cover
Contact Name
Nazwar Hamdani Rahil
Contact Email
nhrahil@respati.com
Phone
+6282126797911
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Jl. Laksda Adisucipto, KM. 6.3 Depok
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
ISSN : 26572397     EISSN : -     DOI : -
Prosiding ini di terbitkan untuk publikasi artikel hasil penelitian, pengabdian masyarakat yang mencakup bidang kesehatan, sain s dan teknologi, ekonomi, sosial humaniora.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 253 Documents
PEMBERDAYAAN KOMUNITAS DALAM PENILAIAN RESIKO BENCANA DAN SISTEM PERINGATAN DINI POST ERUPSI MERAPI TAHUN 2010 Marti, Eva
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.155 KB)

Abstract

Pada tahun 2010 letusan Gunung merapi menimbulkan 240 korban jiwa. Dalam menghadapi kondisi tersebut, diperlukan pemberdayaan masyarakat berbasis komunitas untuk mengurangi resiko bencana yang dapat terjadi kapan saja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi secara mendalam bagaimana pemberdayaan masyarakat lereng Gunung Merapi dalam penilaian resiko dan sistem peringatan dini saat terjadi bencana. Penelitian menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif yang melibatkan tujuh partisipan yang merupakan tokoh masyarakat yang terlibat langsung dengan kegiatan penanggulangan bencana. Penelitian dilakukan selama 3 bulan pada tahun 2017. Dalam penelitian ini terdapat dua tema yaitu (1) upaya penilaian resiko bencana berdasarkan pengalaman dan (2) Jalur informasi dan sistem peringatan dini yang sudah diketahui dengan baik, namun tidak sepenuhnya dipatuhi. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa masyarakat sudah melakukan penilaian resiko bencana secara mandiri diantaranya pemantauan bentuk fisik gunung berapi secara berkala, penilaian kerentanan yang dimiliki yaitu kondisi geografis, struktur hunian rumah, adanya kelompok rentan dan faktor sosial ekonomi budaya. Masyarakat telah mempunyai sistem peringatan dini berupa sirine, alur komunikasi yang jelas serta jalur evakuasi ketika terjadi bencana. Terdapat beberapa hal yang masih perlu ditingkatkan, diantaranya kepatuhan dari warga asli, simulasi bencana yang terstruktur serta perlu dibentuk organisasi khusus untuk penanggulangan situasi bencana.Kata kunci : pemberdayaan komunitas, resiko bencana, erupsi MerapiIn 2010, Merapi eruption caused 240 people died. To deal with this condition, it is important that the community is prepared in order to reduce the unpredicted risk of this disaster.The aim of this study is to explore how the empowerment of Merapi local community in disaster risk assessment and early warning system. Using qualitative method with phenomenological design , with seven participants which were local community leaders who involved in disaster prevention. The study was conducted for 3 months in 2017. Two themes were generated as the results, (1) disaster risk assessment based on the experience and (2) information path and early warning system s that are well known, but not fully obeyed. From the results of the study, it was found that the community had conducted their own disaster risk assessment, including monitoring the physical form of volcanoes regularly , assessing their vulnerabilities such as geographical conditions, housing structures, vulnerable groups and socio -economic cultural factors. The community has an early warning system in the form of sirens, clear communication schemes and evacuation routes. However, there were should impro ve including compliance from indigenous people, structured disaster simulations and special organizations need to be formed to deal with disaster situations.Keywords: community empowerment, disaster risk, Merapi eruption
HUBUNGAN PAPARAN INFORMASI MOP DAN MINAT CALON AKSEPTOR KB MOP TERHADAP SYSTEM REWARD Indrawati, Fika Lilik
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.652 KB)

