cover
Contact Name
Mahdiannoor
Contact Email
mahdi_186@yahoo.com
Phone
+628125175125
Journal Mail Official
editor@rawasains.stiperamuntai.ac.id
Editorial Address
Jl. Bihman Villa No. 123 Amuntai Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan 71416
Location
Kab. hulu sungai utara,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Rawa Sains: Jurnal Sains STIPER Amuntai
ISSN : 23546379     EISSN : 26863510     DOI : https://doi.org/10.36589/rs
Core Subject : Agriculture,
The Rawasains Journal contains information on the results of research activities, conceptual thinking and reviews of agriculture (Agrotechnology and Agribusiness) on lebak wetlands. This scientific journal was published by Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Amuntai. Started to be published at the end of 2011 with the frequency of publishing twice a year, in June and December. Editorial staff receives writings from scientific research, both in the form of research and empirical research in fields related to Agrotechnology and Agribusiness. Editors can abbreviate and improve writing without changing the intent and contents through the editing process by the Editor Team. The reviewer process was carried out by partner partners with the blind peer reviewer method. Manuscripts sent must be original texts and not being considered for publication by other journals or publishers.
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol 12 No 2 (2022): Vol 12 No 2 (2022): Edisi Desember 2022" : 16 Documents clear
Efektivitas Tiga Isolat Trichoderma Sp. Asal Pasang Surut Dalam Mengendalikan Penyakit Moler Fusarium Oxysporum F.Sp Cepae Pada Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Akhmad Kamal Surya Bakti; Salamiah Salamiah; Noor Aidawati
Rawa Sains: Jurnal Sains STIPER Amuntai Vol 12 No 2 (2022): Vol 12 No 2 (2022): Edisi Desember 2022
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36589/rs.v12i2.237

Abstract

Penyakit moler pada tanaman bawang merah yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum f.sp cepae termasuk penyakit yang sangat berbahaya karena serangannya yang cepat, menyebabkan tanaman mati dan berakibat gagal panen. Pengendalian penyakit sendiri memiliki berbagai macam cara yaitu menggunakan pestisida nabati, agen hayati, maupun kimia. Cara alternatif dalam pengendalian penyakit moler yaitu menggunakan agen hayati Trichoderma sp agar mengurangi resiko dari penggunaan bahan kimia. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan tiga isolat Trichoderma sp. asal lahan rawa pasang surut dalam mengendalikan penyakit moler pada bawang merah. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga terbentuk 24 satuan percobaan. Perlakuan terdiri dari T0 Tanpa pemberian Trichoderma dan tanpa inokulasi Fusarium, T1 Tanpa pemberian Trichoderma dan inokulasi Fusarium, T2a Kontrol dengan menggunakan fungisida Benlate dan Fusarium, T3 Trichoderma asal isolat Kaladan, Kab. Tapin dan Fusarium, T4 Trichoderma asal isolat Landasan Ulin dan Fusarium, T5 Trichoderma asal isolat Barambai Kab. Barito Kuala dan Fusarium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Trichoderma sp. mampu menekan serangan penyakit layu Fusarium pada tanaman bawang merah Intensitas serangan tertinggi ditemukan pada perlakuan kontrol yaitu tanaman yang diinokulasi Fusarium oxysporum dengan nilai sebesar 100%, sedangkan tanaman bawang merah yang diberi perlakuan Trichoderma sp. mampu menahan serangan F. oxysporum dengan intensitas serangan sebesar 0. Tiga isolat Trichoderma sp. yakni asal Kaladan, Landasan Ulin dan Barambai, efektif mengendalikan penyakit moler bawang merah yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum f.sp
Kajian Usaha Jamu Temulawak di Kelurahan Tanjung Rema Martapura Dini Sri Astuty; Siti Erlina; Inda Ilma Ifada
Rawa Sains: Jurnal Sains STIPER Amuntai Vol 12 No 2 (2022): Vol 12 No 2 (2022): Edisi Desember 2022
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36589/rs.v12i2.238

