Advances in Police Science Research Journal
Advances in Police Science Research Journal (Adv. Police Sci. Research J.) (ISSN Online 2722-4872 ISSN Print 2722-4864) merupakan jurnal double blind peer-reviewed journal yang terbit tiap bulan, diterbitkan oleh Akademi Kepolisian Indonesia. Jurnal ini memuat artikel-artikel hasil penelitian berkaitan dengan kajian ilmu kepolisian dalam berbagai perspektif, baik sosial, hukum, kebudayaan, politik, ekonomi, teknologi, maupun pertahanan dan keamanan. Jurnal ini bertujuan menjadi wadah bagi para peneliti, akademisi, mahasiswa, pemangku kebijakan, dan masyarakat dalam memberikan masukan bagi pengembangan studi ilmu kepolisian di Indonesia dan dalam konteks global. Advances in the Police Science Research Journal (Adv. Police Sci. Research J.) (ISSN Online 2722-4872 ISSN Print 2722-4864) is a double-blind peer-reviewed journal, published monthly, published by the Indonesian National Police Academy. This journal contains research articles relating to the study of police science in various perspectives, both social, legal, cultural, political, economic, technological, as well as defense and security. This journal aims to be a forum for researchers, academics, students, policymakers, and the public to provide input for the development of police science studies in Indonesia and in a global context.
Articles
16 Documents
Search results for
, issue
"Vol. 1 No. 2 (2017): February, Advances in Police Science Research Journal"
:
16 Documents
clear
Pengaruh Media Komunikasi Terhadap Kinerja Bhabinkamtibmas Polres Pekalongan (Studi Tentang Penggunaan Whatsapp)
Meirika, Riski
Advances in Police Science Research Journal Vol. 1 No. 2 (2017): February, Advances in Police Science Research Journal
Publisher : Indonesian National Police Academy
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Whatsapp merupakan suatu aplikasi pesan lintas platform yang memungkinkan kita bertukar pesan menggunakan paket data internet tanpa harus membayar biaya SMS. Pemanfaatan media komunikasi dikandung maksud dan tujuan untuk meningkatkan kinerja anggota kepolisian. Adanya pemanfaatan Whatsapp ini didasari oleh Program Promoter Kepala Kepolisian Republik Indonesia yaitu “Peningkatan Pelayanan Publik yang Lebih Mudah Bagi Masyarakat dan Berbasis Teknologi Informasi.â€, dengan harapan kinerja anggota kepolisian dapat menjadi semakin baik. Jauhnya jarak antar Polsek dengan Polres di wilayah kabupaten Pekalogan membuat Bhabinkamtibmas yang memiliki tanggung jawab di wilayah Polsek masing-masing kesulitan untuk berkomunikasi dengan Kasat Binmas yang ada di Polres Pekalongan. Semakin banyak kegiatan yang dilaksanakan Bhabinkamtibmas terkait dengan tugas pokoknya merupakan prestasi kerja bagi Bhabinkamtibmas, untuk dapat tercatatnya prestasi ini maka dibutuhkan suatu media komunikasi yang dapat secara cepat menyampaikan informasi. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan guna mengetahui PENGARUH MEDIA KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA BHABINKAMTIBMAS POLRES PEKALONGAN (Studi Tentang Penggunaan Whatsapp). Untuk menjawab permasalahan di atas, teori media komunikasi dioprasionalkan sesuai dengan fungsi media komunikasi yang meliputi efektivitas, efisiensi, konkret, dan motivatif menjadi variabel independen (X). Kemudian diuji pengaruhnya terhadap variable dependen (Y), yaitu kinerja Bhabinkamtibmas Polres Pekalongan, yang menggunakan Perkap No. 16 th.2011 mengenai sistem manajemen kinerja. Penelitian dilaksanakan terhadap Bhabinkamtibmas Polres Pekalongan, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode survei. Pengambilan sampel dengan sampling jenuh terhadap seluruh anggota Bhabinkamtibmas Polres Pekalongan yang berjumlah 67 orang. Analisis data menggunakan statistik, meliputi uji instrumen, normalitas dan asumsi klasik, dilanjutkan analisis regresi sederhana serta uji signifikansi (pengaruh) terhadap hipotesis. Kesimpulan dalam penelitian ini menemukan bahwa variable Pemanfatan Whatsapp sebagai Media Komunikasi (X) berpengaruh signifikan terhadap variable kinerja Bhabinkamtibmas Polres Pekalongan (Y) serta kekuatan hubungan antara variabel X dan Y sebesar 12,2%.
