cover
Contact Name
T Heru Nurgiansah
Contact Email
setiawan1000@gmail.com
Phone
+6281322551635
Journal Mail Official
nurgiansah@upy.ac.id
Editorial Address
Jl. IKIP PGRI I Sonosewu No.117, Sonosewu, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55182
Location
Kota yogyakarta,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Kewarganegaraan
ISSN : 19780184     EISSN : 27232328     DOI : https://doi.org/10.31316/jk.v7i1.5299
Core Subject : Education, Social,
Jurnal Kewarganegaraan is published 2 times in 1 year in June and December. The scope of the article includes: 1. Pancasila Education 2. Citizenship Education 3. Social Sciences 4. Politic 5. Law
Articles 307 Documents
Search results for , issue "Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)" : 307 Documents clear
Inkonsistensi Pendidikan Kewarganegaraan Indonesia di Era Society 5.0 Qatrunnada Yasinta; Fatma Ulfatun Najicha
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.554 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2527

Abstract

AbstrakPerkembangan globalisasi yang terjadi didunia ini mempengaruhi banyak sekali sektor dan perubahan-perubahan yang sangat signifikan. Dari banyaknya perubahan yang terjadi i ada satu hal yang sangat mempengaruhi di semua sektor yaitu revolusi industry society 5.0 termasuk perubahan yang sangat amat pesat, sebelumnya indrusti ini sudah pernah berjalan di era sebelumnya yaitu Society 4.0. Industri ini pada awal mulanya adalah revolusi diam-diam yang dimulai Jepang karena menjajikan masyarakat untuk selalu berevolusi. Fokus dari society 5.0 ini mementingkan masyarakat dapat berinovasi di bidag teknologi informasi. Teknologi Informasi pada saat ini sangat mempengaruhi pada seluruh bidang dan sektor di kehidupan masyarakat, termasuk bidang pendidikan. Di era society4.0 hanya berfokus pada satu sektor, yaitu sektor industry tetapi seiring berjalannya waktu society 5.0 ini sudah berkembang sehingga sekarang fokusnya ada di beberapa bidang seperti di sektor ekonomi dan pendidikan. Tujuan dari revolusi ini untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan menggunakan semua potensi yang telah diperoleh.Kata kunci: globalisasi, revolusi, society AbstractThe development of globalization that occurs in this world affects many sectors and changes that are very significant. From the many changes that have occurred to me, there is one thing that greatly affects all sectors, namely the society 5.0 industrial revolution, including very rapid changes, the industry has previously been running in the previous era,  Society 4.0. This industry was originally a silent revolution that started in Japan due to the promise of society to always evolve. The focus of society 5.0 is that people can see the field of information technology. Information technology at this time greatly affects all fields and sectors of people's lives, including the field of education. In the era of society4.0 it only focused on one sector, namely the industrial sector but over time society 5.0 developed so that now the focus is on several fields such as the economic and education sectors. The aim of this revolution is to improve the quality of people's lives by using all the potential that has been obtained.    Keywords: globalization, revolution, society
Tantangan Pembelajaran Jarak Jauh dan Pengaruhnya Terhadap Nasionalisme Mahasiswa Sharfina Putri; Fatma Ulfatun Najicha
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.772 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2528

