cover
Contact Name
Agung Kurniawan
Contact Email
agung09jaya@gmail.com
Phone
+6285377803300
Journal Mail Official
jsp_proditari@fkip.unila.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No.1 Bandar Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
Jurnal Seni dan Pembelajaran
Published by Universitas Lampung
ISSN : -     EISSN : 27152138     DOI : -
SP is a journal containing the results of research/non-research studies related to arts, including fine arts, performing arts, the arts of film, and also about arts education. JSP is a collection of research, literal study, performing art review, art studies, and critical study in Indonesia. JSP is published twice a year in April and October by the Dance Education Study Program in Faculty of Teacher Training and Education of Lampung University (UNILA). The journal welcomes articles from a wide range of theoretical and methodological approaches to research, and encourages submissions from the broader fields of education and the arts that are concerned with learning through art and creative education.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Seni Dan Pembelajaran" : 10 Documents clear
Proses Pembelajaran Gerak Tari Sigeh Pengunten Pada Siswa Kelas 5 SDN Mandah Lampung Selatan Wahyu Eka Savitri; i wayan musika; agung kurnniawan; hasyimkan hasyimkan
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Seni Dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.194 KB)

Abstract

This research was aimed to describe the the process and learning outcomes art of dance by using the theory of constructivism and role play model. This research was conducted at SDN Mandah Lampung Selatan 2017/2018 using types of research qualitative descriptive. Sources of data obtained in this study were 21 female students who formed 3 groups. Techniques used to collect data are literacy study, interview observation, documentation, data analysis, practice test and non test. The result of learning of dance sigeh dance movement by using role playing model is given through three aspects: wiraga, wirama, wirasa, beside that there is also assessment about student learning activity at every meeting. The result of learning process of dance sigeh dance movement using role model on sigeh dance has good criteria. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil pada pembelajaran seni tari dengan menggunakan teori konstruktivisme dan model bermain peran. Penelitian ini dilakukan di SDN Mandah Lampung Selatan 2017/2018 dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 21 siswi yang terbentuk 3 kelompok. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah studi literartur, observasi wawancara, dokumentasi,analisis data, tes praktik dan non tes. Hasil pembelajaran ragam gerak tari sigeh pengunten dengan menggunakan model bermain peran diberikan melalui tiga aspek yaitu wiraga , wirama, wirasa, selain itu juga terdapat penilaian tentang aktivitas belajar siswa pada setiap pertemuan. Hasil proses pembelajaran ragam gerak tari sigeh pengunten menggunakan model bermain peran pada tes tari sigeh pengunten memiliki kriteria baik.Kata kunci: Bermain Peran, Pembelajaran Seni, Sigeh Pengunten
Pelatihan Tari Kreasi Lampung Dengan Konsep Koreografi Di Sanggar Gardancestory Bandarlampung Qodri Febriansyah; Susi Wendhaningsih; Hasyimkan Hasyimkan; Riyan Hidayatullah
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Seni Dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (30.81 KB)

Abstract

The aim of this study was to describe the process and the result of Lampung creation dance with the concept of choreography in Gardancestory gallery Bandarlampung. The problem of this research was how the process and the result of Lampung creation dance are. There are some variety of motion which given by the trainer, they are nyiau bias, injak tai manuk, melayang, timbangan. The process of Lampung creation dance using concept of choreography started by using audiovisual step, in this step the trainer showed a video contains creation dance to the student. In exploring step, the trainer instantiated the motion of traditional dance to be created or developed. In improving and forming step, the score was taken. The result of Lampung creation dance with choreography concept shows that the students can produce motion quality with good criteria.Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil pelatihan tari kreasi Lampung dengan konsep koreografi di sanggar Gardancestory Bandarlampung. Rumusan masalahnya yakni, bagaimana proses dan hasil pelatihan tari kreasi Lampung. Ada beberapa ragam gerak yang di berikan oleh pelatih yaitu nyiau bias, injak tai manuk, melayang, timbangan. Proses pelatihan tari kreasi Lampung dengan konsep koreografi dimulai menggunakan tahap audio visual, pada tahap ini pelatih memberikan tayangan video tari kreasi kepada peserta didik, tahap eksplorasi pada tahap ini pelatih memberikan contoh gerak tari tradisi untuk dikreasikan atau dikembangkan, untuk tahap improvisasi dan tahap pembentukan dilakukan pengambilan nilai tes praktik. Hasil pelatihan tari kreasi Lampung dengan konsep koreografi menunjukan bahwa peserta didik dapat menghasilkan kualitas gerak dengan kriteria baik.Kata Kunci: koreografi, pelatihan, sanggar, tari.
Pembelajaran Tari Melinting Mengggunakan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Di SMP Negeri 1 Trimurjo Resti Pamuji Ningsih; I Wayan Mustika; Susi Wendhaningsih
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Seni Dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (63.087 KB)

