cover
Contact Name
Nofia Hudaya
Contact Email
nofia.hudaya@sttcipanas.ac.id
Phone
+6281264656160
Journal Mail Official
jurnal@sttcipanas.ac.id
Editorial Address
Sekolah Tinggi Teologi Cipanas, Jl. Gadog I/36 Desa Gadog, Kec. Pacet, Kab. Cianjur, Jawa Barat 43253
Location
Kab. cianjur,
Jawa barat
INDONESIA
The New Perspective in Theology and Religious Studies
ISSN : 27229726     EISSN : 27229718     DOI : 10.47900
The New Perspective in Theology and Religious Studies (NPTRS) is a journal of theology, which is published twice in a year to promote theological and religious studies. Submitted articles will be read by two blinded reviewers. Editorial boards acknowledge the significant contribution from the readers to evaluate and improve the articles published in the Journal of NPTRS. Focus and Scope: 1. Biblical Studies 2. Systematic Theology and Church History 3. Pastoral and Mission Studies 4. Christian Education 5. Religious Studies
Articles 40 Documents
‘Pendidikan Multikultural’: Membangun Ilmu Teologi Konteks Indonesia Yustus - Adipati
The New Perspective in Theology and Religious Studies Vol 3, No 2 (2022): December
Publisher : Cipanas Theological Seminary

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.319 KB) | DOI: 10.47900/nptrs.v3i2.62

Abstract

Wacana ‘Pendidikan Multikultural’ di sekolah-sekolah teologi di Indonesia akan menjadi salah satu upaya tepat dan kontekstual berwawasan kebangsaan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam perspektif ilmu, bahwa kebhinekaan membutuhkan kesadaran teologis ‘NKRI-Minded’, agar kesatuan dan persatuan Indonesia tetap terjaga di tengah-tengah ancaman pertikaian antar suku, kelompok, maupun ancaman global dari luar teritorial Indonesia. Masalah yang muncul dalam artikel ini adalah: bagaimana memperlakukan ilmu teologi yang mampu menjaga nilai-nilai utama dari konsensus wawasan kebangsaan di Indonesia; dan bagaimana ‘Pendidikan Multikultural’ mampu memelihara prinsip-prinsip dan nilai-nilai bagi keutuhan NKRI. Rumah Ramah Indonesia (RRI) menjadi pokok utama bagi terwujudnya kebhinekaan yang ramah dan damai, serta berkontribusi maksimal di empat konsensus kebangsaan, yang terdiri dari Panca Sila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI. Metode yang dilakukan adalah meneliti kajian Pustaka terkait perspektif teologi sebagai ilmu, dan ‘Pendidikan Multikultural’. Artikel ini berkeyakinan bahwa teologi sebagai ilmu berperan juga sebagai peletak dasar bagi keutuhan NKRI dari ancaman internal dan eksternal. Salah satu upaya pentingnya adalah membangun nilai-nilai keutamaan melalui ‘Pendidikan Multikultural’.
Meet the Hidden Jesus within you in Javanese spirituality and Namaste greeting Victor Christianto
The New Perspective in Theology and Religious Studies Vol 3, No 2 (2022): December
Publisher : Cipanas Theological Seminary

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (899.817 KB) | DOI: 10.47900/nptrs.v3i2.61

Abstract

According to Ted Peters (2018), Public discourse today continues topropagate the simplistic idea that science and religion are engagedin a hopelessly unwinnable war. This is misleading. Science andreligion interact at so many different junctures and in so manydifferent ways that any simple generalization misguides us. Althoughthe present writer wrote several articles on cosmology and logic,actually he is not quite well versed in philosophy, especially to meetthe above tension mentioned by Ted Peters. Nonetheless, we cameup in a converging ideas toward such a dialogue between science,philosophy an and theology. Let me emphasize, that what isoutlined here is not a synthesis or syncretistic idea, but it is meantto be a better dialogical approach, in the sense of Buber. See alsoArion, Hivner (2018, 2011). The present article is a continuation toour three previous articles (Christianto Chandra, 2021; Christianto,Smarandache, Tjandrah Simbolon, 2022; Christianto, 2022), as anintentional discussion of our understanding of classic work, PJ.Zoetmulder, Manunggaling Kawula Gusti. In particular, we discusshow Gospel of Thomas’s place among the other Four Gospels canbe an alternative way to interpret sedulur papat limo pancer as aknown principle held among adherents of Javanese spirituality.
Persepsi Umat Parmalim Tentang Dosa Dalam Upacara Mangan Napaet David Lambok Mangapul Manullang; Yustus Adipati; Limbong Samuel Monang; Yonatan Abrianus Nikel
The New Perspective in Theology and Religious Studies Vol 3, No 2 (2022): December
Publisher : Cipanas Theological Seminary