Peran Bhabinkamtibmas Polsek Margorejo Dalam Mencegah Tindak Pidana Curanmor Di Wilayah Hukum Polres Pati
Putra, Ryan Tiantoro
Advances in Police Science Research Journal Vol. 1 No. 2 (2017): February, Advances in Police Science Research Journal
Publisher : Indonesian National Police Academy
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Tingginya tindak pidana curanmor di kecamatan Margorejo kabupaten Pati, menyebabkan masyarakat menuntut terhadap peran Polisi yang selalu hadir di tengah masyarakat. Untuk menjawab tuntutan tersebut satuan Binmas Polsek Margorejo melalui para Bhabinkamtibmas yang dalam hal ini memiliki peran sebagai garda terdepan dalam berhadapan langsung dengan masyarakat Margorejo. Sesuai dengan tugasnya untuk menjaga Kamtibmas Bhabinkamtibmas harus menjalankan perannya sebagai pembina, pembimbing, pendidik masyarakat. Rumusan masalah yang menjadi permasalahan yaitu, bagaimana peran Bhabinkamtibmas polsek Margorejo dalam mencegah tindak pidana curanmor di wilayah hukum polres Pati, pelaksanaan peran Bhabinkamtibmas polsek Margorejo dalam mencegah tindak pidana curanmor di wilayah hukum polres Pati dan faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan peran Bhabinkamtibmas dalam mencegah tindak pidana curanmor di wilayah hukum polres Pati. Pendekatan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian lapangan. Dimana data yang didapat melalui wawancara dan studi dokumen kemudian dalam menganalisa serta membahas peran menggunakan teori aktifitas rutin Lawrence Cohen, teori peran (Rhole theory) Bidle dan Thomas, dan teori manajemen POAC menurut George R. Terry dan lima konsep yaitu konsep peran, konsep Bhabinkamtibmas, konsep pencegahan, konsep curanmor, dan konsep kamtibmas. Peran Bhabinkamtibmas dalam mencegah tindak pidana curanmor di kecamatan Margorejo dinilai belum optimal. Belum optimalnya peran Bhabinkamtibmas tersebut karena dalam pelaksanaannya menemui berbagai faktor penghambat. Faktor yang menghambat peran Bhabinkamtibmas tersebut terdiri dari kendala internal dan eksternal. Faktor internal meliputi sumberdaya manusia yang kurang memadai, sarana dan prasarana yang tidak mendukung pelaksanaan tugas Bhabinkamtibmas, dan rendahnya motivasi Bhabinkamtibmas dalam melaksanakan tugas di lapangan. Sedangkan faktor eksternal yang menghambat peran Bhabinkamtibmas adalah kultur masyarakat Kecamatan Margorejo yang masih menggunakan mindset lama. Kesimpulan dari pembahasan di atas, kinerja Bhabinkamtibmas masih perlu ditingkatkan baik melalui kualitas dan harus tepat sasaran dalam menentukan tempat yang diberikan penyuluhan kemudian memanfaatkan teknologi seperti media sosial serta bekerja sama dengan instansi samping dan dealer kendaraan yang berada di Margorejo dalam menyampaikan pesan kamtibmas.