Abstract

Latar Belakang: Keikutsertaan pria dalam program MOP mengalami kenaikan dan bahkan penurunan meskipun dibeberapa Kabupaten/Kota di DIY sudah ada program reward bagi pria yang mau mengikuti MOP. Tujuan: untuk mengetahui hubungan paparan informasi MOP dan minat calon akseptor KB MOP terhadap system reward. Metode: Penelitian kuantitatif, crosssectional dengan jumlah sampel total 60 laki-laki diambil secara purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi. Analisa bivariate dengan bantuan program komputer. Hasil: Ada korelasi antara informasi dengan minat (p = 0,021) di Kabupaten dengan reward (Bantul) dan tanpa reward (Gunungkidul). Kesimpulan: Pria PUS dengan paparan informasi yang tinggi mayoritas memiliki minat yang tinggi untuk menggunakan KB MOP. Sedangkan pria PUS dengan paparan informasi yang rendah mayoritas memiliki minat yang rendah pula untuk menggunakan KB MOP. Koefisien korelasi didapatkan nilai sebesar 0,021 yang artinya paparan informasi dan minat pria PUS memiliki tingkat hubungan yang cukup kuat.Kata kunci : KB, MOP, Paparan informasi, MinatBackground: The participation of men in the MOP program has increased and even decreased even though in some regencies / cities in DIY there have been reward programs for men who want to participate in MOP. Objective: to find out the relationship between exposure to MOP information and the interest of prospective MOP acceptors towards the reward system. Methods: Quantitative research, cross-sectional with a total sample of 60 men taken by purposive sampling according to the inclusion criteria. Bivariate analysis with the help of a computer program. Results: There is a correlation between information with interest (p = 0.021) in the district with reward (Bantul) and without reward (Gunungkidul). Conclusion: Most PUS men with high exposure to information have a high interest in using KB MOP. While PUS men with low exposure to information, the majority have a low interest in using KB MOP. The correlation coefficient obtained a value of 0.021, which means that exposure to information and interest in EFA men has a fairly strong level of relationship.Keywords: Family Planning, MOP, Information disclosure, Interest
PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK PASCABENCANA (STUSI KASUS GEMPA DAN TSUNAMI DI HUNTARA BALAROA, PALU, SULAWESI TENGAH) Nurtyas, Maratusholikhah
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.244 KB)

Abstract

Indonesia adalah negara yang rentan terhadap bencana karena kondisi geografis, geologis, hidrologis maupun demografisnya. Gempa dan tsunami yang terjadi di Donggala Sigi Palu Moutong, Sulawesi Tengah yang terjadi pada tanggal 28 September 2018 menyebabkan 2.113 orang meninggal, 4.612 mengalami luka berat, 113 korban hilang dan 152 orang tertimbun. Jumlah pengungsi mencapai 70.821 jiwa yang tersebar dalam 24 titik pengungsian. Bencana tidak hanya dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan, kerugian harta benda bahkan korban jiwa namun juga dapat menimbulkan krisis kesehatan termasuk pelayanan kesehatan ibu dan anak. Tujuan pengabdian adalah untuk mengimplementasikan beberapa kegiatan pelayanan kesehatan ibu dan anak pasca bencana di Huntara Balaroa. Kegiatan diawali dengan pendataan penyintas yang membutuhkan logistik dan paket personal hygiene, pendistribusian serta pelayanan kesehatan terutama ibu dan anak di Huntara Balaroa. Implementasi pelayanan kesehatan ibu dan anak yang dilaksanakan yaitu 2 antenatal care, 1 post natal care, 1 neonatal care, 2 konsultasi keluarga berencana serta trauma healing pada anak-anak. Pelayanan kesehatan ibu dan anak pasca bencana di Huntara Balaroa sangat diperlukan.Kata kunci: Kesehatan, Ibu, Anak, Pasca Bencana, Studi KasusIndonesia is a vulnerable disasters country because its geographical, geological, hydrological and demographic conditions. The earthquake and tsunami that occurred in Donggala Sigi Palu Moutong, Central Sulawesi, on September 28, 2018, caused 2.113 people die, 4.612 seriously injured, 113 victims missing and 152 people buried. The number of refugees reached 70,821 people who were scattered in 24 refugee points. Disasters can not only lead to environmental damage, loss of property and even casualties but can also lead to health crises including maternal and childhealth care. Objective of this service was to implement several post-disaster maternal and child health care activities at Balaroa Shelter. Activities began with collecting data of survivors who need logistics and personal hygiene packages, distribution and health care, especially for mothers and children in Balaroa Shelter. The implementation of maternal and child health care carried out was 2 antenatal care, 1 post natal care, 1 neonatal care, 2 family planning consultations and trauma healing for children. Post-disaster maternal and child health care at Balaroa Shelter are very necessary.Keywords:Health, Maternal, Child, Post-disaster, Case Study
PERBEDAAN NILAI APGAR MENIT PERTAMA BAYI BARU LAHIR DENGAN KETUBAN PECAH DINI DAN NORMAL KETUBAN PECAH DI RSUD KOTA YOGYAKARTA Melania Wahyuningsih, Ni Wayan Yuliani,
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.084 KB)

