cover
Contact Name
Ovalina Sylvia Br. Ginting
Contact Email
fortejournalunhaj@gmail.com
Phone
+6285658580179
Journal Mail Official
fortejournalunhaj@gmail.com
Editorial Address
Universitas Haji Sumatera Utara JL. Rumah Sakit Haji Medan Medan Estate, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara
Location
Kota binjai,
Sumatera utara
INDONESIA
FORTE JOURNAL
ISSN : -     EISSN : 27744655     DOI : https://doi.org/10.51771/fj
Core Subject : Health, Science,
FORTE JOURNAL adalah jurnal resmi yang diterbitkan oleh Prodi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Haji Sumatera Utara yang artikelnya dapat diakses dan unduh secara online oleh publik. Jurnal ini adalah jurnal peer-review nasional, yang terbit dua kali dalam setahun yaitu pada bulan Januari dan Juli. Forte Journal memuat tentang topik-topik keunggulan hasil penelitian di bidang pelayanan dan praktek kefarmasian, pengobatan masyarakat, teknologi kefarmasian serta disiplin ilmu kesehatan dan sains yang terkait erat. Jurnal ini menerima naskah berbahasa Indonesia dan Inggris. Berikut merupakan area-area yang difokuskan oleh jurnal ini: 1. Obat Bahan Alam dan Obat Tradisional 2. Farmasi Klinis dan Komunitas 3. Farmasetika dan Teknologi Farmasi 4. Kimia Farmasi 5. Biologi Farmasi 6. Farmakologi Farmasi, dan 7. Sains yang terkait dengan bidang kesehatan Naskah yang terpilih untuk dipublikasikan di Forte Journal akan dikirim kepada reviewer yang ahli dibidangnya, yang tidak berafiliasi dengan lembaga yang sama dengan penulis dan dipilih berdasarkan pertimbangan tim editor. Proses review dilakukan secara tertutup dimana penulis dan reviewer tidak mengetahui identitas dan afliasi masing-masing. Setiap naskah yang didelegasikan ke anggota redaksi diperiksa untuk keputusan akhir proses review, komentar dan saran akan dikirim ke penulis untuk menanggapi ulasan reviewer dan mengirim kembali naskah revisi dalam waktu yang telah ditentukan. Naskah yang diterima untuk publikasi adalah salinan yang diedit untuk tata bahasa, tanda baca, gaya cetak, dan format. Seluruh proses pengajuan naskah hingga keputusan akhir untuk penerbitan dilakukan secara online.
Articles 30 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 1 (2024): Edisi Januari 2024" : 30 Documents clear
FORMULASI DAN UJI STABILITAS FISIK EMULGEL EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia) SEBAGAI TABIR SURYA Defi Shintyawati; Rina Widiastuti; Rini Sulistyowati
FORTE JOURNAL Vol 4 No 1 (2024): Edisi Januari 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v4i1.626