Peran Bhabinkamtibmas Polsek Buluspesantren dalam Mencegah Konflik Perebutan Lahan Urut Sewu antara Masyarakat dengan TNI AD
Akbar, Sandi Riz
Advances in Police Science Research Journal Vol. 1 No. 2 (2017): February, Advances in Police Science Research Journal
Publisher : Indonesian National Police Academy
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Konflik Perebutan lahan urut sewu antara Masyarakat dengan TNI AD di Kecamatan Buluspesantren sampai saat ini belum menemui titik terang. Berbagai macam upaya atau tindakan yang telah dilakukan oleh Pemerintah dan Kepolisian belum membuahkan hasil yang maksimal. Bhabinkamtibmas merupakan anggota polri yang sangat dekat dengan masyarakat, namun sumber daya bhabinkamtibmas yang ada saat ini belum mecukupi untuk mampu mecegah konflik perebutan lahan urut sewu. Oleh karena itu, Polsek Buluspesantren melakukan kegiatan masyarakat berupa door to door, Bimbingan dan penyuluhan, serta Meningkatkan kemitraan. Pisau analisis yang digunakan untuk menjelaskan tujuan penelitian di atas adalah teori peran, teori kerjasama, teori konflik fungsionalitas, teori manajemen, serta konsep-konsep yang terkait dengan konflik dan Bhabinkamtibmas. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengambilan data secara observasi, dokumentasi data dan melakukan wawancara. Hasil temuan penelitian ini di ketahui bahwa Konflik perebutan lahan urut sewu terjadi akibat ketidakjelasan pemerintah dalam menentukan batas tanah serta ketidakberhasilan TNI AD dalam melakukan sosialisasi terhadap masyarakat Bulusepsantren. Kurangnya jumlah personel menjadi kendala peran bhabinkamtibmas dalam mencegah konflik perebutan lahan urut sewu. Upaya yang dilakukan oleh Polsek Buluspesantren sudah menunjukan dampak yang positif terhadap konflik perebutan lahan. Beberapa pendapat dari Masyarakat dan TNI AD memberikan penilaian positif bagi bhabinkamtibmas yang menjadi mediator dalam mencegah terjadinya konflik. Kapolsek Buluspesantren hendaknya meningkatkan kemampuan dan membekali bhabinkamtibmas dengan keterampilan yang di butuhkan dalam melaksanakan kegiatan polmas. Menambah personel bhabinkamtibmas untuk menunjang kegiatan masyarakat dalam mencegah konflik susulan. Memberikan Reward and Punishment kepada bhabinkamtibmas untuk memacu kinerja bhabinkamtibmas
Optimalisasi Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas Terhadap Modifikasi Kendaraan Bermotor Yang Menyebabkan Kecelakaan Lalu Lintas Di Wilayah Hukum Polres Purbalingga
Agreda, Seftika
Advances in Police Science Research Journal Vol. 1 No. 2 (2017): February, Advances in Police Science Research Journal
Publisher : Indonesian National Police Academy
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh cukup tingginya angka pelanggaran lalu lintas yang terjadi sehingga menyebabkan kecelakaan lalu lintas terutama para pemuda dan pelajar di kabupaten Purbalingga. Sehingga Polres Purbalingga melakukan penindakan pelanggaran lalu lintas terutama terhadap modifikasi kendaraan bermotor yang menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Sebagaimana telah diatur dalam undang–undang bahwa penindakan pelanggaran yang dilakukan haruslah sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang telah ditetapkan. Untuk itulah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui cara mengoptimalkan penindakan pelanggaran lalu lintas terhadap modifikasi kendaraan bermotor, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penindakan pelanggaran lalu lintas terhadap modifikasi kendaraan bermotor dan hambatan dalam melakukan penindakan pelanggaran lalu lintas terhadap modifikasi kendaraan bermotor yang menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, teori efek jera dan kompetensi, metode penelitian studi kasus dan teknik pengumpulan data dengan wawancara, pengamatan dan telaah dokumen. Hasil penelitian menemukan bahwa Satlantas Polres Purbalingga mengalami kesulitan dalam penindakan pelanggaran lalu lintas dengan berbagai faktor penghambat seperti dari aparat penegak hukum dan sarana dan prasarana yang tersedia. Faktor kebudayaan dan masyarakat juga menjadi kendala dalam penindakan pelanggaran tersebut. Maka dalam hal ini penulis merekomendasikan untuk mengirim anggota mengikuti Dikjur, menambah sarana dan prasarana yang ada, serta melakukan pengawasan dan pengendalian kepada anggota.
