cover
Contact Name
Soni Akhmad Nulhaqim
Contact Email
jkrk.fisip@gmail.com
Phone
+6281322312268
Journal Mail Official
jkrk.fisip@gmail.com
Editorial Address
Pusat Studi Konfilk dan Resolusi Konflik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran Gedung A FISIP-UNPAD Lt. 2 Jl. Raya Bandung Sumedang km 21 Jatinangor, Sumedang
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik
ISSN : 26558823     EISSN : 26561786     DOI : https://doi.org/10.24198/jkrk.v1i1
Fokus dan Ruang Lingkup Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik yakni memuat hasil-hasil penelitian lapangan dan dan atau kajian pustaka mengenai isu-isu konflik dan resolusi konflik di tingkat nasional, regional dan internasional.
Articles 2 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 2 (2025): Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik" : 2 Documents clear
KAMPUNG BIRU: INTEGRASI URBAN EKORIPARIAN UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT RENTAN DAN REVITALISASI LINGKUNGAN SEMPADAN SUNGAI CILIWUNG Sidiq, Ilham; Mardyani, Dyta
Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik Vol 7, No 2 (2025): Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkrk.v7i2.66938

Abstract

Program Kampung BIRU (Budidaya Integratif Riparian Urban) merupakan inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Patra Niaga AFT Halim Perdanakusuma yang dilaksanakan di Kelurahan Cawang, Jakarta Timur, sejak tahun 2021. Program ini hadir sebagai respon terhadap kompleksitas masalah perkotaan, khususnya kerentanan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang dialami masyarakat bantaran Sungai Ciliwung. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dampak Kampung BIRU pada tiga aspek utama, yaitu sosial, ekonomi, dan lingkungan. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi, kemudian dianalisis secara tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kampung BIRU memberikan dampak positif yang signifikan. Dari aspek sosial, program ini meningkatkan partisipasi masyarakat, memperkuat kohesi sosial, serta memberdayakan kelompok rentan melalui berbagai kegiatan kolektif. Dari aspek ekonomi, program membuka peluang usaha baru berbasis urban farming dan pengelolaan sampah sirkular, yang berkontribusi pada ketahanan pangan sekaligus menambah pendapatan rumah tangga. Dari aspek lingkungan, Kampung BIRU berhasil menata ulang kawasan bantaran sungai menjadi ruang hijau produktif, mengurangi volume sampah, memperbaiki kualitas ekosistem riparian, serta meningkatkan kesiapsiagaan warga terhadap banjir. Secara keseluruhan, Kampung BIRU dapat dipandang sebagai model inovasi CSR berbasis ekoriparian yang mampu menyinergikan dimensi sosial, ekonomi, dan lingkungan secara berkelanjutan. Program ini juga berkontribusi langsung terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 2 (Tanpa Kelaparan), SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dan SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim). The Kampung BIRU (Budidaya Integratif Riparian Urban/Integrative Riparian Urban Cultivation) program is a Corporate Social Responsibility (CSR) initiative by PT Pertamina Patra Niaga AFT Halim Perdanakusuma, implemented in Cawang, East Jakarta, since 2021. This program was initiated as a response to the complex challenges of urban areas, particularly the social, economic, and environmental vulnerabilities faced by communities living along the Ciliwung River. This study aims to describe the impacts of Kampung BIRU on three main aspects: social, economic, and environmental. Using a descriptive qualitative approach, data were collected through observations, in-depth interviews, and document reviews, then analyzed thematically. The findings reveal that Kampung BIRU has generated significant positive impacts. In the social aspect, the program has strengthened community participation, enhanced social cohesion, and empowered vulnerable groups through collective initiatives. In the economic aspect, the program has created new livelihood opportunities through urban farming and circular waste management, contributing to household food security and income generation. In the environmental aspect, the program successfully revitalized the riverbank area into productive green space, reduced waste volume entering the river, improved riparian ecosystem quality, and strengthened community preparedness for flooding. Overall, Kampung BIRU demonstrates a CSR-based eco-riparian innovation model capable of synergizing social, economic, and environmental dimensions in a sustainable manner. The program also directly contributes to the achievement of the Sustainable Development Goals (SDGs), particularly SDG 2 (Zero Hunger), SDG 8 (Decent Work and Economic Growth), and SDG 13 (Climate Action).
INOVASI SOSIAL BERBASIS ZERO WASTE MELALUI PROGRAM SEKOP SENI UNTUK PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELOMPOK RENTAN DI DESA SUNTENJAYA, BANDUNG UTARA Panjaitan, Boy Presley; Munifah, Fadiyah
Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik Vol 7, No 2 (2025): Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkrk.v7i2.66939