Abstract

Daun binahong (Anredera cordifolia) memiliki kandungan flavonoid yang berpotensi sebagai tabir surya dalam bentuk sediaan emulgel. Emulgel terdiri dari dua sistem yaitu sistem gel dan emulsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik dan pengaruh variasi konsentrasi emulgator tween 80 dan span 80 terhadap stabilitas fisik sediaan emulgel. Penelitian ini menggunakan variasi konsentrasi emulgator tween 80 dan span 80 dengan perbandingan yaitu FI (2,7:2,3); F2 (3,1:1,9); F3 (3,6:1,4). Uji stabilitas fisik emulgel meliputi organoleptis, homogenitas, tipe emulsi, pH, daya lekat, daya sebar dan sineresis dengan metode cycling test. Data dianalsis dengan metode deskriptif dan statistik One Way Anova pada tingkat kepekaan 95% serta analisis T-test Dependent untuk mengetahui adanya perbedaan sifat fisik sediaan pada siklus 0 dan siklus 6. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi konsentrasi emulgator tween 80 dan span 80 berpengaruh terhadap nilai daya lekat dan daya sebar dengan nilai p-value berturut-turut 0,000 dan 0,001 (α<0,05). Berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa semua formula berwarna kuning kehijauan, bau oleum rose, sediaan homogen, tipe emulsi M/A dan pH 7. Hasil sineresis F1 sebesar 8%, F2 sebesar 5,8%, F3 sebesar 4,6%. Pengamatan stabilitas siklus 0 dan siklus 6 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tidak bermakna pada daya lekat dan daya sebar dari ketiga formula. Sedangkan secara organoleptis, homogenitas, tipe emulsi dan nilai pH tidak terjadi perubahan.
SKRINING DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN SUKUN (Artocarpus altilis) DENGAN METODE FRAP (FERRIC REDUCING ANTIOXIDANT POWER) Julva Maulida; Supran Hidayat Sihotang; Syarifah Nadia
FORTE JOURNAL Vol 4 No 1 (2024): Edisi Januari 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v4i1.665

Abstract

Kesehatan bagi tiap manusia merupakan hal yang perlu dipelihara dan dijaga untuk menjalankan aktivitas dengan lancar. Namun banyak hal menyebabkan kesehatan tubuh menurun. Salah satu penyebabnya adalah radikal bebas yang merupakan pemicu bermacam penyakit. Oleh karena itu diperlukan antioksidan yang tinggi yang berasal dari salah satu bagian tumbuhan seperti daun sukun (Artocarpus altilis). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya kandungan antioksidan pada daun sukun (Artocarpus altilis) dengan metode FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power). Ekstraksi daun sukun (Artocarpus altilis) dilakukan dengan metode maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96%. Untuk mengetahui senyawa aktif pada ekstrak daun sukun maka dilakukan uji skrining fitokimia untuk mengetahui senyawa aktif apa saja apa saja yang terkandung dalam ekstrak etanol daun sukun (Artocarpus altilis), aktivitas antioksidan dilakukan pengujian dengan metode FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power). Hasil dari skrining fitokimia menunjukkan ekstrak daun sukun (Artocarpus altilis) mengandung flavonoid, saponin, tanin, fenolik dan steroid, Aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun sukun (Artocarpus altilis) dengan metode FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power) memiliki nilai dari 3 replika sebesar (118,5 mgAAE/g ekstrak), (118,59 mgAAE/g ekstrak), (118,30 mgAAE/g ekstrak) dengan nilai rata-rata dari 3 replikasi tersebut sebesar 118,46±0,14 mgAAE/g ekstrak.
FORMULASI DAN PENENTUAN KADAR FLAVONOID TOTAL GEL EKSTRAK ETANOL DAUN SELEDRI (Apium graveolens L.) SEBAGAI PELEMBAB Mera Riska; Syarifah Nadia; Nilsya Febrika Zebua
FORTE JOURNAL Vol 4 No 1 (2024): Edisi Januari 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v4i1.685

