cover
Contact Name
Abd Kholiq
Contact Email
kholiq@unesa.ac.id
Phone
+6285731570404
Journal Mail Official
jifi@unesa.ac.id
Editorial Address
Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya Kampus Ketintang Unesa, Gedung C3 Lantai 1 Jl Ketintang, Surabaya 60321, Indonesia
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Inovasi Fisika Indonesia (IFI)
ISSN : 23024216     EISSN : 28301765     DOI : https://doi.org/10.26740/ifi
Jurnal Inovasi Fisika Indonesia(IFI) is a peer-reviewed journal, ISSN: 2302-4216, which is managed and published by the Department of Physics, Faculty of Mathematics and Natural Sciences (FMIPA) Universitas Negeri Surabaya (UNESA). This journal is accessible to all readers and covers developments and research in physics (Materials Physics, Earth Physics and Instrumentation Physics).
Articles 415 Documents
ANALISIS MENENTUKAN SATUAN STANDARPADA HASIL RANCANG BANGUN ALAT POSTUROGRAPH DIAH ARUM AUDINI
Inovasi Fisika Indonesia Vol 4 No 3 (2015)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (725.074 KB) | DOI: 10.26740/ifi.v4n3.p%p

Abstract

Abstrak Rancang bangun alat Posturograph adalah penelitian dalam bidang instrumentasi kedokteran yang bertujuan untuk mendapatkan alat Posturograph yang bernilai jual murah. Penelitian tersebut telah diuji coba secara laboratorium dan didapatkan hasil berupa sinyal keluaran dari masing – masing sensor yang terdapat pada telapak kaki. Grafik tersebut merupakan gambaran dari respon pasien terhadap sensor yang terdapat pada alat. Tujuan dari penelitian ini adalah mampu memberikan satuan standar pada sumbu vertikal dan sumbu horizontal dari grafik. Berdasarkan prinsip kerja dari sensor maka analisa menentukan satuan standar mengacu pada gaya dan luas penampang, dimana sensor tersebut bekerja berdasarkan tekanan. Data penelitian didapatkan dari pasien dengan 2 keadaan yang berbeda, yaitu pasien dengan keadaan normal atau sehat dan pasien yang mengalami gangguan keseimbangan. Data tersebut menghasilkan bentuk grafik yang berbeda – beda, tergantung dari bagaimana respon pasien terhadap sensor selama berdiri diatas alat. Dari data dan pembahasan didapatkan satuan yang tepat untuk sumbu vertikal dan sumbu horizontal dari grafik keluaran sensor pada Posturograph. Sumbu vertikal grafik yaitu besar tekanan yang diberikan pasien terhadap sensor, sedangkan sumbu horizontal adalah rentan waktu pasien ketika berdiri di atas alat. Dapat disimpulkan satuan standar yang dihasilkan berdasarkan prinsip kerja dari sensor yang terdapat pada alat Posturograph. Kata kunci : Posturograph, keseimbangan, vertigo, tekanan Abstract Construction design of Posturograph tool is a research in medical instrumentation field which aim to get low cost value of Posturograph tool. This research had tested in laboratory and obtained result as output signal from each sensor positioned on the bottom of leg. This graph represent an illustration of patient’s response toward tool sensor. The aim of this research are able to give standard unit in vertical and horizontal axis of the graph. Base on work principle of sensor then analysis determine standard unit referred to force and longitudinal width, where sensor work grounded on pressure. Research data gained from patient with two different condition, that is patient with normal condition or healthy and patient who develop equilibrium disturbance. Those data produce vary graphs, depend from how patient’s response toward sensory during standing over the tool. From data and discussion gained precise unit for vertical and horizontal axis of sensor output in Posturograph. Graph vertical axis that is big pressure that given by patient against the sensor, while horizontal axis is time vulnerability of patient when standing over the tool. Can be concluded standard unit that resulted in based on work principle of sensor in Posturograph tool. Keywords : Posturograph, equilibrium, vertigo, pressure
IMPLEMENTASI HIDDEN MARKOV MODELS (HMM) SEBAGAI FILTER UNTUK MEREDUKSINOISE PADA ESOPHAGEAL SPEECH APRILIA FITRIATUL AISYAH
Inovasi Fisika Indonesia Vol 4 No 3 (2015)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.976 KB) | DOI: 10.26740/ifi.v4n3.p%p