Abstract

Ketuban pecah dini adalah salah satu penyulit dalam meningkatkan kesakitan dan kematian perinatal yang dapat menyebabkan terjadinya asfiksia neonatorum. Mayoritas komplikasi ibu yang mengalami ketuban pecah dini berisiko menyebabkan gawat janin. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui perbedaan Nilai Apgar bayi baru lahir dengan ketuban pecah dini dan normal ketuban pecah dini di RSUD Kota Yogyakarta. Penelitian kuantitatif dengan komparatif melalui pendekatan secara Retrospektif. 42 ibu yang mengalami ketuban pecah dini 42 ibu dengan normal ketuban pecah. Teknik Sampling dengan metode Purposive Sampling. Nilai apgar menit pertama bayi baru lahir pada ibu yang mengalami KPD dengan nilai Median 7.00, Nilai Minimum 4 dan Nilai Maksimum 8, sedangkan nilai apgar menit pertama bayi baru lahir pada ibu normal ketuban pecah dengan nilai Median8.00, Nilai Minimum 6, NIlai Maksimu 10. Analisa Mann-Whitney test dengan nilai p-value (0.000). Ada perbedaan yang signifikan Nilai Apgar menit pertama bayi baru lahir pada ibu bersalin dengan ketuban pecah dini dan normal ketuban pecah di RSUD Kota Yogyakarta tahun 2017.Kata kunci: nilai apgar, ketuban pecah dini, normal ketuban pecahPremature rupture of membranes is one of the complications in increasing the pain and perinatal death which leads to asfiksia neonatorum. Majority the mothers who suffer from premature rupture of the membrane are highly at risk in fetal distress. Aim of this study is to find out the Apgar score difference of first minute newborns among mothers with premature rupture and normal rupture of membranes at Regional Public Hospital of Yogyakarta. This was a comparative quantitative research with a retrospective approach. There were 42 samples from mothers with premature rupture of membranes, and 42 samples from mothers with normal rupture of membranes. The sampling technique was non-probability sampling with a purposive sampling method. The Apgar score of first minute newborns among mothers suffering from premature rupture of membran es was 7.00 which is at Median value, whereas that of the first minute newborns among mothers with normal premature rupture of membranes was 8.00 which is at Median value. Data analysis using Mann-Whitney test indicated a p-value of 0.000. There was a difference in Apgar score of the first minute newborns among mothers suffering from premature rupture of membranes and normal rupture of membranes at Regional Public Hospital of Yogyakarta in 2017 .Keywords: apgar score, premature rupture of membranes, normal rupture of membranes
PENGEMBANGAN APLIKASI I’M SMART (Information Management System for Measuring student Achievement in Real Time) DALAM PROSES PENILAIAN MAHASISWA PPP NERS FIKES UNRIYO Lindung Siswanto, Wahyu Rochdiat Murdhiono,
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (993.481 KB)