Abstract

Penuaan dini menjadi masalah yang sering diperbincangkan terutama di kalangan wanita. Namun produk tropikal yang tersedia di toko sering mengiritasi kulit karena mengandung bahan yang berbahaya. Tanaman seledri (Apium graveolens L.) merupakan tanaman yang umum di sekitaran kita. Senyawa flavonoid yang terkandung di dalamnya berfungsi sebagai pelembap kulit sehingga kulit tetap segar dan mengurangi tanda-tanda penuaan. Penelitian ini fokus pada penentuan kadar flavonoid dalam sediaan gel ekstrak etanol dari daun seledri sebagai solusi pelembap kulit yang alami. Daun seledri dimasersai dengan pelarut etanol 96% dan diformulasikan ke dalam sediaan gel dengan konsentrasi 3%, 4%, 5% dan blanko. Formulasi gel di evaluasi mutu fisik dengan paramater uji homogenitas, pH, viskositas, stabilitas dan iritasi. Formulasi gel juga dilakukan uji efektivitas kelembapan dan penetapan kadar flavonoid. Semua formulasi gel telah homogen dengan rentang pH antara 6,2 – 7 dan rentang viskositas antara 1570 – 520 mPa’s. Semua formulasi gel stabil terhadap perubahan suhu yang terjadi dan tidak mengiritasi kulit yang ditandai kemerahan maupun rasa gatal. Pada sediaan gel yang memiliki konsentrasi 3% memiliki efektivitas kelembapan terbanyak yaitu sebesar 44,94% dan memiliki nilai kadar flavonoid terbanyak yaitu sebesar 999.9858 mgQE/g. Formulasi gel ekstrak daun seledri bisa dijadikan alternatif sebagai pelembap kulit yang alami.
FORMULASI DAN EVALUASI FISIK EDIBLE FILM EKSTRAK ETANOL BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) SEBAGAI PENYEGAR MULUT Asharzya Putri; Rini Sulistyawati; Rina Widiastuti
FORTE JOURNAL Vol 4 No 1 (2024): Edisi Januari 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v4i1.691

Abstract

Bunga Rosela (Hisbiscus sabdariffa L) mengandung flavonoid yang terbukti berkhasiat menghambat pertumbuhan mikroorganisme terutama bakteri Streptococcus mutans. Ekstrak etanol bunga rosella dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri dalam bentuk sediaan edible film yang memiliki bentuk tipis sehingga lebih nyaman digunakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan formulasi dan karakteristik fisik sediaan  edible film ekstrak etanol bunga rosela dengan variasi konsentrasi matriks HPMC. Ekstrak etanol bunga rosella konsentrasi 5% diformulasikan menjadi sediaan edible film dengan variasi konsentrasi matriks HPMC 1%, 1,5% dan 2%. Sediaan edible film yang telah dihasilkan di uji karakteristik fisiknya yang meliputi organoleptis, pH, ketebalan, keseragaman bobot, ketahanan lipatan, waktu melarut dan kerapuhan. Hasil uji organoleptis, edible film memiliki bentuk tipis, berwarna merah kecoklatan, asam dan mint, memiliki pH 5, ketahanan lipatan >100, kelarutan tidak larut hanya menjadi lunak, uji kerapuhan < 1%. Keseragaman bobot dianalisis menggunakan One way Anova dan diketahui terdapat perbedaan yang signifikan pada bobot edible film pada tiap formula. Ketebalan edible film dianalisis dengan One way Anova dan diketahui tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap ketebalan edible film. Sediaan edible film yang lebih disukai panelis adalah formula I.
EVALUASI FORMULASI SEDIAAN SALEP DARI EKSTRAK UMBI PORANG (Amorphophallus meulleri Blume) Alfi Sapitri; Eva Diansari Marbun; Vivi Asfianti; Retnita Ernayani Lubis
FORTE JOURNAL Vol 4 No 1 (2024): Edisi Januari 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v4i1.692

