Articles
33 Documents
Search results for
, issue
"Vol 5, No 4 (2019): November-Desember"
:
33 Documents
clear
PERTANGGUNG JAWABAN PERUSAHAAN TRANSPORTASI TERHADAP KERUSAKAN BARANG MILIK PENUMPANG
Isma Sari Ritonga;
Bahmid 0
JURNAL PIONIR Vol 5, No 4 (2019): November-Desember
Publisher : Universitas Asahan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (143.699 KB)
|
DOI: 10.36294/pionir.v5i4.913
Transportasi diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Semakin berkembang sarana transportasi semakin mudah terjalin hubungan antar manusia. Sejak jaman purba perpindahan masyarakat manusia telah terjadi. Mobilitas penduduk ini diikuti juga oleh mobilitas barang yang dibawa oleh mereka. Oleh karena itu sarana transportasi sejak masa lampau telah dibutuhkan oleh manusia, terlebih pada jaman sekarang dimana mobilitas manusia dan barang sangatlah tinggi. Berdasarkan hal tersebut, maka permasalahan yang akan diteliti adalah: 1.Bagaimana hak dan kewajiban perusahaan transportasi dan penumpang pada barang bawaan ? 2. Bagaimana Tanggung Jawab hukum atas kecelakaan yang menimbulkan kerugian terhadap Konsumen ?. Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yuridis dan spesifikasi yang digunakan dalam penelitian ini bersifat penelitian deskriptif analitis. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa Kewajiban yang utama dari perusahaan adalah mengangkut barang yang diterimanya sampai ditujuan dengan tidak ada kekurangan apapun dan menyerahkannya sesuai dengan surat angkutan yang diisi dan ditandatangani oleh pengirim barang. Sebelum perusahaanan melakukan pengiriman wajib mengadakan pemeriksaan barang-barang apakah barang-barang yang diserahkan kepadanya untuk diangkut telah memenuhi syarat-syarat perusahaanan misalnya dalam pembungkusan. Kata Kunci: perusahaan transportasi, barang milik penumpang
PERANAN PERADILAN TATA USAHA NEGARA DALAM MENCIPTAKAN PEMERINTAHAN YANG BAIK DITINJAU DARI SEGI HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
Wirda Eka Putri;
Rahmat Rahmat;
Junindra Martua
JURNAL PIONIR Vol 5, No 4 (2019): November-Desember
Publisher : Universitas Asahan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (175.977 KB)
|
DOI: 10.36294/pionir.v5i4.928
Pemerintah dan pemerintahan adalah dua kata yang hampir sama tetapi memiliki arti yang berbeda, apabila dilihat dari segi bahasanya “memerintah” diartikan sebagai menguasai atau mengurus negara atau daerah sebagai bagian dari sebuah negara. Oleh karena itu pemerintah secara singkat dapat diartikan sebagai kekuasaan untuk memerintah suatu negara, misalnya sebuah negara membutuhkan pemerintah yang kuat dan bijaksana. Berdasarkan hal tersebut, maka permasalahan yang akan diteliti adalah : 1. Bagaimana peranan Peradilan Tata Usaha Negara dalam menciptakan pemerintahan yang baik di tinjau dari sudut pandang Hukum Administrasi Negara. 2. Apakah yang menjadi wewenang dari Peradilan Tata Usaha Negara dalam memutuskan perkara yang ada dalam lingkup peradilan Tata Usaha Negara. Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yuridis dan spesifikasi yang digunakan dalam penelitian ini bersifat penelitian deskriptif analitis. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa Republik Indonesia sebagai negara hukum yang berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 bertujuan untuk mewujudkan tata kehidupan negara berbangsa dan bernegara. Menghadapi masyakat yang beraneka ragam, dinamis dan memiliki persoalan tersendiri dan berbeda-beda maka pemerintah harus membuat standarisasi pemerintahan dan meningkatkan pelayanan dalam pemerintahan dalam bidang administrasi kususnya. Begitu kompeksnya masalah yang dialami oleh masyarakat maka pemerintah menciptakan sebuah peradilan untuk menyelesaikan sengketa-sengketa yang di hadapi masyarakat. Lembaga peradilan merupakan penyalur bagi kehidupan rakyat dalam rangka mencapai tujuan bernegara. Beberapa penjelasan dapat kita ketahui bahwa Peradilan Tata Usaha. Kata Kunci: Pemerintah, kekuasaan, Hukum Administrasi Negara
TANGGUNG JAWAB NOTARIS TERHADAP JAMINAN PIDUSIA
Masnur Syahputra;
Bahmid Bahmid;
Emiel Salim Siregar
JURNAL PIONIR Vol 5, No 4 (2019): November-Desember
Publisher : Universitas Asahan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (146.723 KB)
|
DOI: 10.36294/pionir.v5i4.918