Abstract

Abstrak Suara manusia yang digunakan sebagai alat komunikasi verbal terjadi melalui proses pengencangan laring. Sehingga akibat pengencangan laring tersebut, laring bergetar . Adanya tekanan udara dari paru-paru kemudian disempurnakan dengan getaran udara yang berasal dari laring tersebut melalui bagian-bagian yang terdapat pada rongga mulut seperti lidah, gigi, dan bibir. Namun terkadang ada suatu kasus dimana seseorang tidak bisa lagi berbicara (bersuara) normal. Hal tersebut terjadi karena adanya kerusakan pada pita suara. Banyak faktor yang menyebabkan seseorang mengalami kerusakan pita suara, namun yang paling parah disebabkan karena adanya kanker pada pita suara. Apabila seseorang telah terkena kanker pita suara, dan sel kanker telah 80% menutupi glottis maka tindakan terbaik pada kondisi ini yaitu operasi pengangkatan pita suara (laryngectomy). Untuk mengembalikan kemampuan bicara pasien laryngectomy salah satunya dengan esophageal speech (ES). Akan tetapi, terlalu banyak noise pada ES sehingga suara penderita tuna laring hampir tidak bisa dimengerti. Pada penelitian yang bertujuan untuk mereduksi noise ini, penulis menggunakan Hidden Markov Models(HMM) sebagai filter. Sebagai perbandingan, penelitian ini juga menggunakan suara normal. Sehingga penulis dapat membandingkan perbedaan suara normal dan ES baik dari segi sinyal suara, spectrogram, spektrum, dan hasil analisa HMMnya. Hasil akhir yang diperoleh berupa gelombang sinus hubungan antara gain yang bersatuan desibel(dB) dan frekuensi (Hz). Selain itu, juga diperoleh nilai MSE dan SNR. Pada ES diperoleh nilai MSE sebesar 8,2357 dan SNR sebesar 36,0305dB. Kata Kunci :esophageal speech, HMM, MSE, dan SNR Abstract The human voice is used as a means of verbal communication occurs through a process of tightening of the larynx. So as a result of tightening of the larynx, the larynx vibrate. The air pressure from the lungs and then refined by air vibrations emanating from the larynx through the parts contained in the oral cavity such as the tongue, teeth and lips. But sometimes there is a case in which a person can no longer speak (voice) normal. This happens because the damage to the vocal cords. Many factors cause someone damaged vocal cords, but the most severe due to a cancer of the vocal cords. If a person has been exposed to vocal cord cancer, and cancer cells have 80% cover the glottis, the best course of action at this condition is surgical removal of the vocal cords (laryngectomy). To restore the ability to speak one laryngectomy patients with esophageal speech (ES). However, too much noise on the ES so that persons with hearing the sound of the larynx is almost incomprehensible. In a study that aims to reduce this noise, the authors use Hidden Markov Models (HMM) as a filter. As a comparison, this study also use normal voice. So I can compare the differences in a normal voice and ES both in terms of sound signals, spectrogram, spectrum, and the results of the analysis HMM. The final results obtained in the form of a sine wave that the relationship between dimensionless gain decibels (dB) and frequency (Hz). Moreover, it also obtained the value of MSE and SNR. At ES MSE values ​​obtained by 8.2357 and SNR for 36,0305dB. Keyword : esophageal speech, HMM, MSE, and SNR
PERANCANGAN DAN PENERAPAN POSTUROGRAPH SEBAGAI DETEKSI  DINI PADA GANGGUAN KESEIMBANGAN IKSANUDIN SAPUTRO
Inovasi Fisika Indonesia Vol 4 No 3 (2015)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.939 KB) | DOI: 10.26740/ifi.v4n3.p%p