Abstract

Manfaat umbi porang (Amorphophallus meulleri Blume) sangat bervariasi yaitu untuk meningkatkan imunitas tubuh, penyumbang serat yang baik, sebagai prebiotik dan mampu membantu penyerapan kalsium tubuh dengan baik. Oleh karena itu beragam pengolahan porang menjadi pangan fungsional bahkan obat-obatan. Umbi porang umumnya tumbuh secara liar dan sering dianggap gulma, selain itu porang mengandung kalium oksalat yang tinggi. Kalium oksalat dapat menyebabkan batu ginjal dan berbagai gangguan kesehatan tubuh. Oleh karena itu harus dihilangkan terlebih dahulu zat tersebut sebelum dikonsumsi maupun diolah menjadi suatu olahan pangan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui formulasi sediaan salep basis hidrokarbon dan mudah dicuci yang paling efektif dengan uji sifat fisiknya. Penelitian  ini  merupakan  eksperimental dan dilakukan di laboratorium Fakultas Farmasi dan Ilmu Kesehatan, Universitas Sari Mutiara Indonesia, pembuatan tepung umbi porang dikarakterisasi dan diskrining fitokimia kemudian dibuat formulasi salep salep basis hidrokarbon dan mudah dicuci dengan konsentrasi 5%, 10 % dan 15%. Sediaan salep salep basis hidrokarbon dan mudah dicuci akan dilakukan pengujiannya baik dari homogenitas, Uji pH, Uji Iritasi, daya lekat dan daya sebar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa salep hidrokarbon salep basis hidrokarbon dan mudah dicuci dapat memberikan hasil homogen yang tidak ada gumpalan pada sediaan salep, uji pH memberikan hasil nilai pH asam yaitu pH 5 , uji iritasi yang dicoba pada relawan tidak memberikan efek iritasi pada kulit, daya lekat yang baik serta daya sebar mampu menyebar dengan mudah ditempat pemberian, tanpa menggunakan tekanan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa semua parameter evaluasi salep memenuhi persyaratan.
PEMANFAATAN LIMBAH BIJI PEPAYA SEBAGAI SABUN CUCI PIRING DENGAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI GRAM POSITIF Allya Arum Narrinda; Tiyas Oktiyani; Melly Wahyu; Danang Yulianto
FORTE JOURNAL Vol 4 No 1 (2024): Edisi Januari 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v4i1.700

Abstract

Kota Yogyakarta memiliki beberapa Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) salah satunya di Piyungan. TPST Piyungan sempat ditutup selama beberapa minggu, penutupan sementara TPST Piyungan dikarenakan penumpukan sampah yang besar. Sampah organik salah satunya biji pepaya dibuang secara langsung tanpa adanya pengolahan lebih lanjut sehingga akan berdampak pada lingkungan sekitar berupa pencemaran lingkungan yaitu bau tidak sedap yang dihasilkan dari limbah tersebut. Melalui Program Kreativitas Mahasiswa akan membantu mengurangi masalah sampah tersebut dengan membuat sabun cuci piring dari limbah biji papaya. Pembuatan sabun cuci piring ini menggunakan ekstrak biji pepaya sebagai zat aktif. Bahan pendukung lain yang digunakan ialah sodium lauryl sulfate, texapon, NaCl, sodium benzoate, propilenglikol, oleum citri, dan aquadest. Uji yang dilakukan pada sabun cuci piring ini adalah uji aktivitas antibakteri. Uji ini dilakukan dengan menggunakan metode cakram, media yang digunakan media padat, dan bakteri yang digunakan adalah bakteri Staphylococcus aureus. Hasil uji antibakteri diperoleh dapat menghambat bakteri Staphylococcus aureus. Sabun cuci piring ekstrak biji papaya formula 1 dengan konsentrasi 2,5% memiliki daya hambat yang paling besar dibandingkan yang lainnya. Formula 2 dengan konsentrasi 5% memiliki daya hambat yang cukup baik dan formula 3 dengan konsentrasi 7% memiliki daya hambat yang paling rendah.
SKRINING DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN RAMBUTAN (Nephelium lappaceumL) WILAYAH KABUPATEN DELI SERDANG DESA SUKA RAYA DENGAN METODE FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power) Pravil Mistryanto Tambunan; Syarifah Nadia; Nahda Maulida Ulfa
FORTE JOURNAL Vol 4 No 1 (2024): Edisi Januari 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v4i1.701