Suatu akta jaminan fidusia yang ditanda tangani oleh notaris merupakan sepenuhnya tanggung jawab notaries dalam hal akan melakukan akan melakukan pendaftaran fidusia, suatu pendaftaran fidusia akan mendapatkan sertifikat jaminan fidusia, sertifikat jaminan fidusia yang dimaksud adalah sebagai bukti bahwa objek yang dijaminkan untuk kepentingan kreditur dalam menjaminkan sejumlah uang yang diberikan kepada debitur. Maka dari itu notaris bertanggung jawab atas terbitnya sertifikat jaminan fidusia. Maka oleh sebabi itu terdapat 3 (tiga) bentuk tanggung jawab notaris ketika hendak melakukan pendaftaran jaminan fidusia secara online, apabila ditemukan ketidaksesuaian objek jaminan fidusia maka pertanggungjawaban administratif perdata notaris dan pertanggung jawaban pidana notaris, apabila terjadi kesalahan ketik yang dilakukan oleh notaris maka notaris wajib melakukan perbaikan akta. Berdasarkan hasil penelitian ini penulis menyarankan kepada notaries suapaya lebih berhati-hati, teliti dan cermat pada saat melakukan pendaftaran jaminan fidusia. Kemudian kepada pemerintah khususnya kepada kementrian hokum dan hak asasi manusia diharapkan agar dapat meningkatkan sistem untuk menjamin keabsahan pendaftaran jaminan fidusia, sistem yang dimaksud adalah sistem yang tidak dapat mempunyai penafsiran ganda mengenai sertifikat-sertifikat pendaftaran fidusia yang valid dan tidak terdafat sistem ganda, maksudnya pengajuan pendaftaran fidusia tidak dapat didaftarkan lagi apabila sudah ada yang mendaftar agar tidak merugikan berbagai pihak yang berkepentingan atas objek jaminan fidusia yang dimaksud. Peran notaris sebagai pejabat yang berwenang dalam jaminan fidusia dan jaminan-jaminan lain. Kata Kunci: Notaris, Tanggung Jawab Notaris, Pendaftaran Jaminan Fidusia.
TINJAUAN YURIDIS MENGENAI TUGAS DAN KEWAJIBAN PELAYANAN PUBLIK TENTANG KEWAJIBAN PAJAK DITINJAU DARI HUKUM ADMINSISTRASI NEGARA
Libna Libna;
Abdul Gani;
Junindra Martua
JURNAL PIONIR Vol 5, No 4 (2019): November-Desember
Publisher : Universitas Asahan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (171.431 KB)
|
DOI: 10.36294/pionir.v5i4.907
Pelayanan publik pada dasarnya memiliki tujuan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana yang tercantum di dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Amanat tersebut mengandung makna negara berkewajiban memenuhi kebutuhan setiap warga negara melalui suatu sistem pemerintahan yang mendukung terciptanya penyelenggaraan pelayanan publik yang prima dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar dan hak sipil setiap warga negara atas barang publik, jasa publik, dan pelayanan administrative. Aparat pemerintah selaku abdi masyarakat mempunyai kewajiban untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Oleh karena itu, untuk terciptanya hubungan yang baik antara aparat pemerintahan dan masyarakat,maka dibutuhkan kerjasama yang baik pula diantara keduanya. Berdasarkan hal tersebut, maka permasalahan yang akan diteliti adalah:1. Bagaimana pelaksanaan pelayanan publik terhadap wajib pajak menurut Undang-undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. 2. Bagaimana kendala dan upaya yang dapat dilakukan untuk peningkatan kualitas pelayanan pubik terhadap wajib pajak. Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yuridis dan spesifikasi yang digunakan dalam penelitian ini bersifat penelitian deskriptif analitis. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa untuk mencapai dan menciptakan masyarakat yang sejahtera, dibutuhkan pembiayaan yang cukup besar. Demi berhasilnya usaha ini, negara mencari pembiayaannya dengan cara menarik pajak. Penarikan atau pemungutan pajak adalah suatu fungsi yang harus dilaksanakan oleh negara sebagai suatu fungsi esensial. Pajak sudah merupakan suatu conditiesine qua non (syarat mutlak) bagi penambahan keuangan negara di beberapa negara yang sudah maju. Kata Kunci : Tinjauan Yuridis, Kewajiban Pelayanan Publik, Kewajiban Pajak
IMPROVING THE STUDENTS’ SPEAKING SKILLS BY USING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING METHOD AT GRADE X IN SMK NEGERI 1 SETIA JANJI IN THE SCHOOL YEAR 2020
Agus Salim Marpaung
JURNAL PIONIR Vol 5, No 4 (2019): November-Desember
Publisher : Universitas Asahan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36294/pionir.v5i4.1177
