cover
Contact Name
Hadi Nugroho, SKM.,M.Epid
Contact Email
journal.imcbintaro@gmail.com
Phone
+628980385758
Journal Mail Official
journal.imcbintaro@gmail.com
Editorial Address
Komplek RS. IMC Bintaro Jaya Sektor 9, Jalan Raya Jombang No.56, Ciputat - Kota Tangerang Selatan, Banten 12453
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro
ISSN : 24606960     EISSN : 27752410     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro merupakan jurnal ilmiah yang menyajikan artikel tentang pengetahuan dan informasi riset dan pengembangan terkini yang berhubungan dengan kesehatan, keperawatan, kebidanan, perumahsakitan, dan farmasi. Jurnal ini merupakan sarana publikasi dan ajang berbagi karya riset dan pengembangan dari civitas akademika STIKes IMC Bintaro dan pihak-pihak lain di bidang pelayanan kesehatan. Pemuatan artikel di jurnal ini dialamatkan ke kantor editor. Informasi lengkap untuk pemuatan artikel dan petunjuk penulisan artikel tersedia di dalam setiap terbitan. Artikel yang masuk akan melalui proses seleksi mitra bestari dan atau editor. Jurnal ini terbit secara berkala sebanyak dua kali dalam setahun.
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan Stikes IMC Bintaro" : 12 Documents clear
HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULANAN DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR KB Rizkia, Adisyah; Juliastuti, Dyah; Sinabutar, Nerli Adria
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan Stikes IMC Bintaro
Publisher : STIKes IMC Bintaro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63448/96vgjy02

Abstract

Pendahuluan : Kontrasepsi suntik progestin adalah kontrasepsi suntik yang hanya mengandung hormon progestin antara lain Depo Medroxy Progesteron Asetat Kontrasepsi suntik efek samping yaitu peningkatan berat badan, karena DMPA merangsang pusat pengendalian nafsu makan di hipotalamus yang dapat menyebabkan akseptor makan lebih banyak dari biasanya, sehingga berpotensi mengalami peningkatan berat badan. Tujuan Penelitian : Untuk Mengetahui hubungan lama pemakaian kontrasepsi 3 bulan dengan perubahan berat badan pada akseptor KB di Puskesmas Pondok Pucung Kota Tangerang Selatan. Metode : Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional, jumlah sampel 42 orang dengan teknik pengambilan non probability sampling yang diambil secara purposive sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner, Analisis data secara univariat dan bivariat (Chi-square). Hasil Penelitian : Sebagian besar responden berumur 20-39 tahun (88,1%), lama pemakaian kontrasepsi suntik 3 bulan yang menggunakan selama >2 tahun (61,9%), perubahan berat badan yang meningkat (66,7%). Hasil bivariat menggunakan chi-square didapat p- value = 0,000 atau p <0,05. Kesimpulan : berdasarkan hasil penelitian ada hubungan antara lama pemakaian kontrasepsi suntik 3 bulanan dengan perubahan berat badan pada akseptor KB di Puskesmas Pondok Pucung Kota Tangerang Selatan. Saran : Diharapkan petugas kesehatan puskesmas semakin giat, lebih informatif, pendampingan, dan pantau dukungan dalam mensosialisasikan keluarga berencana. Agar pengetahuan masyarakat dan kesadaran masyarakat mengenai KB terutama kontrasepsi 3 bulan semakin meningkat.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA (9-12) BULAN Putri Setiawan, Andini; Fabella Putri, Suzanna; Susilawati
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan Stikes IMC Bintaro
Publisher : STIKes IMC Bintaro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63448/vskjjx82