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.341 KB) | DOI: 10.47900/nptrs.v3i2.67

Abstract

Ugamo Malim adalah kepercayaan tradisional suku Batak. Penganutnya disebut sebagai Parmalim. Dalam kepercayaan Ugamo Malim dikenal upacara Mangan Napaet sebagai ritual penghapusan dosa. Ritual tersebut berupa memakan makanan yang pahit, asam, pedas, sepat, dan asin. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Memahami bagaimana ritual Mangan Napaet dapat menghapuskan dosa dalam kepercayaan Parmalim dan; (2) Memahami konsep dosa dalam agama Parmalim dilihat dari Mangan Napaet. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara yang disertai studi pustaka. Penelitian ini menyimpulkan bahwa menurut Parmalim dosa memberikan kepahitan dan penderitaan dalam hidup manusia sekaligus menambah kepahitan dalam diri orang-orang suci (Malim Debata). Dosa merupakan penghalang tujuan hidup dalam Ugamo Malim yaitu hidup suci sehingga pada hari akhir beroleh perkenan untuk hidup bersama Debata. Ritual Mangan Napaet hanyalah sarana untuk memohon pengampunan dosa dari Debata. Penyesalan yang sungguh-sungguh dan niat untuk benar-benar bertobat adalah hal terpenting dalam Ritual Mangan Napaet.
Hak Belajar Mahasiswa Kampus Merdeka Dalam Perspektif John Dewey Yustus Adipati
The New Perspective in Theology and Religious Studies Vol 4, No 1 (2023): Jurnal NPTRS
Publisher : Cipanas Theological Seminary

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47900/nptrs.v4i1.91

Abstract

        Artikel ini membahas tentang hak belajar dalam kampus merdeka. Dalam aturan terbaru bahwa Perguruan Tinggi (PT) wajib memberikan hak belajar bagi mahasiswa di luar PT sebanyak 2 semester atau setara 40 SKS, ditambah 1 semester  setara 20 SKS di luar prodi agar PT memiliki delapan kriteria indikator kerja utama (IKU), dimana salah satu diantaranya mahasiswa memperoleh pengalaman di luar kampus. Fokus masalah dalam artikel ini adalah: bagaimana memahami pesan sekolah sebagai alat sosial kesadaran dalam relasinya dengan hak belajar mahasiswa di luar PT; serta bilamana terjadinya titik temu antara berlangsungnya hak belajar mahasiswa di luar PT dengan tujuan institusi PT. Fenomena tersebut kemudian dilihat berdasarkan perspektif pembelajaran dari John Dewey. Artikel ini ingin menunjukkan hubungan dan relasi yang kuat antara hak belajar di luar PT dengan tujuan institusi PT dalam mengantar kompetensi mahasiswa menjadikan unggul, berkarakter, siap pakai, dan relevan dengan tantangan dan kebutuhan zaman, guna memiliki tercapainya profil lulusan, sebagaimana diatur dalam Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Sandar Pendidikan Nasional Pendidikan Tinggi.
When the Mystics Embrace Love: Comparing the Insights of Yunus Emre and Jacopone da Todi Robby Igusti Chandra
The New Perspective in Theology and Religious Studies Vol 4, No 1 (2023): Jurnal NPTRS
Publisher : Cipanas Theological Seminary

