cover
Contact Name
Buhuts Al Athfal
Contact Email
ppendidikanislamanakusiadini04@gmail.com
Phone
+6285277363733
Journal Mail Official
ppendidikanislamanakusiadini04@gmail.com
Editorial Address
Jl. T Rizal Nurdin km 4.5 Sihitang Padangsidimpuan 22733 Buhuts Al Athfal: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini adalah penelitian, kajian dan analisis yang berkaitan dengan PAUD meliputi; pengembangan nilai moral dan agama, perkembangan fisik motorik, perkembangan sosial emosional, perkembangan kognitif, perkembangan bahasa, perkembangan artistik dan kreatif, parenting, lembaga pengelola PAUD, asessmen perkembangan anak usia dini, psikologi perkembangan anak, pemberdayaan anak, strategi pembelajaran, bermain alat pendidikan, media pembelajaran, inovasi dalam pendidikan anak usia dini dan berbagai bidang yang berkaitan dengan Pendidikan Anak Usia Dini. Buhuts Al Athfal diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Padangsidimpuan. Terbit dua kali dalam setahun, yaitu Edisi 1 pada bulan juni, Edisi 2 pada bulan Desember, dan telah memiliki nomor registrasi p-ISSN: 2797-3107 dan e-ISSN: 2797-0205 diterbitkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Location
Kota padangsidimpuan,
Sumatera utara
INDONESIA
Buhuts Al Athfal
ISSN : 27973107     EISSN : 27970205     DOI : https://doai.org/10.24952/AlAthfal
Buhuts Al Athfal: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini adalah penelitian, kajian dan analisis yang berkaitan dengan PAUD meliputi; pengembangan nilai moral dan agama, perkembangan fisik motorik, perkembangan sosial emosional, perkembangan kognitif, perkembangan bahasa, perkembangan artistik dan kreatif, parenting, lembaga pengelola PAUD, asessmen perkembangan anak usia dini, psikologi perkembangan anak, pemberdayaan anak, strategi pembelajaran, bermain alat pendidikan, media pembelajaran, inovasi dalam pendidikan anak usia dini dan berbagai bidang yang berkaitan dengan Pendidikan Anak Usia Dini. Buhuts Al Athfal diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Padangsidimpuan. Terbit dua kali dalam setahun, yaitu Edisi 1 pada bulan juni, Edisi 2 pada bulan Desember, dan telah memiliki nomor registrasi p-ISSN: 2797-3107 dan e-ISSN: 2797-0205 diterbitkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Articles 61 Documents
PENERAPAN PERMAINAN SENTRA PERSIAPAN TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK INKLUSI Fatma Wati
BUHUTS AL-ATHFAL: Jurnal Pendidikan dan Anak Usia Dini Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.943 KB) | DOI: 10.24952/alathfal.v1i1.3809

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penyusunan metode pembelajaran pusat pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan sangat menarik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana metode pembelajaran centre games yang digunakan guru dalam menggugah tumbuh kembang anak. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian tentang penyusunan play center yang dilakukan oleh guru disesuaikan dengan tema dan sub tema, metode yang digunakan guru dalam penyusunan play center dapat mengembangkan pemahaman anak. Model pendidikan anak yang semacam ini merupakan suatu korelasi atas suatu dunia pendidikan dunia yang intergratif yang muncul sebelumnya. Dunia pendidikan segregatif yaitu suatu pendidikan yang memisahkan antara kaum difabel dengan non difabel seharusnya dalam dunia pendidikan tidak boleh memilih bulu tentang siapa anak itu dan bagaimana fisik si anak maupun dari mana berasal anak itu dalam suatu persekolahan tidak boleh melakukan suatu perpisahan antara anak normal dan anak norma karena semua anak memilik hak yang salam terhadap dunia pendidikan. Sebelumnya ada suatu anggapan bahwa pencampuran kelompok difabel dan anak  non-difabel akan terpengaruh dalam proses pembelajaran anak-anak non- difabel karena ada suatu alasan yang lain yaitu bahwasanya anak-anak difabel membutuhkan pendidikan yang khusus yang berbeda perlakuannya dengan anak- anak.
PENYELENGGARAAN PAUD FORMAL, NON FORMAL DAN INFORMAL DI KB TK IK KELUARGA CERIA Rizqiyyatunnisa Rizqiyyatunnisa; Nur Imam Mahdi
BUHUTS AL-ATHFAL: Jurnal Pendidikan dan Anak Usia Dini Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.243 KB) | DOI: 10.24952/alathfal.v1i1.3242

