cover
Contact Name
Agus Mulia
Contact Email
agus.mulia@yahoo.com
Phone
+628126373423
Journal Mail Official
agus.mulia@yahoo.com
Editorial Address
Balai Bahasa Sumatera Utara Jalan Kolam (Ujung) Nomor 7 Medan Estate, Sumatera Utara 20225?
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan
ISSN : 18299237     EISSN : 27212955     DOI : 10.26499
Artikel dari hasil penelitian maupun kajian kebahasaan dan kesastraan, baik bahasa/sastra Indonesia, bahasa/sastra daerah, bahasa/sastra asing maupun pembelajaran bahasa/sastra Indonesia.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 22, No 1 (2024): Medan Makna Juni" : 8 Documents clear
DISFEMISME DALAM KOMENTAR INSTAGRAM PERNYATAAN KOMINFO PADA HACKER: “KALAU BISA, JANGAN MENYERANG” Mulyani, Asri; Pratama, Difa Wahyu; Ginanjar, Bakdal
MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan Vol 22, No 1 (2024): Medan Makna Juni
Publisher : Balai Bahasa Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mm.v23i1.5464

Abstract

Disfemisme adalah kata kasar yang digunakan oleh seseorang untuk menghina objek yang dituju. Objek yang dituju oleh masyarakat untuk mengutarakan disfemisme kali ini adalah kominfo. Masyarakat pengguna instagram sangat frustasi dan emosi, disebabkan oleh pernyataan miring dari kominfo kepada hacker yaitu “kalau bisa jangan menyerang”. Jenis penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data penelitian komentar dalam media sosial instagram berkaitan dengan pernyataan Kominfo kepada Hacker. Metode pengumpulan data menggunakan metode simak dan teknik catat. Metode analisis menggunakan metode agih. Teknik analisis menggunakan teknik bagi unsur langsung dan menggunakan teknik ganti dan teknik lesap. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan 8 tipe disfemisme. (1)Istilah tabu yang bertujuan untuk menyakiti, mengejek, dan menghina. (2) Makian dan serapah cabul. (3) Perbandingan Manusia dengan hewan yang memiliki sifat atau perilaku tertentu (negatif). (4)  Julukan yang berkaitan dengan kecacatan fisik. (5) Julukan yang berkaitan dengan abnormalitas psikis atau mental. (6) Istilah berkaitan dengan organ tubuh yang ditabukan, efluvia tubuh (bau atau sekresi), dan perilaku seksual. (7) Julukan yang menunjukkan rasa tidak hormat. 8) Istilah yang dipinjam dari bahasa lain. 
VARIASI BAHASA DAN SINGKATAN PADA STATUS DI FACEBOOK Marleni, Delpi
MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan Vol 22, No 1 (2024): Medan Makna Juni
Publisher : Balai Bahasa Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mm.v23i1.6674

Abstract

Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah variasi bahasa dan singkatan pada status di facebook. Mendeskripsikan variasi bahasa dan singkatan pada status teman di facebook. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Teknik analisis data adalah teknik analisis isi yaitu menganalisis data dengan memperoleh informasi dengan cara membaca, mendokumentasi, penelitian menunjukan terdapat 42 data yang ada dimedia sosial facebook yang diperoleh melalui observasi yang telah dilakukan, dan menyimpulkan. dua bagian dari penelitian ini yaitu (1) variasi bahasa yang terbagi menjadi tiga bagian diantara yaitu dari segi dialek, idiolek, dan sosiolok. Dialek yang diteliti terbagi lagi menjadi tiga bagian yaitu dialek regional, dilake sosial dan dialek temporal. (2) singkatan atau akronim yang terbagi menjadi lima yaitu: singkatan yang menggunakan huruf  awal kapital, bentuk pemenggalan, angka sebagai pengganti kata dan suku kata, gabungan huruf dan angka, singkatan yang menghilangkan huruf vokal atau konsonan. Hasil penelitian menunjukan terdapat 42 data yang ada dimedia sosial facebook yang diperoleh melalui observasi yang telah dilakukan, diantaranya : 9 data variasi bahasa dari segi dialek, 5 data variasi bahasa dari segi idiolek, 9 data variasi bahasa dari segi sosiolek, 4 data dari singkatan yang menggunakan huruf awal dengan kapital, 5 data dari bentuk pemenggalan, 4 data dari  angka sebagai pengganti kata dan suku kata, 2 data dari gabungan huruf dan angka dan 5 data dari singkatan yang menghilangkan huruf vokal atau konsonan. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan variasi bahasa dan singkatan sering digunakan dalam pada status di facebook.
KEROHANIAN TIMUR SANUSI PANE DALAM DUA KARYANYA Nissa, Kanaya Afflaha
MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan Vol 22, No 1 (2024): Medan Makna Juni
Publisher : Balai Bahasa Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mm.v23i1.5888

