cover
Contact Name
Fakhran Alfian
Contact Email
editorial_team@jkp-bali.com
Phone
+62361-463834
Journal Mail Official
perspektif@jkp-bali.com
Editorial Address
Jl. Trenggana Paang Indah No. 6, Penatih,Jl. Trenggana Paang Indah No. 6, Penatih, Denpasar Timur Denpasar Timur
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Perspektif
ISSN : -     EISSN : 28071190     DOI : https://doi.org/10.53947/perspekt
Jurnal Perspektif adalah jurnal ilmiah nasional multidisiplin dengan akses terbuka. Tujuan kami adalah menyebarluaskan artikel terkini dan orisinil dari para peneliti, pemerhati, peneliti, widyaiswara, praktisi, pengambil keputusan, dosen dan mahasiswa tentang masalah dalam bidang ilmu pendidikan, politik, budaya, bahasa, manajemen, administrasi, pemerintahan, humaniora, dan ilmu sosial lainnya
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 101 Documents
RANCANGAN PEMBELAJARAN SIMULASI DAN KOMUNIKASI DIGITAL (SIMKOMDIG) KELAS X SMK GUNA JAYA KABUPATEN INDRAGIRI HILIR, RIAU Abdurrahman Saleh
Perspektif Vol 1 No 1 (2021)
Publisher : Yayasan Jaringan Kerja Pendidikan Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.943 KB) | DOI: 10.53947/perspekt.v1i1.3

Abstract

Rancangan pembelajaran simulasi dan komunikasi digital kelas sepuluh di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Guna Jaya Kecamatan Keritang, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, disusun berdasarkan model pembelajaran Dick dan Carey. Terdiri dari sepuluh tahapan perancangan, yaitu (1) melakukan identifikasi tujuan pembelajaran; (2) melakukan analisis intruksional; (3) menganalisis karakteristik siswa dan konteks pembelajaran; (4) merumuskan tujuan pembelajaran khusus; (5) mengembangkan instrumen penilaian; (6) mengembangkan strategi pembelajaran; (7) mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran; (8) merancang dan mengembangkan evaluasi formatif; (9) melakukan revisi terhadap program pembelajaran; (10) merancang dan mengembangkan evaluasi sumatif. Hasil rancangan berupa (a) panduan pembelajaran (b) rencana pembelajaran (c) penilaian, dan (d) evaluasi pembelajaran dalam bentuk kompilasi dari bab-bab dan Kompetensi Dasar (KD) dalam buku Simulasi dan Komunikasi Digital Kelas X SMK.
PENGEMBANGAN DESAIN MODEL PEMBELAJARAN ASSURE PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN DI SMP ISLAMIYAH SAWANGAN Faisal Fahriansyah
Perspektif Vol 1 No 1 (2021)
Publisher : Yayasan Jaringan Kerja Pendidikan Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.349 KB) | DOI: 10.53947/perspekt.v1i1.5