Abstract

Abstrak Perkembangan teknologi instrumentasi yang cukup pesat telah mampu menembus berbagai bidang teknologi, khusunya dalam dunia kedokteran sangat besar sekali, Salah satu alat instrumentasi kedokteran adalah uji keseimbangan (vestibulair) pada seorang pasien yang menderita gangguan vestibulair atau lebih dikenal dengan sebutan vertigo. Penelitian laboraturium ini bertujuan untuk mendiskripsikan hasil uji coba posturograph static mampu bekerja secara signifikan sehingga sinyal-sinyal keseimbangan yang dihasilkan benar–benar menunjukkan gangguan keseimbangan yang diderita pasien vertigo. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini meliputi studi literatur, studi lapangan dan kegiatan eksperimen. Dimana variabel manipulasinya yaitu tegangan dan tekanan, tekanan itu diperoleh dari pasien yang mengijak sensor flexiforce yang terdapat alat posturograph selama selang waktu tertentu, untuk diolah oleh mikrokontroler menjadi data berupa sinyal keluaran dalam bentuk grafik. Alat posturograph ini dapat mendiagnosa pasien yang tidak mengalami gejala vertigo dan pasien yang mengalami gejala vertigo Pasien dapat dikatakan mengalami gejala vertigo jika tekanan telapak kaki pasien berbeda dan terpaut jauh ketika berdiri. Terjadi peningkatan atau penurunan nilai tekanan pada sensor kaki kanan dan kaki kiri. Pasien dapat dikatakan tidak mengalami gejala vertigo mampu berdiri dalam keadaan seimbang diatas alat dengan memberikan tekanan yang sama atau mendekati pada sensor kaki kanan dan kaki kiri. Kata kunci : vertigo, keseimbangan,posturograph, tekanan Abstract Development of instrumentation technology has been able to break in various fields of technology, especially in medical field. One of medical instrument apparatus is test of balance (vestibulair) on patient with vestibulair disruption or generally named by vertigo. This laboratorium research aims to describe result of posturograph static which is able to work properly so that the result of balance signals shows the disruption that suffered by patient of vertigo. Method of research that used is study of literature, field research, and experiment. Variable of manipulation is tension and pressure. The pressure is obtained from patient that step the flexiforce sensor in posturograph at interval time, then the microcontroller processes the data in output of signal in graphic. Posturograph apparatus can diagnose patient without vertigo disruption or patient with vertigo disruption. Patient can be said vertigo when the pressure of foot palms is different when arise. There is increasing or decreasing of foot palms pressure in right side or left side. Patient can be said normal or has no vertigo disruption when they can stand normal in balance on posturograph by giving equal pressure or almost equal in sensor of right side and left side. Keyword: vertigo, balance, posturograph, pressure
Sintesis Nanopartikel Silika Menggunakan Metode Sol-Gel GALUH BUDIHARTI
Inovasi Fisika Indonesia Vol 4 No 3 (2015)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (510.687 KB) | DOI: 10.26740/ifi.v4n3.p%p

Abstract

Abstrak Penelitian ini mensintesis silika menjadi ukuran nanopartikel supaya bahan dapat diaplikasikan pada sela dan pori di ukuran terkecil. Bahan yang digunakan adalah TEOS (Tetraethylorthosilicate) sebagai prekursor, NH3 sebagai katalis dan aquades sebagai pelarut, dengan metode Sol-Gel. Dalam penelitian ini molaritas TEOS dan NH3 sebagai variabel manipulasi, sehingga diharapkan hasil dari penelitian ini, silika berukuran nanopartikel dalam bentuk serbuk yang berwarna putih. Uji karakterisasi menggunakan XRD dan SEM-EDS. Hasil XRD menunjukan silika memiliki fase amorf pada posisi 2θ dalam sampel (a) 2θ = 22°, sampel (b) 2θ = 31°, dan pada sampel (c) 2θ = 22°. Hasil SEM – EDS menunjukan partikel silika pada skala nanometer untuk molaritas TEOS terkecil (34,4 – 67,1 nm), hal tersebut dipengaruhi oleh perbedaan molaritas TEOS yang mempengaruhi waktu ageing. Saat konsentrasi TEOS meningkat, maka hydrolysis dan kondensasi menjadi lebih cepat. Kata kunci : Amorf, Sol-gel, Sintesis, SiO2, nanopartikel Silika gel. Abstract This research is aimed to synthesis silica into nanoparticle size, this material is synthesized into nanoparticle size in order to be applied in smallest space and pore. Material used in this research was TEOS (Tetraethylorthosilicate) as precursor, NH3 as catalist, and aquades as solvent. This research used Sol-Gel method. TEOS and ammonia molarity was used as manipulation. Hopefully, white podwer of nanoparticle silica wil be resulted from this research. Characterization test is using XRD and SEM-EDS. XRD result showed that silica has amorf phase in sample (a) 2θ = 22°, sample (b) 2θ = 31°, and (c) 2θ = 22°. SEM-EDS result showed that silica particle was in nanometer scale for smallest TEOS molarity, it was influenced by TEOS molarity that influenced ageing time. While concentration of TEOS increase, hydrolisis and condensation became faster. Keywords: amorf, sol-gel, synthesis, SiO2, silica gel nanoparticle.
PENERAPAN METODE INTERPOLASI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SUARA ESOFAGUS SURIYANTO
Inovasi Fisika Indonesia Vol 4 No 3 (2015)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.444 KB) | DOI: 10.26740/ifi.v4n3.p%p

