cover
Contact Name
Fadel Assagaf
Contact Email
jurnal.multimoda@gmail.com
Phone
+6281294563813
Journal Mail Official
jurnal.multimoda@gmail.com
Editorial Address
Jl. Medan Merdeka Timur No. 5 Jakarta Pusat 10110
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Transportasi Multimoda
ISSN : 16931742     EISSN : 25798529     DOI : https://doi.org/10.25104/mtm.v18i2.1724
Core Subject : Engineering,
Jurnal Trasportasi Multimoda adalah jurnal yang memuat publikasi yang berisikan hasil penelitian, kajian, review (hasil karyya asli) dan pemikiran ilmiah yang berfokus pada transportasi multimoda baik penumpang atau barang antarmoda, logistik, integrasi, konektivitas, berkelanjutan, dan kebijakan transportasi. Jurnal Tranportasi Multimoda bertujuan untuk menjadi platform peer-review dan sumber informasi di bidang transportasi multimoda. Ruang Lingkup Jurnal Transportasi Multimoda adalah: 1. Transportasi multimoda/antarmoda : transportasi antarmoda penumpang atau barang; 2. Logistik: rantai pasok, green freight, pergudangan; 3. Integrasi: integrasi jaringan transportasi darat, laut, udara; intergrasi prasarana dan sarana transportasi; 4. Transportasi berkelanjutan: transit oriented development, transport demand management, urban logistik; 5. Kebijakan transportasi: regulasi transportasi multimoda
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 20, No 1 (2022): Juni" : 6 Documents clear
Jalur Kereta Api Parangtritis – Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) sebagai Pendukung Mobilitas, Pariwisata, dan Angkutan Barang Nur Budi Susanto; Imam Muthohar; Suryo Hapsoro Tri Utomo
Jurnal Transportasi Multimoda Vol 20, No 1 (2022): Juni
Publisher : Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/mtm.v20i1.2145

Abstract

Sebagai salah satu perwujudan konsep “among tani dagang layar” pada pengembangan wilayah sisi selatan Bandara Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Pemda DIY berencana mengembangkan jalur kereta api Parangtritis – Bandara Kulon Progo untuk mendukung mobilitas masyarakat, memajukan perekonomian, dan mendorong pengembangan pariwisata. Artikel ini bertujuan untuk melakukan kajian jalur kereta api Parangtritis – Bandara YIA sebagai pendukung mobilitas, pariwisata, dan angkutan barang. Kajian titik simpul multimoda dilakukan dengan mempertimbangkan Rencana Induk Perkeretaapian Provinsi 2017-2036, RTRW DIY Tahun 2019-2039, Rencana Induk Transportasi DIY, serta Rencana Strategis Dinas Perhubungan DIY. Sementara itu kajian aspek manajemen risiko mencakup identifikasi, analisis dan mitigasi risiko. Hasil analisis menunjukkan bahwa dengan tersedianya jalur kereta api Parangtritis – Bandara YIA serta implementasi simpul-simpul alih moda transportasi, wisatawan dapat menggunakan moda transportasi umum menuju ke berbagai kawasan pariwisata di Kabupaten Kulon Progo, Bantul, dan Gunungkidul tanpa perlu menggunakan kendaraan pribadi. Selain itu, dengan adanya jalur kereta api Parangtritis – Bandara YIA memungkinkan angkutan barang dari pertambangan, pertanian, dan perikanan di Kulon Progo dan Bantul diangkut menggunakan kereta api menuju berbagai kota lain. Namun, untuk mewujudkan jalur kereta api Parangtritis – Bandara YIA perlu dilakukan pengendalian risiko aspek lahan, fluktuasi finansial, dan tingkat keterisian penumpang, serta mitigasi terhadap risiko desain, konstruksi, dan keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan.
Pengembangan Infrastruktur Transportasi Berkelanjutan di Kawasan Perdagangan Cokroaminoto Sebagai Bentuk Kontribusi Kota Humanis Ari Ananda Putri; Yuanda Patria Tama
Jurnal Transportasi Multimoda Vol 20, No 1 (2022): Juni
Publisher : Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/mtm.v20i1.2146