Abstract

AbstrakPandemi COVID-19 telah mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, salah satunya adalah teknologi dan pendidikan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai dan melihat efektifitas metode pembelajaran jarak jauh khususnya pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, terhadap tingkat kewarganegaraan mahasiswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan yang mengutamakan studi kepustakaan yang berkaitan dengan masalah penelitian tentang efektivitas pembelajaran online pada tingkat nasionalisme siswa. Penelitian kepustakaan juga berarti suatu metode pengumpulan informasi dengan membaca buku, artikel, surat kabar dan laporan-laporan lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. Studi literatur juga berguna untuk memperoleh informasi melalui berbagai referensi yang relevan. Jurnal ini akan melihat efektivitas pembelajaran moral serta implementasi nasionalisme siswa terhadap pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Dengan cara ini, diharapkan pihak-pihak yang berkepentingan, baik pengawas pendidikan, peran pemerintah, maupun masyarakat umum untuk lebih memperhatikan Pendidikan Kewarganegaraan untuk memperkuat semangat nasionalisme siswa dalam menghadapi tantangan akibat pandemi Covid 19.Kata kunci: Covid 19, Nasionalisme, Pendidikan Kewarganegaraan, Pembelajaran Jarak Jauh AbstractThe COVID-19 pandemic has changed various aspects of human life, one of which is technology and education. This study aims to assess and see the effectiveness of distance learning methods, especially in Citizenship Education courses, on the level of student nationality. The method used in this research is library research which prioritizes literature studies related to research issues on the effectiveness of online learning on the level of student nationalism. Literature research also means a method of gathering information by reading books, articles, newspapers and other reports that are related to research problems. Literature study is also useful for obtaining information through various relevant references. This journal will look at the effectiveness of moral learning as well as implementing student nationalism towards Citizenship Education lessons. In this way, it is hoped that interested parties, both education supervisors, the role of the government, and the general public will pay deeper attention to Citizenship Education to strengthen the spirit of student nationalism in facing the challenges caused by the Covid 19 pandemic.Keywords: Covid 19, Nationalism, Citizenship Education, Distance Learning
Upaya Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Untuk Melawan Globalisasi Ivan Putra Minarso; Fatma Ulfatun Najicha
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.842 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2539

Abstract

AbstrakKeberadaan pemikiran mengenai usaha mempertahankan persatuan serta kesatuan dan menguatkan jati diri bangsa Indonesia di era globalisasi sangatlah penting untuk didalami. Peranan mahasiswa ini telah banyak dinantikan karena mereka memiliki eksistensi serta pola pikir kritis yang masih bisa ditingkatkan. Kilas balik mengenai sejarah yang telah menyatakan beberapa fenomena bahwasanya mahasiswa berpeluang besar dalam memperkuat persatuan dan kesatuan Indonesia di era globalisasi. Prosedur penelitian yang digunakan dalam posting ini adalah prosedur penelitian kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membahas beberapa fakta menarik terkait upaya penguatan persatuan dan kesatuan dalam menghadapi globalisasi bagi pelajar di Indonesia. Hasil penelitian yang diperoleh adalah dengan daya saing yang besar mereka ingin memahami aktivitas politik khususnya masalah-masalah sosial yang fundamental di dunia, sehingga penerapan kompetisi adalah memahami neoliberalisme. Dalam kasus persatuan dan kesatuan mahasiswa di Indonesia, masalah ini lebih dibawa ke arah lingkungan mengingat posisi mahasiswa sebagai agen perubahan bagi perubahan peradaban di Indonesia.Kata Kunci: Persatuan, Mahasiswa, Globalisasi AbstractThe existence of ideas about efforts to maintain unity and integrity and strengthen the identity of the Indonesian nation in the era of globalization is very important to be explored. The role of these students has been eagerly awaited because they have an existence and a critical mindset that can still be improved. Flashbacks on history have shown several phenomena that students have a great opportunity in strengthening the unity and integrity of Indonesia in the era of globalization. The research procedure used in this post is a qualitative research procedure. The purpose of this study is to discuss some interesting facts related to efforts to strengthen unity and integrity in the face of globalization for students in Indonesia. The results of the research obtained are that with great competitiveness they want to understand political activity, especially fundamental social problems in the world, so that the application of competition is to understand neoliberalism. In the case of student unity and integrity in Indonesia, this problem is brought to the environment considering the position of students as agents of change for civilizational change in Indonesia.Keywords: Union, Students, Globalization
Pengaruh Berita Hoax Terhadap Kesatuan dan Persatuan Bangsa Muhammad Rama Diennova Sulistyo; Fatma Ulfatun Najicha
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.41 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2540