Efektivitas Penyuluhan oleh Satuan Binmas dalam Mencegah Tindak Pidana Kekerasan Terhadap Anak di Wilayah Hukum Polres Jepara
Brata, Wahid Putra
Advances in Police Science Research Journal Vol. 1 No. 2 (2017): February, Advances in Police Science Research Journal
Publisher : Indonesian National Police Academy
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Tindak pidana kekerasan terhadap anak di Kabupaten Jepara dinilai sangat tinggi dikarenakan data 3 tahun terakhir mengalami kenaikan dan penurunan. Dalam pencegahan yang dilakukan oleh Satuan Binmas Polres Jepara yaitu melakukan penyuluhan kepada masyarakat dengan menggunakan metode-metore yang telah diatur dalam Perkap No 21 Tahun 2007. Tujuan dari penelitian ini meliputii, ingin mengetahui gambaran umum perkembangan tindak pidana kekerasan terhadap anak di Wilayah Hukum Polres Jepara., mendeskripsikan pelaksanaan penyuluhan oleh Satuan Binmas Polres Jepara dalam mencegah tindak pidana kekerasan terhadap anak, faktor apa saja yang mempengaruhi pelaksanaan penyuluhan oleh Satuan Binmas Polres Jepara, mendeskripsikan sejauh mana efektivitas pelaksanaan penyuluhan oleh Satuan Binmas dalam menurunkan angka kasus kekerasan terhadap anak di Wilayah hukum Polres Jepara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara tak terstruktur guna menggali fakta lebih dalam. Partisipan dalam penelitian ini dipilih secara purposif sampling. Analisis daata dalam penelitian ini menggunakan hasil wawancara mendalam, kekerasan terhadap anak terjadi dikarenakan kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak. Dengan perkembangan teknologi saat ini membuat anak-anak sangat antusias dengan media sosial. Pelaku rata-rata yaitu orang terdekat korban yaitu bapak tiri maupun pacar korban. Peran Satuan Binmas Polres Jepara dalam mencegah tindak pidana kekerasan terhadap anak di Kabupaten Jepara dinilai belum efektif. Belum efektifnya kegiatan penyuluhan karena dalam pelaksanaanya menemui berbagai faktor penghambat. Faktor manusia, metode penyuluhan, dan sasaran Dikjur Binmas, sedangkan metode yang digunakan hanya ceramah, diskusi dan pesan Kamtibmas melalui tokoh agama dan tokoh masyarakat. Faktor selanjutnya yaitu faktor sasaran yang diberikan hanya kepada orang tua. Selain itu pemberian materi tidak difokuskan. Tentang tindak pidana kekerasan terhadap anak di Kabupaten Jepara. Dengan beberapa faktor tersebut dinilai bahwa kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh Satuan Binmas Polres Jepara. Dengan beberapa faktor tersebut dinilai bahwa kegiatan penyuluhan yang dilakukan belum efektif.
Optimalisasi Patroli Bersinggungan oleh Unit Patroli Roda Empat Satuan Sabhara dalam Mencegah Tindak Pidana Pencurian dengan Pemberatan di Wilayah Hukum Polres Pati
De Fretes, Yobhel Levic
Advances in Police Science Research Journal Vol. 1 No. 2 (2017): February, Advances in Police Science Research Journal
Publisher : Indonesian National Police Academy
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Masyarakat Pati memiliki kesenjangan antara masyarakat di perkotaan dan pedesaan terkait pada aspek sosial dan ekonomi. Kesenjangan tersebut menyebabkan angka Curat terus meningkat. Penelitian difokuskan pada pelaksanaan Patroli Bersinggungan, faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan Patroli Bersinggungan dan optimalisasi Patroli Bersinggungan oleh unit patroli roda empat satuan Sabhara Polres Pati dalam mencegah Curat. Penelitian dilakukan dengan konsep dan teori yang tersedia. Konsep yang digunakan yaitu konsep optimalisasi, Sabhara, patroli, Patroli Bersinggungan, pencegahan kejahatan dan Curat. Teori yang digunakan yaitu teori manajemen, aktifitas rutin, kepemimpinan transformasional dan analisis SWOT. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil temuan penelitian ini di ketahui bahwa Patroli Bersinggungan adalah inovasi kegiatan patroli yang diadakan guna menjangkau daerah-daerah yang berpotensi terjadinya Curat. Namun, pelaksanaannya banyak yang tidak mematuhi Perkabaharkam No. 4 Tahun 2011 dan belum memiliki perencanaan yang baik sehingga pengorganisasian, pemimpinan dan pengendalian tidak dapat berjalan dengan baik. Faktor yang mempengaruhi Patroli Bersinggungan ini Optimalisasi Patroli Bersinggungan dalam mencegah Curat seyogyanya dilakukan dengan menggunakan manajemen yang matang. Kesimpulannya yaitu Patroli Bersinggungan di wilayah hukum Polres Pati tidak memiliki perencanaan yang matang sehingga belum bisa memenuhi tahap-tahap manajerial lainnya dan membuat pelaksanaannya tidak optimal. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaannya berdasarkan hasil analisis SWOT yaitu kekuatan yang tidak sebanding dengan banyak kelemahan yang dimiliki yang menyebabkan pelaksanaannya memiliki banyak ancaman yang dapat menghambat keberhasilan dari pelaksanaan kegiatan tersebut dan memiliki peluang yang sangat sedikit. Optimalisasi Patroli Bersinggungan dalam mencegah Curat dapat diterapkan dengan manajemen perencanaan yang matang. Saran bagi Satsabhara Polres Pati yaitu menerapkan formulasi strategis yang dihasilkan dari analisis SWOT. Saran bagi peneliti lain yaitu untuk meneliti pelaksanaan kegiatan Patroli Bersinggungan dalam mencegah kasus-kasus yang lainnya.
Optimalisasi Patroli Satuan Sabhara dalam Mencegah Terjadinya Tindak Pidana Pencurian dengan Pemberatan di Wilayah Hukum Polres Pekalongan
Prisma, Yoslinda
Advances in Police Science Research Journal Vol. 1 No. 2 (2017): February, Advances in Police Science Research Journal
Publisher : Indonesian National Police Academy
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini membahas mengenai optimalisasi patroli Satuan Sabhara dalam mencegah terjadinya tindak pidana Curat di wilayah hukum Polres Pekalongan. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan perkembangan tindak pidana Curat di wilayah hukum Polres Pekalongan, meneliti apakah pelaksanaan patroli Satuan Sabhara Polres Pekalongan sudah optimal, dan meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan Patroli Satuan Sabhara dalam mencegah tindak pidana Curat di wilayah hukum Polres Pekalongan. Pembahasan mengenai pelaksanaan patroli yang dilakukan oleh anggota Patroli Satuan Sabhara dalam mencegah Curat ini menggunakan pendekatan penelitian deskriptif dengan fokus penelitian pada pelaksanaan patroli oleh anggota patroli Satuan Sabhara dalam mencegah terjadinya Curat. Selanjutnya untuk memperoleh data, peneliti menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Untuk sumber data primer, diperoleh dengan cara wawancara dan observasi atau pengamatan, sedangkan sumber daya sekunder diperoleh melalui studi dokumen. Berdasarkan temuan dalam penelitian ini Curat termasuk tindak pidana yang sering terjadi di wilayah Pekalongan. Dalam pelaksanaan patrolinya belum sepenuhnya sesuai dengan prosedur. Pelaksanaan patroli yang bisa mendukung dan menghambat diantaranya sumber daya manusia, sarana dan prasarana, anggaran dan masyarakat. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah tindak pidana Curat di latarbelakangi letak wilayah pekalongan yang strategis bagi pelaku Curat. Dalam pelaksanaannya patroli belum sesuai prosedur dan ada beberapa faktor yang mempengaruhi kurang optimalnya pelaksanaan patrol.
