Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Evaluation of Multi-Drug Resistant Tuberculosis Predictor Index in Surakarta, Central Java Pamungkas, Putri; Rahardjo, Setyo Sri; Murti, Bhisma
Journal of Epidemiology and Public Health Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.749 KB)

Abstract

Background: Tuberculosis (TB) remains a global public health problem. New cases of lung Tuberculosis in 2015 were 10.4 million worldwide. One of the challenging in TB control to be addressed is the development of Multi-Drug Resistant Tuberculosis (MDR-TB). There were an estimated 15,380 TB cases in Indonesia by 2015 with 1,860 positive TB cases and 1,566 cases successfully treated. This study aimed to determine the predictor index for MDR-TB.Subjects and Method: This was an analytic observational study with a case-control design. The study was conducted at Dr. Moewardi Hospital, Surakarta, Central Java, from August to November 2017. The study subjects were selected by fixed disease sampling including 75 MDR-TB patients and 75 TB patients. The dependent variable was MDR-TB. The independent variables were medical history, co-morbidity (Diabetes Mellitus), drug side effect, drug-taking supervisor, and regularity of treatment. The data were collected by questionnaire and medical record. The data were analyzed by a multiple logistic regression.Results: MDR-TB Occurrence Index increased with drug-taking supervisor (b = 2.33; 95% CI= 3.83 to 27.91; p<0.001), drug-side effect (b = 0.73; 95% CI= 0.58 to 7.45; p=0.026), medical history (b = 2.35; 95% CI= 3.80 to 29.38; p<0.001). MDR-TB Occurrence Index decreased by absence of type 2 Diabetes Mellitus (b = -0.56; 95% CI= 0.18 to 1.78; p= 0.033), regular treatment (b = -1.73; 95% CI= 0.06 to 0.46; p<0.001).Conclusion: MDR-TB Occurrence Index is determined by the drug-taking supervisor, drug side effect, medical history, Type 2 Diabetes Mellitus, and regular treatment.Keywords: MDR-TB Occurrence Index, medical history, drug-taking supervisor, drug side effect, Type 2 Diabetes Mellitus, regular treatmentCorrespondence: Putri Pamungkas. Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret. Jl. Ir. Sutami No. 36 A, 57126, Surakarta, Central Java. Email: pamungkasputri95@gmail.com.Journal of Epidemiology and Public Health (2018), 3(2): 263-276https://doi.org/10.26911/jepublichealth.2018.03.02.06 
PERBANDINGAN EFEKTIFITAS PENGGUNAAN TUMBUKAN DAUN JAMBU METE DAN PASTA GIGI TERHADAP KEBERSIHAN GIGI LANSIA Dwi Setiani Sumardiko; Putri Pamungkas
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 6 No. 3 (2022): DESEMBER 2022
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v6i3.6438

Abstract

Kebersihan gigi sangat penting, dan pasta gigi telah lama digunakan untuk membersihkan gigi. Namun, selain pasta gigi, masyarakat Indonesia juga menggunakan ramuan tradisional, seperti daun jambu mete yang dihaluskan, untuk membersihkan gigi. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan efektivitas daun jambu mete dan pasta gigi terhadap kebersihan gigi lansia. Investigasi ini menggunakan desain kasus-kontrol kuasi-eksperimental. Penyelidikan ini melibatkan 41 sampel. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, subjek dipilih dari populasi dan dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Kelompok kontrol (K) diberi pasta gigi, sedangkan kelompok eksperimen (P) diberi kacang mete tumbuk. Sebelum menggunakan pasta gigi dan daun jambu mete yang dihancurkan untuk membersihkan gigi sekali sehari selama tujuh hari, indeks OHI-S digunakan untuk menilai kesehatan gigi. Hasil dianalisis dengan tingkat kepercayaan p 0,05 menggunakan program SPSS. Penelitian ini mengungkapkan bahwa sembilan lansia (42,9%) memiliki hasil yang buruk setelah menggunakan daun jambu mete yang dihancurkan, sedangkan sebelas lansia (55%) memiliki hasil yang positif setelah menggunakan pasta gigi. Berdasarkan hasil uji-t, p = 0,796%, lebih besar dari taraf signifikansi 0,05. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan efektivitas penggunaan daun jambu mete dan pasta gigi terhadap kebersihan gigi lansia, namun penelitian ini tidak signifikan secara statistik karena p > = 0,796 > 0,05.
THE INFLUENCE OF HEALTH EDUCATION ON THE HANDS WASHING TECHNIQUE OF STUDENTS AT THE TAFSIR BOARDING SCHOOL, SURABAYA PUTRI PAMUNGKAS; Ariska Putri H
Jurnal Penelitian Keperawatan Kontemporer Vol 2 No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Program Studi S1 Ilmu Keperawatan dan Ners IKBIS Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59894/jpkk.v2i2.496

