cover
Contact Name
M Taufiq Rahman
Contact Email
jis@uinsgd.ac.id
Phone
+6289655289523
Journal Mail Official
jis@uinsgd.ac.id
Editorial Address
Prodi Magister Studi Agama-Agama Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Jalan Cimencrang, Panyileukan, Gedebage Kota Bandung Indonesia 40292
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Iman dan Spiritualitas
ISSN : -     EISSN : 27754596     DOI : http://dx.doi.org/10.15575/jis
Jurnal Iman dan Spiritualitas (JIS) is an open-access journal and peer-reviewed scientific works both theoretically and practically in the studies of religions and spirituality in various parts of the world.
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2022): Jurnal Iman dan Spiritualitas" : 20 Documents clear
Kontribusi Budaya Organisasi Islami dalam Upaya Meningkatkan Kinerja Mohammad Mustari
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 2, No 2 (2022): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v2i2.17244

Abstract

This paper discussed developing organizational culture in both government and private circles. This research is a literature review, by conducting a study of documents following the research topic. This study concludes that organizational culture in government and private institutions will develop if you apply a balanced concept between general organizational management and religious management, especially from an Islamic perspective. Islam as a religion is known for its concept of discipline and a combination of working earnestly and trusting. Especially in the current pandemic era, the idea of organizational culture by including Islam as a perspective is very suitable. Administrative culture management can be balanced and create quality workers and employees.
The Meaning of Religious Moderation According to Franz Magnis-Suseno: A Phenomenological Approach R.F. Bhanu Viktorahadi
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 2, No 2 (2022): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v2i2.17912

Abstract

Religious moderation is necessary to guarantee social stability against the unwanted ideological force and even physical collisions in society. Social and religious lives are not isolated but must be integrated into one another. Building an educated and open-minded religious community is required to achieve this goal. The ideal religious moderation should be created through active participation from all members of diverse religious communities to achieve the same goals based on togetherness, inclusive attitude, respect, and mutual understanding related to performing certain rituals and doctrines of each religion. The variety of typologies of interfaith relations, such as exclusivism, inclusivism, and pluralism, are commonly formulated to bring these diversities into the further step of harmonious religious dialogues. This article uses the phenomenological approach in studying the meaning of religious moderation, according to Franz Magnis-Suseno. Specifically, according to Magnis-Suseno, someone just can talk about religious moderation if there is a willingness to accept and recognize plurality. That is, assuming the difference. Religious moderation means getting relatives or groups, even though their views, beliefs, and beliefs are different.
Islam di Dunia Maya dalam Perspektif Gary R. Bunt Paelani Setia
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 2, No 2 (2022): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v2i2.18174

Abstract

Kajian-kajian mengenai aktivisme Islam semakin banyak dilakukan oleh para sarjana beberapa dekade ini. Hal ini karena terjadi transformasi agama ke internet, seperti Islam. Salah satu karya yang mengawali kajian aktivisme Islam dan internet ditulis oleh Gary R. Bunt dengan judul iMuslims: Rewiring the House of Islam. Dalam definisi Gary R. Bunt, iMuslims adalah sebuah komunitas masyarakat Islam, relatif kaya secara ekonomi, berpendidikan tinggi, menguasai ilmu agama, dan memahami pengetahuan internet. Oleh sebab itu, buku ini memberikan rekomendasi tentang bagaimana umat Islam mengimplementasikan konsep Cyber Islamic Environment (CIE) (teori lingkungan siber Islam). Selain itu, buku ini juga menggambarkan deskripsi yang sangat komprehensif tentang perilaku umat Islam dalam memanfaatkan teknologi internet. Ini mencakup konflik, jihad, pengetahuan Islam, dan perlindungan data-data Islam.
The Meaning of Hawa in the Qur’an: A Semantic Analysis of the Perspective Toshihiko Izutsu Ahmad Mudakir; Dadang Darmawan; Wildan Taufiq
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 2, No 2 (2022): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v2i2.16972

Abstract

Research on hawa is essential to do, because in the Qur’an there is a correlation between hawa and injustice, misguidance, and other negative things related to aqidah, worship, law, and social interaction. In addition, in the Qur’an there is the meaning of hawa which has a positive connotation. It is interesting to study using Toshihiko Izutsu's semantic analysis to get the meaning network and the maudu'i to get the concept. This analytical model is called the combinatorial model. Qualitative research is the approach used. The source of the data comes from the library. The research method used is descriptive analysis research.
Otak, Nalar, dan Penghayatan Agama Bernardus Ario Tejo Sugiarto
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 2, No 2 (2022): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v2i2.17131

Abstract

Artikel yang ditulis oleh Matthew Day ini merupakan analisis kritis terhadap pemikiran dari Andrew Newberg, Eugene D’Aquili, dan Vince Rause dalam karya mereka yang berjudul  Why God won’t go away. Artikel ini disusun oleh Day dalam tiga sesi, yaitu: sesi pertama, Day mengulas secara garis besar argumen-argumen utama dan menyoroti alasan-alasan evolusionernya; sesi kedua, Day memberikan tanggapan-tanggapan kritis yang pernah muncul terhadap buku ini dan Day menambahkan pandangannya sendiri; sesi ketiga, Day memberikan alasan mengapa program neuroteologi memberi pemahaman tentang agama yang sangat jauh dari lapangan kehidupan sehari-hari.
The Role of Shaykh Al-Linggi in the Preservation of the Doctrine of Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah in the Malay World Wan Zailan Kamaruddin bin Wan Ali
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 2, No 2 (2022): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v2i2.17898

