cover
Contact Name
Zainuddin Nasution
Contact Email
zainuddin.nasution@kemdikbud.go.id
Phone
+6287877488487
Journal Mail Official
zainuddin.nasution@kemdikbud.go.id
Editorial Address
Pusdatin, Kemendikbud. Jl. R.E. Martadinata, Ciputat, Tangerang Selatan, Telepon (021) 7418808; Faksimilie (7401727; Tromol Pos 7/CPA Ciputat 15411
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Jurnal Teknodik
ISSN : 20883978     EISSN : 25794833     DOI : 10.32550
Core Subject : Science, Education,
Scope: The scope of TEKNODIK Journal is about Educational Technology (Learning), as a discipline, subject material, or profession. The process of activities includes Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation (ADDIE). The scope of TEKNODIK Journal is not only in the form of study, research, or development, but also book review on education technology. Focus: 1. Distant and Open Learning; 2. Information and Communication Technology (ICT) for Education; 3. Learning Strategy; 4. Learning Media; 5. Innovative Learning System or Model; 6. Development of Digital Learning Content; 7. Utilization of ICT and other media for Education (Learning)
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Jurnal Teknodik Vol.XVII No.2 Juni 2013" : 11 Documents clear
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM OPTIMALISASI PERPUSTAKAAN Rahmi Rivalina dan Oos M. Anwas
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.XVII No.2 Juni 2013
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (155.943 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.81

Abstract

diterima: 07 Mei 2013; dikembalikan untuk direvisi: 13 Mei 2013; disetujui: 30 Mei 2013Abstrak: Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah mempengaruhi sistem perpustakaan. Tulisan ini bertujuan untuk: 1) mengkaji tentang fungsi perpustakan konvensional di era teknologi informasi dan komunikasi; 2) mengkaji manfaat TIK dalam mengoptimalkan peran perpustakaan di era informasi; dan 3) mengkaji perbedaan perpustakaan konvensional dan perpustakaan digital. Berdasarkan hasil kajian diketahui bahwa perpustakaan konvensional tidak hanya berfungsi sebagai tempat pencari informasi tetapi juga berfungsi sebagai fungsi edukatif, informatif, penelitian, kultural, dan fungsi rekreasi sehingga perpustakaan tersebut masih tetap diperlukan. Manfaat TIK dalam mengoptimalkan peran perpustakaan; layanan lebih cepat dan lebih luas; pustakawan lebih mudah mengelola bahan pustaka dan memberikan layanan kepada pengguna; dan meningkatkan profesionalisme pustakawan. Perpustakaan konvesional cendrung belum banyak tersentuh teknologi, hampir semua dilakukan manual. Sedangkan perpustakaan otomasi pengelolaan lebih terasa cepat dan dapat memberikan pelayanan maksimal dengan menggunakan teknologi. Perpustakaan otomasi adalah bagian dari sistem digitalisasi, perpustakaan yang lebih terfokus pada sistem automasi dalam operasional dan layanan perpustakaan sehari-hari, sedangkan perpustakaan digital fokusnya adalah pada sistem pengelolaan koleksi digital.Kata-kata Kunci: Teknologi Informasi dan Komunikasi, perpustakaan konvensional, perpustakaan otomasi, perpustakaan digital, perpustakaanAbstract: The development of information and communication technology (ICT) has influenced the library system. This paper is aimed: 1) to examine the function of library in information and communication technology era; 2) to examine the utilization of information and communication technology in optimal the role of library in information era; 3) to examine the difference between conventional and automation library. Based on the result of examining is known conventional library not only has function as the place to get information but also as eduative, informative, research, culture and recreation so that the library still is needed.The utilization of information and communication technology to optimalize the role of library: service rapidly and widely; librarians are easier to process data and document and give the service to the users; to improve professionalism librarians. The conventional library tends lack of technology almost the activity as done manually. Whereas the automation library processing data more rapid n give the maxzimaze using technology. This library automation system is part of digital system, it focused to automation system, operational and service to the user while digital library focused to content it more for retrival information system. Keyword: Teknologi Informasi dan Komunikasi, perpustakaan konvensional, perpustakaan otomasi, perpustakaan digital, perpustakaan
Kumpulan Abstrak Redaksi Teknodik
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.XVII No.2 Juni 2013
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (826.143 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.72