Abstract

Pendidikan profesi ners FIKES UNRIYO menggunakan metode student centered learning (SCL) dalam pembelajarannya. Dalam metode SCL, mahasiswa terlibat tidak hanya dengan sesama mahasiswa, tetapi juga dosen, perawat, tenaga kesehatan lain, pasien dan keluarga pasien dalam pembelajarannya. Hal ini memerlukan umpan balik dari dosen dan lahan praktik untuk menciptakan lingkungan belajar yang ideal. Salah satu jenis umpan balik adalah penilaian formatif yang bersifat obyektif dari dosen atau clinical instructor (CI) dan mahasiswa dapat meningkatkan kemampuannya berdasarkan hasil evaluasi tersebut. Hasil analisis kebutuhan menunjukkan bahwa dosen pengampu banyak menunda mengumpulkan nilai ke koordinator stase. Penundaan tersebut umumnya disebabkan ketidakdisiplinan dosen melakukan penilaian dan keterlambatan pemberian file master table nilai oleh Akademik Fakultas. Peneliti mengembangkan aplikasi I’M SMART (Information Management System for Measuring student Achievement in Real Time ) yang memudahkan dosen melakukan penilaian proses secara real time. Uji coba dilakukan pada dosen dan mahasiswa di stase gerontik PPP Ners. Hasil uji coba menunjukkan bahwa I’M SMART dapat membantu dosen melakukan penilaian secara real time dan mahasiswa dapat melihat nilai selama proses belajarnya. Peneliti berharap I’M SMART dapat terus disempurnakan sehingga dapat digunakan menjadi sistem informasi penilaian yang baku tidak hanya bagi PPP Ners tapi juga bagi program studi lain yang membutuhkan.Kata kunci: Aplikasi, Penilaian, Mahasiswa ProfesiThe professional education of FIKES UNRIYO students uses the student centered learning (SCL) method in their learning. In the SCL method, students are involved not only with fellow students, but also lecturers, nurses, other health workers, patients and families of patients in their learn ing. This requires feedback from lecturers and practice land to create an ideal learning environment. One type of feedback is objective formative assessment from lecturers or clinical instructors (CIs) and students can improve their abilities based on the results of these evaluations. The results of the needs analysis show that many lecturers postpone collecting scores to the stase coordinator. The delay is generally due to the indiscipline of the lecturer to assess and delay the granting of the master table value file by the Academic Faculty. The researcher developed the application I 'M SMART (Information Management System for Measuring Student Achievement in Real Time) which makes it easier for lecturers to conduct process assessments in real time. The trial was carried out on lecturers and students at the PPP Ners gerontik stage. The results of the trial show that I 'M SMART can help lecturers conduct assessments in real time and students can see the value during the learning process. The researcher hopes that I 'M SMART can continue to be improved so that it can be used as a standard assessment information system not only for PPP Ners but also for other study programs in need.Keywords: Application, Assessment, Professional Students
PENGETAHUAN DAN KESIAPSIAGAAN CIVITAS AKADEMIKA DALAM MENGHADAPI BENCANA GUNUNG MELETUS DI KAMPUS II UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA Tia Amestiasih, Nazwar Hamdani Rahil,
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.529 KB)

Abstract

Pengetahuan civitas akademika Kampus II Universitas Respati Yogyakarta dalam mengahadapi bencana gunung merapi sangat penting, terlebih kesiapsiagaan bencana. Letak kamps II Universitas Respati Yogyakarta yang terletak di daerah Maguwoharjo, meskipun relative aman dari bahaya letusan Gunung Merapi, namun tetunya tetap sangat rentan terkena dampak erupsi gunung merapi.Tujuan penelitian ini, untuk mengetahui pengetahun dan kesiapsiagaan civitas akademika Kampus 2 Universitas Respati Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain obesrvasioanal analitik. Sampel penelitian ini adalah dosen, karyawan dan mahasiswa Kampus II Universitas Respati Yogyakarta dengan jumlah 50 responden dengan teknik sampling simple random sampling. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini, pengetahuan 49 responden (98%) kategori tinggi, kesiapsiagaan sebgaian besar kurnag 23 responden (46%)Jenis penelitian ini adalah kuantitatif Variabel penelitian ini adalah pengetahuan kesiapsiagaan bencana.Kesimpulan penelitian ini, pengetahuan responden mayoritas dalam kategori tinggi (98%), dan kesiapsiagaan responden sebagian besar dalam kategori rendah (46%).Kata kunci : Pengetahuan, Kesiapsiagaan, Bencana Erupsi Gunung MerapiKnowledge of the academics of Campus II at the University of Respati Yogyakarta in dealing with the Mount Merapi disaster was very important, especially disaster preparedness. Location of Camp II Yogyakarta Respati University located in the Maguwoharjo area, although r elatively safe from the danger of the eruption of Mount Merapi, but its parents are still very vulnerable to the effects of Mount Merapi eruption. This type of research is quantitative research with analytic obesity design. The sample of this research is Campus II lecturers, employees and students of Respati University Yogyakarta with a total of 50 respondents with simple random sampling sampling technique. Data analysis using descriptive analysis. The results of this study, knowledge of 49 respondents (98% ) in the high category, preparedness as much as 23 respondents (46%) The type of this study is quantitative Variables of this study are knowledge of disaster preparedness. Conclusion of this study, the majority of respondents knowledge in the high category (98% ), and respondent preparedness is mostly in the low category (46%).Keyword: Knowledge, Preparedness, Mount Merapi Eruption
KARAKTERISTIK IBU HAMIL PADA KEIKUTSERTAAN VCT (VOLUNTARY COUNSELLING AND TESTING) DI SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Fika Lilik Indrawati, Rizka Ayu Setyani,
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.239 KB)

