cover
Contact Name
Minanton
Contact Email
Minanton@ikbis.ac.id
Phone
+6285256365693
Journal Mail Official
e-journal@ikbis.ac.id
Editorial Address
Jl. Medokan Semampir Indah No. 27, Kel. Medokan Semampir Kec. Sukolilo, Kota Surabaya, Jawa Timur 60119
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Penelitian Keperawatan Kontemporer (JPKK)
ISSN : -     EISSN : 27758958     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Penelitian Keperawatan Kontemporer (JPKK) is the official journal of the Nursing Study Program of the Institute of Health and business Surabaya (IKBIS Surabaya). This journal is an open-access journal, peer-reviewed, and published every 6 months (January and July) with a minimum of 5 articles per issue. Jurnal Penelitian Keperawatan Kontemporer aims to promote the research papers of clinical nurses, lecturers, and nursing students and contribute to the development of nursing science from the Indonesian perspective. Jurnal penelitian keperawatan kontemporer (JPKK) focuses on nursing fields (Medical Surgery, Emergency, Child, Maternity, Mental, Gerontic, Management, Family and Community) and specifically related to the learning process and curriculum development, complementary therapy, innovation, the current trends, and issues in nursing. Jurnal penelitian keperawatan kontemporer (JPKK) accepts research articles (quantitative, qualitative, and mix-method) as well as literature reviews. JPKK does not accept articles that have been or are being published in other journals.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 2 (2024): Juli 2024" : 6 Documents clear
Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dan Kebersihan Lingkungan Dengan Kejadian Stunting Di Wilayah Kerja Posyandu Melati Desa Kepuh Kiriman Ayu Dwi Rahayu, Amalia
Jurnal Penelitian Keperawatan Kontemporer Vol 4 No 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Program Studi S1 Ilmu Keperawatan dan Ners IKBIS Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting atau kondisi gagal tumbuh akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka panjang masih menjadi masalah yang serius, terutama di negara negara berkembang seperti Indonesia. Faktor penyebab stunting bersifat multifaktorial, dimana peran pola asuh orang tua dan kebersihan lingkungan memegang peranan penting. Jika pola asuh orang tua tidak sesuai dapat menyebabkan anak kekurangan asupan gizi dan kurangnya perhatian terhadap kebutuhan kesehatan anak. Begitu juga dengan kebersihan lingkungan. Jika lingkungan tidak bersih dapat meningkatkan risiko penyakit infeksi dan dapat mengganggu penyerapan nutrisi pada anak. Tujuan dalam penelitian ini merupakan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dan kebersihan lingkungan dengan kejadian stunting di wilayah kerja posyandu melati. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Dimana kuesioner disebarkan kepada sebanyak 23 ibu balita di posyandu Melati. Dalam menentukan subjek penelitian ini menggunakan Non Probability Sampling. Kemudian pada pengujian hipotesis menggunakan Uji Korelasi Rank Spearman. Dan hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah nilai sig.(2-tailed) dimana masing-masing menunjukkan nilai sebesar 0,874 dan 0,405. Nilai ini jauh lebih besar dibandingkan dengan taraf signifikansi yang digunakan, yaitu 0,05 hal ini berarti bahwa baik polah asuh maupun kebersihan lingkungan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kejadian stunting pada posyandu Melati di desa Kepuh Kiriman. Kesimpulan pada penelitian ini adalah pola asuh orang tua dan kebersihan lingkungan memegang peranan penting terhadap kejadian stunting.
Analis Faktor Yang Berhubungan Dengan Risiko Perilaku Seks Bebas Pada Remaja Madya Di Wilayah Kerja Puskesmas Kec. Plaosan Kab. Magetan Ratnasari, Nita
Jurnal Penelitian Keperawatan Kontemporer Vol 4 No 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Program Studi S1 Ilmu Keperawatan dan Ners IKBIS Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan arus globalisasi, kemajuan teknologi dan informasi serta bergesernya nilai dan norma yang ada dalam masyarakat cenderung mempengaruhi pola sikap remaja untuk melakukan penyimpangan perilaku terutama dalam perilaku seksual. Seorang remaja biasanya memiliki keingintahuan tersebut hingga sebagian besar remaja tersebut berani memutuskan untuk menjalin hubungan dengan lawan jenisnya bahkan berujung pada perilaku tidak bertanggun jawab seperti perilaku seksual. Fenomena perilaku seks pranikah pada remaja sampai mengakibatkan pranikah di usia dini yang disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya religion, pengetahuan dan sarana prasarana. Jenis penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian observasional dan menggunakan rancang bangun dengan metode cross sectional. Hasil analisis penelitian religion, pengetahuan dan sarana prasarana dengan risiko perilaku seks bebas pada remaja (p=0,00<0.946) dengan nilai R^2 0.946 yang artinya religion dan pengetahuan dengan risiko perilaku seks bebas memberi konstribusi pada risiko perilaku yang mengarah ke seks bebas pada remaja madya sehingga H1 diterima maka terdapat hubungan yang signifikan antara variabel di wilayah kerja Puskesmas Kec. Plaosan Kab. Magetan.
