Nathiqiyyah : Jurnal Psikologi Islam
Nathiqiyyah Psikologi Islam STAI Diniyah and is managed directly by the Islamic Psychology Study Program, which is published twice a year in June and December. Nathiqiyyah contains articles, thought content, research results, thought results and empirical studies in the field of psychology and Islamic psychology and offers opportunities for interaction, discussion, ideas and ideas from psychologists from the fields of clinics, education, social affairs, Islamic psychology, industry and organizations. The Nathiqiyyah editor invited experts, writers and researchers to contribute to the development of Islamic psychology and psychology from the perspective of psychology studies and other related scientific studies. Nathiqiyyah aims to facilitate the process of interaction, discussion, and further discussion of the development of psychology in Indonesian society, with a particular interest in Cultural and Health Psychology. Nathiqiyyah covers articles related to: 1. Clinical Psychology 2. Industrial/Organizational Psychology 3. Educational Psychology 4. Developmental Psychology 5. Social Psychology 6. Islamic Psychology Nathiqiyyah accepts various research methods, both quantitative and qualitative methods. This journal also covers discussions related to the development of problems found in society.
Articles
8 Documents
Search results for
, issue
"Vol 3 No 1 (2020): Nathiqiyyah - Jurnal Psikologi Islam"
:
8 Documents
clear
Bersyukur dan Resiliensi Akademik Mahasiswa
Lufiana Harnany Utami
Nathiqiyyah Vol 3 No 1 (2020): Nathiqiyyah - Jurnal Psikologi Islam
Publisher : Program Studi Psikologi Islam
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46781/nathiqiyyah.v3i1.69
Resiliensi akademik adalah kemampuan menghadapi tantangan, kesulitan, dan tekanan dalam seting akademik. Penerapan sistem keyakinan dan tradisi yang ada dalam budaya dan agama merupakan salah satu hal yang disarankan untuk pembentukan resiliensi. Bersyukur merupakan tradisi yang disarankan dalam agama untuk dapat menjalani hidup dengan positif. Penelitian ini melihat hubungan bersyukur dengan resiliensi akademik pada mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati. Penelitian kuantitatif dengan desain korelasional melibatkan 400 mahasiswa untuk mendapatkan data bersyukur dan resiliensi. Instrumen pengukuran yang digunakan adalah The Gratitude Questionnaire-6 yang dikembangkan oleh McCullough, Emmons, & Tsang (2002) dan skala resiliensi Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC) yang dikembangkan oleh Connor dan Davidson (2003). Teknik analisis data yang digunakan adalah uji regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bersyukur memiliki kontribusi terhadap pembentukan resiliensi akademik pada mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Saran bagi penelitian berikutnya dapat menggunakan variabel lain untuk perluasan kajian tentang resiliensi.
Pengaruh Salah Pilih Jurusan Terhadap Rasa Putus Asa Mahasiswa Teknik Informatika
Wahyu Primayasa;
Imamul Arifin;
Muhammad Yusuf Baharsyah
Nathiqiyyah Vol 3 No 1 (2020): Nathiqiyyah - Jurnal Psikologi Islam
Publisher : Program Studi Psikologi Islam
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46781/nathiqiyyah.v3i1.76
Teknik Informatika adalah salah satu jurusan yang paling dibutuhkan di era digital saat ini. Banyak calon mahasiswa baru yang tertarik untuk melanjutkan pendidikan dengan kuliah di jurusan Teknik Informatika. Akan tetapi, banyak dari calon mahasiswa yang menentukan pilihan ini secara terburu buru tanpa informasi dan pertimbangan yang mendalam. Hal ini mengakibatkan beberapa mahasiswa merasa salah memilih jurusan ketika mereka sudah memasuki bangku kuliah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari salah pilih jurusan terhadap rasa putus asa yang dialami para mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir 50% mahasiswa teknik informatika merasa tidak cocok dengan jurusan teknik informatika serta merasa salah jurusan. Akibatnya banyak diantara mereka merasa putus asa dengan perkuliahan mereka.