Abstract

Kasus HIV/AIDS di Indonesia, khususnya Kabupaten Sleman, DIY meningkat pada ibu hamil.Oleh sebab itu, pemerintah melaksanakan Program PPIA (Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak) untuk memutus rantai penularan dari ibu dan bayi. Salah satu aturan program PPIA yaitu mewajibkan seluruh ibu hamil untuk melakukan tes HIV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik ibu hamil yang mempengaruhi partisipasi dalam tes HIV di Kabupaten Sleman meliputi umur, pendidikan, dan status pekerjaan ibu hamil. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan Analisis Data Sekunder (ADS). Penelitian dilakukan pada April – Oktober 2018. Populasi data sekunder yang digunakan adalah data ibu hamil yang melakukan tes HIV di 25 Puskesmas Wilayah Kabupaten Sleman DIY sebanyak 9394 responden. Pengambilan sampel melalui purposive sampling. Pada penelitian ini, sampel data sekunder yang dipilih adalah Puskesmas Kalasan dengan 435 data ibu hamil. Puskesmas Kalasan dipilih karena memiliki data ibu hamil dengan status HIV positif tertinggi pada tahun 2017. Hasil penelitian ini yaitu 77,7% ibu hamil berusia 20-35 tahun, 94% ibu hamil berpendidikan SMA/SMK, serta 99,1% ibu hamil sebagai ibu rumah tangga. Pada penelitian ini disimpulkan bahwa mayoritas ibu hamil berada pada usia produktif, memiliki tingkat pendidikan menengah, dan sebagai ibu rumah tangga.Kata kunci : karakteristik, ibu hamil, VCTHIV/AIDS cases in Indonesia, especially in Sleman, Yogyakarta increased in pregnant women. Therefore, the Government is implementing PMTCT (Prevention of Mother to Child HIV Transmission) to break transmission chain from the mother to the baby. One of the rules requires that the entire PMTCT program pregnant women to do HIV testing. This research aims to know the characteristics of pregnant women that affect participation in HIV testing in Sleman include age, education, and employment status of pregnant women. Quantitative research uses descriptive method with Secondary Data Analysis approach. The research was held on April – October 2018. The population data used are secondary data on pregnant women who do HIV testing in 25 PHC of Sleman as much 9394 respondents. Sampling through purposive sampling. In this study, samples of selected secondary data of 435 pregnant women in Kalasan PHC. Kalasan PHC was chosen because it has data of pregnant women with the highest HIV -positive status on 2017. The results of this research that is 77.7% of pregnant women aged 20 -35 years, 94% of pregnant women are educated SMA/SMK, and 99.1% of pregnant women as housewives. In this study it was concluded that the majority of pregnant women was at ages of productive, having a level of secondary education, and as a housewife.Keywords: characteristics, pregnant women, VCT
PEMBERIAN BUKU SAKU TANGGAP BENCANA MENINGKATKAN PENGETAHUAN KADER KESEHATAN Lidia Yuliardian, Endiyono,
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.122 KB)

