cover
Contact Name
Prof. Widiatmaka
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jtl_soilipb@yahoo.com
Editorial Address
Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Jl. Meranti Wing 12 Lt 4, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan (Journal of Soil Science and Environment)
ISSN : 14107333     EISSN : 25492853     DOI : -
Core Subject : Agriculture, Social,
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan merupakan media yang menyajikan artikel mengenai hasil penelitian dan telaah perkembangan mutakhir dalam bidang ilmu tanah, air, dan ilmu lingkungan sebagai bahan kajian utama.
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 24 No 2 (2022): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan" : 11 Documents clear
Aplikasi Kombinasi Biochar dan Pupuk Hayati pada Tanaman Jagung di Lahan Kering Kabupaten Pandeglang: Application of Biochar and Biofertilizer Combination on Corn in Up Land Pandeglang Regency Dhanti Hanifa Muslimah; Rahayu Widyastuti; Gunawan Djajakirana
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 24 No 2 (2022): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitl.24.2.47-52

Abstract

Biochar merupakan bahan alternatif pembenah tanah dari pemanfaatan limbah biomassa berpotensi sebagai bagian dari upaya rehabilitasi lahan terdegradasi, khususnya lahan kering. Biochar juga berfungsi sebagai habitat mikrob tanah yang berperan penting dalam ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Pemanfaatan pupuk hayati di bidang pertanian merupakan bagian dari dukungan terhadap pertanian berkelanjutan karena bersifat ramah lingkungan. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh aplikasi kombinasi biochar dan pupuk hayati terhadap sifat kimia dan biologi tanah serta pertumbuhan dan hasil tanaman jagung di lahan kering Kabupaten Pandeglang. Percobaan ini merupakan percobaan faktorial dua faktor yang ditempatkan dalam rancangan acak lengkap. Faktor pertama adalah biochar dengan 3 taraf (0; 2.5; 5 ton ha-1) dan faktor kedua adalah kombinasi pupuk hayati cair (PHC) dengan pupuk NPK terdiri atas 5 macam (100% PHC, 100% NPK, 25% PHC + 75% NPK, 50% PHC + 50% NPK, dan 75% PHC + 25%NPK). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 45 satuan unit percobaan. Hasil penelitian ini menunjukkan aplikasi biochar dosis 5 ton ha-1 (B2) nyata meningkatkan K-tersedia dalam tanah dan tinggi tanaman. Kombinasi pemupukan 75% pupuk hayati cair dan 25% pupuk NPK (P4) nyata meningkatkan jumlah populasi bakteri penambat N2 dan bakteri selulolitik. Kombinasi biochar dosis 2 dengan 100% pupuk NPK (B2P1) merupakan kombinasi perlakuan yang paling baik dalam memperbaiki status unsur hara tanah. Di sisi lain, kombinasi aplikasi biochar dosis 1 dengan pemupukan pupuk hayati cair dan pupuk NPK konsentrasi 50:50 (B1P3) memiliki peluang untuk mendukung pertumbuhan dan hasil tanaman jagung.
Efektivitas Pupuk Hayati Cair pada Tanaman Padi Sawah (Oryza Sativa) Serta Analisis Usaha Taninya: The Effectiveness of Liquid Bio-Fertilizer on Rice Plants (Oryza sativa) and the Analysis of Farming Business Fahrizal Hazra; Dwi Andreas Santosa
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 24 No 2 (2022): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitl.24.2.39-46

