Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

FORMULASI DAN KARAKTERISASI ”KECAP SAMUD” DI KABUPATEN PULAU MOROTAI Marjan, Al Hamdani; Sofiati, Titien
Jurnal Teknik SILITEK Vol. 4 No. 02 (2024)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pasifik Morotai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51135/jts.v4i02.184

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah membuat kecap jeroan ikan tuna dengan penambahan sari buah nanas dan karakterisasi cita rasa kecap yang dihasilkan. Kecap hasil fermentasi jeroan ikan tuna dengan penambahan sari buah nanas ini kemudian diberi nama Kecap Samud. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2023 bertempat di Laboratorium Dasar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pasifik Morotai. Alat yang digunakan antara lain: baskom, blender, talenan, pisau, toples, sarung tangan, gelas ukur, spatula, kompor, wajan, penyaring, dan kertas saring. Bahan yang digunakan terdiri dari jeroan ikan tuna (jantung, hati, dan usus), sari buah nanas matang, dan garam. Pembuatan ‘Kecap Samud’ dilakukan dengan menambahkan sari buah nanas dengan konsentrasi yang berbeda yakni 0% (kontrol), 10%, 15%, dan 20% dengan jeroan ikan tuna, kemudian ditambah dengan garam sebanyak 30 gram. Kecap difermentasi selama 8 hari dalam wadah yang tertutup rapat di suhu ruangan. Setelah 8 hari, sampel direbus dengan suhu 600C selama 7 menit. Setelah 7 menit Saring hasil rebusan dan diamkan selama 12 jam untuk memastikan tidak ada endapan dalam kecap. Apabila masih terdapat endapan kecap disaring Kembali. Karakterisasi kecap dilakukan pada 30 panelis tidak terlatih, hasil penilaian dideskripsikan dalam gambar serta studi literatus sebagai pembanding. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kecap jeroan tuna dengan penambahan sari buah nanas berhasil dibuat dan diberi nama Kecap Samud. Karakteristik Kecap Samud dilihat secara hedonik atau tingkat kesukaan konsumen terhadap warna, rasa, aroma, dan kenampakan pada penambahan konsentrasi sari buah nanas 20% lebih tinggi dibandingkan yang lain.
SOSIALISASI BIOTA DILINDUNGI DAN PENDAMPINGAN KOMUNITAS REMAJA PECINTA PENYU DI DESA TILEY PANTAI Koroy, Kismanto; Nurafni, Nurafni; Wahab, Iswandi; M. Nur, Rinto; Sofiati, Titien; Asy’ari, Asy’ari; Alwi, Djainudin; Muhammad, Sandra Hi; Pina, Fijai
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan Vol 4, No 5 (2024): JPM: Pemberdayaan, Inovasi dan Perubahan
Publisher : Penerbit Widina, Widina Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59818/jpm.v4i5.1028

Abstract

Due to the limited information received by the community, the service team carries out community service activities by conducting outreach on protected animals and mentoring teenagers who love turtles it is hoped that they will provide understanding to the community so that things that can threaten the sustainability of turtles can be avoided. The objectives of this activity are: 1). to increase public awareness about protected marine biota through outreach provided by the Faculty of Fisheries and Marine Sciences service team, Pacific University, Morotai. Socialize the importance of efforts to protect turtles as protected animals. 2). Increase institutional capacity, knowledge, and skills of youth groups who love turtles or what is abbreviated as Reptiles. Service activities will be carried out in June 2023 in Tiley Pantai village, including the preparation, implementation, and closing stages. Based on the results of the service activities, the socialization of providing material about protected biota can increase the knowledge of the community, both adults, teenagers, and children, about sea turtles. Apart from that, assistance in making proposals can be understood and increase knowledge and skills for teenagers who love turtles in Tiley Pantai Village regarding how to make proposals, which they still poorly understand.ABSTRAKTerbatasnya informasi yang diterima masyarakat maka tim pengabdi melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan melakukan sosialisasi hewan dilindungi dan pendampingan remaja pecinta penyu sehingga diharapkan memberikan pemahaman kepada masyarakat sehingga hal-hal yang dapat mengancam kelestarian penyu dapat dihindari. Tujuan dari kegiatan ini adalah 1). untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang biota laut yang dilindungi melalui penyuluhan yang dibuat oleh tim pengabdi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Pasifik Morotai. Mensosialisasikan pentingnya upaya perlindungan penyu sebagai hewan yang dilindungi. 2). Meningkatkan kapasitas kelembagaan, pengetahuan dan keterampilan kelompok remaja pecinta penyu atau yang disingkat Reptil. Kegiatan pengabdian dilaksanakan pada bulan Juni 2023 di desa Tiley Pantai, meliputi tahapan persiapan, pelaksanaan dan penutupan. Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian dapat disimpulkan bahwa sosialisasi pemberian materi tentang biota dilindungi mampu meningkatkan wawasan kepada masyarakat baik orang dewasa, remaja maupun anak-anak tentang penyu. Selain itu pendampingan pembuatan proposal dapat dipahami dan menambah pengetahuan serta ketrampilan bagi remaja pecinta penyu di Desa Tiley Pantai terkait bagaimana cara pembuatan proposal yang selama ini masih kurang dipahami oleh mereka.
Diversifikasi dan Karakterisasi Cita Rasa “Sosis Janda” Ikan Tuna dengan Ubi Ungu (Ipomea Batatas L. Sin) sebagai Pewarna Alami Onthony, Yustisio; Sofiati, Titien
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam Vol 5, No 2 (2023): September 2023
Publisher : POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bjsj.v5i2.12939