PENGARUH MENDENGARKAN MUSIK TERHADAP MOOD BELAJAR PADA MAHASISWA MANAJEMEN DAKWAH UIN SUSKA RIAU
Lailatul Izzah Izzah
Nathiqiyyah Vol 3 No 1 (2020): Nathiqiyyah - Jurnal Psikologi Islam
Publisher : Program Studi Psikologi Islam
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46781/nathiqiyyah.v3i1.82
The purpose of this study was to study the picture of student learning atmosphere and to study the influence of musk in the learning atmosphere of the third semester students of Da'wah Management UIN Suska T.A. 2019/2020 Pekanbaru. The method used in this study is a field survey research using questionnaires, interviews and observations, data analysis techniques used in this study with descriptive techniques. The sample in this study denied 36 third semester students of Da'wah Suska Riau Management in the academic year 2019/2020 who had a mood in learning in the lace category. Data collection techniques in this study used a learning mood questionnaire, interviews, observation and documentation as supporting techniques. The results of this study found that 75% of students listen to music while studying work on college assignments and 25% of students listen to music when there is no lecture. 80% of students who listen to music have the same reason they listen to learning compilation music, which is so they don't get bored while studying, because their hobbies are listening to music and increasing their creativity in thinking, adding vocabulary. While 13.3% of students who listen to music have reason to listen to music while learning to make them calm. And a reasonable break listening to music while learning makes learning that can be learned easily, can eliminate nervousness and likes the singer. 80% of students who listen to music when learning to listen to a type of music that is glance (pop and k-pop).
ANALISIS PENGARUH KETERATURAN FREKUENSI SHALAT TERHADAP TINGKAT STRESS PADA MAHASISWA MUSLIM DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSELING (STUDI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL)
muhammad iqbal;
Muhammad Rifki Yuda Pratama
Nathiqiyyah Vol 3 No 1 (2020): Nathiqiyyah - Jurnal Psikologi Islam
Publisher : Program Studi Psikologi Islam
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46781/nathiqiyyah.v3i1.83
Abstrak Shalat dalam Islam adalah komunikasi langsung seseorang dengan Tuhan (Allah SWT). Stres adalah keadaan tidak menyenangkan dari rangsangan emosional dan fisiologis yang dialami orang dalam situasi yang mereka anggap berbahaya atau mengancam kesejahteraan mereka. Islam mengusulkan pendekatan spiritual yang cocok. Pendekatan spiritual dapat menjadi motivasi batin untuk mendorong sikap yang lebih positif terhadap pekerjaan dan tanggung jawab di kalangan akademisi karena banyak tantangan yang tak terhindarkan yang dihadapi sehingga akademisi kehilangan ketekunan mereka. Mahasiswa muslim yang taat pada agama tentunya melaksanakan perintah shalat. Imbas dari beban tugas yang cukup banyak dapat menimbulkan tekanan yang berat dan berakibat stres atau depresi. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis pengaruh keteraturan frekuensi shalat terhadap tingkat stress pada mahasiswa muslim dengan menggunakan pendekatan konseling (studi pada mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel). Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan teknik konseling yang menekankan pada aspek kejiwaan mahasiswa. Penelitian ini dirancang sebagai studi survei dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Sebanyak 50 orang mahasiswa telah dipilih sebagai sampel sekaligus populasi di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel. Pemilihan dilakukan dengan systematics purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner platform Google Form. Pembobotan hasil sampling dilakukan menggunakan Skala Likert 5 jenis. Interpretasi data menggunakan indeks khusus yang ditentukan intervalnya. Pembahasan akan dilakukan secara deskriptif-korelatif dan disajikan dalam bentuk persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan representasi keteraturan frekuensi shalat pada mahasiswa memiliki interpretasi yang cukup signifikan, maka shalat dianggap mampu menekan stress atau depresi yang dirasakan. Opini setuju mahasiswa yang menyatakan shalat mampu meredam perasaan stress yang dirasakan, muncul pada pernyataan negatif, yang mana dapat dikatakan bahwa mahasiswa bahkan mengutamakan shalat, daripada tugas kuliah, yang mana shalat ini mampu mendorong kerja tugas mahasiswa. Kata Kunci: Shalat, Stres, Mahasiswa, Frekuensi, Keteraturan
PENGARUH PELATIHAN KETERAMPILAN SOSIAL UNTUK MENURUNKAN TINGKAT PEER VICTIMIZATION PADA SISWA DI SMPN “X” YOGYAKARTA
Hanny Rufaidah;
Hepi Wahyuningsih;
Mira Aliza Rahcmawati
Nathiqiyyah Vol 3 No 1 (2020): Nathiqiyyah - Jurnal Psikologi Islam
Publisher : Program Studi Psikologi Islam
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46781/nathiqiyyah.v3i1.96
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pelatihan keterampilan sosial dalam menurunkan peer victimization pada siswa di SMPN “X” Yogyakarta. Adapun hipotesa dalam penelitian ini adalah ada pengaruh pemberian pelatihan keterampilan sosial untuk menurunkan tingkat peer victimization di SMPN “X” Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Responden dalam penelitian ini berjumlah 15 siswa (11-14 tahun) yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu tujuh siswa kelompok eksperimen dan delapan siswa kelompok kontrol. Pengukuran penelitian ini menggunakan skala peer victimization yang merupakan modifikasi dari Multidimensional Peer Victimization Scale–Revised (MPVSR) yang dibuat oleh Bets, Houston, dan Steer, (2015). Uji hipotesis menggunakan analisis Mann-Whitney dan Wilcoxon. Hasilnya menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat peer victimization pada siswa sebelum dan sesudah diberi pelatihan pada kelompok eksperimen (p < 0.05). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pelatihan keterampilan sosial dapat menurunkan tingkat peer victimization pada siswa.
