cover
Contact Name
Andreas Ryan Sanjaya
Contact Email
jurnalkomunikasi@unika.ac.id
Phone
+6224-8441555
Journal Mail Official
jurnalkomunikasi@unika.ac.id
Editorial Address
Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Hukum dan Komunikasi, Universitas Katolik Soegijapranata, Jl. Pawiyatan Luhur IV/1, Bendan Dhuwur, Semarang 50234, Indonesia
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Komunikasi dan Media
ISSN : -     EISSN : 27468364     DOI : https://doi.org/10.24167/jkm
Core Subject : Education,
Artikel yang diterbitkan adalah artikel hasil penelitian, baik penelitian lapangan, analisis teks, maupun studi literatur. Topik artikel yang difokuskan dalam jurnal ini adalah komunikasi strategis, komunikasi publik, kajian media dan budaya, jurnalisme, dan teknologi komunikasi dan informasi.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1: November 2020" : 6 Documents clear
Integrasi Newsroom Media Cetak Jawa Tengah (Studi Pada Harian Suara Merdeka Dan Jawa Pos Radar Semarang Menuju Konvergensi Jurnalistik) Vincentia Ananda Arum Permatasari
Jurnal Komunikasi dan Media Vol 1, No 1: November 2020
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/jkm.v1i1.2849

Abstract

Penikmat informasi media cetak tidak lagi hanya urban native tetapi juga digital native. Untuk itu media cetak harus merubah diri menjadi media informasi yang dapat dijangkau pembacanya. Penelitian ini bertujuan memberi gambaran tentang penerapan model konvergensi media oleh media regional di Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data diperoleh dari wawancara semi-terstruktur terhadap wakil pemimpin redaksi Suara Merdeka dan redaktur pelaksana Jawa Pos Radar Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konvergensi media Suara Merdeka dan Jawa Pos Radar Semarang dilakukan dalam empat area penting, yaitu Lingkup Proyek, Manajemen Ruang Berita, Praktik Jurnalistik, dan Kerja Organisasi. Berdasarkan analisis yang dilakukan, penelitian ini menyimpulkan bahwa SM dan JPRS belum menunjukkan Model Konvergensi Media yang jelas. Walapun kepemilikan media dan infrasruktur produksi telah menerapkan model full integration namun pada praktik jurnalistik dan manajemen ruang berita masih banyak menerapkan cross media  dan co-ordination of isolated platforms.
Komunikasi Politik Daring: Studi Perbincangan Politik Di Twitter Pada Masa Kampanye Pemilihan Presiden Indonesia 2019 Yohanes Thianika Budiarsa, MGMC; Wahyu Nova Riski
Jurnal Komunikasi dan Media Vol 1, No 1: November 2020
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/jkm.v1i1.2845

Abstract

Studi ini bertujuan untuk mempelajari bagaimana polarisasi politik terjadi secara daring. Pengumpulan dan analisis data Twitter dalam studi ini dilakukan melalui social network analysis berbasis komputer. Dua kata kunci yang dipilih untuk pengumpulan data adalah #2019GantiPresiden dan #2019TetapJokowi. Hasil analisis data menemukan adanya polarisasi politik secara daring berdasarkan topik dan figur politik yang terlibat. Studi ini menyimpulkan bahwa perbincangan politik secara daring yang melibatkan kata kunci #2019GantiPresiden secara konsisten menunjukkan polarisasi politik. Di sisi lain, perbincangan dengan kata kunci #2019TetapJokowi secara konsisten terfragmentasi.
Etika Komunikasi Visual: Pencarian Kebenaran Dalam Pemahaman Antara Yang Dilihat Dan Yang Dipikirkan St. Hardiyarso
Jurnal Komunikasi dan Media Vol 1, No 1: November 2020
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/jkm.v1i1.2858

Abstract

Dalam proses pertukaran informasi, komunikator adalah sumber dari adanya ide rasional untuk sebuah pesan. Supaya sampai pada pihak yang dituju, komunikan, pesan tersebut harus disampaikan melalui media-media komunikasi. Di antara sekian banyak media, media visual sebagai pengantar pesan sekarang dipandang sebagai yang paling efektif, karena mengandalkan pencerapan indera penglihatan dan mengurangi pemahaman rasio. Efektifitas komunikasi visual menjadi nyata, ketika komunikan mampu menangkap dan mencerap makna pesan visual secara kritis rasional dan objektif, sesuai dengan gagasan rasional asali dari komunikator. Akan tetapi, tidak jarang terjadi, bahwa faktor ketiga, situasi di sekitar komunikan dan komunikator pun memberi pengaruh dalam proses komunikasi visual. Akibatnya, tidak ada kesepadanan antara persepsi rasional, media dan pencerapan visual oleh komunikan, yang biasa disebut sebagai miss-komunikasi. Dampak dari kesalahan dalam pemahaman tentunya akan menentukan perilaku. Memang, komunikasi diadakan dengan tujuan untuk mempengaruhi. Supaya tidak terjadi kondisi saling mempersalahkan, atau mencari “kambing hitam”, pengkajian secara filosofis atas dinamika komunikasi visual dipandang perlu untuk menemukan prinsip-prinsip dasar komunikasi visual. Sebagai kajian filsafati, metode yang dipergunakan adalah metode sistematis-spekulatif yang menekankan cara berpikir refleksif rasional dengan dukungan metode interpretatif dan komparatif secara holistik filsafati. Melalui metode ini, proses komunikasi visual diperbandingkan dengan proses pencarian pengetahuan oleh para filsuf, terutama Plato dan Aristoteles. Hasil kajian menunjukkan bahwa sumber kesalahpahaman komunikasi dapat berasal, baik komunikator, komunikan maupun faktor ketiga, lingkungan. Kesalahan tersebut pun dapat dibedakan, apakah disengaja atau tidak. Kesengajaan dimaksudkan untuk mencari keuntungan; dan ketidaksengajaan terjadi, karena kesalahan dalam cara berpikir, misalnya persepsi inderawi dipahami sebagai persepsi rasional, dan sebaliknya.
Audit Komunikasi Instagram @Jokowi Yang Dikelola Oleh Tim Komunikasi Digital Presiden Andreas Pandiangan; Sella Ikhwanus Shafa
Jurnal Komunikasi dan Media Vol 1, No 1: November 2020
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/jkm.v1i1.2846