Abstract

Pendidikan merupakan alat sebagai untuk menciptakan sebagai SDM yang berkualitas yang dipengaruhi oleh siswa, sarana dan prasarana, bahan ajar dan guru. Guru harus memiliki keterampilan dan pengetahuan dalam mengelola proses belajar mengajar yang baik dan benar sesuai dengan karakteristik peserta didik, bahan ajar, sarana, dan prasarana serta lingkungan belajar siswa. Salah satu poin penting dalam setiap guru adalah keterampilan guru dalam mengajar. Keterampilan guru dalam mengajar adalah pemilihan model pembelajaran. Desain model pembelajaran memiliki peranan yang sangat penting dalam menciptakan kualitas proses dan hasil pembelajaran di kelas. Keberhasilan guru dalam mengembangkan pembelajaran sangat ditentukan oleh keberhasilannya dalam mendesain pembelajaran yang dilakukannya. Di antara desain model pempelajaran yang dapat menuntun guru secara sistematis untuk merencanakan proses pembelajaran secara efektif adalah desain model ASSURE. Sesuai dengan namanya desain model ini terdiri dari enam langkah yaitu; Analyze, State Object, Select, Utilize, Require, and Evaluate, yang disingkat dengan ASSURE. Dalam pelaksanaannya, model ini memadukan penggunaan teknologi dan media di ruang kelas. Sesuai dengan karakteristik materi dan siswa SMP, model ASSURE dapat membantu guru dalam mendesein pembelajaran Seni Budaya di SMP yang dari beberapa hasil penelitian telah terbukti meningkatkan efektifitas dan kualitas pembelajaran Seni Budaya di SMP.
PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI DAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF THE POWER OF TWO TERHADAP HOTS (HIGHER ORDER THINKING SKILLS) PADA PEMBELAJARAN MA-TEMATIKA KELAS IV SEKOLAH DASAR Windia Alfiani
Perspektif Vol 1 No 1 (2021)
Publisher : Yayasan Jaringan Kerja Pendidikan Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.955 KB) | DOI: 10.53947/perspekt.v1i1.6

Abstract

Penulisan artikel ini bertujuan untuk mendesain pembelajaran sehingga diperoleh rancangan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, mandiri, serta menyenangkan sehingga pesan pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik. Rendahnya kemampuan siswa dalam berpikir tingkat tinggi perlu ditingkatkan dengan memberikan latihan soal-soal yang berbeda dengan contoh yang telah diberikan oleh guru. Salah satunya dengan menggunakan soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) yang merupakan soal tingkatan yang kompleks. Ketika siswa dihadapkan pada soal HOTS maka akan menghasilkan berbagai cara penyelesaian dari soal tersebut. Di dalam kelas khususnya pembelajaran matematika SD terlihat proses belajar yang kurang efektif. Guru dari awal pembelajaran memulai kegiatan belajar dengan berdoa, kemudian mengabsen kehadiran siswa, menjelaskan dengan monoton dan nyaris tak menggunakan alat yang dapat memudahkan siswa dalam belajar. Dengan memperhatikan masalah di atas, sudah seharusnya dalam proses pembelajaran matematika guru perlu melakukan suatu perubahan atau inovasi yang dapat menggairahkan siswa dalam belajar. Diperlukan alternatif strategi pembelajaran yang mampu membangkitan semangat, motivasi, kreatif dalam mengikuti pembelajaran. Salah satu cara yang dapat dilakukan melalui penerapan strategi pembelajaran the power of two, juga mendesain sebuah media pembelajaran animasi yang menarik dengan Macromedia Flash.
LAPORAN PENILAIAN KEGIATAN BELAJAR DARI RUMAH DI RA NURUL FALAH KALIDERES Dina Faradillah Syam
Perspektif Vol 1 No 2 (2021)
Publisher : Yayasan Jaringan Kerja Pendidikan Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.539 KB) | DOI: 10.53947/perspekt.v1i2.7

