cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalpenyuluhan@apps.ipb.ac.id
Editorial Address
https://jurnal.ipb.ac.id/index.php/jupe
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Penyuluhan
ISSN : 18582664     EISSN : 24424110     DOI : 10.25015
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Penyuluhan diterbitkan dalam rangka mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian tentang pengembangan kapasitas manusia di berbagai bidang, di aras mikro, messo, dan makro. Peneliti, pelaku bisnis, pemegang kebijakan, akademisi, penyuluh, dan peminat pengembangan ilmu dan aspek praktis dalam transformasi perilaku manusia dapat mengirimkan naskah kepada redaksi, untuk selanjutnya direview oleh mitra bestari. Hanya naskah yang memenuhi syarat yang akan diterbitkan.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol. 14 No. 1 (2018): Jurnal Penyuluhan" : 15 Documents clear
Adopsi Inovasi Program Keluarga Berencana oleh Akseptor dari Komunitas Adat Terpencil Baduy diKecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Ahmad Sihabudin; Burhanudin Mutjaba; Idi Dimyati
Jurnal Penyuluhan Vol. 14 No. 1 (2018): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.521 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v14i1.15620

Abstract

Adanya trend peningkatan akseptor Keluarga Berencana (KB) pada Komunitas Adat Terpencil (KAT) Baduy Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Banten. Data menunjukkan Tahun 2006 Akseptor KB di Baduy Luar berjumlah 647 peserta, per bulan Pebruari 2014 jumlah akseptor KB Baduy Luar 1403 peserta, dan akseptor di Baduy dalam 16 peserta. Selain itu ada variasi penggunaan alat kontrasepsi yang dipakai, pada masa awal KAT Baduy menerima konsep KB kebanyakan mereka menggunakan implant. Dari gejala tersebut penelitian ini dirancang dengan tujuan untuk mengetahui jenis dan ciri inovasi KB, saluran atau media apa dalam penyebaran KB; faktor-faktor karakteristik adopter apa saja yang mempengaruhi penerimaan KB. Metode penelitian yang digunakan adalah Survai explanasi. Jumlah sample penelitian sebanyak 100 orang. analisis dengan menggunakan distribusi frekuensi, dan untuk mengetahui hubungan antar peubah dilakukan analisis korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkanUsia responden sebenarnya relatif terdistribusi mulai umur 13 sampai 45 tahun, paling banyak adalah usia 18-25 tahun. Jumlah putra yang dimiliki paling dominan antara 2 anak dan 4 anak.Jenis Pekerjaan responden sebagian besar adalah penenun kain. Jarak rumah tempat tinggal responden  ke klinik kesehatan sebagian besar berjarak 2 jam perjalanan kaki ke klinik. Jenis alat KB (kontrasepsi) mayoritas perempuan Baduy Luar menggunakan suntik. Masa lama telah ber-KB, sebagian besar 1-3 Tahun, ada juga sudah 7-9 tahun  dan yang lebih dari 10 tahun ber-KB ternayata cukup besar. Lama memutuskan ikut KB sebagian besar yakni 6 bulan. Saat awal ber KB mayoritas alat kontrasepsi yang merteka pilih dengan cara suntik. Alasan  ber-KB jawaban yang paling banyak disebut adalah demi menjarangkan anak. Diperlukan pengembangan strategi agar perubahan terencana dapat dilakukan untuk lebih memenuhi kebutuhan akan keluarga berencana masyarakat adat baduy. Terdapat korelasi yang positif antara karakteristik akseptor KB dengan efektifitas penerimaan inovasi.Korelasi antara sistem sosial dengan efektifitas penerimaan inovasi bernilai negatif atau hampir tanpa pengaruh.Korelasi antara jenis saluran komunikasi dengan efektifitas penerimaan inovasi mempunyai hubungan yang cukup kuat.
Penguatan Modal Sosial Menuju Kemandirian Perempuan Perdesaan Pelaku Industri Rumahan Emping Melinjo di Provinsi Banten Khaerul Saleh; Sumardjo Sumardjo; Aida Vitayala S Hubeis; Herien Puspitawati
Jurnal Penyuluhan Vol. 14 No. 1 (2018): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.613 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v14i1.16325

