, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.037 KB) | DOI: 10.37637/ab.v5i3.979

Abstract

Increased agricultural output is necessary to feed a growing world population, yet crop yield growth rates are currently slowing down. Therefore, qualities related to yield, stability, and sustainability should take center stage in plant breeding initiatives. Durable disease resistance, abiotic stress tolerance, and effective nutrition and water usage are a few of these characteristics. On several rice chromosomes, various resistance genes have been discovered, mapped, and tightly connected DNA markers have been created. The following qualities were chosen as potential molecular marker candidates: fragrance, disease resistance to bacterial, blast, and sheath blights, grain extension while cooking, chalkiness propensity, gelatinization temperature, minor aroma components, and seedling vigor/early establishment. With the help of developments in genetics and genomics, it is now feasible to go into the history of rice domestication and identify the precise genetic processes that were influenced by human selection. Agronomic main effect quantitative trait loci (QTLs) may contribute cumulatively to genetic variation, with hybrids showing stronger effects and comparatively fewer contributions from epistatic effects.

Page 1 of 3 | Total Record : 27