Abstract

Abstrak RA Nurul Falah adalah salah satu lembaga yang menyelenggarakan pendidikan anak usia dini yang regulasinya ada di bawah Kementerian Agama RI. Lokasi lembaga berada di Kecamatan Kalideres Kota Jakarta Barat, DKI Jakarta. Lembaga RA ini menerapkan kegiatan Belajar Dari Rumah (BDR) selama masa pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia sejak bulan Maret tahun 2020. Demi terselenggaranya efektivitas kegiatan Belajar Dari Rumah, penyelenggara RA Nurul Falah memberikan laporan penilaian secara berkala tiap bulan. Laporan penilaian ini diberikan kepada 16 orang tua siswa yang ada di RA Nurul Falah. Program pemberian laporan penilaian kegiatan belajar dari rumah kepada orang tua ini dapat menjadi sarana pembinaan orang tua dalam pelaksanaan kegiatan Belajar Dari Rumah dan sarana komunikas antara orang tua dan guru dalam mengetahui kemajuan kemampuan enam aspek kemampuan perkembangan anak. Pemberian laporan penilaian selama kegiatan belajar dari rumah ini juga diberikan sebagai dukungan pembinaan kepada orang tua untuk memahami perkembangan dan gaya belajar anak. Orang tua sangat terbantu dengan adanya laporan penilaian ini karena dengan penilaian ini mereka dapat mengetahui kemampuan anaknya meningkat dari hari ke hari dan mengetahui kegiatan yang dilakukan selama masa Belajar Dari Rumah (BDR) adalah kegiatan yang bermakna dengan tujuan untuk mencapai perkembangan anak sesuai tingkatan usianya. Abstract RA Nurul Falah is one of the institutions that organize early childhood education whose regulations are under the Ministry of Religion of the Republic of Indonesia. The location of the institution is in Kalideres District, West Jakarta City, DKI Jakarta. This RA institution implements Learning from Home activities during the COVID-19 pandemic that has hit Indonesia since March 2020. To ensure the effectiveness of Learning from Home activities, the organizer of RA Nurul Falah provides an assessment report regularly every month. This assessment report was given to 16 parents of students at RA Nurul Falah. This program of providing reports on the assessment of learning from home activities to parents can be a means of fostering parents in implementing Learning from Home activities and a means of communication between parents and teachers in knowing the progress of the six aspects of children's developmental abilities. The provision of assessment reports during learning from home activities is also provided as coaching support for parents to understand children's development and learning styles. Parents are greatly helped by this assessment report because with this assessment they can find out their child's ability to improve from day to day and know that the activities carried out during the Learning from the Home period are meaningful activities to achieve child development according to their age level.
PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS BERBASIS HUMANISTIK YANG BERORIENTASI PADA PENGEMBANGAN PEMINATAN STUDI KE NEGARA PRANCIS Zubariska Finistya
Perspektif Vol 1 No 1 (2021)
Publisher : Yayasan Jaringan Kerja Pendidikan Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.628 KB) | DOI: 10.53947/perspekt.v1i1.8

Abstract

Penulisan artikel ilmiah ini didasari atas latar belakang penulis yang telah menjalani pendidikan bahasa Prancis selama perkuliahan strata satu terdahulu. Dikenalkan dengan ragam budaya yang tidak sejalan dengan budaya dan kondisi masyarakat di Indonesia. Pada penuilsan artikel ini bertujuan untuk mengajak peserta didik mempelajari bahasa Prancis sebagai pilihan bahasa asing yang penting. Terkait isu-isu yang membuat ragu untuk belajar di negara Prancis dengan kultur yang bertolak belakang dengan prinsip bangsa dan negara Indonesia. Dengan melakukan pendekatan pendidikan bahasa Prancis yang berbasis humanistik dapat mengembangkan peminatan untuk melanjutkan jenjang studi ke Prancis tanpa terjadi culture shock di negara tersebut.
PENGEMBANGAN LEARNING MANAGEMENT SYSTEM (LMS) DALAM IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI Rahabistara Tito Hardika
Perspektif Vol 1 No 2 (2021)
Publisher : Yayasan Jaringan Kerja Pendidikan Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.536 KB) | DOI: 10.53947/perspekt.v1i2.14