Abstract

Abstrak Wicara/bicara merupakan nikmat yang diberikan Tuhan kepada manusia, dipergunakan untuk berkomunikasi dengan sesama bahkan dengan pencipta-Nya. Wicara merupakan gelombang analog longitudinal yang dapat dipandang sebagai sinyal atau sinyal wicara yang berubah lambat terhadap waktu slowly time varying signal dihasilkan oleh benda yang mengalami getaran, pada manusia yakni berasal dari getaran pita suara. Namun demikian, saat seseorang mengalami gangguan pada beberapa organ wicara, maka seseorang tersebut akan mengalami sulit berbicara, termasuk gangguan yang terjadi pada organ laring (pita suara). Kanker laring merupakan pertumbuhan sel-sel yang abnormal secara cepat sehingga penumpukan sel-sel abnormal tersebut akan merusak jaringan normal pada bagian laring (pita suara).Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peningkatan kualitas wicara esofagus dengan menggunakan metode Interpolasi, Penelitian ini akan cenderung banyak dilakukan di dalam laboratorium komputer dengan menggunakan instrumens MATLAB setelah pengumpulan data wicara pasien esofagus di lapangan guna menyelidiki kerusakan dan selanjutnya mencoba memperbaiki kualitas wicara pasien esofagus melalui metode interpolasi. Sehingga didapatkan kualitas wicara pasien esofagus yang lebih meningkat dari suara awal. Pada proses utama didapatkan hasil seperti berikut : 1. Proses pemunculan data sample suara sebagai bahan acuan untuk interpolasi, 2. Proses Analisis hasil Interpolasi sebagai bentuk hasil perubahan suara hasil interpolasi dengan diperoleh data titik suara yang baru diantara data titik sampel suara serta 3. Diperoleh hasil perubahan peningkatan nilai MSE dan SNR sebesar MSE = 18808.83 dan MSE = 78495.83 dan nilai SNR sebesar SNR= 37.693 dan 47.6183. Kata Kunci : Suara esofagus, Interpolasi, MSE dan SNR Abstract Speech is gift from god to man, it use for communication with each other even with the creator. Speech is a longitudinal analog waveform that can be seen as a signal or speech signal is changing slowly with time produced by objects that experience vibration. In humans that is derived from the vibration of vocal cords. However, when someone is impaired in some organs of speech, then someone is going to have difficulty speaking, including disruption of the organ of the larynx (voice box). Laryngeal cancer is a growth of abnormal cells rapidly that accumulation of the abnormal cells will damage normal tissue in the larynx (voice box). The purpose of this study was to describe the speech quality enhancement esophagus by using the interpolation method. This research will tend to be much done in the computer lab using MATLAB Instrumens after collecting patients esophageal speech data in the field to investigate the damage and then try to improve the patient's quality of esophageal speech through interpolation method. So we get patients esophageal speech quality is further improved from the early sound. In the main process is obtained as follows: 1. Appearance process of voice sample data as a reference for the interpolation, 2. Analysis of the results interpolation process as a result of sound changes shape interpolation results with the data obtained new sound point between the data and the voice sample points and 3. The results obtained indicate changes in the value of MSE and SNR improvement of MSE = 18808.83 and MSE = 78495.83 and value ofi SNR i.e = 37.693 and 47.6183. Keywords: Esophageal speech, Interpolation, MSE dan SNR
Implementasi Pemodelan Linear Predictive Coding (LPC) sebagai Filter Untuk Mereduksi Noise pada Esophageal Speech (ES) NITA FITRIANA
Inovasi Fisika Indonesia Vol 4 No 3 (2015)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.754 KB) | DOI: 10.26740/ifi.v4n3.p%p

