cover
Contact Name
Ahmad Yani
Contact Email
ahmadyani.publichealth@gmail.com
Phone
+6281245936241
Journal Mail Official
ahmadyani.publichealth@gmail.com
Editorial Address
Jl. Hang Tuah No 114 Palu
Location
Kota palu,
Sulawesi tengah
INDONESIA
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
ISSN : -     EISSN : 25976052     DOI : https://doi.org/10.56338/mppki
Core Subject : Health,
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) periodic scientific journal that is published by Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu. with ISSN Number: 2597-6052 (Online - Electronic). This journal accepts scientific papers in the form of research articles and review articles in the field of health promotion and behavior science. The focus and scopes of the journal include: Health Literacy Community health empowerement and culture Health promoting hospital Health promotion in institution including tourism and industry Health media and communication technology Health promotion for infectious and non infectious diseases Lifestyle diseases including reproductive health,sexuality and HIV/AIDS Health promoting Occupational health and safety Health behaviour and education Intervention strategies in health promotion
Articles 23 Documents
Search results for , issue "Vol. 6 No. 2: FEBRUARY 2023 -Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)" : 23 Documents clear
Evaluasi Pembelajaran Jarak Jauh terhadap Kesehatan Mental Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Parepare: Evaluation of Distance Learning on the Mental Health of Muhammadiyah Parepare University Students Rini Anggraeny; Fitriani Umar; Sri Wulandari Rahman; Warda J
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 2: FEBRUARY 2023 -Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i2.2804

Abstract

Latar belakang: Coronavirus Disease (Covid-19) masuk di Indonesia sejak awal Maret 2020 yang menimbulkan berbagai dampak pada aspek ekonomi, politik, sosial, hingga pendidikan. Adapun dampak terhadap pendidikan pada proses pembelajaran yaitu, berubahnya sistem pembelajaran tatap muka menjadi sistem pembelajaran jarak jauh/daring. Perubahan metode belajar ini berlangsung cepat sehingga banyak pihak yang belum siap dan merasa kesulitan sehingga timbul masalah kesehatan mental. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dampak pembelajaran jarak jauh terhadap kesehatan mental mahasiswa Universitas Muhammadiyah Parepare. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampelnya adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Parepare yang mengikuti proses pembelajaran jarak jauh sebanyak 97 mahasiswa. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner digital yaitu platform google form. Hasil: Penelitian terhadap 98 mahasiswa diperoleh data bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki masalah psikologis (cemas, depresi) yaitu sebanyak 64 orang (66,0%), sedangkan mahasiswa yang tidak memiliki masalah psikologis sebanyak 33 orang (34,0%). Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa jumlah mahasiswa yang memiliki masalah psikologis seperti cemas dan depresi adalah sebanyak 64 responden (66,0%), sedangkan jumlah mahasiswa yang tidak memiliki masalah psikologis sebanyak 33 responden (34,0%).
Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Universitas Tompotika Luwuk Terhadap Kawasan Tanpa Rokok di Lingkungan Pendidikan: Knowledge and Attitudes of Tompotika Luwuk University of Cigarette Free Areas in Education Lisa Handayani; Jenita Simon; Ramli; Bambang Dwicahya; Caca Sudarsa; Yunita Sari Thirayo
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 2: FEBRUARY 2023 -Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i2.2842

