cover
Contact Name
Anshar Zulhelmi
Contact Email
anshar.zulhelmi@ar-raniry.ac.id
Phone
+6281311429850
Journal Mail Official
nahdah@ar-raniry.ac.id
Editorial Address
Prodi Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Ar-Raniry. Jl. Ar-Raniry No. 1, Darussalam, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, Aceh, Indonesia 23111
Location
Kota banda aceh,
Aceh
INDONESIA
An-Nahdah Al-\'Arabiyah
ISSN : -     EISSN : 27747808     DOI : https://doi.org/10.22373/nahdah.v1i1.720
An-Nahdah Al-’Arabiyah a peer-reviewed journal on Arabic Linguistic and literary studies in the world. This journal is published by Department of Arabic Language and Literature, Faculty of Adab and Humaniora, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh. which has been registered with an International Standard Serial Number (ISSN) for electronic with the number: E-ISSN: 2774-7808 This journal encompasses original research articles, review articles, and short communications, including: Arabic Linguistic, Arabic Literature, Arabic History, Arabic Islamic Culture, and Philology. an-Nahdah al-’Arabiyah is published 2 times a year, February and August.
Articles 118 Documents
KAJIAN INTERTEKSTUALITAS PUISI NA>ZIK AL-MALA>`IKAH ‘ANA>’ DAN CHAIRIL ANWAR ‘AKU’ (Analisis Satra Bandingan) Irwan Mus; Aiyub Berdan
An-Nahdah Al-'Arabiyah Vol 1 No 2 (2021)
Publisher : An-Nahdah Al-'Arabiyah is published by Department of Arabic Language and Literature in cooperation with The Center for Research and Community Service (LP2M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/nahdah.v1i2.1229

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tentang kajian intertekstualitas puisi Na>zik Al Mala>`ikah ‘Ana>’ dan Chairil Anwar ‘Aku’ menggunakan teori Satra Bandinga. Intertekstualitas terhadap kedua puisi di atas memiliki persamaan bedasarkan pencarian hakikat manusia yang ada dalam puisi ini adalah sebuah pencarian secara filsafati. Kajian intertekstualitas kedua puisi tersebut memiliki perbandingan dari segi persamaan dan perbedaan yang meliputi isi atau struktur batin dan struktur fisik. Perbandingan intertektualitas persamaaan dan perbedaan puisi kedua puisi tersebut dari segi isi atau struktur batin mencakup beberapa hal seperti: tema, nada, amanat, dan suasana. Sedangkan perbandingan intertektualitas persamaaan dan perbedaan puisi kedua puisi tersebut dari segi struktur fisik meliputi: kata konkret, bahasa figuratif (majas), dan tipografi. Dari segi budaya dan sejarah kedua puisi tersebut yang melatarinya dapat disimpulakan bahwa, pertama puisi Ana> ditulis oleh seorang satrawan kotemporer perempuan berkebangsaan Arab dari Irak sedangkan puisi Aku ditulis oleh sastrawan bekembangsaan Indonesia. Walaupun dari segi tema sama-sama berbicara mengenai perjuangan namun keduanya memiliki makna yang berbeda. Puisi Ana> karya Na>zik Al-Mala>`ikah memiliki makna perjuangan terhadap diri sendiri sebagai bukti jelas nampak pada lirik yang berbunyi ‘Aku tetap kontributor di sini’, sedangkan puisi Aku karya Chairil Anwar lebih berbicara kepada perjuangan membela negara melawan penjajahan, dan itu nampak pada lirik yang berbunyi ‘Biar peluru menembus kulitku’ ‘Aku tetap meradang menerjang’.
PESAN MORAL DALAM PUISI “LASTU MITSLA AL-NȂSI” KARYA FARUQ JUWAIDAH (Analisis Konten) Sammad Hasibuan; Shofiyah Binti Nasir Ilyas
An-Nahdah Al-'Arabiyah Vol 1 No 2 (2021)
Publisher : An-Nahdah Al-'Arabiyah is published by Department of Arabic Language and Literature in cooperation with The Center for Research and Community Service (LP2M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/nahdah.v1i2.1230

