Jurnal Teknodik
Scope: The scope of TEKNODIK Journal is about Educational Technology (Learning), as a discipline, subject material, or profession. The process of activities includes Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation (ADDIE). The scope of TEKNODIK Journal is not only in the form of study, research, or development, but also book review on education technology. Focus: 1. Distant and Open Learning; 2. Information and Communication Technology (ICT) for Education; 3. Learning Strategy; 4. Learning Media; 5. Innovative Learning System or Model; 6. Development of Digital Learning Content; 7. Utilization of ICT and other media for Education (Learning)
Articles
147 Documents
Search results for
, issue
"Juni"
:
147 Documents
clear
MENGAPA HARUS MENGGUNAKAN E-LEARNING DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN?
Sudirman Siahaan
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 12 No. 1, Juni 2008
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (62.889 KB)
|
DOI: 10.32550/teknodik.v12i1.419
Tulisan ini memang mengundang tanggapan karena setiap orang boleh menjawab sesuai pendapatnya. Mereka yang berkiprah di bidang pendidikan/pembelajaran dan telah memanfaatkan internet serta merasakan manfaatnya, akan menjawab “Sudah waktunya dan bahkan telah terlambat memulainyaâ€. Namun bagi yang belum pernah memanfaatkan e-learning dalam kegiatan pembelajaran, apalagi mendengar istilah e-learning, maka jawaban yang mungkin akan diberikan adalah “Untuk apa? Belum waktunya. Masih banyak sekolah yang belum memiliki fasilitas pendukung pembelajaran yang memadai. Bahkan bangunan sekolah saja banyak yang rewot dan belum nyaman sebagai tempat belajarâ€. Kedua jawaban ini mencerminkan “pro dan kontra†mengenai pemanfaatan e-learning. Bagi sekolah yang belum siap memanfaatkan elearning, maka sekolah tersebut tidak perlu memaksakan diri untuk memanfaatkan e-learning. Sebaliknya, sekolah-sekolah yang sudah memiliki kesiapan untuk memanfaatkan e-learning, terutama di daerah perkotaan, perlu didukung untuk memulainya. Tulisan ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi sekolah atau pengelola pendidikan dalam mempertimbangkan kesiapan untuk pemanfaatan e-learning. Oleh karena itu, janganlah heran apabila suatu hari nanti, seorang anak di Indonesia bisa meraih gelar akademis tertinggi dari universitas di Amerika, Eropa atau Australia tanpa harus pusing memikirkan biaya tinggal dan studi di luar negeri.
KOMPETENSI TIK UNTUK GURU
Jaka Warsihna
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.XVI No.2 Juni 2012
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1152.598 KB)
|
DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.23
Kehadiran TIK untuk pendidikan tidak dapat dihindari. Salah satu fungsi TIK di dalam pendidikan adalah untuk pembelajaran ( e-learning). Keberhasilan pembelajaran kunci utamanya terletak pada guru. Ada empat kompetensi yang harus dimiliki oleh guru yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan professional. Untuk mewujudkan keempat kompetensi tersebut dengan cepat dan efisien harus ditambah dengan kompetensi TIK. Kompetensi TIK ada beberapa tahap, mulai dari yang dasar sampai ke tingkat mahir. Agar seluruh guru memiliki kompetensi TIK dengan baik perlu dibuat standar kompetensinya. Dengan adanya standar kompetensi TIK untuk guru akan memudahkan bagi berbagai pihak yang akan berpartisipasi untuk meningkatkan kompetensi TIK guru. Pihak yang secara langsung menggunakan standar kompetensi tersebut adalah lembaga yang menghasilkan calon guru (PTK) dan yang mengurusi peningkatan kompetensi guru. Sedangkan dampaknya adalah proses pembelajaran akan menjadi lebih menarik dan dapat terjadi di mana saja, kapan saja, dan dari sumber yang beragam. Dengan demikian mutu sumber daya manusia Indonesia akan meningkat dengan cepat dan dapat sejajar dengan bangsa lain di dunia.