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47900/nptrs.v4i1.89

Abstract

Many studies on Yunus Emre, a Turkish Sufi and Jacopone da Todi, an Italian Franciscan, focus on their views of mystical love, especially concerning mystical union, however, the term ”love” that both use needs more exploration This study explores the question of whether their views of love have more similarities or differences by comparing the aspects of love, the center of love and its origin, and the end of the journey in love. Through thematic analysis, the results show that both conveyed a similar view about love, its origin, and the union with God as the destination of love. However, although they similarly view love as centered on God, their views of God show differences. Jacopone focuses on Christ as God who embraces pain and suffering, while Yunus is more apophatic in his insight into God. The finding might help the readers to appreciate various spiritual expressions in modern societies and to delve deeper into each of their core faith. 
Amerika vs Irak Bahaya Politisasi Agama Arthur Aritonang
The New Perspective in Theology and Religious Studies Vol 4, No 1 (2023): Jurnal NPTRS
Publisher : Cipanas Theological Seminary

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47900/nptrs.v4i1.100

Abstract

Buku ini merupakan tesis dari Dr. Richard M. Daulay dalam studi Ilmu Hubungan Internasional di UGM (Universitas Gajah Mada) Yogyakarta, di bawah bimbingan Prof. Dr. Mochtar Mas’oed dan Diah Kusumaningrum, S.I.P, M.A. Dalam penelitiannya ia memfokuskan perhatiannya terhadap peristiwa yang pernah menjadi perhatian publik dunia pada waktu itu yaitu serangan gedung WTC (pusat ekonomi) dan gedung Pentagon (Departemen militer) di Amerika Serikat [untuk selanjutnya disingkat dengan AS] pada 11 september 2001. Peristiwa tersebut membuat publik dunia bertanya-tanya bagaimana mungkin negara superpower seperti AS bisa lengah terhadap serangan terorisme? Sebelum lanjut kita perlu mengetahui bahwa sejak tahun 1960-an AS berada di puncak kejayaannya baik dari segi ekonomi, politik, militer maupun ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu dalam penelitian ini secara garis besar hendak mengajukan pertanyaan sebagai berikut: (1) Bagaimana keterlibatan AS di dalam kemenangan Afghanistan melawan Uni Soviet? Selanjutnya, bagaimana reaksi pemimpin Afghanistan terhadap AS paska kemenangannya terhadap Uni Soviet (2) Bagaimana sikap politik Presiden George W. Bush terhadap paska tragedi 11 September 2001? (3) Bagaimana upaya yang dilakukan Presiden Bush dalam memberikan rasa aman bagi masyarakat AS paska tragedi 11 September 2001? (4) Bagaimana reaksi publik terhadap sikap politik luar negeri Presiden Bush paska insiden tersebut? Metode penelitian Daulay yaitu kualitatif (kepustakaan). Untuk memperkuat tesis daripada penelitian ini, Daulay merasa perlu untuk melakukan diskusi yang cukup intens dengan dua narasumber yang memiliki kapasitas untuk berbicara tentang politik Amerika Serikat yaitu Dr. Rizal Mallarangeng dan Prof. Dr. William (Bill) Liddle.Temuan dari penilitian secara garis besar ialah Bush berhasil melakukan politisasi agama dan menyebarkan ideologi neokonservatisme untuk mendukung agenda politik luar negerinya melawan Irak. Hal ini semata-mata untuk memastikan rasa aman bagi AS maupun negara Israel yang berada di tengah-tengah negara Arab yang mayoritas Islam. Meskipun demikian, sikap politiknya Bush dinilai sangat fatal oleh karena beberapa bukti diantaranya: Irak terbukti tidak terlibat dalam insiden 11 September 2001, merugikan keuangan negara, memperkuat aliansi (solidaritas) dari negara-negara Islam internasional, dan yang terakhir merasang lahirnya bibit-bibit terorisme di negara-negara yang berpenduduk muslim.
Need Analysis in English Learning Media for Buddhist Students of Kusalamitra Homeschooling Arina Afiyati Shadikah
The New Perspective in Theology and Religious Studies Vol 4, No 1 (2023): Jurnal NPTRS
Publisher : Cipanas Theological Seminary