Abstract

This study aims to find moral messages contained in the poem “Lastu Mitsla Al-Nȃsi” by Faruq Juwaidah. This research is a qualitative descriptive study with content analysis. Content analysis in literature is an effort to understand literary works from extrinsic aspects, including; moral messages, educational values, philosophical values, religious values ​​and historical values. The approach in this research is a philosophical and religious approach. Based on the results of research on the poem "Lastu Mitsla Al-Nȃsi" by Faruq Juwaidah, a moral message was found, namely how humans should perceive other humans. The message is summarized in several values, namely (1) humans are created equal, (2) humans live in the same world, (3) humans must see other humans objectively, and (4) fellow humans must love one another. This poetry implies that whether we really behave like humans. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pesan-pesan moral yang terdapat dalam puisi “Lastu Mitsla Al-Nȃsi” karya Faruq Juwaidah. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan analisis konten. Analisis konten dalam sastra adalah upaya pemahaman karya sastra dari aspek ekstrinsik, meliputi; pesan moral, nilai pendidikan, nilai filosofis, nilai religius dan nilai kesejarahan. Adapun pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan filosofis dan religius. Berdasarkan hasil penelitian terhadap puisi “Lastu Mitsla Al-Nȃsi” karya Faruq Juwaidah, ditemukan pesan moral, yaitu bagaimana seharusnya manusia memandang manusia lainnya. Pesan tersebut disarikan dalam beberapa nilai, yaitu (1) manusia diciptakan sama, (2) manusia hidup di dunia yang sama, (3) manusia harus melihat manusia lainnya dengan objektif, dan (4) sesama manusia harus saling mengasihi. Puisi ini secara tidak langsung mempertanyakan bahwa apakah kita sudah benar-benar berperilaku layaknya manusia.
BAHASA DAN GENDER DALAM FILM: ATHIRAH (Sebuah Kajian Sosiolinguistik) Rahma Salbiah; Sumardi
An-Nahdah Al-'Arabiyah Vol 1 No 2 (2021)
Publisher : An-Nahdah Al-'Arabiyah is published by Department of Arabic Language and Literature in cooperation with The Center for Research and Community Service (LP2M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/nahdah.v1i2.1231

Abstract

Abstrak Film Athirah adalah film yang berfokus pada peran Athirah sebagai tokoh sentral dengan latar belakang kebudayaan suku bangsa Bugis-Makassar. Penggunaan bahasa dalam film juga menjadi titik fokus dalam kajian ini. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bahasa dan gender yang dituturkan oleh tokoh yang berperan dalam film ini. Menggambarkan faktor-faktor sosial dan budaya yang mempengaruhi penggunaan ciri kebahasaan mereka dan menggambarkan representasi gender yang tercermin dalam film. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Data sumber penelitian ini adalah film Athirah yang dilihat secara random. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan catat yang dikumpulkan. Hasil penelitian 1) menganalisis karakteristik kebahasaan tokoh utama laki-laki dan perempuan pada film Athirah(2) mendeskripsikan faktor-faktor sosial yang memengaruhi penggunaan karakteristik kebahasaan tersebut; dan (3) mendeskripsikan representasi gender yang tercermin dalam film tersebut tentang karakteristik kebahasaan.
REPRESENTASI SEMIOTIKA ROLAND BARTHES DALAM SYAIR “AHINNU ILA KHUBZI UMMI” KARYA MAHMOUD DARWISH Maulana Ihsan Ahmad
An-Nahdah Al-'Arabiyah Vol 1 No 2 (2021)
Publisher : An-Nahdah Al-'Arabiyah is published by Department of Arabic Language and Literature in cooperation with The Center for Research and Community Service (LP2M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/nahdah.v1i2.1232