Abstract

Anak usia dini memiliki perkembangan yang cepat, oleh karena itu mereka membutuhkan stimulasi dan rangsangan dalam segala aspek. Dalam rangka memenuhi rangsangan dan stimulasi tersebut, perlu adanya penyelenggaraan pendidikan anak usia dini yang mampu memaksimalkan tumbuh kembang anak. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui bagaimana penyelenggaraan pendidikan anak usia dini pada jalur formal, non-formal, dan informal. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian dilaksanakan di KB TK Islam Kreatif Keluarga Ceria, Sleman, Yogyakarta. Wawancara secara mendalam yang disertai dengan observasi lapangan menjadi proses pengumpulan data. Data yang diperoleh diorganisasikan dan dianalisis dengan menekankan makna. Dari penelitian yang telah dilakukan di KB TK Islam Kreatif Keluarga Ceria bahwa PAUD yang diselenggarakan memiliki dua layanan pendidikan, yaitu PAUD Formal berupa Taman Kanak-kanak dan PAUD Non Formal berupa Kelompok bermain. Penyelenggaraan PAUD Formal dan Non-Formal tersebut memiliki beberapa perbedaan dan kesamaan dalam pelaksanaannya. Pendidikan formal terlihat lebih kompleks dan memiliki administrasi yang lebih banyak dibanding dengan pendidikan non-formal. Penyelenggaraan PAUD Informal juga tetap berjalan sebagaimana mestinya dalam lingkungan keluarga, ditambah semakin kompleks dengan adanya sistem Belajar Dari Rumah (BDR) karena adanya pandemi seperti sekarang ini. Sehingga tiga bentuk penyelenggaraan pendidikan tersebut berkolaborasi dengan sistematis dan terpadu dalam pelaksanaannya.
Perkembangan Kecerdasan Emosional Anak Usia Dini pada Kegiatan Belajar Mengajar Muhammad Azam Muttaqin
BUHUTS AL-ATHFAL: Jurnal Pendidikan dan Anak Usia Dini Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.046 KB) | DOI: 10.24952/alathfal.v1i2.4456

Abstract

Pada kehidupan sehari-hari, emosi sering disebut dengan ekspresi perasaan. Anak-anak yang masih dalam tingkat usia dini tidak langsung memperlihatkan emosinya secara langsung, tetapi mereka memperlihatkannya secara tidak langsung tanpa disadari olehnya, tetapi mereka akan memperlihatkannya secara tidak langsung melalui melamun, kegelisahan, tingkah laku yang gugup, serta menangis dan pendiam. Keadaan ini terdapat pada beberapa anak usia dini atau di Taman Kanak, kelompok Bermain yang rentang usia 4-6 tahun. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui bagaimana perkembangan emosi anak dalam pembelajaran yang berjumlah  17 anak.Dalam kelas tersebut, kita bisa mengetahui bagaimana perkembangan emosi setiap anak dalam proses pembelajaran seperti melamun, pendiam, kurang aktif dan tanggap. Kemudian, peserta didik diajak dan dituntun memperkenalkan diri kedepan dengan gerakan yang sudah diperagakan. Dari sini kita bisa mengetahui peserta didik yang tidak gugup, malu dan sulit akan berbicara. Mereka masih  malu-malu memperkenalkan dirinya. Setelah itu, mereka disuruh untuk menjawab soal di papan tulis, sebagian dari mereka dapat merespon dengan cepat dan tepat, namun sebagian lagi masih kurang cepat tanggap untuk merespon pertanyaan yang diberikan.Penelitian ini dilakukan dengan observasi ke lapangan, penulis dapat mengetahui ada beberapa peserta didik yang masih dengan malu-malu, sulit berbicara dan yang kurang aktif. Perkembangan emosi pada kelas III ini, masih dalam proses perkembangan yang sudah mulai muncul, seperti malu-malu, rasa senang karena bangga, berani mengajukan diri, sebagian belum mampu menyesuaikan diri dengan temannya. Tetapi, mereka sudah bisa mengeluarkan kecerdasan emosi mereka secara terang-terangan dengan maju kedepan dengan menyelesaikan masalah penjumlahan yang sudah dibuat di papan tulis. Kemudian, minat belajar pada peserta didik masih kurang karena perkembangan emosi mereka belum stabil, dapat dilihat dari keadaan yang melamun, tidak peduli dan hanya menonton siswa/i lainnya  yang aktif.
MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) DAN PENERAPANNYA PADA ANAK USIA DINI DI TKIT AL-FARABI Nurul Amelia; Nadia Aisya
BUHUTS AL-ATHFAL: Jurnal Pendidikan dan Anak Usia Dini Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.669 KB) | DOI: 10.24952/alathfal.v1i2.3912