Abstract

AbstrakHoax merupakan berita palsu yang belum tentu faktanya biasanya berisi tentang ujuran kebencian, memprovokasi, melibatkan tentang SARA atau apapun yang bisa menyebabkan konflik antar sesama masyarakat Indonesia. Pengaruh berita hoax terhadap bangsa Indonesia sangat lah berbahaya karena dapat memecah belah kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia. Karna masyarakat Indonesia masih terbiasa percaya terhadap berita yang belum jelas sumbernya berasal, masyarakat seringkali terbawa berita hoax juga karna tidak membaca keseluruhan isi di dalam berita, hal ini sangat berbahaya bagi persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia karna masyarakat jadi mudah terprovokasi setelah melihat berita yang belum jelas sumbernya yang mengakibatkan kesalah pahaman antar pihak. Dari berbagai sumber ini bisa disimpulkan bahwa masyarakat Indonesia masih rentan terhadap berita palsu dengan adanya dukungan tentang isu yang bercerita dari mulut ke mulut tentang isu yang tidak ada sumbernya. Berita hoax juga mampu memicu terjadinya konflik terhadap suku, ras, agama, dan politik di Indonesia. Ini harus segara di atasi oleh masyarakat itu sendiri agar tidak mudah terpengaruh oleh berita hoax. Hoax menimbukan kekacauan di masyarakat dan dapat memperuntuh masyarakat di Indonesia solusi untuk mengatasi berita hoax dengan cara literasi media sosial dan daya pikir masyarakat untuk teliti dalam membaca berita di internet agar tidak mudah terprovokasi.Kata kunci: Berita Palsu, Kesatuan, Internet AbstractHoax is fake news that is not necessarily true, usually contains hate speech, provokes, involves SARA or anything that can cause conflict among Indonesian people. The influence of hoax news on the Indonesian nation is very dangerous because it can divide the unity and integrity of the Indonesian nation. Because Indonesian people are still used to believing in news whose source is not clear, people are often carried away by hoax news because they don't read the entire content in the news, this is very dangerous for the unity and integrity of the Indonesian nation because people are easily provoked after seeing news that is not clear. source which resulted in misunderstanding between the parties. From these various sources, it can be concluded that the Indonesian people are still vulnerable to fake news with support for issues that tell word of mouth about issues that have no source. Hoax news is also able to trigger conflicts against ethnicity, race, religion, and politics in Indonesia. This must be immediately addressed by the community itself so that it is not easily influenced by hoax news. Hoax pile up in society and can undermine people in Indonesia. The solution to dealing with hoax news is by means of social media literascy and people thinking power to be careful in reading news on the internet so that they are not easily provakedKeywords: Hoax, Unity, internet
Kontribusi Mahasiswa Dalam Menghadapi Westernisasi Sebagai Bentuk Menjaga Persatuan dan Kesatuan Gentur Sahadewa; Fatma Ulfatun Najicha
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.23 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2541