Peran Bhabinkamtibmas dalam Mencegah Tindak Pindana Pencurian Kendaraan Bermotor (Curanmor) di Wilayah Hukum Polres Tegal
Oktania, Ziska
Advances in Police Science Research Journal Vol. 1 No. 2 (2017): February, Advances in Police Science Research Journal
Publisher : Indonesian National Police Academy
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tetap munculnya tindak pidana pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Kabupaten Tegal, bahkan kasus-kasus curnamor dengan kerugian materiil yang besar. Upaya represif terhadap kasus curanmor tidak menyelesaikan permasalahan karena kerugian materiil yang diakibatkan tidak akan kembali kepada korban. Sehingga, upaya yang paling efektif adalah upaya preventif dan preemtif. Oleh karena itu, maka dilakukanlah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui peran yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas, upaya-upaya yang dilakukan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif, menggunakan metode penelitian deskriptif analisis, serta teknik pengumpulan data dengan wawancara, pengamatan, dan telaah dokumen. Hasil penelitian menemukan bahwa peran Bhabinkamtibmas yang dianalisis Faktor yang menyebabkan terjadinya pencurian kendaraan bermotor adalah kurangnya kewaspadaan masyarakat, kalalaian masyarakat, dan faktor ekonomi yang mendorong pelaku melakukan curanmor. Peran yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Polres Tegal dalam mencegah terjadinya curanmor dilakukan dengan kegiatan preemtif dan preventif yaitu dengan pembinaan dan penyuluhan. Terdapat faktor yang menghambat dan mendukung Bhabinkamtibmas dalam melaksanakan tugasnya yaitu berupa faktor internal dan eksternal. Kesimpulan dalam penulisan skripsi ini adalah Kabupaten Tegal memiliki potensi curanmor yang tinggi dikarenakan lokasi yang dipadati oleh penduduk pendatang kemudian didukung oleh kelalaian pemilik kendaraan. Peran Bhabinkamtibmas telah dilakukan dengan baik, yaitu dengan kegiatan preemtif dan preventif guna mencegah terjadinya curanmor. Faktor internal yang mempengaruhi peranan Satuan Binmas yaitu kurangnya jumlah personiil, kurangnya anggaran, dan Kasat Binmas tidak membuat laporan untuk analisa dan evaluasi. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi adalah kurangnya kesadaran masyarakat, adanya masyarakat yang acuh tak acuh dan kurang adanya partisipasi masyarakat.
Pengaruh Media Komunikasi Terhadap Kinerja Bhabinkamtibmas Polres Pekalongan (Studi Tentang Penggunaan Whatsapp)
Riski Meirika
Advances in Police Science Research Journal Vol. 1 No. 2 (2017): February, Advances in Police Science Research Journal
Publisher : Indonesian National Police Academy
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Whatsapp merupakan suatu aplikasi pesan lintas platform yang memungkinkan kita bertukar pesan menggunakan paket data internet tanpa harus membayar biaya SMS. Pemanfaatan media komunikasi dikandung maksud dan tujuan untuk meningkatkan kinerja anggota kepolisian. Adanya pemanfaatan Whatsapp ini didasari oleh Program Promoter Kepala Kepolisian Republik Indonesia yaitu “Peningkatan Pelayanan Publik yang Lebih Mudah Bagi Masyarakat dan Berbasis Teknologi Informasi.”, dengan harapan kinerja anggota kepolisian dapat menjadi semakin baik. Jauhnya jarak antar Polsek dengan Polres di wilayah kabupaten Pekalogan membuat Bhabinkamtibmas yang memiliki tanggung jawab di wilayah Polsek masing-masing kesulitan untuk berkomunikasi dengan Kasat Binmas yang ada di Polres Pekalongan. Semakin banyak kegiatan yang dilaksanakan Bhabinkamtibmas terkait dengan tugas pokoknya merupakan prestasi kerja bagi Bhabinkamtibmas, untuk dapat tercatatnya prestasi ini maka dibutuhkan suatu media komunikasi yang dapat secara cepat menyampaikan informasi. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan guna mengetahui PENGARUH MEDIA KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA BHABINKAMTIBMAS POLRES PEKALONGAN (Studi Tentang Penggunaan Whatsapp). Untuk menjawab permasalahan di atas, teori media komunikasi dioprasionalkan sesuai dengan fungsi media komunikasi yang meliputi efektivitas, efisiensi, konkret, dan motivatif menjadi variabel independen (X). Kemudian diuji pengaruhnya terhadap variable dependen (Y), yaitu kinerja Bhabinkamtibmas Polres Pekalongan, yang menggunakan Perkap No. 16 th.2011 mengenai sistem manajemen kinerja. Penelitian dilaksanakan terhadap Bhabinkamtibmas Polres Pekalongan, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode survei. Pengambilan sampel dengan sampling jenuh terhadap seluruh anggota Bhabinkamtibmas Polres Pekalongan yang berjumlah 67 orang. Analisis data menggunakan statistik, meliputi uji instrumen, normalitas dan asumsi klasik, dilanjutkan analisis regresi sederhana serta uji signifikansi (pengaruh) terhadap hipotesis. Kesimpulan dalam penelitian ini menemukan bahwa variable Pemanfatan Whatsapp sebagai Media Komunikasi (X) berpengaruh signifikan terhadap variable kinerja Bhabinkamtibmas Polres Pekalongan (Y) serta kekuatan hubungan antara variabel X dan Y sebesar 12,2%.
