Articles
79 Documents
STRATEGI PENGELOLAAN MEDIA SOSIAL DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH MAJELIS TAKLIM DZIKIR DAN SHOLAWAT AS-SHOFA BANJARMASIN
Lukmana Lukmana
AL-IDZA'AH: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 3 No 2 (2021): Dakwah dan Komunikasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (241.298 KB)
Majelis Taklim Dzikir dan Sholawat As-Shofa Banjarmasin merupakan lembaga pendidikan agama Islam non-formal yang ada di Kota Banjarmasin. Dalam melaksanakan aktivitas dakwahnya, Majelis Taklim Dzikir dan Sholawat As-Shofa Banjarmasin menggunakan berbagai media. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research). Dalam menggali data, peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan Majelis Taklim Dzikir dan Sholawat As-Shofa Banjarmasin mengembangkan dakwah Islam menggunakan instagram, youtube dan facebook. Sedangkan strategi pengelolaan media sosial yang dilakukan yakni melalui tiga tahapan, yakni proses perencanaan atau perumusan, proses implemantasi dan evaluasi. Majelis Taklim As-Shofa dalam mengembangkan dakwah fokus pada konten-konten dakwah Islam, mengembangkan metode pesan dakwah, melakukan branding pada da’i. memaksimalkan penggunaan fitur-fitur media sosial, menggunakan bahasa informatif dan persuasif, melakukan postingan berkala dan menyajikan visual multimedia yang menarik.
Dampak Konten Dakwah Media Sosial Terhadap Perkembangan Religiusitas Mahasiswa PAI UNJ
Anastya Zalfa
AL-IDZA'AH: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 4 No 01 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24127/al-idzaah.v4i01.1709
Di era teknologi informasi tidak mungkin memisahkan perilaku mahasiswa dengan penggunaan internet baik yang diakses melalui komputer, laptop, dan gadget. Dakwah merupakan sebuah tanggung jawab setiap umat muslim, siapa dan apa pun profesinya dituntut untuk dapat menyampaikan dakwah walaupun hanya satu ayat. Untuk menyampaikan dakwah tentu harus memiliki sarana yang efektif agar tujuan dari dakwah tersebut dapat diterima oleh masyarakat. Media sosial merupakan salah satu sarana untuk mengakses pesan moral dari dakwah yang disampaikan. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak konten dakwah di media sosial terhadap religiusitas mahasiswa Pendidikan Agama Islam Universitas Negeri Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan pengumpulan data tidak langsung yaitu melalui kuesioner yang disebar ke beberapa mahasiswa PAI UNJ angkatan 2018-2021. Hasil dalam penelitian ini yaitu konten dakwah yang ada di media sosial berdampak baik pada perilaku keagamaan mahasiswa dari berbagai dimensi religiusitas seperti meningkatkan keimanan, meningkatkan ketaatan, menambah pengetahuan ajaran Islam serta dapat memotivasi dan menjadi pengingat untuk terus beribadah.
Analisis ANALISIS SEMIOTIKA SOSOK IBU NUSSA DALAM FILM ANIMASI “NUSSA BISA” DI CHANNEL YOUTUBE NUSSA OFFICIAL
Lukmana Lukmana Lukmana
AL-IDZA'AH: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 4 No 01 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24127/al-idzaah.v4i01.1939
Penyandang disabilitas di masyarakat dimaknai sebagai seseorang yang mengalami kelainan atau keterbatasan baik dari segi fisik maupun mental. Dalam melakukan aktivitas sosialnya di masyarakat, penyandang disabilitas dianggap sebagai manusia yang tidak mampu untuk ikut serta dalam kegiatan sosial, sehingga penyandang disabilitas dan keluarganya kerap mengalami pengucilan dan penindasan hak dari orang normal lainnya. Diperlukanlah dukungan sosial untuk menunjang rasa keberpihakan terhadap disabilitas, salah satunya dari sosok terdekat, yakni Ibu. Hal inilah yang melatarbelakangi penelitian untuk mengetahui bagaimana sosok seorang ibu ideal yang memiliki anak disabilitas digambarkan dalam film animasi “Nussa dan Rara’ episode Nussa Bisa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif metode analisis semiotika Roland Barthes yang meliputi tiga level pemaknaan, yaitu denotasi, konotasi dan mitos. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa penggambaran sosok Ibu Nussa nampaknya tidak bisa lepas dari emosional yang berbeda-beda, namun kemudian batin yang terjadi dapat konflik dapat diselesaikan karena adanya sikap menerima dan ikhlas dengan segala ketentuan yang telah diberikan oleh Allah swt. Mitos yang muncul adalah ekspresi kecemasan namun juga perhatian, citra ideal seorang ibu yang mengayomi, memprioritaskan anak, memberikan motivasi yang dilakukan dalam segala geraknya agar dikemudian hari anak-anaknya tumbuh menjadi generasi yang ceria dan pribadi yang baik sesuai dengan tuntunan al-qur’an dan al-hadits.