Abstract

The problem in this research is how the process and the result of learning melinting dance used cooperative learning model of jigsaw type in Junior High School 1 Trimurjo. This research aims to describe the process and the result of learning melinting dance using cooperative learning model of jigsaw type in Junior High School 1 Trimurjo. The method used in this research is descriptive qualitative method. Data collection techniques used are observation, interviews, documentation, practice test, and non test. Based on data analysis techniques, the avarage value of learning process using cooperative learning model of jigsaw type in Junior High School 1 Trimurjo in the first to fifth meeting reached 87 is excellent category. The avarage value of the dance melinting learning in Junior High School 1 Trimurjo at the sixth until tenth meeting based on all aspects of wiraga, wirama, and wirasa reaching 82 is good category.Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakan proses dan hasil pembelajaran tari melinting menggunakan model cooperative learning tipe jigsaw di SMP Negeri 1 Trimurjo. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan proses dan hasil pembelajaran tari melinting menggunakan model cooperative learning tipe jigsaw di SMP Negeri 1 Trimurjo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data meggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, tes praktik, dan non tes. Berdasarkan teknik analisis data, nilai rata-rata proses pembelajaran menggunakan model cooperative learning tipe jigsaw di SMP Negeri 1 Trimurjo pertemuan pertama sampai kelima mencapai 87 termasuk kategori baik sekali. Nilai rata-rata pembelajaran tari melinting di SMP Negeri 1 Trimurjo pertemuan keenam sampai kesepuluh berdasarkan semua aspek wiraga, wirama, dan wirasa mencapai 82 termasuk kategori baik.Kata kunci : Jigsaw, Pembelajaran, Tari Melinting
Pemanasan Yoga Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pembelajaran Tari Kreasi Di SMP N 2 Way Tenong Lia Pratiwi; Agung Kurniawan; Riyan Hidayatullah
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Seni Dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.432 KB)

Abstract

This research discussed ratu bukit pesagi dance learning process in the extracurricular activities at SMP N 2 Way Tenong. This research used a theory from Peaget and Van Graselfeld that was contructivism theory with qualitative research that described the learning process and the benefit of yoga. The instruments of this research used observation, questionnaire and interviews. The data were collected by observation, interview and documentation. Data analysis was done by reducting the data, presenting the data and drawing conclusion.The result of this research showed that the implementation of the learning process have not administered optimally since one of the components of learning implementation that was learning planning was not done structurally in accordance with the provisions or the standard of the process of learning implementation.Penelitian ini mengkaji tentang proses pembelajaran tari ratu bukit pesagi dalam kegiatan ekstrakurikuler tari di SMP N 2 Way Tenong. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan mendeskripsikan proses pembalajaran tari. Instrumen penelitian meliputi panduan observasi dan wawancara. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dengan melakukan reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran belum berjalan maksimal, karena dari komponen pelaksanaan pembelajaran tidak dilakukan perencanaan pembelajaran secara terstruktur sesuai dengan ketentun atau standar proses pelaksanaan pembelajaran dan manfaat dari pemanasan yoga dapat dirasakan oleh siswa baik dalam pembelajaran maupun kehidupan sehari-hari.Kata kunci: Ekstrakurikuler, Proses, Tari Kreasi
Penciptaan Karya Tari Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Di Sanggar Gardancestory Bandarlampung aryusma suhada; Susi Wenhdaningsih; Hasyimkan hasyimkan; Riyan Hidayatullah
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Seni Dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (26.646 KB)