Abstract

Arah pembangunan kesehatan saat ini lebih menitikberatkan pada upaya promosi dan preventif, contohnya adalah imunisasi. Pemberian imunisasi dapat mencegah dan mengurangi kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) yang diperkirakan 2 hingga 3 juta kematian tiap tahunnya. kematian balita sebesar 1,4 juta jiwa per tahun, yang disebabkan oleh (PD31). Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor faktor yang berhubungan dengan kelengkapan pemberian imunisasi dasar pada bayi usia (9-12) bulan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan Cross sectional. Sampel penelitian adalah 46 ibu yang memiliki bayi ber usia (9-12) dengan menggunkan teknik qouta sampling. hasil penelitian menunjukan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan dukungan keluarga dengan kelengkapan pemberian imunisasi dasar pada bayi usia (9-12) bulan. (pengetahuan p = 0,002; dukungan keluarga p = 0,002). Variabel pekerjaan tidak ada hubungan yang signifikan dengan kelengkapan pemberian imunisasi dasar pada bayi usia (9-12) bulan (p = 0,428).
HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN GASTRITIS PADA REMAJA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AYUDA HUSADA KOTA TANGERANG TAHUN 2022 Patrisia, Jessika; Nugroho, Hadi; sugiyono
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan Stikes IMC Bintaro
Publisher : STIKes IMC Bintaro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63448/j83ctc16

Abstract

Pendahuluan : Menurut WHO tahun 2017, persentase angka kejadian gastritis di Indonesia adalah 40,8% dan mencapai pravalensi 274.396 kasus dari 238.496.952 jiwa penduduk di beberapa daerah di Indonesia. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan pola makan dengan kejadian gastritis pada remaja di Sekolah Menengah Kejuruan Ayuda Husada Kota Tangerang Tahun 2022. Metode : menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini usia 15-18 tahun dengan teknik sampling yang digunakan yaitu Accidental Sampling dengan 60 responden dari total populasi 120 orang di SMK Ayuda Husada Kota Tangerang Tahun 2022. Hasil Penelitian : menunjukkan usia yang lebih banyak 17 tahun, jenis kelamin perempuan lebih banyak dari l;aki-laki. Berdasarkan hasil uji chi-square diperoleh bahwa ada hubungan pola makan dengan kejadian gastritis dengan angka signifikan atau angka p value adalah 0,000 nilai ini p < 0,005 sehingga Ha diterima, artinya ada hubungan pola makan dengan kejadian gastritis.Kesimpulan : penelitian ada hubungan pola makan dengan kejadian gastritis pada remaja di SMK Ayuda Husada Kota Tangerang tahun 2022. Hal ini diasumsikan bahwa pola makan yang kurang baik dapat menyebabkan terjadinya gastritis
PENGARUH METODE STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK DAN BERBICARA ANAK PRASEKOLAH TAHUN 2022 Khaerunnisa, Dwi; Anggraini, Dewi; Intan Suri, Oryza
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan Stikes IMC Bintaro
Publisher : STIKes IMC Bintaro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63448/88247245

Abstract

Pendahuluan : kemampuan menyimak dan berbicara adalah salah satu dasar pembelajar bahasa yang harus di asa dan membutuhkan stimulus sejak dini, dan  dapat memperlancar komunikasi lisan dan menambah pengetahuan.  Masa usia prasekolah merupakan masa emas yang merupakan fase penting untuk diperhatikan karena pada fase ini pertumbuhan dan perkembangan seorang anak akan berkembang begitu pesat dan banyak mengalami perubahan yang sangat berarti. Agar pertumbuhan anak usia prasekolah dapat optimal maka diberikan stimulus, seperti menggunakan metode storytellling Tujuan Penelitian : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode storytelling untuk meningkatkan kemampuan menyimak dan berbicara anak prasekolah di TK Mutiara Khalifah & TK Al – Fattanah.  Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan metode pre-eksperimental dengan rancangan one group pretest-posttest. Hasil Penelitian: berdasarkan hasil uji wilcoxon signed rank test, didapatkan dengan p-value sebesar 0,000 dimana p value < 0,05 Maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum (pretest) dan setelah (posttest) dilakukannya metode storytelling dengan boneka tangan terhadap kemampuan menyimak dan berbicara pada anak prasekolah. Kesimpulan: pada penelitian ini menyatakan adanya pengaruh metode storytelling terhadap peningkataan kemampuan menyimak dan berbicara anak prasekolah Tk Mutiara Khalifah & Tk Al – Fattanah Pondok Aren Tangerang Selatan.
HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN KONFLIK PERAN DENGAN STRES KERJA PERAWAT DI RS X TANGERANG SELATAN Sitanggang, TantriWenny; Desi Aulia, Nina; Deri Maulina Pasaribu, Sondang
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan Stikes IMC Bintaro
Publisher : STIKes IMC Bintaro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63448/2y4vvy05