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknis dan prospek pembuatan jamu temulawak di Kelurahan Tanjung Rema Martapura. Metode penelitian menggunakan analisis dengan metode deskriptif, kualitatif dan kuantitatif sehingga memperoleh gambaran yang diinginkan, terkait struktur biaya dan pendapatan usaha pembuatan jamu temulawak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik pembuatan minuman jamu temulawak di Kelurahan tanjung Rema Kecamatan Martapura masih tergolong tradisional dan sederhana.Berdasarkan nilai pendapatan yang diperoleh pengusaha SANI dan pengusaha Mama Ratih sama-sama efisien, karena nilai R/C ratio > 1.Penerimaan usaha pembuatan minuman jamu temulawak dalam satu bulan untuk pengusaha Sani Rp.39.840.000 dan Mama Ratih Rp.24.960.000 dengan rata-rata Rp.32.400.000. Pendapatan yang diterima pengusaha Sani perbulan yaitu Rp.12.888.554 dan Mama Ratih Rp.9.167.686, untuk keuntungan pengusaha Sani yaitu Rp.9.180.221 dan Mama Ratih Rp.6.017.686. Prospek Pengembangan Usaha Jamu Temulawak Di Kelurahan Tanjung Rema Martapura sangat terbuka lebar jika dilihat dari permintaan pasar maupun ketersediaan bahan baku serta jangka panjang.
Neraca Kehidupan Spodoptera pectinicornis (Hampson) dengan Pakan Gulma Kayu Apu Pistia stratiotes Linn yang diberi Pupuk NPK dan AB Mix Kurnia Komala Sari; Muhammad Indar Pramudi; Samharinto Soedijo
Rawa Sains: Jurnal Sains STIPER Amuntai Vol 12 No 2 (2022): Vol 12 No 2 (2022): Edisi Desember 2022
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36589/rs.v12i2.239

Abstract

Penelitian ini bertujiuan untuk mengkaji neraca kehidupan agens pengendali hayati Spodoptera pectinicornis yang diberi pakan kayu Apu Pistia stratiotes dengan perlakuan pemupukan NPK dan AB mix. Penelitian dilakukan bulan Maret sampai bulan Mei 2021 di Laboratorium Pengendali Hayati danRumah Kaca Entomologi Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru. Datapenelitian ini di analisis secara deskrptif yaitu menghitung populasi S. pectinicornis dalam satu siklushidup. Terdapat 3 perlakuan dan 3 ulangan dalam 100 butir telur S. pectinicornis. Berdasarkan hasil pengamatan dari masing – masing perlakuan menunjukkan kurva pertumbuhan hidup serangga ini jumlah keperidian yang dihasilkan tinggi dengan tingkat kemampuan hidup yang rendah pada awal pertumbuhan hingga meningkat seiring bertambahnya waktu. Pada nilai gross reproductive rate (GRR) tertinggi pada perlakuan AB mix sebesar 1912 individu/generasi. Nilai laju reproduksi bersih (Ro) paling tinggi terdapat pada perlakuan AB mix sebesar 129,520. Nilai rataan masa generasi (T) paling singkat pada perlakuan pupuk NPK hanya 26,334 hari. Nilai laju pertumbuhan intrinsik (r) paling tinggi terdapat pada perlakuan pupuk AB mix sebesar 0,164 individu/iinduk/hari. Perhitungan laju pertumbuhan terbatas (λ) menunjukkan perlakuan AB mix mengalami peningkatan populasi tertinggi sebesar 1,174 individu/iinduk/hari. Kayu apu yang diberi perlakuan pupuk NPK dan AB mix dapat meningkatkan laju perkembangan populasi dalam neraca serangga S. pectinicornis.
Analisis Komoditas Unggulan Subsektor Peternakan di Kabupaten Barito Kuala Fuzi Maulana Ash’ari; Yarna Hasiani; Raga Samudera
Rawa Sains: Jurnal Sains STIPER Amuntai Vol 12 No 2 (2022): Vol 12 No 2 (2022): Edisi Desember 2022
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36589/rs.v12i2.240

Abstract

Salah satu cara dalam pengembangan produk pertanian unggulan subsektor peternakan di daerah adalah dengan mengidentifikasi subsektor produk peternakan unggulan yang dominan di kawasan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi sektor peternakan unggulan di Kabupaten Barito Kuala. Proses pengumpulan data dilakukan dengan metode survei berdasarkan data sekunder. Pengumpulan data sekunder bersumber dari dokumen dan data subsektor peternakan yang dimiliki oleh Badan Pusat Statistik (BPS) kabupaten Barito Kuala dan Provinsi Kalimantan Selatan. metode yang digunakan untuk analisis data berupa analisis Location Qoutient (LQ) untuk mengetahui subsektor basis dan non basis. Input data dalam perhitungannya adalah jumlah populasi ternak secara times series mulai tahun 2017 sampai dengan 2020. Berdasarkan hasil analisis Location Qoutient (LQ) dihasilkan nilai LQ sapi perah, kuda, domba dan ayam petelur adalah 0, ternak ayam pedaging dengan nilai LQ sebesar 0,51 dan itik sebesar 0,95 dikategorikan sebagai komoditas non basis, sedangkan nilai LQ terbesar (1). Ayam kampung sebesar 6,19 kemudian (2). Itik manila sebasar 5,74, (3). Babi sebesar 4,72, (4). Ternak kerbau sebesar 4,13, (5). Sapi potong sebesar 3,01, dan (6). Kambing sebesar 1,30. Komoditas ternak tersebut dikategorikan sebagai komoditas basis. Potensi komoditas peternakan tersebut tidak hanya dapat dikembangkan untuk kebutuhan di daerah itu sendiri melainkan juga dapat memenuhi di daerah sekitarnya.
Komparasi Pendapatan Usaha Tani Padi Karang Dukuh Di Dua Tipe Pasang Surut Kecamatan Mandastana Arif Dwi Adrianto; Ari Jumadi Kirnadi; Inda Ilma Ifada
Rawa Sains: Jurnal Sains STIPER Amuntai Vol 12 No 2 (2022): Vol 12 No 2 (2022): Edisi Desember 2022
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36589/rs.v12i2.241

