Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

TRADISI CIO TOU PADA MASYARAKAT PERANAKAN TIONGHOA DI TELUKNAGA TANGERANG; KAJIAN MULTIMODAL Feby Yoana Siregar; T. Silvana Sinar
BAHAS Vol 29, No 1 (2018): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v29i1.11564

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis metafungsi teks multimodal Cio Tao pada masyarakat peranakan Tionghoa di Teluknaga Tangerang. Jenis penelitian yang diterapkan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini terdiri atas 2 bagian, yaitu data primer yang berisikan teks visual berupa gambar atau foto tradisi Cio Tao. Gambar atau foto tersebut merupakan dokumentasi pribadi peneliti, sementara itu data sekunder pada penelitian ini berupa hasil wawancara dari tokoh masyarakat, kedua mempelai dan orang tua dari kedua mempelai. Berdasarkan hasil yang didapatkan melalui deskripsi dan analisis data, disimpulkan bahwa teks multimodal tradisional (Cio Tao) adalah 1) fungsi ideasional meliputi proses, partisipan dan sirkumtan, 2) fungsi interpersonal terdiri atas moda dan residu, 3) fungsi tektual terdiri atas tema dan rema.
HUBUNGAN INTER-SEMIOTIK TEKS VERBAL DAN VISUAL DALAM TARI SAMAN GAYO LUES Ayu Yuniasari; T. Silvana Sinar; Nurlela .
BAHAS Vol 29, No 4 (2018): BAHAS
Publisher : BAHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bhs.v29i4.14253

Abstract

Relationship of Inter-semiotics Verbal and Visual Text on Saman Gayo Lues Dance. The aimed to describe the retationship of inter-semiotics verbal and visual text on Saman Gayo Lues dance. Source of the data was the recordings of Saman Gayo Lues danca which showed in Unsyiah Banda Aceh and interview result from the informant in Gayo Lues society. The data was analyzed by Inter-semiotics Logical Relations theory. The result showed that the retationship of inter-semiotics verbal and visual text on Saman Gayo Lues dance involve: repeating (8 senteces), comparative (1 sentence), additiv (3 sentences), and consequential (5 senteces). Keywords:  Inter-semiotics, Verbal Text, Visual Text, Saman Gayo Lues Dance
Metafora Konseptual Teks Berita PILGUBSU Pada Harian Waspada dan Analisa Muhammad Surip; T. Silvana Sinar
Basastra Vol 9, No 3 (2020): Basastra: Jurnal Kajian Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/bss.v9i3.21153

Abstract

Tujuan tulisan ini ingin mengungkapkan data metafora yang dipusatkan pada penggunaan metafora dalam teks berita PILGUBSU pada harian Waspada dan Analisa dengan menggunakan analisis metafora konseptual. Sumber daya yang digunakan adalah teks berita yang terbit selama bulan Maret 2018. Data penelitian berupa satuan lingual, baik leksikal maupun gramatikal yang mengandung metafora. Untuk menjelaskan data, digunakan kerangka teori linguistik kognitif. Metode pengumpulan data mengambil inspirasi dari metaphor identification procesure dari Pragglejaz group, sedangkan metode pengolahan data dilakukan secara analisis konseptual berdasarkan dua ranah yakni ranah sumber dan ranah sasaran. Metode analisis yang digunakan adalah metode referensial, yang digunakan untuk menunjukkan dan membandingkan referen atau makna yang terdapat dalam sumber dan target ungkapan metaforis yang dianalisis. Hasil penelitian metafora konseptual teks berita Pilgubsu pada harian waspada dan analisa yaitu : ranah politik, makhluk hidup, benda mati, aktivitas manusia, fenomena alam, gaib dan ruang dan waktu.
HUBUNGAN INTER-SEMIOTIK TEKS VERBAL DAN VISUAL PADA NASI HADAP-HADAPAN Atika Laila; T. Silvana Sinar; T.Thyrhaya Zein
Bahterasia : Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 1 (2021): Pebruari
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1069.407 KB) | DOI: 10.30596/bahterasia.v2i1.6567