Abstract

AbstrakIndonesia sebagai negara yang terdiri dari beragam suku, budaya, agama, dan ras dapat memberikan keuntungan dan potensi perpecahan. Perlu adanya semangat persatuan dan kesatuan untuk mempertahankan keberagaman tersebut. Seiring perkembangan zaman, upaya untuk menjaga persatuan dan kesatuan tidak luput dari berbagai tantangan. Kemajuan teknologi membawa masyarakat ke sebuah proses yang dinamakan globalisasi. Salah satu bentuk fenomena globalisasi adalah adanya westernisasi pada kehidupan masyarakat. Adanya westernisasi ini berpengaruh negatif terhadap budaya, baik itu bahasa maupun sikap gotong royong yang selama ini mencerminkan persatuan dan kesatuan. Selain itu, merebaknya paham kapitalisme juga ikut andil dalam mempengaruhi persatuan dan kesatuan. Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa patut berkontribusi dalam menangani masalah westernisasi ini. Jurnal ini membahas apa saja dampak westernisasi pada masyarakat dan bagaimana mahasiswa dapat berkontribusi untuk menanggulangi permasalahan akibat westernisasi.Kata kunci: Westernisasi, Persatuan, Kesatuan, Mahasiswa AbstractIndonesia as a country consisting of various ethnic groups, cultures, religions and races can provide advantages and potential for division. There needs to be a spirit of unity and unity to maintain this diversity. Along with the times, efforts to maintain unity and integrity are not without challenges. Advances in technology bring society to a process called globalization. One form of the phenomenon of globalization is the westernization of people's lives. The existence of this westernization has a negative effect on culture, both language and mutual cooperation, which so far reflect unity and integrity. In addition, the spread of capitalism also contributed to influencing unity and integrity. Students as the nation's next generation should contribute in dealing with this westernization problem. This journal discusses what are the impacts of westernization on society and how students can contribute to overcoming problems caused by westernization.Keywords: Westernization, Unity, Integrity, Students
Analisis Kepatuhan Hukum MAsyarakat Dalam Menerapkan Protokol Kesehatan Sesuai Peraturan Bupati Soppeng No. 52 Tahun 2020 di Kecamatan Lalabata Andi Aco Agus; Andi Nurul Aspi
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (861.518 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2543

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan: 1). Untuk mengetahui implementasi Peraturan Bupati Soppeng No.52 Tahun 2020 dalam penerapan protokol kesehatan di Kecamatan Lalabata. 2). Untuk mengetahui faktor penghambat penerapan protokol kesehatan di Kecamatan Lalabata. Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Tekhnik pengumpulan data meliputi: pengamatan,wawancara dan angket. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini diolah dengan menggunakan teknik tringulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Implementasi Penerapan protokol kesehatan di Kecamatan Lalabata masih belum terlaksana sebagaimana mestinya masih banyak masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan di tempat umum meskipun mayoritas  masyarakat mengetahui aturan penerapan dan penegakan protokol kesehatan serta mengetahui pentingnya penerapan protokol kesehatan, Perilaku masyarakat yang demikian menunjukkan bahwa kepatuhan hukum masyarakat lalabata masih tergolong rendah, mayoritas masyarakat berada di tingkatan Compliance (takut dikenakan sanksi), beberapa  diantaranya berada di tingkatan kepatuhan identifikasi (menjaga hubungan baik dengan aparat penegak hukum) dan minim sekali yang memiliki kepatuhan internalisasi (mengetahui tujuan hukum diberlakukan dan mengetahui bahaya Covid-19). 2). Sanksi yang diberikan kepada pelanggar protokol kesehatan berupa teguran lisan, denda dengan nominal Rp.100.000 hingga Rp.250.000, dan sanksi fisik (push up). 3).Faktor-faktor yang menghambat masyarakat menerapkan protokol kesehatan di Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng yaitu: (a) faktor kejenuhan masyarakat dengan situasi pandemi yang sudah berlangsung sejak lama, (b) faktor kurang nyaman menggunakan alat pelindung wajah ( masker), (c) Faktor rendahnya pengetahuan masyarakat akan bahaya Covid-19. 3) Upaya meningkatkan kepatuhan hukum masyarakat menerapkan protokol kesehatan di Kecamatan Lalabata ialah dengan mengadakan penyuluhan Covid-19 setiap bulan. Kata Kunci: Kepatuhan Hukum, Protokol Kesehatan, Perbup Soppeng No.52 Tahun 2020 AbstractThis research aims to: 1). To find out the implementation of Soppeng Regent Regulation No.52 of 2020 in the implementation of health protocols in Lalabata District. 2). To find out the inhibiting factors for the implementation of health protocols in Lalabata Subdistrict. This type of research is descriptive research using a qualitative approach. The techniques of data collection include: observations, interviews and questionnaires. The data obtained from the results of this study is processed using tringulation techniques. The results of this study show that: 1) The implementation of health protocols in Lalabata District is still not implemented as it should be, there are still many people who ignore health protocols in public places even though the majority of the public knows the rules of implementing and enforcing health protocols and knows the importance of implementing health protocols, such community behavior shows that the legal compliance of the lalabata community is still relatively low,  The majority of the public is at the Compliance level (fear of sanctions), some of which are at the level of identification compliance (maintaining good relations with law enforcement officials) and minimal who have internalization compliance (knowing the purpose of the law is enforced and knowing the dangers of Covid-19). 2). Sanctions given to violators of health protocols in the form of verbal reprimands, fines with a nominal amount of Rp.100,000 to Rp.250,000, and physical sanctions (push ups). 3). Factors that prevent the community from implementing health protocols in Lalabata District of Soppeng Regency are: (a) community saturation factors with the pandemic situation that has been going on for a long time, (b) factors that are not comfortable using face protection equipment (masks), (c) Factors of low public knowledge of the dangers of Covid-19. 3) Efforts to improve community legal compliance to implement health protocols in Lalabata District are to hold Covid-19 counseling every month.  Keywords: Legal Compliance, Health Protocol, Perbup Soppeng No.52 of 2020
Pelaksanaan Bela Negara Sebagai Pembentukan Karakter Bangsa Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 Sartika Khairani Siregar; Rudiyanto Rudiyanto; Bayu Asih Yulianto; Pujo Widodo; Herlina Juni Risma Saragih
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.526 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2544