FAKTOR PENYEBAB PELANGGARAN PERATURAN SISWA DI PONDOK PESANTREN MUNTASYIRUL ULUM YOGYAKARTA
Harpan Reski Mulia
Nathiqiyyah Vol 3 No 1 (2020): Nathiqiyyah - Jurnal Psikologi Islam
Publisher : Program Studi Psikologi Islam
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46781/nathiqiyyah.v3i1.98
This research aims to determine the factors that are the cause of violation of students ' rules in Pondok Pesantren Muntasyirul Ulum Yogyakarta. The method used in this research is a qualitative method, the sampling technique used is snowball sampling with a total of seven people, consisting of four students of Pesantren Muntasyirul Ulum, two teachers Muntasyirul Ulum and one counseling teacher MAN 3 Yogyakarta. The data collection techniques are interviews, observations and documentation. Then, the data analysis Tekknik in this study refers to the concept of Miles and Huberman, namely: data reduction, data presentation, and making conclusions/verifications. The findings of this research show that the three factors that are the cause of the students violate the rules of the school are not self-chosen, less-empowered social interaction, and affected with familiar friends.
PSIKOLOGI HUMANISTIK: Victor Frankl dan Ki Ageng Suryomentaram (KAS)
Atik Ma'rifatun Afifah
Nathiqiyyah Vol 3 No 1 (2020): Nathiqiyyah - Jurnal Psikologi Islam
Publisher : Program Studi Psikologi Islam
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46781/nathiqiyyah.v3i1.100
Psikologi humanistik berbicara tentang potensi manusia untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Kebanyakan yang diketahui atau dianut sebagai psikologi humanistic terdapat dari barat, seperti Abraham Maslow (1908-1970) memaparkan tentang teori hirarki kebutuhan, Carl Roger (1902-1987) memaparkan teori client-centered therapy dan Victor Frankl (1905- 1997) memaparkan teori logoterapi. Sedangkan dari lokal terdapat KAS (Ki Ageng Suryamentaram) (1892-1962) memaparkan teori kawruh jiwa. Tulisan ini bertujuan untuk mengkomparasikan teori psikologi barat ( Frankl) dan lokal (KAS). Penelitian ini termasuk jenis penelitian kepustakaan (library research) yang bersifat penelitian kualitatif. Peneliti menggunakan pendekatan hermeneutik (interpretasi gramatik) untuk menerjemahkan makna humanistik. Dari beberapa teori psikologi humanistic baik barat maupun lokal, mempunyai persamaan dan perbedaan. Meskipun barat lebih berkembang psikologi humanistic, Tak dapat dipungkiri bahwa lokal pun mempunyai konsep teori psikologi humanistic yang lebih dulu diaplikasikan. Kata Kunci: psikologi, humanistik, Frankl (kebermaknaan), KAS (kawruh jiwa)
PENGARUH INTERVENSI PENDIDIKAN “KESEHATAN MENTAL” DALAM MENINGKATKAN SCHOOL WELL-BEING PADA REMAJA DI MA MUHAMMADIYAH PEKANBARU
Lailatul Izzah;
Willytiyo Kurniawan;
Hanny Rufaidah Damra;
Ulya Hersa Putri;
Lia Adewila Putri;
Desi Susilawati
Nathiqiyyah Vol 3 No 1 (2020): Nathiqiyyah - Jurnal Psikologi Islam
Publisher : Program Studi Psikologi Islam
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46781/nathiqiyyah.v3i1.307
School well-being merupakan keadaan dimana siswa dapat memenuhi kebutuhan dasarnya yang meliputi rasa memiliki (having), mencintai (loving), kebutuhan untuk pertumbuhan pribadi (being) dan kesehatan (healt). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intervensi pendidikan kesehatan mental dalam meningkatkan school well-being pada remaja di MA Muhammadiyah Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksperimen yaitu melihat kemungkinan pengaruh variable vevas dengan kelompok eksperimen dengan menggunakan metode statistic. Responden dalam penelitian ini adalah siswa-siswi Madrasah Aliyah (MA) Muhammadiyah Pekanbaru yang berusia 15-17 tahun berjumlah 30 orang (15 kelompok control dan 15 kelompok eksperimen).metode pengumpulan data dilakukan dengan menyebar skala schoole well-being dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis non parametric uji Friedman dan Man-Whitney. Berdasarkan daya dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan tingkat school well-being yang signifikan antara siswa yang mendapatkan intervensi pendidikan kesehatan mental dan yang tidak mendapatkan intervensi pendidikan kesehatan mental.