cover
Contact Name
Darmawati Majid
Contact Email
telagabahasa@gmail.com
Phone
+6285256649282
Journal Mail Official
telagabahasa@gmail.com
Editorial Address
Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo, Jalan DOkter Zainal Umar Sidiki, Desa Tunggulo, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, 96583
Location
Kab. bone bolango,
Gorontalo
INDONESIA
Telaga Bahasa : Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan
ISSN : 23549521     EISSN : 26865572     DOI : 10.36843/tb.v8i1.203
TELAGA BAHASA adalah jurnal yang bertujuan memublikasikan hasil-hasil penelitian Bahasa Sastra, baik bahasa Indonesia, daerah, maupun asing. Seluruh artikel yang terbit telah melewati proses penelaahan oleh mitra bestari dan penyuntingan oleh redaksi pelaksana. TELAGA BAHASA diterbitkan oleh Kantor Bahasa Gorontalo. Jurnal ini terbit dua kali dalam satu tahun, pada bulan Juni dan Desember. Mulai tahun 2020, akan terbit setiap bulan April dan Oktober. TELAGA BAHASA is a journal aiming to publish literary studies researches, either Indonesian, local, or foreign literature. All articles in TELAGA BAHASA have passed the reviewing process by reviewers and edited by editors. Telaga Bahasa is published by Kantor Bahasa Gorontalo twice a year, June and December. For the 2020 issue and on, this journal will be published on April and October)
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2018): TELAGA BAHASA VOL.6 NO.1 TAHUN 2018" : 10 Documents clear
THE REPRESNTATION OF SUBALTERN IN CHRISTINA LAMB AND MALALA YOUSAFZAI'S MEMOIR "I AM MALALA" Siti Hardiyanti Amri
TELAGA BAHASA Vol 6, No 1 (2018): TELAGA BAHASA VOL.6 NO.1 TAHUN 2018
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36843/tb.v6i1.14

Abstract

AbstractThe portrait of the condition of the marginal occasionally becomes the theme in the works of some authors, including Malala Yousafzai. This research is an attempt to find out the representation of subaltern as the central issue in Christina lamb and Malala Yousafzai's memoir I Am Malala using Gayatri Spivak subalternity theory. Spivak explained that subaltern refers to people from inferior position or class. The method of deconstruction is conducted to identify hidden texts behind all the hierarchical oppositions in the series of events presented by the author through his work. The dominant structure in memoir is demonstrated through the hierarchical relation between men and women, the Taliban and civil society, as well as government and civil society. Nevertheless, through his memoir, Malala represented that subaltern are also able to voice themselves for their rights to justice, peace, especially education for women. The research eventually revealed that Malala and his father are not in subaltern position but in the position to be heard because of the space that allowed them both to voice or articulate themselves.
KEMAMPUAN MENULIS NARATIF GURU BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI KABUPATEN BOALEMO: SUATU PENELITIAN AWAL NFN Darmawati M.R.
TELAGA BAHASA Vol 6, No 1 (2018): TELAGA BAHASA VOL.6 NO.1 TAHUN 2018
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36843/tb.v6i1.47

Abstract

AbstrakTulisan ini bertujuan mengeksplorasi kemampuan guru-guru bahasa Indonesia di Kabupaten Boalemo dalam hal menulis teks naratif. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan dalam pngumpulaan data adalah analisis isi. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa guru-guru bahasa Indonesia di Kab. Boalemo telah mampu menulis narasi dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. hal itu terlihat dari kaidah Pedoman Umum Bahasa Indonesia yang telah diterapkan dengan baik, penggunaan ejaan yang belum taat azas dan belum sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Akan tetapi, kemampuan tersebut masih harus ditingkatkan dari segi pilihan kata dan ide cerita yang harus lebih variatif.Kata Kunci: literasi, teks naratif, deskriptif, PUEBI AbstractThis paper aims to explore the ability of Indonesia Teachers in Boalemo District in writing narrative teks. This is a descriptive research using qualitatif approach. The method in collecting data was content analysis . From the result of the study found in general, Indonesian language teacher in Boalemo Districs have been able to write narratives in a good way. This can be seen from teh rules of the General Indonesian Spelling Guidelines (PUEBI) which have been applied properly. However, this ability must still be improved in term of words choice and idea of the story must be more varied.Keyword: literacy, teks, descriptive, PUEBI
DIKSI DAN LISENSI PUITIKA ATAS SAJAK “SOLITUDE” DAN “PERAHU KERTAS” Yeni Mulyani
TELAGA BAHASA Vol 6, No 1 (2018): TELAGA BAHASA VOL.6 NO.1 TAHUN 2018
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36843/tb.v6i1.18