Abstract

FACEBOOK DAN KETUNTASAN BIMBINGAN VIRTUALDALAM MENCETAK ILMUWAN MASA DEPANFACEBOOK AND VIRTUAL GUIDANCE COMPLETENESS IN MAKING FUTURE SCIENTISTDeni DarmawanJurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, UPI.Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154 Jawa Barat(diestry2005@yahoo.com) PENGEMBANGAN MEDIA CLASSROOM BLOGGING UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP TIK SISWADEVELOPING CLASSROOM BLOGGING MEDIA TO INCREASE THEABILITY OF STUDENT TO COMPREHEND THE ICT CONCEPTDedi Rohendi, Lida Ayu Mentari, dan Asep Saepudin1) FPTK UPI, 2) Prodi Ilkom FPMIPA UPI, 3) Jurusan PLS UPIJl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154 Jawa Barat(aspudin@gmail.com)
TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI DAN GAYA HIDUP MAHASISWA Ahmad Sihabudin Ahmad Sihabudin
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.XVII No.2 Juni 2013
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.577 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.77

Abstract

Ahmad SihabudinFISIP Universitas Sultan Ageng TirtayasaJalan Raya Jakarta KM. 04 Pakupatan, Kota Serang – Banten(sihab_tea@yahoo.com)diterima: 11 Maret 2013; dikembalikan untuk direvisi: 29 maret 2013; disetujui: 25 Maret 2013Abstrak:Tulisan ini menjelaskan suatu gaya hidup yang meluber lewat komunikasi massa, dan jaringan ICT atau media kovergen ini melahirkan pola kehidupan yang demokratis, artinya, suatu gaya hidup tidak lagi menjadi privelese suatu kelompok dalam stratifikasi sosial. Dalam konteks kebudayaan massa, atau biasa juga disebut kebudayaan populer, masyarakat menjadi homogen. Siapa saja dapat mengambil alihnya,dari strata manapun ia berasal, pada saat ia bermaksud mengidentifikasikan dirinya ke dalam kelompok sosial yang dicitrakan oleh kebudayaan massa tersebut. Berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi (information and communication technology / ICT) selama dekade terakhir membawa tren baru di dunia industri komunikasi yakni hadirnya beragam media yang menggabungkan teknologi komunikasi baru dan teknologi komunikasi massa tradisional. ICT amat berpengaruh dan mempercepat penyemaian budaya, gaya hidup, dan nilai baru. Efek Media, sebagian besar merupakan efek yang dikehendaki komunikator: efek-efek bersifat jangka pendek (segera dan temporer); efek-efek itu ada kaitannya dengan perubahan - perubahan sikap, pengetahuan maupun tingkah laku dalam inividu.Kata Kunci: TIK, Media Konvergen, dan Gaya Hidup.Abstract: This paper describes a lifestyle that is spilling through mass communication, and ICT networks or convergent media brings about a pattern of democratic life, that is, a way of life that is no longer a privilege of a group in the social stratification. In the mass culture context, or also called popular culture, society becomes homogeneous . Anyone can take over, whichever strata he comes , when they intends to identify themselves to certain social group described by the mass culture. The development of information and communication technology over the past decade brought a new trend in the communications industry that was presence of a variety of media that combined new communication technologies and traditional mass communication technologies . ICT is very influential and accelerates seeding culture, lifestyle, and new values. Media effects are largely communicator desired effects: they are of short-term effects (immediate and temporary); the effects have something to do with changes in attitudes , knowledge and behavior ofinividual.Keywords: IC , Media Convergence, Lifestyle.
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) UNTUK PENDIDIKAN DAERAH TERPENCIL , TERTINGGAL DAN TERDEPAN (3T) Jaka Warsihna Jaka Warsihna
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.XVII No.2 Juni 2013
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.374 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.82