Abstract

Abstrak Wicara (suara) adalah sebuah sinyal rumit hasil dari beberapa perubahan yang terjadi pada beberapa level yang berbeda dari semantik, bahasa, pengucapan dan akustik. Secara anatomi sinyal wicara pada manusia dihasilkan oleh kerja sama antara paru-paru, laring atau pita suara. Akan tetapi terkadang terdapat suatu kasus dimana seseorang tidak dapat berbicara secara normal dikarenakan terkena kanker laring. Penyakit kanker laring adalah pertumbuhan sel yang tidak normal secara cepat di tenggorokan. Tindakan terbaik untuk menyelamatkan jiwa penderita adalah dengan pengangkatan organ laring secara total (laryngectomy). Untuk mengembalikan kemampuan bicara penderita kanker laring setelah laryngectomy adalah melakukan beberapa terapi, salah satunya esophageal speech (ES). Namun kualitas dari ES tersebut sangat rendah. Dalam penelitian ini, dengan menggunakan metode pemodelan Linear Predicyive Coding (LPC) diharapkan mampu mereduksi noise pada esophageal speech. Dengan menggunakan metode teersebut dihasilkan sinyal suara, spektogram, spektrum dan sinyal setelah diproses menggunakan LPC. Dari proses analisis LPC dihasilkan nilai Mean Square Error (MSE) dan Signal to Noise Ratio (SNR). Nilai SNR yang semakin besar menunjukkan bahwa kualitas pengurang noise yang semakin baik. Sebaliknya jika nilai MSE yang dihasilkan semakin kecil maka semakin baik pula kualitas pengurangan noise pada sinyal suara tersebut. Nilai MSE dan SNR untuk suara normal berturut-turut yaitu 17.4142 dan 70.8952 dB sedangkan untuk ES yaitu 18.4532 dan75.3853 dB. Kata Kunci :Esophageal speech, laryngectomy, Linear Predictive Coding (LPC) Abstract Speech is a complex signal as a result of some transformations that occur in several different levels of semantics, linguistics, articulation and acoustic. In the anatomy of human speech signal is generated by cooperation between the lungs, larynx or pita suaras. But sometimes there is a case where a person can not speak normally due to cancer of the larynx. Laryngeal cancer is abnormal cell growth rapidly in the throat. The best action is to save the lives of patients with total removal of the organ larynx (laryngectomy). To restore the ability to speak laryngeal cancer patients after laryngectomy is doing some therapy, one esophageal speech (ES). But the quality of the ES is very low. In this study, using modeling methods Predicyive Linear Coding (LPC) is expected to reduce noise in esophageal speech. By using teersebut generated sound signals, spectrograms, spectrum and signal after processing using the LPC. From the LPC analysis generated Mean Square Error (MSE) and Signal to Noise Ratio (SNR). SNR greater value indicates that the quality is getting better noise reduction. Conversely, if the value of the smaller MSE produced the better the quality of noise reduction in the noise signal. MSE and SNR values ​​for normal voice row is 17.4142 and 70.8952 dB while for ES is 18.4532 and 75.3853 dB. Keywords: Esophageal speech, laryngectomy, Linear Predictive Coding (LPC)
PEMANFAATAN FLUK PADA STYROFOAM SEBAGAI BAHAN DASAR PEREDAM SUARA DENGAN METODE TABUNG IMPEDANSI MUHAMMAD MUNIR
Inovasi Fisika Indonesia Vol 4 No 3 (2015)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.9 KB) | DOI: 10.26740/ifi.v4n3.p%p

