cover
Contact Name
Nita Yunianti Ratnasari
Contact Email
jurnal.keperawatangsh@gmail.com
Phone
+6281326263300
Journal Mail Official
jurnal.keperawatangsh@gmail.com
Editorial Address
Jl. Tentara Pelajar No. 01 Giriwono Wonogiri 57613 Jawa Tengah
Location
Kab. wonogiri,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Keperawatan GSH
ISSN : 20882734     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal KEPERAWATAN GSH memiliki tujuan untuk mempublikasikan artikel hasil penelitian pada masalah kesehatan dan keperawatan.
Articles 198 Documents
PERBEDAAN KADAR GLUKOSA PADA MAHASISWA OBESITAS AKPER GSH WONOGIRI 2011-2014 YANG RUTIN BEROLAHRAGA DENGAN TIDAK RUTIN BEROLAHRAGA SELAMA 30 MENIT BEROLAHRAGA Nugroho, Yohanes Wahyu; Purwandari, Kristiana Puji
Jurnal AKPER GSH Vol 4, No 1 (2015): Januari 2015
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kadar gula darah adalah jumlah glukosa yang  terdapat  didalam darah. Kadar gula ini juga disebut juga kadar gula plasma. Obesitas merupakan penyakit yang multifaktorial, yang terjadi akumulasi jaringan lemak yang berlebihan yang dapat  mengganggu  kesehatan. Peningkatan aktifitas  fisik  merupakan komponen penting dari penurunan kadar gula darah. Dengan adanya masalah tersebut maka dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui perbandingan kadar gula darah pada mahasiswa yang obesitas yang berolahraga dengan yang tidak berolahraga.Penelitian   ini   menggunakan   metode   “Analitik”   dengan pendekatan intervensional (eksperimen). Penelitian dilakukan pada bulan Agustus sampai bulan oktober 2014 di akper giri satria husada wonogiri, dengan menggunakan teknik purposive sampling, sampel yang digunakan sebanyak 30 orang, yang memenuhi kriteria inklusi. Data dikumpulkan dengan meminta responden untuk berolahraga dan diperiksa kadar gula darah, kemudian hasil ditabulasi dan dilakukan pengolahan pada tiap-tiap kadar gula darah yang didapat. Kadar gula darah tersebut kemudian dianalisa, yang hasilnya dihasilkan dalam bentuk  angka, kemudian diinterpretasikan.Setelah dilakukan penelitian didapatkan data dari 30 responden mengenai perbandingan kadar gula darah pada mahasiswa obesitas akper giri satria husada wonogiri  2011 - 2014 yang  rutin berolahraga dengan tidak  berolahraga. Hasil rata-rata kadar gula darah setelah berolahraga pada obesitas yang berolahraga adalah sebesar 120 mg/dl dan kadar gula darah setelah berolahraga pada obesitas yang tidak berolahraga adalah sebesar 124  mg/dl.  Dari penelitian tersebut  dapat  dilihat bahwa terdapat perbedaan kadar gula darah obesitas yang  berolahraga dengan yang tidak berolahraga.Perbedaan tersebut dikarenakan adanya perbedaan dari sistem respiratory cardiovaskular dan ketahanan seseorang pada saat berolahraga. Untuk itu perlu diberikan tambahan materi kepada mahasiswa fakultas kedokteran mengenai olahraga, dan mahasiswa dihimbau agar banyak membaca dan mencari informasi dari berbagai sumber. Kata Kunci : Perbandingan, Kadar gula darah, Obesitas, Olahraga
PEMBERIAN REBUSAN DAUN SIRIH MERAH EFEKTIF MENURUNKAN KADAR GULA DARAH PADA DIABETES MELLITUS Ratnasari, Nita Yunianti; Nurshana, Rimbaini Budi
Jurnal AKPER GSH Vol 8, No 2 (2019): Juli 2019
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes comes from the Greek meaning "to drain or divert" (siphon). Mellitus comes from the Latin meaning sweet or honey. Diabetes Mellitus Disease (DM) can be interpreted as individuals who drain a large volume of urine with high glucose levels. Diabetes Mellitus (DM) is a disease characterized by an absolute presence of insulin or a relative decrease in cell insensitivity to insulin. DM can also be interpreted as a metabolic disorder characterized by hyperglycemia associated with abnormalities in the metabolism of carbohydrates, fats, and proteins caused by a decrease in insulin secretion or a decrease in insulin sensitivity or both leading to chronic complications of microvascular, macrovascular, and neuropathy.  