Abstract

Penelitian dilakukan untuk mendeskripsikan pemaknaan denotasi, konotasi dan mitos dalam Syair Ahinnu Ila Khubzi Ummi karya Mahmoud Darwish dengan pendekatan semiotika Roland Barthes. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan landasan dokumen utama yaitu syair Ahinnu Ila Khubzi Ummi. Data penelitian ini adalah data kualitatif berupa fakta, informasi, bait dan gambaran yang diperoleh peneliti dari sumber penelitian, yaitu syair Ahinnu Ila Khubzi Ummi karya Mahmoud Darwish. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan pendekatan metode kulitatif deskriptif untuk mengungkap makna denotasi, konotasi dan mitos pada syair. Sedangkan hasil yang diperoleh bahwa penelitian ini menunjukkan adanya diksi-diksi semitotik yang terkandung dalam syair dan dapat diungkap dalam makna denotasi, konotasi, dan mitos. Secara makna denotasi, penyair ingin menyampaikan perasaan rindu yang kuat dan cinta yang mendalam terhadap ibu yang telah memberikannya kehidupan. Sehingga apapun akan dilakukannya untuk melindungi dan membahagiakan ibunya. Adapun makna konotasi, penyair merasakan penyesalan yang hebat dalam dirinya karena tidak bisa berjuang dalam mewujudkan harapan tanah airnya. Mitologi yang terkandung dalam syair, penyair ingin menyampaikan bahwa ketika seseorang jauh dari sesuatu yang biasanya ada didekatnya maka keinginan untuk kembali, melindungi dan berjuang untuk kebaikannya akan menjadi lebih besar daripada selalu berada di dekatnya.
SUDUT PANDANG TEMATIK DALAM PUISI “KITA ADALAH PEMILIK SAH REPUBLIK INI” KARYA TAUFIQ ISMAIL DAN “AT-TA’SYIIRAH” KARYA NIZAR QABBANI Akmal Fajri
An-Nahdah Al-'Arabiyah Vol 1 No 2 (2021)
Publisher : An-Nahdah Al-'Arabiyah is published by Department of Arabic Language and Literature in cooperation with The Center for Research and Community Service (LP2M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/nahdah.v1i2.1233

Abstract

Abstrak Dalam artikel ini bertujuan mengakat tentang tematik dalam puisi Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini karya Taufiq Ismail dan at-Ta’syiirah karya Nizar Qabbani. Dengan melihat unsur tematik dalam puisi tersebut guna melihat perbandigan antara kedua karya sastra tersebut. dengan mengunakan metode deskriptif analitik dan studi kepustakaan dalam memperoleh data serta pendekatan sastra bading. Adapun landasan teori yang digunakan adalah semantik F. De Saussere. Hal ini untuk memudahkan dalam analisis unsur tematik dalam puisi tersebut. juga memudahkan dalam melakukan sastra bading dalam karya puisi Taufiq Ismail dan Nizar Qabbani. Adapun hasil yang didapati bawah tema yang dianggkat dalam kedua puisi tersebut adalah tema nasionalisme dan juga terdapat tanda dan penanda dari sikap nasioanalisme yang digambarkan dalam puisi karya Taufiq Ismail dan Nizar Qabbani.
PRINSIP NASIONALISME DALAM LIRIK LAGU KEBANGSAAN ARAB SAUDI DAN LAGU KEBANGSAAN INDONESIA Fharis Romanda
An-Nahdah Al-'Arabiyah Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : An-Nahdah Al-'Arabiyah is published by Department of Arabic Language and Literature in cooperation with The Center for Research and Community Service (LP2M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/nahdah.v2i1.1458

