cover
Contact Name
Sinung Rahardjo
Contact Email
sinungrahardjo25@gmail.com
Phone
+6281385033025
Journal Mail Official
b.jalanidith@gmail.com
Editorial Address
Politeknik Ahli Usaha Perikanan Jln. AUP No.1 Pasar Minggu - Jakarta Selatan 12520
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam
ISSN : 1978032X     EISSN : 27162524     DOI : http://dx.doi.org/10.15578/bjsj
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam adalah publikasi ilmiah di bidang ilmu terapan kelautan dan perikanan. Artikel ilmiah yang disajikan merupakan hasil penelitian terapan (applied research) di bidang kelautan dan perikanan yang belum pernah dipublikasikan. Ruang lingkup materi meliputi inovasi teknologi, present status kondisi perikanan dan lingkungan perairan, dan review artikel bidang Kelautan dan Perikanan di Indonesia. Substansi artikel terdiri dari bidang Perikanan Tangkap, Perikanan Budidaya, Pasca Panen, Pengelolaan Sumberdaya Perairan, Permesinan Perikanan, dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan.
Articles 83 Documents
Manajemen Pembesaran Udang Vaname (Penaeus vannamei) di PT. Semeru Teknik Bangka Selatan Kepulauan Bangka Belitung Istiqomah, Nurul Izzah; Novriadi, Romi; Marlina, Erni
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam Vol 6, No 2 (2024): September 2024
Publisher : POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bjsj.v6i2.14183

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji manajemen kinerja, mengidentifikasi permasalahan serta mengkaji aspek finansial pembesaran udang vaname (Penaeus vannamei), di PT Semeru Teknik Bangka Selatan. Kinerja budidaya meliputi: Average Body Weight (ABW), Average Daily Growth (ADG), Survival Rate (SR) dan Feed Conversion Ratio (FCR). Identifikasi masalah menggunakan metode fishbone 4M (Man, Machine, Methode, Material). Analisis finansial meliputi: Laba/Rugi, Revenue Cost Ratio (RC/Ratio) dan Break Even Poin (BEP). Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif menggunakan, SOP perusahaan dan SNI No.01-7246 Tahun 2006 tentang produksi udang vaname di tambak dengan teknologi intensif. Berdasarkan hasil pengamatan, kinerja budidaya diperoleh seperti ABW 5 - 7 g/ekor, ADG 0,04 - 0,39 g/hari, FCR 1,02 – 3,23 dan SR 23 % – 72 %. Nilai FCR dan SR belum mencapai target produksi Ditemukan penyakit Vibriosis yang mengakibatkan rendahnya nilai SR serta pendeknya waktu pemeliharaan. Ditemukan masalah berupa kurangnya pengetahuan pekerja, sumber air laut tercemar, tidak adanya SOP tertulis, dan kurangnya jumlah alat kualitas air. Berdasarkan analisa finansial, kerugian sebesar Rp. -278.619.417 dalam siklus ini, R/C Ratio 0.65 yang menandakan usaha ini tidak layak untuk dilanjutkan dan BEP harga sebesar Rp. - 6.811.604.348. Disimpulkan bahwa kegiatan produksi udang vaname di PT Semeru Teknik dapat dikategorikan kurang layak dan merugikan.
Formulasi dan Karakterisasi ‘Kecap Samud’ di Kabupaten Pulau Morotai Marjan, Al Hamdani; Sofiati, Titien
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam Vol 6, No 2 (2024): September 2024
Publisher : POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bjsj.v6i2.14521