Analis Faktor Yang Berhubungan Dengan Risiko Perilaku Seks Bebas Pada Remaja Madya Di Wilayah Kerja Puskesmas Kec. Plaosan Kab. Magetan Depiani, Komang
Jurnal Penelitian Keperawatan Kontemporer Vol 4 No 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Program Studi S1 Ilmu Keperawatan dan Ners IKBIS Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kejang demam adalah kondisi umum pada anak-anak yang sering kali menimbulkan kekhawatiran pada orang tua. Kejang demam berulang, meskipun jarang terjadi, dapat meningkatkan risiko komplikasi dan kecemasan yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sikap ibu terhadap kejang demam dengan kejadian kejang demam berulang pada anak-anak. Penelitian ini merupakan deskriptif analitik dengan desain potong lintang (cross sectional). Jumlah sampel ditentukan dengan purposive sampling yaitu 30 responden. Penelitian dilakukan dari September hingga November tahun 2023. Data diambil dari berkas rekam medis pasien kejang demam berulang dari September 2022 sampai September 2023 di RS. Husada Utama Surabaya. Variabel dependen adalah kejang demam berulang sedangkan variabel independen adalah sikap ibu. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan perangkat lunak SPSS versi 20. Kejang demam berulang lebih banyak terjadi pada anak pada rentang usia 0 - 24 bulan (73,3%), anak laki-laki (43,3%), anak dengan riwayat kejang demam keluarga (76,7%) Berdasarkan analisis bivariat mengenai hubungan sikap ibu dengan kejadian kejang demam berulang pada anak di wilayah kerja rumah sakit Husada Utama Surabaya dengan menggunakan Chi-Square didapatkan hasil p-value sebesar 0,011 (PR=3,500: 95% CI=1,293-9,470). Karena p-value < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara sikap ibu dengan kejadian kejang demam berulang pada anak. Nilai (PR) adalah 3,500 yang berarti tingkat kejadian kejang demam berulang pada ibu yang bersikap negatif memiliki resiko untuk mengalami kejadian kejang demam berulang 3,5 kali lebih besar dari pada ibu yang memiliki sikap yang positif.
Analisis Faktor Pola Asuh Orang Tua Dalam Tumbuh Kembang Anak Terhadap Keterlambatan Bicara Pada Anak Usia Balita Di Autism Center For Treatment In Surabaya Otuluwa, Melisa; Zulkarnaen, Octo
Jurnal Penelitian Keperawatan Kontemporer Vol 4 No 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Program Studi S1 Ilmu Keperawatan dan Ners IKBIS Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pola asuh orang tua menjadi faktor berpengaruh terhadap keterlambatan bicara pada anak, terutama kurangnya perhatian dan bimbingan. Keterlambatan dianggap terjadi jika pada usia 2 tahun, seorang balita belum dapat berbicara dengan lancar, mengikuti instruksi, memiliki kosakata dibawah 25 kata, serta mengalami kesulitan menyelami makna dari pertanyaan. Keterlambatan bicara apabila tidak ditangani akan berdampak pada gangguan interaksi sosial dan kesulitan mengikuti pembelajaran. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan pola asuh orang tua dalam tumbuh kembang anak terhadap masalah keterlambatan bicara pada anak usia balita dan mengidentifikasi keterlambatan perkembangan pada aspek bicara pada anak usia balita di Autism Center For Treatment In Surabaya. Metode : Metode penelitian ini menggunakan metode survey analitik, dengan pendekatan cross sectional, dengan teknik total sampling dan di dapatkan 30 responden. Alat pengambilan data menggunakan Kuesioner pola asuh orang tua dan KPSP. Analisis data menggunakan analisis univariat dengan distribusi frekuensi dan analisa bivariat dengan Chi-square. Hasil penelitian orang tua balita sebagian besar mempunyai pola asuh demokratis 26 responden (86,7%) dan perkembangan bicara terlambat (70,0%). Nilai signifikan Chi Square dengan diperoleh p value sebesar 0,353 > α (0,05) artinya secara statistik tidak terdapat hubungan antara pola asuh orang tua dengan keterlambatan bicara pada anak usia balita. Kesimpulannya adalah sebagian besar orang tua menerapkan pola asuh demokratis, mencerminkan kesadaran akan partisipasi anak dalam pengambilan keputusan dan pembentukan karakter. Pola asuh memiliki andil yang sangat besar dalam menyebabkan keterlambatan bicara pada anak usia balita, karena; faktor kesibukan orang tua, rendahnya tingkat pendidikan pengasuhan eksternal, dan kurangnya stimulasi, dukungan positif dan interaksi.Kata kunci : Pola asuh, Keterlambatan bicara, Usia prasekolah
