cover
Contact Name
Riszqina
Contact Email
prodipeternakan@unira.ac.id
Phone
+6285940333753
Journal Mail Official
maduranch@unira.ac.id
Editorial Address
Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Madura Jl. Raya Panglegur Km 3,5 Pamekasan Phone: (0324) 322231 website: https://fp.unira.ac.id/
Location
Kab. pamekasan,
Jawa timur
INDONESIA
MADURANCH: JURNAL ILMU PETERNAKAN
  • jurnal_peternakan_maduranch
  • Website
Published by Universitas Madura
ISSN : 25283057     EISSN : 28286367     DOI : -
Jurnal MADURANCH merupakan Jurnal Ilmiah yang dikelola oleh Program Studi Peternakan Universitas Madura, memuat artikel tentang kajian-kajian ilmu Pertanian dan peternakan yang diangkat dari hasil penelitian. Jurnal Maduranch terbit setahun 2 kali ( Agustus dan Februari )
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 2 (2022): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan" : 7 Documents clear
ANALISIS PENDAPATAN SAPI KARAPAN DI KECAMATAN PEGANTENAN KABUPATEN PAMEKASAN Selvia Nurlaila; Habib Hasan
Maduranch : Jurnal Ilmu Peternakan Vol 7, No 2 (2022): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/maduranch.v7i2.1589

Abstract

Sapi karapan sebenarnya merupakan pejantan unggul sapi Madura yang memiliki kemampuan lari cepat dan gesit. Sapi karapan tidak selalu berasal dari turunan sapi Karapan, tetapi calonnya sudah tampak sejak sapi masih muda. Performa sapi Karapan, secara umum adalah sama dengan sapi Madura jantan, tubuhnya lebih tinggi, tegap dan panjang serta perototannya berkembang sangat baik. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dan wawancara. Data yang diperoleh meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung melalui kegiatan observasi di peternakan dan kegiatan wawancara dengan responden menggunakan kuisioner yang telah disiapkan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis pendapatan untuk mengetahui atau menghitung besarnya pendapatan. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling (sampel yang disengaja) dengan total sampel sebanyak 6 orang peternak Sapi Karapan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa jumlah biaya tetap Rp. Rp. 14.675.001; jumlah biaya variabel Rp. 100.430.000; dan jumlah biaya produksi Rp. 115.105.001. Total penerimaan Rp. 125.672.000 dan pendapatan/keuntungan sebesar Rp. 14.116.999. Dapat disimpulkan bahwa usaha peternakan sapi Karapan di Kecamatan Pagantenan Kabupaten Pamekasan termasuk menguntungkan.
KUE SAPI SEBAGAI PAKAN TAMBAHAN BAGI SAPI MADURA DI PAMEKASAN Riszqina Riszqina; D.K. Agustina; A.Y. Heryadi
Maduranch : Jurnal Ilmu Peternakan Vol 7, No 2 (2022): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/maduranch.v7i2.1585

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui pengaruh pemberian kue sapi terhadap pertambahan bobot badan sapi Madura (2) Untuk mengetahui daya simpan Kue Sapi, (3) Untuk mengetahui kandungan nutrisi Kue Sapi. Penelitian dilakukan di Teaching Farm dan Laboratorium Ilmu Dasar Fakultas Pertanian Universitas Madura, Pamekasan meliputi (1) Pengujian pemanfaatan Kue sapi terhadap pertambahan Bobot Badan sapi Madura. Pengujian pemanfaatan Kue sapi terhadap pertambahan Bobot Badan (PBB) sapi Madura. Materi penelitian ini terdiri dari 6 ekor sapi betina dan dikelompokkan dalam 2 kelompok. Kelompok I diberi pakan berupa rumput gajah dan Kelompok II diberi rumput gajah dan Kue sapi. Pemberian kue sapi pada kelompok II diberikan berdasarkan Kelipatan setiap 50 kg Bobot Badan diberi 1 kue sapi (2) Pengujian terhadap daya simpan Kue sapi (3) Pengujian terhadap nilai nutrisi Kue sapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pemberian Kue sapi memberi respon terhadap pertambahan bobot badan harian dalam kisaran 0,09 – 0,77 kg/hari/ekor untuk kelompok yang hanya mendapatkan rumput gajah dengan rata-rata Pertambahan Bobot Badan Harian (PBBH) sebesar 0,47 kg/hari/ekor, sedangkan yang mendapat tambahan Kue sapi memberikan pertambahan bobot badan dengan kisaran 0,45 – 1,05 kg/hari/ekor dengan rata-rata PBBH sebesar 0,77 kg/hari/ekor (2) Rata-rata daya simpan kue sapi antar ke dua kelompok ternyata berbeda sangat nyata (P<0,01) yaitu daya simpan kue sapi produsen I selama 5 hari dan produsen II selama 45 hari, (3) Komposisi nutrisi kue sapi hasil produksen II lebih baik dari pada produsen I. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa (1) Kue sapi dapat meningkatkan bobot badan sapi dengan rata-rata PBBH sebesar 0,77 kg sedangkan yang hanya mengkonsumsi rumput gajah memberikan PBBH sebesar 0,47 kg (2) Uji daya simpan menunjukkan bahwa kue sapi produk Produsen II memiliki daya simpan 45 hari sedangkan produk Produsen I memiliki daya simpan 5 hari (3) Kue sapi memiliki kandungan protein kasar antara 9,88 - 12,05%.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHA TERNAK SAPI PERAH Ade Rizki Ramadhan; Dwi Purnomo; Farida Mardhatilla
Maduranch : Jurnal Ilmu Peternakan Vol 7, No 2 (2022): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/maduranch.v7i2.1590