The objective of the study is to improve the grade X students’ achievement in speaking at SMK Negeri 1 Setia Janji be improved through Contextual Teaching and Learning Method in school year 2020. This research was conducted in grade X of SMK Negeri 1 Setia Janji. This research would be conducted in School year students numbers of 35 people consisted of 28 male students and 7 famel students, because this class the students got the lowest ability in speaking. This research is class action research ( CAR ). To describe the comprehensive data gained, the writer firstly presented the students’ score in cycle I. there are 35 students. Base on the results of test given, the general implementation of the first cycle lasts well but is less conductive. The results average value of 71,7 with learning completeness reached 63 % or in other word as many as 22 students from 35 students and remaining 37 % or 13 students do not pass the study. Thus, activity in the first cycle should be repeated for student learning outcomes through the application of Contextual Teaching and Learning can be improved. The average value of the second cycle is 81,5% with learning completeness reached 88,6 % students who do not pass the study are 11,4 % or as much as 4 with learning competences reached 88, 6 % students, while students who students. Thus, activity on the second cycle need not be repeated. Thus, activity on the second cycle need not be repeated because it exceeds the specified indicators of success that is as much as 88, 6 % of students scored ≥ 65. As more data can be described in the discussion. It is suggested that further research in the same topic should take those relevant factors into consideration. Moreover, in terms of the relationship between pictures and communicating, the writer recommends Contextual Teaching and Learning practice as a means of enhancing students’ mastery of speaking. Key words : Improving, Speaking, Communicating, and Pictures
KONSEP KESELAMATAN DALAM AJARAN CALVINISME
Maria Widiastuti
JURNAL PIONIR Vol 5, No 4 (2019): November-Desember
Publisher : Universitas Asahan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36294/pionir.v5i4.1136
Doktrin keselamatan merupakan salah satu doktrin utama di dalam kekristenan. Seluruh berita Injil tidak lain adalah berita keselamatan orang berdosa melalui penebusan darah Kristus. Salah satu tokoh yang memiliki pengaruh dalam doktrin keselamatan ialah Johanes Calvin. Tulisan ini adalah penyelidikan literatur penganut Calvinisme, dan yang berfokus pada pembahasan mengenai konsep keselamatan dalam ajaran Calvinisme. Calvinisme adalah orang-orang yang menganut dan berpegang teguh pada ajaran Calvin. Dari analisa pandangan Calvinisme mengenai keselamatan bahwa keselamatan terjadi hanya oleh iman, tetapi ketetapan dan kedaulatan Allah sangat berperan di dalamnya. Anugerah dan kedaulatan Allah ini direfleksikan/dituangkan kedalam lima pokok Calvinisme yang dikenal dengan T-U-L-I-P; Total depravity (kerusakan total), Unconditional election (Pemilihan yang tak bersyarat), Limiten atonement (Penebusan terbatas), Irresitible grace (Anugrah yang tak dapat ditolak), dan Perseverence of the Saints (Ketekunan orang-orang kudus). Kelima konsep ini disusun secara logis dan bergantung satu dengan yang lainnya. Allah juga berketetapan bagi mereka yang dipanggil-Nya untuk diselamatkan oleh kematian Kristus. Dia menjamin keselamatan mereka dengan pengaruh Roh Kudus dan menjamin mereka supaya mereka dapat menerima kehidupan kekal yang Allah janjikan kepada mereka. Kata Kunci: Keselamatan, Calvinisme
TEOLOGI MINJUNG DAN RELEVANSINYA DI INDONESIA
Grecetinovitria Merliana Butar-butar
JURNAL PIONIR Vol 5, No 4 (2019): November-Desember
Publisher : Universitas Asahan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36294/pionir.v5i4.1137
Tujuan penelitian adalah mengaitkan sumbangsih teologis dan praktis teologi minjung sesuai dengan konteks Indonesia masa sekarang. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif library research. Teologi Minjung telah membuat sumbangan yang cukup berarti tentang identitas kaum Minjung dan menantang mereka untuk berdiri dan berbicara tentang kemiskinan dan ketertindasan mereka. Hal ini menjadi cerminan bagi kedudukan gereja dan orang Kristen di Indonesia untuk berperan aktif dalam praksis, untuk menjadi pembebas dan pengharapan bagi yang tertindas, tersisihkan dan termarjinalkan.Kata Kunci : Teologi, Minjung, relevansi
UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA/I KRISTEN TARUTUNG KECAMATAN SIPOHOLON KOTA TAPUT
Uranus Zamili
JURNAL PIONIR Vol 5, No 4 (2019): November-Desember
Publisher : Universitas Asahan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36294/pionir.v5i4.1138