Efektivitas Terapi Pijat Kaki Dengan Air Hangat Dan Aromaterapi Serei Terhadap Penurunan Insomnia Pada Lansia Di Balai Rw. Vii Dan Rw. Viii Ketabang Magersari Surabaya. Firawati Fenyapwain, Katarina
Jurnal Penelitian Keperawatan Kontemporer Vol 4 No 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Program Studi S1 Ilmu Keperawatan dan Ners IKBIS Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah yang sering dialami oleh lanjut usia, salah satunya adalah insomnia. Berbagai macam tanda dan gejala saat ingin tidur pada malam hari yang dialami lanjut usia adalah kesusahan untuk mengawali tidur pada malam hari, serta rasa ngantuk yang berlebih. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas terapi pijat kaki dengan rendam air hangat dan aromaterapi sereh pada penurunan insomnia pada lansia. Metode penelitian menggunakan metode eksperimen dengan desain pre test-post test control group design. sampel dalam penelitian ini adalah lansia yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 54 orang dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Insomnia sebelum perlakuan pada kelompok kontrol yaitu setengah responden mengalami insomnia ringan sebanyak 9 responden (50%), pada kelompok pijat kaki dan rendam kaki yaitu mengalami insomnia sedang sebanyak 10 responden (55,5%) dan pada kelompok aromaterapi serai sebagian besar mengalami insomnia ringan sebanyak 10 responden (55,6%). Insomnia sesudah perlakuan pada kelompok kontrol yaitu sebagian besar mengalami insomnia ringan sebanyak 12 responden (66,7%), pada kelompok pijat kaki dan rendam kaki yaitu hampir setengah responden tidak insomnia dan insomnia ringan sebanyak 8 responden (44,4%) dan pada kelompok aromaterapi serai sebagian besar mengalami insomnia ringan sebanyak 10 responden (55,5%). Hasil analisis menggunakan uji wilcoxon pada kelompok pijat kaki dan rendam kaki nilai p=0,000 sedangkan pada kelompok aromaterapi serai nilai p=0,001. Kesimpulan : Kesimpulan penelitian ini yaitu pemberian pijat kaki dan rendam kaki serta aromaterapi efektif dalam menurunkan insomnia pada lansia. Diharapkan pada lansia untuk rutin melakukan pijat kaki, rendam kaki atau aromaterapi serai agar insomnia dapat berkurang.
Evaluasi Penggunaan Algoritma TB-MDR Sebagai Alat Diagnosis TB - MDR Pada Penderita TB Putri Hidayathillah, Ariska; Pamungkas, Putri; Raivi, Aan
Jurnal Penelitian Keperawatan Kontemporer Vol 4 No 2 (2024): Juli 2024
Publisher : Program Studi S1 Ilmu Keperawatan dan Ners IKBIS Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59894/jpkk.v4i2.963

Abstract

Latar Belakang: Kuman yang menyebabkan tuberkulosis dapat menjadi resisten terhadap obat antituberkulosis (OAT) yang digunakan untuk membunuh kuman TB. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Hidayathillah, 2016 yaitu indeks kejadian TB-MDR, dimana jika terdapat penderita TB maka penderita TB tersebut dapat diprediksi apakah mempunyai risiko tinggi atau risiko rendah untuk menjadi TB-MDR dengan menerapkan indeks tersebut. Dengan menggunakan indeks temuan dalam penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai alat skrining dalam menentukan populasi yang berisiko tinggi untuk terjadinya TB-MDR. Indeks kejadian TB-MDR yang dihasilkan dari penelitian ini mempunyai kesamaan tingkat pengukuran dengan metode Gen-Xpert yang telah dipakai selama ini. Tujuan : untuk mengevaluasi kemampuan indeks kejadian TB-MDR harus diuji terlebih dahulu untuk mengetahui kualitas dari alat ini untuk skrining TB-MDR pada penderita TB. Penilaian ini dapat dilakukan dengan menilai kesepakatan antara prediksi menggunakan indeks kejadian TB- MDR dan prediksi menggunakan metode Gen- Xpert yang telah dianggap sebagai sebagai standar baku emas. Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah penderita tuberkulosis yang berada di wilayah kerja 30 Puskesmas Kota Surabaya. Hasil : Penilaian indeks dari 30 Puskesmas di Surabaya menunjukkan skoring yang berbeda antar responden. Penilai mengatakan dapat mengaplikasikan dengan mudah, tidak ada kendala yang ditemukan dalam menentukan skor masing- masing variabel indeks. Permasalah mulai timbul pada penjumlahan skoring, dikarenakan adanya hitungan koma dan angka yang lebih dari 2 digit. Penilai dapat mengatasi kendala tersebut dengan menggunakan alat bantu berupa kalkulator. Kesimpulan : Penggunaan indeks TB-MDR sebagai alat diagnosis TB MDR pada penderita TB dapat digunakan dengan mudah oleh petugas maupun masyarakat.

Page 1 of 1 | Total Record : 6