Abstract

Sapi Perah adalah salah satu ternak penghasil protein hewani yang berupa daging dan susu. Permasalahan yang terjadi pada usaha ternak sapi perah di Indonesia secara umum masih dilakukan secara tradisional dengan skala usaha kecil. Tinggi rendahnya pendapatan usaha peternak sapi perah dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jumlah kepemilikan sapi perah, harga jual ternak, jumlah produksi susu, upah tenaga kerja, harga jual susu, harga bahan pakan, faktor obat-obatan serta faktor penjualan kotoran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh dan yang paling berpengaruh terhadap pendapatan. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan melakukan interview seluruh anggota kelompok tani Maju Rukun yang beranggota 17 peternak. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Analisis data menggunakan analisis deskriptif, analisis regresi linier berganda dengan uji F dan t, serta pengujian hipotesis. Hasil penelitian menujukkan bahwa faktor jumlah sapi perah, faktor harga jual ternak, faktor upah tenaga kerja, faktor harga susu, faktor harga pakan, dan faktor harga obat obatan, berpengaruh secara signifikan terhadap Pendapatan.
PENGARUH JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS RUMPUT GAJAH ODOT (Pennisetum Purpureum cv. Mott) Siti Romlah; Nurul Hidayati
Maduranch : Jurnal Ilmu Peternakan Vol 7, No 2 (2022): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/maduranch.v7i2.1586

Abstract

Rumput gajah odot (Pennisetum Purpureum cv. Mott) merupakan rumput yang berkualitas unggul diantaranya tahan kekeringan, zat gizi yang cukup tinggi dan memiliki palatabilitas yang tinggi bagi ternak ruminansia. Pengaturan jarak tanam perlu diatur supaya tidak mengganggu pertumbuhanrumput gajah odot. Pertumbuhan dan produksi rumput gajah odot akan berbeda jika digunakan jarak tanam yang berbeda, karena jarak tanam akan mempengaruhi kompetisi antar tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produktivitas rumput gajah odot. Lokasi penelitian di Ds. Bukek Kec. Larangan Kab. Pamekasan dimulai bulan februari sampai bulan april 2019. Materi yang digunakan lahan petak untuk penanaman rumput gajah odot, pols rumput gajah odot, pupuk kandang dan pupuk NPK Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan 4 ulangan sehingga terdapat 12 unit percobaan yaitu: P1, P2 dan P3 berturut-turut dengan jarak : 40 cm x 40 cm, 50 cm x 50 cm, 60 cm x 60 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh (P>0,05) jarak tanam terhadap jumlah ankan, jumlah daun, lebar daun tetapi jarak tanam memberi pengaruh (P<0,05) terhadap tinggi tanaman, produksi berat segar per petak dan produksi berat segar per hektar pada tanaman rumput gajah odot.
ESTIMASI BOBOT HIDUP DITIMBANG YANG DIBANDINGKAN DENGAN FORMULA BOBOT HIDUP PADA SAPI MADURA Ach Rubit Rida&#039;i; Malikah Umar
Maduranch : Jurnal Ilmu Peternakan Vol 7, No 2 (2022): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/maduranch.v7i2.1591

Abstract

Sapi Madura merupakan sapi potong lokal asli Indonesia yang terbentuk dari persilangan antara banteng dengan Bos indicus atau sapi Zebu (Umar et al., 2015), yang secara genetik memiliki sifat toleran terhadap iklim panas dan lingkungan marginal serta tahan terhadap serangan caplak (Umar et al., 2011). Penelitan ini bertujuan untuk memperoleh formulasi yang tepat untuk menduga bobot hidup sapi Madura betina dengan memanfaatkan formulasi bobot hidup.Materi penelitian menggunakan sapi Madura betina mulai dari PI0 sebanyak 25 ekor, PI1 sebanyak 9 ekor, PI2 sejumlah 55 ekor, PI3 sebanyak 34 ekor, dan PI4 sebanyak 58 ekor. Metode menggunakan purposive random sampling dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Variabel yang di ukuran adalah panjang badan, tinggi badan dan lingkar dada. Formula bobot hidup yang digunakan antara lain Schroll, Winter dan pita ukur. Hasil penelitin menunjukkan nilai rata – rata penyimpangan dari masing-masing formulasi sebesar 39,77% untuk formula Schroll, 13,26% untuk formulasi Winter dan sedangkan pita ukur -9,00% (lebih rendah) dari bobot sebenarnya. Hasil analisis menunjukkan bahwa formulasi dari Schroll dan pita ukur tidak dapat digunakan sebagai alat untuk memprediksi bobot hidup, karena nilai penyimpangan yang kurang tepat.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PETERNAK BURUNG PUYUH DI DESA TEBUL BARAT KECAMATAN PEGANTENAN KABUPATEN PAMEKASAN Afiq Rafigi; Ahmad Yudi Heryadi
Maduranch : Jurnal Ilmu Peternakan Vol 7, No 2 (2022): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/maduranch.v7i2.1587