Abstract

Hubungan Inter-semiotik Teks Verbal dan Visual pada Nasi Hadap-hadapan. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan hubungan inter-semiotik teks verbal dan teks visual pada Nasi Hadap-hadapan. Sumber data penelitian ini hasil rekaman upacara pernikahan adat Melayu yang dilakukan di Sedang Bedagai dan hasil wawancara pemuka adat dan kedua pengantin. Data dianalisis menggunakan teori Inter-semiotics Logical Relations. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan inter-semiotik teks verbal dan teks visual pada Nasi Hadap-Hadapan meliputi perulangan (3 kali), perbandingan (3 kali), penambahan (3 kali), dan sebab-akiba (7 kali). Kata Kunci: Inter-semiotik, Teks Verbal, teks visual, Teks Nasi Hadap-hadapan
Types of Modality in News Item is Used in the Texts News in the Jakarta Post Newspaper T. Aldilla Syahira; T. Silvana Sinar; Masdiana Lubis
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 4, No 1 (2021): Budapest International Research and Critics Institute February
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v4i1.1537

Abstract

This research aimed to find out types of modality  and  to  explain  how  the  most  dominant types of modality in news item is used in  the  texts  news  in  The  Jakarta  Post  newspaper. This research was conducted by using corpus analysis as the appropriate tool to analyze the online written text.  The  data  were  taken  from  the  source  of  Jakarta  Post  newspaper which published online from the 1st August until 31th December  2019.  The sources varied in four themes i.e. politic, education, sports and economic news.  As a result, the researcher found 2 types of modality there are modalization and modulation. These types have 2 types of intermediacy on each, probability and usuality for modalization and obligation and inclination for modulation.
Analysis of Textual Realization in Genre Description and Explanation by Students of Samudra University Husni Az-Zhahir; T. Silvana Sinar; T. Thyrhaya Zein
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 3, No 3 (2020): Budapest International Research and Critics Institute August
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v3i3.1114

Abstract

This article discusses the Linguistic features found in the text description and explanation of the events or cultural activities of Aceh in the city of Langsa. The purpose of this research is to examine the realization of textual features in the text description and explanation. The method used in this research is descriptive-qualitative, qualitative research is a research procedure that produces descriptive data in the form of words written or spoken from people or behaviors that can be observed '. The data of this study are linguistic units in the form of clauses derived from 10 written texts of genre description and explanation by fifth semester students, English Education Study Program at the Faculty of Teacher Training at Samudra Langsa University. The analysis is carried out based on the functional systemic linguistic theory (LSF) framework, with the analytical construct formulated. The findings of this study are complex theme types, including markers such as: and, and then, when, becouse, cause, after that, before that, if, so, while, that and next. These markers function as conjunctions, connectors and successors. Of all these markers, contained in the text, only the "and then" markers are the most dominant markers.
ANALISIS STRUKTUR MIKRO PADA PADA NOVEL AYAT-AYAT CINTA 2 KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY : KAJIAN ANALISIS WACANA KRITIS VAN DIJK Wahyu Ningsih; T. Silvana Sinar; T. Thyrhaya Zein
Kode : Jurnal Bahasa Vol 9, No 2 (2020): KODE
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (462.906 KB) | DOI: 10.24114/kjb.v9i2.18372

Abstract

Habiburahman El Shirazy memberikan gambaran atas situasi sosial yang mempresentasikan ideologi kebudayaan bangsa dan agamanya melalui sebuah novel. Adapun penelitian ini  bertujuan untuk struktur mikro yang terdapat pada novel Ayat-Ayat Cinta 2 karya Habiburahman El Shirazy. Penelitian ini menggunakan teori Analisis Wacana Kritis van Dijk. Jenis penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian analisis isi. Data pada penelitian ini adalah novel Ayat-Ayat Cinta 2 karya Habiburahman El Shirazy. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mencatat dokumen. Setelah data terkumpul, kemudian data dianalisis dengan  menggunakan model interaktif Miles, Hubberman dan Saldana. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pada level struktur mikro, Habiburahman El Shirazy, menyelipkan ideologi melalui pilihan- pilihan kata untuk menyampaikan pesan-pesan Islami.  Kata Kunci : Ayat-Ayat Cinta 2, Struktur Mikro. Analisis Wacana Kritis
INTERAKSI GURU DAN SISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMA NEGERI 1 MEDAN PERSPEKTIF ANALISIS WACANA KRITIS van Dijk (1993) Ariani br Perangin-angin; T. Silvana Sinar; T. Thyrhaya Zein
Kode : Jurnal Bahasa Vol 9, No 2 (2020): KODE
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.606 KB) | DOI: 10.24114/kjb.v9i2.18429

