cover
Contact Name
Elyakim Nova Supriyadi Petty
Contact Email
elyakim_nsp@yahoo.co.id
Phone
+6281392653691
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jl. Mananga Aba, Omba Calo, Desa Karuni, Kec. Loura, Kab. Sumba Barat Daya
Location
Kab. sumba barat daya,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
Jurnal Edukasi Sumba (JES)
ISSN : 25498533     EISSN : 27148580     DOI : -
Core Subject : Education,
Jurnal Edukasi Sumba (JES) merupakan jurnal ilmiah yang mulai diterbitkan pada tahun 2017 dan menerbitkan artikel ilmiah hasil penelitian di bidang pendidikan secara umum yang mencakup Penelitian Tindakan Kelas (PTK), pengembangan model dan teknologi pembelajaran, analisis pendidikan baik pada bidang Ilmu Pendidikan Dasar, Pendidikan Luar Sekolah, Pendidikan MIPA, Pendidikan IPS, Pendidikan Bahasa, Pendidikan IPA dan juga Pendidikan Agama. Jurnal ini diterbitkan 2 (dua) kali dalam setahun yaitu bulan Maret dan bulan September.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 2 (2019)" : 10 Documents clear
Profil Literasi Sains Dasar Dan Kecenderungan Berpikir Kritis Siswa Smp Di Kabupaten Sumbawa Barat Rizka Donny Agung Saputra; Wahab Jufri; Agus Ramdani
Jurnal Edukasi Sumba (JES) Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : SekolahTinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53395/jes.v3i2.55

Abstract

Literasi sains dasar dan kecenderungan berpikir kritis merupakan kompetensi yang penting untuk dipetakan sejak dini. kedua kompetensi siswa tersebut harus dianalisa perkembangannya dan senantiasa harus selalu dikembangkan karena sangat diperlukan oleh siswa kita agar mampu bersaing pada abad 21 nantinya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat profil tingkat kemampuan Literasi sains dasar dan kecenderungan berpikir kritis siswa SMP di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dan untuk mengetahui hubungan antara kemampuan literasi sains dasar dan kecenderungan berpikir kritis siswa. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. 347 siswa dijadikan subjek penelitian untuk pengukuran tingkat literasi sains dasar dan 333 siswa dijadikan subjek penelitian dalam pengukuran kecenderungan berpikir kritis. Data dikumpulkan menggunakan tes literasi sains dasar dan tes kecenderungan berpikir kritis. Untuk mengetahui profil literasi sains dasar dan kecenderungan berpikir kritis siswa, data penelitian dianalisis secara deskriptif, sedangkan data mengenai hubungan antara tingkat literasi sains dasar dengan kecenderungan berpikir kritis siswa dianalisis Pearson Product-Moment Correlation. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) kemampuan literasi sains dasar siswa SMP di kabupaten Sumbawa Barat, NTB berada pada kategori rendah sedangkan kecenderungan berpikir kritis termasuk pada kategori kuat, dan 2) terdapat hubungan positif yang signifikan antara literasi sains dasar dengan kecenderungan berpikir kritis siswa.Keywords: profil, literasi sains dasar, kecenderungan berpikir kritis.
The Application Of Model 7Ps Marketing Mix At STKIP Weetebula kii Yape Wilhelmus
Jurnal Edukasi Sumba (JES) Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : SekolahTinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53395/jes.v3i2.49

Abstract

This paper describes the marketing planning of STKIP Weetebula to increase the number of STKIP Weetebula students according to the Medium and Long Term Development Strategy of STKIP Weetebula.The first part of this paper explains about marketing, marketing model management, stakeholder analysis and continues with explanations about STKIP Weetebula.In the second part, the key stakeholders are defined using the stakeholder matrix. Once key stakeholders are determined, the next step is to make marketing planning for key stakeholders. There are several marketing planning models that can be used by education institutions to develop a marketing planning. STKIP Weetebula choose the 7 P marketing mix because it is a marketing planning model that is quite widely used in higher education organizations and considered suitable for educational institutions such as STKIP Weetebula.
Harapan dan Tantangan Implementasi Pembelajaran IPA dalam Konteks Kompetensi Keterampilan Abad 21 Di Sekolah Menengah Pertama Yayuk Andayani; Nyoman Sridana; Rernat Kosim; Dadi Setiadi; Gito Hadiprayitno
Jurnal Edukasi Sumba (JES) Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : SekolahTinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53395/jes.v3i2.56