Abstract

Pendahuluan : Stres kerja adalah perasaan tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di RS X didapatkan faktor stres kerja dengan hasil rata-rata beban kerja 29, dan konflik rata-rata 28. Tujuan Penelitian : Tujuan dari penelitian adalah mengetahui hubungan beban kerja dan konflik peran dengan stres kerja perawat di RS X Tahun 2023. Metode : Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan cara pengumpulan data menggunakan kuesioner berupa angka, dan statistik untuk mengukur variabel dependet (terikat) yaitu stres kerja dan variabel independent (bebas) beban kerja dan konflik peran. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji chi square. Hasil Penelitian : Perawat di RIS Hospital yang mengalami stress sebanyak 87,5%, yang mengalami tidak stress 12,5%. Perawat di RS X mengalami beban kerja tinggi sejumlah 97.25%, sedangkan yang mengalami beban kerja rendah sejumlah 2.5%. Perawat di RS X yang memiliki konflik peran tinggi sebanyak 95.0 %, sedangkan yang memiliki konflik peran rendah sebanyak 5.0%. Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja dan stres kerja pada perawat di RS X dengan P Value 0,007, dan hubungan yang signifikan antara konflik peran dan stres kerja pada perawat di RS X dengan P Value 0,000 . Saran : Penelitian ini disarankan agar membantu meminimalisir beban kerja dan konflik peran di lingkungan kerja, yang dapat memberikan penyegaran terhadap tugas keperawatan agar tidak terjadi stres kerja.
HUBUNGAN TINGKAT FUNGSI KOGNITIF DENGAN KEMAMPUAN ADL PADA LANSIA DI POSBINDU RW 007 KELURAHAN BAKTI JAYA Nur Fitra Sintya Rukmana, Nisa; Ayu Sri Saraswati, Dewa; komalasari, oom
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan Stikes IMC Bintaro
Publisher : STIKes IMC Bintaro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63448/p1qkc619

Abstract

Jumlah lansia di seluruh dunia saat ini meningkat setiap tahun, dan pertumbuhan populasi mereka melebihi kelompok usia lainnya. Semakin bertambahnya usia semakin membawa banyak perubahan misalnya, system saraf mengalami perubahan yang menyebabkan penurunan fungsi kognitif. Dampak dari penurunan fungsi kognitif dapat melupakan identitasnya, lupa nama anggota keluarga, dan tidak dapat menyelesaikan kegiatan aktivitas sehari-hari (Activity Daily Livng) yang dapat mempengaruhi produktivitasnya dan kemandirian. Tujuan dalam penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan tingkat fungsi kognitif dengan kemampuan Activity Daily Living (ADL) pada lansia di posbindu rw 007 Kelurahan Bakti Jaya Tangerang Selatan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Populasi penelitian adalah lansia yang berusia 60-74 tahun dan sampel sebanyak 36 responden dengan menggunakan teknik quota sampling dengan instrument penelitian menggunakan MMSE dan Indeks Barthel. Hasil penelitian ini menunjukkan 52.8% responden memiliki fungsi kognitif normal dan 58.3% responden memiliki kemampuan Activity Daily Living (ADL) yang mandiri. Analisis data menggunakan uji Chi-square didapatkan nilai p-value 0,000 (<0,05) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat fungsi kognitif dengan kemampuan Activity Daily Living (ADL) pada lansia di Posbindu Rw 007 Kelurahan Bakti Jaya. Simpulan penelitian ini berdasarkan data yang diperoleh didapati tingkat fungsi kognitif lansia di Posbindu Rw 007 Kelutahan Bakti Jaya Tangerang Selatan dikatakan normal dan kemampuan Activity Daily Living (ADL) yang mandiri. Sarannya bagi lansia lansia untuk meningkatkan fungsi kognitif sehingga dapat mempertahankan kemandirian dalam melakukan Activity Daily Living (ADL)
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENERAPAN KOMUNIKASI SBAR DI RUANG RAWAT INAP RS BUAH HATI CIPUTAT MULYANASARI, RINA; Lestari, Puji; Rivani, Beata
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan Stikes IMC Bintaro
Publisher : STIKes IMC Bintaro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63448/rsq37v86