Abstract

Industri rumahan selama ini kurang memiliki kemampuan untuk bersaing di pasar, disebabkan karena rendahnya tingkat pengetahuan, keterampilan, dan kapabilitas terhadap penguasaan  tekonologi serta akses permodalan, padahal keberadaannya memiliki posisi penting dalam perekonomian nasional. Penelitian ini bertujuan mengetahui peran modal sosial mikro dan meso serta permasalahannya terhadap kemandirian perempuan perdesaan pelaku industri rumahan emping melinjo.  Penelitian dilakukan di Provinsi Banten,  dengan sampel sebanyak 453 orang,  terdiri dari; 154 orang di zona industri, 147 orang di zona pertanian dan 152 orang di zona pariwisata dari 6.857 orang perempuan perdesaan pelaku industri rumahan emping melinjo.  Analisis data menggunakan statistik deskriptif, one way anova, dan Struktural Equation Modeling (SEM).  Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kemandirian, tingkat kapasitas, modal sosial meso dan modal sosial mikro perempuan persdesaan berada pada kategori sedang.  Model hibryd menunjukkan bahwa kemandirian perempuan perdesaan 43,0 % dipengaruhi secara langsung maupun oleh modal sosial meso, dan tingkat kapasitas, sedangkan modal sosial mikro berpengaruh melalui bekerjanya tingkat kapasitas. Tingkat kemandirian perempuan perdesaan ditentukan melalaui aspek  pengambilan keputusan, kerjasama, kedinamisan usaha dan akses permodalan.  Strategi peningkatan kemandirian dilakukan melalui penguatan modal sosial meso, terutama dukungan infrastruktur dan materi penyuluhan, yang memiliki pengaruh tidak langsung  pada penguatan modal sosial mikro dan  tingkat kapasitas perempuan perdesaan.Kata kunci :  Industri rumahan emping melinjo, Modal sosial mikro, Modal sosial meso, tingkat kapasitas dan tingkat kemandirian perempuan perdesaan
Model Komunikasi Untuk Membangun Kapasitas Kewirausahaan dan Kesiapan Perubahan Pedagang Pasar Tradisional Akhmad Edhy Aruman; Sumardjo Sumardjo; Nurmala K Panjaitan; Dwi Sadono
Jurnal Penyuluhan Vol. 14 No. 1 (2018): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.556 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v14i1.16363

Abstract

Berangkat dari kondisi rendahnya kapasitas kewirausahaan dan ketidaksiapan pedagang pasar tradisional menghadapi persaingan dari peritel modern, penelitian ini bertujuan untuk merumuskan model komunikasi untuk membangun kesiapan perubahan pedagang pasar tradisional. Metode yang digunakan adalah survey dengan mewawancarai 559 pedagang pasar tradisional menggunakan instrumen kuesioner. Hasilnya dianalisis dengan menggunakan pendekatan kausalitas dengan alat bantu LISREL dan diperkuat dengan hasil dari wawancara mendalam. Hasilnya diperoleh gambaran bahwa dalam menghadapi revitalisasi, pedagang berada dalam situasi ketidakpastian. Seluruh unsur mulai dari karakteristik pedagang, sumber pesan, pesan, dan komunikasi partisipatif memberikan dampak positif terhadap kesiapan pedagang terkait dengan revitalisasi dengan kondisi kapasitas kewirausahaan pedagang tinggi. Karenanya, untuk membangun kesiapan pedagang, hal utama yang perlu dilakukan adalah membangun kapasitas kewirausahaan pedagang. Kekurangberhasilan membangun kapasitas kewirausahaan berdampak ketidaksiapan pedagang untuk berubah. Model komunikasi yang dinilai tepat adalah melibatkan pengelola pasar sebagai sumber pesan yang kredibel, dengan muatan pesan tentang manfaat dan risiko revitalisasi ternyata efektif bila melalui pengembangan motivasi pedagang untuk berubah, dan media yang memungkinkan terjadi tanggapan langsung dari pelaku komunikasi. 
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Petani dalam Menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) Sistem Pertanian Organik di Kabupaten Bandung Barat Anne Charina; Rani Andriani Budi Kusumo; Agriani Hermita Sadeli; Yosini Deliana
Jurnal Penyuluhan Vol. 14 No. 1 (2018): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (39.891 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v14i1.16752