Abstract

AbstrakBela negara adalah usaha pembelaan negara yang dilandasi oleh kecintaan terhadap tanah air (wilayah nusantara) dan kesadaran bebangsa dan bernegara Indonesia dengan keyakina pada Pancasila sebagai dasar negara serta berpijak pada UUD 1945 sebagai konstitusi negara. Metode yang digunakan adalah literasi. Hasil penelitian bahwa Berdasarkan survey yang dilakukan oleh beberapa peneliti, pembelajaran daring ini masih memiliki beberapa kendala yang terjadi selama beberapa periode belajar mengajar online misalnya dari segi keterbatasan guru dalam menguasai pembelajaran online.Kata Kunci: Bela Negara, Karakter AbstractDefending the state is an effort to defend the country based on the love of the homeland (archipelago) and the awareness of the Nation and State of Indonesia with the belief in Pancasila as the basis of the state and based on the 1945 Constitution as the state constitution. The method used is literacy. Based on surveys conducted by several researchers, online learning still has some obstacles that occur during several periods of online teaching and learning, for example, in terms of the limitations of teachers in mastering online learning.Keywords: Defend Country, Character
Life Skill: Home Industry Gula Merah Dari Kelapa Sawit di Kampung Maredan Marat Kecamatan Tualang Kabupaten Siak Muhammad Raviki; Titi Maemunaty; Daeng Ayub
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (935.852 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2545

Abstract

Abstrakpermasalahan dalam pemasaran sebuah home industry yaitu karena keterbatasan kemampuan dalam memasarkan produk secara langsung melalui teknologi  internet dan dilakukan hanya dari mulut ke mulut sehingga promosi tidak terlaksana dengan baik. Tantangan yang dihadapi oleh pengelola usaha gula merah kelapa sawit di Kampung Maredan Barat adalah pemasaran produk yang dilakukan langsung oleh pengelola usaha hanya berkisar sekitaran Kampung Maredan Barat dan sekitaran kota Perawang. Untuk saat ini belum adanya usaha dari pengelola usaha gula sawit untuk memasarkan produknya lebih jauh sehingga pemasaran yang dilakukan hanya berkisaran di daerah tersebut saja yang membuat gula merah ini masih belum diketahui masyarakat luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui life skill: home industry gula merah dari kelapa sawit di kampung maredan barat kecamatan tualang kabupaten siakKata kunci: Life skill, Home industry, Gula Merah Dari Kelapa Sawit AbstractThe problem in marketing a home industry is because of the limited ability to market products directly through internet technology and is done only by word of mouth so that promotions are not carried out properly. The challenge faced by the palm oil brown sugar business manager in West Maredan Village is that the product marketing that is carried out directly by the business manager only revolves around the West Maredan Village and the Perawang city area. For now, there is no effort from the palm sugar business manager to market its products further so that the marketing carried out only revolves around that area which makes brown sugar still unknown to the wider community. This study aims to determine life skills: home industry of brown sugar from palm oil in the village of West Maredan, Tualang District, Siak RegencyKey words: Life skill, Home industry, Brown Sugar From Palm Oil
Pengaruh Kualitas Pelayanan Unit Informasi Terhadap Kepuasan Penumpang Bandar Udara Komodo Labuan Bajo Kharisma Yunita Prastika; Gallis Nawang Ginusti
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (829.957 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2550

