cover
Contact Name
Agus Mulia
Contact Email
agus.mulia@yahoo.com
Phone
+628126373423
Journal Mail Official
agus.mulia@yahoo.com
Editorial Address
Balai Bahasa Sumatera Utara Jalan Kolam (Ujung) Nomor 7 Medan Estate, Sumatera Utara 20225?
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan
ISSN : 18299237     EISSN : 27212955     DOI : 10.26499
Artikel dari hasil penelitian maupun kajian kebahasaan dan kesastraan, baik bahasa/sastra Indonesia, bahasa/sastra daerah, bahasa/sastra asing maupun pembelajaran bahasa/sastra Indonesia.
Articles 18 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 1 (2008): Medan Makna" : 18 Documents clear
Sosiologi Perempuan : Analisis Teks Novel Nyanyian Prenjak Karya Yati Setiawan Agus Mulia
MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan Vol 5, No 1 (2008): Medan Makna
Publisher : Balai Bahasa Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mm.v5i1.807

Abstract

Jenis pekerjaan perempuan sangat ditentukan oleh seks (jenis kelamin), sedangkan laki-laki tidak. Pekerjaan perempuan selalu dihubungkan dengan sektor domestik, tidak jauh dari kepanjangan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga seperti bidan, perawat, guru, sekretaris, yang lebih banyak memerlukan keahlian manual saja. Gejala ini tentu ada hubungannya dengan persoalan pendidikan. Ditambah lagi dengan adanya keterbatasan-keterbatasan perempuan yang membuat para majikan/perusahaan lebih suka memilih laki-laki sebagai pegawainya. Perempuan harus diberikan cuti hamil dan melahirkan.Kata Kunci: sosiologi, seks, perempuan
Budaya Sumatera Utara dalam Kaca Mata Budayawan Jawa Subanindyo Hadiluwih
MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan Vol 5, No 1 (2008): Medan Makna
Publisher : Balai Bahasa Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mm.v5i1.798

Abstract

Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu dialek Djohor-Riau. (Abdul Rahman, 1985). DaIam Kongres Bahasa Indonesia II di Medan tahun 1954 telah dirumuskan bahwa asal bahasa Indonesia ialah bahasa Melayu. Dengan kata lain, dasarnya ialah bahasa Melayu yang disesuaikan dengan pertumbuhannya dalam masyarakat. Tetapi dalam perkembangannya kemudian, bahasa Indonesia selalu menerima unsur serapan dari mana saja untuk perubahan dan kemajuannya. Ternyata unsur serapan yang masuk bukan saja dari bahasa serumpun tetapi juga dari bahasa asing sebagai upaya penyesuaian pada keadaan dan situasi masyarakat modern. Dengan demikian, pada asasnya bahasa Indonesia masih tetap menggunakan bahasa Melayu akan tetapi tidak terikat secara ketat pada tata bahasa itu. Adaptasi pada pembaharuan dan modernisasi bahasa menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa modern dalam arti sesungguhnya. Berbagai pengaruh dari bahasa serumpun atau bahasa asing telah mengubah bentuk dan memperkaya struktur bahasanya. Akibatnya, bahasa Indonesia telah berbeda coraknya dengan bahasa Melayu. Bahasa Indonesia yang statusnya sebagai bahasa nasional dan bahasa Negara adalah bahasa yang hidup serta tunduk pada hukum perubahan bahasa. Berlakunya perubahan tersebut disebabkan oleh pemakainya memasukkan pengaruh dari bahasa-bahasa daerah seperti bahasa Jawa, Sunda, Madura, Bali ataupun pengaruh dari bahasa asing seperti Belanda dan Inggris. Sebenarnya termasuk Arab dan Cina. Pengaruh bahasa daerah meliputi pinjaman kata-kata, struktur kata dan kalimat. Di samping berlakunya proses pinjaman, muncul pula pembentukan kata-kata baru yang istimewa, penerimaan gugus konsonan rangkap (kluster) dan vocal fe/pepet pada suku kata akhir.Kata Kunci: budaya, etnisitas, bahasa lokal
Nada Dasar sebagai Pemarkah Sosial Penutur Bahasa Melayu Deli Tengku Syarfina
MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan Vol 5, No 1 (2008): Medan Makna
Publisher : Balai Bahasa Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mm.v5i1.803