Abstract

This study aims to describe the construction of the principle of nationalism in two different national anthems, namely the national anthem of Saudi Arabia and the national anthem of Indonesia. This study will compare the lyrics of the Saudi Arabian national anthem and the first verse of the song “Indonesia Raya” which is the Indonesian national anthem based on Hertz's principle of nationalism. This study uses comparative literature theory, which is to compare literary works from two different countries, different languages, and also different cultures. This study resulted in differences and similarities between two literary works in the form of poetry or lyrics of the national anthem of two countries, namely Saudi Arabia and Indonesia. The national anthem of Saudi Arabia by Ibrahim Khafaji represents the principle of nationalism which is integrated with Islamic values. The principle of nationalism in the Indonesian national anthem or known as the song "Indonesia Raya" focuses more on calls for unity and independence. The principle of Indonesian nationalism in the anthem Indonesia Raya does not indicate affiliation to a particular religion. The two national anthems have different perspectives in viewing a struggle to realize nationalism. However, the two songs have similarities in the principle of nationalism, the desire to achieve honor, namely the hope for the immortality of the state.
JENIS-JENIS MAKNA DAN PERUBAHANNYA Rahma Salbiah; Mardjoko Idris
An-Nahdah Al-'Arabiyah Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : An-Nahdah Al-'Arabiyah is published by Department of Arabic Language and Literature in cooperation with The Center for Research and Community Service (LP2M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/nahdah.v2i1.1482

Abstract

ABSTRAK Makna merupakan bagian integral dari semantik dan selalu melekat pada apa yang kita katakan, ada banyak jenis-jenis makna dalam bahasan ini. Makna, suatu bentuk bahasa yang harus dianalisis dalam batas-batas unsur kritis dalam situasi di mana penutur mengujarnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Perubahan makna adalah pergeseran makna dari yang pertama ke yang berikutnya, yang perluasan, penyempitan, ameolirasi, penyorasi, sinestesia, asosiasi, penghalusan dan pengasaran. Faktor perubahan makna, perkembangan sosial budaya, tanggapan pertukaran indera, perbedaan bidang pemakaian dan perkembangan dalam ilmu dan teknologi.Perubahan-perubahan itu tidak terjadi dalam waktu yang bersamaan, melainkan jika ada faktor dan penyebabnya maka ia akan ikut berubah dengan cara dan metode tertentu. Kata kunci: Jenis Makna, Perubahan Makna Abstract: Meaning is an integral part of semantics and is always attached to what we say, there are many types of meaning in this discussion. Meaning, a form of language that must be analyzed within the limits of critical elements in the situation in which speakers speak it. The method used in this research is descriptive method. Changes in meaning are shifts in meaning from the first to the next, which are expansion, narrowing, ameoliration, chorus, synesthesia, association, refinement and coarsening. Factors of change in meaning, socio-cultural development, sensory exchange responses, differences in fields of use and developments in science and technology. These changes do not occur at the same time, but if there are factors and causes, they will also change in certain ways and methods. Keywords: Type of meaning, Change of meaning
PANDANGAN ABDUL QAHIR AL-JURJANI TERHADAP AL-FASHAHAH DALAM KITAB DALA’IL AL I’JAZ Obaidullah; Akmal Fajri; Lailiyatur Rohmah
An-Nahdah Al-'Arabiyah Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : An-Nahdah Al-'Arabiyah is published by Department of Arabic Language and Literature in cooperation with The Center for Research and Community Service (LP2M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/nahdah.v2i1.1488

Abstract

Dala’il al-I’jaz merupakan salah satu kitab karya dari Abdul Qahir al-Jurjani. Beliau adalah tokoh dari ilmu balaghah juga dikenal sebagai salah satu peletak dasar-dasar dari ilmu balaghah itu sendiri. Banyak karangan beliau tentang balaghah dan salah satunya adalah kitab tersebut. Adapun salah satu pembahasan di dalam ilmu balaghah adanya pembahasan al-Fashahah yang dalam artikel ini menjadi objek formal dari penelitain ini, dengan permasalahan yang diangkat dalam artikel ini adalah melihat pandang dari al-Jurjani sendiri sebagai penulis atau pengarang dari kitab Dala’il al-I’jaz tersebut terhadap al-Fashahah itu sendiri. Adapun metode penelitian yang diterapkan dalam artikel ini adalah deskriptif kualitatif dengan melihat rujukan kepada artikel dan buku-buku yang terkait dengan pembahasan yang diteliti serta yang menjadi objek material dari kajian ini adalah kitab Dala’il al-I’jaz. Sehingga didapati hasil dari hasil penelitian yang memperlihatkan padangan al-Jurjani terhadap al-fashahah, adapaun salah satu diantara pandangan al-Jurjani adalah beliau berpandangan bahwa al-fashahah itu merupakan makna bukanlah lafadz.
STRATIFIKASI SOSIAL DALAM NOVEL MAJDULIN KARYA MUSTHAFA LUTHFI AL-MANFALUTHI (PENDEKATAN SOSIOLOGI SASTRA) Raudhatul Jannah
An-Nahdah Al-'Arabiyah Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : An-Nahdah Al-'Arabiyah is published by Department of Arabic Language and Literature in cooperation with The Center for Research and Community Service (LP2M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/nahdah.v2i1.1491