TRUK SEBAGAI "MEDIA DAKWAH" ALTERNATIF
asyhari amri
AL-IDZA'AH: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 4 No 01 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24127/al-idzaah.v4i01.1956
Trucks are one of the most popular means of transportation in Indonesia. Trucks operating in Indonesia have a uniqueness that is not found in other countries. The back of the tailgate (generally an open truck) is mostly decorated with typography or paintings that have various themes, but in general the writings contain comedy content, da'wah messages and also words of wisdom. From this phenomenon, this study aims to examine the message of da'wah on paintings and typography contained in trucks. In this case the research will focus on the meaning of typography in trucks. The result is that trucks containing da'wah messages have certain characteristics, including attracting attention, not being patronizing, entertaining, easy to remember, to the point and reaching many areas and audiences. Keywords: Trucks, Messages of Da'wah, Alternative Da'wah.
Manajemen MANAJEMEN RADIO AMOEBA (ANAK MOEDA BANGKA) 105.1 PANGKALPINANG DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN KONSEP SIARAN MENJADI RADIO DAKWAH
siti siti haryati
AL-IDZA'AH: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 4 No 01 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24127/al-idzaah.v4i01.2119
Diambilnya permasalahan ini berdasarkan pertimbangan bahwa saat ini permasalahan perubahan yang terjadi dalam sebuah organisasi harus memiliki manajeman yang baik dan benar, termasuk perubahan konsep siaran yang terjadi di Radio Amoeba yaitu berubah menjadi radio dakwah. Kendala dan hambatan yang dialami dialami Radio Amoeba mengganggu proses siaran. Penelitian ini merupakan hasil kajian dan pengamatan dari proses manajemen Radio Amoeba (Anak Moeda Bangka) 105.1 FM Pangkalpinang dalam menghadapi perubahan konsep siaran menjadi radio dakwah. Pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara mendalam (indepth interview), observasi lapangan serta diperkuat dengan dokumentasi berupa struktur organisasi, program acara, dan profil radio. Hasil penelitian menunjukan bahwa manajemen Radio Amoeba (Anak Moeda Bangka) 105.1 FM Pangkalpinang dalam menghadapi perubahan konsep siaran menjadi radio dakwah masih tergolong lemah dan perlu dilakukan evaluasi sumber daya manusia yang berkompeten, serta pengawasan dan evaluasi hasil kinerja dengan cara membangun komunikasi yang baik dan efektif.
ETIKA KOMUNIKASI PERSPEKTIF AL-QUR’AN: TELAAH KRITIS SOLUSI MENGATASI PROBLEMATIKA HOAX DI MEDIA SOSIAL
muhamad irhamdi
AL-IDZA'AH: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 4 No 01 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24127/al-idzaah.v4i01.2222
Abstract. The insistence of the flow of social media must be acknowledged that it brings various consequences in the line of life that must be borne by modern civilization. In addition to offering as an enjoyment of life that tends to be material and physical, social media has brought many negative impacts, especially in the social area. Good communication ethics over time and changing times have eroded. The number of hoax news that is scattered in the media seems to be human food for social media users. The contextualization of the holy book (al-Qur'an) today is the right answer to this modern problem. the main focus in this research is tracking the deep communication ethics of the Qur'an as a solution in responding to the problem of hoaxes on social media. The type of research used is library research, namely research that is used to solve conceptual-theoretical problems. The data sources used in this paper are primary and secondary sources. The analytical method of writing this work is descriptive-analytical. Keywords: Al-Qur'an, Problematics, Social Media
REPRESENTASI NILAI - NILAI PLURALISME DALAM FILM LIMA
Anggun Viniza Vidia Videska;
Vina Zahratul Hayat;
Muhamad Afdoli Ramadoni
AL-IDZA'AH: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 4 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24127/al-idzaah.v4i2.2808
Pluralisme dalam hierarki tatanan sosial masyarakat merupakan sebuah fenomena yang tidak mungkin dihindari. Konsep pluralisme sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW hingga sekarang. Namun persebaran gagasan ini mengalami kontroversi dan penolakan dari berbagai kalangan sehingga menimbulkan pro dan kontra. Sebagai masyarakat majemuk, idealnya harus bisa hidup dalam pluralisme dengan menjalin harmoni hidup beragama. Menampilkan rasa hormat dan toleransi satu sama lain tanpa harus meyakini keberadaan kebenaran pada agama dan keyakinan agama lain. Berdasarkan konteks di atas, maka muncul pertanyaan bagaimana nilai-nilai pluralisme dalam film lima? Analisis yang akan digunakan adalah teori Question of representation dari Branston dan Stafford (2003: 90-116). Teori ini menjelaskan bagaimana representasi menjalankan proses pembentukan suatu identitas tertentu secara berulang-ulang terhadap objek yang dicitrakan didalam media. Terdapat tiga konsep dari teori ini yaitu stereotyping, representation and the real, question of positive and negative images. Konsep pertama mengkaji asumsi negatif yang tersebar luas tentang kelompok tertentu. Konsep kedua menggambarkan sesuatu secara realita dan tidak terdistorsi. Konsep ketiga mengenai pandangan positif dan negatif masyarakat terhadap suatu kelompok tertentu.Streotip yang dibangun di dalam film lima yakni isu rasisme dan intervensi dalam menilai seseorang bukan berdasarkan prestasi melainkan ras dan warna kulit.