Kecerdasan spiritual adalah pengetahuan tentang mengenai diri sendiri, kesadaran diri, kepekaan sosial, empati dan kemampuan untuk berkomunikasi secara baik dengan orang lain. Meningkatkan kecerdasan spiritual sangatlah perlu bagi setiap siswa/i, karena dengan meningkatnya kecerdasan spiritual, maka siswa/i dapat mempunyai kepekaan dalam mengelola perasaan kemudian menjadi kerangka dalam berperilaku, bersosialisasi dengan masyarakat dan dapat mengambil keputusan yang tepat. Namun, untuk meningkatkan kecerdasan spiritual siswa/i kristen Tarutung Kecamatan Sipoholon Kota Tapanuli Utara diperlukan upaya Guru Ilmu Pendidikan. Dampak dari upaya yang telah dilaksanakan oleh Guru ilmu Pendidikan dalam peningkatan kecerdasan spiritual adalah maha siswa/i lebih bisa mengontrol diri ataupun semangat/spiritual, saling menghargai, rasa berempati yang begitu tinggi, social, kelas lebih aktif, efektif, dan menyenangkan. Kesimpulannya adalah upaya yang digunakan guru ilmu Pendidikan dalam meningkatkan kecerdasan spiritual siswa/i kristen Tarutung sangat baik. Kata Kunci: Kecerdasan Spiritual siswa
LEXICAL METAPHOR IN ENGLISH VERSION TEXT OF SURAH AL- ISRA
Agus Salim Marpaung
JURNAL PIONIR Vol 5, No 4 (2019): November-Desember
Publisher : Universitas Asahan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36294/pionir.v5i4.1176
This study deals with lexical metaphor in English version text of Surah Al Isra by applying Systemic Functional Linguistics (SFL). The objectives of the study are to describe the types of lexical metaphor used in English version text of Surah Al Isra how are the metaphors used in Surah Al Isra and the reason for the use of lexical metaphor in Surah Al Isra. This study was conducted by using descriptive research. The sources of data were Surah Al Isra. The findings indicated that firstly, there are three concepts of lexical metaphor in Sura’ Al Isra such as 16 verses (36.36%) for Noun – Noun concept, 14 verses (31.81%) for Noun-Verb concept or verb-noun concept and 12 verses (27.27%) for Noun- Adj concept or adjective-noun concept. Secondly, linguistics realization of Lexical Metaphor in Sura’ Al Isra are through comparing Noun – Noun, Noun-Verb or Verb-Noun and Noun – Adjective or Adjective-Noun. The dominant type of lexical metaphor in Surah Al Isra is Noun - noun concept or Verb-Noun Concept. It means that most of the lexical metaphor is compared by noun and verb or verb and noun. Because this Surah tells us about the night of journey. The night of journey mostly tells about what will happen before and after the night of journey. So, we can find the most lexical metaphor in Sura’ Al Isra is comparing noun into verb or verb into noun. Finally, the reasons of lexical metaphors used in Surah Al Isra are explaining the idea which is out of human life experience, explaining an abstract thing concretely and explaining something unknown yet with something familiar. In this study, the most dominant reason of using lexical metaphor in Surah Al Isra is explaining an abstract thing concretely. There are 4 verses in surah Al Isra about Faith, Laws, Stories, and Prayer. Surah Al Al Isra tells us about the night of journey. This Sura’ explains about what will happen before and after night of journey. The night of journey is an abstract thing. No one in this world has experience about the night of journey except Rasullullah. So, this Surah mostly discusses about it. That’s why, the most dominant reason of using lexical metaphor in Surah Al Isra is explaining an abstract thing concretely. Key Words : lexical metaphor, Systemic Functional Linguistics
SYUKUR DENGAN KEBAHAGIAAN REMAJA
Bernard Lubis
JURNAL PIONIR Vol 5, No 4 (2019): November-Desember
Publisher : Universitas Asahan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36294/pionir.v5i4.1135
The purpose of this study of this study was to examine the correlation between gratitude with adolescen’s happiness, the hupothesis stated that there is a correlation between gratitude with adolescent’s happiness. This study used two scale, gratitude scale and happiness scale. This study involved 20 students late adolescence as the subjects. Data were analyzed using correlation product moment significant 1-tailed. The result showed that there is a significant relationship between gratitude with adolescen’s happiness (sig 1-tailed 0,008 < 0,05). That results of this research suggest that gratitude to increasing happiness. Keywords : adolescents gratitude, adolescents happiness.