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengungkapkan dan menguraikan stratifikasi sosial serta Menguraikan permasalahan Sosial yang timbul Akibat dari adanya Stratifikasi Sosial yang terdapat dalam novel Majdulin Karya Musthafa Luthfi Al-Manfaluthi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi berupa novel Majdulin Karya Musthafa Luthfi Al-Manfaluthi. Langkah-langkah analisis dalam penelitian ini adalah membaca novel, membuat sinopsis cerita, mengidentifikasi data, menganalisis stratifikasi sosial serta menyimpulkan hasil data yang terdapat dalam novel tersebut. Adapun hasil penelitian ini menyimpulkan 1) Ukuran Kekayaan, 2) Ukuran kekuasaan, 3) ukuran kehormatan, 4) ukuran ilmu pengetahuan. Kelas Sosial dalam novel Majdulin karya Mustafa Luthfi Al-Manfaluthi meliputi kelas sosial lapisan atas dan kelas sosial lapisan bawah. Serta permasalah yang timbul akhibat adanya ukuran kekayaan yaitu memandang rendah martabat status sosial lapisan bawah. Permasalahan kedua yang muncul karena disebabkan oleh adanya ukuran stratifikasi sosial adalah kelas sosial lapisan atas bertindak sewenang-wenang terhadap kelas sosial lainnya
AL-‘ALAJA AL-NAFSII FII ANA MUTASIF LI SAMIH AL-QASIM Rahmi Rahmiati; Zulkhairi Sofyan
An-Nahdah Al-'Arabiyah Vol 2 No 1 (2022)
Publisher : An-Nahdah Al-'Arabiyah is published by Department of Arabic Language and Literature in cooperation with The Center for Research and Community Service (LP2M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/nahdah.v2i1.1493

Abstract

Abstract : This articel aims to examine the Psychotherapy Aspect of a servant in his prayer on Qasidah Samih Al- Qaseem “’Ana muta’assif". In the beginning of Qasidah he starts by calling his God and then complains about his suffering. The poet describes that he really needs help and forgiveness from his God so that the suffering he experiences disappears. And he considers his sin to be the cause of the suffering. This is a new study in literature by looking at the psychological aspects of a servant which is studied with Islamic Psychotherapy Theory which is divided into four sides, namely morals, mental, spiritual, and physical. Abstrak : Makalah ini bertujuan untuk mengkaji Aspek Psikoterapi seorang hamba dalam munajatnya pada Qasidah Samih Al-Qaseem “’Ana Muta’assif” . Dalam permulaan Qasidah ia memulai dengan memanggil Tuhannya dan kemudian mengadu tentang penderitaannya. Penyair menggambarkan bahwa ia sangat membutuhkan pertolongan dan ampunan dari Tuhannya supaya derita yang dialaminya sirna. Dan ia mengganggap bahwa dosanyalah penyebab dari datangnya derita itu. Hal ini menjadi telaah baru dalam sastra dengan melihat aspek psikologi seorang hamba yang dikaji dengan Teori Psikoterapi Islam yang terbagi pada empat sisi yaitu akhlak, mental, spiritual, dan fisik.

Page 6 of 12 | Total Record : 118