MAKNA MITOLOGI NILAI KEISLAMAN PADA POSTER PEPSODENT (ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES)
M Amin Fatulloh
AL-IDZA'AH: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 4 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24127/al-idzaah.v4i2.2897
Abstrak: Tulisan ini membahas tentang mitologi nilai ke Islaman pada poster pepsodent dengan mengnalisis menggunakan pendekatan teori semiotika Roland Barthes. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif library dengan pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan semiotika. Adapun sumber data hasil penelitian diperoleh langsung dari poster pepsodent serta penelusuran berbagai literatur atau referensi. Data dikumpulan melalui hasi dari refrensi penelusuran poster dengan memilih poster pepsodent yang dijadikan sebagai sampel untuk dianalisis dengan menggunakan pendekatan semiotika Roland Barrthes. Dari Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya tanda pada poster pepsodent, dan menemukan signifier I, signified I, dan signifier II, signified II serta tanda. Dengan ini maka diperoleh hasil makna mitologi dari sebuah tanda yang tedapat pada poster pepsoden tersebut. Keywords : Semiotika, Roland Barrthes, Poster, Pepsodent
Analisis Isi Pesan Dakwah Webtoon Ngopi Yuk! Di Kalangan Remaja Melalui Komik Digital
endang nurdianti
AL-IDZA'AH: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 4 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24127/al-idzaah.v4i2.3083
Dalam perkembangan teknologi yang semakin maju, seperti tahun 2022. Saat ini kegiatan dakwah tidakhanya dilakukan secara tatap muka, tetapi ada berbagai cara untuk melakukan kegiatan dakwah. Salahsatunya adalah penggunaan media internet. Pada tahun 2017, muncul komik online bergenre dakwahdirilis. Contohnya webcomic berjudul “Ngopi Yuk!” oleh Assifa S. Arum dan Romy Hernadi. Metodeyang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif analisis isi. Penelitian ini menggunakanteori pesan dakwah menurut Wahyu Ilaihi, yaitu pesan aqidah, pesan syari’ah, dan pesan akhlak. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa adanya tiga (3) temuan pesan dakwah dalam webtoon “Ngopi Yuk!” yaknipesan dakwah akhlak (mahmudah), pesan dakwah aqidah (iman kepada hari akhir), pesan dakwah syariah(muamalah), dan pesan dakwah syariah (ibadah ghairu mahdhah) dan pesan dakwah akhlak (mazmumah).Kata Kunci: Komik digital, Pesan Dakwah, Webtoon.
Urgensi Media Massa Dalam Mensosialisasikan Himbauan Vaksinasi Covid-19 Di Masa Pandemi
Siti Wuryan;
Muhamad Bisri Mustofa;
Muhamad Juniardi;
Khilda Nur Kholisiyah;
Juwita Nindy Rosiana
AL-IDZA'AH: Jurnal Dakwah dan Komunikasi Vol 4 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24127/al-idzaah.v4i2.3128
The mass media actually has an important role in disseminating information or in terms it can be said as an agent of socialization, this is very important if applied to convey appeals related to Covid-19 vaccination in the pandemic era to all levels of society. Previous research has stated that the mass media plays an important role as agents of ideological socialization and political passion to young people, and other studies explain the role of print media in disseminating the vaccination appeal. This paper refers to mass media coverage, social media, journal articles, and all resources that can be accessed online, or using library research methods. This paper explains how the mass media are able to become agents of socialization, especially in conveying appeals regarding vaccination policies in the pandemic era at various levels of society regardless of all the dynamics and obstacles that become obstacles.