Abstract

Abstrak Semakin berkembang pesatnya teknologi sejalan pula dengan semakin berkembangnya kualitas Pendidikan khusunya jenjang Perguruan Tinggi. Pembelajaran daring atau online melalui e-learning yang biasa disebut Learning Management System (LMS) merupakan cerminan kualitas dari Perguruan Tinggi yang mana harus mampu memanfaatkan peran terknologi tersebut untuk dapat mengembangkan model pembelajaran jarak jauh. Pengembangan LMS harus didesain dan dikembangkan secara maksimal untuk menunjang segala keperluan yang dibutuhkan pengguna LMS tersebut yaitu mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan. Pengembangan LMS ini disusun berdasarkan model ADDIE yaitu dengan Analysis, Design, Development or Production, Implementation or Delivery, and Evaluation. Hasil rancangan berupa menganalisis kompetensi, analisis karakteristik sumber daya manusia (SDM), dan analisis instruksional yang mana dari Perguruan Tinggi menemukan permasalahan di lapangan terkait penggunaan LMS sebagai media pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis, maka diputuskan bahwa rencana pembelajaran semester (RPS) adalah desain pokok untuk mengembangkan LMS yang mana RPS harus sesuai dan memuat skema pembelajaran semester serta capaian pembelajaran mata kuliah, sehingga seluruh dosen akan mengikuti pelatihan pembuatan RPS yang muatan materinya disesuaikan dengan kebutuhan para dosen dalam penggunaan LMS sebagai media pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis dan desain yang telah disusun maka tim pengembangan Learning Management System (LMS) melakukan kajian materi dan mengembangkan modul pelatihan penggunaan LMS dengan mengidentifikasi fitur-fitur yang ada bagi dosen dan mahasiswa. Selanjutnya adalah menerapkan sistem dan desain pelatihan pengembangan serta penggunaan LMS yang telah disusun sehingga tujuan - tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya bisa tercapai dengan baik. Setelah itu dilakukan evaluasi untuk seluruh materi yang telah diberikan dalam penggunaan dan pengembangan LMS serta masukan terkait kendala serta tambahan fitur di LMS oleh pengguna. Abstract The rapid development of technology is also in line with the development of the quality of education, especially at the higher education level. Online learning or online through e-learning which is commonly called Learning Management System (LMS) is a reflection of the quality of Higher Education which must be able to take advantage of the role of technology to be able to develop distance learning models. LMS development must be designed and developed optimally to support all the needs needed by the LMS users, namely students, lecturers, and education staff. The development of this LMS is based on the ADDIE model, namely Analysis, Design, Development or Production, Implementation or Delivery, and Evaluation. The results of the design are in the form of analyzing competencies, analyzing the characteristics of human resources (HR), and instructional analysis which universities find problems in the field related to the use of LMS as a learning medium. Based on the results of the analysis, it was decided that the semester learning plan (RPS) is the main design for developing an LMS in which the RPS must be appropriate and contain the semester learning scheme and the learning outcomes of the courses so that all lecturers will attend training in making RPS whose material content is adjusted to the needs of the students. lecturers in using LMS as a learning medium. Based on the results of the analysis and design that have been prepared, the Learning Management System (LMS) development team conducts a material review and develops a training module for using the LMS by identifying the features available for lecturers and students. Next is to implement the system and design of development training and use of the LMS that has been prepared so that the goals that have been previously set can be achieved properly. After that, an evaluation is carried out for all the materials that have been provided in the use and development of the LMS as well as input related to obstacles and additional features in the LMS by users.
PENERAPAN MODEL FLEX BLENDED LEARNING PADA SISTEM PENDIDIKAN JARAK JAUH Yuliani
Perspektif Vol 1 No 2 (2021)
Publisher : Yayasan Jaringan Kerja Pendidikan Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.23 KB) | DOI: 10.53947/perspekt.v1i2.18