Abstract

Ketrampilan Abad 21 yang dianggap bisa memperkuat modal social (social capital) dan modal intelektual (intellectual capital) ini, biasa disingkat dengan 4C: communication, collaboration, critical thinking and problem solving, dan creativity and innovation. Secara operasional, 4C ini dapat dijabarkan sebagai cara berpikir, termasuk berkreasi, berinovasi, bersikap kritis, memecahkan masalah, membuat keputusan, dan belajar pro-aktif. Juga termasuk cara bekerja, termasuk berkomunikasi, berkolaborasi, bekerja dalam tim sehungga dapa mendukung dan mengembangkan ketrampilan abad 21, yakni teknologi informasi, jaringan digital, dan literasi. Konsep 4C ini diharapkan dapat diimplementasikan di sekolah-sekolah dan para peserta didik Indonesia terbekali dengan keutamaan-keutamaan tersebut, yakni komunikasi, kolaborasi, berpikir kritis dan pemecahan masalah, serta kreatif dan inovatif. Kegiatan pembelajaran IPA di Sekolah Menengah Pertamadiharapkan mampu memberdayakan semua potensi peserta didik untuk mendorong pencapaian kompetensi dan perilaku khusus supaya setiap individu mampu menjadi pembelajar sepanjang hayat dan mewujudkan masyarakat belajar. Dengan demikianguru diharapkan mampu mengimplementasikan metode pembelajaran yang inovatif (students-centered), maka peran guru tidak lagi sebagai pentransfer ilmu, melainkan sebagai fasilitator atau membantu siswa agar siswa mampu menguasai berbagai kompetensi yang diharapkan.Kata Kunci: Pembelajaran IPA, kompetensi keterampilan abad 21, Kurikulum 2013
Perbandingan Standar Sarana Dan Prasarana SMP Swasta Dan SMP Negeri Elyakim Nova Supriyedi Patty; Cornelia Sri Sulasmi Padaka; Anjelina Gheda Bara; Frenly Marta Ate; Febiola Kartika Wurung; Elisabet Kaley; Klemensia Maria Renda
Jurnal Edukasi Sumba (JES) Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : SekolahTinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53395/jes.v3i2.22

Abstract

Manajemen sekolah merupakan sebuah prosedur untuk menertibkan sekolah agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Dalam dunia pendidikan tidak terlepas dari Manajemen Sekolah dimana di dalamnya terdapat beberapa bagian yang memfasilitasi berjalannya proses pembelajaran. Berdasarkan kondisi ini, kami melakukan perbandingan pelaksanaan manajemen sekolah di dua sekolah yang berada di Sumba Barat Daya yaitu SMP Seminari Sinar Buana dan SMPN 1 Loura dengan tujuan untuk mengetahui pengelolaan manajemen sarana dan prasarana yang tersedia di kedua sekolah tersebut. Berdasarkan hasil wawancara kami memperoleh informasi bahwa kedua sekolah tersebut memiliki perbandingan sarana dan prasarana yang cukup baik. Dimana diperoleh hasil sebagai berikut: kedua sekolah tersebut merupakan dua dari sekolah favorit jenjang SMP dalam kategori sekolah swasta dan sekolah negeri yang ada di SBD. SMP Negeri 1 Loura memiliki jumlah siswa yang sangat banyak. Namun, disisi lain SMP Seminari Sinar Buana memiliki jumlah siswa yang sedikit lantaran sekolah ini merupakan sekolah khusus calon imam. SMP Seminari Sinar Buana memiliki suatu keunggulan dimana mata pelajaran yang terdapat pada sekolah tersebut berbeda dengan sekolah lain seperti SMP Negeri 1 Loura, karena merupakan sekolah khusus sekolah ini menambahkan mata pelajaran Bahasa Latin, Liturgi, Ekaristi dan juga memiliki sarana laboratorium MIPA, laboratorium Bahasa dan Laboratorium komputer yang memadai berjalannya proses pendidikan di sekolah ini. Disisi lain SMP Negeri 1 Loura memiliki jumlah siswa yang banyak, namun fasilitas ruang kelas, ruang lab dan mebeler yang ada pada SMP Negeri 1 Loura tersebut masih sangat kurang dan perlu ditambahkan, serta belum memiliki laboratorium bahasa. Dengan kondisi ini, nampak bahwa walaupun berstatus sekolah negeri pada kenyataannya sekolah ini masih kurang lengkap fasilitasnya ketimbang sekolah swasta. Untuk itu menurut pandangan peneliti, sekolah ini haruslah membenahi sistem manajemen yang berlangsung di sekolah terseut agar tidak kalah unggul dari sekolah lainnya. Sebab, dengan manajemen yang baik sebuah sekolah akan lebih terjamin dalam hal pelaksanaan proses pendidikan dan mutu pendidikannya
Paham dan Upacara Kematian dalam Agama Marapu sebagai Wadah Evangelisasi Iman Kristiani di Sumba-Nusa Tenggara Timur Doni Kelen; Silvester Nusa
Jurnal Edukasi Sumba (JES) Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : SekolahTinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53395/jes.v3i2.54