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan lisensi puitika dan menganalisis diksi dalam sajak “Solitude” karya Sutardji Calzoum Bachri dan sajak “Perahu Kertas” karya Sapardi Djoko Damono. Masalah yang dibahas adalah bagaimana diksi dan  lisensi putika dalam dua sajak tersebut. Teori yang digunakan dalam penganalisisan data adalah teori poros sintagmatik-paradigmatik.. Metode yang digunakan adalah menerapkan cara kerja poros sintagmatik-paradigmatik. Hasil penelitian menggambarkan bahwa lisensi puitika banyak digunakan penyair dalam kaitannya dengan pilihan kata sepanjang lisensi itu untuk mengejar estetika serta makna kata yang berkoherensi dengan tema sajak.  Simpulan penelitian ini adalah lisensi puitika dan diksi dalam sebuah sajak tidak sekadar kebebasan memilih kata, tetapi memiliki makna yang bisa mensugesti dan menuntun pembaca pada acuan tertentu. 
MADRE SEBAGAI SIMBOL PEMAKNAAN ULANG ARTI RUMAH DAN KELUARGA DALAM CERPEN MADRE KARYA DEWI LESTARI Wahyuni Wumu
TELAGA BAHASA Vol 6, No 1 (2018): TELAGA BAHASA VOL.6 NO.1 TAHUN 2018
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36843/tb.v6i1.24

Abstract

Dalam berbagai bentuk karya sastra banyak ditemukan simbol-simbol atau tanda yang digunakan penciptanya untuk memberi arti yang lebih mendalam terhadap apapun itu yang menjadi objek karya sastra tersebut. Simbol dan tanda ini memiliki makna yang mewakili berbagai perasaan dan harapan manusia terhadap kehidupan. Hal inilah yang ingin dikemukakan dalam artikel ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, sehingga datanya berbentuk deskriptif yang berupa kata-kata tertulis (bahasa tulis). Cerpen Madre menceritakan sebentuk adonan roti yang berperan penting dalam kehidupan manusia yang terlibat dengannya, melampaui bentuknya sendiri yang hanya berupa adonan roti. Dewi Lestari dengan apik menghadirkan madre sebagai representasi berbagai harapan tentang arti rumah, keluarga, dan cinta bagi karakter-karakter dalam cerpennya.Kata kunci: simbol, tanda, Madre
GLOTOKRONOLOGI BAHASA RAMPI DAN BAHASA WOTU GLOTOCRONOLOGY LANGUAGE RAMPI AND WOTU LANGUAGES NFN Suparman
TELAGA BAHASA Vol 6, No 1 (2018): TELAGA BAHASA VOL.6 NO.1 TAHUN 2018
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36843/tb.v6i1.15

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kekerabatan dan waktu pisah bahasa Wotu dan bahasa Rampi dengan tinjuan Linguistik Historis Komparatif. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Dalam metode kuantitatif ini dicari persentase kognat dari sejumlah (100-200) kosa kata dasar swadesh. Data diambil dengan menggunakan daftar kosa kata dari bahasa Wotu dan Rampi yang mengacu pada daftar kosakata Swadesh. Sumber data yaitu masyarakat penutur bahasa Wotu dan bahasa Rampi yang belum pernah meninggalkan wilayahnya selama sepuluh tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi hubungan kekerabatan antara bahasa Wotu dan bahasa Rampi. Terdapat 33 pasangan kata yang berkerabat, yaitu 7 pasangan kata kerabat yang identik dan 26 pasangan kata yang memiliki kemiripan secara fonetis. Hubungan kekerabatan itu termasuk ke dalam rumpun bahasa yaitu sebesar 17%. Waktu pisah yang terjadi antara Bahasa Wotu dengan Bahasa Rampi dari bahasa proto yang sama yaitu antara 655 sebelum Masehi sampai 2186 Masehi (jika dihitung dari tahun 2016) atau antara 1361 hingga -176 tahun.
POLA PEMERTAHANAN DIRI TOKOH UTAMA PADA NOVEL LONG KIAT DARI PREMAN JADI KONGLOMERAT KARYA BENI SULASTIYO NFN Musfeptial
TELAGA BAHASA Vol 6, No 1 (2018): TELAGA BAHASA VOL.6 NO.1 TAHUN 2018
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36843/tb.v6i1.37