Indonesia is the 7th country with 8.5 million DM sufferers after China, India, and the United States, Brazil, Russia, Mexico. Dm incidence rate according to Basic Health Research (RISKESDAS) in 2014, there was an increase from 1.1 % in 2007 increased to 2.1 % in 2013 from the overall population of 250 million people. Develop a resume of nursing care in patients with DM with the act of giving a decoction of red betel leaves to lower blood sugar levels. This study uses a case study method. Participants were 3 respondents. The instruments used are red betel leaves, glasses, hot water, and stationery. The majority of respondents said blood circulation was smooth. This is in accordance with the criteria of results that have been determined by researchers at the stage of nursing planning so that the problem of ineffectiveness of peripheral tissue perfusion can be resolved. A decoction of red betel leaf water is proven to overcome the ineffectiveness of peripheral tissue.
EFEKTIVITAS SENAM KAKI DIABETIK TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETUS MELLITIUS DI DESA MULUR Ratnasari, Nita Yunianti; Susilowati, Wahyu
Jurnal AKPER GSH Vol 7, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes Mellitus is a chronic metabolic disease wherein diabetics cannot produce enough insulin or the body is unable to use insulin effectively so that excess sugar in the blood. To regulate blood sugar levels can be done pharmacologically or taking drugs or with insulin injections, to regulate blood sugar levels can be done by non-pharmacological means by means of diabetic foot exercise. This type of research is qualitative with a descriptive case study approach. The population in this study were all residents of Rt / Rw 02/01 in Mulur sub-village, Bendosari sub-district, sukoharjo regency who had Diabetus Mellitus. Sample respondents were 3 respondents. The instrument uses standard operating procedures (SOP), measurement of blood sugar (GDS) and observation sheets. Observations made from all respondents showed that after doing diabetic foot exercises for 3 times a week, the results of blood sugar levels in respondent I = 160 mg / dl, respondent II = 155mg / dl and respondent III = 148mg / dl. The results of the analysis conducted from all respondents obtained data that before and after doing diabetic foot exercises there is a change in each respondent which decreases gradually, thus the problem is partially resolved and interventions are continued.
Gambaran Pengaturan Diet Pada Lansia Dengan Hipertensi di Desa Nambangan Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri Purwandari, Kristiana Puji; Nugroho, Yohanes Wahyu
Jurnal AKPER GSH Vol 4, No 2 (2015): Juli 2015
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada usia lanjut, manusia akan mengalami berbagai perubahan fisiologis, diantaranya adalah terjadi perubahan atau penurunan dari fungsi sistem tubuh, salah satu perubahan yang terjadi adalah perubahan sistem kardiovaskuler. Ini diawali dengan perubahan pada pembuluh darah yang menebal yang diakibatkan dari peningkatan kadar kolesterol LDL dan rendahnya kadar kolesterol HDL. Hal ini akan menyebabkan penyakit arteri koronaria yang diawali dengan hipertensi. Salah satu cara mengatasi hipertensi yang sangat efektif adalah dengan pengaturan diet. Hasil pendataan kesehatan dari bulan Januari sampai Desember 2015 di desa Nambangan kecaman Selogiri kabupaten Wonogiri dari 6.043 jiwa terdapat lima penyakit yang di jumpai, yaitu hipertensi 60 orang, stroke 16 orang, 16 DM, tuberkolosis 9 orang, asma 5 orang. Dari lima penyakit yang di jumpai maka hipertensi menduduki penyakit yang tertinggi.Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran pengaturan diet pada lansia dengan hipertensi di desa Nambangan kecamatan Selogiri kabupaten Wonogiri. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode deskripsi. Lokasi penelitian di desa Nambangan, kecamatan Selogiri yang dilakukan pada bulan Februari – Maret 2015. Cara pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan teknik Purposive sampling, jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 52 manula. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar lansia (71,1%) memiliki kebiasaan menambahkan bumbu-bumbu masakan seperti bawang merah,bawang putih,jahe,kemiri,kunyit,kencur,laos dan salam. Sebagian responden mengatakan menghindari makan makanan yang mengandung protein (69,2%), sementara sebagian kecil lainnya (59,6%) mengatakan biasa mengkonsumsi makanan yang mengandung protein. Sebagian kecil responden mengatakan menghindari makan makanan seperti saos,kecap,trasi (57,6%). Hasil penelitian ini juga diperkuat oleh data lain yang menunjukkan bahwa lansia juga biasa mengkonsumsi makanan yang diawetkan (50%). Hasil penelitian ini juga sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa diet rendah garam sangat penting untuk menghilangkan retensi garam dan air dalam tubuh sehingga mengurangi volume darah dan menurunkan  tekanan darah (Bagian Gizi RSCM dan PAGI, 1999). Masyarakat terutama keluarga yang mengalami lansia perlu menggali dan memahami informasi secra lebih mendalam tentang pola pengaturan diet padalansia serta jenis-jenis makanan yang dapat dikonsumsi oleh lansia yang mengalami hipertensi.Kata kunci: Diet, Lansia, Hipertensi
PENGARUH TERAPI BERMAIN MEWARNAI TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH Marni, Marni; Ambarwati, Retno
Jurnal AKPER GSH Vol 7, No 1 (2018): Januari 2018
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SURVEY ANALISI KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PRE EKLAMPSIA DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH NAMBANGAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI Harwati, Rina; K, Y. Wahyunti
Jurnal AKPER GSH Vol 4, No 1 (2015): Januari 2015
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang. Pre eklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan oedem akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 mg atau segera setelah persalinan. Kejadian yang sering dihubungkan dengan pre eklampsia diantaranya adalah paritas, umur ibu, usia kehamilan ibu, riwayat penyakit ibu.Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui hubungan karaketirtik ibu hamil dengan pre eklampsia di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Nambangan Selogiri Kabupaten Wonogiri.Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian deskriptif korelasi dengan retrospective study. Tekhnik sampling yang digunakan adalah sampel jenuh. Sampel yang diambil yaitu seluruh kejadian ibu hamil dengan pre eklampsia di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Nambangan Selogiri Kabupaten Wonogiri sebanyak 31 responden. Instrumen yang digunakan adalah checklist dan merubah dari data kuantitatif menjadi prosentase. Uji validitas dan reliabilitas yang digunakan adalah uji validitas konstrak dengan menyusun instrumen berdasar teori ahli. Analisa data yang digunakan adalah data univariat yaitu untuk mendeskripsikan variabel penelitian guna memperoleh gambaran, dengan hasil penelitian ditampilkan dalam bentuk distribusi frekuensi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa klasifikasi pre eklampsia terbanyak yaitu pre eklampsia berat 23 responden (74,19 %), gravida terbanyak yang mengalami pre eklampsia adalah multigravida 18 responden (58,05 %), umur ibu terbanyak yang mengalami pre eklampsia pada usia 20-35 th 21 responden (67,74 %), usia kehamilan ibu terbanyak yang mengalami pre eklampsia yaitu >20 mg 31 responden (100 %), dan faktor predisposisi terbanyak pre eklampsia adalah riwayat penyakit hipertensi 11 responden (73,33 %). Karakteristik ibu hamil tersebut berpengaruh sebesar 0.0001 terhadap kejadian pre eklampsia. Berdasar hasil penelitian masih banyak kejadian pre eklampsia di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Nambangan Selogiri Kabupaten Wonogiri dengan beberapa faktor predisposisi, diharapkan kedepannya Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Nambangan Selogiri Kabupaten Wonogiri selaku Rumah Sakit rujukan RB dan BPM wilayah Selogiri dapat meningkatkan kemampuan penanganan kasus pre eklampsia utamanya adalah pre eklampsia berat, sehingga tidak ada kasus pre eklampsia berat yang meningkat menjadi eklampsia dan atau bahkan mengakibatkan kematian. Kata kunci: karakteristik, pre eklampsiaKepustakaan: 35 (2005 - 2010)