Abstract

Background: One of the best ways to prevent the spread of disease is to maintain good hand hygiene. In the Islamic boarding school environment, students often interact closely, so maintaining hand hygiene is important to prevent the spread of disease. Aim: this study was conducted to evaluate the effect of health education on the hand washing technique of students at Islamic boarding schools. Methods: This study used an experimental method with a pre-test and post-test control group design. The research sample consisted of 60 students, who were divided into two groups, namely the control group (30 people) and the intervention group (30 people). The intervention group was given health education about proper hand washing techniques, while the control group was not given health education. Data was collected by means of observation before and after the intervention using a checklist of correct hand washing techniques. The results of the study showed that after the health education intervention was carried out, there was a significant increase in students' hand washing techniques in the intervention group compared to the control group. In the intervention group, there was an increase in the percentage of correct hand washing technique from 50% before the intervention to 90% after the intervention, whereas in the control group, the percentage of correct hand washing technique only increased from 50% to 55%. Conclusion: It can be concluded that health education can influence students' hand washing techniques at Islamic boarding schools. Keywords: Health Education, Hand Washing
EFEKTIFITAS PEMBERIAN JUS LABU SIAM TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DUSUN SENDANG GEDE DESA SAMBENG KASIMAN BOJONEGORO Ariska Putri Hidayathillah; Putri Pamungkas; Satya Julianti
Jurnal Penelitian Keperawatan Kontemporer Vol 2 No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Program Studi S1 Ilmu Keperawatan dan Ners IKBIS Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59894/jpkk.v2i2.497

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi adalah suatu kondisi dimana tekanan darah meningkat di atas batas normal, yaitu lebih dari 140/90 mmHg. Hipertensi dapat dicegah dengan pengobatan obat maupun non obat. Untuk pengobatan non medis, Anda bisa menggunakan jus labu siam, karena mengandung potasium dan apigenin yang dapat menurunkan tekanan darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pemberian jus labu siam dalam menurunkan hipertensi pada penderita hipertensi di Dusun Sendang Gede Desa Sambeng Kabupaten Kasiman Bojonegoro Metode Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu yang melibatkan 30 orang dan sampel sebanyak 30 orang yang terdiri dari 3 kelompok dengan n = 10 disetiap kelompoknya. Analisis data menggunakan uji Kruskall-Wallis untuk mengetahui perbedaan efektifitas jus labu siam dan jus seledri terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan pra-pasca terapi Hasil menunjukkan adanya perubahan pemberian jus labu siam sebelum dan sesudah dosis p=0,003<; α = 0,05. Kemudian tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian jus labu siam turun secara intermiten, namun tidak bermakna dengan p=0,157 >α=0,05 Kesimpulan pemberian jus labu siam efektif menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi di Dusun Sendang Gede, Desa Sambeng, Kecamatan Kasiman, Bojonegoro. Kata Kunci : Hipertensi, Tekanan Darah, Labu Siam
HUBUNGAN PENYEDIAAN FASILITAS DENGAN PERILAKU CUCI TANGAN PADA REMAJA AWAL DI MASA PANDEMIK COVID-19 PUTRI PAMUNGKAS; Ariska Putri Hidayathillah
Jurnal Penelitian Keperawatan Kontemporer Vol 2 No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Program Studi S1 Ilmu Keperawatan dan Ners IKBIS Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59894/jpkk.v2i1.500