Abstract

Abstrak Memasuki era 4.0, segala sektor dalam aktivitas kehidupan sudah mulai terdigitalisasi, begitupun yang terjadi dalam sektor pendidikan. Selain itu kondisi Pandemi COVID-19 mewajibkan aktivitas pembelajaran dilakukan di rumah. Hal tersebut tentunya menuntut peran teknologi digital untuk mendukung sistem pendidikan jarak jauh atau yang lebih dikenal PJJ. Namun dalam penerepan sistem pendidikan jarak jauh tentunya tidak mudah dan banyak hal yang menjadi kendala-kendala dalam sistem pembelajaran tersebut, hal ini disebabkan beberapa hal antara lain kesiapan guru dan siswa menghadapi proses pembelajaran yang berbeda dari sebelumnya dan juga model dari desain pembelajaran yang tentunya perlu di sesuaikan agar hasil dari pembelajaran dapat tetap maksimal. Tentunya banyak alternatif model pembelajaran dalam sistem pembelajaran jarak jauh, salah satu yang dapat diterapkan pada situasi saat ini ialah Model Flex blanded learning. Abstract Entering the 4.0 era, all sectors in life activities have begun to be digitized, as has happened in the education sector. In addition, the COVID-19 pandemic condition requires learning activities to be carried out at home. This of course demands the role of digital technology to support the distance education system or better known as PJJ. However, in implementing the distance education system, it is certainly not easy and many things become obstacles in the learning system, this is due to several things, including the readiness of teachers and students to face a different learning process than before and also the model of learning design which of course needs to be implemented. adjusted so that the results of learning can remain maximal. Of course, there are many alternative learning models in distance learning systems, one of which can be applied to the current situation is the Flex blended learning model.
PENERAPAN MODEL DESAIN INSTRAKSIONAL DICK AND CAREY DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII SEMESTER GENAP SMP PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR. Ghufron Kamil
Perspektif Vol 1 No 1 (2021)
Publisher : Yayasan Jaringan Kerja Pendidikan Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.985 KB) | DOI: 10.53947/perspekt.v1i1.24

Abstract

Dengan daya saing yang semakin lama semakin ketat. Peserta didik dituntut untuk menguasai berbagai macam ketrampilan. Hanya dengan pengalaman belajar yang baik dan suasana belajar yang kondusiflah peserta didik dapat lebih mudah untuk mendapatkan kemampuan yang dibutuhkan dalam persaingan dimasa yang akan datang. Untuk itu guru juga dituntut untuk dapat menghadirkan semua kebutuhan peserta didik tersebut. Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Dick dan Carey memasukkan unsur kognitif dan behavioristik yang menekankan pada respon peserta didik terhadap stimulus yang dihadirkan. Implementasi model desain sistem pembelajaran ini memerlukan proses yang sistematis yang menyeluruh. Hal ini diperlukan untuk dapat menciptakan desain sistem pembelajaran yang mampu digunakan secara optimal dalam mengatasi masalah-masalah pembelajaran.
STRATEGI KOMUNIKASI PEMERINTAH TERKAIT KEBIJAKAN LARANGAN MUDIK LEBARAN 2021 Hanggian Bayu Lestiyanto
Perspektif Vol 1 No 2 (2021)
Publisher : Yayasan Jaringan Kerja Pendidikan Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.172 KB) | DOI: 10.53947/perspekt.v1i2.29

Abstract

Adanya Covid-19 menyebabkan pemerintah melakukan penanggulangan pencegahan untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19 berbagai upaya telah dilakukan pemerintah berupa kebijakan – kebijakan yang telah dibuat dan menjadi regulasi yang perlu ditaati oleh masyarakat. Liburan hari raya Idul fitri berkaitan erat dengan mobilitas penduduk dikarenakan adanya tradisi mudik di Indonesia, mobilitas penduduk yang terjadi pada saat dilaksakannya mudik ini dapat menjadi sarana penularan Covid 19 serta meningkatkan angka penyebaran kasus Covid 19 di Indonesia. Dalam rangka penanganan Covid-19, serta tingginya angka kasus penularan Covid 19 di Indonesia menjelang lebaran mengharuskan pemerintah memberlakukan suatu kebijakan larangan mudik lebaran tahun 2021 pada pandemi Covid-19. Pemerintah telah menetapkan kebijakan larangan mudik lebaran 2021 dengan maksud mengurangi penyebaran virus Covid-19. Strategi komunikasi dalam melaksanakan kebijakan larangan mudik lebaran 2021 dikomunikasikan kepada masyarakat dengan koordinasi yang tersusun oleh pihak terkait yang akan disampaikan kepada publik dengan isi pesan yang mempunyai tujuan dan maksud tertentu. Dalam mengkomunikasikan kepada masyarakat melalui media komunikasi dan media sosial agar dapat memengaruhi masyarakat untuk tidak melakukan mudik lebaran 2021 demi mencegah penyebaran Covid – 19. Penelitian ini menggunakan metode Studi Kepustakaan (Library Research) yang mana dalam penelitian ini tidak perlu terjun langsung kelapangan tetapi mengambil berbagai referensi yang mendukung dalampenelitian.Sumber data pada penelitian ini berupa buku, jurnal dan situs internet yang terkait dengan topik yang telah dipilih.
LITERASI DIGITAL Haickal Attallah Naufal
Perspektif Vol 1 No 2 (2021)
Publisher : Yayasan Jaringan Kerja Pendidikan Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.398 KB) | DOI: 10.53947/perspekt.v1i2.32