Abstract

AbstrakBandar Udara Komodo Labuan Bajo merupakan gerbang para wisatawan yang ingin berkunjung di wilayah Manggarai. Untuk memberikan kepuasan kepada penumpang, Unit Penyelenggara Bandar Udara Komodo Labuan Bajo perlu mengadakan pengkajian secara berkala untuk memperbaiki kualitas pelayanan unit informasi serta untuk mengetahui penilaian penumpang atau pengunjung terhadap terhadap kualitas pelayanan unit informasi yang ada di Bandar Udara Komodo Labuan bajo. Penelitian ini menggunakan metode Kuantitatif,serta menggunakan nonprobability sampling dengan purposive sampling dan menggunakan bantuan IBM SPSS Statistic 21 For Windows. Sampel dalam penelitian ini diambil dari seluruh pengunjung atau penumpang yang pernah menggunakan pelayanan unit informasi dengan kriteria minimal 2 kali serta berusia minimal 17 tahun. Penelitian ini menggunakan 75 responden. Penyebaran kuesioner dilakukan secara offline pada ruang tunggu Bandar Udara Komodo Labuan Bajo dan secara online menggunakan google form. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai mean atau rata-rata jawaban responden atas pernyataan dalam penelitian ini masuk dalam kategori “tinggi atau baik atau puas” dengan nilai mean variabel X sebesar 4,085 dan variabel Y sebesar 4,119. Dan menunjukkan bahwa kualitas pelayanan unit informasi berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan penumpang yang dibuktikan dengan nilai Constant (a) sebesar 1,778 dan koefisien regresi sebesar 0,547 serta nilai t hitung sebesar 13,460 > t tabel sebesar 1,996 dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Serta kualitas pelayanan unit informasi berpengaruh terhadap kepuasan penumpang sebesar 71,3% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.Kata Kunci : Kualitas Pelayanan Unit Informasi, Penumpang, Bandar Udara Komodo Labuan Bajo AbstractKomodo Labuan Bajo Airport is a gateway for tourists, who want to visit the Manggarai area. To provide satisfaction to passengers, the Komodo Labuan Bajo Airport operation unit needs to conduct periodic reviews to improve the service quality of the information unit and to find out the passenger or visitor assessment of the service quality of the information unit at Komodo Labuan Bajo Airport. This research uses a quantitative and uses non-probablity sampling and purposive sampling and method using IBM SPSS Statistics 21 For Windows. Sample in this research was taken from all visitors or passengers who used the information unit service at minimum 2 times and at least 17 years old totaling 75 respondents. Distribution of the questionnaires was offline at the Komodo Labuan Bajo Airport waiting room and online using the google form. The results of this research show that the mean or average value of respondents answers to the statements in this research in the “high or good or satisfied” category with the mean value of the X variable is 4,085 and Y variable is 4,119. And indicate that the service quality of the information unit has a significant effect on passengers satisfaction as evidenced by the Constant (a) value of 1,778 and regression coefficient of 0,547 and t arithmetic value of 13,460 > t table of 1,996 with a significance of 0,000 < 0,05. And the service quality of the information unit affects passenger satisfaction is 71,3% and the rest is influenced by other variables not included in this research.Keywords :  Information Unit Service Quality, Passengers, Komodo Labuan Bajo Airport
Pembela Tanah Air (PETA): Bela Negara Sebagai Implementasi Nasionalisme Dalam Kemerdekaan Indonesia Salsabila Cherish Okcavia; Rudiyanto Rudiyanto; Panji Suwarno; Pujo Widodo; Herlina Juni Risma Saragih
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.525 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.2555