ANALISIS SKENARIO TELEVISI DAN TV PENDIDIKAN
Oos M Anwas
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 09 No. 16, Juni 2005
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (83.261 KB)
|
DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.539
Kualitas skenario memiliki kontribusi terhadap mutu acara TV/ film, termasuk program pendidikan. Hal ini penting karena kenyataanya produk TV/film lokal kita masih sulit bersaing dengan produk asing. Tulisan ini melakukan analisis/kajian literatur dan empirik terhadap skenario TV termasuk program pendidikan. Hasil analisis dari beberapa sumber dan pengalaman empirik diketahui bahwa kelemahan skenario antara lain: keterbatasan wawasan penulis terhadap substansi tuntutan skenario, alur cerita kurang variatif dinamis, penokohan yang terkesan datar, penggunaan bahasa, serta penghargaan terhadap penulis yang masih kurang. Sementara itu penulisan skenario untuk program pendidikan di samping aspek tadi, penulis terjebak pada penyampaian substansi materi pembelajaran sehingga mengabaikan aspek estetika, memaksakan membuat alur cerita dari substansi materi yang kurang pas, serta memindahkan ruangan kelas ke layar TV. Oleh karena itu, untuk memperoleh hasil skenario yang bermutu perlu kesadaran semua pihak, bahwa peningkatan mutu acara TV lokal agar bisa bersaing dengan produk asing harus dimuali dengan skenario yang bermutu.
PENGGUNAAN MEDIA RODA PUTAR PUZZLE PINTAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS SISWA SD
Nike kurnia Dewi
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 23 No. 1, Juni 2019
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (227.818 KB)
|
DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.335
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) meningkatkan keaktifan siswa selama kegiatan pembelajaran IPS dengan kompetensi dasar membandingkan kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara tetangga; (2) Meningkatkan hasil belajar IPS; dan (3) Menghasilkan media pembelajaran IPS inovatif yang dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS materi kenampakan alam dan keadaan sosial negaranegara tetangga. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model Kemmis dan Mc. Taggart. Media ini dilatarbelakangi penguasaan siswa terhadap materi pelajaran rendah, keaktifan siswa selama proses pembelajaran sangat kurang, siswa kurang tertarik pada metode dan media yang digunakan peneliti. Karya inovasi ini terdiri dari dua jenis media yaitu Roda Putar dan Puzzle Pintar. Roda Putar ini bahan bakunya menggunakan besi dan plat bekas parabola. Sedangkan Puzzle Pintar ini dibuat dari styrofoam dan kertas asturo. Roda Putar akan berhenti mengarah pada suatu negara untuk disusun puzzle pintarnya oleh siswa. Adapun hasil yang diperoleh dalam aplikasi praktis media ini adalah dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPS siswa kelas VI pada materi kenampakan alam dan keadaan sosial negaranegara tetangga. Terbukti pada siklus I dari 33 siswa yang mencapai tuntas belajar, 16 siswa atau 48,5% memperoleh nilai rata-rata 68,2. Kemudian siswa tuntas meningkat lagi pada siklus kedua menjadi 28 siswa atau 84,9% dengan nilai ratarata 77,6 yang melampaui target pencapaian indikator sebesar 70. Berdasarkan hasil observasi, proses pembelajaran ini masuk kategori baik.  This research aims to: (1) improve student’s activity during Social Studies (IPS) learning process with the basic competency of comparing natural feature and social condition of neighbor countries; (2) improve students IPS learning outcomes; and (3) produce innovative IPS learning media that can improve students motivation and outcomes in learning natural features and social condition of neighbour countries. The method of this research is a classroom action research that using Kemmis and Mc. Taggart model. The background of this research are students low mastery on thismaterial; students less activity during the learning process; students less interes in the method and media applied by the researcher. This innovative work consists of two kinds of media, namely Roda Putar (Swivel Wheel) and Puzzle Pintar (Smart Puzzle). Roda Putar (Swivel Wheel) is made of iron and plate of used parabole. Puzzle Pintar (Smart Puzzle) is made of styrofoam and asturo paper.Swivel wheel stop and point to a country of which its smart puzzle should be arranged by the students. The results of this media application is the increase of grade VI students motivation and outcomes in learning IPS on natural features and social condition of neighbour countries. The result shows that at cycle-I, out of 33 students who accomplished the material learning, 16 students or 48,5% got average score of 68,2. At cycle-II, 28 students or 84,9% accomplished the material learning with the average score of 77,6, which is over the targeted score, i.e 70. Based on the observation, the learning process is categorized good.