Abstract

Makalah ini akan membicarakan tentang nada dasar penutur bahasa Melayu Deli berdasarkan variasi sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mencari nada dasar yang menandai kelompok-kelompok sosial dalam bahasa Melayu Deli.Kajian ini bermula pada pengukuran nada dasar tuturan bahasa Melayu Deli yang diikuti kajian melihat kemaknawian ciri-ciri itu sebagai pengelompok kelas sosial.Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan teori-teori fonetik akustik, frekuensi, intonasi, yang berhubungan dengan analisis penelitian ini, juga digunakan pendekatan fonetik eksperimental untuk menganalisis penelitian ini. Selain itu penelitian ini juga menggunakan teori diglosia, yang berhubungan dengan stratifikasi sosial dalam bahasa Melayu Deli. Penelitian ini memperlihatkan nada dasar menandai kelompok-kelompok sosial tertentu dalam bahasa Melayu Deli.Kata Kunci: nada dasar penutur, Melayu Deli, pemarkah sosial
Medan Makna Daftar Isi
MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan Vol 5, No 1 (2008): Medan Makna
Publisher : Balai Bahasa Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mm.v5i1.794

Abstract

Teenagers Genre Schematics Structures???? Wartono Wartono
MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan Vol 5, No 1 (2008): Medan Makna
Publisher : Balai Bahasa Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mm.v5i1.808

Abstract

Kemampuan menulis seseorang dapat dilihat dari analisis struktur atau bagian tulisannya. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui jenis karangan yang dominan ditulis oleh 200 siswa lanjutan pertama di kecamatan Air Batu. Dan juga untuk mengetahui kemampuan siswa lanjutan pertama di Air Batu dalam menulis karangan yang diketahui dengan menganalisis struktur skematik dari setiap karangan mereka. Analisis ini menggunakan teori Sistemik Fungsional Linguistik yang diperkenalkan oleh Halliday dan menggunakan metode analisis yang digunakan J.R. Martin dan Silvana Sinar. Dari hasil analisis ditemukan bahwa jenis genre yang paling dominan dalam 200 karangan siswa lanjutan pertama di Air Batu adalah genre kisah yaitu 84 teks (42%), diikuti genre narasi 52 teks (26%), genre deskripsi 26 teks (13%), genre prosedur 16 teks (8%), genre eksposisi 15 teks (7.5%), genre penjelasan 4 teks (2%), dan terakhir genre laporan 3 teks (1.5%).Kata Kunci : struktur skematik, sistem fungsional linguistik
Ronggeng Dukuh Paruk: Eksploitasi Seks Tanpa Pornografi Agus Bambang Hermanto
MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan Vol 5, No 1 (2008): Medan Makna
Publisher : Balai Bahasa Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mm.v5i1.799

Abstract

Ada tiga elemen utama dari pelacuran yang dikenal luas yaitu ekonomi, seksual, dan psikologi. Karena semua elemen ini terdapat dalam kebanyakan hubungan seksual, persoalan utama yang diperdebatkan terlatak pada bagaimana seorang pelacur dapat dibedakan dengan perempuan lain. Satu definisi menempatkan pelacur di bawah isu pekerjaan, kelangkaan akan pelayanan dan keterampilan seksual, serta hasrat promiskuitas. Definisi lain menempatkan pelacuran di bawah kebudayaan patriarki. Karena kebudayaan patriarki mendefinisikan seksualitas perempuan di bawah wilayah dominasi pria yakni untuk melayani kebutuhan pria. Dalam pengertian ini, pelacuran tidak dapat diterima sebagai pekerjaan, tetapi hanya sebagai salah satu bentuk penindasan terhadap martabat perempuan.Kata Kunci : seks, pornografi, sosiologi sastra
Nilai Budaya dalam Cerita Si Jonaha, Kecapi Sakti, dan Sumpitan Sakti Rosliani Rosliani
MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan Vol 5, No 1 (2008): Medan Makna
Publisher : Balai Bahasa Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mm.v5i1.804

Abstract

Masyarakat Simalungun mengenal falsafah habonaran do bona dalam sistem budayanya. Habonaran do bona dapat diartikan sebagai falsafah hidup manusia Simalungun yang berpedoman pada sesuatu yang benar atau kehidupan yang berpangkal dari kebenaran yang hakiki, yakni kebenaran menurut hukum Ketuhanan yang Maha Esa. Falsafah habonaran do bona telah dikenal masyarakat sejak Belanda belum menjajah Simalungun. Di dalam falsafah ini terkandung keinginan memperoleh kebahagiaan, kesentosaan, kesejahteraan, dan kedamaian. Keinginan itu harus ditempatkan pada jalan kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan, baik secara manusiawi, juridis, maupun ketuhanan. Dengan kata lain, setian tindakan manusia Simalungun harus diuji dalam kebenaran yang bersumber dari kodrat manusia, hukum, dan tidak bertentangan dengan kebenaran sejati yang diturunkan Tuhan yang Maha Esa.Kata Kunci : nilai budaya, cerita rakyat, habonaran do bona
BAHASA DAN PERHATIAN PEMERINTAH (Satu Upaya Memperkukuh Jati Diri Bangsa) Sahril Sahril
MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan Vol 5, No 1 (2008): Medan Makna
Publisher : Balai Bahasa Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mm.v5i1.795