Abstract

Penelitian ini menganalisis bentuk atau pola interaksi guru dan siswa pada level struktur mikro, struktur makro dan superstruktur, serta menganalisis konteks sosial yang merealisasikan interaksi guru dan siswa dalam proses belajar mengajar di SMA Negeri 1 Medan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan di SMA Negeri 1 Medan. Data dalam penelitian ini adalah teks berupa unit linguistik dalam bentuk kata, frasa, klausa dan kalimat yang diperoleh dari ujaran guru yang telah di transkripsikan oleh peneliti dengan menggunakan teknik catat. peneliti menggunakan 3 metode pengumpulan data yaitu metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis model interaktif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa bentuk atau pola interaksi guru dan siswa pada level struktur mikro bahwa kelas kata yang paling sering digunakan oleh guru di SMA Negeri 1 Kota Medan adalah kelas kata nomina yang muncul sebanyak 38 %. Pada level struktur makro dalam proses belajar mengajar di SMA Negeri 1 Medan terdiri dari 7 topik, yaitu (1) greetings (salam pembuka), (2) absensi (3) mengulang pelajaran minggu lalu (4) melanjutkan pelajaran yang baru (5) Analisis topik Presentasi (6) motivasi (7) menyimpulkan materi. Sebagai referensi tambahan dan pembelajaran dalam proses peningkatan kualitas seorang guru atau pun calon guru sebagai pengajar yaitu dengan memperhatikan bagaimana interaksi yang baik dalam mengajar di dalam kelas yang dapat menciptakan suasana kondusif dan terjadinya kerja sama yang baik antara guru dengan siswa. Kata Kunci : Interaksi guru dan siswa, Analisis Wacana Kritis
TAHAPAN FANIKA ERA-ERA MBÖWO PADA UPACARA FALÖWA NIAS SELATAN : ANALISIS WACANA KRITIS Dina Mariana; T. Silvana Sinar; T. Thyrhaya Zein
Kode : Jurnal Bahasa Vol 9, No 1 (2020): Edisi Januari
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (653.296 KB) | DOI: 10.24114/kjb.v9i1.16932