Abstract

diterima: 15 Mei 2013; dikembalikan untuk direvisi: 20 Mei 2013; disetujui: 29 Mei 2013Abstrak:Penulisan artikel ini bertujuan untuk memberikan sebuah pemikiran dan solusi pemecahan masalah pendidikan di Indonesia yang belum merata kualitasnya. Salah satu usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan yaitu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk pendidikan. Pemanfaatan TIK untuk pendidikan juga dapat dimanfaatkan untuk sekolah di daerah 3T (Terpencil, Tertinggal, dan Terdepan). Pemanfaatan TIK untuk daerah 3T menggunakan prinsip 1) empowering (pemberdayaan), 2) button up (tumbuh dari bawah), 3) sustainability (keberlangsungan), 4) pendekatan pembelajaran modern, dan 5) partnership (kemitraan). Setelah dilakukan kajian hasilnya menunjukkan bahwa pemanfaatan TIK untuk daerah 3T dengan berdasarkan kelima prinsip tersebut menunjukkan mampu mendorong guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, memotivasi siswa untuk rajin ke sekolah, dan mengajak partisipasi masyarakat untuk menyekolahkan anaknya yang lebih tinggi.Kata Kunci: Pemanfaatan, TIK, pendidikan, daerah terdepan, terpencil, dan tertinggalAbstract: This article aimed to offer a thought and solution to solve the uneven quality of education in Indonesia. One of efforts to increase education quality was done by utilization of information and communication technology (ICT) for education. ICT could also be utilized for schools in remote, undeveloped, and frontier areas. The utilization of ICT for those regions was under the principles of 1) empowerment, 2) bottom-up, 3) sustainability, 4) modern learning approach, and 5) partnership. The result of the study showed that the utilization of ICT under those five principlies was able to encourage teachers to increase learning quality, to motivate students to be diligent, and to persuade community to send their children to higher level of school.Key Words: utilization, ICT, education, frontier areas, remote areas, undeveloped areas.
FACEBOOK DAN KETUNTASAN BIMBINGAN VIRTUAL DALAM MENCETAK ILMUAN MASA DEPAN Deni Darmawan Deni Darmawan
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.XVII No.2 Juni 2013
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (152.285 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.73

Abstract

diterima: 01 Mei 2013; dikembalikan untuk direvisi: 07 Mei 2013; disetujui: 17 Mei 2013Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat inovasi pemanfaatan jejaring sosial yang selama ini banyak dipertanyakan daya dukungnya dalam membentuk perubahan perilaku dalam proses pendidikan. Keberadaan Facebook kebanyakan hanya dijadikan media “curhat” atau ungkapan kondisi perasaan dan jiwa serta keresahaan si pemilik akunnya saja. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba menganalisis beberapa fasilitas dan keunggulan menu-menu dari Facebook yang ternyata memiliki peluang untuk dapat dimanfaatkan membangun komunitas para peneliti dalam konteks lingkungan formal. Dari menu-menu “group”, peneliti telah mencoba membangun komunitas “Bimbingan Virtual” selama 2 semester dimana akun yang tergabung di dalamnya adalah sejumlah mahasiswa Pascasarjana yang sangat aktif mendiskusikan fokus penelitiannya. Maka dengan metode deskriptif analisis yang sederhana, penulis terus meantau mengenai trend dari tahapan penelitian formal dalam proses penyusunan karya ilmiah khususnya tesis telah banyak didapatkan informasi penting mengenai aspek-aspek yang memang sulit untuk dicerna secara cepat. Dari hasil penelitian ini telah ditemukan tema-tema dari tahapan penyusunan Tesis yang sering menjadi kendala keterlambatan dan ketidakpahaman arahnya. Demikian juga dengan keterkaitannya antara judul, rumusan masalah, metodologi dan penarikan sampel serta penggunaan uji statistik yang semestinya.Kata Kunci: Face book, Bimbingan Virtual.Abstact: This research was such an inovation research on social media that is questionable all this time in giving its support for the changing of behavior in education process. Facebook is mostly used as a medium to express feeling of the facebook account owner. In this study, researcher tried to analyze some of facilities and advantages of Facebook menus that appeared to have the opportunity to be used to build a community of researchers in the context of a formal environment. From the menus “group”, researchers had been trying to build a community “Virtual Guidance” for 2 semesters in which the incorporated accounts belonged to postgraduate students that actively involved in discussion of their research focus. So by using a simple descriptive method of analysis, the author monitored the trends of formal research stages in the process of preparing research paper ,particularly a thesis, and gained important information related to the aspects that were difficult to be understood quickly. The research found themes of thesis composing stages that caused delay and misleading. Other issues were the relationship among title, problem formulation, methodology, sampling, and relevan statistic examination.Keyword: Facebook, Virtual Guidance.
TRANSFORMASI NASIONALISME MELALUI PROGRAM KISAH TOKOH RADIO EDUKASI Innayah Innayah
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.XVII No.2 Juni 2013
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.325 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.78