Peran Bhabinkamtibmas Polsek Margorejo Dalam Mencegah Tindak Pidana Curanmor Di Wilayah Hukum Polres Pati
Ryan Tiantoro Putra
Advances in Police Science Research Journal Vol. 1 No. 2 (2017): February, Advances in Police Science Research Journal
Publisher : Indonesian National Police Academy
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Tingginya tindak pidana curanmor di kecamatan Margorejo kabupaten Pati, menyebabkan masyarakat menuntut terhadap peran Polisi yang selalu hadir di tengah masyarakat. Untuk menjawab tuntutan tersebut satuan Binmas Polsek Margorejo melalui para Bhabinkamtibmas yang dalam hal ini memiliki peran sebagai garda terdepan dalam berhadapan langsung dengan masyarakat Margorejo. Sesuai dengan tugasnya untuk menjaga Kamtibmas Bhabinkamtibmas harus menjalankan perannya sebagai pembina, pembimbing, pendidik masyarakat. Rumusan masalah yang menjadi permasalahan yaitu, bagaimana peran Bhabinkamtibmas polsek Margorejo dalam mencegah tindak pidana curanmor di wilayah hukum polres Pati, pelaksanaan peran Bhabinkamtibmas polsek Margorejo dalam mencegah tindak pidana curanmor di wilayah hukum polres Pati dan faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan peran Bhabinkamtibmas dalam mencegah tindak pidana curanmor di wilayah hukum polres Pati. Pendekatan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian lapangan. Dimana data yang didapat melalui wawancara dan studi dokumen kemudian dalam menganalisa serta membahas peran menggunakan teori aktifitas rutin Lawrence Cohen, teori peran (Rhole theory) Bidle dan Thomas, dan teori manajemen POAC menurut George R. Terry dan lima konsep yaitu konsep peran, konsep Bhabinkamtibmas, konsep pencegahan, konsep curanmor, dan konsep kamtibmas. Peran Bhabinkamtibmas dalam mencegah tindak pidana curanmor di kecamatan Margorejo dinilai belum optimal. Belum optimalnya peran Bhabinkamtibmas tersebut karena dalam pelaksanaannya menemui berbagai faktor penghambat. Faktor yang menghambat peran Bhabinkamtibmas tersebut terdiri dari kendala internal dan eksternal. Faktor internal meliputi sumberdaya manusia yang kurang memadai, sarana dan prasarana yang tidak mendukung pelaksanaan tugas Bhabinkamtibmas, dan rendahnya motivasi Bhabinkamtibmas dalam melaksanakan tugas di lapangan. Sedangkan faktor eksternal yang menghambat peran Bhabinkamtibmas adalah kultur masyarakat Kecamatan Margorejo yang masih menggunakan mindset lama. Kesimpulan dari pembahasan di atas, kinerja Bhabinkamtibmas masih perlu ditingkatkan baik melalui kualitas dan harus tepat sasaran dalam menentukan tempat yang diberikan penyuluhan kemudian memanfaatkan teknologi seperti media sosial serta bekerja sama dengan instansi samping dan dealer kendaraan yang berada di Margorejo dalam menyampaikan pesan kamtibmas.