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA DI SRAGEN Ambarwati, Retno; Ratnasari, Nita Yunianti; Purwandari, Kristiana Puji
Jurnal AKPER GSH Vol 8, No 2 (2019): Juli 2019
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

An important period in child development is the toddler period. In this toddler the development of language skills, creativity, social awareness, emotional and intelligence goes very fast and is the cornerstone of subsequent developments. Problems of growth and development of children under the age of five (Toddler) in life are things that `must be known and studied by a mother. Monitoring the growth and development of infants is one of the important activities to find out the obstacles in growth (growth faltering) early. Mother's education is one of the important factors in child development. Mother's education is good, so she can receive all information from outside, especially about how to take good care of children and maintain good children's health.The Objective of this research is to analyze the relationship between mother's education level and the level of mother's knowledge about the growth and development of children under five in Anna Sragen Kindergarten. This research is observational with cross sectional approach. The research subjects were 20 respondents. Sampling with a simple random sampling system. Data on maternal education was obtained from the results of questionnaires and knowledge of mothers through questionnaires. Data analysis using Chi-Square test. The results of the test of the relationship between the level of education with the level of knowledge of mothers about the growth and development of children under five shows the value of p = 0.013 (p <0.05). The OR value from the above results shows that mothers with low education levels are more at risk of having less knowledge about child development and development of toddlers by 16.3 times compared to mothers who have high education levels (OR = 16,349). There is a significant relationship between the level of mother's education with the level of mother's knowledge about the growth and development of children under five.
KOMPRES HANGAT JAHE TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PENDERITA GOUT DI DUSUN BOGOR, MANYARAN, WONOGIRI Ratnasari, Nita Yunianti; Febriana, Tamara
Jurnal AKPER GSH Vol 9, No 1 (2020): Januari 2020
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gout is a metabolic disease caused by excess levels of uric acid compounds in the body, either due to overproduction, lack of elimination, or increased intake of purines that can cause inflammation so that it can cause pain in gout sufferers. In complementary nursing there are herbal therapies where no pharmacological ingredients are used. Herbal therapy used in the case of gout this time is ginger. Ginger has many benefits, one of which is that it can reduce pain in joint pain or gout. The method used in this research is descriptive case study which is one type of strategy in qualitative research, with a case study research approach (case study). The population in this study is the residents of Bogor Hamlet, Manyaran District, Wonogiri Regency who suffer from Gout pain. Sample of 3 respondents. The instrument uses standard operational procedures (SOP), pain measurement with NRS (Numeric Rating Scale) and observation sheets. Observations that have been made from all respondents indicate that after a warm ginger compress was made for 3 days there was a decrease in pain scale on all respondents. Respondent 1 from pain scale 7 to pain scale 4. Respondent 2 from pain scale 5 to pain scale 1. Respondent 3 from pain scale 6 to pain scale 2. The results of the analysis conducted from all respondents obtained data that after a warm ginger compress was done, all respondents experienced changes namely reduced joint pain, throbbing pain reduced. Thus the problem was partly resolved and the intervention continued.