Abstract

Metode berbasis proyek adalah metode pembelajaran yang dapat diterapkan pada  semua  jenjang pendidikan. Model pembelajaran yang diawali dengan tahapan mengumpulkan informasi berupa gagasan dan pertanyaan anak-anak sesuai dengan topik yang dipilih   lalu dikembangkan menjadi kegiatan belajar dan eksplorasi. Pembelajaran menggunakan metode berbasis proyek siswa mengembangkan suatu proyek baik secara individu  ataupun secara kelompok untuk menghasilkan suatu produk. Topik dalam pendekatan  proyek harus konkret, dekat dengan pengalaman pribadi anak, menarik, memiliki  potensial secara emosional dan intelektual berkaitan kehidupan sehari-hari sehingga anak dapat aktif dan kreatif dalam memecahkan masalah. Metode penelitian kualitatif, prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan perilaku yang dapat diamati. Hasil penelitian penerapan  metode berbasis proyek pada anak usia dini, dibagai menjadi 3 diantaranya adalah: pembelajaran proyek total, pembelajaran proyek parsial dan pembelajaran proyek okasional. Model pembelajaran project based learning merupakan alternatif dalam menyampaikan pembelajaran pada anak usia dini di TKIT AL-FARABI karena dapat memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah sehari-hari pada anak usia dini di TKIT AL-FARABI.
FILSAFAT PAUD: KAJIAN AKHLAK MENURUT IBNU MISKAWAIH Dina Khairiah; Ali Wardhana Manalu
BUHUTS AL-ATHFAL: Jurnal Pendidikan dan Anak Usia Dini Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (702.805 KB) | DOI: 10.24952/alathfal.v1i1.3863

Abstract

Abu Ali Al-Khozin Ahmad Ibnu bin Muhammad Bin Ya’qub lebih dikenal dengan nama Ibnu Masakawih. Beliau lahir di Ray pada tahun 320 Hijriah, menetap di Isfahan dan meninggal dunia di kota ini pada tahun 421 Hijriah bertepatan dengan tahun 1030 Masehi. Menekuni bidang kimia, fisafat dan logika untuk masa yang cukup lama. Kemudian menonjol dalam bidang satra, sejarah dan kepengarangan. Pengaruhnya sangat besar sekali di Ray, beliau dengan julukan Al- Khazin  (pustakawan), karena dipercaya untuk menangani buku Ibnu Al-Amid dan Adhua Al Daulah bin Suwaihi.Menurut Ahmad Amin semua karya Ibnu Miskawaih tersebut tidak luput dari kepentingan filsafat etika. Ajaran Pokok Etika Islam Ibnu Miskawaih yakni Teori Fadlail (Keutamaan), Teori Kamal (kesempurnaan), Teori Sa’adah (kebahagiaan), Teori khairat (Kebaikan), Teori Mahabbah. Menurut Ibnu Miskawaih tujuan pendidikan ialah terwujudnya sikap batin yang mendorong secara spontan untuk melahirkan semua perbuatan yang bernilai baik, sehingga mencapai kesempurnaan dan memperoleh kebahagiaan sejati dan sempurna Pendidik sejati yang dimaksudkan Ibnu Miskawaih adalah manusia ideal sepeti terdapat pada konsepsinya tentang manusia yang ideal. Hal demikian terlihat jelas, karena ia menjajarkan posisi mereka sama dengan posisi nabi, terutama dalam hal cinta kasih.
DATA PROCESSING PROCEDURES FOR ASSESSING CHILD DEVELOPMENT IN RA DWP SUNAN KALIJAGA STATE ISLAMIC UNIVERSITY YOGYAKARTA Jamuna Ulfah
BUHUTS AL-ATHFAL: Jurnal Pendidikan dan Anak Usia Dini Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (916.487 KB) | DOI: 10.24952/alathfal.v1i1.3016

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur pemrosesan data tentang penilaian di Taman Kanak-kanak. Penelitian ini diadakan di RA DWP UIN SUKA Yogyakarta dan dilaksanakan selama enam hari di tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif oleh Miles dan Huberman dan dengan mengumpulkan data melalui wawancara, pengamatan dan dokumentasi. Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa penilaian yang dilakukan di lembaga-lembaga ini tetap sama seperti di Taman Kanak-kanak pada umumnya. Apakah menggunakan daftar cek, kinerja, pengamatan kerja, portofolio, tugas, catatan anekdot dan percakapan. Memasukkan hasil dari penilaian kepada orang tua juga hampir sama dengan institusi lainnya. Namun perbedaannya, RA DWP UIN SUKA Yogyakarta memiliki dua kartu laporan. Pada rapot pertama berfungsi untuk menampilkan penilaian anak-anak secara umum sesuai dengan ketentuan Kurikulum 2013 yang telah diberlakukan dan digunakan oleh seluruh institusi pendidikan di Indonesia. Dan rapot kedua adalah rapot untuk menampilkan hasil perkembangan agama anak-anak secara pribadi atau lebih dikenal dengan kecerdasan spiritual anak. Persiapan penilaian dilakukan berdasarkan kebutuhan dan juga sedikit modifikasi dari kurikulum 2013 yang berlaku. Generasi yang cerdas dan dibutuhkan oleh suatu bangsa adalah generasi yang dapat mengerti dan memahami bahwa hidup tidak hanya untuk satu hari dan mati, tapi hidup adalah seribu detik untuk suatu hari pembalasan nanti.
PENGARUH PENGGUNAAN GADGET TERHADAP KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANAK USIA DINI Hafidz Yandi
BUHUTS AL-ATHFAL: Jurnal Pendidikan dan Anak Usia Dini Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.863 KB) | DOI: 10.24952/alathfal.v1i2.4455