Abstract

diterima: 17 April 2013; dikembalikan untuk direvisi: 26 April 2013; disetujui: 30 April 2013Abstrak: Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui: (a) pengertian nasionalisme sebagai nilai sosial, (b) sejarah radio dan perannya dalam pendidikan, dan (c) kontribusi program Kisah Tokoh Radio Edukasi dalam menumbuhkan nasionalisme bangsa. Dalam penulisan ini motode yang digunakan adalah deskriptif. Hasil kajian dari penulisan adalah program Kisah Tokoh diharapkan dapat menginspirasi dan mengembangkan sikap nasionalisme generasi muda seperti yang diteladankan tokoh-tokoh bangsa yaitu menanamkan semangat (motivasi) menghargai orang lain dan meneladani kesuksesannya, memberikan pencerahan dan menanamkan kesadaran akan nilai-nilai luhur bangsa sendiri serta semangat juang orang orang sukses.Kata Kunci: Transformasi, Nasionalisme, Radio Edukasi, Media, Kisah TokohAbstract:The purpose of this paper was to find out: (a) the definition of nationalism as a social value, (b) the history of radio and its role in education, and (c) the contribution of Heroes story program in Radio Edukasi in growing nationalism. This paper used descriptive method. The result of this study was expected to inspire dan grow nationalism toward young people as exemplified by nation’s leaders who instilled the spirit of respect for others and immitating their success, enlightening and internalizing awareness of the great value of their own nation and morale of successful people. Key Word: Transformation, Nationalism, Media, Heroes Story
PENGEMBANGAN MEDIA CLASSROOM BLOGGING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KEPAHAMAN KONSEP TIK SISWA Dedi Rohendi Lida Ayu Mentari Asep
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.XVII No.2 Juni 2013
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.691 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.74

Abstract

diterima: 24 April 2013; dikembalikan untuk direvisi: 30 April 2013; disetujui: 07 Mei 2013Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran classroom blogging dan untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam memahami mata pelajaran TIK. Metode yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (research and development) dilanjutkan dengan kuasi eksperimen. Sampel diambil dari siswa kelas XI IPA dari salah satu sekolah di kota Bandung. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar judgment pengujian media, alat tes (pretes dan postes) dan angket serta lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Dari hasil pengujian terhadap media classroom blogging diperoleh hasil bahwa media ini dipandang layak untuk digunakan, sedangkan berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh hasil bahwa dengan menggunakan media classroom blogging terdapat peningkatan kemampuan pemahaman siswa terhadap konsep TIK. Hal ini ditunjukkan dari indeks gain ternormalisasi sebesar 0,78 pada siswa yang menggunakan media classroom blogging yang berada pada kriteria tinggi. Berdasarkan hasil observasi diperoleh data bahwa secara keseluruhan aktivitas guru selama proses pembelajaran di kelas sudah dilakukan dengan tahapan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media classroom blogging. Pada pertemuan pertama pembelajaran dirasa masih belum optimal, dikarenakan siswa belum terbiasa dengan media classroom blogging. Namun dengan sedikit penjelasan, akhirnya para siswa pun larut dalam proses pembelajaran dengan media classroom blogging. Kata kunci: media, classroom blogging, kemampuan pemahaman konsep.Abstract: This study aimed to develop classroom blogging instructional media and to identify the enhancement of student’s comprehension on ICT concept. The method used in this study was research and development followed by quasi-experiment method. Samples were taken from class XI science students in one of schools in Bandung. The instruments used in this study were media testing judment sheet, test kits (pre-test and post-test), questionnaires and observation sheets to investigate the teacher and student activities. The result of classroom blogging media test showed that the media was feasible to use, while the hypothesis test showed that the students’ comprehension ability on ICT concept was increased. The enhancement was indicated by the normalized gain index 0.78 on the students using classroom blogging media in high criteria. The observation data showed that the overall activity of the teacher during thelearning process in the classroom was using classroom blogging media. At the first meeting the study was still not optimal, because the students were not familiar with classroom blogging media. But with a little explanation the students were finally dissolved in the learning process with classroom blogging media. Keywords: media, classroom blogging, concept comprehension skill.
STRATEGI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DI SEKOLAH Herry Widyastono Herry Widyastono
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.XVII No.2 Juni 2013
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.36 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.79