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Cuci Tangan merupakan salah satu perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS ), dimasa Covid-19 perilaku ini menjadi sangat penting untuk diterapkan sebagai tindakan pencegahan, terutama remaja awal sebagai salah satu kelompok rentan. Praktek cuci tangan dimasyarakat masih rendah terutama di negara berkembang, salah satu faktornya penyediaan fasilitas cuci tangan yang kurang. Dimasa pandemik penyediaan ini menjadi meningkat. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan ketersediaan fasilitas dengan perilaku cuci tangan pada remaja awal dimasa pandemik Covid-19. Metode: Penelitian ini menggunakan desain korelasional dengan pendekatan cross sectional. Adapun populasinya adalah remaja yang berusia 12-15 tahun di desa Srigonco kecamatan Bantur berjumlah 45 orang. Pengambilan sampel menggunakan Total Sampling. Pengambilan data dengan menggunakan kuesioner fasilitas berjumlah 4 dan kuisioner perilaku cuci tangan berjumblah 8 soal. Hasil: Hasil penelitian didapatkan bahwa tidak ada hubungan fasilitas dengan perilaku kebiasan cuci tangan di desa Srigonco kecamatan Bantur kabupaten Malang. Dengan hasil signifikan (p) 0,962 = (p) ≤ 0,05. Kesimpulan: Tidak ada hubungan fasilitas dengan perilaku kebiasan cuci tangan karena mencuci tangan yang benar belum menjadi kebiasaan ataupun budaya yang dilakukan.
THE INFLUENCE OF HEALTH EDUCATION ON THE HANDS WASHING TECHNIQUE OF STUDENTS AT THE TAFSIR BOARDING SCHOOL, SURABAYA PUTRI PAMUNGKAS
Jurnal Penelitian Keperawatan Kontemporer Vol 3 No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Program Studi S1 Ilmu Keperawatan dan Ners IKBIS Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59894/jpkk.v3i1.535

Abstract

Background: One of the best ways to prevent the spread of disease is to maintain good hand hygiene. In the Islamic boarding school environment, students often interact closely, so maintaining hand hygiene is important to prevent the spread of disease. Aim: this study was conducted to evaluate the effect of health education on the hand washing technique of students at Islamic boarding schools. Methods: This study used an experimental method with a pre-test and post-test control group design. The research sample consisted of 60 students, who were divided into two groups, namely the control group (30 people) and the intervention group (30 people). The intervention group was given health education about proper hand washing techniques, while the control group was not given health education. Data was collected by means of observation before and after the intervention using a checklist of correct hand washing techniques. The results of the study showed that after the health education intervention was carried out, there was a significant increase in students' hand washing techniques in the intervention group compared to the control group. In the intervention group, there was an increase in the percentage of correct hand washing technique from 50% before the intervention to 90% after the intervention, whereas in the control group, the percentage of correct hand washing technique only increased from 50% to 55%. Conclusion: It can be concluded that health education can influence students' hand washing techniques at Islamic boarding schools.
THE INFLUENCE OF HEALTH EDUCATION ON THE HANDS WASHING TECHNIQUE OF STUDENTS AT THE TAFSIR BOARDING SCHOOL, SURABAYA PUTRI PAMUNGKAS; Ariska Putri Hidayatillah
Jurnal Penelitian Keperawatan Kontemporer Vol 3 No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Program Studi S1 Ilmu Keperawatan dan Ners IKBIS Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59894/jpkk.v3i1.535