Abstract

Latar belakang: Berdasarkan Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri No.188/MENKES/PB/I/2011 No.7 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok. Sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 3 ayat (1) huruf b (Tempat Proses Belajar Mengajar) dilarang menyediakan tempat khusus untuk merokok dan merupakan Kawasan Tanpa Rokok yang bebas dari asap rokok hingga batas terluar Tujuan: untuk mengetahui pengetahuan dan sikap mahasiswa Universitas Tompotika Luwuk Terhadap Kawasan Tanpa Rokok di Lingkungan Pendidikan. Metode: Desain penelitian adalah deskriptif dengan rancangan penelitian Non-Probability Sampling dengan tekhnik Insidental Sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2020. Analisis data univariat. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan bahwa responden yang memilki Pengetahuan yang Baik tentang kawasan tanpa rokok yakni 130 responden (100%), distribusi responden berdasarkan Sikap Positif tentang pemberlakuan kawasan tanpa rokok sebesar 107 responden (82,3%) dan yang memiliki Sikap Negatif sebesar 23 responden (17,7%). Kesimpulan: Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Universitas Tompotika Luwuk Terhadap Kawasan Tanpa Rokok di Lingkungan Pendidikan bahwa pengetahuan mahasiswa sudah baik dan sikap mahasiswa sudah cukup baik. Diperlukan dukungan, partisipasi dan kerjasama dari seluruh civitas akademik Universitas Tompotika Luwuk untuk penerapan kawasan tanpa rokok, salah satunya adalah dari mahasiswa.
Pengaruh Dukungan Sosial Emosional Terhadap Upaya Penerimaan Diri Remaja Penyitas Kekerasan Verbal di Surabaya: The Effect of Emotional Social Support on Self-Acceptance of Adolescent Verbal Violence Survivors in Surabaya Hilma Ulya; Natasya Dyah Ayu Rahmadani; Ira Nurmala
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 2: FEBRUARY 2023 -Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i2.2865

Abstract

Latar belakang: Dari survey yang dihasilkan oleh KPAI bahwa anak sering menyatakan mengalami kekerasan verbal dari kedua orang tua seperti mendapat perlakuan dimarahi 56%, dibandingkan 34%, dibentak 23%, dipelototi 13%. Hal ini menunjukkan bahwa kekerasan secara verbal dapat terjadi di berbagai lingkungan manapun dengan situasi apapun, padahal kekerasan verbal akan berpengaruh pada perkembangan anak secara psikologis, akibatnya anak akan kesulitan dalam belajar, memiliki gangguan emosi, memiliki konsep diri rendah, agresivitas, memiliki hubungan social yang lemah, bahkan dapat berujung pada bunuh diri. Oleh karena itu, diperlukan sebuah upaya untuk meningkatkan self-acceptance pada korban dan penyitas kekerasan verbal dengan melakukan dukungan social emosional kepada penyitas kekerasan verbal. Tujuan: Untuk mengetahui bentuk dukungan social emosional yang diberikan dalam upaya meningkatkan penerimaan diri (self-acceptance) remaja penyitas kekerasan verbal di Surabaya. Metode: Jenis penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data indeph interview. Informan penelitian adalah remaja penyintas kekerasan verbal di Surabaya yang terhubung dengan komunitas Rumah Remaja Surabaya. Data yang didapatkan dianalisis kualitatif menggunakan metode triangulasi sumber untuk memeriksa kebenaran data. Hasil: Sebagian besar informan utama menyatakan sudah mendapatkan dukungan social emosional berupa kelimat motivasi positif dari lingkungan, namun belum mendapatkan dari tenaga kesehatan. 3 informan utama sudah mendapatkan dorongan social emosional dari keluarga, 2 dari teman, namun belum mendapatkan dari tenaga kesehatan. Informan kunci menyatakan bahwa sudah memberikan wadah pendampingan tenaga kesehatan psikolog bagi penyitas kekerasan verbal. Kesimpulan: Penyitas kekerasan verbal telah mendapatkan dukungan emosional dari keluarga dan teman berupa pesan positif, namun belum memiliki dukungan emosional dari tenaga kesehatan seperti psikolog dan psikiater
Faktor Risiko Infeksi Menular Seksual : Literature Review Dini Agustini; Rita Damayanti
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 2: FEBRUARY 2023 -Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i2.2909