Abstract

Abstrak Literasi digital merupakan suatu bentuk kemampuan untuk mendapatkan, memahami dan menggunakan informasi yang berasal dari berbagai sumber dalam bentuk digital. Literasi ini sendiri dalam konteks pendidikan berperan dalam mengembangkan pengetahuan seseorang pada materi pelajaran tertentu serta mendorong rasa ingin tahu dan mengembangkan kreativitas yang dimiliki. Hal inilah yang menuntut mahaiswa agar memiliki literasi atau kemampuan untuk mengolah dan memahami informasi yang baik untuk dipelajari dan di mengerti dengan begitu perkembangan teknologi yang sangat pesat, memungkinkan mahasiswa untuk lebih muda dalam mengakses informasi. Literasi digital juga sangat diperlukan untuk mengatasi masalah ledakan informasi yang terus meningkat di dalam sumber digital. Masyarakat kini dihadapi dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat masyarakat juga dituntut untuk memilah dan memilih Informasi yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Paparan berbagai macam informasi dari media membuat kebanyakan orang ragu akan informasi yang benar dan tidak benar adanya. Maka dengan adanya fenomena tersebut, pengetahuan literasi media sangat dibutuhkan sebagai kemampuan untuk mengolah informasi. Dalam hal ini Penyalahgunaan teknologi digital dapat berdampak buruk bagi kehidupan pribadi dan sosial. Oleh karena itu literasi digital perlu dikembangkan untuk membangun karakter bangsa guna menciptakan generasi yang cerdas dan kaya akan informasi serta kritis dalam memilih informasi yang baik dan benar. Dimensi literasi digital meliputi alat dan sistem, informasi dan data, berbagi dan kreasi, konteks sejarah dan budaya. Melalui pemahaman terhadap dimensi dimensi tersebut dapat dikembangkan menjadi materi yang dapat membantu seseorang untuk lebih kritis dalam memilih Informasi. Abstract Digital literacy is a form of ability to obtain, understand and use information from various sources in digital form. This literacy itself in the context of education plays a role in developing one's knowledge on certain subject matter and encouraging curiosity and developing one's creativity. This is what requires students to have literacy or the ability to process and understand information that is good to learn and understand, so the rapid development of technology allows students to access information more easily. Digital literacy is also very much needed to overcome the problem of the ever-increasing explosion of information in digital sources. Society is now faced with very rapid technological developments; people are also required to sort and choose the information that is under the actual situation. Exposure to various kinds of information from the media makes most people doubt whether the information is true or not. So, with this phenomenon, knowledge of media literacy is needed as the ability to process information. In this case, the misuse of digital technology can harm personal and social life. Therefore, digital literacy needs to be developed to build the nation's character to create a generation that is intelligent and rich in information and critical in choosing good and correct information. Dimensions of digital literacy include tools and systems, information and data, sharing and creation, historical and cultural contexts. Through an understanding of these dimensions, it can be developed into material that can help someone to be more critical in choosing information.

Page 1 of 11 | Total Record : 101