Abstract

diterima: 09 April 2013; dikembalikan untuk direvisi: 23 April 2013; disetujui: 02 Mei 2013Abstrak:Korupsi, terjadi di berbagai negara termasuk Indonesia, dan telah merasuk di berbagai sendi kehidupan. Upaya pemberantasan korupsi mulanya dilakukan dengan lebih mengandalkan jalur hukum , belakangan ini juga dilakukan melalui jalur pendidikan untuk melahirkan generasi bersih korupsi. Tujuan kajian ini adalah: memberikan gambaran strategi implementasi pendidikan antikorupsi di sekolah pada masa kini (masa penerapan Kurikulum 2006), danpada masa yang akan datang (masa penerapan Kurikulum 2013). Hasil kajian menyimpulkan bahwa strategi implementasi pendidikan antikorupsi di sekolah pada masa penerapan Kurikulum 2006 dilakukan melalui: penyelenggaraan manajemen berbasis sekolah yang transparan, profesional, dan akuntabel;penerapan strategi pembelajaran dengan cara mengintegrasikan nilai-nilai antikorupsi ke dalam pembelajaran:mata pelajaran yang relevan,muatan lokal, danpengembangan diri, karena nilai-nilai antikorupsi belum terakomodasi secara eksplisit dalam Kurikulum 2006; danpartisipasi masyarakat dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Sedangkan strategi implementasi pendidikan antikorupsi di sekolah pada masa penerapan Kurikulum 2013 dapat dilakukan melalui:penyelenggaraan manajemen berbasis sekolah yang transparan, profesional, dan akuntabel,implementasi Kurikulum 2013 secara efektif, karena nilai-nilai antikorupsi sudah terakomodasi secara eksplisit dalam Kurikulum 2013, danpartisipasi masyarakat dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Kata kunci: pendidikan antikorupsi, Kurikulum 2006, Kurikulum 2013. Abstract: Corruption occurs in many countries, including in Indonesia, and it has penetrated into the various aspects of life. Efforts to combat corruption initially were performed with greater reliance on legal means, but recently they were also done through education to bring about the corruption-free generation. The purpose of this study was :to provide an overview of the implementation of anti-corruption education strategies in schools in the present (era of Curriculum 2006 implementation), andto provide an overview of the implementation of anti-corruption education strategies in schools in the future (era Curriculum 2013 implementation). Results of the study concluded that the implementation of anti-corruption education strategies in schools during the:the implementation of transparent, professional,and accountable school-based management ,the application of learning strategies by integrating anti-corruption values into learning of:relevant subject,local content, andself capacity building, since the anticorruptionvalues were not explicitly accommodated in Curriculum 2006, andimplementation of Curriculum 2006 was conducted through. to identify the participation community in the utilization of information and communication technology. While the implementation of anticorruption education strategies in schools during the implementation of Curriculum 2013 can be done through:the implementation of transparent, professional, and accountable school-based management,the effective implementation of Curriculum 2013, because the anti-corruption values are accommodated explicitly in curriculum 2013, andparticipation in the utilization of information and communication technology. Keywords: anti-corruption education , Curriculum 2006, Curriculum 2013.
PENGARUH PENDEKATAN GUIDED INKUIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA SMAN W PANCOR Abdul Rasyad Mahrup
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.XVII No.2 Juni 2013
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.635 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.75