Abstract

Latar belakang: Infeksi Menular Seksual (IMS) merupakan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual baik melalui vagina, mulut, maupun anus yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau protozoa. WHO memperkirakan pada tahun 2020 setidaknya terdapat 374 juta infeksi baru infeksi menular seksual diantaranya yaitu infeksi bakteri Chlamydia trachomatis (129 juta), Neisseria gonorrhoeae (82 juta), sifilis (7,1 juta), dan Trichomonas vaginalis (156 juta). Infeksi menular seksual memiliki dampak besar di luar dampak langsung dari infeksi itu sendiri seperti dapat menyebabkan penyakit radang panggul, infertilitas, kanker, meningkatkan risiko penularan HIV serta komplikasi pada kehamilan. Penularan IMS dari ibu ke anak dapat mengakibatkan lahir mati, kematian neonatus, berat badan lahir rendah dan kelahiran prematur, sepsis, konjungtivitis neonatus, dan kelainan bentuk bawaan. Tujuan: Untuk mengetahui faktor risiko terjadinya infeksi menular seksual. Metode: Metode menggunakan pendekatan literature review dari database Google Scholar dan Scopus. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia muda lebih berisiko mengalami Infeksi Menular Seksual. Perilaku seksual berisiko dapat meningkatkan meningkatkan insiden IMS/HIV untuk wanita etnis minoritas meliputi karakteristik pasangan, faktor lingkungan, negosiasi kondom dan penggunaan kontrasepsi dan alkohol serta penggunaan zat terlarang. Pengetahuan rendah meningkatkan risiko terjadinya IMS. Status ekonomi rendah menyebabkan kurangnya akses ke makanan yang cukup untuk hidup aktif dan sehat yang dapat menghasilkan kesehatan seksual yang buruk. Kesimpulan: Faktor risiko infeksi menular seksual yaitu usia, perilaku seksual berisiko, pengetahuan dan status ekonomi.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Hipertensi pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Kubur Jawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah : Factors Affecting the Event of Hypertension in the ElderlyIn the Working Area of Health Center Kubur Jawa District Hulu Sungai Tengah Melda Azizah; Siska Dhewi; Ahmad Zacky Anwary
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 2: FEBRUARY 2023 -Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i2.2920

Abstract

Latar Belakang: Kejadian Hipertensi Puskesmas Kubur Jawa tertinggi nomor satu di Kabupaten Hulu Sungai Tengah sebesar 91,3%. Faktor risiko merupakan suatu penyebab terjadinya hipetensi, terdapat 2 kelompok faktor risiko yaitu faktor risiko yang tidak dapat diubah (usia, jenis kelamin, genetika dan suku) dan yang dapat diubah (obesitas, merokok,aktivitas fisik, pola makan dan konsumsi alkohol). Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian hipertensi dan faktor paling dominan mempengaruhi kejadian hipertensi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Hasil: Hasil analisis menunjukkan ada pengaruh jenis kelamin terhadap kejadian hipertensi (p=0,004) OR=3,182. Tidak adanya pengaruh obesitas terhadap kejadiian hipertensi (p=0,131). Adanya pengaruh pola makan terhadap kejadian Hipertensi (p=0,001) OR= 5,146. Kesimpulan: Faktor yang paling mempengaruhi terhadap kejadian hipertensi pada lansia adalah pola makan.
Gambaran Faktor Lingkungan Fisik, Sosial, Budaya terhadap Kejadian Filariasis di Puskesmas Tenateke: Description of Physical, Social, Cultural Environmental Factors on the Incidence of Filariasis at the Tenateke Health Center Agustinus Milla Ate; Indriati A. Tedju Hinga; Sigit Purnawan
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 2: FEBRUARY 2023 -Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i2.2924