Kumpulan Abstrak
Redaksi Teknodik
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol.XVI No.2 Juni 2012
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (1147.89 KB)
|
DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.14
HUBUNGAN KOMPETENSI TUTOR DALAM MENGGUNAKAN MEDIA BELAJAR DENGAN MUTU PEMBELAJARAN PADA PROGRAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Asep Saepudin Program Studi PLS Universitas Pendidikan Indonesia (aspudin@gmail.com) PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF GUNA PEMEROLEHAN BELAJAR KONSEP PENYIMPANGAN SOSIAL Syahwani Umar dan Rini Susilowati Universitas Tanjung Pura, Pontianak (syahwaniumar@yahoo.com dan rini1276@yahoo.co.id)
KEBERHASILAN DAN KENDALA PEMANFAATAN SIARAN TELEVISI EDUKASI (TVE) DI SEKOLAH
Jaka Warsihna
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 14 No. 1, Juni 2010
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (120.271 KB)
|
DOI: 10.32550/teknodik.v14i1.454
Keberhasilan dan cara mengatasi kendala dalam pemanfaatan Siaran TVE di sekolah sangat ditentukan oleh guru dan siswa sebagai sasaran program. Keberhasilan guru dan siswa dalam memanfaatkan Siaran TVE dipengaruhi oleh banyak faktor; yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal antara lain kesadaran dan minat guru dan siswa, manfaat menonton siaran TVE, tuntutan/kebutuhan guru dan siswa dalam mengikuti perkembangan zaman, dan kondisi fisik ketika memanfaatkan siaran TVE. Sedangkan faktor eksternalnya antara lain adalah kemudahan mengakses siaran TVE di sekolah, ketersediaan sarana dan prasarana penunjang, kesesuaian materi siaran dengan keperluan/kebutuhan belajar siswa, kesesuaian jadwal siaran TVE dengan jadwal pelajaran sekolah (untuk pemanfaatan siaran TVE pada jam pelajaran sekolah). Sedangkan keberhasilan pemanfaatan siaran TVE di luar sekolah sangat ditentukan oleh dukungan dan dorongan orang tua kepada anak untuk memanfaatkan siaranTVE Pengawasan pembinaan dari atasan sangat penting, sebab kendala selalu ada. Terakhir penghargaan dan sanksi akan semakin mendorong keberhasilan pemanfaatan siaran TVE di sekolah. Namun demikian, faktor-faktor tersebut dapat menjadi kendala apabila tidak tidak terkelola dengan baik.