Abstract

Salah satu media sosial yang saat ini sedang marak digunakan adalah Instagram. Instagram juga digunakan oleh humas pemerintah dalam menyampaikan informasi berupa gambar, video, musik, grafik, dan masih banyak lagi. Tujuannya tak lain untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat luas melalui dunia maya. Jokowi sebagai Presiden Indonesia dalam menjalankan tugasnya juga menggunakan akun Instagram. Komunikasi organisasi di swasta atau pemerintahan perlu dievaluasi atau biasa dikenal dengan audit komunikasi. Tujuannya untuk mengetahui kendala apa yang terjadi dalam organisasi secara internal maupun ekternal. Riset yang berjudul Audit Komunikasi Instagram @jokowi (4 Januari 2016-23 Maret 2019) ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana proses pengelolaan Instagram @Jokowi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan melakukan wawancara dengan pengelola Instagram @jokowi yaitu Tim Komunikasi Digital Presiden. Hasilnya akan dipasangkan dengan observasi unggahan  Instagram @jokowi. Hasil penelitian ini menggambarkan proses pelaksanaan audit komunikasi yang sudah baik dan berjalan sesuai dengan Pedoman Umum Audit Komunikasi di Lingkungan Instansi Pemerintah yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2011. Hal tersebut ditunjukkan melalui lima unit analisis yaitu organisasi, manajemen, isi informasi, proses komunikasi dan umpan balik. Audit komunikasi yang dilakukan di setiap organisasi bertujuan untuk meningkatkan kinerja organisasi.
Pemrosesan Informasi Pandemi Covid-19 dari Facebook Lenny Setyowati
Jurnal Komunikasi dan Media Vol 1, No 1: November 2020
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/jkm.v1i1.2847

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengalaman individu dalam memproses informasi tentang Covid-19 dari Facebook. Tipe penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil dari penelitian ini yaitu pemrosesan informasi dalam sistem kognitif individu dimulai sejak individu terterpa informasi yang berkaitan dengan Covid-19. Informasi tentang Covid-19, mendorong terjadinya involuntary attention individu, karena pada awalnya individu dihadapkan pada situasi unaware, yang menganggap bahwa informasi mengenai Covid-19 bukan sebagai informational goal sehari-hari. Pada perkembangannya, informasi tentang Covid-19 mulai ditempatkan sebagai informasi yang perlu diakses. Sejumlah informasi dapat menarik perhatian individu, sehingga mendorong motivasi mereka untuk mengikuti perkembangan informasi tersebut. Selain itu, kehadiran informasi-informasi tentang Covid-19 juga mendorong rasa penasaran dan menyebabkan cognitive dissonance pada individu. Informasi-informasi tentang Covid-19 yang disaring individu dalam sistem kognitif, mendorong pembentukan struktur kognitif dan sikap individu. Terdapat tiga pemaknaan mengenai hoaks tentang Covid-19 yang dipahami individu, yang secara dominan diperoleh melalui Facebook. Namun demikian, hoaks tentang Covid-19 juga ditransmisikan melalui (grup) WhatsApp, Twitter, word of mouth (WOM), bahkan portal berita online.
Optimalisasi Media Online Sebagai Solusi Promosi Pemasaran Umkm Di Semarang Pada Masa Pandemi Covid-19 Rotumiar Pasaribu
Jurnal Komunikasi dan Media Vol 1, No 1: November 2020
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/jkm.v1i1.2848

Abstract

Masa pandemi Covid-19 menjadi masa yang sulit bagi beberapa aspek termasuk dunia pemasaran. Hal tersebut juga dirasakan oleh para pelaku usaha UMKM. Melalui pendampingan bagi beberapa mitra pada Mata Kuliah Komunikasi Pemasaran maka penting untuk mencari tahu apakah penggunaan media online dapat membantu pertahanan dan perjalanan hidup UMKM. Tolok ukur yang digunakan untuk mencari tahu ketepatan penggunaan media online dapat dilihat dari segi mode transmisi, waktu, konteks, format dan reception. Responden yang menjadi mitra penelitian adalah para pelaku UMKM yang baru menjalankan usahanya dan belum memiliki mode pemasaran yang stabil. Selain itu, pemilihan responden juga dilihat dari merosotnya penjualan selama masa pandemi Covid-19 ini muncul. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media online memberikan dapak positif bagi stabilitas kehidupan usaha. Kombinasi dari mode transmisi, waktu, konteks dan format yang tepat pada media online ini menghasilkan dampak positif pada timbal balik, baik dari segi proses komunikasi maupun dari peningkatan penjualan.  Selain itu alat komunikasi pemasaran seperti periklanan, direct marketing, sales promotion, E-WOM dan public relations dapat tetap diorganisir dengan menggunakan media online. Alat pemasaran yang paling menunjukkan hasil yang signifikan adalah penggunaan direct marketing dan sales promotion. Meskipun demikian, para pelaku usaha mengaku bahwa pesan promosi pemasaran masih terdampak lebih besar jika dilakukan dengan tatap muka langsung.

Page 1 of 1 | Total Record : 6