Abstract

Latar belakang: Filariasis merupkan penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing Filaria dan menyerang saluran limfe serta kelenjar getah bening sehingga menyebabkan gejalah akut dan kronis yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Puskesmas Tena Teke ditemukan 35 peristiwa Filariasis pada tahun 2019. Tujuan: untuk mengetahui gambaran faktor lingkungan fisik, sosial, budaya terhadap kejadian filariasis di wilayah kerja Puskesmas Tena Teke, Kecamatan Wewewa Selatan, Kabupaten Sumba Barat Daya, Tahun 2021. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Tena Teke, Kecamatan Wewewa Selatan, Kabupaten Sumba Barat Daya pada bulan April-Mei 2021. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita filariasis sebanyak 35 responden. Teknik pengambilan sampel,yaitu menggunakan Total Sampling. Hasil: Penelitian ini menunjukan bahwa 9 responden memeiliki Reasting place, 7 responden memilikibreading place, 7 responden memiliki tempat peristrahatan dan tempat perkembangbiakan nyamuk. 21 ressponden tidak mengunakan kelambu saat tidur malam, 25 responden memiliki kandang ternak, 24 responden tidak menggunakan obat anti nyamuk, 22 responden memiliki latar belakang pendidikan rendah, 19 responden memiliki rasa kepercayaan terjadinya filariasis karena budaya setempat. Kesimpulan: Diharapkan kepada Dinas Kesehatan dan Puskesmas terus melakukan penyuluhan secara berkala tentang cara pencegahan dan penularan penyakit filariasis, masyarakat meminimalkan tempat perindukan dan peristrahatan nyamuk guna meningkatkan tindakan dalam mencegah terjadinya filarisis dan pengawasan terhadap pengendalian vektor filariasis
Hubungan Usia dan Jenis Kelamin terhadap Kematian Covid-19 di Kota Depok: The Relationship Between Age and Sex with Mortality of COVID-19 in Depok City Rani Iftika Ningrum; Syahrizal
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 2: FEBRUARY 2023 -Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i2.2930

Abstract

Latar Belakang: Pandemi COVID-19, menyebar dengan cepat ke berbagai negara dan menyebabkan prevalensi, mortality rate dan case fatality rate terus meningkat secara signifikan. Kematian kasus positif COVID-19 terus meningkat di Indonesia khususnya di Kota Depok, dan hanya sedikit bukti yang tersedia yang menyoroti perspektif usia dan jenis kelamin dari penyakit ini. Tujuan: Untuk mempelajari hubungan antara jenis kelamin dan usia pada pasien meninggal di antara kasus positif COVID-19. Metode: Penelitian ini menggunakan desain case control. Populasi penelitian adalah pasien COVID-19 yang terdata pada Pusat Informasi Covid-19 Depok (PICODEP) dengan sampel adalah 87 pasien. Rasio perbandingan kasus dan kontrol adalah 1:4. Sehingga total sampel yaitu 435 pasien. Data yang dikumpulkan berupa data sekunder yaitu data surveilans pasien konfirmasi Covid-19 di Kota Depok periode bulan Juni – September 2021. Peneliti menggunakan uji chi square untuk melihat hubungan antara usia dan jenis kelamin terhadap kematian COVID-19 Hasil : Pada variabel jenis kelamin dipeloreh nilai p-value 0,046 artinya p < α (0,05) berarti ada hubungan antara jenis kelamin laki – laki dengan kejadian kematian pada pasien COVID-19. Dari analisis didapatkan nilai OR = 1,663 yang menunjukkan bahwa pada pasien covid-19 laki – laki berisiko 1,663 kali untuk mengalami kejadian kematian pada pasien COVID-19 dibandingkan perempuan. Selanjutnya, pada variabel usia menunjukkan ada hubungan antara kelompok usia manula dengan kejadian kematian pada pasien COVID-19 Covid-19 p-value 0,007 dengan kelompok usia manula berisiko 14,4 kali lebih tinggi untuk mengalami kejadian kematian pada pasien COVID-19 Covid-19 dibandingkan kelompok usia balita (OR: 14,400; 95% CI: 1,640 – 126,443 nilai p=0.007). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara usia dan jenis kelamin terhadap kematian COVID-19
Self Disclosure pada ODHA Pasangan Serodiskordan di Kota Makassar: Self Disclosure of Serodiscordant Couple ODHA in Makassar City Andi Selvi Yusnitasari; Suci Rahmdani; Andi Tis’a Ramadhani; Andini
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 2: FEBRUARY 2023 -Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i2.2957