Abstract

Petani di Indonesia mulai memahami pentingnya pupuk hayati dengan standar kualitas dan efektivitas yang dipersyaratkan oleh Kementerian Pertanian RI. Sehingga banyak pupuk hayati yang beredar di pasaran perlu dilakukan penelitian untuk menguji kualitas dan efektivitasnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji kualitas dan efektivitas, serta analisis usahatani pupuk hayati cair pada padi sawah (Oriza sativa). Perlakuan disusun dalam 5 taraf pemupukan yaitu: tanpa pemupukan atau kontrol (P0), 1,00 dosis NPK (P1), 1,00 dosis NPK + 1,00 dosis pupuk hayati (P2), 0,75 dosis NPK + 1,00 dosis pupuk hayati (P3), 0,50 dosis NPK + 1,00 dosis pupuk hayati (P4). Percobaan dilakukan dengan 4 ulangan sehingga terdapat 20 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan merupakan sebidang tanah dengan luas 25 m2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji mutu memenuhi kriteria Permentan No. 1 Tahun 2019, serta penerapan pupuk hayati di lapangan secara umum menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman padi sawah yang sama dengan pembanding, dan lebih baik dari perlakuan kontrol. Perlakuan 0,75 dosis NPK + 1,00 dosis pupuk hayati merupakan perlakuan yang paling efektif dan menguntungkan secara agronomis dengan nilai RAE 100%, dan secara ekonomis dengan nilai R/C 1,83.
Kelimpahan dan Keanekaragaman Collembola dan Hubungannya dengan Tingkat Kesuburan Tanah Lahan Percontohan Reklamasi Tambang Timah Desa Bukit Layang, Bangka: Collembola Abundance and Diversity and Its Correlation With Soil Fertility Status of Tin Mine Pilot Reclamation Project Bukit Layang Village, Bangka Frista Chairunnisa; Riko Irwanto; Rion Apriyadi
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 24 No 2 (2022): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitl.24.2.103-109

Abstract

Bangka Island is the largest tin producer in Indonesia, dominated by onshore mining. Various ex-tin mining land reclamation programs have been implemented in Bangka and to monitor its success, indicators that characterize soil quality improvement are needed. One of the bioindicators that has potential as an indicator of the success of the reclamation program is the soil mesofauna community, such as Collembola (Springtail). Further research and variations in the correlation of data are needed to support this statement. This study calculates the abundance, diversity, species richness, evenness, and dominance of Collembola family associated with several soil fertility parameters. The research location is a pilot reclamation land of the alluvial inland tin mine “Air Kundur 3”. Seven families of Collembola were found with the abundance of 6,642 inviduals. The category of this land reclamation is low soil fertility. The results showed that an increase in the diversity, richness and evenness index values ​​was followed by an increase in the parameters C-Organic, Cation Exchange Capacity, thickness and dry weight of litter. The increase in the relative abundance and dominance of Collembola was followed by a decrease in the index of diversity, richness and evenness of species. This study confirm the prediction that the diversity, richness, and evenness index of Collembola species can be used as an indicator of soil fertility in post-tin mining reclamation.
Identifikasi Penggunaan Lahan dan Analisis Kesesuaian Pola Ruang menggunakan Citra Landsat 8 OLI Tahun 2020 : Studi Kasus: Sub-DAS Cikeruh, Citarik, dan Cirasea Dwiki Ramadhan Rahman; Apong Sandrawati; Shantosa Yudha Siswanto
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 24 No 2 (2022): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitl.24.2.79-86

Abstract

Cikeruh, Citarik, and Cirasea sub-watersheds are part of the Citarum watershed which has been included in the 15 priority watersheds for critical land restoration. One of the causes of land criticality is land uses that is not in accordance with land capabilities or spatial pattern directions. The purpose of this study was to identify the types of land use in Cikeruh, Citarik, and Cirasea Sub-watersheds in 2020 and to evaluate the suitability of land use based on the spatial pattern of the West Java Regional Spatial Plans period of 2009-2029. This research was conducted through a descriptive-quantitative analysis approach through interpretation of Landsat 8 OLI satellite imagery using supervised classification method and maximum likelihood algorithm. Suitability analysis was conducted using the overlay (union) method between the resulted land use data and the spatial pattern of the West Java Regional Spatial Plans. The results of the Landsat 8 OLI image interpretation identified 5 land uses with the highest area, showed: dry land agriculture, forest, built-up land, rice field, and bare land covered 35,696.60 ha (41.78%), 14,819.90 ha (17.34%), 12,959.50 ha (15.17 %), 9,112.95 ha (10.67%), 5,862.92 (6.86%) respectively. The accuracy level of the classification showed an overall accuracy value of 91.25% and a kappa index reached 0.90. Based on the results of the 2020 land use analysis of the Regional Spatial Plan, it showed that 40,997.18 Ha (47.98%) was suitable, 17,172.46 Ha (20.10%) was not suitable yet, and 2,276.99 Ha (31.92%) ) was not suitable.
Sintesis Komposit Zeolit X/Oksida Perak dan Tembaga Melalui Reaksi Tollens Serta Aplikasinya Sebagai Adsorben: Synthesis Zeolite X/Silver and Copper Oxide Composite via Tollens Reactions and Its Application as Adsorbent Hasanuddin Rizal; Zaenal Abidin; Trivadila; Nurul Hiedayati
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 24 No 2 (2022): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitl.24.2.87-95