Abstract

Abstrak Terdapat berbagai macam bahan peredam suara yang telah digunakan oleh masyarakat umun, seperti bahan peredam suara dengan bahan dasar sintesis(soft plaster, glass wool, dan lain sebagainya). Namun bahan-bahan peredam suara sintesis ternyata bisa menyebabkan gangguan kesehatan pada pernapasan manusia. Bahkan terdapat peredam suara yang tidak makmsimal meredam suara. Pada penelitian ini digunakan styrofoam sebagai bahan dasar peredam suara alternatif yang tidak memiliki dampak buruk bagi kesehatan dan dapat memaksimalkan bunyi yang diserap dan meminimalkan bunyi yang akan direfleksikan. Styrofoam memiliki tekstur kerapatan rendah yang sesuai dengan karakteristik bahan beredam suara sesuai dengan teori, bahwa semakin rendah kerapatan suatu bahan akan menyebabkan nilai koefisien absorpsi yang semakin tinggi. Styrofoam yang digunakan pada penelitian ini memiliki 12 fluk pada permukaannya dengan diameter yang telah ditentukan. Fluk-fluk ini berfungsi untuk meningkatkan daya serap bahan styrofoam. Kemudian bahan diuji nilai koefisien absorpsi normalnya dengan menggunakan tabung impedansi di Laboraturium Akustik dan Fisika Bangunan Jurusan Fisika FMIPA ITS. Untuk mengetahui kelayakan fluk pada bahan styrofoam sebagai bahan peredam suara alternatif yang dapat digunakan masyarakat umum. Pada penelitian ini diperoleh nilai koefisien absorpsi bahan styrofoam dengan fluk dengan rentan frekuensi 125 Hz sampai 2000 Hz sebesar 0,223 – 0,633. Dengan demikian bahan styrofoam dengan fluk dapat dikatakan layak digunakan sebagai salah satu bahan penyerap bunyi dikarenakan bahan ini tidak mempunyai dampak buruk bagi kesehatan serta dengan harga yang lowcost dan nilai koefisien bahan sudah memenuhi syarat untuk peredam suara sesuai dengan klasifikasi koefisien serap bising (αw) minimal sebesar 0,15. Sehingga fluk pada bahan styrofoam dapat digunakan sebagai peredam suara alternatif karena nilai koefisien absorpsi bunyi normal yang setara bahkan lebih bagus dari nilai koefisien absorpsi bahan peredam lain yang sudah ada. Kata kunci : Styrofoam, koefisien, absorpsi. Abstract There are various sound silencer material had been used by the public, such as synthesis basic material (soft plaster, glass wood, and many more). However, synthesis silencer materials in fact able to cause health disturbances on human respiration. Even there is sound silencer does not maximal can be silencing the sound. In this research used Styrofoam as alternative basic of sound silencer material it have no bad impact on healthy and be able to maximize sound absorption and minimize reflected sound. Styrofoam have low density texture conform with sound silencer material characteristic theory, lower density of material will result in higher absorpsi coefficient value. Styrofoam that used in this research has 12 fluxes over the surface with determined diameter. These fluxes functioned to increase Styrofoam absorb material. Then material tested its normal absorpsi coefficient value by using impedance tube in Acoustic and Construction Physic Laboratory Majoring Physic FMIPA ITS. To recognize the flux feasibility on Styrofoam material as alternative sound silencer material that can be used by the public. In this research gain absorpsi coefficient value with flux by frequency vulnerability 125 Hz to 2000 Hz as 0,223-0,633. Thus flux Styrofoam material can be said feasible used as one of sound absorption material due to it does not have bad impact for healthy as well as low cost and coefficient value of material already eligible to sound silencer appropriate with noise absorption coefficient (αw) minimal as 0,15. Afterward flux on the Styrofoam material can be used as alternative sound silencer cause normal sound absorption coefficient value is equal or even better than another material silencer absorption coefficient value that exist. Keywords : Styrofoam, absorption, coefficient
PERANCANGAN ALAT UKUR KECEPATAN MENGGUNAKAN SENSOR ULTRASONIK DAN PRINSIP EFEK DOPPLER NAJIBUDDIN HABIBI
Inovasi Fisika Indonesia Vol 4 No 3 (2015)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (760.171 KB) | DOI: 10.26740/ifi.v4n3.p%p