Abstract

Radikal bebas mempengaruhi fisiologis karena bersifat destruksi pada struktur kimia di dalam tubuh. Radikal bebas bisa mempercepat proses penuaan dini dan timbul berbagai penyakit jika tidak segera dihentikan. Radikal bebas dapat dihentikan dengan cara diberikan antioksidan yang berperan sebagai pemberi oksidan pada radikal bebas tersebut sehingga kerusakan yang ditimbulkan tidak terus berlanjut. Daun rambutan (Nephelium lappaceum L) dijadikan sebagai antioksidan alami yang memiliki banyak turunan metabolit di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jumlah antioksidan yang terkandung  dalam daun rambutan. Metode maserasi digunakan untuk menghasilkan ekstrak pekat dari daun rambutan menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak tersebut kemudian dianalisis secara fitokimia untuk mengidentifikasi metabolit turunan yang terkandung dalam daun rambutan. Pendekatan yang digunakan adalah metode FRAP, yang bertujuan untuk mengukur kapasitas antioksidan yang terkandung dalam daun rambutan. Dari hasil proses ekstraksi diperoleh rendemen 11,7%. Hasil analisis fitokimia pada ekstrak dari daun rambutan menunjukkan keberadaan yang positif dari senyawa saponin, flavonoid, tanin, glikosida, alkaloid, serta steroid/triterpenoid. Jumlah antioksidan dari daun rambutan dengan pengukuran masing-masing replikasi adalah sebagai berikut: replikasi 1 (114,06 mgAAE/g ekstrak), replikasi 2 (100,20 mgAAE/g ekstrak), dan replikasi 3 (124,58 mgAAE/g ekstrak). Nilai rata-rata yang diperoleh dari ketiga replikasi adalah sekitar 112,94±12,22 mgAAE/g ekstrak.
SKRINING DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight) Walp) DENGAN METODE FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power) Pravil Mistryanto Tambunan; Syarifah Nadia; Fatimah Az Zahra Siregar
FORTE JOURNAL Vol 4 No 1 (2024): Edisi Januari 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v4i1.702

Abstract

Tanaman dari keluarga Myrtaceae yaitu daun salam yang memiliki nama taksonomi syzygium polyanthum (Wight) Walp memiliki banyak metabolit turunannya yang bisa menurunkan kolestrol dan hipertensi sehingga tanaman ini dijadikan tanaman obat di Indonesia. Senyawa flavonoid yang menjadi bagian dari metabolit turunan dalam tanaman ini yang dijadikan sebagai antioksidan alami. Penelitian ini merupakan metode deskriptif dan eksperimental. Proses maserasi dipakai untuk mendapatkan ekstrak kental dari daun salam dengan pelarut etanol 96%. Dilakukan pemeriksaan fitokimia dari hasil ekstraksi yang bertujuan untuk memastikan secara pasti metabolit turunan yang terdapat dalam daun salam. Metode FRAP dipilih sebagai pendekatan untuk mengukur kapasitas antioksidan di dalam daun salam. Rendemen dari proses ekstraksi dari daun salam dengan pelarut etanol 96% diperoleh sebanyak 6,3%. Pada pemeriksiaan fitokimia dari ekstraksi dari daun salam mendapatkan hasil positif yaitu saponin, flavonoid, tanin, glikosida, alkaloid dan steroid/triterpenoid. Pendekatan dengan menggunakan metode FRAP dilakukan 3 kali pengulangan. Nilai yang didapat dari masing-masing replikasi yaitu replikasi 1 (83,66 mgAAE/g ekstrak), replikasi 2 (71,58 mgAAE/g ekstrak), replikasi 3 (83,36 mgAAE/g ekstrak) dan mendapatkan nilai rata-rata dari ke 3 replikasi yaitu 79,53±6,88.
PENGARUH LAMA PENGADUKAN TERHADAP SIFAT FISIKA KIMIA KRIM EKSTRAK ETANOL DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) Siti Alifah Prastia; Andi Wijaya
FORTE JOURNAL Vol 4 No 1 (2024): Edisi Januari 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v4i1.703