Abstract

The study aimed to describe the use of cooperative learning model in the creation of dance work at Gardancestory Studio Bandarlampung. The formulation of the problem is, how the steps of model cooperative learning in the creation of works of dance. The use of cooperative learning begins with the delivery of learning objectives, the delivery of materials in the form of the basic motion of dance tradition Lampung, learners do exploration and improvisation of motion materials, learners teach the movement of exploration results to all colleagues, then learners enter into the formation stage of the series of motion, the composition of dance, the union with the accompaniment of music, and make improvements of motion and wirasa techniques in the work of dance that has been formed, the last is the evaluation between teachers and learners. Learning the creation of dance works using this cooperative model belongs to the good category, where learners experience improvement in results from all aspects of the first meeting to the seventh meeting.Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan model pembelajaraan kooperatif dalam penciptaan karya tari di sanggar Gardancestory Bandarlampung. Rumusan masalahnya yakni, bagaimanakah langkah-langkah model pembelajaraan kooperatif dalam penciptaan karya tari. Penggunaan pembelajaran kooperatif dimulai dari penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi berupa ragam gerak dasar tari tradisi Lampung, peserta didik melakukan tahap eksplorasi dan improvisasi materi gerak, peserta didik mengajarkan gerak hasil eksplorasi kepada seluruh rekannya, selanjutnya peserta didik masuk kedalam tahap pembentukan rangkaian gerak, membentuk komposisi tari, penyatuan dengan iringan musik, serta melakukan pembenahan teknik gerak dan wirasa dalam karya tari yang telah terbentuk, yang terakhir yaitu melakukan evaluasi antara pengajar dan peserta didik. Pembelajaran penciptaan karya tari menggunakan model kooperatif ini termasuk ke dalam kategori baik, dimana peserta didik mengalami peningkatan hasil diseluruh aspek dari pertemuan pertama hingga pertemuan ketujuh.Kata Kunci: Kooperatif, Penciptaan, Tari.
Pembelajaran Mupadun Menggunakan Model Cooperative Buss Groups Di SMA Yadika Bandar Lampung Aris Munandar
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Seni Dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.058 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pembelajaran tari mupadun menggunakan model pembelajaran cooperative buss groups pada kegiatan ekstrakulikuler di SMA Yadika Bandar Lampung. Sumber data dalam penelitian ini adalah 12 siswa. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan untuk mengamati objek penelitian adalah lembar pengamatan model kooperatif tipe buss groups, dengan melakukan pengamatan proses belajar siswa kemudian dianalisis menggunakan aspek TANDUR untuk merumuskan hasil pembelajaran. Panduan pelaksanaan model kooperatif tipe buss groups dengan aspek TANDUR memperoleh hasil pembelajaran pada masing-masing aspeknya, pertama yaitu Tumbuhkan, pada tahap ini siswa mendapat nilai 100, Alami siswa memperoleh nilai 93, Namai rata-rata siswa memperoleh nilai 87, Demonstrasikan siswa memperoleh nilai 87, Ulangi siswa mendapat nilai 87 dan Rayakan siswa mendapat nilai 83.This study aims to describe the learning of mupadun dance using cooperative buss groups learning model at extracurricular activities in Yadikas Senior High School. Sources of data in this study were 12 students. Data collection techniques used in this research are observation, interview, and documentation, The instrument used to observe the object of research is the observation sheet of the application of cooperative model of buss groups, by observing the students learning process and student activity and practice test to see the student's learning result, then perform the analysis by using TANDUR aspect to formulate the learning result. Guidance for the implementation of cooperative model of buss groups type with TANDUR aspect to get learning outcomes in each aspect, first is Tumbuhkan, at this stage the students get average value 100, the average Alami of students get 93, the average Namai students score 87, Demonstrasikan average student get value 87, in Ulangi average student get value 87 and in Rayakan average students got a score of 83.Keywords: cooperative, buss groups, mupadun dance.
Pembelajaran Tari Sigeh Penguten Menggunakan Strategi Joyful Learning Berbantu Dengan Humor Pada Kelas VIII di SMP Xaverius Pringsewu Agata Shintia; Susi Wendhaningsih; Agung Kurniawan; I Wayan Mustika
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Seni Dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.057 KB)

