cover
Contact Name
I Gede Boy Darmawan
Contact Email
igedeboy@staff.unila.ac.id
Phone
+6282376758013
Journal Mail Official
jgrs@eng.unila.ac.id
Editorial Address
Jurusan Teknik Geofisika Gedung L Fakultas Teknik Universitas Lampung Jalan Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung Lampung, Indonesia Kode Pos: 35145
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Geosains dan Remote Sensing (JGRS)
Published by Universitas Lampung
ISSN : 27223647     EISSN : 27223639     DOI : https://doi.org/10.23960/jgrs
Jurnal Geosains dan Remote Sensing (JGRS) merupakan jurnal ilmiah berkala di bidang geosains termasuk penginderaan jauh yang diterbitkan oleh Jurusan Teknik Geofisika, Fakultas Teknik Universitas Lampung sebanyak 2 edisi yaitu setiap bulan Mei dan November dalam satu tahun. Artikel yang diterbitkan telah melalui proses blind review dan proses editorial sesuai dengan standar publikasi ilmiah. Topik artikel diutamakan dari hasil penelitian yang original dan penelaahan ilmu pengetahuan yang baru dari bidang ilmu geosains seperti sumber daya alam maupun mitigasi bencana termasuk pemanfaatan penginderaan jauh.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 1 (2023): JGRS Edisi Mei" : 7 Documents clear
Prediction of Land Cover Model for Central Ambon City in 2041 Using the Cellular Automata Markov Chains Method Heinrich Rakuasa; Daniel A Sihasale; Glendy Somae; Philia Christi Latue
Jurnal Geosains dan Remote Sensing Vol 4 No 1 (2023): JGRS Edisi Mei
Publisher : Department of Geophysical Engineering, Faculty of Engineering, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jgrs.2023.v4i1.85

Abstract

The Ambon city center area based on the 2021-2041 RDTR is a center of economic, educational and cultural activities, this makes economic and population growth focused in this region. This also triggers the arrival of residents from other areas to Ambon City and will have an impact on increasing the provision of land for settlements. This condition is expected to trigger land conversion in this area. This study aims to analyze land cover changes in Ambon City in 2001, 2011, 2021 and predict land cover in 2041. This study uses Cellular Automata Markov Chains modeling to predict land cover in the central area of Ambon City in 2041. The results show that the type of built-up land cover and open land continued to increase in area, while agricultural and non-agricultural areas continued to experience a decrease in area and water bodies did not experience a decrease in area. The results of this study are expected to be used as a reference in managing the development of sustainable residential areas and as an effort to arrange land use in the Ambon City center area in the future based on ecological aspects.
Korelasi Data Citra Satelit Radar dan Geologi Untuk Analisis Deformasi Permukaan, Studi Kasus Gempa Ambon September 2019 Erwin Bakker; Saskia Pattilouw; Dennis Tanikwele; David Tuhumury; Chantyara Ayal; Virginia Ulorlo
Jurnal Geosains dan Remote Sensing Vol 4 No 1 (2023): JGRS Edisi Mei
Publisher : Department of Geophysical Engineering, Faculty of Engineering, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jgrs.2023.v4i1.100

Abstract

Maluku terletak di antara tiga lempeng dunia yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik yang menyebabkan terbentuknya tatanan geologi Pulau Maluku yang kompleks dan berpotensi tinggi terjadinya bencana gempa bumi salah satunya gempa Ambon 26 September 2019. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait perubahan permukaan paskah terjadinya gempa yang melanda Ambon pada 26 September 2019. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan DInSAR dengan mengolah citra SAR Sentinel-1. Hasil analisis citra tersebut menunjukkan gempa tersebut menyebabkan terjadinya penurunan muka tanah (subsidence) dengan nilai deformasi berkisar -8 cm sampai -14 cm pada daerah Tulehu dan Liang. Daerah Liang dan Tulehu didominasi oleh batuan sedimen yaitu batugamping dan endapan aluvial yang berumur Kuarter yang dapat memperkuat efek guncangan sehingga rawan terjadi guncangan gempa bumi yang berdampak pada deformasi yang terjadi di daerah tersebut. Sedangkan pada daerah di sekitarnya yang juga terkena dampak deformasi yaitu Pulau Haruku mengalami kenaikan muka tanah (uplift) dengan nilai deformasi berkisar +4 cm sampai +10 cm. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber referensi dalam pemantauan dan pemulihan berdasarkan sejarah gempa yang terjadi di Pulau Ambon yang sangat berguna dalam mitigasi bencana untuk mengurangi risiko dari dampak yang ditimbulkan akibat gempa bumi, di masa mendatang.
Geomorfologi Karst Studi Geomorfologi Karst Pulau Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara dan Potensinya Sebagai Geowisata Ali Okto; Meliawati; Hasria; Muliddin; Arisona; Suryawan; Sawaluddin
Jurnal Geosains dan Remote Sensing Vol 4 No 1 (2023): JGRS Edisi Mei
Publisher : Department of Geophysical Engineering, Faculty of Engineering, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jgrs.2023.v4i1.105