Abstract

Agama apapun dalam karya pewartaan dan misinya selalu dihadapkan dengan budaya lokal, yang di dalamnya ada agama lokalnya juga. Misi tradisional agama-agama modern selama ini cenderung memusnahkan agama dan budaya lokal karena dianggap sebagai penghalang penyebaran agama-agama modern itu. Fakta menunjukkan bahwa ada banyak resistensi dari masyarakat lokal (insider) terhadap tuntutan agama modern seperti itu. Mereka merasa tercabut dari akar kehidupan mereka. Akibat lebih lanjut adalah iman mereka pun dangkal-dangkal saja, selain misi ditolak. Banyak orang memeluk agama-agama modern hanya karena tuntutan sosial dan administrasi pemerintahan, bukan karena suatu pengakuan akan iman agama-agama modern. Cara bermisi seperti inilah yang saya lihat kurang pas. Penelitian ini mencoba menggunakan paham-paham dan upacara-upacara budaya khususnya dalam hal kematian sebagai wadah misi (evangelisasi), dan tidak dilihat sebagai penghalang. Penelitian ini menggunakan metode observasi dan wawancara dalam mengumpulkan data, sementara pembahasannya menggunakan metode kualitatif etnografis (deskriptif). Tujuan jangka panjang dari hasil penelitian ini adalah menjadi pedoman pastoral untuk evangelisasi iman kristiani di Sumba. Sementara target khusus yang ingin dicapi dari penelitian ini adalah memberi pemahaman baru dan juga sekaligus solusi berpastoral yang selama ini dianggap berat dan sulit karana benturan budaya yang sulit ditembusKata Kunci:Evangelisasi
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Paud Di Kecamatan Kota Tambolaka Dan Loura Kabupaten Sumba Barat Daya Rahel Maga Haingu
Jurnal Edukasi Sumba (JES) Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : SekolahTinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53395/jes.v3i2.57

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru PAUD yang menagajar di TK Kecamatan Kota Tambolaka dan Loura. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif jenis regresi sederhana. Populasi dalam penelitian berjumlah 51 orang guru PAUD di TK. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner/angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh positif dan signifikan faktor motivasi kerja terhadap kinerja guru PAUD di TK sesuai dengan koefisien regresi sebesar 0,633 yang bernilai positif.Kata Kunci: Kinerja guru PAUD, motivasi kerja
Kalsifikasi Tulang dan Proses Regenerasi Ekor Ikan Wader (Rasbora Lateristriata) geterudis kerans
Jurnal Edukasi Sumba (JES) Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : SekolahTinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53395/jes.v3i2.48

Abstract

Skeleton merupakan alat gerak pasif yang berfungsi sebagai penopang tubuh dan memberi bentuk tubuh. Morfologi makhluk hidup bagian luar salah satunya dibentuk oleh bentuk skeleton, sehingga dapat dibedakan antara spesies yang satu dengan yang lain. Morfologi atau kenampakan bentuk skeleton berbeda dalam setiap perkembangan, karena mengalami diferensiasi.Pada ikan genus Rasbora, perkembangan skeleton dan perbedaan skeletonnya masih sangat sedikit dikaji, terlebih lagi pada spesies R. lateristriata.Kekhasan lain yang ingin diamati adalah bagaimana ikan ini mampu beregenerasi. Hampir semua organisme hidup mempunyai kemampuan beregenerasi. Kemampuan regenerasi masing-masing organisme tidak sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati proses kalsifikasi tulang pada Ikan Wader (Rasboralateristriata) dan mengidentifikasi regenerasi ekor ikan wader (Rasbora lateristriata). Hasilnya menunjukan bahwa ikan wader telah mengalami proses osifikasi atau penulangan sehingga pada hasil pengamatan dilihat hampir seluruh tulang ikan wader terwarnai merah yang berarti tersusun atas tulang keras. Sedangkan bagian kecil pada bagian ekor ikan terdapat warna biru yang menunjukan bahwa bagian tersebut tersusun atas tulang rawan.Ekor ikan wader yang telah dipotong utuh siripnya kembali tumbuh mulai hari ke 6 secara perlahan hingga hari ke 21 telah kembali seperti semula.Pada pengamatan ini menunjukan bahwa pada bagian ekor ikan wader terdapat stem sel sehingga ekor ikan dapat mengalami regenerasi.Kata kunci: Ikan Wader (Rasboralateristriata), Kalsifikasi, Regenerasi.
Pemahaman Siswa Tentang Equal Sign Dalam Menyelesaikantugas Matematika Setiawan Budi Sartati; Su banji; Sis woro
Jurnal Edukasi Sumba (JES) Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : SekolahTinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53395/jes.v3i2.46