Abstract

Sosis merupakan makanan yang sudah akrab dalam kehidupan masyarakat Indonesia karena rasanya enak. Makanan ini dibuat dari daging yang telah dicincang kemudian dihaluskan, diberi bumbu, dimasukkan ke dalam selonsong berbentuk bulat panjang simetris, baik yang terbuat dari usus hewan maupun pembungkus buatan (casing). Tujuan penelitian ini antara lain: menciptakan produk sosis dengan penambahan pewarna alami ubi ungu dan menilai karakteristik produk hasil olahan menggunakan uji sensori/uji organoleptik. Produk hasil diversifikasi akan diberi nama “Sosis janda”. Penelitian dilaksanakan di Laboraterium Fakultas Perikanan dan ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Pasifik Morotai pada tanggal 22 Oktober sampai 07 November 2022. Hasil dari penelitian ini bahwa diversivikasi sosis ikan tuna dengan penambahan pewarna Alani ubi ungu (Ipomea batatas L. Sin) berhasil dibuat. Karakterisasi produk ‘Sosis Janda’ dengan uji organoleptik yakni kenampakan produk cemerlang spesifik produk; aroma kuat spesifik jenis; rasa kuat spesifik produk; serta tekstur padat, kompak, dan cukup elastis.
Formulasi dan Karakterisasi ‘Kecap Samud’ di Kabupaten Pulau Morotai Marjan, Al Hamdani; Sofiati, Titien
Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam Vol 6, No 2 (2024): September 2024
Publisher : POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bjsj.v6i2.14521

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah membuat kecap jeroan ikan tuna dengan penambahan sari buah nanas dan karakterisasi cita rasa kecap yang dihasilkan. Kecap hasil fermentasi jeroan ikan tuna dengan penambahan sari buah nanas ini kemudian diberi nama Kecap Samud. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2023 bertempat di Laboratorium Dasar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pasifik Morotai. Alat yang digunakan antara lain: baskom, blender, talenan, pisau, toples, sarung tangan, gelas ukur, spatula, kompor, wajan, penyaring, dan kertas saring. Bahan yang digunakan terdiri dari jeroan ikan tuna (jantung, hati, dan usus), sari buah nanas matang, dan garam. Pembuatan ‘Kecap Samud’ dilakukan dengan menambahkan sari buah nanas dengan konsentrasi yang berbeda yakni 0% (kontrol), 10%, 15%, dan 20% dengan jeroan ikan tuna, kemudian ditambah dengan garam sebanyak 30 gram. Kecap difermentasi selama 8 hari dalam wadah yang tertutup rapat di suhu ruangan. Setelah 8 hari, sampel direbus dengan suhu 600C selama 7 menit. Setelah 7 menit Saring hasil rebusan dan diamkan selama 12 jam untuk memastikan tidak ada endapan dalam kecap. Apabila masih terdapat endapan kecap disaring Kembali. Karakterisasi kecap dilakukan pada 30 panelis tidak terlatih, hasil penilaian dideskripsikan dalam gambar serta studi literatus sebagai pembanding. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kecap jeroan tuna dengan penambahan sari buah nanas berhasil dibuat dan diberi nama Kecap Samud. Karakteristik Kecap Samud dilihat secara hedonik atau tingkat kesukaan konsumen terhadap warna, rasa, aroma, dan kenampakan pada penambahan konsentrasi sari buah nanas 20% lebih tinggi dibandingkan yang lain.