Abstract

Di Kabupaten Bandung Barat banyak petani sayuran yang mulai menjalankan pertanian organic, namun masih terdapat petani yang belum sepenuhnya menjalankan sistem budidaya sayuran organic sesuai dengan SOP. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan SOP sistem pertanian organic yang dilakukan oleh petani sayuran organic di Kabupaten Bandung Barat serta faktor-faktor yang mempengaruhi petani dalam menerapkan SOP sistem pertanian organic. Penelitian dilakukan di tiga kecamatan di Kabupaten Bandung Barat, yaitu Kecamatan Lembang, Parongpong dan Cisarua. Responden dalam penelitian ini adalah 105 orang petani yang membudidayakan sayuran organic. Data dianalisis secara deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan tingkat penerapan SOP sistem pertanian organic masih tergolong sedang. Faktor yang mempengaruhi petani dalam menerapkan SOP sistem pertanian organic adalah tingkat pendidikan petani, keikutsertaan petani dalam kegiatan penyuluhan, persepsi petani terhadap keuntungan relative, tingkat kerumitan dan keteramatan dari budidaya sayuran organic. Dukungan kegiatan penyuluhan sangat diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam membudidayakan sayuran organic sesuai dengan SOP serta meningkatkan akses ke pasar sayuran organik.Kata kunci : petani, sayuran, organic, penerapan, pengaruh
Pemanfaatan Internet dalam Meningkatkan Kinerja Penyuluh Pertanian di Kabupaten Cianjur Nanik Anggoro Purwatiningsih; Anna Fatchiya; Retno Sri Hartati Mulyandari
Jurnal Penyuluhan Vol. 14 No. 1 (2018): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.654 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v14i1.17173

Abstract

As the science and technology have developed rapidly, as well as current globalization, farmer’s needs are increasingly diverse nowadays. Therefore, extension workers are required to develop their abilities according to current conditions and challenges. But in reality the competencies of extension workers was still low. The low competence of extension workers resulted in low performance as well. It was influenced by the lack of training that has been held for extension workers. Based on this point, it is necessary to improve the performance of extension workers, utilizing the internet media can be an answer which is very rapidly growing at this time. This study analyzed: 1) the level of internet media utilization, 2) factors influencing internet utilization, and 3) the effect of internet utilization on extension worker performance. Field research conducted in January-March 2017 in Cianjur Regency. The sample of research were 26 government extension workers and 74 contract-based extension workers. Descriptive statistics and inferential statistics (Multiple Linear Regression) was used for analytical method. The results showed that the use of internet by extension workers was moderate, especially for the preparation of reports, the design of extension methods, preparation of “programma” and design extension method. The result of the analysis showed that factors influencing internet usage were age, formal education, internet perception, duration, and diversity of accessed internet media. Performance of extension-workers to increase internet utilization effectively is needed for increase information and insight to be applied to farmers. As the science and technology have developed rapidly, as well as current globalization, farmer’s needs are increasingly diverse nowadays. Therefore, extension workers are required to develop their abilities according to current conditions and challenges. But in reality the competencies of extension workers was still low. The low competence of extension workers resulted in low performance as well. It was influenced by the lack of training that has been held for extension workers. Based on this point, it is necessary to improve the performance of extension workers, utilizing the internet media can be an answer which is very rapidly growing at this time. This study analyzed: 1) the level of internet media utilization, 2) factors influencing internet utilization, and 3) the effect of internet utilization on extension worker performance. Field research conducted in January-March 2017 in Cianjur Regency. The sample of research were 26 government extension workers and 74 contract-based extension workers. Descriptive statistics and inferential statistics (Multiple Linear Regression) was used for analytical method. The results showed that the use of internet by extension workers was moderate, especially for the preparation of reports, the design of extension methods, preparation of “programma” and design extension method. The result of the analysis showed that factors influencing internet usage were age, formal education, internet perception, duration, and diversity of accessed internet media. Performance of extension-workers to increase internet utilization effectively is needed for increase information and insight to be applied to farmers.
Dinamika Kelompok Tani Hutan Agroforestry di Kabupaten Bandung Dyah Ekaprasetya manggala Rimbawati; Anna Fatchiya; Basita Ginting Sugihen
Jurnal Penyuluhan Vol. 14 No. 1 (2018): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.897 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v14i1.17223