Abstract

Latar Belakang : Bencana merupakan suatu kejadian yang mengakibatkan kerugian manusia, baik kerugian material maupun imaterial. Kader kesehatan adalah relawan yang berperan sebagai penggerak dalam meningkatkan kesiapsiagaan masyar akat danmemberikan respon secara cepat pada saat bencana. Mengurangi resiko bencana dapat dilakukan dengan pemberian buku saku tanggap bencana untuk meningkatkan pengetahuan pada kader kesehatan. Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian buku saku tanggap bencana terhadap pengetahuan kader kesehatan di Desa Karang cegak Kecamatan Kutasari. Metode:Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain pre-eksperimental with one group pretestposttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kader kesehatan di Desa Karangcegak, jumlah sampel 30 responden dengan teknik total sampling. Instrument pengambilan data mengguanakan kuesioner, analisa data menggunakan uji Paired t-test. Hasil Penelitian:Ada pengaruh pemberian buku saku tanggap bencana terhadap pengetahuan kader kesehatan dengan nilai p-value=0,000 (p-value< 0,05). Kesimpulan: Pemberian buku sakut anggap bencana memberikan pengaruh dalam meningkatkan pengetahuan kader kesehatan di Desa Karangcegak Kecamatan Kutasari.Kata Kunci :Buku saku tanggap bencana, kader kesehatan, pengetahuanBackground :Disaster is an event that results in human losses, both material and immaterial losses. Health cadres are volunteers who play a role as a driver in increasing community preparedness and responding quickly to disasters. Reducing disaster risk can be done by giving disaster response pocket books to increase knowledge to health cadres. Objective: To determine the effect of giving disaster response pocket books to the knowledge of health cadres in Karangcegak Village, KutasariSub-District. Method: This study used a quantitative method with a pre-experimental design with one group pretest-posttest design. The population in this study were all health cadres in Karangcegak Village, the number of samples was 30 respondents with total sampling technique. Questionnaire sheet was used as the isntrument to collec data and the data were analyzed using paired t-test. Results: There was an effect of giving disaster response pocket books to the knowledge of health cadres with a p-value = 0,000 (p-value <0.05). Conclusion: The provision of disaster response pocket books has an influence in increasing the knowledge of health cadres in Karangcegak Village .Keywords: Disaster response pocket books, health cadres, knowledge
OPTIMALISASI DISEMINASI INFORMASI PADA MITIGASI BENCANA Darmasetiadi, Doni
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.128 KB)

Abstract

Indonesia sebagai negara yang rawan akan bencana alam Ada berbagai jenis bencana yang terjadi di Indonesia, seperti banjir, gempa bumi, tanah longsor, dan sebagainya. Hal ini memerlukan suatu diseminasi informasi yang tepat kepada publik, yakni masyarakat Indonesia. Namun, penerapan diseminasi ini tidak boleh sembarangan dan perlu mengacu pada UU No.23 Tahun 2007 tentang Penanganan Bencana dan Permen Kominfo Nomor 17/Per/M.Kominfo/03/2009 tentang Diseminasi Informasi Nasional oleh Pemerintah, Pemerintah Dae rah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Proses ini memerlukan pemahaman bahwa porses diseminasi informasi kebencanaan merupakan bagian dari komunikasi krisis kebencanaan yang terjadi pada pra dan pasca bencana. Penerapan diseminasi agar optimal dapat mengadopsi teori pemasaran modern, yakni penerapan Teori STP, dimana menerapkan Segmentatin, Targeting, dan Positioning dalam proses penyebarannya. Tujuannya agar mengoptimalkan penyeberapan informasi dengan menekankan kebutuhan informasi dari kelompok-kelompok publik.Kata kunci : diseminas i informasi, komunikasi krisis, dan teori STPIndonesia is a country prone to natural disasters. There are several kinds of natural disasters found in Indonesia, such as flood, earthquake, landslide, and so forth. To be able to manage such condition, appropriate public information dissemination is badly needed. The implementation of dissemination, however, cannot be carried on carelessly. This has to refer to Regulation No. 23 Year 2007 on Disaster Management and The Communication and Information Ministerial Regulation No. 7/Per/M/Kominfo/03/2009 on National Information Dissemination by the Government, Provincial Governments and Regional Government. The process needs comprehensive understanding that the disaster information dissemination process is part of disaster crisis communication that occurs in pre-disaster and post-disaster. In order to make the dissemination implementation optimal, the modern marketing theory namely STP Theory can be adopted. The theory implements Segmentation, Targeting, and Positioning in the process of its spread. The purpose is to optimize the dissemination of information by emphasizing the information needs of public groups.Keywords: information dissemination, crisis communication, STP theory
PENGARUH PENYULUHAN GIZI TENTANG SARAPAN PAGI MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA TERHADAP ASUPAN ZAT GIZI MAKRO (ENERGI, PROTEIN, LEMAK, DAN KARBOHIDRAT) PADA SISWA KELAS V DI SD NEGRI BHAYANGKARA YOGYAKARTA Septriana, Angelina Swaninda, Dian Anindi Safitri,
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.329 KB)