Abstract

Pokok penelitian ini adalah bagaimana pengaruh teknologi di era menuju 5.0 ini terhadap kemampuan Anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana perkembangan teknologi dapat mempengaruhi interaksi sosial anak. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dan kajian pustaka dari berbagai literatur yang berkaitan dengan apa yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gadget tidak hanya mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku orang dewasa saja, tetapi gadget juga mempengaruhi perilaku perkembangan Anak  terutama perkembangan anak dalam berinteraksi kepada orang lain. Ketergantungan terhadap gadget pada anak dikarenakan lamanya durasi dalam penggunaan gadget tersebut. Bermain gadget dilakukan setiap harinya dan waktu yang cukup lama, bisa membuat perkembangan anak tidak stabil sehingga anak lebih kearah pribadi yang anti sosial.
PERAN ORANGTUA DALAM MENDIDIK ANAK SEJAK USIA DINI DI LINGKUNGAN KELUARGA Uswatul Hasni
BUHUTS AL-ATHFAL: Jurnal Pendidikan dan Anak Usia Dini Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.44 KB) | DOI: 10.24952/alathfal.v1i2.3442

Abstract

Parents are the most instrumental in educating children from an early age. Parents have more time children than teachers. Parents must make themselves role models, educators and teachers for their children, teaches, assesses, evaluates and provides motivation for children to achieve what is expected for children because early childhood development depends on the environment and their families.
MENETAPKAN METODE PEMBELAJARAN YANG SESUAI DENGAN KEADAAN PESERTA DIDIK Darti Dayanti
BUHUTS AL-ATHFAL: Jurnal Pendidikan dan Anak Usia Dini Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.559 KB) | DOI: 10.24952/alathfal.v1i1.3864

Abstract

Guru adalah seorang yang bertanggung tawab dalam mencerdaskan kehidupan anak didik. Pribadi susila yang cakep adalah hal yang diharapkan ada pada diri seorang peserta didik. Tugas utama seorang guru adalah mendidik peserta didiknya bagaimana caranya untuk bisa merubah karakter siswa menjadi lebih baik, guna untuk ketercapainya tujuan Negara Indonesia yang yang mana yang terdapat dalam UUD 1945 alenia ke empat yaitu ”mencerdaskan kehidupan bangsa”. Oleh karena itu seorang guru dalam mendidik tentunya tidak lepas dari metode yang digunakan seorang guru, dimana metode yang baik akan membuat peserta didik dengan mudah memahami materi yang disampaikan sehingga proses pembelajaranpun dapat berlangsung dengan baik, dan sebaiknya metode yang tidak tepatkan membuat peserta didik kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan, untuk itu sangat penting menetapkan metode yang baik sebelum melakukan pelajaran untuk tercapainya tujuan pembelajaran
PENGARUH TEMAN SEBAYA TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF AUD Anisa Putri; Darul Arifin; Solat Riani
BUHUTS AL-ATHFAL: Jurnal Pendidikan dan Anak Usia Dini Vol 1, No 1 (2021)
Publisher : IAIN Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.868 KB) | DOI: 10.24952/alathfal.v1i1.3673

Abstract

Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan dan karakteristik yang diperoleh dan dipengaruhi lingkungan. Sebagian besar  masih mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran tertentu. Hal ini mungkin disebabkan oleh pendekatan, strategi, model, atau metode yang diterapkan oleh guru kurang sesuai, juga kemampuan guru serta sarana pembelajaran pendukung yang meliputi media, alat peraga dan buku pegangan anak yang terbatas atau sebab lain. Akan tetapi beberapa anak usia dini justru dapat memahami pelajaran dengan bantuan teman sebayanya.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh teman sebaya terhadap perkembangan kognitif anak usia dini. Penelitian ini menggunakan metode observasi langsung kemudian melakukan metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 32 anak yang mana seluruh populasi dijadikan sampel. Penelitian dilakukan dengan mengamati langsung dan alat pengumpul data berupa tes pribadi untuk mengetahui kognitif anak dan menggunakan model pembelajaran kelompok dengan membagi anak menjadi beberapa kelompok agar dapat melihat dengan jelas perkembangan kognitif anak usia dini dan bagaimana pengaruh teman sebayanya terhadap perkembangan kognitif anak usia dini tersebut.