Abstract

Background: One of the best ways to prevent the spread of disease is to maintain good hand hygiene. In the Islamic boarding school environment, students often interact closely, so maintaining hand hygiene is important to prevent the spread of disease. Aim: this study was conducted to evaluate the effect of health education on the hand washing technique of students at Islamic boarding schools. Methods: This study used an experimental method with a pre-test and post-test control group design. The research sample consisted of 60 students, who were divided into two groups, namely the control group (30 people) and the intervention group (30 people). The intervention group was given health education about proper hand washing techniques, while the control group was not given health education. Data was collected by means of observation before and after the intervention using a checklist of correct hand washing techniques. The results of the study showed that after the health education intervention was carried out, there was a significant increase in students' hand washing techniques in the intervention group compared to the control group. In the intervention group, there was an increase in the percentage of correct hand washing technique from 50% before the intervention to 90% after the intervention, whereas in the control group, the percentage of correct hand washing technique only increased from 50% to 55%. Conclusion: It can be concluded that health education can influence students' hand washing techniques at Islamic boarding schools.
PENGARUH SENAM REMATIK TERHADAP INTENSITAS NYERI SENDI PADA PENDERITA OSTEOARTHRITIS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIRUNGKUT SURABAYA Putri Pamungkas; Ariska Putri H; Denis Farida; Dwi Setiani Sumardiko; Alfi Putri
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 4 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i4.19293

Abstract

Osteoarthritis (OA) adalah penyakit sendi degeneratif yang menunjukkan kerusakan kartilago sendi, penebalan tulang subkondral, pembentukan osteofit pada tepi sendi dan proses peradangan ringan pada sinovium nonspesifik. Salah satu terapi non farmakologis yang bisa digunakan untuk mengurangi atau mengatasi nyeri pada penderita osteoarthritis yaitu dengan senam rematik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh senam rematik terhadap intensitas nyeri sendi pada penderita osteoarthritis. Desain penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental with Pre-Post Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien rawat jalan di Puskesmas Kalirungkut Surabaya yang menderita Osteoarthritis. Terdapat 2 kelompok yaitu 22 responden kelompok intervensi dan 22 responden kelompok kontrol. Data yang terkumpul dianalisa dengan uji statistik Wilcoxon Signed Ranks Test dan Mann-Whitney Test. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara pemberian senam rematik terhadap penurunan intensitas nyeri osteoarthritis dari hasil uji Wilcoxon Signed Ranks Test, p-value pada kelompok intervensi sebesar 0,008 atau p>0,05 dan uji Mann-Whitney Test diperoleh nilai ?-value sebesar 0,000 (?<0,05). Kesimpulan yang dapat ditarik adalah terdapat pengaruh senam rematik terhadap penurunan intensitas skala nyeri sendi pada penderita osteoarthritis di Wilayah Kerja Puskesmas Kalirungkut Surabaya.
PEMBERDAYAAN KADER SURABAYA MELALUI METODE EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PENANGANAN PERTAMA KASUS LUKA Octo Zulkarnain; Putri Pamungkas; Heri Nur Cahayanto; Ariska Putri hidayatillah
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 2 (2024): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i2.22090