Abstract

The foccuss in tresearch is how the proccess and the result after the Sigegh Penguten teahcing learning through joyful learning included humorous material for eighth grade students at Xaverius Pringsewu Junior High School. Behaviouristic theory was implemented in this research. Furthermore, qualitative descriptive was implemented as a design in tihs research. The population of this research was eighth grade of junior high school students, where as five of them were chosen as the sample, and art teacher. The instruments were observation, interview, documentation, and practice test. the data were analyzed through data reduction. Serving the data, and drawing conclussion. The implementation of Joyful learning combining with the humorous strategy proves that this strategy could be trigerred by a humorous poetry or funny video which give a stimulation of fun lerning to students. While, in the teaching leanring process of Sigegh Penguten, there were eight meeting of the implementation and most of the students achieved good as the criterion.Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana proses dan hasil pembelajaran tari sigeh penguten menggunakan strategi joyful learning berbantu dengan humor pada kelas VIII di SMP Xaverius Pringsewu. Teori yang digunakan adalah teori behavioristik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah 5 siswa dan guru seni budaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes praktik. Analisis data penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Strategi pembelajaran joyful learning berbantu dengan humor adalah strategi yang dapat diciptakan menggunakan pantun jenaka, atau video lucu yang melibatkan guru untuk memberikan rangsangan yang menyenangkan dalam pembelajaran. Pada proses pembelajaran tari sigeh penguten dilaksanakan selama delapan kali pertemuan menunjukan bahwa rata-rata penilaian mendapat kriteria baik.Kata kunci: Joyful Learning, Pembelajaran, Sigeh Penguten.
PEMBELAJARAN SENI BUDAYA PADA MATERI SENI TARI DI SMA NEGERI 11 BANDARLAMPUNG Sayu made Leni Listya Yani; Riyan Hidayatullah; Agung Kurniawan
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Seni Dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.218 KB)

Abstract

This research was aimed to describe the learning process and dance outcomes in the art and cultural learning at SMA N 11 Bandar Lampung. The method used was qualitative descriptive method that described the dance learning process and the students outcomes. The instruments of this research were observation guides and written test. The data were collected by using observation, interview, and documentation. The data were analyzed by data reduction, data representation and conclusion. The data resources of this research were dance learning process, students outcomes, interview and documentation. The result of the learning process showed sufficient indicator, the learning implementation was done structurally that included learning planning, learning implementation and evaluation. The students outcomes showed the students were able to understand the material fairly well in which many students could achieve the minimum achievement score that was 73 on the cognitive and affective aspects.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran dan hasil belajar seni tari dalam pembelajaran seni budaya di SMAN 11 Bandarlampung. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif dengan mendeskripsikan proses pembalajaran seni tari dan hasil belajar siswa. Instrumen penelitian meliputi panduan observasi dan soal tes tertulis. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi. Analisis data dengan melakukan reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Sumber data meliputi proses pembelajaran seni tari, hasil belajar siswa, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian proses pembelajaran menunjukan indikator cukup, pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan terstruktur, yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi belajar. Hasil belajar siswa menunjukan bahwa siswa mampu memahami materi dengan cukup baik dengan rata-rata nilai siswa dapat memenuhi KKM 73 yaitu pada ranah kognitif dan afektif.Kata kunci: hasil belajar, pembelajaran, seni tari
Pembelajaran Tari Bedana Olok Gading Pada Kegiatan Ekstrakurikuler Di SMP Negeri 2 Merbau Mataram Lampung Selatan Muhammad Jumadi Zopi; Riyan Hidayatullah; Agung Kurniawan
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Seni Dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.419 KB)

Abstract

The aims of this research is to describe how the learning of bedana olok gading dance on extracurricular activities expecially in State Junior High School 2 Merbau Mataram South Lampung seen from learning strategy, stages applied, and students learning activities. The method applied in this research is descriptive qualitative. Data sources include art teacher, dance trainer, and eight sudent who follow the dance artistry. Data were obtained by using observation, interview, and documentation, and nontest assessment. The result of this study indicate that the strategies implemented by trainers in learning activities tend not to be the same in every meeting. The more dominant learning stage applied by trainer is the instructional stage where the trainers is more capable to delivering the subject. While the student learning activities during six meeting earned the criteria of exelent value.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagimana kegiatan pembelajaran tari bedana olok gading pada kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 2 Merbau Mataram Lampung Selatan dilihat dari strategi pembelajaran, tahapan kegiatan pembelajaran, dan aktivitas belajar siswa. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data mencakup guru seni budaya, pelatih tari, dan delapan siswa yang men gikuti ekstrakurikuler seni tari. Data diperoleh dengan menggunakan teknik observasi, dokumentasi, wawancara, dan penilaian non tes. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang diterapkan pelatih dalam kegiatan pembelajaran tari bedana olok gading cenderung tidak sama dalam setiap pertemuan. Tahapan pembelajaran yang lebih dominan diterapkan pelatih adalah tahapan instruksional dimana pelatih lebih cakap dalam menyampaikan materi pelajaran. Sedangkan aktivitas belajar siswa selama enam kali pertemuan memperoleh kriteria sangat baik.Kata kunci: Ekstrakurikuler, Pembelajaran, Tari bedana olok gading
Pembelajaran Tari Muli Siger Menggunakan Media Audio Visual di SMA Negeri 1 Sukoharjo Andika Primartati; Agung Kurniawan; I Wayan Mustika; Susi Wendhaningsih
Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Seni Dan Pembelajaran
Publisher : Jurnal Seni dan Pembelajaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.392 KB)