Abstract

Pendahuluan : Situation, background, Assessment, and Recommendation atau dikenal SBAR merupakan sebuah teknik komunikasi. SBAR terdiri dari Situation yaitu sebuah pernyataan padat terhadap permasalahan klien, Background meliputi informasi yang relevan dan singkat yang berhubungan dengan situasi, Assessment yaitu apa yang perawat temukan dan pikirkan mengenai analisis dan konsiderasi atas kondisi klien, Recommendation merujuk kepada apa yang perawat lakukan untuk dilakukan atau disarankan selanjutnya. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Perawat Dalam Penerapan Komunikasi SBAR Di Ruang Rawat Inap RS Buah Hati Ciputat. Bentuk penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data menggunakan Total Sampling dengan jumlah sampel 91 sampel. Instrument yang digunakan adalah kuesioner dan lembar observasi, sedangkan uji statistik menggunakan uji Chi Square. Hasil Penelitian : Menunjukan bahwa ada hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan perawat dalam penerapan Komunikasi SBAR di Ruang Rawat Inap RS Buah Hati Ciputat dengan P Value 0,000 (OD Ratio 81,125 / CI 95% 15,974 – 411,988), ada hubungan antara motivasi dengan kepatuhan perawat dalam penerapan Komunikasi SBAR di Ruang Rawat Inap RS Buah Hati Ciputat dengan P Value 0,029 (OD Ratio 3,529 / CI 95% 1,087 – 11,462) dan ada hubungan antara sikap dengan kepatuhan perawat dalam penerapan Komunikasi SBAR di RS Buah Hati Ciputat P Value 0,036 (OD Ratio 4,145 / CI 95% 1,011 – 16,999). Saran : Diharapkan hasil penelitian ini menjadi dasar untuk memperbaiki terapan dan menjadikan komunikasi SBAR sebagai salah satu pencegahan terhadap kejadian yang tidak di inginkan sehingga prinsip  pasien safety berjalan dengan tepat.
GAMBARAN FAKTOR FAKTOR RESIKO KEJADIAN PLEBITIS PADA PASIEN DI RUANG PERAWATAN DEWASA AKIBAT TERAPI CAIRAN INTRAVENA DI RS “X “ JAKARTA BARAT Puspita Sari, Retno; Purwanti, Heni; Haryati Lubis, Vebry
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan Stikes IMC Bintaro
Publisher : STIKes IMC Bintaro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63448/12rt3t84

Abstract

Latar belakang Plebitis merupakan infeksi nosokomial yaitu infeksi yang dialami oleh pasien yang diperoleh saat pasien dirawat di Rumah Sakit diikuti dengan manifestasi klinis yang akan muncul sekurang-kurangnya 3x24 jam. Beberapa faktor yang mempengaruhi diantara lain; faktor kimia, faktor mekanis, Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran faktor – faktor resiko kejadian plebitis pada pasien di ruang perawatan dewasa yang mendapatkan terapi cairan melalui intravena di RS “X “. Metode penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan data sekunder dari rekam medis Rumah Sakit dan lembar observasi. Pengambilan sample dengan teknik simple random sampling didapatkan jumlah sample 92 responden. Hasil penelitian faktor faktor yang mempengaruhi kejadian plebitis yaitu faktor usia (19 tahun sampai 60 tahun 44,6%, >60 tahun 55,4%),jenis cairan (hipertonik 79,3%,Isotonik 20,7%),lokasi pemasangan infus (vena metacarpal dorsalis 43,5%,vena sefalica 40,2%,vena basalica 16,3%),lama pemasangan infus (≤72 jam 81,5%, >72 jam 18,5%),ukuran kanula (vasofik 20 47,8%,vasofik 22 52,2%),jenis obat yang diberikan melalui intravena (antibiotik 94,6%,antidiuretik 1,1%,inotropik 1,1%,analgetik 3,3%).Kesimpulan faktor usia,jenis cairan,lokasi pemasangan infus,lama pemasangan infus,jenis obat yang diberikan melalui intravena mempengaruhi kejadian phlebitis. Diharapkan tenaga medis melakukan prosedur pemasangan infus sesuai standar operasional Rumah Sakit sehingga dapat mencegah terjadinya plebitis.
PENGARUH PEMBERIAN TEKNIK TEPID SPONGE DALAM MENURUNKAN SUHU TUBUH PADA BALITA DEMAM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANTAL KABUPATEN MUKOMUKO PROVINSI BENGKULU Novandri; Ernawilis; Widhawati, Riswahyuni
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan Stikes IMC Bintaro
Publisher : STIKes IMC Bintaro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63448/9jt5re16