Abstract

Penelitian ini terletak di Kabupaten Muna Provinsi Sulawesi Tenggara. Kabupaten Muna merupakan daratan karst yang berkembang cukup baik terutama di bagian timur pulau Muna. Morfologi karst yang tersusun atas batugamping memiliki daya tarik tersendiri baik di bidang pertambangan maupun bidang pariwisata. Pemanfaatan batugamping dalam industri pertambangan memberikan ancaman kerusakan Kawasan karst secara langsung. Oleh sebab itu pemahaman Kawasan Karst sebagai salah satu aset pengembangan geowisata dan pelestarian lingkungan menjadi hal yang mesti diperhatikan. Analisis terhadap keragaman morfologi dan potensi geowisata menjadi hal yang sangat penting dalam menjawab hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap morfologi yang berkembang dan berpotensi untuk dikembangkan sebagai geowisata. Metode yang digunakan berupa observasi lapangan dan deskripsi kualitatif terhadap jenis litologi batuan dan jenis morfologinya. Jenis batuan yang ditemukan di lapangan yaitu batugamping Packstone, Weckestone dan Crystalline. Morfologi yang berkembang antara lain cliff, notch, sactk, stump, hasil endapan organisme, natural arch, danau air asin, gua, dan perbukitan bergelombang. Beberapa morfologi tersebut telah dikembangkan sebagai lokasi geowisata, tetapi masih banyak lokasi lain yang berpotensi untuk terus dikembangkan. Keberagaman morfologi karst dan unik yang terdapat di Pulau Muna memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan sebagai bagian dari geowisata Sulawesi tenggara.
Analisis Kerentanan Airtanah Terhadap Pencemaran Menggunakan Metode Drastic di Kabupaten Rembang Bagian Barat Regita Ayuni Muthia Cansa; Aida Januari; Umi Cahyani Rahayuningtyas; Thomas Triadi Putranto
Jurnal Geosains dan Remote Sensing Vol 4 No 1 (2023): JGRS Edisi Mei
Publisher : Department of Geophysical Engineering, Faculty of Engineering, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jgrs.2023.v4i1.116

Abstract

Kabupaten Rembang bagian barat merupakan salah satu daerah di pesisir utara Jawa Tengah yang memiliki sistem akuifer dangkal. Kondisi geologi daerah penelitian disusun oleh litologi batupasir dan batugamping yang bersifat porous sehingga cenderung memiliki potensi kerentanan airtanah terhadap pencemaran cukup tinggi dan dapat mempengaruhi kualitas airtanah. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui zona dan tingkat kerentanan airtanah di Kabupaten Rembang bagian barat dengan menggunakan metode DRASTIC. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan secara spasial menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Metode DRASTIC mampu merepresentasikan kerentanan air tanah dengan pendekatan hidrogeologi yang didasarkan pada tujuh parameter yang meliputi kedalaman muka air tanah (D), imbuhan air (R), media akuifer (A), media tanah (S), kemiringan lereng (T), zona vadose (I), dan konduktivitas hidrolik (C). Berdasarkan hasil analisis diperoleh rentang nilai DRASTIC Index (DI) dari 83-172 yang dibagi dalam tiga tingkat kerentanan. Daerah dengan tingkat kerentanan rendah memiliki rentang nilai DI 83-124 dengan luas 216,07 km2 (46,62%) dimana tingkat kerentanan ini bersifat dapat tercemar oleh polutan tertentu yang dibuang secara menerus. Daerah dengan tingkat kerentanan sedang memiliki rentang nilai DI 124 –144 dengan luas 118,095 km2 (25,48%) dimana tingkat kerentanan ini bersifat dapat tercemar oleh polutan yang dibuang secara menerus. Sedangkan daerah dengan tingkat kerentanan tinggi memiliki rentang nilai DI 144-172 dengan luas 129,28 km2 (27, 90%) dimana tingkat kerentanan ini bersifat dapat tercemar semua polutan kecuali yang memerlukan daya serap tinggi dan mudah berubah dalam beberapa kondisi.
Kajian Rencana Pola Ruang Dalam Mitigasi Ancaman Bahaya Tanah Longsor di Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Bogor I Ketut Wisnu Wardhana; Sukendra Martha; Syachrul Arief; Yosef Prihanto; Rudy A. G. Gultom; Rezky Yunita
Jurnal Geosains dan Remote Sensing Vol 4 No 1 (2023): JGRS Edisi Mei
Publisher : Department of Geophysical Engineering, Faculty of Engineering, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jgrs.2023.v4i1.129