Abstract

Proyek infrastruktur transportasi yang efektif harus mengurangi dampak terhadap lingkungan, namun disisi lain harus mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan cara fokus terhadap aksesibilitas dan mobilitas. Pembangunan kota di Indonesia harus humanis dalam arti memperhatikan kepentingan manusia atau disebut human oriented development. Tujuannya yaitu merencanakan konektivitas infrastruktur transportasi berkelanjutan, terkait fasilitas parkir dan pejalan kaki untuk mewujudkan sistem transportasi ramah lingkungan. Metode survei yang digunakan dalam artikel ini adalah metode survei kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dalam dua tahap: pengumpulan data primer dan sekunder. Pada penelitian ini ada 3 (tiga) tahapan analisa yang akan dilakukan. Tahap analisa terkait kajian ruang parkir yang akan direlokasi, kinerja ruas jalan, aksesibilitas dan fasilitas pejalan kaki. Setelah dilakukan analisa perhitungan, diusulkan pemindahan parkir on street menjadi off street, terjadi peningkatan kinerja ruas jalan sebesar 63%. Analisa aksesibilitas pejalan kaki, memiliki jarak 600m terhadap lokasi perdagangan terjauh. Namun, jarak parkir off street 1 terhadap lokasi parkir off street 2 hanya berjarak 340m, sehingga aksesibilitasnya masih dapat dijangkau oleh pengguna jalan. Usulan pengembangan fasilitas infrastruktur berupa taman parkir perlu diimbangi dengan fasilitas pejalan kaki yang berkelanjutan, sehingga dapat menghubungkan antara infrastruktur Taman Parkir 1 dan 2 dengan pusat-pusat kegiatan di Jalan Cokroaminoto sebagai salah satu bentuk kontribusi dalam konsep kota humanis. Fasilitas penyeberangan sebaiknya ditingkatkan menjadi pelican dengan perhitungan waktu hijau minimum selama 12 detik, yang menimbulkan dampak terhadap peningkatan kapasitas jalan sebesar 36% dikarenakan hilangnya konflik antara pejalan kaki dan kendaraan bermotor.
Hubungan Antara Integrasi Layanan Paratransit Terhadap Jumlah Pengguna Bus Rapid Transit: Studi Kasus Mikrotrans Transjakarta Herry Dharmawan
Jurnal Transportasi Multimoda Vol 20, No 1 (2022): Juni
Publisher : Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/mtm.v20i1.2016

Abstract

Kemacetan merupakan masalah yang terjadi di kota-kota besar dunia. DKI Jakarta sebagai ibukota mengalami kerugian hingga Rp 65 Triliun per tahun akibat kemacetan. Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah mengeluarkan kebijakan Perpres No. 55 tahun 2018 tentang Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ) yang menargetkan seluruh sistem transportasi perkotaan berbasis angkutan umum massal dapat terintegrasi sehingga penggunaannya dapat mencapai 60% di tahun 2029. Untuk mendukung kebijakan tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meluncurkan program Jaklingko, yang merupakan upaya mengintegrasikan aspek fisik, manajemen dan pembayaran dari semua moda transportasi beroperasi di wilayah Jakarta. Salah satu moda yang diintegrasikan dalam program JakLingko adalah angkutan kota yang merupakan moda paratransit yang telah beroperasi secara informal selama 40 tahun. Penelitian ini bertujuan menguji dampak integrasi layanan angkutan kota terhadap jumlah penumpang Transjakarta. Selain itu, penelitian ini juga berusaha meneliti hubungan substitusi atau komplementer yang terjadi ketika layanan angkutan kota diintegrasikan dengan Transjakarta. Pengujian dilakukan dengan metode regresi model random effect menggunakan data harian jumlah penumpang Mikrotrans dan koridor utama Transjakarta selama Januari 2018 hingga Desember 2019 di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menemukan bukti yang signifikan secara statistik bahwa setiap terintegrasinya mikrotrans dengan koridor utama Transjakarta akan menambah jumlah penumpang sebesar 0,71% di koridor tersebut. Hal tersebut membuktikan bahwa integrasi layanan mikrotrans sebagai feeder berjalan sesuai rencana karena bersifat komplementer terhadap layanan koridor utama Transjakarta.
Konektivitas Sistem Transportasi Darat, Laut dan Udara dalam rangka menekan Logistic Cost di Jawa Timur Gatot Armadiantoro Adi
Jurnal Transportasi Multimoda Vol 20, No 1 (2022): Juni
Publisher : Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/mtm.v20i1.1984