Abstract

Latar belakang: Pasangan serodiskordan merupakan salah satu kelompok berisiko tinggi terjadi penularan HIV. Pasangan serodiskordan yang melakukan tes HIV, ditemukan 92.19% diantara terkonfirmasi positif HIV. Salah satu faktor yang dapat berkontribusi tehadap risiko penularan adalah self disclosure ODHA pada pasanganya. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui self disclosure pada ODHA, hambatan dan upaya mengatasinya. Metode: Desain penelitian yang digunakan adalah kualititaf dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian dilaksanakan di Kota Makassar pada bulan Juli-September 2022. Pemilihan informan dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah informan sebanyak 10 orang terdiri dari 7 ODHA, 2 pasangan negative dan pendamping sebaya dari LSM. Pengumpulan data dilakukan dengan indepth interview. Hasil: Pasangan serodiskordan memiliki persepsi yang berbeda terkait kerentanan menularkan kepada pasangan. Umumnya informan menyatakan bahwa HIV bukan merupakan penyakit dengan tingkat keganasan yang tinggi. Sebagian informan sudah membuka status kepada pasangannya, tetapi masih ada informan yang belum membuka status karena ketakutan adanya penolakan dari pasangan. Upaya yang dilakukan pasangan serodiskordan dalam mengatasi hambatan untuk membuka status adalah melakukan edukasi tentang HIV kepada pasangan dan adanya peran pendamping. Adapun upaya yang dilakukan ODHA untuk mencegah penularan kepada pasangan adalah menggunakan kondom dan rutin melakukan testing. Kesimpulan: Persepsi hambatan pada informan mempengaruhi keterbukaan diri ODHA membuka status pada pasangan.
Intervensi Pencegahan Stunting pada Masa Prakonsepsi : Literature Review: Intervention of Stunting Prevention in Preconception Period : Literature Eva Lestari; Zahroh Shaluhiyah; Mateus Sakundarno Adi
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 2: FEBRUARY 2023 -Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i2.2994

Abstract

Latar Belakang: Stunting menjadi isu global di berbagai wilayah di dunia. Penurunan stunting merupakan salah satu tujuan dalam Global Nutrition Targets for 2025 dengan target dalam mengurangi jumlah balita stunting sebesar 40%. Saat ini, program penanggulangan stunting lebih banyak difokuskan pada masa kehamilan hingga anak usia balita. Program pencegahan stunting pada masa prakonsepsi penting dalam menurunkan stunting, dengan sasaran intervensi adalah wanita usia subur yang meliputi remaja, calon pengantin dan ibu yang menunda kehamilan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran intervensi yang dilakukan untuk penanggulangan stunting pada masa prakonsepsi. Metode: Metode penelitian adalah scoping review dengan pendekatan PRISMA. Penelusuran literatur menggunakan database elektronik seperti PubMed, ProQuest dan Science Direct. Tinjauan literatur dilakukan pada jurnal internasional yang terbit 5 tahun terakhir, tersedia dalam full text dan bukan hasil review. Hasil: Intervensi penanggulangan stunting pada masa prakonsepsi dapat berupa nutrisi maternal prakonsepsi dan pelatihan pendidikan prakonsepsi. Intervensi berkaitan dengan peningkatan status gizi dimana menitikberatkan pada pemberian nutrisi maternal terutama sejak masa prakonsepsi. Hasil intervensi menunjukkan bahwa pemberian nutrisi sejak masa prakonsepsi efektif dalam menurunkan kejadian stunting. Pemberian edukasi prakonsepsi dapat meningkatkan pengetahuan calon ibu dalam mempersiapkan kehamilan yang sehat. Kesimpulan: Persiapan gizi prakonsepsi merupakan hal penting dalam pencegahan stunting. Pendidikan kesehatan prakonsepsi berguna untuk meningkatkan pengetahuan dalam pencegahan stunting. Pencegahan stunting sejak masa prakonsepsi diharapkan dapat menghasilkan generasi yang sehat karena kehamilan yang dipersiapkan dengan baik.
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kapatuhan Minum Obat pada Pasien Diabetes Mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Tungoi : The Relationship between Family Support and Compliance with Taking Medication in Diabetes Mellitus Patients in the Working Area of the Tungoi Health Center Henny Kaseger; Hairil Akbar; Suci Rahayu Ningsih
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 2: FEBRUARY 2023 -Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v6i2.3023