Abstract

Keberadaan kelompok tani hutan (KTH)  yang tetap dinamis dan seberapa besar kontribusi kedinamisan kelompok terhadap keberhasilan KTH diperlukan adanya penguatan kelompok dalam hal ini dinamika kelompok. Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis dinamika kelompok tani hutan agroforestry dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika kelompok tani hutan agroforestry di Kabupaten Bandung. Penelitian dilaksanakan dari bulan Februari-April 2017. Jumlah sampel penelitian adalah 78 orang. Analisis data menggunakan Partial Least Square (PLS). Kesimpulan penelitian yaitu bahwa dinamika kelompok tani hutan agroforestry tergolong dalam kategori rendah yaitu kelompok kurang mampu dalam menggerakkan anggota untuk mencapai tujuan kelompok. Adapun unsur yang rendah pada tujuan, struktur, pembinaan dan pengembangan, kekompakan, suasana dan tekanan kelompok, sedangkan yang kuat adalah unsur fungsi tugas dan keefektifan kelompok. Rendahnya dinamika kelompok tersebut dipengaruhi oleh rendahnya tingkatan peran penyuluh, ketidaksesuaian materi penyuluhan dan kurangnya kemitraan. Selain itu dipengaruhi oleh tingginya motivasi dan kekuatan kepemimpinan ketua KTH.
Persepsi Petani Terhadap Kompetensi Penyuluh Pertanian Tanaman Pangan di Kabupaten Aceh Utara Zul Fikar Mulieng; Siti Amanah; Pang S Asngari
Jurnal Penyuluhan Vol. 14 No. 1 (2018): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.204 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v14i1.17556

Abstract

Pembangunan pertanian untuk mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia sebagai bangsa yang dapat mengatur dan memenuhi kebutuhan pangan secara berdaulat. Kedudukan penyuluh sangat strategis dalam pembangunan, khususnya dalam merubah perilaku pelaku utama dan pelaku usaha. Pembangunan pertanian membutuhkan inovasi yang selalu berkembang. Pemanfaatan inovasi pertanian untuk peningkatan produktivitas melalui optimalisasi teknologi yang telah ada ataupun dengan pengembangan inovasi. Faktor yang mempengaruhi persepsi dan respon petani terhadap inovasi adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal berupa aspek fisik, nonfisik, dan lingkungan. Persepsi petani yang positif terhadap inovasi teknologi tidak berarti diikuti respons positif dalam mengadopsi. Persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh seseorang dalam memahami informasi tentang lingkungan. Persepsi merupakan inti dari komunikasi sebab jika persepsi tidak akurat, maka komunikasi tidak akan berjalan secara efektif. Sehingga akan menentukan seseorang memilih pesan dan mengabaikan pesan karena setiap orang memiliki persepsi berbeda. Penelitian ini bertujuan mengukur persepsi petani terhadap kompetensi penyuluh pertanian tanaman pangan di Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini menggunakan metode survei. Data dikumpulkan secara deskriptif dan kualitatif melalui pengamatan langsung dan wawancara mendalam. Hasil analisis secara deskriptif dan inferensial menemukan bahwa karakteristik petani yang berhubungan dengan kompetensi penyuluh pertanian tanaman pangan adalah status kepemilikan lahan terhadap penerapan metode penyuluhan
Penyuluhan Kesehatan untuk Pencegahan dan Risiko Penyakit DBD dalam Manga dan Infografis Shinta Nasution; Dwi Sadono; Cahyono Tri Wibowo
Jurnal Penyuluhan Vol. 14 No. 1 (2018): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.039 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v14i1.17618