Abstract

Zeolit adalah mineral aluminosilika berpori mikro sehingga memiliki permukaan yang luas. Permukaannya yang luas menyebabkan zeolit umum digunakan sebagai adsorben. Zeolit X termasuk dalam struktur Faujasit dan biasa mengikat kation natrium. Kation yang terikat pada zeolit dapat ditukar dengan kation lainnya, seperti kation logam transisi. Kation logam transisi seperti [Ag(NH3)2]+ biasa digunakan sebagai pendeteksi gugus aldehida atau biasa dikenal sebagai pereaksi Tollens. Penelitian ini bertujuan menyintesis komposit adsorben zeolit X/oksida perak dan zeolit X/oksida tembaga melalui reaksi Tollens. Komposit dikarakterisasi menggunakan scanning electron microscope menunjukkan permukaan milik komposit lebih kasar dari pada permukaan zeolit X. Bahan yang digunakan sebagai model untuk adsorpsi ialah, gas amonia. Komposit yang dihasilkan ada tiga jenis berdasarkan tahapan penambahan zeolit pada proses sintesis, yaitu setelah penambahan prekursor (komposit 1), setelah penambahan NH4OH (komposit 2), dan setelah pemanasan (komposit 3). Komposit yang dihasilkan mampu meningkatkan adsorpsi amonia hingga 2 kali lipat daripada zeolit X.
PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN CABAI (Capsicum annuum L) DAN INTENSITAS SERANGAN LAYU FUSARIUM (Fusarium oxysporum Schlecth) PADA PEMBIBITANNYA: The effect of growing media on the growth and intensity of Fusarium wilt due to Fusarium oxysporum in chilli (Capsicum annum) nursery Gunawan Djajakirana; Putri Handayani Sijabat
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 24 No 2 (2022): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitl.24.2.62-66

Abstract

Various fauna and flora live and thrive in the soil. The existence of soil organisms is not always beneficial for plant growth. Fusarium oxysporum is one of harmful fungi for plants that is living in soils. Plants affected by Fusarium oxysporum can show wilt symptoms and even die so that it becomes a limiting factor that causes decrease in production and crop failure. Several studies have been conducted to overcome the problem of Fusarium wilt in plants like eradicating disease-struck plants, using fungicides and using biological agents such as Trichoderma sp., but the Fusarium wilt disease can not be handled well. Based on this case, this research was conducted to determine the effective way to treat Fusarium wilt disease in chilli plants by improving the nursery media. This research was conducted by combining charcoal and or cocopeat with soil in which Fusarium had been developed. This is expected to improve the physical, chemical, and biological properties of the soil so that the growth of chilli seedlings will be better and the Fusarium oxysporum fungi does not infect chilli seedlings. The study was conducted in a plastic house using Completely Randomized Design (CRD). The results showed that the addition of charcoal and or cocopeat with soil show the significant effect on the growth of chili plants and decrease the level of disease intensity up to 0 % while the percentage of Fusarium wilt on soil only treatment reached 53.57 %. Based on this research, it was concluded that the addition of charcoal and or cocopeat media on soil media had a significant effect on the growth of chilli plants and inhibited the growth of Fusarium oxysporum even though the medium was infected with that fungi.
Dosis Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Ber-Bakteri Selulolitik terhadap Pertumbuhan Jagung (Zea mays L.) di Tanah Ultisol: Dosage of Empty Palm Oil Bunches Compost with Cellulolytic Bacteria on Corn (Zea Mays L.) Growth in Ultisol Soil Gusmawartati; Randi Ardinsyah
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 24 No 2 (2022): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitl.24.2.74-78