Abstract

Latar Belakang : Angka tidak sarapan pada anak-anak di Yogyakarta hingga 60%. Melewatkan sarapan akan menurunkan konsentrasi dan anemia. Anak usia sekolah memerlukan media yang sesuai dan memadai untuk menambah pengetahuan serta pengembangan sikap dan norma t entang kesehatan. Media yang dipilih dan mudah diterapkan kepada anak usia sekolah salah satunya melalui permainan ular tangga.Tujuan: Mengetahui pengaruh penyuluhan gizi tentang sarapan pagi melalui permainan ular tangga terhadap asupan zat gizi makro (Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat) pada siswa kelas V di SD Negeri Bhayangkara Yogyakarta. Metode: Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Bhayangkara Yogyakarta dengan menggunakan desain one group pretest-posttest. Jumlah sampel adalah 43 siswa, dipilih dengan teknik sistematik random sampling.Data dianalisis dengan menggunakan uji Paired T-Test dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil :Rata-rata asupan untuk zat gizi makro (energi, protein, lemak, karbohidrat) menunjukkan terjadi peningkatan asupan setelah diberikan intervensi. Berdasarkan uji statistik terdapat pengaruh penyuluhan gizi melalu permainan ular tangga terhadap asupan energi, protein, dan karbohidrat (p value: 0,000), namun tidak demikian dengan asupan lemak (p value : 0,079). Kesimpulan: Ada pengaruh penyuluhan gizi tentang sarapan pagi melalui permainan ular tangga terhadap asupan energi, protein, dan karbohidrat pada siswa SD Negeri Bhayangkara Yogyakarta(p<0,05). Tidak ada pengaruh penyuluhan gizi tentang sarapan pagi melalui permainan ular tangga terhadap asupan lemak pada siswa SD Negeri Bhayangkara Yogyakarta (p>0,05).Kata kunci :Asupan zat gizi makro, permainan ular tangga, anak sekolah dasar.Background:The highest number of children that has not breakfast in Yogyakarta is up to 60%. Skipping the breakfast will reduce concentration and anemia. Students need corresponding media to increase knowledge development attitudes and norms about healthy. One of the media that easy to apply is ular tangga board game. Objective:To knowthe influence of nutrition counseling about breakfast through ular tangga board game to macronutrien intake (energy, protein, fat, and carbohydrate) of elementary school on students of Bhayangkara Yogyakarta. Method:This research was conducted at Bhayangkara State Elementary School Yogyakarta which took place in February 2017 by using one group pretest-posttest design. The sample of this research is 43 students ,using systematic random sampling technique. Data was analyzed by using Paired T -Test with significance level 0,05.Result:Average intake for macro nutrients (energy, protein, fat,carbohydrate) showed an increase in intake after intervention. Based on statistical test there is the influence of nutritional counseling through ular tangga board game aga ints intake of energy, protein, carrbohydrate (p value: 0,000), but no effect with fat intake (p value : 0,079). Conclusion:There is influence of nutrition counseling about breakfast through ular tangga board game to energy, protein and carbohydrate intake at elementary school student of Bhayangkara Yogyakarta. Not influence nutrition counseling about breakfast through game of snake ladder to fat intake at elementary school student of Bhayangkara Yogyakarta (p > 0,05)Keywords: intake of macro nutrients, ular tangga board game, primary school students.

Page 3 of 26 | Total Record : 253