Abstract

Indonesia adalah negara dengan multi-bencana khususnya bencana hidrometeorologis seperti banjir dan tanah longsor. Perencanaan tata ruang wilayah di Indonesia harus menyesuaikan dengan potensi kebencanaan di wilayah tersebut untuk menekan angka kerugian dan korban jiwa. Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan rencana tata ruang wilayah Kabupaten Bogor untuk tahun 2016-2036. Mengingat wilayah Bogor kerap mengalami bencana gerakan tanah atau tanah longsor, maka diperlukan adanya kajian kesesuaian rencana pola ruang wilayah dari aspek kebencanaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian rencana pola ruang Kabupaten Bogor khususnya di Kecamatan Sukamakmur terhadap indeks kerentanan bencana longsor. Pengolahan data dilakukan dengan metode bivariate statistik menggunakan teknologi sistem informasi geospasial (GIS) dengan penilaian kelas dan overlay. Data yang digunakan adalah Digital Elevation Model (DEM) resolusi 8 meter untuk ekstraksi kemiringan lereng serta data zona kerentanan gerakan tanah. Hasil analisis spasial menunjukkan bahwa hampir 90% dari total rencana pola ruang Kecamatan Sukamakmur berada di wilayah beresiko bencana longsor. Sekitar 14% dari rencana kawasan pemukiman dan sebesar 23% alokasi perencanaan kawasan hutan produksi tetap berada di wilayah dengan zona kerentanan bahaya tanah longsor tinggi.
Identifikasi Parameter Petrofisika dan Jenis Fluida Berdasarkan Sw dan Sequence Stratigraphy di Pesisir Cekungan Sumatra Tengah Perdana Rizki Ordas; Abdurrokhim; Yoga A. Sendjaja; Tumpal B. Nainggolan
Jurnal Geosains dan Remote Sensing Vol 4 No 1 (2023): JGRS Edisi Mei
Publisher : Department of Geophysical Engineering, Faculty of Engineering, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jgrs.2023.v4i1.150

Abstract

Parameter petrofisika dan jenis fluida perlu diketahui pada setiap sumur di lapangan ‘X’ pesisir Cekungan Sumatra Tengah, sehingga akan memperlancar proses analisis dan eksploitasi. Tujuan penelitian ini adalah menentukan porositas, densitas, impedansi akustik dan saturasi fluida pada 3 (tiga) sumur. Metode yang digunakan adalah Metode Well Logging dan Seismik untuk menentukan porositas, densitas, impedansi akustik dan saturasi air (Sw). Berdasarkan integrasi seperangkat data log dan seismik 2D, jenis fluida dapat diidentifikasi dengan nilai Sw, sedangkan persebaran parameter porositas, densitas dan impedansi akustik dengan metode log dan Sequence Stratigraphy. Penentuan Sw pada sumur Merak-1, Garib-1 dan Melibur-1 menggunakan software Techlog dan Interactive Petrophysics (IP), dan untuk mendapatkan Sw dilakukan perhitungan Vshale, porositas, dan Rw. Hasil penelitian ini didapatkan Sw pada formasi Bekasap, Bangko dan Menggala pada sumur Merak-1 sekitar 20%, pada sumur Garib-1 antara 15%-55% sedangkan sumur Melibur-1 yaitu 20% dan jenis fluidanya gas dan minyak. Porositas di formasi Bekasap, Bangko dan Menggala antara 23,9%-27,8%, sedangkan nilai densitas antara 2,2-2,3 gr/cc dan nilai impedansi akustik antara 18863-22897 ft/s.gr/cc. Berdasarkan nilai saturasi fluida (Sw) tersebut diperoleh jenis fluida adalah gas dan minyak serta nilai parameter petrofisika tersebut di atas besarnya ada yang sama dalam satu sequence.
Cover dan Halaman Depan Admin JGRS
Jurnal Geosains dan Remote Sensing Vol 4 No 1 (2023): JGRS Edisi Mei
Publisher : Department of Geophysical Engineering, Faculty of Engineering, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Page 1 of 1 | Total Record : 7