Abstract

This research aims to utilize Ultisol soil in increasing the growth and production of corn by improving the constraints on Ultisol soil, one of which is low pH and low organic matter. Application of compost for oil palm empty fruit bunches with cellulolytic bacteria is an alternative to improve the problem of Ultisol soil. This research was carried out in the experimental garden of the Faculty of Agriculture, Riau University from November 2020 to March 2021. This research was conducted experimentally used a non-factorial experiment with 4 replications. Application of oil palm empty fruit bunches compost with cellulolytic bacteria as follows: T0 = 0 t.ha-1, T1 = 5 t.ha-1, T2 = 10 t.ha-1, T3 = 15 t.ha-1, T4 = 20 t.ha-1. The results of this research indicate that the application of 20 t.ha-1 couldgive a significant effect on each parameter such as plant height, male flower appearance, female flower appearance and plant dry weight. Based on the results of the research, it is recommended to use oil palm empty fruit bunches compost with cellulolytic bacteria at a dose of 20 t.ha-1 to get optimal results.
Strategi Pengendalian Konversi Lahan Sawah untuk Mempertahankan Swasembada Pangan di Kabupaten Toba: Strategies to Control Paddy Field Conversion for Mantaining Food Sufficiency in Toba Regency Tugma Jaya Manalu; Dyah Retno Panuju; Untung Sudadi
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 24 No 2 (2022): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitl.24.2.96-102

Abstract

The food crisis is an important issue faced by many countries, including Indonesia. Paddy field conversion caused decreasing rice production in many regions, one of which is in Toba Regency. Paddy field conversion should be controlled strategically to maintain the existence of the field for food production. This study aims: 1) to identify the conversion, availability, and rice needs 2) to identify the strengths, weaknesses, opportunities, and threats (SWOT factor) affecting paddy field conversion, 3) to generate strategies that control paddy field conversion. The SWOT factors were identified through descriptive methods, literature studies, and interviews. The strategies were constructed using a hybrid Analytical Hierarchy Process (AHP) and SWOT method. The results showed that rice availability decreased by -7,030 and demand increased by 4,001 tons between 2010 and 2020 due to paddy field conversion by 3,529 ha and increasing population. The main strength to be considered for controlling paddy field conversion is managing rice land, while the main weakness that might hinder the strategy is the low level of farmer education. Moreover, the main opportunity is supporting accessibility, and the main threat was regulation concerning sustainable agricultural land. The essential strategies to control paddy field conversion in Toba Regency include Land Protection Regulation, the subsidy of production input to farmers, and use of the local government budget to build agricultural infrastructure.
Estimasi Kadar Klorofil Dan Kadar N Daun Jagung Menggunakan Chlorophyll Content Index: Estimating Chloorophyll and N Content in Corn Leaves Based on Chlorophyll Content Index Muhammad Ardiansyah; Budi Nugroho; Khalimatus Sa'diyah
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 24 No 2 (2022): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitl.24.2.53-61