Abstract

Penelitian ini menganalisis salah satu tahapan penting dalam pelaksanaan Falöwa Nias Selatan, yaitu tahapan fanika era-era mböwo. Tahapan ini merupakan rangkaian prosesi adat yang berisikan 4 hal penting, yaitu Ngaỡtỡ (silsilah), Bỡrỡta Mbỡwỡ (mahar), Oroisa Mene-mene (nasehat) dan howu-howu (berkat). Peneliti menggunakan teori Analisis Wacana Kritis sebagai pisau analisis dalam menguraikan upacara Falöwa Nias Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses tahapan penting dalam pelaksanaan Falöwa Nias Selatan, yaitu tahapan fanika era-era mböwo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan perspektif Analisis Wacana Kritis. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa teks  Falöwa  Nias Selatan yang telah ditranskripsikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pada saat Ngaỡtỡ berlangsung, maka kedua belah pihak yang berkepentingan dalam prosesi adat akan memberitahukan tentang silsilah marga kedua mempelai dengan tujuan agar seluruh peserta dapat mengetahui hubungan kekeluargaan, 2) pada saat Bỡrỡta Mbỡwỡ ada hal unik yang dilakukan yaitu pembahasan tentang mahar  dan jabatan dalam adat, 3) pada tahap Oroisa Mene-mene (nasehat) menunjukkan semua keluh kesah kedua orangtua selama bersama dengan anaknya dan diakhiri dengan pemberian nasehat dan 4) howu-howu (berkat) adalah tahapan akhir yaitu pemberian berkat berupa harapan oleh orangtua mempelai perempuan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan Falöwa Nias Selatan mengandung kekayaan budaya yang harus terus di lestarikan. Kata kunci : Upacara Falöwa  Nias Selatan, Fanika era-era mböwo, Analisis Wacana KritisPenelitian ini menganalisis salah satu tahapan penting dalam pelaksanaan Falöwa Nias Selatan, yaitu tahapan fanika era-era mböwo. Tahapan ini merupakan rangkaian prosesi adat yang berisikan 4 hal penting, yaitu Ngaỡtỡ (silsilah), Bỡrỡta Mbỡwỡ (mahar), Oroisa Mene-mene (nasehat) dan howu-howu (berkat). Peneliti menggunakan teori Analisis Wacana Kritis sebagai pisau analisis dalam menguraikan upacara Falöwa Nias Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses tahapan penting dalam pelaksanaan Falöwa Nias Selatan, yaitu tahapan fanika era-era mböwo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan perspektif Analisis Wacana Kritis. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa teks  Falöwa  Nias Selatan yang telah ditranskripsikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pada saat Ngaỡtỡ berlangsung, maka kedua belah pihak yang berkepentingan dalam prosesi adat akan memberitahukan tentang silsilah marga kedua mempelai dengan tujuan agar seluruh peserta dapat mengetahui hubungan kekeluargaan, 2) pada saat Bỡrỡta Mbỡwỡ ada hal unik yang dilakukan yaitu pembahasan tentang mahar  dan jabatan dalam adat, 3) pada tahap Oroisa Mene-mene (nasehat) menunjukkan semua keluh kesah kedua orangtua selama bersama dengan anaknya dan diakhiri dengan pemberian nasehat dan 4) howu-howu (berkat) adalah tahapan akhir yaitu pemberian berkat berupa harapan oleh orangtua mempelai perempuan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan Falöwa Nias Selatan mengandung kekayaan budaya yang harus terus di lestarikan. Kata kunci : Upacara Falöwa  Nias Selatan, Fanika era-era mböwo, Analisis Wacana KritisPenelitian ini menganalisis salah satu tahapan penting dalam pelaksanaan Falöwa Nias Selatan, yaitu tahapan fanika era-era mböwo. Tahapan ini merupakan rangkaian prosesi adat yang berisikan 4 hal penting, yaitu Ngaỡtỡ (silsilah), Bỡrỡta Mbỡwỡ (mahar), Oroisa Mene-mene (nasehat) dan howu-howu (berkat). Peneliti menggunakan teori Analisis Wacana Kritis sebagai pisau analisis dalam menguraikan upacara Falöwa Nias Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses tahapan penting dalam pelaksanaan Falöwa Nias Selatan, yaitu tahapan fanika era-era mböwo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan perspektif Analisis Wacana Kritis. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa teks  Falöwa  Nias Selatan yang telah ditranskripsikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pada saat Ngaỡtỡ berlangsung, maka kedua belah pihak yang berkepentingan dalam prosesi adat akan memberitahukan tentang silsilah marga kedua mempelai dengan tujuan agar seluruh peserta dapat mengetahui hubungan kekeluargaan, 2) pada saat Bỡrỡta Mbỡwỡ ada hal unik yang dilakukan yaitu pembahasan tentang mahar  dan jabatan dalam adat, 3) pada tahap Oroisa Mene-mene (nasehat) menunjukkan semua keluh kesah kedua orangtua selama bersama dengan anaknya dan diakhiri dengan pemberian nasehat dan 4) howu-howu (berkat) adalah tahapan akhir yaitu pemberian berkat berupa harapan