Abstract

Masalah urusan kebahasaan di Indonesia belumlah berhasil, bahkan belakangan ini ada indikasi kecenderungan lebih memperihatinkan. Hal ini diperparah dengan hadirnya era globalisasi, di mana masalah informasi begitu deras memasuki kehidupan masyarakat. Informasi ini masuk lewat pemakaian bahasa, khususnya bahasa Asing. Bukannya, bangsa kita alergi terhadap bahasa Asing, akan tetapi harus ada porsi dan aturan pemakaiannya. Janganlah kita lebih mendahulukan bahasa Asing daripada bahasa Indonesia. Kondisi lain saat ini, yaitu adanya persaingan yang ketat bangsa-bangsa di dunia di era globalisasi. Hal itu akan memudarkan identitas keindonesiaan yang kokoh membangun solidaritas keindonesiaan.Kata Kunci : bahasa Indonesia, jati diri bangsa
Medan Makna Persyaratan Naskah
MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan Vol 5, No 1 (2008): Medan Makna
Publisher : Balai Bahasa Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mm.v5i1.809

Abstract

Persyaratan Naskah Artikel merupakan hasil penelitian/kajian konsep dasar kebahasaan dan kesastraan.Artikel ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris antara 15 s.d. 20 halaman (3.000 kata) kertas kuarto spasi ganda dilengkapi dengan abstrak dan kata kunci.Artikel dikirimkan ke Pengelola Jurnal Medan Makna Balai Bahasa Medan, Jalan Kolam Ujung Nomor 7 Medan Estate, Deliserdang, Sumatera Utara, dalam bentuk disket, CD ataupun USB dengan program MS disertai satu eksemplar hasil cetakan (print out).Format penulisan mengikuti pola berikut.JUDUL Nama Abstrak(Isi abstrak dicetak miring) ditulis dalam bahasa Indonesia ataupun Inggris.Kata kunci: (isi kata kunci dicetak miring) 1. Pengantar (isi dicetak biasa/reguler)2.Pembahasan (subjudul menyesuaikan dengan topik bahasan) Penomoran subjudul dan rinciannya seperti berikut. 2.1 Subjudul 2.1.1 ... 2.2.2 ... 2.1.3 ... dst.Jumlah subjudul sesuai dengan kebutuhan/selaras dengan tujuan penelitian/pembahasan. 3. Penutup (Simpulan dan Saran)Daftar Pustaka (Berisi daftar pustaka yang dirujuk dalam uraian saja).Daftar Pustaka ditulis secara konsisten dengan ketentuan sebagai berikut.Pengarang. Tahun Terbit. Judul Buku. Kota Terbit: Penerbit.Gelar sarjana tidak disertakan.Bahasa artikel Jurnal Medan Makna adalah ragam bahasa ilmu yang bercirikan penggunaan kata, frasa, klausa, dan kalimat yang baku, jelas, tegas, dan spesifik.Jurnal Medan Makna hanya memuat naskah yang dinilai layak menurut penilaian redaksi.Artikel belum pernah dimuat di media mana pun.Pemuatan naskah Jurnal Medan Makna akan mengacu Pedoman Cara Penyajian Terbitan Berkala yang dikeluarkan Bidang Pengembangan Informasi Ilmiah PDII-LIPI.
Identitas Jati Diri dan Daya Saing Bangsa Indonesia melalui Pemakaian Bahasa Indonesia T. Silvana Sinar
MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan Vol 5, No 1 (2008): Medan Makna
Publisher : Balai Bahasa Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mm.v5i1.800

Abstract

Pembangunan Bahasa Indonesia sebagai bagian integral dari pembangunan nasional dilaksanakan secara berkelanjutan dan bertujuan untuk turut mewujudkan peningkatan jatidiri serta daya saing masyarakat Indonesia dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Kerjasama PUSAT BAHASA dan unit di daerah-daerah, Perguruan Tinggi, sekolah dibangun dengan strategi-strategi bahu membahu dapat dirasakan sebagai upaya untuk pengembangan bahasa nasional. Pengaturan atau regulasi-regulasi dalam kerangka pengembangan oleh pemerintah perlu dipercepat untuk menciptakan iklim ketaatazasan dan hukum yang mendorong berkembangnya Bahasa Indonesia. Fasilitas-fasilitas pendukung, pengembangan dukungan, ipteks, metode yang memadai dan maju, membangun data based yang tersambung secara online.Kata Kunci : identitas jati diri, pembangunan, bahasa Indonesia

Page 1 of 2 | Total Record : 18