Abstract

diterima: 03 Mei 2013; dikembalikan untuk direvisi: 13 Mei 2013; disetujui: 22 Mei 2013Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pengaruh pendekatan guided inkuiri dengan memberikan tugas menulis karya ilmiah terhadap prestasi belajar sejarah siswa kelas X SMA NW Pancor tahun pembelajaran 2012/2013. Penelitian ini tergolong penelitian kuantitatif dan metode penelitiannya menggunakan penelitian eksperimen. Rancangan eksperimen menggunakan rancangan pre-test/post-test. Populasi penelitian adalah siswa kelas X SMA NW Pancor tahun pembelajaran 2012/2013. Karena populasi penelitian tergolong kecil, dengan demikian penelitian ini termasuk penelitian populasi. Instrumen pengumpulan data menggunakan tes. Metode pengumpulan data menggunakan tes, observasi, dan dokumentasi, sedangkan terkait analisis data menggunakan analisis statistik uji-t. Pengujian persyaratan analisis dilakukan dengan metode Liliefors untuk uji normalitas dan metode Barlett untuk uji homogenitas varians. Hasil penelitian disimpulkan penggunaan pendekatan guide inquiri dengan memberikan tugas menulis karya ilmiah berpengaruh terhadap prestasi belajar sejarah siswa kelas X SMA NW Pancor tahun pembelajaran 2012/2013. Hal ini dibuktikan dari hasil penghitungan menggunakan rumus t tes dihasilkan t hitung 5.08 dan t table pada taraf signifikansi 5 % didapatkan batas angka penolakan hipotesis dengan db = 48 adalah 2.08, sehingga t hitung > t tabel (5,08 > 2,08).Kata Kunci: pendekatan guided inkuiri, karya ilmiah, prestasi belajarAbstract: This study aimed to find the effect of guided inquiry approach by giving the task of scientific paper writing on the academic  achievement of history subject on NW Pancor high school class X in 2012 to 2013. This study was classified as quantitative research and the research methode used was experiment. The experimental design used a pre-test/post-test design. The population of the study was the X graders of NW Pancor high school year 2012/2013. Because the population of the study was relatively small, thus the research was included in the population study. The instrument of data collecting was test. Test, observation, and documentation were the methods of data collececting, while related to the data analysis, the t-test statistical analysis was used. Requirement test was conducted by using Liliefors method for variance normality test and Barlett method for variance homogeniety test. The result of the study concluded that the use of guided inquiry approach by giving scientific paper writing infuenced the academic achievement of history subject of NW Pancor high school class X students in the year 2012/2013. It was proven by the result of calculation using t test, in which t was 5.08 and t table was in 5% significance level, hypothesis rejection limit in db=48 was 2.08, so the t count > t table ( ( 5.08 > 2.08 ). Keywords: guided inquiry approach, scientific paper, academic achievement
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN TERPADU DALAM PENDIDIKAN KARAKTER Herwina Bahar Herwina Bahar
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.XVII No.2 Juni 2013
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.84 KB) | DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.80

Abstract

diterima: 02 Mei 2013; dikembalikan untuk direvisi: 12 Mei 2013; disetujui: 18 Mei 2013Abstrak: Model pembelajaran menjadi sesuatu yang wajib dilakukan oleh guru, bahkan harus mencari paradigma baru yang bisa membelajarkan peserta didik. Untuk itu, upaya apa saja yang harus dilakukan oleh guru dalam mengembangkan model pembelajaran untuk membentuk pendidikan karakter, perlu dibahas secara mendalam. Tujuan dari penulisan ini mengkaji pelaksanaan proses pembelajaran yang berkembang dan mencari suatu model pembelajaran alternative dan strategis dalam membentuk karakter siswa. Salah satu model pembelajaran yang bisa memberdayakan peserta didik adalah model pembelajaran terpadu. Sebagai suatu aplikasi dari strategi pembelajaran berdasarkan kurikulum terpadu yang bertujuan untuk menciptakan atau membuat proses pembelajaran secara relevan dan bermakna bagi siswa. Pembelajaran ini melibatkan siswa mulai dari merencanakan, mengeksplorasi, dan brain storming dari siswa, sehingga mereka didorong untuk berani bekerja secara kelompok dan belajar dari hasil pengalamannya sendiri. Pendidikan karakter bisa terlaksana atau terinternalisasi dalam proses pembelajaran melalui pengajaran yang memberikan pengetahuan dan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa sesuai dengan pedoman dan petunjuk yang ditetapkan. Guru mendidik dengan memberi tuntunan, petunjuk dan keteladanan yang dapat diterapkan siswa dalam sikap dan prilaku yang baik (akhlakul karimah). Melalui penerapan pendekatan modeling atau uswatun hasanah dengan menegakkan nilai-nilai akhlak, maka pendidikan karakter (characterbased education) dapat terwujud dengan baik.Kata kunci: Pembelajaran terpadu dan pendidikan karakterAbstract: Learning model is one of important considerations to take into account by teachers in order to build new paradigm for students. Therefore, any teachers’ efforts related to learning model in building chacarters, need to be discussed deeper. This study was aimed to analyze learning process that has been implementing and to find alternative and strategic learning models in order to build students’ characters. One of learning models that can be applied is integrated learning model. As part of integrated curriculum, this model creates a relevant and meaningful learning model for students. The process involves students in planning, exploring and brain storming to study in a group-work based on their own experiences. Character education is taught through knowledge and information based on standard guidance.In this model, teacher acts as an educator, role model, a good leader so that the students will have good attitude and behaviour (akhlakul karimah). By applying this role model approach (uswatun hasanah), character-based educationwill be well achieved.Keywords: Integrated learning and character education