oleh orangtua mempelai perempuan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan Falöwa Nias Selatan mengandung kekayaan budaya yang harus terus di lestarikan. Kata kunci : Upacara Falöwa  Nias Selatan, Fanika era-era mböwo, Analisis Wacana KritisPenelitian ini menganalisis salah satu tahapan penting dalam pelaksanaan Falöwa Nias Selatan, yaitu tahapan fanika era-era mböwo. Tahapan ini merupakan rangkaian prosesi adat yang berisikan 4 hal penting, yaitu Ngaỡtỡ (silsilah), Bỡrỡta Mbỡwỡ (mahar), Oroisa Mene-mene (nasehat) dan howu-howu (berkat). Peneliti menggunakan teori Analisis Wacana Kritis sebagai pisau analisis dalam menguraikan upacara Falöwa Nias Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses tahapan penting dalam pelaksanaan Falöwa Nias Selatan, yaitu tahapan fanika era-era mböwo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan perspektif Analisis Wacana Kritis. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa teks  Falöwa  Nias Selatan yang telah ditranskripsikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pada saat Ngaỡtỡ berlangsung, maka kedua belah pihak yang berkepentingan dalam prosesi adat akan memberitahukan tentang silsilah marga kedua mempelai dengan tujuan agar seluruh peserta dapat mengetahui hubungan kekeluargaan, 2) pada saat Bỡrỡta Mbỡwỡ ada hal unik yang dilakukan yaitu pembahasan tentang mahar  dan jabatan dalam adat, 3) pada tahap Oroisa Mene-mene (nasehat) menunjukkan semua keluh kesah kedua orangtua selama bersama dengan anaknya dan diakhiri dengan pemberian nasehat dan 4) howu-howu (berkat) adalah tahapan akhir yaitu pemberian berkat berupa harapan oleh orangtua mempelai perempuan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan Falöwa Nias Selatan mengandung kekayaan budaya yang harus terus di lestarikan. Kata kunci : Upacara Falöwa  Nias Selatan, Fanika era-era mböwo, Analisis Wacana KritisPenelitian ini menganalisis salah satu tahapan penting dalam pelaksanaan Falöwa Nias Selatan, yaitu tahapan fanika era-era mböwo. Tahapan ini merupakan rangkaian prosesi adat yang berisikan 4 hal penting, yaitu Ngaỡtỡ (silsilah), Bỡrỡta Mbỡwỡ (mahar), Oroisa Mene-mene (nasehat) dan howu-howu (berkat). Peneliti menggunakan teori Analisis Wacana Kritis sebagai pisau analisis dalam menguraikan upacara Falöwa Nias Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses tahapan penting dalam pelaksanaan Falöwa Nias Selatan, yaitu tahapan fanika era-era mböwo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan perspektif Analisis Wacana Kritis. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa teks  Falöwa  Nias Selatan yang telah ditranskripsikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Pada saat Ngaỡtỡ berlangsung, maka kedua belah pihak yang berkepentingan dalam prosesi adat akan memberitahukan tentang silsilah marga kedua mempelai dengan tujuan agar seluruh peserta dapat mengetahui hubungan kekeluargaan, 2) pada saat Bỡrỡta Mbỡwỡ ada hal unik yang dilakukan yaitu pembahasan tentang mahar  dan jabatan dalam adat, 3) pada tahap Oroisa Mene-mene (nasehat) menunjukkan semua keluh kesah kedua orangtua selama bersama dengan anaknya dan diakhiri dengan pemberian nasehat dan 4) howu-howu (berkat) adalah tahapan akhir yaitu pemberian berkat berupa harapan oleh orangtua mempelai perempuan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan Falöwa Nias Selatan mengandung kekayaan budaya yang harus terus di lestarikan. Kata kunci : Upacara Falöwa  Nias Selatan, Fanika era-era mböwo, Analisis Wacana Kritis
Identitas Jati Diri dan Daya Saing Bangsa Indonesia melalui Pemakaian Bahasa Indonesia T. Silvana Sinar
MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan Vol 5, No 1 (2008): Medan Makna
Publisher : Balai Bahasa Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/mm.v5i1.800

Abstract

Pembangunan Bahasa Indonesia sebagai bagian integral dari pembangunan nasional dilaksanakan secara berkelanjutan dan bertujuan untuk turut mewujudkan peningkatan jatidiri serta daya saing masyarakat Indonesia dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Kerjasama PUSAT BAHASA dan unit di daerah-daerah, Perguruan Tinggi, sekolah dibangun dengan strategi-strategi bahu membahu dapat dirasakan sebagai upaya untuk pengembangan bahasa nasional. Pengaturan atau regulasi-regulasi dalam kerangka pengembangan oleh pemerintah perlu dipercepat untuk menciptakan iklim ketaatazasan dan hukum yang mendorong berkembangnya Bahasa Indonesia. Fasilitas-fasilitas pendukung, pengembangan dukungan, ipteks, metode yang memadai dan maju, membangun data based yang tersambung secara online.Kata Kunci : identitas jati diri, pembangunan, bahasa Indonesia