Abstract

Penelitian ini berjudul  Pola  Pemertahanan Diri Tokoh Utama pada  Novel Long Kiat dari Preman Jadi Konglomerat karya Beni Sulastiyo. Kajian ini merupakan kajian psikoanalisis dalam dimensi sastra. Long Kiat merupakan tokoh utama dalam novel ini. Ia berusaha dengan segala cara untuk mendapatkan posisi yang menguntungkan dalam kehidupan. Ini dilakukannya dalam rangka memerlihatkan eksistensi dirinya di lingkungan kehidupan. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori psikologi sastra. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan  pendekatan psikologis. Analisis data menunjukkan adanya pola pemertahanan   diri yang dilakukan oleh tokoh utama dalam novel, yaitu Long Kiat. Pola pemertahanan  diri dapat dihat dari dua aspek, pertama dengan cara memanfaatkan nama besar seseorang atau tokoh terkenal. Kedua, dengan cara menggunakan kecerdikan dan kelicikan. 
PENAMAAN DALAM MASYARAKAT TANA TORAJA Resnita Dewi
TELAGA BAHASA Vol 6, No 1 (2018): TELAGA BAHASA VOL.6 NO.1 TAHUN 2018
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36843/tb.v6i1.17

Abstract

ABSTRAK            Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) dasar  pemberian dan (2) harapan dari nama diri pada masyarakat Tana Toraja. Penelitian ini berjenis kualitatif menggunakan pendekatan semantik. Data berupa nama diri yang diperoleh dari informan atau responden menggunakan teknik wawancara dan catat.  Informan atau reponden terpilih  harus (1) beretnis Toraja, (2) lahir dan atau tinggal di wilayah Tana Tana Toraja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) dasar pemberian nama dalam masyarakata Toraja adalah (a) waktu kelahiran; (b) urutan kelahiran; (c) hari-hari besar keagamaan, (d) meniru/mengidolakan orang-orang terkenal; (e) peristiwa tertentu; (f) bentuk akronim; (g) kesamaan huruf awal nama diri, dan (2) harapan dari nama yang diberikan dalam masyarakat Toraja adalah (a) untuk kebaikan atau sifat baik; (b) untuk kecantikan/ketampanan atau kesehatan fisik; (c) untuk kesejahteraan atau berkah. Kata kunci: Penamaan, Masyarakat , Tana Toraja ABSTRACTThe objective of this study is to explain about naming in Tana Toraja society. This research used descriptive qualitative method by using semantic analysis. Data in this research is proper names that collected from informants or respondents by using interview techniques and note techniques. Respondents must be (1) Torajanesse, (2) born and live in Tana Toraja. The results showed that  (1) the motivations of naming in Tana Toraja society  are (a) the time of birth; (b) the order of birth; (c) the religious holidays, (d) names of famous people or people who idolized; (e) the place of birth; (f) a particular/spesific event; (g) the acronym form; and (h) the similarities between the initial letters of proper name in family; (2) the hopes of the name given in Tana Toraja society are (a) for good or goodness; (b) for beauty or physical health; (c) for welfare or blessing. Keywords:Naming, Society , Tana Toraja 
KEBERTERIMAAN BENTUK PENGINDONESIAAN KATA DAN UNGKAPAN ASING DI KALANGAN PEJABAT SKPD SEKABUPATEN GORONTALO Jerniati I.; Musayyedah Musayyedah; Ratnawati Ratnawati
TELAGA BAHASA Vol 6, No 1 (2018): TELAGA BAHASA VOL.6 NO.1 TAHUN 2018
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36843/tb.v6i1.41

Abstract

Abstrak:Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan keberterimaan bentuk pengindonesiaan kata dan ungkapan asing di kalangan Pejabat Eselon 3 SKPD se-Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan instrumen kuesioner yang berisi lima puluh kata dan ungkapan asing dan bentuk yang telah diindonesiakan. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik presentase skala lima dengan  kriteria “(rata-rata ≥ 83,33); “berterima”, “(66,66≤rata-rata83,33%); “cukup berterima”, dan “(66,66%); “kurang berterima”. Dari 50 bentuk pengindonesiaan yang diajukan, hanya 24%  responden yang memilih bentuk pengindonesiaan kata dan ungkapan asing, selebihnya atau 76% masih menggunakan bentuk asing. Di sisi lain, kriteria keberterimaan bentuk pengindonesiaan  tersebut terdapat 2  kata dan ungkapan (4%) yang berkriteria berterima, yaitu kata mebel dan parkir gratis. Kriteria cukup berterima sebanyak 1 kata  dan ungkapan (2%), yaitu makanan siap saji. Sementara itu, yang termasuk kriteria kurang berterima sebanyak 47 kata (94%), termasuk di dalamnya 8 kata dan ungkapan yang 100% digunakan bahasa asingnya, yaitu jasa boga, layanan pembersihan, pangkalan data, tajuk berita,  komputer jinjing, kudapan, piranti lunak, dan peralatan tata suara. Adapun alasan responden yang paling dominan dalam memilih kosakata asing  daripada bentuk padanan katanya dalam bahasa Indonesia adalah karena mengetahui makna bentuk asing tersebut, sudah terbiasa menggunakannya, dan sering melihat serta mendengar bentuk asing tersebut.
PENGGUNAAN BAHASA PADA AKUN MEDIA SOSIAL INSTAGRAM LAMBE TURAH: ANALISIS WACANA KRITIS Andi Indah Yulianti
TELAGA BAHASA Vol 6, No 1 (2018): TELAGA BAHASA VOL.6 NO.1 TAHUN 2018
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36843/tb.v6i1.16