Abstract

The foccuss in this research is how the proccess is and the result after the Muli Sigegh teahcing learning through audio visual for eleventh grade students at SMAN 1 Sukoharjo. Constructivism theory was implemented in this research. Furthermore, qualitative descriptive was implemented as a design in tihs research. The population of this research was eleventh grade of senior high school students; where as five of students were chosen as the sample, and art teacher. The instruments were observation, documentation and interviewing the art teacher. The data were analyzed through data reduction. Serving the data, and drawing conclussion. The teaching leanring process of Muli Sigegh using audio visual, there were eight meeting of the implementation and most of the students could follow the teaching learning process well and also they got 76.28 as the average scores of the students.Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana proses pembelajaran tari muli siger menggunakan media audio visual. Teori yang digunakan adalah teori konstruktivisme. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang diperoleh adalah siswa kelas XI IPS 4 yang berjumlah 5 siswa dan guru seni budaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi, dan wawancara yang dilakukan pada guru seni budaya. Analisis data penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pada proses pembelajaran dilaksanakan selama delapan kali pertemuan, hasil yang diperoleh adalah siswa mampu mengikuti proses pembelajaran dan mendapatkan kriteria baik yaitu dengan skor 76,28 dan didukung media audio visual untuk tercapainya proses latihan yang baik dan maksimal.Kata kunci : Media Audio Visual, Pembelajaran, Tari Muli Siger.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2018 2018


Filter By Issues
All Issue Vol 13, No 3 (2025): Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 13, No 2 (2025): Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 12, No 4 (2024): Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 12, No 3 (2024): Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 12, No 1 (2024): Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 11, No 4 (2023): Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 11, No 3 (2023): Junal Seni dan Pembelajaran Vol 11, No 2 (2023): Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 11, No 1 (2023): Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 10, No 4 (2022): Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 10, No 3 (2022): Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 10, No 2 (2022): Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 10, No 1 (2022): Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 9, No 2 (2021): Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 9, No 1 (2021): Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 8, No 4 (2020): Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 8, No 3 (2020): Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 8, No 2 (2020): Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 7, No 4 (2019): Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 7, No 3 (2019): Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 7, No 2 (2019): Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 7, No 1 (2019): Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 6, No 4 (2018): Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 6, No 3 (2018): Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 6, No 2 (2018): Jurnal Seni Dan Pembelajaran Vol 6, No 1 (2018): Jurnal Seni Dan Pembelajaran Vol 5, No 2 (2017): Jurnal Seni Dan Pembelajaran Vol 5, No 1 (2017): Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 4, No 2 (2016): Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 4, No 1 (2016): jurnal seni dan pembelajaran Vol 3, No 5 (2015): Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 3, No 4 (2015): Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 3, No 3 (2015): Jurnal Seni dan Pembelajaran Vol 3, No 2 (2015): jurnal seni dan pembelajaran Vol 3, No 1 (2015): jurnal seni dan pembelajaran Vol 2, No 3 (2014): jurnal seni dan pembelajaran Vol 2, No 2 (2014): jurnal seni dan pembelajaran Vol 2, No 1 (2014): jurnal seni dan pembelajaran Vol 1, No 4 (2013): jurnal seni dan pembelajaran Vol 1, No 3 (2013): jurnal seni dan pembelajaran Vol 1, No 2 (2013): jurnal seni dan pembelajaran Vol 1, No 1 (2013): jurnal seni dan pembelajaran More Issue