Abstract

Ekstrak daun pepaya (Carica papaya L.) dapat dikembangkan dalam bentuk sediaan krim. Proses pembuatan sediaan krim dapat mempengaruhi kualitas sediaan yang terbentuk. Pengadukan menjadi faktor utama yang sangat berpengaruh terhadap hasil meliputi organoleptis, homogenitas, diameter sebar, pH dan viskositas. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lama pengadukan berpengaruh terhadap sifat fisika kimia sediaan krim ekstrak etanol daun pepaya yang baik. Penelitian dilakukan menggunakan metode post test only design. Pembuatan krim menggunakan ekstrak etanol daun pepaya 1% dengan variasi lama pengadukan 10 menit, 15 menit dan 20 menit. Sediaan krim dievaluasi uji meliputi organoleptis, homogenitas, diameter sebar, dan pH. Data hasil organoleptis dan homogenitas dideskripsikan, data hasil pH dan diameter sebar dianalisis menggunakan SPSS 23 dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil analisis normalitas dengan Saphiro-Wilk data terdistribusi tidak normal, hasil analisis homogenitas dengan Levene’s test data terdisribusi homogen, dilanjutkan uji Kruskal-Wallis hasil tidak berbeda signifikan.Hasil sediaan krim memiliki organoleptis dan homogenitas yang sama, nilai diameter F1 (5,9±0,56cm), F2 (5,7±0,57cm), F3 (5,3±0,20cm) dan nilai pH F1 (6,57±0,21), F2 (6,41±0,11), F3 (6,31±0,01). Kesimpulan, lama waktu pengadukan tidak berpengaruh dan lama waktu pengadukan selama 10 menit  yang terbaik.
PENETAPAN KADAR TANIN PADA REBUSAN DAUN PORANG (Amorphophallus muelleri Blume) DAN DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L ) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS Linda Margata; Syarifah Nadia; Melibeni Pakpahan; Nor Hafiza
FORTE JOURNAL Vol 4 No 1 (2024): Edisi Januari 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v4i1.708

Abstract

Tanin merupakan metabolit turunan yang terdapat hampir di setiap tanaman yang bermanfaat bagi masyarakat sebagai anti diare. Daun porang dan daun jambu biji mengandung tanin yang dimanfaatkan oleh masyarakat dengan cara direbus. Namun kebanyakan penelitian kandungan tanin pada daun porang dan daun jambu biji sebelumnya hanya dilakukan dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut organik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar tanin dalam hasil rebusan daun porang dan daun jambu biji yang ditetapkan dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang meliputi pengumpulan sampel, identifikasi tumbuhan, analisis senyawa tanin, penentuan panjang gelombang maksimum dan operating time asam galat, penetapan kadar tanin air rebusan daun porang dan daun jambu biji, uji akurasi dan presisi dengan menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Hasil skrining daun porang dan daun jambu biji mengandung senyawa tanin. Hasil panjang gelombang maksimum asam galat adalah 725 nm dengan absorbansi 0,460. Waktu yang diperlukan untuk mencapai serapan konstan adalah 35 menit. Pada penentuan kurva kalibrasi diperoleh persamaan garis regresi Y = 0,054821 x + 0,00579 dengan nilai koefisien korelasi (r) 0,9967. Rata-rata kadar tanin di dalam hasil rebusan daun porang adalah 11,58 ± 0,02% dan rata-rata hasil uji perolehan kembali adalah 100,193 ± 1,191% dengan nilai simpangan baku relatif sebesar 1,18%. Rata-rata kadar tanin di dalam hasil rebusan daun jambu biji adalah 10,11 ± 0,02% dan rata-rata hasil uji perolehan kembali adalah 101,54 ± 1,197% dengan nilai simpangan baku relatif sebesar 1,17%. Oleh karena itu, hasil rebusan daun porang dan daun jambu biji dapat dijadikan alternatif sebagai anti diare alami.

Page 1 of 3 | Total Record : 30