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah endemik di daerah tropis seperti di Indonesia dan berisiko pada jatuhnya korban jiwa. Keberhasilan penyuluhan risiko kesehatan perlu didukung bentuk media yang digunakan, khususnya bagi Sismantik (Siswa Pemantau Jentik) sebagai mitra strategis instansi kesehatan dalam penyuluhan pencegahan penyakit DBD. Pesan visual dalam komik manga dan infografis penting dipertimbangan sebagai media penyuluhan kesehatan bagi anak-anak. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis pengaruh media visual (2) menganalisis perbandingan efektifitas komik manga dan infografis pada Sismantik di Cibinong dan Bojong Gede Bogor. Studi menggunakan true experiment dengan desain faktorial 2 x 2 yang membagi 234 siswa secara acak ke dalam empat kelompok perlakuan yang menerima pesan positif dan negatif dan 57 siswa sebagai kelompok kontrol. Perlakuan media visual terbukti mampu memberikan efek berupa peningkatan pemahaman informasi, persepsi risiko dan sikap Sismantik terhadap pencegahan penyakit DBD dibanding kelompok kontrol. Media visual yang paling efektif untuk meningkatkan persepsi risiko dan sikap adalah komik manga. Namun, perlakuan media visual belum mampu meningkatkan persepsi risiko negatif Sismantik. Kedua media visual memiliki tingkat efektifitas yang sama dalam meningkatkan pemahaman informasi.
Persepsi Petani tentang Peranan Penyuluh dalam Peningkatan Produksi Padi Di Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin Provinsi Jambi Padillah Padillah; Ninuk Purnaningsih; Dwi Sadono
Jurnal Penyuluhan Vol. 14 No. 1 (2018): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.02 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v14i1.17778

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis tingkat persepsi petani tentang peranan penyuluh dalam peningkatan produksi padi; dan (2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat persepsi petani tentang peranan penyuluh dalam peningkatan produksi padi. Penelitian ini menggunakan metode survei dan dilaksanakan pada bulan Maret hingga Mei 2017 di KecamatanTabir Kabupaten Merangin Provinsi Jambi.Jumlah sampel penelitian ini adalah 92 orang.Metode analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial (Path Analysis) yang dilengkapi dengan data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tingkat persepsi petani tentang peranan penyuluh dalam peningkatan produksi padi sudah cukup baik, berarti penyuluh sudah cukup berperan dan sudah menjalankan peranannya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya di dalam program Upaya Khusus Padi, Jagung, dan Kedelai; dan (2) faktor yang berpengaruh secara langsung terhadap tingkat persepsi petani tentang peranan penyuluh dalam peningkatan produksi padi adalah lama berusahatani, tingkat pendidikan formal, luas penguasaan lahan, keterlibatan dalam kelompoktani, dan intensitas interaksi petani dengan penyuluhPenelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis tingkat persepsi petani tentang peranan penyuluh dalam peningkatan produksi padi; dan (2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat persepsi petani tentang peranan penyuluh dalam peningkatan produksi padi. Penelitian ini menggunakan metode survei dan dilaksanakan pada bulan Maret hingga Mei 2017 di KecamatanTabir Kabupaten Merangin Provinsi Jambi.Jumlah sampel penelitian ini adalah 92 orang.Metode analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial (Path Analysis) yang dilengkapi dengan data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tingkat persepsi petani tentang peranan penyuluh dalam peningkatan produksi padi sudah cukup baik, berarti penyuluh sudah cukup berperan dan sudah menjalankan peranannya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya di dalam program Upaya Khusus Padi, Jagung, dan Kedelai; dan (2) faktor yang berpengaruh secara langsung terhadap tingkat persepsi petani tentang peranan penyuluh dalam peningkatan produksi padi adalah lama berusahatani, tingkat pendidikan formal, luas penguasaan lahan, keterlibatan dalam kelompoktani, dan intensitas interaksi petani dengan penyuluh
Kapasitas Pengolah Ubi Kayu “Enbal” dan Pengaruhnya terhadap Keberlanjutan Usaha di Maluku Tenggara Welem Buce Leasa; Siti Amanah; Anna Fatchiya
Jurnal Penyuluhan Vol. 14 No. 1 (2018): Jurnal Penyuluhan
Publisher : Department of Communication and Community Development Sciences and PAPPI (Perhimpunan Ahli Penyuluh Pertanian Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.613 KB) | DOI: 10.25015/penyuluhan.v14i1.17843