PENGARUH SINAR MATAHARI UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIFITAS BERSIHAN JALAN NAFAS PADA PASIEN PPOK DI PUSKESMAS SELOGIRI Handono, Nugroho Priyo
Jurnal AKPER GSH Vol 5, No 2 (2016): Juli 2016
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: World Health Organizatiton (WHO) memperkirakan pada tahun 2020 yang akan datang angka kejadian PPOK akan mengalami peningkatan dan menduduki dari peringkat 6 menjadi peringkat ke-3 penyebab kematian tersering (Yani dkk, 2016). Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah sekolompok penyakit paru menahun yang berlangsung lama dan disertai dengan peningkatan resistensi terhadap aliran udara (Padila, 2012).  Tujuan: Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh sinar matahari pada pasien PPOK. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan case study research (studi kasus). Dalam penelitian ini peneliti mengambil 3 sampel yaitu pasien yang mengalami PPOK. Hasil: Hasil uji observasi dengan melakukan terapai sinar matahari dengan cara berjemur menunjukan pada Responden 1 Sebelum pasien diberikan terapi sinar matahari pasien masih mengalami sesak nafas. Dan setelah diberikan terapi sinar matahari pasien mengatakan sesak nafas berkurang dan pasien tampak lebih nyaman dan rileks. Pada Responden 2 Sebelum pasien diberikan terapi sinar matahari pasien hanya bernafas dangkal dan berujung mengalami sesak nafas. Dan setelah diberikan terapi sinar matahari pasien mengatakan sesak nafas berkurang dan tampak nyaman serta rileks. Kesimpulan: Kesimpulannya adalah adanya pengaruh sinar matahari terhadap bersihan jalan nafas pada pasien  PPOK  Tahun 2016.
PERBEDAAN PEMBERIAN KUNYIT ASAM DAN TEKNIK NAFAS DALAM MENGATASI DISMENORE PADA REMAJA PUTRI Husna, Putri Halimu
Jurnal AKPER GSH Vol 10, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Dismenore adalah nyeri pada daerah perut hingga bagian bawah sampai dengan panggul, disaat menstruasi yang disebabkan oleh produksi zat kimia yang bernama prostaglandin yang dinyatakan dapat meningkatkan nyeri haid. Dismenore berdampak pada gangguan aktivitas fisik seseorang. Penanganan dismenore sangat penting untuk mencegah terjadinya dampak buruk akibat dismenore. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan tingkat dismenore sebelum dan setelah pemberian teknik relaksasi nafas dalam dan rebusan kunyit asam di Desa Wonoharjo Nguntoronadi Wonogiri tahun 2020.Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan case study research (studi kasus). Dengan jumlah populasi 16 remaja putri yang mengalami dismenore di Desa Wonoharjo Nguntoronadi Wonogiri. Dalam penelitian ini peneliti mengambil 6 informan yaitu remaja putri yang mengalami dismenore. Pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, observasi, pengukuran nyeri menggunakan skala numerik.Hasil: Didapatkan data skala nyeri pada informan yang diberikan teknik relaksasi nafas dalam, sebelum tindakan rentang nyeri berat dan sedang dan setelah tindakan pada rentang nyeri sedang dan ringan. Skala nyeri pada informan yang diberikan rebusan kunyit asam, sebelum tindakan seluruhnya pada rentang sedang dan setelah tindakan seluruhnya pada rentang ringan. Rata-rata penurunan skala nyeri pada tindakan teknik relaksasi nafas dalam adalah sebesar 1.83 dan tindakan rebusan kunyit asam sebesar 3.33. Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukan adanya perbedaan tingkat nyeri sebelum dan sesudah pemberian tindakan antara teknik relaksasi nafas dalam dan pemberian kunyit asam. Pemberian ramuan herbal seperti kunyit asam sebaiknya lebih sering diberikan kepada remaja putri yang mengalami dismenore untuk mencegah terjadinya dampak buruk akibat dismenore

Page 2 of 20 | Total Record : 198