Abstract

Desa Tabing Rimbah dan Desa Puntik Dalam merupakan desa yang terletak di Kecamatan Mandastana. Desa Tabing Rimbah dengan tipologi B lahan 482 m2 sedangkan Desa Puntik Dalam dengan tipologi C lahan 91 m2. Dari tipe lahan B dan C pasang surut di Kecamatan Mandastana terdapat jenis lahan yang berbeda, perbedaan itu akan berpengaruh terhadap produksi beras yang dihasilkan yang berakibat pada pendapatan yang diterima petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komparasi pendapatan usaha tani padi karang dukuh di dua tipe pasang surut yang berbeda Kecamatan Mandastana. Penelitian dilaksanakan pada November 2021. Populasi adalah petani padi tipe B sebanyak 165 orang dan petani padi tipe C sebanyak 153 orang dengan sampel petani tipe B sebanyak 15 orang dan tipe C sebanyak 15 orang dengan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan analisis deskriptif, analisis biaya dan komparasi pendapatan dengan uji T.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan petani lahan pasang surut tipe B didapat total biaya ekplisit Rp. 629,236,127 dan tipe C Rp.610,820,680 sedangkan biaya implisit tipe B Rp.213,037,500 dan tipe C Rp.203,267,750. Dengan biaya total pada tipe B Rp.842,273,627 dan tipe C Rp.814,088,430. Terdapat perbedaan rata-rata yang signinifikan pendapatan gabah dan beras pada petani di lahan tipe B dan C lahan pasang surut Kecamatan Mandastana.
Pengaruh Konsumsi Pangan dan Pengeluaran Pangan Serta Pengetahuan Gizi Ibu Terhadap Balita Stunting Di Wilayah Pinggiran Sungai Kalimantan Selatan Ahmad Suhaimi; Syarkani Rahman; Rum Van Royensyah; Purna Purna Kusumayana; Eko Eko Agus Mulyo Jati; Misransyah Misransyah
Rawa Sains: Jurnal Sains STIPER Amuntai Vol 12 No 2 (2022): Vol 12 No 2 (2022): Edisi Desember 2022
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36589/rs.v12i2.242

Abstract

Masalah gizi yang terjadi pada masa tertentu akan menimbulkan masalah pembangunan dimasa yang akan datang. Keterlambatan dalam memberikan pelayanan gizi akan berakibat kerusakan yang sulit dan bahkan mungkin tidak dapat ditolong. Oleh karena itu, usaha-usaha peningkatan gizi terutama harus ditunjukkan pada bayi atau anak balita dan ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsumsi pangan, pengeluaran pangan dan pengetahuan gizi ibu rumah tangga dan mengetahui pengaruh konsumsi pangan, pengeluaran pangan dan pengetahuan gizi ibu terhadap kejadian stunting pada balita. Penelitian ini dilaksanakan pada rumah tangga di wilayah pinggirann sungai Kalimantan Selatan. Jenis penelitian asosiatif, dengan menggunakan metode wawancara dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan dari 180 sampel rumah tangga, 102 responden (55,66%) dengan kategori konsumsi pangan beragam dan 78 responden (43,33%) dengan kategori konsumsi pangan tidak beragam. Selanjutnya untuk pengeluaran pangan terdapat 120 responden (66,67%) termasuk kedalam kategori proporsi pengeluaran pangan rendah dan 60 responden (33,33%) termasuk kedalam kategori proporsi pengeluaran pangan tinggi. Pengetahuan ibu tentang gizi menunjukkan 92 responden (51,11%) dengan kategori pengetahuan cukup, dan 88 responden (48,88%) pengetahuan baik. Dan hanya variabel konsumsi pangan berpengaruh dominan terhadap kejadian stunting balita yang bermukim pada rumah tangga di wilayah pinggiran sungai.

Page 2 of 2 | Total Record : 16