POLA PENCARIAN INFORMASI DI INTERNET
ahmi ivalina
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 8 No. 14, Juni 2004
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (469.3 KB)
|
DOI: 10.32550/teknodik.v8i14.530
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pencarian informasi mahasiswa ketika menelusur di nternet. Acuan yang digunakan dalam penelitian adalah model pencarian informasi di lingkungan elektronik yang dikemukakan oleh archionini. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survai dengan pendekatan analisis kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik kuesioner, dengan pengolahan data secara deskriptif. Populasi penelitian adalah mahasiswa pascasarjana program magister angkatan 21 yang sedang menyusun tesis dan menggunakan internet sebagai sumber informasi. esponden terdiri dari 331 mahasiswa yang berasal dari 12 fakultas dan program pascasarjana. ipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah hubungan antara frekuensi menelusur dengan pengetahuan mengenai cara menelusur. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji statistik hi-Suare. asil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara frekuensi menelusur dengan pengetahuan mengenai cara menelusur mahasiswa. asil analisis menunjukkan bahwa pola pencarian informasi mahasiswa yang diamati dalam penelitian ini tidak sesuai dengan model pencarian informasi archionini. alam melakukan pencarian informasi mahasiswa cenderung menggunakan teknik browsing dan berdasarkan karakteristiknya mahasiswa dapat dikelompokkan sebagai pengguna pemula
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN GIZI DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN KREATIVITAS SISWA DALAM MENGOLAH MAKANAN
Sri Kawuryan Hastowati
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 09 No. 16, Juni 2005
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (111.371 KB)
|
DOI: 10.32550/teknodik.v0i0.596
//  The objective of the research is to study correlation between knowledge of nutrition and learning motivation with student creativity in a food process. The research carried out at Public Senior Vocational School (SMKN) in Jakarta, with 90 respondents selected by using cluster random sampling. The research concludes that there are positive correlation between knowledge of nutrition with student creativity in a food process, with ry1 = .728 and 1 499.4316.91ˆ XY  , and there is a positive correlation between learning motivation with student creativity in a food process, with ry2 =.863 and Y ˆ =25.021+ 1.516X2. Furthermore, there is a positive correlation between those two independent variables with student creativity in a food process, with Ry.12 = .971 and =5.354+1.559X1+ 1.543X2.// //
PEMBELAJARAN BERBASIS TIK TERHADAP ORANG DEWASA
Diana Ariani
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 13 No. 1, Juni 2009
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (84.261 KB)
|
DOI: 10.32550/teknodik.v13i1.444
Perkembangan jaman menuntut seseorang untuk terus aktif belajar. Proses pembelajaran yang terjadi bukan hanya milik peserta didik pada usia produktif melainkan juga dilakukan oleh peserta didik yang berasal dari orang dewasa. Salah satu pembelajaran yang dilakukan adalah proses pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Tujuan dari pembelajaran berbasis TIK terhadap orang dewasa adalah agar peserta didik mampu belajar menggunakan TIK sebagai media dan sumber belajar. Namun dikarenakan karakteristik orang dewasa dan kesalahan dalam proses pembelajaran yang dilakukan terkadang mengakibatkan pembelajaran berbasis TIK justru tidak mencapai tujuan karena peserta didik melakukan defence terhadap perangkat teknologi yang dipakai.
PERILAKU AKSES INTERNET MAHASISWA PENDIDIKAN TINGGI JARAK JAUH DI SURAKARTA
Djoko Rahardjo;
nFN Sumardjo;
Djuara P. Lubis;
Sri Harijati
Jurnal TEKNODIK Jurnal Teknodik Vol. 20 No. 1 Juni 2016
Publisher : Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (126.006 KB)
|
DOI: 10.32550/teknodik.v20i1.177
Media internet sudah banyak diterapkan untuk berbagai kepentingan dalam dunia pendidikan. Meskipun media internet sudah dikenal luas, mahasiswa pendidikan tinggi jarak jauh yang tinggal di daerah perdesaan di beberapa wilayah Indonesia masih menghadapi permasalahan dalam mengaksesnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara perilaku mahasiswa dalam mengakses internet dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Perilaku akses internet mencakup tiga komponen utama yaitu kogintif, afektif, dan konatif. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku akses internet meliputi faktor lingkungan, karakteristik pesan, dan kredibilitas sumber. Penelitian survei ini dilaksanakan di wilayah Surakarta dengan sampel 320 responden. Data dianalisis dengan metode Model Persamaan Struktural. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor lingkungan berpengaruh nyata terhadap perilaku mahasiswa dalam mengakses internet. Ternyata peningkatan akses internet lebih mudah dilakukan dengan peralatan berupa handphone yang lebih murah, namun dibutuhkan pengembangan perangkat lunak yang sesuai dengan peralatan tersebut. Strategi lain yang mendukung peningkatan akses adalah peningkatan kemampuan mahasiswa dalam menelusur informasi.