Abstract

Latar Belakang: Diabetes Mellitus (DM) adalah suatu penyakit menahun yang disebakan oleh kegagalan sel beta pankres dalam memproduksi hormon insulin. Diabetes mellitus telah menjadi masalah kesehatan utama dunia dengan angka kematian yang masih sangat tinggi. Berdasarkan data di Puskesmas Tungoi bahwa terdapat 50 penderita diabetes melitus. Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan dukungan keluarga dengan kapatuhan minum obat pada pasien diabetes mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Tungoi. Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah kerja Puskesmas Tungoi. Populasi pada penelitian ini adalah semua pasien diabetes mellitus yang sering melakukan pemeriksaan di Wilayah Kerja Puskesmas Tungoi dan jumlah besar sampel sebanyak 50 pasien. Teknik pengumpulan sampel menggunakan total sampling dilakukan dengan memilih semua dari populsi penderita diabetes mellitus. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil: Penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien diabetes mellitus (ρ value= 0,002). Kesimpulan: Terdapat hubungan anatara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien diabetes mellitus di Puskesmas Tungoi. Saran diharapkan pihak Puskesmas Tungoi dapat meningkatkan promosi kesehatan dan konseling, serta pendidikan kesehatan khususnya mengenai dukungan keluarga serta kepatuhan minum obat bagi penderita penyakit diabetes mellitus.

Page 1 of 3 | Total Record : 23


Filter by Year

2023 2023


Filter By Issues
All Issue Vol. 8 No. 11: NOVEMBER 2025 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 8 No. 10: OCTOBER 2025 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 8 No. 9: SEPTEMBER 2025 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 8 No. 8: AUGUST 2025 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 8 No. 7: JULY 2025 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 8 No. 6: JUNE 2025 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 8 No. 5: MAY 2025 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 8 No. 4: APRIL 2025 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 8 No. 3: MARCH 2025 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 8 No. 2: FEBRUARY 2025 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 8 No. 1: JANUARY 2025 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 7 No. 12: DESEMBER 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 11: NOVEMBER 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 10: OCTOBER 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 9: SEPTEMBER 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 8: AUGUST 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 7: JULY 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 6: JUNE 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 5: MAY 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 4: APRIL 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 3: MARCH 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 2: FEBRUARY 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 7 No. 1: JANUARY 2024 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 12: DESEMBER 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 11: NOVEMBER 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 10: OCTOBER 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 9: SEPTEMBER 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 8: AUGUST 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 7: JULY 2023 -Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 6: JUNE 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 5: MAY 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 4: APRIL 2023 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 3: MARCH 2023 -Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 2: FEBRUARY 2023 -Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 6 No. 1: JANUARY 2023 -Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 12: DESEMBER 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 11: NOVEMBER 2022 -Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 10: OCTOBER 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 9: SEPTEMBER 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 8: AUGUST 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 7: JULY 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 6: JUNE 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 5: MAY 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 4: APRIL 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 3: MARCH 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 2: FEBRUARY 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 5 No. 1: JANUARY 2022 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 4 No. 4: NOVEMBER 2021 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 4 No. 3: SEPTEMBER 2021 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 4 No. 2: MEI 2021 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 4 No. 1: JANUARI 2021 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 3 No. 3: SEPTEMBER 2020 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 3 No. 2: MEI 2020 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 3 No. 1: JANUARI 2020 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 2 No. 3: SEPTEMBER 2019 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 2 No. 2: MEI 2019 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 2 No. 1: JANUARI 2019 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 1 No. 3: SEPTEMBER 2018 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 1 No. 2: MEI 2018 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 1 No. 1: JANUARI 2018 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) More Issue