Abstract

Abstract. Berdasarkan   data   World   Bank   Tahun 2018,   nilai   peringkat   Indonesia   dalam   Logistic Performance Index  (LPI)  mencapai  peringkat  46  dari  160  negara  di  dunia  dengan  skor  LPI sebesar 3,15. Nilai skor LPI Indonesia relatif terus meningkat sejak tahun 2010. Penilaian LPI didasarkan pada customs atau kepabeanan, infrastruktur, pelayaran internasional, kualitas dan kompetensi dalam bidang logistic, tracking and tracing serta timeless atau kecepatan pengiriman. Untuk menunjang dan meningkatkan kinerja perdagangan dan logistik di Jawa Timur diperlukan suatu  sistem  transportasi  yang  efektif  dan  efisien.  Sistem  transportasi  di  Indonesia  pada umumnya dan Jawa Timur pada khususnya, memiliki beberapa isu strategis yang menjadi kendala bagi kelancaran arus distribusi perdagangan dan logistik. Isu utama dalam sistem transportasi di Provinsi Jawa Timur adalah konektivitas antar moda transportasi, baik pada sektor transportasi darat, laut dan udara. Kendala pada transportasi laut berupa masih terpusatnya aktivitas pengiriman barang dari dan ke Jawa Timur di Pelabuhan Tanjung Perak dan dweling time yang masih  dinilai  lama  (diatas  3  hari).  Kendala  pada  tranportasi  jalan  berupa  minimnya  akses langsung dari pusat-pusat industri ke pelabuhan dan masih terdapatnya praktik Over Dimention Over Loading (ODOL).  Kendala  tranportasi  rel  berupa  belum  terkoneksinya  transportasi  rel sampai dengan pelabuhan menyebabkan terjadinya double handling. Kendala transportasi udara berupa   belum   terkoneksi   dengan   moda   rel   dan   angkutan   umum   bertrayek,   serta   masih terdapatnya wilayah kepulauan di Jawa Timur yang cenderung terisolir dan minim akses transportasi. Diperlukan suatu strategi peningkatan sistem transportasi multimoda untuk menangani permasalahan pada sistem transportasi tersebut sehingga mampu untuk meningkatkan kinerja sistem logistik di Jawa Timur dengan tujuan untuk menekan biaya logistik dan meningkatkan daya saing logistik di Jawa Timur. Peningkatan sistem transportasi multimoda berarti melibatkan kesinambungan proses transportasi antara satu moda dengan moda lainnya dengan sangat efektif dan efisien.Keywords: Biaya logistik; Konektifitas antar moda; Isu strategis sistem transportasi.
Social Economic Changes of Local Communities in Affected Locations Post-Development of Lamong Bay Terminal Gugus Wijonarko; Amaliyah Amaliyah
Jurnal Transportasi Multimoda Vol 20, No 1 (2022): Juni
Publisher : Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/mtm.v20i1.2141

Abstract

Infrastructure development drives changes in livelihoods, incomes, and social status. The construction of the Teluk Lamong Terminal is a phenomenon of community social change that originates from environmental changes. This study aims to explain the socio-economic changes in the surrounding community after constructing the Teluk Lamong Terminal. This research was conducted using a descriptive method by interviewing 161 employees who are also part of the local community. This study found that most people felt the socio-economic changes that occurred because of the multiplier effect in the economic field, such as opening business opportunities. In the social field, changes also occur in social relations in the community, namely the improvement in conditions of social harmony and the role of PT. Teluk Lamong Terminal in terms of repairing various infrastructures in the affected areas. Through the concept of Green Port and Green Culture, PT. Teluk Lamong Terminal also creates cultural changes in the community to participate consistently in protecting the environment.
Strategi Integrasi Layanan Transportasi di Stasiun Kereta Api Bekasi Pasca Pandemic Covid-19 Budi Aji Purwoko; Chotib Chotib; Lin Yola
Jurnal Transportasi Multimoda Vol 20, No 1 (2022): Juni
Publisher : Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/mtm.v20i1.2142

Abstract

Perpindahan antar moda transportasi menjadi salah satu kendala penggunaan transportasi umum. Layanan transportasi saat ini dihadapkan pada risiko kesehatan dalam menggunakan kembali layanan angkutan umum. Angkutan umum harus bisa meningkatkan layanan, kenyamanan, dan kemudahan agar tetap dapat bersaing dengan kendaraan pribadi pasca pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui harapan masyarakat pada pelayanan integrasi transportasi pasca pandemi menurut pengguna KRL di Stasiun Bekasi. Artikel ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode analisis terdiri dari statistika deskriptif, tingkat kesesuaian, kualitas pelayanan (servqual), serta importance performance analysis. Hasil penelitian menunjukan adanya ketidakpuasan pengguna jasa transportasi pada kualitas pelayanan integrasi transportasi. Strategi layanan transportasi pasca pandemi dapat ditata ulang secara bertahap dengan merujuk pada indikator variabel penelitian ini. Rekomendasi yang diusulkan yaitu perlu adanya peraturan dan kebijakan pengendalian peningkatan jumlah kendaraan pribadi, pengembangan dan pembangunan infrastruktur transportasi yang selaras dan terintegrasi, promosi dan sosialiasi terkait dengan kemudahan penggunaan moda transportasi umum.

Page 1 of 1 | Total Record : 6