Abstract

The Malay world in the Southeast Asian region holds various Islamic -based scholarly and intellectual treasures, which have yet to be fully explored. Efforts to uncover valuable old treasures must be made continuously because of its various interests, especially in the framework of the development and advancement of the ummah. The region also saw the birth of influential Malay Muslim thinkers who drove the ummah towards excellence and glory. One of the figures discussed in this paper with the mission of "your service is remembered" is Muhammad Sa'id al-Linggi. Haji Muhammad Sa'id bin Haji Jamaluddin or better known as al-Shaykh Muhammad Sa'id al-Linggi al-Jawi (1875-1926) was one of the literary, religious figures from the Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah school of thought who famous in Negeri Sembilan in the late 13th/19th century and early 14th/20th century and is considered to have a significant influence on society, especially in Negeri Sembilan, Malaysia and even the Southeast Asian region.
Agama dan Politik: Apa yang Tuhan Perbuat dengannya? Syarifudin Syarifudin
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 2, No 2 (2022): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v2i2.18493

Abstract

Kajian ini merupakan analisis tekstual atas artikel yang ditulis oleh Jocelyn Cesari mengenai agama dan politik. Di dalamnya Cesari menantang apa yang disebut pengecualian dari kekerasan agama dengan mempertanyakan pemisahan yang rapi antara politik dan agama yang membuat segala bentuk interaksi antara keduanya tidak sah atau berbahaya. Cesari juga melihat secara spesifik tindakan negara vis-à-vis agama sejak lahirnya negara-bangsa dan menunjukkan bahwa kasus-kasus kekerasan paling ekstrem atas nama agama sebenarnya terkait erat dengan bentuk-bentuk politisasi agama tertentu yang diprakarsai oleh para pelaku “sekuler” seperti lembaga negara. Ia berpendapat bahwa status "hegemonik" yang diberikan kepada agama oleh negara sering dikaitkan dengan kekerasan politik yang lebih besar, yang dibangun berdasarkan penelitian yang dilakukan di Mesir, Turki, Irak, dan Pakistan.
Islamic Doctrines on How To Live Tolerance in a Pluralistic Society Rifki Rosyad
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 2, No 2 (2022): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v2i2.17914

Abstract

This study focuses on the functionalization of religion as a source of development motivation, namely creating a conducive atmosphere for increasing understanding, appreciation, and practice of religious values. All religions teach mutual respect and appreciation, therefore reviving religious dialogue is a necessity for the sustainability of the unitary state. Islam is a religion that teaches tolerance for all religions. The research method used in this research is a qualitative approach with a descriptive method because this research method discusses a phenomenon that exists in society and this research is descriptive because it tries to describe a visible phenomenon. The data collection technique used in this research is literature study. The data used in this study are primary and secondary data sources taken from books related to research. Analysis of the data used using the analytical method according to Miles and Huberman which is broadly divided into three stages, namely data collection, data presentation, and drawing conclusions. The result of this study is that the recommendation of Islam is interpreted as a whole, namely belief and equality and accountability for public behavior and politics in the lap of God.
Interpretasi Hadis tentang Penciptaan Perempuan dari Tulang Rusuk Laki-Laki dan Kesetaraan Gender Menurut M. Fethullah Gulen Adib Gunawan
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 2, No 2 (2022): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v2i2.18515

Abstract

Pemahaman atas sabda nabi, bahwa perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki-laki yang bengkok, mengkibatkan perempuan dianggap sebagai makhluk kelas dua. Tulisan ini bertujuan menguak pemahaman atau interpretasi atas makna ungkapan hadis tersebut menurut M. Fethullah Gulen, seorang ulama kontemporer asal Turki, serta bagaimana pandangan M. Fethullah Gulen tentang kesetaraan gender. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, didasarkan pada studi kepustakaan (library research). Dari penelitian didapatkan hasil, bahwa menurut M. Fethullah Gulen hadis tentang penciptaan perempuan dari tulang rusuk laki-laki adalah hadis sahih yang maknanya adalah perempuan diciptakan dari unsur atau substansi yang sama dengan laki-laki, bukan perempuan diciptakan dari laki-laki. Sedangkan ungkapan tulang rusuk yang bengkok bukanlah bermakna harfiah, melainkan adalah suatu kiasan untuk memberikan perhatian pada pendidikan wanita dan penataan rumah tangga, perempuan akan tetap bengkok jika dibiarkan dalam kondisinya, namun jika diluruskan dengan cepat dan tergesa-gesa, ia akan patah. M. Fethullah Gulen juga berpendapat, bahwa perempuan memiliki fitrah, kelebihan dan kekurangan sebagaimana laki-laki. Namun, sesuai dengan peranannya masing-masing, keduanya saling melengkapi dan memiliki kedudukan yang setara sebagai sesama makhluk Allah SWT.
Islam and Religious Pluralism in Indonesia Dody S. Truna
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 2, No 2 (2022): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v2i2.17931

Abstract

Beraneka ragamnya pengalaman keagamaan manusia telah melahirkan berbagai pola berpikir terhadap agama dan cara manusia mengekspresikan pengalaman keagamaannya tersebut. Karena pengalaman yang berbeda, maka pemikiran keagamaannya bisa berbeda, dan karena pemikiran keagamaannya berbeda-beda, maka prilaku beragamanya pun bisa bermacam-macam. Inilah sebabnya mengapa di dunia ini terdapat begitu banyak agama dan kepercayaan, termasuk juga di Indonesia. Tulisan ini akan mengkaji bagaimana agama Islam melihat fenomena pluralitas di Indonesia dan berbagai dampaknya. Dengan demikian, akan ditemukan titik temu Islam sebagai agama yang menghormati perbedaan demi nafas persatuan dan keutuhan bangsa.

Page 1 of 2 | Total Record : 20