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perhatian Sanusi Pane pada kerohanian Timur yang tertuang di dalam dua drama karyanya, yaitu : “Airlangga” dan “Sandhyakala Ning Majapahit”. Jenis penelitian yang digunakan  adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pustaka (pengumpulan pustaka). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan ekspresif. Pendekatan yang menitikberatkan pada ekspresi perasaan atau tempramen penulis. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kerohanian Timur (ajaran Hindu dan Buddha) sudah merasuk dan melekat dalam sanubari Sanusi Pane. Perjalanan ke Indialah yang melatarbelakangi perubahan pandangan hidup dan pandangan kesusastraannya. Pandangan-pandangan Sanusi Pane banyak sekali yang bertentangan dengan pandangan Sutan Takdir Alisyahbana. Walaupun banyak pertentangan, Sanusi Pane tetap menuangkan pandangan atau perhatiannya terhadap kerohanian Timur tersebut ke dalam dua karya dramanya. Diantaranya yaitu: drama pertama yang ditulis Sanusi Pane dengan berbahasa Belanda yaitu “Airlangga”, dan sudah diterjemahkan oleh Das Chall. Dan juga dramanya yang berjudul “Sandhyakala Ning Majapahit”. Pandangannya tertuang dengan sangat rapi dan menarik. Penokohan serta alur cerita yang dibuat oleh Sanusi Pane tidak lepas dari ajaran Hindu dan Buddha (kerohanian Timur).
PERGESERAN MAKNA PADA KATA RADIKAL DALAM MEDIA SOSIAL TWITTER Armansyah, Mufid Dzakwan; Alfidiawati, Fifa; Ginanjar, Bakdal
MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan Vol 22, No 1 (2024): Medan Makna Juni
Publisher : Balai Bahasa Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mm.v23i1.5455

Abstract

Kata radikal merupakan kata yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia. Kata radikal dalam KBBI memiliki arti ‘secara mendalam, sampai ke akar – akarnya’. Namun demikian, sekarang ini kata radikal  banyak mengalami pergeseran makna. Pergeseran makna dalam sebuah kata dapat diakibatkan oleh luasnya pemakaian bahasa. Tujuan penelitian ini adalah adalah untuk mendeskripsikan pergeseran makna kata radikal yang sering digunakan dalam media sosial twitter. Metode yang digunkan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan metode agih sebagai metode analisisnya. Data dalam penelitian ini berupa kalimat yang mengandung kata radikal. Metode pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak dan teknik catat. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik ganti. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa kata radikal  mengalami pergeseran makna meluas dan peyoratif. Kata radikal digunakan untuk menggantikan kata intoleran, fanatik, militan, oportunistis, getol, frontal, keras, kritis, reformatif, ekstremis, sesat/keliru, dan psikopat. Kata radikal paling banyak mengalami pergeseran makna peyoratif yaitu digunakan untuk menggantikan kata ekstremis. Selain itu, kata radikal mengalami perubahan makna meluas yaitu digunakan untuk menggantikan kata intoleran dan fanatik.
STRUKTUR BATIN DAN FUNGSI MANTRA MASYARAKAT BESEMAH KOTA PAGAR ALAM Oktavia, Tasya
MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan Vol 22, No 1 (2024): Medan Makna Juni
Publisher : Balai Bahasa Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mm.v23i1.6675