Abstract

Abstrak Penelitian laboratorium ini bertujuan untuk merancang alat ukur kecepatan menggunakan prinsip Efek Doppler yang diperoleh dari pengukuran perubahan frekuensi. Penelitian ini terdiri dari sistem mekanik dan sistem elektronik. Sistem elektronik meliputi rangkaian ultrasonik transmitter menggunakan IC NE555 yang menghasilkan output sinyal frekuensi sebesar ± 40 kHz dan rangkaian ultrasonik reciever akan menerima gelombang ultrasonik yang dikuatkan menggunakan OP-AMP TL081 dan diproses oleh mikrokontroler ATMega328. Sistem mekanik terdiri atas mobil-mobilan sebagai pemantul, lintasan mobil, dan dudukan sensor. Pengambilan data dilakukan dengan beberapa perubahan variabel diantaranya perubahan nilai tegangan dari 7 – 9,7 Volt dan jarak antar photogate 30 cm, 50 cm dan 70 cm sehingga didapatkan error terbesar berturut-turut yaitu 5,76%, 6,54% dan 12,26%. Hasil kesalahan tersebut diperoleh dari perbandingan alat pengukuran dengan Pasco Timer. Gerak motor pada sistem ini diasumsikan bergerak secara GLB, karena pembahasan mengenai teori efek dopler hanya berlaku pada sistem yang bergerak lurus beraturan. Percobaan ini masih kurang maksimal dikarenakan sensor ultrasonik bersifat fluktuatif adapun faktor yang mempengaruhi antara lain yaitu suhu, kelembaban dan gaya gesek udara serta sensor ultrasonik juga memiliki pancaran gelombang yang menyebar sehingga perlu dilakukan pemfokusan antara transmitter dan reciever agar dapat meningkatkan akurasi data dalam pengukuran. Kata kunci : Efek Doppler, Sensor Ultrasonik, Kecepatan, Mikrokontroler. Abstract This laboratory study aimed to design a device based on Doppler Effect which use the change in frequency for measuring speed. This study consist of mechanical systems and electronic systems. Electronic systems include an ultrasonic transmitter circuit of IC NE555 which produces the output signal of frequency ± 40 kHz and ultrasonic receiver circuit will receive ultrasonic waves amplified using OP-AMP TL081 and processed by a microcontroller ATmega328. Mechanical system consist of cars as a reflector, track car, and sensor holder. Data collection was performed with a few changes including changes in the value of the variable voltage from 7 to 9,7 Volt and the distance between the photogate 30 cm, 50 cm and 70 cm so we get the most consecutive error is 5,76%, 6,54% and 12, 26%. The error results obtained from the comparison tool measurement with Timer Pasco. Movement of the motor in the system is assumed to move in uniform motion, because the discussion about theory of the Doppler Effect applies only to systems that moving uniformly. This experiment is not yet has maximum result because the ultrasonic sensor fluctuates as effect of temperature, humidity and air friction and ultrasonic sensors also have a wave beam that spreads so aligning the transmitter and reciever to increase data accuracy in the measurement is necessary. Keywords: Doppler Effect, Ultrasonic Sensors, Speed, Microcontroller.
Penentuan percepatan gravitasi bumi lokal dengan Bantuan sistem pegas-massa dan sensor ultrasonik KARTIKA WIDYANINGRUM
Inovasi Fisika Indonesia Vol 4 No 3 (2015)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.685 KB) | DOI: 10.26740/ifi.v4n3.p%p