Abstract

AbstractThis paper is entitled "Penggunaan Bahasa pada Akun Media Sosial Instagram Lambe Turah: Analisis Wacana Kritis". The method used in this paper is descriptive qualitative method with the approach of critical discourse analysis of three dimensional model from Norman Fairclough. The purpose of this study is to describe the aspects of language, the relationship between Lambe Turah ideology with the linguistic aspects that are produced and describe the hegemony of Lambe Turah with the social situation underlying the language aspect used in representing the characters and news themes in Lambe Turah account. The results indicate that the linguistic aspect of diction, sentence use, and source selection in the direct quotes used by Lambe Turah has placed the characters in their content as negative representations.Keywords: Analysis of critical discourse; language; social media. AbstrakTulisan ini berjudul “Penggunaan Bahasa pada Akun Media Sosial Instagram Lambe Turah: Analisis Wacana Kritis”. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis wacana kritis model tiga dimensi Norman Fairclough. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan aspek-aspek kebahasaan, hubungan antara ideologi Lambe Turah dengan aspek kebahasaan yang dihasilkan dan mendeskripsikan hegemoni Lambe Turah dengan situasi sosial yang melatarbelakangi aspek kebahasaan yang digunakan dalam merepresentasikan tokoh dan tema pemberitaan dalam akun Lambe Turah. Hasil penelitian me­nunjukkan bahwa aspek kebahasaan berupa diksi, penggunaan kalimat, dan pe­milihan sumber dalam kutipan langsung yang digunakan Lambe Turah telah me­nempatkan tokoh-tokoh dalam isi pemberitaannya sebagai representasi yang negatif.Kata kunci:  Analisis wacana kritis; bahasa; media sosial.
STRUKTUR NARATAIF A.J. GREIMAS DALAM KISAH AGAMA ISLAM MASUK DI KERAJAAN BANJAR Agus Yulianto
TELAGA BAHASA Vol 6, No 1 (2018): TELAGA BAHASA VOL.6 NO.1 TAHUN 2018
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36843/tb.v6i1.48

Abstract

This study aims to describe actan scheme and functional scheme in the story entitled Kisah Agama Islam Masuk Di Kerajaan Banjar. The problem in this study is how does the form of actan structure and functional srtucture in the story. This study uses descriptive qualitative method and library technique. Base on the analysis it can be found that actan structure and functional structure in the story is very complex. There are five structure patterns that explained separately.   Nevertheles, there is only one main structure pattern (plot) that is V (five) pattern plot, while the others are only a side. Key words : structure, Greimas, folklore                                                                 AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan skema aktan dan skema fungsional yang terdapat dalam cerita rakyat yang berjudul Kisah Agama Islam Masuk di Kerajaan Banjar. Adapun masalah yang terdapat dalam penelitian ini adalah bagaimanakah struktur skema aktan dan skema fungsional yang terdapat dalam cerita rakyat yang berjudul Kisah Agama Islam Masuk di Kerajaan Banjar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik studi pustaka. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa struktur aktan dan model fungsional yang terdapat dalam cerita rakyat Agama Islam Masuk di Kerajaan Banjar sangat kompleks. Hal itu disebabkan ditemukan lima pola struktur yang setiap fungsi unsurnya  dapat diurai secara terpisah. Meskipun demikian, hanya terdapat satu pola struktur (alur) utama saja yaitu struktur alur pola V (lima) sedangkan empat pola yang lain hanya merupakan alur sampingan.Kata kunci: struktur, Greimas, cerita rakyat

Page 1 of 1 | Total Record : 10