Abstract

The Mantra of the Besemah community is one of the cultural assets that needs to be preserved. However, the spell is currently threatened with extinction. This is caused by several factors, namely the reduced interest of the community, especially young people, to learn spells. Getting older and the death of the chanters, not a few have even died, as well as the lack of documentation regarding the spell. This study aims to analyze the inner structure and function of the mantras of the Besemah community. This study uses qualitative research methods with data collection techniques through interviews and literature studies. The results of the study show that the mantras of the Besemah community have an inner structure consisting of four parts, namely theme, (feeling), tone and message.
ANALISIS GAYA BAHASA LIRIK LAGU BAND PAYUNG TEDUH DALAM ALBUM DUNIA BATAS (KAJIAN STILISTIKA) Effendi, Ardiansyah
MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan Vol 22, No 1 (2024): Medan Makna Juni
Publisher : Balai Bahasa Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mm.v23i1.6701

Abstract

Rumusan masalah pada penelitian ini “Bagaimanakah Gaya Bahasa Lirik Lagu Band Payung Teduh dalam Album Dunia Batas (Kajian Stlistika) dalam aspek Diksi. Tujuan penelitian ini untuk Mendeskripsikan Gaya Bahasa Lirik Lagu Payung Teduh dalam Album Dunia Batas (Kajian Stilistika) dalam aspek Diksi. Karya dari band payung teduh yang terdiri dari delapan lagu yaitu: Berdua Saja, Menuju Senja, Untuk Perempuan Yang Sedang Dalam Pelukan, Rahasia, Angin Pujaan Hujan, Di Ujung Malam, Resah, dan Biarkan. Tehnik analisis data mengidentifikasi dan menganalisis data berdasarkan macam macam gaya bahasa berdasarkan strutur kalimat dan gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna. Dalam lirik lagu band payung teduh memiliki gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat paralelisme, dan gaya bahasa retoris pleonasme. Gaya bahasa kiasan Simile, Metafora, Alegori, Personifikasi, Sinekdoke, Metominia.
PENGUASAAN BAHASA JAWA DAN IDENTITAS DIRI MASYARAKAT ETNIS JAWA: STUDI KASUS DI SMPN 1 YOGYAKARTA Padmarintan, Sotyarani
MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan Vol 22, No 1 (2024): Medan Makna Juni
Publisher : Balai Bahasa Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mm.v23i1.6804

Abstract

Era globalisasi menciptakan fenomena yang tidak seharusnya terjadi, yaitu adanya masyarakat yang menggolongkan diri sebagai etnis Jawa, tetapi tidak menguasai bahasa Jawa. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan penguasaan bahasa Jawa oleh masyarakat etnis Jawa di SMPN 1 Yogyakarta dan mendeskripsikan pola dan unsur pengidentifikasian diri masyarakat etnis Jawa yang tidak menguasai bahasa Jawa di SMPN 1 Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.  Data penelitian diambil dari 115 peserta didik SMPN 1 Yogyakarta yang mengidentifikasikan diri sebagai etnis Jawa dengan teknik kuesioner dan wawancara tidak terstruktur. Kemudian, data diseleksi dan dianalisis dengan teknik analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari seluruh responden, 45,2% responden di antaranya tidak menguasai dan menuturkan bahasa Jawa. Tingkat penguasaan bahasa Jawa oleh kelompok tersebut sangat rendah yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Sebanyak 78,8% dari mereka hanya sedikit memahami bahasa Jawa dan kadang-kadang menggunakannya, 15,4% sedikit memahami bahasa Jawa dan tidak pernah menggunakannya, 3,8% tidak paham bahasa Jawa, dan 1,9% sangat tidak paham bahasa Jawa.. Indikator utama pengidentifikasian diri yang digunakan masyarakat etnis Jawa yang tidak menguasai dan menuturkan bahasa Jawa bukan lagi terkait penguasaan bahasa, tetapi aspek tempat lahir dan tumbuh, serta budaya yang berkembang di lingkungan sekitar.
Jurnalisme dan Serangan Digital Idris, Akhmad
MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan Vol 22, No 1 (2024): Medan Makna Juni
Publisher : Balai Bahasa Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mm.v23i1.7556

Abstract

AbstrakIdentitas BukuJudul                                       : Panduan Keamanan Digital untuk JurnalisPenulis                                 : Adi Marsiela dan Luh De SuriyaniPenerbit                               : Aliansi Jurnalis IndependenCetakan                                : Februari 2022Tebal                                    : 42 halamanISBN                                    : 978-979-3530-53-6

Page 1 of 1 | Total Record : 8