Abstract

Abstrak Penelitian skripsi ini bertujuan untuk menentukan percepatan gravitasi bumi lokal dengan bantuan osilasi sistem pegas-massa vertikal yang dimonitor oleh sensor ultrasonik SRF05 berbasis mikrokontroler. Seri percobaan osilasi di Lab Fisika Eksperimen, Gedung C2 lantai 3, Jurusan Fisika dilakukan melalui variasi empat pegas yang berbeda karakteristik dan tiga massa beban. Percepatan gravitasi bumi diperoleh melalui persamaan sederhana yang menghubungkan antara nilai percepatan gravitasi bumi dan periode osilasi yang ditentukan melalui dua cara, yaitu perhitungan teoretik dan pengukuran langsung dengan sensor SRF05. Hasil-hasil percobaan menunjukkan bahwa nilai percepatan gravitasi bumi lokal di Lab Fisika Eksperimen menurut sensor SRF05 adalah 9,71±0,07 m/s2, tidak tergantung pada jenis pegas dan massa beban, mendekati nilai referensi 9,78 m/s2 yang berlaku di daerah dekat ekuator. Konsistensi dan akurasi temuan penelitian ini didukung oleh nilai percepatan gravitasi bumi lokal menurut PASCO model ME-9210A sebesar 9,63±0,23 m/s2 dan menurut estimasi dengan mempertimbangkan massa pegas dalam dinamika osilasi sistem pegas-massa sebesar 9,66±0,03 m/s2. Standar deviasi yang cukup tinggi dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat presisi pengukuran periode osilasi dengan sensor SRF05 masih relatif rendah. Kata Kunci :gravitasi bumi lokal, osilasi sistem pegas-massa, sensor SRF05 Abstract This research is aimed to determine local gravitational acceleration using vertical mass-spring oscillation monitored by a microcontroller-based SRF05 ultrasonic censor. A series of laboratory experiments were performed by varying types of spring and masses of external load. Gravitational acceleretation is obtained from a simple equation, relating local gravity to a period of oscillation, determined using theoretical consideration and direct measurements with the SRF05 censor. The results for all parameters considered show that gravitational acceleration in Experimental Physics Lab, located at Building C2, 3rd floor, Physics Department is 9.71±0.07m/s2, independent of spring type and load mass usedand close to the reference value 9.78 m/s2 in regions nearby the equator. Consistency and accuracy of the primary finding are then supported by measurements using PASCO type ME-9210A that give 9.63±0.23m/s2 and theoretical estimates considering mass of spring that give 9.66±0.03m/s2. A relatively high value of standar deviation quoted in the research finding indicates that level of data precision in the measurements of oscillation period using the SRF05 censor needs to be improved for future work. Keywords : gravitational acceleration, mass-spring oscillation, SRF05 censor
PENGARUH VARIASI TiO2 DALAM KOMPOSIT PANi-TiO2/CAT SEBAGAI PELAPIS ANTI KOROSI PADA BAJA KARBON ASTM A36 VITA RESTU MUZKANTRI
Inovasi Fisika Indonesia Vol 4 No 3 (2015)
Publisher : Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.704 KB) | DOI: 10.26740/ifi.v4n3.p%p

Abstract

Abstrak Baja karbon rendah ASTM A36 merupakan logam yang banyak digunakan sebagai bahan pembuatan badan kapal. Baja tipe ini mudah terkorosi karena lingkungan air laut, sehingga perlu dikaji bahan pelapis yang dapat digunakan untuk mengurangi korosinya. Salah satu bahan pelapisnya adalah komposit, dimana di dalam penelitian ini menggunakan komposit PANi/TiO2. Penelitian ini fokus pada pengaruh variasi TiO2 terhadap laju korosi. Polianilin yang digunakan disintesis dengan metode oksidasi kimia sedangkan TiO2 menggunakan TiO2 berfase anatase. Pembuatan nano kompositnya menggunakan metode Mechanical Mixing. Variasi persen berat TiO2 yang digunakan adalah 10%, 15%, dan 20% wt. Serbuk polianilin, TiO2 dan nano komposit PANi/TiO2 dikarakterisasi menggunakan SEM, FTIR dan XRD. Laju korosi dapat diketahui dengan uji potensiostat. Penurunan laju korosi paling optimal diperoleh pada pelapis PANi/TiO2 dengan komposisi TiO2 15% yaitu sebesar 0,0015406 mm/tahun. Kata kunci : korosi, dry mixing, milling, nanokomposit PANi/TiO2 Abstract Low carbon steel ASTM A36 is a metal that is widely used as materials for the hull. This type of steel is corroded due to a seawater environment, so it is necessary to study the coating material that can be used to reduce corrosion. One of the upholstery material is a composite, which in this research using a composite PANi / TiO2. This study focuses on the effect of TiO2 variation on the rate of corrosion. Used polyaniline synthesized by chemical oxidation method while phased anatase TiO2 powder. Manufacture of nano composite using the Mechanical Mixing method. Variations weight percent of TiO2 used was 10%, 15%, and 20% wt. Polyaniline powder, TiO2 and nano composites PANi/TiO2 were characterized using SEM, FTIR and XRD. The corrosion rate can be determined by test potentiostat. A decrease in the most optimal corrosion rate obtained on the coating PANi/TiO2 with 15% TiO2 composition that is equal to 0.0015406 mm / year. Keywords: corrosion, dry mixing, milling, nanocomposite PANi / TiO2

Page 9 of 42 | Total Record : 415