Abstract

“Enbal” (Manihot esculenta Crantz) merupakan salah satu jenis Ubi Kayu yang memiliki asam sianida (HCN) yang tinggi (>96 ppm). Saat ini masyarakat Maluku Tenggara telah mampu mengolah “enbal” menjadi aneka produk yang dapat dipasarkan. Usaha pengolahan enbal akan berkembang lebih baik apabila pengolah enbal memiliki kapasitas yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kapasitas pengolah enbal, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas pengolah enbal, dan menganalisis pengaruh kapasitas terhadap keberlanjutan usaha pengolahan enbal di Kabupaten Maluku Tenggara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kapasitas pengolah enbal masih terbatas dalam aspek strategi pasar dan akses modal usaha tetapi teknis pengolahan telah dilakukan dengan lebih baik. Tingkat kapasitas pengolah enbal dipengaruhi secara positif langsung oleh faktor internal dan eksternal. Karakteristik internal terdiri atas keaktifan dalam kelompok dan motivasi mengembangkan usaha sedangkan faktor eksternal yang dominan berpengaruh adalah dukungan pasar yang terdiri atas kesesuaian harga, ketersediaan informasi, permintaan produk, dan tempat penjualan kemudian diikuti oleh faktor ketersediaan fasilitas usaha berupa ketersediaan modal, dukungan kelompok sebagai wadah belajar dan fasilitasi usaha, dan dukungan penyuluhan yang terdiri atas kesesuaian materi, ketepatan metode dan kompetensi penyuluh. Kapasitas pengolah enbal berupa teknis pengolahan, strategi pasar dan akses modal usaha berpengaruh positif langsung terhadap keberlanjutan usaha pengolahan enbal.

Page 1 of 2 | Total Record : 15


Filter by Year

2018 2018


Filter By Issues
All Issue Vol. 21 No. 02 (2025): Jurnal Penyuluhan Vol. 21 No. 01 (2025): Jurnal Penyuluhan Vol. 20 No. 02 (2024): Jurnal Penyuluhan Vol. 20 No. 01 (2024): Jurnal Penyuluhan Vol. 19 No. 02 (2023): Jurnal Penyuluhan Vol. 19 No. 01 (2023): Jurnal Penyuluhan Vol. 18 No. 02 (2022): Jurnal Penyuluhan Vol. 18 No. 01 (2022): Jurnal Penyuluhan Vol. 17 No. 2 (2021): Jurnal Penyuluhan Vol. 17 No. 1 (2021): Jurnal Penyuluhan Vol. 16 No. 2 (2020): Jurnal Penyuluhan Vol. 16 No. 1 (2020): Jurnal Penyuluhan Vol. 15 No. 2 (2019): Jurnal Penyuluhan Vol. 15 No. 1 (2019): Jurnal Penyuluhan Vol. 14 No. 2 (2018): Jurnal Penyuluhan Vol. 14 No. 1 (2018): Jurnal Penyuluhan Vol. 13 No. 2 (2017): Jurnal Penyuluhan Vol. 13 No. 1 (2017): Jurnal Penyuluhan Vol. 12 No. 2 (2016): Jurnal Penyuluhan Vol. 12 No. 1 (2016): Jurnal Penyuluhan Vol. 11 No. 2 (2015): Jurnal Penyuluhan Vol. 11 No. 1 (2015): Jurnal Penyuluhan Vol. 10 No. 2 (2014): Jurnal Penyuluhan Vol. 10 No. 1 (2014): Jurnal Penyuluhan Vol. 9 No. 2 (2013): Jurnal Penyuluhan Vol. 9 No. 1 (2013): Jurnal Penyuluhan Vol. 8 No. 2 (2012): Jurnal Penyuluhan Vol. 8 No. 1 (2012): Jurnal Penyuluhan Vol. 7 No. 2 (2011): Jurnal Penyuluhan Vol. 7 No. 1 (2011): Jurnal Penyuluhan Vol. 6 No. 2 (2010): Jurnal Penyuluhan Vol. 6 No. 1 (2010): Jurnal Penyuluhan Vol. 5 No. 2 (2009): Jurnal Penyuluhan Vol. 5 No. 1 (2009): Jurnal Penyuluhan Vol. 4 No. 2 (2008): Jurnal Penyuluhan Vol. 4 No. 1 (2008): Jurnal Penyuluhan Vol. 3 No. 2 (2007): Jurnal Penyuluhan Vol. 3 No. 1 (2007): Jurnal Penyuluhan Vol. 2 No. 4 (2006): Jurnal Penyuluhan Vol. 2 No. 3 (2006): Jurnal Penyuluhan Vol. 2 No. 2 (2006): Jurnal Penyuluhan Vol. 2 No. 1 (2006): Jurnal Penyuluhan Vol. 1 No. 1 (2005): Jurnal Penyuluhan More Issue