Abstract

Balita adalah anak yang berumur 0-59 bulan, pada masa ini ditandai dengan proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Demam bukan penyakit tapi salah satu gejala adanya suatu penyakit. Demam merupakan tanda klinis suatu penyakit pada anak. Gangguan kesehatan ini sering dihadapi oleh tenaga kesehatan. Secara tradisional, demam diartikan sebagai kenaikan suhu tubuh diatas normal.Jika demam tidak segera diatasi dapat menimbulkan efek yang serius pada anak yaitu dapat menyebabkan dehidrasi dan kejang demam. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran rata–rata suhu balita demam sebelum dan sesudah diberikan teknik tepid sponge pada balita demam di wilayah kerja Puskesmas Bantal Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu tahun 2022 dan untuk mengetahui pengaruh pemberian teknik tepid sponge dalam menurunkan panas pada balita demam di wilayah kerja Puskesmas Bantal Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu tahun 2022. Penelitian ini adalah penelitian Pre experiment dan desain penelitian yang digunakan adalah one group pre dan post test design dimana pengukuran dilakukan sebanyak 2 kali, sebelum pemberian teknik tepid sponge (01) disebut pre test dan sesudah pemberian teknik tepid sponge dilakukan (02) di sebut post test. Populasi dalam penelitian ini adalah semua balita yang mengalami demam di wilayah kerja Puskesmas Bantal Kecamatan Bantal, Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu dari bulan januari 2021 sampai dengan bulan Desember 2021 yang berjumlah 155 balita dan besar sampel dengan rumus analitis numerik berpasangan adalah 25 balita. Hasil penelitian ini diketahui bahwa Rata-rata suhu tubuh sebelum balita demam di wilayah kerja Puskesmas Bantal Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu Tahun 2022 adalah 38,1°C. Rata-rata suhu tubuh balita sesudah diberikan teknik Tepid Sponge yaitu 36,37°C. Adanya pengaruh pemberian teknik tepid sponge dalam menurunkan suhu tubuh pada balita demam di wilayah kerja Puskesmas Bantal Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu tahun 2022.
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG PERAWATAN UMUM RUMAH SAKIT SARI ASIH SANGIANG Setiyadi, Tofik; Ceryah Hutasoit, Mey Lys; Haq, Yogie Erlangga
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro Vol 7 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan Stikes IMC Bintaro
Publisher : STIKes IMC Bintaro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63448/a7xn6k85

Abstract

Beban kerja merupakan salah satu unsur yang harus diperhatikan untuk mendapatkan keserasian dan produktifitas kerja yang tinggi serta beban kerja seorang perawat juga harus sesuai dengan kemampuan individu perawat. RS Sakit Sari Sangiang Tangerang memiliki Bed Occupancy Rate (BOR) pada Tahun 2022 tertinggi pada bulan Agustus sebesar 81.08%  dan terendah pada bulan Februari sebesar 71.76. BOR yang di setiap tahunnya mengalami perubahan ini perlu diwaspadai, karena dapat menjadikan beban tersendiri bagi perawat. Semakin berat beban kerja yang diterima oleh perawat, maka semakin buruk kinerja perawat itu sendiri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan kinerja perawat di ruang perawatan umum RS Sari Asih Sangiang Kota Tangerang. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan populasi  semua perawat yang bertugas di ruang perawatan umum RS Sari Asih Sangiang Kota Tangerang dan dijadikan sampel sebanyak 70 orang. Instrumen penelitian ini menggunakan kuisioner. Analisis data bivariat dengan menggunakan uji Chi square. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar perawat memiliki beban kerja berat (75,7%) dan kinerja baik (54.3%) hasil uji chisquare menunjukkan terdapat hubungan yang siginifikan antara beban kerja dengan kinerja perawat (p value : 0.000). Pihak RS agar agar menambah jumlah tenaga kerja dalam jadwal shift kerja tertentu karena perawat merasa beban kerja terlalu berat pada jadwal shift tertentu.

Page 1 of 2 | Total Record : 12