Abstract

AbstrakKemerdekaan Indonesia dapat tercapai atas kontribusi dari segala pihak, salah satunya adalah Pembela Tanah Air (PETA). Merupakan organisasi berbasis militer yang berperan penting dalam mencapai kemerdekaan bangsa Indonesia. Pembentukan organisasi ini didasari pada saat Belanda yang menyerahkan Indonesia kepada Jepang di tahun 1942. Jepang datang dengan harapan baru, sebagai ‘kawan lama’ bagi Jepang dijadikan alasan mereka membentuk banyak organisasi baru. Salah satunya, PETA yang sebenarnya memiliki tujuan untuk mendukung kepentingan nasional milik Jepang. Bagi Jepang ini sebagai kepentingan nasional mereka mempertahankan wilayahnya dari serangan sekutu. Tetapi, bagi bangsa Indonesia melihat pembentukan ini sebagai babak baru menuju Indonesia Merdeka. Untuk menulis pembahasan ini secara sistematis dan terstruktur digunakan metode penelitian untuk mengurai suatu fenomena menggunakan perspektif akademisi. Metode yang digunakan untuk pembahasan kali ini adalah metode historis dengan metode deskriptif. Pembela Sukarela Tanah Air (PETA) terbentuk atas dasar nasionalisme yang tak bertentangan dengan nilai-nilai Agama Islam. PETA terbentuk atas dasar anjuran dari tokoh-tokoh agama yang dirangkul oleh Jepang saat itu. Terbentuknya PETA, merupakan bentuk Bela Negara yang dilakukan masyarakat Indonesia saat itu. Bagaimana mereka berusaha melawan penjajah menggunakan kemampuan fisik dan mentalnya sebagai militan. Berdasarkan nasionalisme dan Bela Negara untuk memperjuangkan Indonesia sebagai negara yang merdeka, makmur, berdaulat dan sejahtera.Kata Kunci: Bela Negara, Jepang, Kemerdekaan Indonesia, Nasionalisme, PETA. AbstractIndonesia's political independence can be realistically achieved with local contributions from all parties, one of which correctly is the Pembela Tanah Air&nbsp;(PETA). Frequent a military-based establishment that carry out an significant role in achieving the independence of the Indonesian nation. The formation of this organization was based on the Dutch handing over Indonesia to this country in 1942. The Japanese approached with new hopes, as an old friend for this country was the reason they formed many new organizations. One of them, PETA, which essentially establishes a goal to support Japan's national interests. For Japan, it by forcing was in their national interest to properly defend their dependent territory from Allied attacks. However, the Indonesian people observe this formation as a recent chapter towards an independent Indonesia. To write&nbsp;discussion in a systematic and structured way, research methods are utilized to adequately describe a historical phenomenon properly using an academic perspective. The method utilized for this discussion represents the historical approach with the descriptive method. The Voluntary Defenders of the Homeland (PETA) were organized on the basis of nationalism that did not conflict with Islamic religious values. PETA was formed on the excellent advice of religious figures who were tenderly embraced by Japan at that considerable time. The formation of PETA obtains a form of State Defense carried out by the Indonesian people at that time. How they tried to resist the invaders managing their physical and mental abilities as militants. Ideologically based on political nationalism and State Defense to fight professionally for Indonesia as an independent, prosperous, sovereign and prosperous country.Keywords: Indonesian Independence, Japan, National Defense, Nationalism, PETA.

Page 6 of 31 | Total Record : 307