Abstract

Kadar klorofil berkaitan dengan kondisi tanaman, sehingga dapat digunakan untuk menaksir kadar hara pada tanaman. Pengukuran kadar klorofil daun secara konvensional membutuhkan waktu dan biaya, sehingga perlu dikembangkan teknologi yang cepat dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk (a) menganalisa indek kadar klorofil (Chlorofil Content Index, CCI) dan kadar klorofil daun pada 10 perlakuan dosis pupuk termasuk kontrol dan beberapa fase pertumbuhan jagung, (b) menganalisa hubungan antara CCI dan kadar klorofil daun, dan (c) menganalisa hubungan CCI dan kadar N. Pada penelitian ini CCI diukur dengan klorofil meter, sedangkan kadar klorofil dan kadar N daun masing-masing diukur dengan spektrofotometer dan metode Kjeldahl. Hubungan antara CCI terhadap kadar klorofil dan kadar N dianalisis pada umur 4 dan 8 minggu setelah tanam (MST) dengan model regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola kurva CCI pada semua perlakuan dosis mirip yang ditunjukan oleh CCI semakin meningkat dengan bertambahnya umur tanaman dan kemudian menurun dengan menuanya tanaman. Dosis pupuk berpengaruh nyata pada CCI kecuali pada umur 2 dan 3 MST, dimana nilai tertinggi CCI temukan pada dosis pupuk dengan kecukupan hara tinggi yaitu 2 Ultra Gen (UG) + 2/3 Standar (STD) pada umur 7 MST. CCI dan kadar klorofil memiliki hubungan linear positif pada umur 4 MST dan 8 MST dengan korelasi tergolong kuat (r = 0,67) dan sangat kuat (r = 0.76). Model hubungan CCI dengan kadar N daun menunjukan korealsi positif sangat kuat pada umur 8 MST dengan persamaan N (%) = 0,019*CCI + 1,795 (r = 0,75). Hasil ini menunjukan bahwa pengukuran CCI dengan klorofil meter bisa digunakan untuk memperkirakan status hara N daun tanaman.
Fragmentation of Irrigated and Rainfed Paddy Field in Cianjur Regency, West Java Khursatul Munibah; La Ode Syamsul Iman; Rani Yudarwati; Diendra Abdul Karim; Indah Purnama Sari
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 24 No 2 (2022): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitl.24.2.67-73

Abstract

Paddy field is the agriculture land that produces rice and needs to be protected because of the threat of high conversion. In the period 2003-2013, paddy field in West Java Province has decreased by 9098 ha, while all of Indonesia increased by 235 538 ha (2014) because of the new paddy field outside Java. In the period January-September 2022 national production reached 45.43 millian ton. Conversion of paddy field into built up area, especially in Java will affect to fragmentation level of paddy field themsefves. The purpose of this research is to analyze the fragmentation of irrigated and rainfed paddy field in Cianjur Regency. Fragmentation index that used in this research are Class Area (CA), Number of Patch (NumP), Mean Patch Size (MPS), Patch Size Standard Deviation (PSSD), Mean Sharp Index (MSI). The results showed that rainfed paddy field are more fragmented than irrigated paddy field, which is indicated by greater NumP values. Clutering of districts based on irrigated and rainfed paddy fields fragmentation index, each of which produces 3 groups . The high group has an increasingly fragmented tendency that identified by the high value of area (CA) and the number of patchs (NumP), while the other parameters are less able to characterize fragmentation difference. The fragmentation of irrigated and rainfed paddy fields in northern Cianjur Regency is influenced by the land conversion while in central and southern due to sloping topography.

Page 1 of 2 | Total Record : 11


Filter by Year

2022 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 27 No 2 (2025): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 27 No 1 (2025): Journal of Soil Science and Environment Vol 26 No 2 (2024): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 26 No 1 (2024): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 25 No 2 (2023): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 25 No 1 (2023): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 24 No 2 (2022): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 24 No 1 (2022): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 23 No 2 (2021): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 23 No 1 (2021): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 22 No 2 (2020): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 22 No 1 (2020): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 21 No 2 (2019): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 21 No 1 (2019): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 11 No 2 (2009): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 11 No 1 (2009): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 20 No 2 (2018): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 20 No 1 (2018): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 19 No 2 (2017): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 19 No 1 (2017): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 18 No 1 (2016): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 17 No 2 (2015): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 17 No 1 (2015): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 16 No 2 (2014): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 16 No 1 (2014): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 15 No 2 (2013): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 15 No 1 (2013): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 14 No 2 (2012): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 14 No 1 (2012): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 13 No 2 (2011): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 13 No 1 (2011): Jurnal Tanah dan Lingkungan Vol 12 No 2 (2010): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 12 No 1 (2010): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 10 No 2 (2008): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 10 No 1 (2008): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 9 No 2 (2007): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 9 No 1 (2007): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 7 No 2 (2005): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 7 No 1 (2005): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 6 No 2 (2004): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 6 No 1 (2004): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 5 No 1 (2003): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 3 No 2 (2000): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 2 No 2 (1999): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 2 No 1 (1999): Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan More Issue