Abstract

Kawasan Bandung Utara merupakan wilayah dengan potensi sumber daya alam yang tinggi, namun menghadapi berbagai persoalan sosial-ekonomi dan lingkungan, seperti kemiskinan, pengangguran, kerentanan kelompok rentan, serta degradasi ekologi akibat praktik pengelolaan sumber daya yang belum berkelanjutan. Menjawab tantangan tersebut, PT Pertamina Patra Niaga AFT Husein Sastranegara menginisiasi program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) melalui SEKOP SENI (Sentra Kopi Sejahterakan Petani) di Desa Suntenjaya. Program ini dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi berbasis kopi, penguatan kapasitas sosial, serta penerapan prinsip zero waste dan konservasi lingkungan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dampak Program SEKOP SENI terhadap aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara semi-terstruktur, focus group discussion, dan studi dokumentasi, kemudian dianalisis secara tematik dengan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek sosial, program meningkatkan kohesi sosial, partisipasi pemuda, serta pemenuhan gizi kelompok rentan. Pada aspek ekonomi, program berhasil menaikkan pendapatan petani kopi dari rata-rata Rp 0–250.000 menjadi Rp 1.750.000 per bulan, menciptakan UMKM berbasis kopi, serta efisiensi biaya energi melalui biogas. Sementara itu, pada aspek lingkungan, program mengimplementasikan prinsip zero waste, mengolah limbah ternak menjadi energi dan pupuk organik, memanfaatkan kulit kopi menjadi cascara, serta menerapkan agroforestri kopi-saninten. Dengan demikian, Program SEKOP SENI menjadi model CSR inovatif yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dan selaras dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). The Bandung Utara region has abundant natural resources but faces various socio-economic and environmental challenges, including poverty, unemployment, the vulnerability of marginalized groups, and ecological degradation due to unsustainable resource management practices. In response to these issues, PT Pertamina Patra Niaga AFT Husein Sastranegara initiated a corporate social responsibility (CSR) program called SEKOP SENI (Sentra Kopi Sejahterakan Petani) in Suntenjaya Village. This program is designed to improve community welfare through coffee-based economic empowerment, social capacity strengthening, and the application of zero waste principles and environmental conservation. This study aims to describe the impacts of the SEKOP SENI program on social, economic, and environmental aspects. The research employed a qualitative approach with a case study design. Data were collected through observation, semi-structured interviews, focus group discussions, and document review, and were analyzed thematically using Miles and Huberman’s model. The findings reveal that, socially, the program enhanced community cohesion, youth participation, and nutritional fulfillment for vulnerable groups. Economically, the program increased farmers’ income from an average of Rp 0–250,000 to Rp 1,750,000 per month, developed coffee-based micro and small enterprises, and reduced household energy costs through biogas utilization. Environmentally, the program applied zero waste principles by converting livestock waste into energy and organic fertilizer, processing coffee husks into cascara, and implementing coffee-saninten agroforestry. Thus, the SEKOP SENI program serves as an innovative CSR model contributing to sustainable development and aligned with the Sustainable Development Goals (SDGs).

Page 1 of 1 | Total Record : 2