Page 1 of 2 | Total Record : 11


Filter by Year

2014 2014


Filter By Issues
All Issue Jurnal Teknodik Vol. 29 No. 1, Juni 2025 Jurnal Teknodik Vol. 28 No. 2, Desember 2024 Jurnal Teknodik Vol. 28 No. 1, Juni 2024 Jurnal Teknodik Vol. 27 No. 2, Desember 2023 Jurnal Teknodik Vol. 27 No. 1, Juni 2023 Jurnal Teknodik Vol. 26 No. 2, Desember 2022 Jurnal Teknodik Vol. 26 No. 1, Juni 2022 Jurnal Teknodik Vol.XVI No.4 Desember 2012 Jurnal Teknodik Vol.XVI No.3 September 2012 Jurnal Teknodik Vol. 25 No. 2, Desember 2021 Jurnal Teknodik Vol. 25 No. 1, Juni 2021 Jurnal Teknodik Vol. 24 No. 2, Desember 2020 Jurnal Teknodik Vol. 24 No. 1, Juni 2020 Jurnal Teknodik Vol. 23 No. 2, Desember 2019 Jurnal Teknodik Vol. 23 No. 1, Juni 2019 Jurnal Teknodik Vol. 10 No. 18, Juni 2006 Jurnal Teknodik Vol. 09 No. 16, Juni 2005 Jurnal Teknodik Vol. 8 No. 14, Juni 2004 Jurnal Teknodik Vol. 17 No. 4, Desember 2013 Jurnal Teknodik Vol,17 No. 3, September 2013 Jurnal Teknodik Vol. 12 No. 2, Desember 2008 Jurnal Teknodik Vol. 10 No. 19, Desember 2006 Jurnal Teknodik Vol. 8 No. 15, Desember 2004 Jurnal Teknodik Vol. 22 No. 2, Desember 2018 Jurnal Teknodik Vol. 22 No. 1, Juni 2018 Jurnal Teknodik Vol. 14 No. 1, Juni 2010 Jurnal Teknodik Vol. 13 No. 1, Juni 2009 Jurnal Teknodik Vol. 12 No. 1, Juni 2008 Jurnal Teknodik Vol. 11 No. 3, Agustus 2007 Jurnal Teknodik Vol. 21 No. 2, Desember 2017 Jurnal Teknodik Vol. 20 No. 2, Desember 2016 Juni Jurnal Teknodik Vol. 20 No. 1 Juni 2016 Jurnal Teknodik Vol.19 No. 2 Agustus 2015 Jurnal Teknodik Vol.19 No. 1 April 2015 Jurnal Teknodik Vol.18 No. 3 Desember 2014 Jurnal Teknodik Vol.18 No. 2 Agustus 2014 Jurnal Teknodik Vol.18 No.1 April 2014 Jurnal Teknodik Jurnal Teknodik Vol.XVII No.2 Juni 2013 Jurnal Teknodik Vol.XVII No.1 Maret 2013 Jurnal Teknodik Vol.XVI No.2 Juni 2012 Jurnal Teknodik Vol. XV No.2 Desember 2011 Jurnal Teknodik Vol.XVI No.1 Maret 2012 Jurnal Teknodik Vol.XV No.1 Juli 2011 More Issue