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah membuat kecap jeroan ikan tuna dengan penambahan sari buah nanas dan karakterisasi cita rasa kecap yang dihasilkan. Kecap hasil fermentasi jeroan ikan tuna dengan penambahan sari buah nanas ini kemudian diberi nama Kecap Samud. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2023 bertempat di Laboratorium Dasar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pasifik Morotai. Alat yang digunakan antara lain: baskom, blender, talenan, pisau, toples, sarung tangan, gelas ukur, spatula, kompor, wajan, penyaring, dan kertas saring. Bahan yang digunakan terdiri dari jeroan ikan tuna (jantung, hati, dan usus), sari buah nanas matang, dan garam. Pembuatan ‘Kecap Samud’ dilakukan dengan menambahkan sari buah nanas dengan konsentrasi yang berbeda yakni 0% (kontrol), 10%, 15%, dan 20% dengan jeroan ikan tuna, kemudian ditambah dengan garam sebanyak 30 gram. Kecap difermentasi selama 8 hari dalam wadah yang tertutup rapat di suhu ruangan. Setelah 8 hari, sampel direbus dengan suhu 600C selama 7 menit. Setelah 7 menit Saring hasil rebusan dan diamkan selama 12 jam untuk memastikan tidak ada endapan dalam kecap. Apabila masih terdapat endapan kecap disaring Kembali. Karakterisasi kecap dilakukan pada 30 panelis tidak terlatih, hasil penilaian dideskripsikan dalam gambar serta studi literatus sebagai pembanding. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kecap jeroan tuna dengan penambahan sari buah nanas berhasil dibuat dan diberi nama Kecap Samud. Karakteristik Kecap Samud dilihat secara hedonik atau tingkat kesukaan konsumen terhadap warna, rasa, aroma, dan kenampakan pada penambahan konsentrasi sari buah nanas 20% lebih tinggi dibandingkan yang lain.
Strategi Pengawasan Illegal Fishing dalam Upaya Menjaga Sumberdaya Perikanan di Perairan Barat Aceh Zulferdi, Zulferdi; Riani, Etty; Sudarmo, Agnes Puspitasari
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam Vol 6, No 2 (2024): September 2024
Publisher : POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bjsj.v6i2.14104

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pengawasan illegal fishing dalam upaya menjaga sumberdaya perikanan di perairan Barat Aceh. Metode analisis data yang digunakan adalah secara kuantitatif-deskriptif dengan tabulasi distribusi frekuensi dan metode analisis SWOT. Sampel yang terlibat dalam penelitian ini adalah sebanyak 40 orang responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tingkat pengawasan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan terhadap illegal fishing dari tahun 2015 sampai 2020 mayoritas yang melakukan illegal fishing adalah Warga Negara Indonesia (WNI) dibandingkan dengan Warga Negara Asing (WNA), b) pelanggaran yang bersifat adminitrasi mayoritas pelanggaran kasus pemalsuan dokumen dan jenis pelanggaran yang bersifat destructive fishing (bersifat alat tangkap terlarang) selebihnya adalah bersifat pelanggaran pengemboman. Sedangkan mengenai perkembangan pos pengawasan belum berjalan sesuai dengan tujuan dan sasaran pembanguna nasional dalam bidang kelautan dan perikanan, sedangkan sarana dan prasarana yang tersedia tidak sebanding dengan luas wilayah kerja bagi pihak pengawas. Selanjutnya,(2) Sumber Daya Kelautan dan Perikanan/SDI terhadap dampak illegal fishing menunjukkan pada tingkat penyusutan berupa ikan demersal dalam beberapa tahun terakhir yaitu sebesar  41 – 60 (%). (3) untuk strategi pengawasan terhadap illegal fishing dalam upaya menangani permasalahan illegal fishing menunjukkan bahwa nilai faktor internal (kekuatan dan kelemahan) pengawasan illegal fishing adalah sebesar 2.90 yaitu berada pada posisi dan strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi. Sedangkan nilai skor faktor eksternal (peluang dan ancaman) berada pada posisi yang kuat yaitu 3.47 dengan strategi yang dapat dilakukan adalah pihak pengawas illegal fishing ini adalah meminimalkan masalah internal sehingga dapat merebut peluang yang lebih baik untuk menjaga sumber daya kelautan dan perikanan bagi pelaku illegal fishing di wilayah perairan barat Aceh.