Abstract

Equal sign is a sign that is used as a link in a sentence of equality. Equal sign translated into three sections, among others, as operational namely the equal sign to show results, the equal sign as basic relationalis expressed similarity operating results, and the equal sign as substitution of implying the replacement of one representation to another. Observations indicate that the students glued to view only the equal sign as operational, it is seen from a mistake appears to the statement continued, eg 3 + 4 = 7 + 2. In response, researchers conducted a study to describestudents understanding of the equal sign to solve mathematical tasks. This study was included in the qualitative descriptive study. In this study, the data collected is the data of students work and verbal data (the interview). The subjects were six students of 7th class of MTs Attariqie Malang 2014/2015 (Junior High School), with details of two high-ability students, two students capable of being, and two low-ability students. Students' understanding of the equal sign examined further by providing tests and interviews in six research subjects. Interviews were conducted individually after the students work on the problems individually. The mathematical task load arithmetic and algebra problems. Based on the results of the study, all subjects were able to understand the equal sign as operational and the equal sign as substitution. For equal sign as the basic relational, only high-ability students were able to understand it. Understanding of medium and low student capable entrenched in operational pattern that is equal sign as operational cause confusion to understand equal sign as the basicrelational, eg,14+11=25+8where students only pay attention to the results of operations that 14 plus 11 is 25 without notice relationo f addition of 8.Keywords: equal sign, operational, basic relational, substitution, mathematic, arithmetic, algebra.
Jati Diri Masyarakat Wewewa yang Termanifestasi pada Tuturan Lisan Oka: Kajian Etnopragmatik Kanisius Kami; R. Kunjana Rahardi; Pranowo Pranowo
Jurnal Edukasi Sumba (JES) Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : SekolahTinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53395/jes.v3i2.58

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan jati diri masyarakat Wewewa, Sumba Barat Daya, NTT, yang termanifestasi dalam kearifan lokal pada tuturan lisan Oka. Penelitian ini tergolong penelitian kualitatif dengan pendekatan etnopragmatik. Artinya, untuk memahami jati diri masyarakat Wewewa, terikat konteks situasi dan konteks budaya. Konteks situasi bertujuan menggali apa yang terjadi, entitas yang terlibat dalam kegiatan tersebut, keadaan, di mana, dan kapan kegiatan itu terjadi. Sementara konteks budaya mengacu pada nilai yang dianut oleh masyarakat. Objek yang dikaji adalah gambaran jati diri masyarakat Wewewa yang tercermin dalam tuturan lisan Oka. Sumber data primer adalah tuturan-tuturan lisan Oka. Sumber data primer ini diperoleh dari penutur yang menuturkan tradisi lisan Oka. Sumber data primer dijaring peneliti dari warga masyarakat Wewewa berdasarkan wawancara (percakapan etnografis). Sementara sumber data sekunder diperoleh peneliti dari dokumen-dokumen yang berkaitan langsung dengan tradisi lisan Oka. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri. Metode pengumpulan data penelitian ini adalah melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Metode analisis data yakni padan ekstralingual yaitu metode analisis yang digunakan untuk menghubungkan masalah bahasa dengan hal yang berada di luar bahasa. Sementara teknik analisis data yaitu transkripsi data, penerjemahan gloss data, seleksi data, identifikasi data, klasifikasi data, dan menganalisis serta menginterpretasi data sehingga dapat dilaporkan pada bagian pembahasan data. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti dapat menyimpulkan bahwa dalam tuturan tradisi lisan Oka, ditemukan jati diri masyarakat Wewewa yang termanifestasi dalam tuturan tradisi lisan Oka.Kata Kunci: Tradisi Lisan, Kearifan Lokal, Jati Diri.
Tiga Dimensi Warna Demokrasi Indoensia: Kajian Semiotik (Roland Barthes) Kholid .
Jurnal Edukasi Sumba (JES) Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : SekolahTinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53395/jes.v3i2.47

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan suatu fenomena etika dalam berkomunikasi dalam ranah sosial politik di media sosial. Adapun yang dikaji dalam penelitian ini adalah dari perspektif bahasa teks wacana di media. Dalam penelitian ini, adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif metode pengumpulan data dengan metode observasi dan dokumentasi. Metode analisis data, sebagai langkah awal peneliti mengklasifikasi data menjadi beberapa kategori kemudian menganalisis satu persatu dari data yang ditemukan, kemudian peneliti memberikana interpretasi dari semua data tersebut dengan cara mendeskripsikan terlebih dahulu, kemudian diberikan interpretasi sesuai konteks. Kajian semiotik merupakan teori atau pijakan pada penelitian ini dengan tujuan untuk menganalisis fenomena kondisi tiga deminsi demokrasi dalam perspektif bahasa politik.Kata Kunci: Semiotik, Warna, Demokrasi, Politik

Page 1 of 1 | Total Record : 10