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47900/nptrs.v4i1.101

Abstract

This study aimed to analyze the need of Buddhist students in learning English. It was used to determine the most suitable English learning media for them. The recent study was done at Kusalamitra homeschooling at the level of Senior High School students. This study belonged to qualitative research with case study approach. There were 30 students involved in this study. Questionnaires and interview were used to collect the data in this research. The data gathered then analyzed qualitatively with three steps, namely data collection, data reduction and data verification or can be called drawing conclusion. Based on the data analyzed, there was a research finding. The students need a handy supplementary material which could be used and carried easily. Thus the researcher needed to develop an Information and Communication Technology that contained supplementary material for learning English.
Peran Nilai Ketabahan Dalam Menghadapi Penderitaan Junicke Sagala Siahaan
The New Perspective in Theology and Religious Studies Vol 4, No 1 (2023): Jurnal NPTRS
Publisher : Cipanas Theological Seminary

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47900/nptrs.v4i1.78

Abstract

Penderitaan sebagai bagian dalam perjalanan  kehidupan manusia, dapat menjadi sesesuatu yang merusak ketika disikapi dengan cara yang salah. Memerlukan pemahaman yang alkitabiah agar dapat kuat dan tetap menjadi berkat dalam menjalani penderitaan. Tulisan ini   menyoroti  kehidupan masyarakat di seputar masa pandemi Covid 19, mencoba  membahas bagaimana orang Kristen harus menyikapinya dengan merujuk pengajaran di dalam Alkitab tentang penderitaan, disertai beberapa literatur yang relevan tentang topik  tersebut. Dalam bagian akhir, disimpulkan bahwa orang Kristen yang berpedoman kepada Alkitab dalam menjalani kehidupannya, dapat bertahan dan menang dalam penderitaan yang dialaminya.
Studi tentang Pandangan Anggota Jemaat GBKP Kuta Buluh mengenai Tuhan, Gereja Petani dan Kerja Sebagai Petani Eder Timanta Sitepu; Ebenhaizer Imanuel Nuban Timo
The New Perspective in Theology and Religious Studies Vol 4, No 1 (2023): Jurnal NPTRS
Publisher : Cipanas Theological Seminary

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47900/nptrs.v4i1.92

Abstract

Agriculture is considered a sector of work that does not humanize humans. This happens because the farmer profession does not provide results that are in accordance with the risks of the work done. In addition, the church as one of the organizations that lives in the context of agriculture still revolves around worship rituals. The Church has not responded well to the agricultural context. This has led to a decrease in congregation members' appreciation of God's presence in the context of agriculture. It also causes the work as a farmer not to be considered a gift from God, but a job that is not worth doing. This paper aims to see the views of Batak Karo Protestant Church (GBKP) Kuta Buluh congregation members regarding God, the farmer's church and work as a farmer. The results show that members of GBKP Kuta Buluh Church still feel God's presence in their lives as farmers. Members of GBKP Kuta Buluh congregation argue that life as a farmer is God's gift. However, there are also members of the GBKP Kuta Buluh congregation who consider that the farmer profession is an unworthy job. In addition, the church is considered to have not responded well to agricultural life, so the church has not had a positive impact on the lives of members of the congregation who live in the context of agriculture.  
Sansiotte Sampate-Pate: Analitis Kritis Terhadap Nilai Persaudaraan Dalam Masyarakat Talaud Julapri Bernadt Bawaeda; Yustus Adipati; Meytri Almi Amisi; Vonia Nusa
The New Perspective in Theology and Religious Studies Vol 4, No 1 (2023): Jurnal NPTRS
Publisher : Cipanas Theological Seminary

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47900/nptrs.v4i1.68

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menunjukkan analitis kritis nilai persaudaraan antara warga masyarakat Talaud. Sansiote sampate-pate sendiri memiliki arti “kebersamaan dalam satu persatuan”. Warisan ini memiliki nilai-nilai kerbersaam dan juga persatuan yang sudah ada sejak dahulu kala dan akan terus terjaga sampai selama-salamanya. Dalam tulisan ini menggunakan metode penelitian kepustakaan tentang sansiote samppate-pate. Oleh sebab itu warisan ini menjadi salah satu bagian yang sangat penting dan mendukung bagi pembangunan nilai-nilai sosial dan keagamaan, baik dalam hubungan kekeluargaan di masyrakat Talaud dan khususnya dalam menjalani relasi antar umat beragama yang harmonis dan saling menghormati di masyarakat Talaud sampai saat ini.

Page 4 of 4 | Total Record : 40