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap peternakan burung puyuh di Desa Tebul Barat Kecamatan Pegantenan Kabupaten Pamekasan Metode penelitian menggunakan survey, dengan memberikan kuisioner pada 43 responden yang diambil dari masyarakat disekitar peternakan burung puyuh di Desa Tebul Barat Kecamatan Pegantenan Kabupaten Pamekasan. Variabel yang di ukur yaitu persepsi negatif masyarakat dengan sub variabel bau, pencemaran air, limbah dan persepsi positif masyarakat dengan sub variabel manfaat. Hasil penelitian menunnjukkan bahwa persepsi masyarakat terhadap keberadaan peternak burung puyuh di Desa Tebul Barat Kecamatan Pegantenan Kabupaten Pamekasan sub variabel pencemaran air dengan nilai sekor 327, sub variabel bau dengan nilai sekor 476, sub variabel limbah dengan sekor 356, sehingga dapat di dapatkan total persepsi negatif masyarakat secara keseluruhan dengan nilai sekor 1.159, dengan kategori jawaban terganggu dikarnakan peternak burung puyuh yang ada di Desa Tebul Barat kurang memperhatikan kebersihan. Sub variabel manfaat dengan nilai sekor 353, dengan kategori jawaban sangat bermanfaat dikarenakan sebagian masyarakat bekerja di peternakan dan juga menjadi motivasi untuk masyarakat sekitar peternak burung puyuh untuk beternak burung puyuh.
PENGARUH PENAMBAHAN GULA MERAH TERHADAP KUALITAS SENSORIS ABON AYAM Noeril Umamah; Joko Purdiyanto
Maduranch : Jurnal Ilmu Peternakan Vol 7, No 2 (2022): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53712/maduranch.v7i2.1588

Abstract

Abon ayam merupakan salah satu produksi pangan kering dengan bahan baku utama daging ayam yang diolah melalui proses penggorengan dan penambahan bumbu. Produk yang dihasilkan memiliki aroma dan rasa yang khas serta dapat dikembangkan sebagai salah satu usaha baik dalam skala industri kecil maupun menengah. Untuk mendapatkan abon ayam yang berkualitas tinggi, diperlukan pengolahan yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan gula merah terhadap kualitas sensoris abon ayam. Bahan penelitian yang digunakan adalah : G0 = Abon dengan penambahan gula merah 0 %, G1 = Abon dengan penambahan gula merah 5 %, G2 = Abon dengan penambahan gula merah 10 %, dan G3 = Abon dengan penambahan gula merah 15 %. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket (kuesioner) dengan uji kesukaan (uji hedonik) skala 7. Panelis yang digunakan adalah panelis tidak terlatih sebanyak 50 orang. Variabel yang diteliti adalah tingkat kesukaan panelis terhadap : Warna, Aroma, Rasa, dan. Tekstur Abon Ayam. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah tabulasi dari kuisioner ke dalam tabel kemudian dihitung Analisa of Varian, dilanjutkan dengan Uji BNT. Tingkat kesukaan konumen terhadap kualitas abon ayam disajikan dalam uji deskripif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan gula merah tidak mempengaruhi kesukaan panelis terhadap warna abon ayam yang dihasilkan (P>0,05), kesukaan konsumen terhadap aroma abon ayam menunjukkan hasil bahwa abon ayam dengan penambahan gula 0 % berbeda nyata (P<0,05) terhadap abon ayam dengan penambahan gula 10 %, sedangkan kesukaan konsumen terhadap aroma abon ayam dengan penambahan gula 5 % tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap abon ayam dengan penambahan gula 15 %. kesukaan konsumen terhadap rasa abon ayam menunjukkan hasil bahwa abon ayam dengan penambahan gula 0 % dan 5 % berbeda nyata (P<0,05) terhadap abon ayam dengan penambahan gula 10 % dan 15 %, sedangkan kesukaan konsumen terhadap rasa abon ayam dengan penambahan gula 10 % tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap abon ayam dengan penambahan gula 15 %. kesukaan konsumen terhadap tekstur abon ayam menunjukkan hasil bahwa abon ayam dengan penambahan gula 0 %, 5 %, 10 %, dan 15 % berbeda nyata (P<0,05). Sedangkan dengan uji deskriptif menunjukkan bahwa konsumen paling suka terhadap warna abon ayam dengan penambahan gula merah 0%, paling suka terhadap aroma abon ayam dengan penambahan gula merah 10 %, paling suka terhadap rasa abon ayam dengan penambahan gula merah 10 %, dan paling suka terhadap tekstur abon ayam dengan penambahan gula merah 0 %.

Page 1 of 1 | Total Record : 7