Abstract

Anstrak: Penanganan luka sering kali tidak tepat dilakukan oleh masyarakat karena keterbatasan sumber informasi, kebiasaan lokal, dan kepercayaan. Pengabdian ini bertujuan mengembangkan kapasitas kognitif dan pengalaman kader dalam penanganan kasus cedera. Metode yang digunakan adalah Experiential Learning dengan melibatkan 12 kader Taman Gununganayar sebagai mitra. Di awal pertemuan, dilakukan pre-test untuk menilai pemahaman kognitif kader menggunakan lembar kuesioner. Hasilnya menunjukkan bahwa sebelum pelatihan, pemahaman kognitif kader hanya mencapai 41,6%, dan hanya 5 dari 12 kader yang mampu mempraktikkan penanganan luka. Setelah menjalani pelatihan, terjadi peningkatan yang signifikan. Rata-rata pemahaman kognitif meningkat menjadi 58%, dan seluruh kader mampu melakukan penanganan luka secara efektif. Hasil ini menegaskan efektivitas metode pelatihan dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan praktis kader, yang pada gilirannya mendukung peningkatan penanganan kasus luka di masyarakat secara keseluruhan. Hal ini menggambarkan pentingnya pendekatan eksperimental dalam meningkatkan kapasitas masyarakat dalam penanganan cedera serta mengurangi risiko kesalahan yang dapat terjadi akibat keterbatasan informasi dan kebiasaan lokal.Abstract: The handling of wounds is often improperly done by the public due to limited sources of information, local customs, and beliefs. This dedication aims to develop the cognitive capacity and experience of cadres in handling injury cases. The method used is Experiential Learning involving 12 Taman Gununganayar cadres as partners. At the beginning of the meeting, a pre-test was conducted to assess the cognitive understanding of cadres using a questionnaire sheet. The results showed that before the training, the cognitive understanding of cadres was only 41.6%, and only 5 out of 12 cadres were able to practice wound management. After undergoing training, there was a significant improvement. The average cognitive understanding increased to 58%, and all cadres were able to effectively handle wounds. These results confirm the effectiveness of the training method in improving the understanding and practical skills of cadres, which in turn support the improvement of wound management in the community as a whole. This illustrates the importance of an experimental approach in enhancing the capacity of the community in handling injuries and reducing the risk of errors that can occur due to limited information and local customs.
PENGEMBANGAN MODEL KASITING BERBASIS ARTIFICIAL INTELLIGENCE TERHADAP DETEKSI DINI STUNTING BAYI PADA KADER KESEHATAN Pamungkas, Putri; Hidayathillah, Ariska Putri
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.34697

Abstract

Tahun 2021 prevalensi stunting di Indonesia sebesar 24,4%. Jawa Timur mempunyai prevalensi pada tahun 2021 sebanyak 23,5%. Prevalensi di Indonesia dan Jawa timur tersebut masih dikatakan tinggi karena di atas rata-rata WHO yaitu 20% saja. Deteksi dini stunting memungkinkan intervensi lebih dini dan efektif untuk mencegah dampak jangka panjang pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Penelitian ini bertujuan mengembangkan model KASITING berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk deteksi dini stunting pada bayi, yang dapat digunakan oleh kader kesehatan. KASITING adalah sebuah sistem aplikasi yang memanfaatkan algoritma AI untuk mengidentifikasi dan memantau kondisi kesehatan bayi secara akurat dan efisien. Dalam penelitian ini, model AI dikembangkan menggunakan data kesehatan bayi yang mencakup parameter seperti berat badan, tinggi badan, dan faktor gizi. Menggunakan metode Research and Development (R&D) untuk menghasilkan sebuah produk baru berupa aplikasi web yang dapat melakukan deteksi dini. Diterapkan untuk menganalisis data dan mengidentifikasi pola yang terkait dengan stunting. Uji coba dilakukan dengan melibatkan sejumlah kader kesehatan, yang dilatih untuk menggunakan aplikasi KASITING dan memberikan umpan balik terkait keakuratan dan kemudahan penggunaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model KASITING berbasis AI dapat mendeteksi risiko stunting dengan akurasi 87%, sensitivitas 90%, spesifisitas 85%, precision 88% dan dapat digunakan secara praktis dalam kegiatan sehari-hari kader kesehatan. Implementasi sistem ini dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas deteksi dini stunting, yang dapat mendukung upaya penurunan angka stunting di masyarakat. Penelitian ini menyimpulkan bahwa adopsi teknologi AI dalam aplikasi kesehatan seperti KASITING dapat menjadi alat yang berharga untuk mendukung kader kesehatan dalam memantau dan menangani masalah stunting dengan lebih baik.